Anda di halaman 1dari 4

Cara Melakukan Analisis Korelasi dengan SPSS

POSTED BY SAHID RAHARJO POSTED ON 08.54 WITH 6 COMMENTS

Cara Melakukan Analisis Korelasi dengan SPSS | Analisis korelasi atau asosiasi merupakan studi
pembahasan tentang derajad keeratan hubungan antar variabel yang dinyatakan dengan koefisien korelasi.
Hubungan antara variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y) dapat bersifat :
Positif, artinya jika variabel bebas (X) naik, maka variabel terikat (Y) naik.
Negatif, artinya jika variabel bebas (X) turun, maka variabel terikat (Y) turun.

Derajad hubungan biasanya dinyatakan dengan r, yang disebut dengan koefisien korelasi sampel yang
merupakan penduga bagi koefisien populasi. Sedangkan r2 disebut dengan koefisien determinasi (koefisien
penentu). Kekuatan korelasi linear antara variabel X dan veriabel Y disajikan dengan rxy didefinisikan dengan
rumus :

Formula tersebut disebut formula koefisien korelasi momen produk (Product moment) Karl Pearson.

Arti Angka Korelasi


Koefisien korelasi bernilai paling kecil -1 dan paling besar bernilai 1.
Berkenaan dengan besaran angka, jika 0, maka artinya tidak ada korelasi sama sekali dan jika
korelasi 1 berarti korelasi sempurna hal ini berarti bahwa semakin mendekati 1 atau -1 maka
hubungan antara dua variabel semakin kuat. Sebaliknya, jika r mendekati 0 berarti hubungan dua
variabel semakin lemah. Sebenarnya jika tidak ketentuan yang tepat mengenai apakah angka korelasi
tertentu menunjukkan tingkat korelasi yang tinggi atau lemah. Namun, hal ini dapat dijadikan pedoman
sederhana, bahwa angka korelasi di atas 0,5 menunjukkan korelasi yang cukup kuat sedangkan di
bawah 0,5 korelasi lemah.
Selain besarnya korelasi, tanda korelasi juga berpengaruh pada penafsiran hasil. Tanda negatif (-)
pada output menunjukkan adanya arah yang berlawanan, sedangkan tanda positif (+) menunjukkan
arah yang sama.

Mungkin sobat masih bingung dengan penjalasan di atas, karena bahasanya yang telalu formal. Baik kalau
begitu disini saya mau sampaikan dasar pengambilan keputusan dalam analisis korelasi. Simak dibawah ini
dengan seksama agar tidak salah.

Dasar Pengambilan Keputusan


Ada dua cara untuk pengambilan keputusan dalam analisis korelasi yakni dengan melihat nilai signifikansi dan
tanda bintang yang diberiakan pada output program SPSS
Berdasarkan nilai Signifikansi : Jika nilai signifikansi < 0,05 maka terdapat korelasi, sebaliknya jika
nilai signifikansi > 0,05 maka tidak terdapat korelasi.
Berdasarkan Tanda Bintang (*) yang diberikan SPSS : jika terdapat tanda bintang pada pearson
correlation maka antara variabel yang di analisis terjadi korelasi, sebaliknya jika tidak terpadat tanda
bintang pada pearson correlation maka antara variabel yang di analisis tidak terjadi korelasi.

Untuk lebih jelas, kita langsung praktekkan saja cara analisisnya, misalkan saya ingin menguji apakah ada
hubungan yang signifikan antara Motivasi, Minat, dan Prestasi. Adapun data detailnya lihat di bawah ini.

Langkah-langkah Analisis Korelasi dengan SPSS versi 21

1. Buka program SPSS, klik Variable View, Selanjutnya, pada bagian Name tulis saja X1, X2 dan Y,
pada Decimals ubah semua menjadi angka 0, pada bagian Label tuliskan Motivasi, Minat ,dam Prestasi.

2. Setelah itu, klik Data View, dan masukkan data Motivasi, Minat dan Prestasi yang sudah dipersiapkan tadi.

3. Selanjutnya, dari menu utama SPSS, pilih menu Analyze, klik Correlate, dan klik Bivariate
4. Muncul kotak dialog dengan nama Bivariate Correlations, Masukkan variabel Motivasi (X1) dan Minat (X2)
dan Prestasi (Y) pada kotak Variables, selanjutnya, pada kolom Correlation Coefficient, pilih Pearson, lalu
untuk kolom Test of Significant, Pilih Two-tailed, dan centang pada Flag Significant Correlations, terakhir
klik Ok untuk mengakhiri perintah.

Setelah selasai, maka akan muncul tampilan output SPSS tinggal kita interprestasikan saja.
Berdasarkan output di atas, kita akan melakukan pernarikan kesimpulan dengan merujuk pada dasar
pengambilann keputusan uji korelasi.

Berdasarkan Nilai Signifikansi : dari output di atas diketahui antara Motivasi (X1) dengan Minat (X2) nilai
signifikansi 0,002 < 0,05 yang berarti terdapat korelasi yang signifikan. Selanjutnya, antara Motivasi (X1)
dengan Prestasi (Y) nilai signifikansi 0,002 < 0,05 yang berarti terdapat korelasi yang signifikan. Terakhir,
antara Minat (X2) dengan Prestasi (Y) nilai signifikansi 0,000 < 0,05 yang berarti terdapat korelasi yang
signifikan.

Berdasarkan Tanda Bintang SPSS : Dari output di atas diketahui bahwa Nilai Pearson Correlation yang
dihubungkan antara masing-masing variabel mempunyai tanda bintang, ini berarti terdapat korelasi yang
signifikan antara varibel yang dihubungkan.

Anda mungkin juga menyukai