Oleh :
LINDA RAFIDA
NIM : 05.026
1. Latar Belakang
Abortus merupakan tindakan menghentikan kehamilan sebelum janin
dapat hidup di luar tubuh ibu. Pada umumnya dianggap bayi belum dapat hidup
diluar kandungan apabila tuanya kehamilan belum mencapai umur 28 minggu
atau berat janin < 1000 gr.
Oleh karena dengan tindakan abortus ini dimatkan insan yang hidup maka
indikasi diterima ialah apabila berlangsung terus kehamilan membahayakan
kesehatan ibu yang bersangkutan.
Perlu dikemukakan bahwa menurut Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
yang masih berlaku di Indonesia melakukan abortus dianggap sebagai kejahatan
tetapi dalam prakteknya seorang dokter yang melakukan abortus atas indikasi
dapat di pertanggung jawabkan.
2. Tujuan
a) Tujuan Umum
Setelah melakukan klinik kebidanan, mahasiswa mampu melaksanakan
asuhan kebidanan secara komprehensif serta menyiapkan secara optimal
dalam kehamilan baik fisik maupun mental selama kehamilan serta
terpenuhinya nutrisi ibu hamil.
b) Tujuan Khusus
1) Mengenali tanda bahaya kehamilan
2) Menangani penyulit-penyulit yang mungkin dalam kehamilan.
3) Mencegah sedini mungkin akibat langsung dari aburtus
3. Batasan Masalah
Masalah yang diambil ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA Ny
"N" UK 8 MINGGU DENGAN ABORTUS INKOMPLIT DI RUANG PONEK
BAPELKES JOMBANG.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Keguguran adalah pengeliaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar
kandungan. Dibawah ini ditemukan beberapa definisi para ahli tentang abortus.
EASTMAN : Abortus adalah keadaan terputusnya suatu kehamilah dimana fetus
balum dianggap hidup sendiri diluar uterus. Belum sanggup
diartikan apabila fetus itu beratnya terletak antara 400-1000 gram,
atau usia kehamilan kurang dari 28 minggu.
JEFFCOAT : Abortus adalah pengeluaran dan hasil konsepsi sebelum usia
kehamilan 28 minggu, yaitu fetus.
HOLMER : Aburtus adalah terputusnya kehamilan sebelum minggu ke 16,
dimana prosesnya plasentasi belum selesai.
ETIOLOGI
Faktor yang mempengaruhi kematian fetus adalah ovum sendir, faktor ibu,
faktor bapak.
1. Kelainan ovum
Menurut HERTIG dkk pertumbuhan amborma dari fetus sering
menyebabkan abortus spontan. Menurut penyelidikan mereka, dari 1000 abortus
spontan, maka 48,9 % disebabkan karena ovum yang patologis 3,2 % disebabkan
oleh kelainan letak embrio, dan 9,6 % disebabkan karena plasenta yang abnormal
pada ovum abnormal 6 % diantaranya terdapat degenerasi hidatia vili. Abortus
spontan yang disebabkan oleh karena kelainan dari ovum berkurang
kemungkinannya kalai kehamilan sudah lebih dari satu bulan. Artinya makin
mudah kehamilan saat terjadi abortus makin besar kemungkinan karena kelainan
ovum. (50-80 %).
2. Kelainan Genetali Ibu
Misalnya:
Anomali kongenital (Hipoplasia uterus, uterus bikarnis, dll).
Kelainan letak dari uterus seperti retrofleksi uteris fiksata.
Tidak sempurnanya persiapan uterus dalam menanti nidasi dari ovum
yang sudah dibuahi, seperti kurangnya progesteron/estrogen, endometritis,
mioma submukosa.
Uterus terlalu cepat (kehamilan ganda, mola)
Distosia uterus, misalnya karena orang oleh tumor pelvis.
3. Gangguan Sirkulasi Plasenta
Misalnya ibu yang menderita nefritis, hipertensi, toksemia gravidarum, anomali
plasenta.
4. Panyakit Ibu
Misalnya pada
Penyakit infeksi (Pnemonia tiford prelitis rubela, demam malta)
Keracunan Pb, Nikotin, gas racun, alkohol, dll.
Ibu yang asfiksia seperti pada dekompensasi koralis, anemi gravis,
penyakit paru berat.
