Pada tanggal :
MISI
1. MENINGKATKAN SISTEM PENGAWASAN OBAT
DAN MAKANAN BERBASIS RESIKO UNTUK MELINDUNGI
MASYARAKAT
2. MENDORONG KEMANDIRIAN PELAKU USAHA DALAM
MEMBERIKAN JAMINAN KEAMANAN OBAT DAN MAKANAN SERTA
MEMPERKUAT KEMITRAAN DENGAN PEMANGKU KEPENTINGAN
3. MENINGKATKAN KAPASITAS KELEMBAGAAN BPOM
KOTA YOGYAKARTA
SLEMAN
32,50 KM 2
574,82 KM 2
KULONPROGO
586,28 KM 2 BANTUL
506,85 KM 2
GUNUNG KIDUL
1.485,36 KM 2
PROVINSI D.I.YOGYAKARTA
LUAS WILAYAH : 3.185,81 KM 2
TUGAS POKOK DAN FUNGSI
A. TUGAS
Sebagai Unit Pelaksana Teknis di lingkungan BPOM
mempunyai tugas melaksanakan kebijakan dibidang
pengawasan obat dan makanan, yang meliputi
pengawasan atas produk terapetik, narkotika,
psikotropika, zat adiktif, obat tradisional, kosmetik,
produk komplemen serta pengawasan atas
keamanan pangan dan bahan berbahaya.
(Pasal 3 Peraturan Kepala BPOM Nomor 14 Tahun
2014)
B. FUNGSI ( sesuai Pasal 3 Peraturan Kepala BPOM
Nomor 14 Tahun 2014)
1. Menyusun rencana dan program pengawasan obat dan
makanan.
2. Melaksanakan pemeriksaan secara laboratorium pengujian dan
penilaian mutu produk terapetik, narkotika, psikotropika dan zat
adiktif, obat tradisional, kosmetika, produk pangan dan bahan
berbahaya.
3. Melaksanakan pemeriksaan laboratorium, pengujian, dan penilaian
mutu produk secara mikrobiologi.
4. Melaksanakan pemeriksaan setempat, pengambilan contoh dan
pemeriksaan pada sarana produksi dan distribusi.
5. Melaksanakan penyelidikan & penyidikan kasus pelanggaran
hukum.
6. Pelaksanaan sertifikasi produk, sarana produksi dan distribusi
yang ditetapkan oleh Badan POM.
7. Pelaksanaan kegiatan layanan informasi konsumen.
8. Evaluasi dan penyusunan laporan pengujian obat dan makanan.
9. Pelaksanaan urusan tata usaha dan kerumahtanggaan.
10. Pelaksanaan tugas lain yang ditetapkan oleh Kepala Badan, sesuai
dengan bidang tugasnya.
Tujuan pengawasan
obat dan makanan
1. Kepastian perlindungan kepada konsumen
masyarakat terhadap produksi, peredaran
dan penggunaan sediaan farmasi dan
makanan yang tidak memenuhi persyaratan
mutu, keamanan, khasiat.
Toko
PBF Obat
- Sarana
Ilegal /
Sarana Tidak
Berwenang
- Obat palsu
23
Kategori pelanggaran
Pelanggaran Berat (Kritikal)
- Menyebabkan kerusakan mutu obat
- Menunjukkan terjadinya penyimpangan pendistribusian dari dan
atau kesarana atau pihak yang tidak memiliki kewenangan.
Contoh :
- Penanggung Jawab (APA / Ka instalasi Fa) tidak mempunyai SIPA
SIA Sudah tidak berlaku, apotek tetap buka
Selama jam buka apotek tidak terdapat tenaga teknis farmasi
Pengadaan tidak dari sumber yang resmi
Penyimpanan vaksin tidak memenuhi persyaratan
Ditemukan obat yang TIE (tanpa ijin edar)
Ditemukan indikasi /bukti pendistribusian obat yang menyimpang
Kategori pelanggaran
Pelanggaran Sedang (Mayor)
- Menyebabkan potensi kerusakan mutu obat
- Menyebabkan potensi penyimpangan pendistribusian dari dan
atau kesarana atau pihak yang tidak memiliki kewenangan.
Contoh :
Tempat khusus penyimpanan napza tidak sesuai ketentuan
SP tidak ditandatangani APA , tidak mencantumkan nama jelas,
no.SIPA dan tidak ada stempel apotek
Faktur pembelian tidak ditandatangani tenaga teknis farmasi
Jumlah dalam kartu stok tidak sesuai dengan fisik barang
Pemusnahan obat tidak dilakukan sesuai ketentuan
- Obat kadaluarsa belum disimpan tersendiri
- Surat Pesanan tidak diarsipkan berdasar no. Urut dan tanggal
pemesanan
Kategori pelanggaran
Pelanggaran Ringan(Minor)
- Tidak menyebabkan kerusakan mutu obat
- Tidak menyebabkan potensi penyimpangan pendistribusian dari
dan atau kesarana atau pihak yang tidak memiliki kewenangan.
Contoh :
Kebersihan dan kerapian bangunan dan peralatan tidak dijaga
APA tidak memberikan KIE kepada pasien
Tidak terdapat perlengkapan untuk sanitasi dan higiene.
Tidak dilengkapi dengan timbangan
Tindak Lanjut
PELANGGARAN DI APOTEK /
RUMAH SAKIT
Dari hasil Pemeriksaan Setempat di
sarana, dibuat tindak lanjut berupa
Surat usulan/rekomendasi ke Dinas
Kesehatan Kab/Kota terkait
pelanggaran di apotek
/RS,tergantung tingkat kekritisan
temuan disarana dan banyaknya
temuan serta mempertimbangkan
riwayat sarana tersebut.
Tindak Lanjut
PELANGGARAN DI APOTEK