PRODI : D3 Keperawatan
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu, dan dapat dihitung sebagai
perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi menggunakan per waktu unit untuk
pengukuran.
Angka pertumbuhan penduduk adalah tingkat pertambahan penduduk suatu wilayah atau negara
dalam suatu jangka waktu tertentu, dinyatakan dalam persentase.
Nilai pertumbuhan penduduk (NPP) adalah nilai kecil dimana jumlah individu dalam sebuah
populasi meningkat.
Pertumbuhan penduduk merupakan salah satu faktor yang penting dalam masalah sosial ekonomi
umumnya dan masalah penduduk pada khususnya. Karena di samping berpengaruh terhadap
jumlah dan komposisi penduduk juga akan berpengaruh terhadap kondisi sosial ekonomi suatu
daerah atau negara maupun dunia.
Faktor Kematian (Mortalitas), Faktor Kelahiran (fertilitas), dan Faktor Migrasi (Perpindahan
Penduduk) merupakan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi Pertumbuhan Penduduk di suatu
tempat. Kelahiran dan kematian dinamakan faktor alami, sedangkan perpindahan penduduk
dinamakan faktor non alami. Di dalam pengukuran demografi ketiga faktor tersebut diukur
dengan tingkat/rate. Tingkat/rate adalah ukuran frekuensi suatu penyakit atau peristiwa/kejadian
tertentu yang terjadi pada suatu populasi selama periode waktu tertentu, dibandingkan dengan
jumlah penduduk yang menanggung resiko tersebut.
Kematian adalah hilangnya tanda-tanda kehidupan manusia secara permanen. Kematian bersifat
mengurangi jumlah penduduk. Banyaknya kematian sangat dipengaruhi oleh faktor pendukung
kematian (pro mortalitas) dan faktor penghambat kematian (anti mortalitas).
Faktor ini mengakibatkan jumlah kematian semakin besar. Yang termasuk faktor ini adalah:
Terjadinya peperangan
Terjadinya kecelakaan lalu lintas dan industry
Faktor ini dapat mengakibatkan tingkat kematian rendah. Yang termasuk faktor ini adalah:
Angka kematian kasar adalah yaitu angka yang menunjukkan jumlah kematian tiap 1000
penduduk tiap tahun tanpa membedakan usia dan jenis kelamin tertentu.
Angka Kematian Khusus Menurut Umur Tertentu (Age Specific Death Rate = ASDR)
Angka kematian khusus menurut umur tertentu dapat digunakan untuk mengetahui kelompok-
kelompok usia manakah yang paling banyak terdapat kematian. Umumnya pada kelompok usia
tua atau usia lanjut angka ini tinggi, sedangkan pada kelompok usia muda jauh lebih rendah.
Angka kematian bayi adalah angka yang menunjukkan jumlah kematian bayi tiap seribu bayi
yang lahir. Bayi adalah kelompok orang yang berusia 0-1 tahun. Besarnya angka kematian bayi
dapat dijadikan petunjuk atau indikator tingkat kesehatan dan kesejahteraan penduduk. Pada
umumnya bila masyarakat memiliki tingkat kesehatan yang rendah maka tingkat kematian bayi
tinggi. Selain perhitungan di atas sering dihitung pula angka kematian ibu waktu melahirkan dan
angka kematian bayi baru lahir.
Kelahiran bersifat menambah jumlah penduduk. Ada beberapa faktor yang menghambat
kelahiran dan yang mendukung kelahiran Faktor-faktor pendukung kelahiran antara lain:
Kawin pada usia muda, karena ada anggapan bila terlambat kawin keluarga akan malu.
Anak dianggap sebagai sumber tenaga keluarga untuk membantu orang tua.
Keinginan untuk memiliki anak dengan jenis kelamin laki-laki dan perempuan.
Adanya ketentuan batas usia menikah, untuk wanita minimal berusia 17 tahun dan bagi laki-
laki minimal berusia 19 tahun.
Keluarga yang Suami dan Isterinya bekerja mempunyai jumlah anak yang sedikit, karena
kesibukan di pekerjaan sehingga sulit untuk mengurus keluarga ditambah harga jasa pengasuhan
yang semakin mahal.
Faktor faktor penunjang tingginya angka Fertilitas dalam suatu negara antara lain:
Ada agama atau kepercayaan tertentu yang tidak membolehkan penganutnya mengikuti program
Keluarga Berencana (KB) karena dapat mengurangi jumlah pengikutnya di masa depan. Dan
adanya stilah banyak anak banyak rejeki, sehingga program KB pemerintah tidak begitu
sukses.
2. Tingkat pendidikan
Tingkat pendidikan Masyarakat yang rendah cenderung membentuk masyarakat yang tidak
memiliki perencanaan hidup yang jelas, termasuk dalam perencanan mempunyai anak.
3. Kondisi perekonomian
Penduduk yang perekonomiannya baik tidak memikirkan perencanaan jumlah anak karena
merasa mampu mencukupi kebutuhannya. Jika suatu negara berlaku seperti itu maka
penduduknya menjadi banyak.
4. Kebijakan pemerintah
Kebiasaan dan cara pandang masyarakat mempengaruhi jumlah penduduk. Misalnya nilai anak,
ada yang menginginkan anak sebanyak-banyaknya, ada yang menilai anak laki-laki lebih tinggi
dibanding perempuan atau sebaliknya, sehingga mengejar untuk mendapatkan anak laki-laki atau
sebaliknya.
