SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS PALANGKARAYA PALANGKARAYA 2017 1. Permasalahan Pendidikan biologi berbasis text atau open book biasanya menjadi pilihan utama yang digunakan seorang pengajar pada umumnya turun-menurun dikarenakan dapat memberi dampak positif pada kepada peserta didik. Hal ini memungkinkan dengan berbagai lahirnya metode belajar biologi yang berbeda pada setiap pengajar pada umumnya. Namun pilihan untuk jenis pendidikan biologi berbasis konteks tidak dapat diutamakan pada satu jenis metode maksimal mempertimbangkan pada apakah satu jenis model pendidikan tersebut yang dapat digunakan untuk memotivasi seseorang siswa dapat juga digunakan untuk memotivasi siswa lainnya. Apakah kita menerima pandangan biologi yang kita pelajari selama ini benar adanya begitu saja berdasarkan pembelajaran konteks biologi secara objektif yang kita pelajari selama ini di sekolah ? atau kita menerima pandangan seorang peneliti biologi sejati dimana pengetahuan itu sejatinya dibuat dan diketemukan secara tertata rapi dan memiliki peranan dalam kehidupan masyarakat kita sehari-hari. Kedua pandangan ini bertolak belakang secara epistemologis dan pandangan realistic. 2. Tujuan Tujuan penulis yang ingin disampaikan pada penulisan artikel kali ini ialah penulis ingin menjabarkan bahwa pengetahuan konstruktif adalah proses individu seseorang yang dimana maksudnya adalah proses belajar biologi yang baik bagi seorang peserta didik adalah tidak melulu menggunakan buku sains dan teori dalam kelas tapi juga dapat juga melalui perjalanan hidupnya selama ini di tengah-tengah masyarakat. 3. Solusi Untuk menjawab permasalahan yang ada. Penulis menawarkan metode merancang pendekatan edukasi yang dibuat oleh Linjse pada tahun 1995 dan Van den Akker pada tahun 2006 dimana metode ini terbagi menjadi 3 tahap yang berkesinambungan yaitu Merancang Menggunakan dalam kelas atau pada peserta didik dengan menggunakan LT-strategy/LT- activity Hasil. 4. METODOLOGI PENELITIAN Metode yang digunakan yang pertama adalah design of study atau rancangan pembelajaran dimana di dalamnya digunakan LT-strategy. Focus dalam rancangan pembelajaran ini adalah untuk melihat keinginan dari pengajar dan peserta didik untuk mendapatkan hasil belajar yang maksimal dalam dan luar kelas dalam hal ini metode kedua yaitu LT-Activity. Standar penilaian terbagi menjadi 1 (buruk) - 5 ( sangat baik). Partisipan dari metodologi ini adalah berasal dari penelitian ini adalah siswa kelas 4 sekolah pendidikan menegah atas ( HAVO) dengan jumlah siswa 1 sekolah sebanyak 1200 siswa di pusat Belanda. Dengan pengajar berjumlah 2 orang dengan pengalaman mengajar yang berbeda
5. HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari hasil penelitian terdapat perbedaan yang signifikan secara statistik ditemukan antara kelompok belajar yang menggunakan LT-Strategy dan LT-Activity dan yang tidak menggunakan. Dimana kelompok siswa yang menggunakan LT-Strategy dibarengi dengan latihan eksplorasi dapat mengetahui lebih cepat dengan materi respirasi pernapasan dengan mengembangkan berbagai kelompok tanya-jawab yang akan terjawab seiring sesi pembelajaran berlangsung tanpa didahului dengan materi awal baku tentang respirasi yang ada pada buku paket sekolah dibandingkan sistem belajar konvensional
6. KOMENTAR TERHADAP PENELITIAN
a. Keuggulan 1. Pemilihan metode pembelajaran sudah tepat karena dengan pembelajaran ini siswa yang biasa menghafal konsep menjadi lebih termotivasi untuk mengembangkan kerangka berfikirnya dan dapat menerapkannya dalam menghadapi masalah-masalah baru, sehingga pembelajaran menjadi lebih terkonstruksi 2. Penggunaan LT-Strategy dan LT-Activity dirasa cukup tepat karena metode ini memancing siswa aktif dalam pembelajaran melalui tanya-jawab sehingga setiap siswa dapat mengeluarkan potensi terbaik dalam diri mereka melalui system pembelajaran terstruktur ini (memahami, menghubungkan, dan menerapkannya untuk memecahkan masalah baru). b. Kelemahan 1. Peneliti tidak menjelaskan secara khusus mengapa sampel pada kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol 2:1. 2. Jumlah populasi tidak disebutkan.