Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
ANGKA ANGKUT
Disusun Oleh :
Nama : Muhammad Irhamul Iqbal (150332602600)
Yoga Pratama (150332600362)**
Zaharul Azhar (150332607852)
Kelompok : 10
A. TUJUAN PERCOBAAN
Menentukan angka angkut kation dan anion dengan cara Hittorf.
B. DASAR TEORI
Bagian arus yang diangkut oleh kation yang bergerak ke katoda dan oleh
anion yang bergerak ke anoda disebut angka ngkut. Banyaknya bagian arus yang
diangkut oleh kation dan anion tidak sama bergantung pada kecepatan gerak ion
itu dalam larutan. Ion yang bergerak lebih cepat akan mengangkut jumlah listrik
yang lebih banyak melalui larutan dalam satuan waktu tertentu atau ion tersebut
mengangkut bagian arus yang lebih banyak.
Untuk suatu elektrolit, jika ua dan uc masing-masing adalah mobilitas anion
dan kation, maka angkat kation dan anion dirumuskan sebagai berikut :
nc = uc / ( uc + ua ) dan na = ua/ ( uc + ua )
dimana, nc = angka angkut kation
na = angka angkut anion
uc = mobilitas kation
ua = mobilitas anion
Dengan demikian, diperoleh persamaan :
nc + na = 1
Ada beberapa cara untuk menentukan angka angkut anion dan angka angkut
kation, antara lain dengan cara batas gerak dan cara Hittorf. Pada percobaan
berikut akan dilakukan penentuan angka angkut Hittorf. Pada sel Hittorf
digunakan sel elektrolisis yang dibagi menjadi tiga bagian dengan menggunakan
penyekat berpori. Tiga bagian tersebut dalah, ruang anoda, ruang katoda, dan
ruang penghubung. Metode Hittorf didasarkan pada perubahan konsentrasi
elektrolit di sekitar elektroda-elektroda yang disebabkan oleh aliran listrik melalui
elektrolit. Pada proses elektrolisis jumlah ekuivalen kation yang terbentuk di
anoda sama dengan jumlah ekuivalen atom yang terbentuk di katoda, tetapi
konsentrasi kation di elektroda tidaklah tepat sama.
Sebagai contoh, elektrolisis CuSO4, jika x ekuivalen ion Cu2+ dilepaskan di
anoda, akan terjadi peningkatan jumlah ion Cu2+ x ekuivalen di sekitar anoda, bila
tidak terjadi migrasi ion Cu2+ ke katoda. Karena migrasi Cu2+ dalam ruang anoda,
maka hanya terjadi peningkatan jumlah ion Cu2+ sebesar z ekuivalen yang lebih
kecil dari x. Besarnya x dapat diketahui dengan cara menimbang berat anoda
sebelum dan sesudah elektrolisis atau menentukan jumlah muatan listrik yang
digunakan dalam elektrolisis, sedangkan besarnya z dapat diketahui dengan cara
titrasi larutan di sekitar anoda sebelum dan sesudah elektrolisis. Sehingga,
besarnya angka angkut ion Cu2+ dapat dihitung dengan menggunakan rumus
berikut :
nc = (x - z) / x
na = 1 nc
dimana, nc = angka angkut kation
na = angka angkut anion
x = ekuivalen Cu yang berasal dari oksidasi anoda
z = peningkatan jumlah ekuivalen ion Cu2+ di ruang anoda
Penghantaran arus listrik dalam larutan elektrolit dilakukan oleh ion-ion, baik
ion positif maupun ion negatif. Bagian arus total yang dibawa oleh kation disebut
bilangan angkut kation t+ atau nc, sedangkan yang dibawa oleh anion disebut
bilangan angkut anion t- atau na.
Banyaknya bagian arus yang diangkut oleh kation dan anion tidak sama
bergantung pada kecepatan gerak ion itu dalam larutan. Ion yang bergerak lebih
cepat akan mengangkut jumlah listrik yang lebih banyak melalui larutan dalam
satuan waktu tertentu atau ion tersebut mengangkut bagian arus yang lebih
banyak.
Jika penentuan bilangan angkut dengan cara Hittorf dengan didasarkan pada
penambahan kosentrasi larutan disekitar elektrodenya, maka cara gerak batas
(moving boundary method) didasarkan pada pergerakan ion-ion ketika beda
potensial diterapkan. Pergerakkan ion ini pada perbatasan dua larutan elektrolit
dapat langsung diamati.
