Cara Melakukan Analisis Korelasi Dengan SPSS
Cara Melakukan Analisis Korelasi Dengan SPSS
Cara Melakukan Analisis Korelasi dengan SPSS | Analisis korelasi atau asosiasi merupakan studi
pembahasan tentang derajad keeratan hubungan antar variabel yang dinyatakan dengan koefisien korelasi.
Hubungan antara variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y) dapat bersifat :
Positif, artinya jika variabel bebas (X) naik, maka variabel terikat (Y) naik.
Negatif, artinya jika variabel bebas (X) turun, maka variabel terikat (Y) turun.
Derajad hubungan biasanya dinyatakan dengan r, yang disebut dengan koefisien korelasi sampel yang
merupakan penduga bagi koefisien populasi. Sedangkan r2 disebut dengan koefisien determinasi (koefisien
penentu). Kekuatan korelasi linear antara variabel X dan veriabel Y disajikan dengan rxy didefinisikan dengan
rumus :
Formula tersebut disebut formula koefisien korelasi momen produk (Product moment) Karl Pearson.
Mungkin sobat masih bingung dengan penjalasan di atas, karena bahasanya yang telalu formal. Baik kalau
begitu disini saya mau sampaikan dasar pengambilan keputusan dalam analisis korelasi. Simak dibawah ini
dengan seksama agar tidak salah.
Untuk lebih jelas, kita langsung praktekkan saja cara analisisnya, misalkan saya ingin menguji apakah ada
hubungan yang signifikan antara Motivasi, Minat, dan Prestasi. Adapun data detailnya lihat di bawah ini.
1. Buka program SPSS, klik Variable View, Selanjutnya, pada bagian Name tulis saja X1, X2 dan Y,
pada Decimals ubah semua menjadi angka 0, pada bagian Label tuliskan Motivasi, Minat ,dam Prestasi.
2. Setelah itu, klik Data View, dan masukkan data Motivasi, Minat dan Prestasi yang sudah dipersiapkan tadi.
3. Selanjutnya, dari menu utama SPSS, pilih menu Analyze, klik Correlate, dan klik Bivariate
4. Muncul kotak dialog dengan nama Bivariate Correlations, Masukkan variabel Motivasi (X1) dan Minat (X2)
dan Prestasi (Y) pada kotak Variables, selanjutnya, pada kolom Correlation Coefficient, pilih Pearson, lalu
untuk kolom Test of Significant, Pilih Two-tailed, dan centang pada Flag Significant Correlations, terakhir
klik Ok untuk mengakhiri perintah.
Setelah selasai, maka akan muncul tampilan output SPSS tinggal kita interprestasikan saja.
Berdasarkan output di atas, kita akan melakukan pernarikan kesimpulan dengan merujuk pada dasar
pengambilann keputusan uji korelasi.
Berdasarkan Nilai Signifikansi : dari output di atas diketahui antara Motivasi (X1) dengan Minat (X2) nilai
signifikansi 0,002 < 0,05 yang berarti terdapat korelasi yang signifikan. Selanjutnya, antara Motivasi (X1)
dengan Prestasi (Y) nilai signifikansi 0,002 < 0,05 yang berarti terdapat korelasi yang signifikan. Terakhir,
antara Minat (X2) dengan Prestasi (Y) nilai signifikansi 0,000 < 0,05 yang berarti terdapat korelasi yang
signifikan.
Berdasarkan Tanda Bintang SPSS : Dari output di atas diketahui bahwa Nilai Pearson Correlation yang
dihubungkan antara masing-masing variabel mempunyai tanda bintang, ini berarti terdapat korelasi yang
signifikan antara varibel yang dihubungkan.