Kematian dan kesehatan berkaitan dengan jumlah kelahiran bayi. Kesehatan yang baik
memungkinkan bayi lebih banyak yang hidup dan kematian bayi yang rendah akan menambah
pula jumlah kelahiran.
7. Struktur Penduduk
Penduduk yang sebagian besar terdiri dari usia subur, jumlah kelahiran lebih tinggi dibandingkan
yang mayoritas usia non produktif (misalnya lebih banyak anak-anak dan orang-orang tua usia)
III. Migrasi
Migrasi penduduk adalah perpindahan penduduk dari tempat yang satu ke tempat lain.
1. Terjadinya Perang/Konflik
Ini merupakan faktor umum yang mendorong orang untuk berpindah tempat tinggal dari suatu
tempat ke tempat yang lebih damai.
2. Persediaan Sumber Daya Alam
Pengertian mengenai perubahan ini sangat penting dalam kaitannya dengan sumberdaya alam
yang tidak dapat diperbaharui, dan memang jenis sumberdaya inilah yang seringkali
dikhawatirkan akan segera punah.
Subyek utama dalam mengungkap permasalahan lingkungan hidup adalah manusia. Manusia dan
lingkungan hidup (alam) memiliki hubungan yang sangat erat. Keduanya saling memberi dan
menerima pengaruh satu sama lain. Pengaruh alam terhadap manusia lebih bersifat pasif,
sedangkan pengaruh manusia terhadap alam lebih bersifat aktif.
4. Potensi Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi yang diikuti oleh perubahan dalam struktur dan corak kegiatan ekonomi
atau usaha meningkatkan pendapatan per kapita dengan jalan mengolah kekuatan ekonomi
potensial menjadi ekonomi riil melalui penanaman modal, penggunaan teknologi, penambahan
pengetahuan, peningkatan keterampilan, penambahan kemampuan berorganisasi, dan
manajemen.
Perlu diketahui bahwa usia 15 49 tahun adalah usia subur bagi wanita. Pada usia itulah wanita
mempunyai kemungkinan untuk dapat melahirkan anak.
1. Migrasi Permanen
Migrasi permanen merupakan perpindahan penduduk dari satu tempat ke tempat lain dengan
tujuan untuk menetap di tempat yang baru. Seseorang dianggap menetep apabila orang tersebut
sudah bertempat tinggal di daerah tujuan selama 3 bulan dan kalau kurang 3 bulan belum
dianggap menetap.
a. Migrasi Nasional.
Migrasi nasional adalah perpindahan penduduk dari satu tempat ketempat lain tetapi masih
dalam satu wilayah Negara. Migrasi nasional dibedakan menjadi 3, yaitu :
1) Transmigrasi.
Transmigrasi adalah perpindahan penduduk dari pulau yang berpenduduk padat kepulau yang
penduduknya tidak padat. Transmigrasi digolongkan menjadi 3 yaitu:
Transmigrasi swakarsa, yaitu transmigrasi yang dilaksanakan atas keinginan sendiri dan
biaya ditanggung sendiri.
Transmigrasi khusus, yaitu transmigrasi yang dilakukan dengan tujuan tertentu, misal bedol
desa, dan sebagainya.
2) Urbanisasi
3) Ruralisasi
Ruralisasi adalah kebalikan dari urbanisasi, yaitu perpindahan penduduk dari kota ke desa,
mobilitas ini biasanya dilatar belakangi karena kejenuhan orang yang tinggal di kota untuk
mencari suasana baru yang asri dan tenang di desa.
b. Migrasi Internasional.
Migrasi Internasional adalah perpindahan penduduk dari satu Negara ke negara lain untuk
menetap, migrasi internasional dibedakan menjadi 3 yaitu sebagai berikut:
1) Imigrasi.
2) Emigrasi.
Emigrasi adalah perpindahan penduduk yang keluar dari Negara lain untuk menetap.
3) Remigrasi/Repatriasi
Remigrasi adalah perpindahan penduduk kembali ke negara asal setelah pindah ke Negara lain.
2. Migrasi Non Permanen.
Mobilitas non permanent merupakan bentuk perpindahan penduduk antar tempat tanpa adanya
tujuan untuk menetap. Dua jenis mobilitas non permanent yaitu mobilitas komutasi dan mobilitas
sirkulasi.
Masalah kependudukan sangatlah kompleks, permasalahan ini seakan tidak pernah ada habisnya
untuk dibahas. Semakin banyak penduduk di suatu tempat maka permasalahannyapun semakin
beragam. Oleh karena itu pemerintah harus mengendalikan laju pertumbuhan penduduknya agar
pertumbuhan penduduknya berkualitas. Ketiga pembahasan diatas merupakan faktor yang dapat
menambah atau mengurangi jumlah penduduk di suatu tempat. Pemerintah telah melakukan
langkah-langkah untuk mengendalikan pertumbuhan penduduk di Indonesia, diantaranya adalah :
Sekolah Gratis, secara nasional sampai pada tingkat Sekolah Menengah Pertama. Bahkan
sampai Sekolah Menengah Atas (SMA) di daerah tertentu.