Malnutrisi, avitaminosis dan gangguan metabolisme, hipotiroid,
kekurangan vitamin C, A atau E, DM.
5. Antagonis Rhesus
Pada antagonis rhesus, darah ibu yang melalui plasenta merusak darah fetus,
sehingga terjadi anemia pada fetus yang berakibat meninggalnya fetus.
6. Terlalu cepatnya korpus loteum menjadi atrofis (faktor serviks) inkompetensi
serviks, servisitis.
7. Perangsangan pada ibu yang menyebabkan uterus berkontraksi misalnya:
sangat terkejut, obat-obat uterotonika, ketakutan, aparotomi, dll. Atau dapat juga
karena trauma langsung terhadap fetus. Selaput janin rusak langsung karena
intrumen. Benda, obat-obatan.
8. Penyakit Bapak
Umur lanjut, penyakit kronis seperti : TBC, anemi, dekompensasi kordis,
malnutsisi, nefritis, sifilis, keracunan (alkohol, nikotin, Pb, dll) sinar rongent,
amtaminosis
FREKUENSI
Diperkirakan frekuensi keguguran spontan berkisar 10-15 %. Namun
demikian, frekuensi seluruh keguguran yang pasti sukar ditentukan, karena abortus
buatan banyak yang tidak dilaporkan, kecuali bila terjadi komplikasi. Juga karena
sebagaian keguguran spontan banyak disertai gejala dan tanda ringan, sehingga
wanita tidak datang ke dokter/rumah sakit.
Menurut SIEGLER dan EASTMAN, abortus terjadi pada 10 % kehamilan RS,
Pirngadi Medan juga mendapati angka 10 % dan seluruh kehamilan. Menurut
EASTMAN, 80 % dari abortus terjadi pada bulan ke-2 kehamilan, sementara
SIMENS mendapatkan angka 76 %.
PATOLOGI
Pada permulaan, terjadi perdarahan dalam desidua bosalis, diikuti oleh
nekrosis jaringan sekitarnya, kemudian sebagian/ seluruh hasil konsepsi terlepas.
Karena dianggap benda asing maka uterus berkontraksi untuk mengeluarkannya.
Pada kehamilan di bawah 8 minggu, hasil konsepsi dikeluarkan seluruhnya, karena
inti korealis belum menembus desidua terlalu dalam, sedangkan pada kehamilan 8-14
minggu, telah masuk agak dalam, sehinggga sebagian keluar dan sebagian lagi akan
tertinggal, karena itu akan banyak terjadi perdarahan.
KLASIFIKASI
Dibagi menjadi 2 golongan:
1. Abortus Spontan
Adalah : abortus Abortus yang terjadi dengan tidak didahului faktor-faktor
mekanis / medisinalis, semata-mata disebabkan oleh faktor alamiah.
2. Abortus Provokatus
Adalah : Abortus yang disengaja baik dengan memakai obat-obatan maupun
alat-alat. Dibati menjadi :
a) Abortus medisinalis (Abortus therapeutica)
Adalah : Abortus karena tindakan kita sendiri, dengan alasan bila
kehamilan dilanjutkan, dapat membahayakan jiwa ibu,
berdasarkan indikasi medis, biasanya perlu mendapat persetujuan
2-3 tim dokter ahli.
b) Abortus Kriminalis
Adalah : Abortus yang terjadi oleh karena tindakan-tindakan yang tidak
legal atau tidak berdasar indikasi medis
I. PENGKAJIAN
A. Biodata Subyektif
1. Biodata
Nama : Ny N Nama : Tn S
Umur : 23 th Umur : 25 th
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMP Pendidikan : STM
Pekerjaan : Wiraswasta Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Bareng Alamat : Bareng
2. Keluhan Utama
Klien mengatakan hamil yang pertama mengeluarkan darah banyak
(ganti softek 3x) sejak kemaren (14-12-07) pukul 21.00 Wib, nyeri perut
bagian bawah.
3. Riwayat Menstruasi
Menarche : 14 th
Siklus : 28 hari
Lama : 9 hari
Banyaknya : 3 ganti softex.
Warna : merah
Disminorea : tidak pernah
4. Riwayat kehamilan, persalinan, nifas yang lalu
Jenis Tempat Jenis
N Perkawina U Penolon PB/B
persalina persalina kelami Laktasi
o n K g B
n n n
1 Hamil ini
5.
B.
II.