Bilangan transpor dari setiap ion didefinisikan sebagai bagian dari arus total
yang dibawa oleh ion utama. Bilangan ini disebut juga Bilangan Penghantaran
atau angka angkut. Bilangan penghantaran dapat dihitung dengan cara berikut :
a) Metode Hittorf.
b) Metode pembatasan yang bergerak. Dalam metode pembatas yang
1000
bergerak, bilangan transpor dihitung oleh, =
Dimana, Ci adalah konsentasi ion i dalam equivalen dm-3, I adalah arus listrik
dalam ampere, V adalah volume melalui mana pembatas yang bergerak lewat,
dinyatakan dalam m3dan t adalah waktu dalam detik.
D. PROSEDUR KERJA
Sepasang Elektroda Tembaga
Dibersihkan dengan kertas gosok
Dicucidengan air kemudian alkohol.
Ditimbanganodadenganketelitian 0,001 gram.
Diisikan larutan CuSO4 0,1 M ke dalam wadah untuk elektrolisis.
Ditentukan volume larutan dalam ruang anoda dengan mengukur tinggi,
panjang dan lebar larutan.
Dirangkai alat seperti pada gambar.
Cu(s) Cu2+(aq) + 2e
Cu2+(aq)+ 2e Cu(s)
1. Menghitung x
Cara 1:
Selisih berat anoda = berat anoda awal - berat anoda akhir
=10,6740 gram 10,6721 gram
=0,0019 gram
Mol Cu teroksidasi = 0,0019 gram / (63,54 gram/mol)
= 0,0000299 mol
Mol ekuivalen = 0,0000299 mol 2 ekuivalen
= 0,0000598 mol ekuivalen
Cara 2:
Q =It
= 0,0113 A 1808 detik
= 20,43 C
F = 20,43 C / (96500 C/F)
= 0,000212 mol
Ekivalen = 0,000212 = 0,000106 ekv
2. Menghitung z
Perhitungan sebelum menghitung z, perlu diperhatikan hal-hal berikut :
a. perhitungan konsentrasi CuSO4 sebelum elektrolisis.
b. perhitungan konsentrasi CuSO4 sesudah elektrolisis.
c. perhitungan volume ruang di anoda.
d. perhitungan peningkatan jumlah ekivalen ion Cu2+ di ruang anoda (z) .
Persamaan Reaksi :
Diketahui :
Volume CuSO4 = 5 mL
Volume Na2S2O3 0,1 M = 6,0 mL
Volume KI 0,1 M = 15 mL
Normalitas KI = 0,1 N
mmol
Mol KI = 15 mL 0,1 = 1,5 mmol
mL
Persamaan Reaksi :
Diketahui :
Volume CuSO4 = 5 mL
Volume Na2S2O3 0,1 M = 6,3 mL
Volume KI 0,1 M = 15 mL
Normalitas KI = 0,1 N
mmol
Mol KI = 15 mL 0,1 = 1,5 mmol
mL
G. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil percobaan elektrolisis, larutan CuSO4 dengan elektroda
tembaga menggunakan cara Hittorf, harga angka angkut kation lebih besar
daripada angka angkut anion, baik menggunakan perhitungan x sebagai muatan
maupun sebagai berat perubahan anion. Harga angka angkut yang diperoleh yakni
sebagai berikut :
untuk x cara 1:
angka angkut kation = 0,1806
angka angkut anion = 0,8194
untuk x cara 2:
angka angkut kation = 0,5377
angka angkut anion = 0,4623
H. JAWABAN PERTANYAAN
1. Tuliskan reaksi elektrolisis larutan CuSO4 dengan elektrode Cu.
Reaksi di Anoda : Cu(s) Cu2+(aq) + 2e
Reaksi di Katoda : Cu2+(aq) + 2e Cu(s)
2. Tuliskan reaksi yang terjadi pada titrasi larutan CuSO4 pada percobaan ini.
2CuSO4(aq)+ 2KI(aq) 2Cu(s) + I2(g) + 2K+(aq) + 2SO42-(aq)
Reduksi : 2e + Cu2+ Cu
Oksidasi : 2I- I2 + 2e
PERLAKUAN PENGAMATAN