Bab V Analisis
Bab V Analisis
BAB V
ANALISIS
5.1 Pengukuran Dasar
Setelah melakukan percobaan pengukuran
dasar,disini terdapat perbedaan-perbedaan atau
ketidak pastian dalam setiap pengukurannya
tersebut. Saat melakukan percobaan pada besi,
kuningan, tembaga ternyata ketidak pastian dalam
pengukuran memang terjadi, setiap pengukuran
misalnya pengukuran panjang, lebar, tinggi atau
tebal dari setiap pengukuran itu ternyata berbeda-
beda walaupun ternyata perbedaannya tidak terlalu
berbeda-beda walaupun ternyata perbedaannya tidak
telalu jauh. Mungkin ini disebabkan oleh kurang
bagusnya alat. Bisa juga karena kesalahan
pembacaan skala, atau karena ketelitian alat
pengukur yang terbatas serta faktor-faktor
ketidakpastian lainnya.
Didalam pengukuran dikenal suatu istilah akurasi
dan presisi. Akurasi adalah suatu alat ukur yang
menggambarkan seberapa dekat hasil suatu
pengukuran dengan nilai sebenarnya. Sedangkan
presisi adalah perubahan kecil yang dapat direspon
5.4 Kalorimeter
Setelah melakukan percobaan yang telah
dilakukan dan di tuliskan dalam pengolahan data, akan di
dapatkan perbedaan- perbedaan, misalnya seperti bahan
yang berbeda menghasilkan berat kalor jenis yang
berbeda juga atau berfariasi, suatu bahan yang sama juga
memberikan perbedaan besar kalor jenis jika suhunya
berbeda, dari hasil yang telah di lakukan dapat dilihat
yang memberikan hasil kalor jenis yang paling besar
ialah tembaga, disusul kuningan dan almunium, serta
yang terakhir besi.
Keempat benda yang diuji itu memiliki perbandingan
yang konstan, artinya tidak terlalu jauh perbedaan nya
seperti yang terlihat pada hasil perhitungan .
Pada percobaan menentukan kalor jenis bahan
suhu air mencapai akhir setengah dari suhu awal, dimana
suhu awal kalorimeter+isi adalah () 26 c dan suhu
akhir kalorimeter dari semua bahan hampir semua
menunjukan kisaran antara 29c sampai 37c . suhu akhir
dalam percobaan ini yang menunjukan suhu akhirnya