Anda di halaman 1dari 4

Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu negara paling kaya di dunia, terutama di


Asia. Namun seiring perkembangan zaman, Indonesia mulai tertinggal dari
negara-negara lain. Akibat dari penjajahan Belanda selama 350 tahun dan
kedudukan Jepang selama 3.5 tahun membuat Indonesia tidak mampu
memanfaatkan kekayaan yang dimilikinya dalam waktu yang cukup lama. Kini,
sudah 71 tahun Indonesia bebas dari penjajahan dan mulai belajar untuk
mengelola kekayaan yang dimilikinya. Namun, 71 tahun merupakan waktu yang
singkat. Selama 71 tahun merdeka Indonesia masih memiliki banyak
ketertinggalan,mulai dari segi ekonomi, ilmu pengetahuan, infrastruktur sampai
teknologi. Untuk dapat mengejar ketinggalan tersebut maka salah satu sektor
yang harus diperdayakan adalah sumber daya manusia.
Indonesia memiliki jumlah penduduk terbanyak keempat di dunia dengan
jumlah 255 juta jiwa. Apabila Indonesia dapat memberdayakan SDM yang
banyak tersebut ditambah SDA Indonesia yang memang sudah sangat kaya. Maka
Indonesia akan menjadi negara Adidaya berikutnya. Namun, hal tesebut adalah
salah satu permasalah di Indonesia. SDM Indonesia masih jauh dari kata dapat
berkompetisi dengan SDM dari negara lain. Bisa dilihat dari strata pendidikan di
Indonesia yang sebagian besar masih lulusan SD atau SMP.
Dari segi infrastruktur, Presiden Joko Widodo ini sedang melakukan sprint
dalam hal pembangunan di Indonesia. Bisa dilihat berbagai macam pembangunan
infrastruktur yang sedang dikerjakan mulai dari Pembangunan Mass Rapid
Transit (MRT), Revitalisasi Pelabuhan di Seluruh Indonesia, Pembangunan Light
Rail Transit (LRT) dan segala proyek-proyek besar lainnya. Karena infrastruktur
memang penunjang suatu negara, dengan infrastruktur yang baik maka
suatu negara dapat meningkatkan berbagai sektor seperti ekonomi, social,
budaya hingga teknologi
Jika digabungkan maka untuk membangun Indonesia dibutuhkan SDM
yang baik dan pembangunan infrastruktur. Sehingga, pemberdayaan SDM dalam
bidang Infrastruktur seharusnya menjadi salah satu target pemerintah. Teknik
Sipil merupakan salah satu bidang kekhususan yang berurusan langsung dengan
pembangunan infrastruktur yang ada di Indonesia. Calon-calon insinyur
(engineer) Indonesia harus siap membanting tulang membangun Infrastruktur
demi Indonesia yang lebih baik. Terlebih lagi kini sudah memasuki era
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), sehingga bukan tidak mungkin para
pelaku pembangunan yang siap bekerja di Indonesia bukanlah orang dalam negeri
melainkan orang-orang dari negara tetangga. Sehingga insinyur Indonesia kini
harus mampu bersaing dengan pesaing lainnya
Sebagai mahasiswa jurusan Teknik Sipil dan Lingkungan yang kelak akan
terjun ke dunia konstruksi dan terlibat langsung dalam proses pembangunan
infrastruktur di Indonesia maka mahasiswa harus mengetahui hal-hal yang akan
mereka hadapi nanti. Berbagai mata kuliah yang sudah diberikan hanya menjadi
dasar atau landasan berpikir mahasiswa mengenai hal-hal teknik sipil. Banyak hal
yang tidak didapatkan ketika hanya belajar di kelas. Dalam dunia konstruksi
banyak kejadian-kejadian yang tidak terduga dan juga manuasia akan lebih
mudah memahami suatu hal apabila melihat secara langsung, sejalan dengan
istilah seeing is believing sehingga mahasiswa seharusnya turun langsung ke
proyek-proyek pembangunan agar melihat langsung kejadian serta proses yang
terjadi selama pembangunan sebuah proyek
Kerja Praktek (KP) merupakan salah satu media yang paling tepat untuk
mempermudah mahasiswa memahami hal-hal yang terjadi dalam suatu proyek.
Banyak pembelajaran yang bisa didapat dari KP seperti metode erja, proses
tender, manajemen, pengadaan, berhadapan dengan berbagai pihak dan
semacamnya
Maksud dan Tujuan Kerja Proyek

Maksud dan tujuan dari pelaksanaan kerja praktik bagi mahasiswa jurusan
Teknik Sipil dan Lingkungan Universitas Indonesia adalah sebagai berikut:
Memenuhi syarat akademis untuk kelulusan sarjana teknik sipil dan
lingkungan di Universitas Indonesia
Mengetahui secara langsung pengetahuan dan pengalaman dunia kerja teknik
sipil dari kesatuan peran pihak-pihak terkait khususnya owner, konsultan, dan
kontraktor
Mengetahui dan mempelajari proses analisis dalam tahapan perancangan suatu
proyek
Mengetahui dan mempelajari proses konstruksi langsung di lapangan
berdasarkan hasil perencanaan dan perancangan
Menyiapkan mahasiswa untuk menjadi insinyur atau ahli teknik sipil yang
handal dan kompeten yang siap bersaing di dunia kerja bidang teknik sipil dan
lingkungan
Ruang Lingkup

Kerja Praktik merupakan mata kuliah yang diberikan oleh Departemen Teknik Sipil kepada
mahasiswa tingkat akhir. Kerja praktik ini dilakukan di proyek pembangunan gedung minimal 4 lantai.
Setiap kelompok kerja praktik terdiri dari 3 orang yaitu 2 mahasiswa teknik sipil dan 1 mahasiswa
teknik lingkungan. Kerja praktik dilakukan selama minimal 160 jam dalam waktu 2 bulan. Kerja praktik
ini membahas metode pembangunan serta pencapaian proyek selama mahasiswa melakukan kerja
praktik. Materi yang akan di bahas dalam kerja praktik meliputi pekerjaan struktur bawah, struktur
atas, manajemen konstruksi, serta materi teknik lingkungan berupa safety dan limbah.

Kerja Praktik yang kami lakukan berlokasi di Jl. M.H. Thamrin No 8-9, Tanah Abang Jakarta
Pusat. Proyek tersebut adalah pembangunan bangunan tempat tinggal dan perkantoran. Kami
melaksanakan kerja praktik ini dalam waktu 2 bulan. Pekerjaan yang kami ikuti bermulai dari
pemasangan tulangan lantai pada lantai Basement 4 dan kami selesai ketika pemasangan kolom pada
lantai Basement 3. Adapun aspek yang akan kami tinjau pada kerja praktik ini yaitu:

Metode Pekerjaan konstruksi


Konstruksi slab, kolom dan wall
Sistem Manajemen K3L
Manajemen proyek
Peralatan yang digunakan dalam proyek

Anda mungkin juga menyukai