Anda di halaman 1dari 3

No Sleep No Consentration

Imelia Anggraeni (G1A016081)


PENDAHULUAN
Dewasa ini, banyak sekali orang-orang yang tidak meperhatikan kualitas
tidurnya. Padahal kualitas tidur sangat berpengaruh terhadap kesehatan tubuh kita.
Tidur merupakan aktivitas yang wajib kita lakukakan. Terutama mereka yang
mempunyai aktivitas yang tinggi dan memiliki tekanan pendidikan yang tinggi akan
beresiko memiliki kualitas tidur yang buruk. Kualitas tidur akan menyebabkan
ketidakmampuan atau kurang optimalnya prestasi belajar. Kita ketahui banyak sekali
pada zaman sekarang, anak sekolah tidur lebih dari jam 12. Alasan mereka
bermacam-macam ada yang sibuk karena tuntutan tugas dan ada juga yang asik
dengan gadget sampai lupa waktu. Kurangnya kesadaran bahwa pentingnya tidur di
malam hari ini, menyebabkan mereka kurang konsentrasi pada saat pembelajaran
belangsung.
PEMBAHASAN
Tidur merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia dan memiliki pengaruh
terhadap kualitas hidup, fisik, serta kesehatan mental (Lashkaripour, Bakhsani, dan
Mafi, 2012). Kualitas tidur adalah kepuasan seseorang terhadap tidur, sehingga
seseorang tersebut tidak memperlihatkan perasaan lelah, mudah terangsang dan
gelisah, lesu dan apatis, kehitaman di sekitar mata, kelopak mata bengkak,
konjungtiva merah, mata perih, perhatian terpecah-pecah, sakit kepala dan sering
menguap atau mengantuk (Hidayat, 2006).
Kebutuhan istirahat dan tidur, sama pentingnya dengan kebutuhan lain seperti
nutrisi, olahraga, kesehatan fisik, dan emosi, dimana hal tersebut tergantung pada
kemampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia. Teori konsolidasi informasi
menyatakan bahwa tidur bagi manusia merupakan proses mempersiapkan otaknya
untuk digunakan esok hari. Menurut survey sebuah studi di Inggris didapati bahwa
orang yang kurang tidur cenderung 3 kali lebih besar menderita gangguan
konsentrasi, 2 kali menderita kelelahan, gangguan mood, dan produktivitas.
Pada saat tidur, otak memiliki untuk memulihkan diri dari keadaan lelahnya dan
menjadi stabil kembali, dengan tidur otak memiliki waktu untuk memperbaiki
kerusakan-kerusakan yang terjadi setelah satu hari digunakan. Istirahat yang cukup
bagi otak dapat mengembalikan fungsi otak optimalnya dalam menjalankan aktivitas
mental termasuk berpikir (Zhang,2004).
Menurut Hakam (2006), pada dewasa muda yang mengalami hambatan pada
proses belajar dikelas karena dewasa muda sudah mulai mengantuk dan lelah akibat
kurang tidur, sehingga hal tersebut akan mengurangi kemampuan konsentrasi belajar
bahkan membuat cepat lupa dan sulit menangkap pelajaran.
Hasil penelitian di dukung oleh penelitian yang dilakukan Fuad (2004) dengan
hasil penelitiannya tidur yang berkualitas akan menjadikan kondisi fisik dan
psikologis siswa terasa segar dan nyaman ketika terbangun. Hal ini juga terkait
penelitian Maas (2002) bahwa proses tidur menghasilkan tenaga yang luar biasa.
Tidur memulihkan, meremajakan dan memberi energi tubuh dan otak. Sepertiga
hidup manusia, seharusnya dilewati dengan tidur, berpengaruh besar terhadap dua
pertiga lainnya, dalam hal kewaspadaan, suasana hati, persepsi, daya ingat, daya pikir
/ konsenrasi, kecekatan, dan lain-lain.
KESIMPULAN
Antara kualitas tidur dan konsentrasi belajar sangatlah berhubungan. Oleh
karena itu, kita harus menjaga kualitas tidur kita, agar pada esok hari kita bisa
menjalankan aktivitas dengan serius dan konsentrasi pada setiap kegiatan kita.
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, A.A. 2006. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: Salemba
Medika.
Lashkaripour, K., Bakhsani N.M., Mafi S.2012. Sleep Quality Assesment of
Medicine Students and Physician (Medical) Assistant. Interdisciplinary Journal
Contemporary Research in Business Vo; 4:443-450.
Zhang, J. 2004. Memory Process and The Function of Sleep. Journal of Theoretics
Vol 6 N0 6.1-7.

Anda mungkin juga menyukai