SKRIPSI
Disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk
mencapai derajat Sarjana Strata-1 Jurusan Akuntansi pada Fakultas Ekonomi UII
Disusun Oleh:
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
2007
Pernyataan Bebas Plagiarisme
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang
dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang
pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu
dalam naskah ini dan disebutkan dalam referensi. Dan apabila dikemudian hari
terbukti bahwa pernyataan ini tidak benar maka saya sanggup menerima
Penyusun,
ii
PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU) DAN PENDAPATAN ASLI
Hasil Penelitian
Diajukan Oleh:
Jurusan : Akuntansi
Dosen Pembimbing
iii
MOTTO
Sungguh, bersama kesukaran itu pasti ada kemudahan. Oleh karena itu, jika
kamu telah selesai dari suatu tugas, kerjakan tugas lain dengan sungguh-
mengharap.(QS. Al-Insyirah:6-8)
Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi
iv
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karya kecilku ini untuk:
Bapak dan Ibu. Ku tahu kau berharap dalam doamu, ku tahu kau
senyummu.
Mas Yahya
Keluarga besarku
v
KATA PENGANTAR
Assalaamualaikum Wr. Wb
Alhamdulillahirabbilalamin
selalu ada dalam setiap langkahku Atas Karunia dan Hidayah serta akal pikiran
dan atas segala kemudahan. Nabi besar kita Muhammad SAW yang sudah
membawa kita pada jaman yang terang benderang. Atas berkat Rahmat dan
Indonesia.
mendapat bantuan yang sangat besar dari berbagai pihak, untuk itu penulis ingin
1. Bapak Prof. Dr. Edy Suandi Hamid, M.Ec, selaku Rektor Universitas
2. Bapak Drs Asmai Ishak, M.Bus., Ph.D selaku Dekan Fakultas Ekonomi
vi
3. Bapak Mahmudi, SE., M.Si, selaku dosen pembimbing skripsi yang
4. Bapakku (Abdul Rahim, S.Sos., M.Si ) dan Ibuku (Munirah, S.Ag), untuk
doa yang tak pernah usai. Kasih sayang, cinta dan kesabaran yang
diberikan pada anakmu yang bandel ini. Terima kasih, tiada kata yang
ya...youre the best. Untuk adikku Heru, belajar yang rajin, jangan melali
6. Buat mas Yahya, aku bingung mas mo nulis apa, pokoknya terima kasih
untuk kesabaran, cinta, kasih sayang yang tulus, buat doanya, bantuan-
n buat semangat dan motivasi yang tak kenal lelah. Buruan nyusul ya
mas.
7. Keluarga besarku untuk doa, kasih sayang, dan perhatian yang kalian
berikan, sehingga aku tak pernah merasa sendiri walau jauh dari kalian.
8. Keluarga Gelatik 101, Mas Pur dan Mbak Ninik, maaf ya kalo aku
sering nyusahin n sering pulang telat. Si kecil Dimas, belajar yang rajin ya
dek
vii
banget ya buat bantuan-bantuannya. Buat Yudhi brother bear, Nono
(sukses ya cafenya), Dian, Danang, Rina, Mbak Lin, makasi atas bantuan-
10. Temen-Temen JK-Toys dan Vinity, untuk keceriaan dan dukungan kala
11. Semua pihak yang sudah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi
ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Terima kasih untuk
semuanya.
penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih belum sempurna
Penulis berharap semoga skripsi ini bisa memberikan manfaat dalam ilmu
Wassalamualaikum wr wb
Penulis
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .i
HALAMAN PENGESAHAN.. iv
HALAMAN MOTTO...v
HALAMAN PERSEMBAHAN...vi
DAFTAR ISI..x
ABSTRAK... xv
DAFTAR PUSTAKA..xvi
BAB I PENDAHULUAN
ix
1.7.2 Alat Uji Statistik...8
3.1 Data..26
x
4.3 Analisis Hasil Regresi..41
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan..48
xi
DAFTAR TABEL dan GRAFIK
TABEL
GRAFIK
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4
Lampiran 5
Lampiran 6
Lampiran 7
Lampiran 8
Lampiran 9
xiii
Abstrak
Kata-kata kunci: Dana Alokassi Umum (DAU), Pendapatan Asli Daerah (PAD),
Belanja Daerah (BD), flypaper effect, kabupaten/kota,
Indonesia
xiv
1
BAB I
PENDAHULUAN
Sejak Januari 2001 bangsa dan negara Indonesia memulai babak baru
Dati II (kota dan kabupaten) yang jumlahnya mencapai 336. Hampir seluruh
Agama.(Brahmantio,2002)
daerah yang sangat besar, khususnya pada bidang pendidikan yang merupakan
unsur esensial dalam pembangunan daerah dan telah menjadi salah satu bagian
terbatas, mengingat peranan Pendapatan Asli Daerah (PAD) masih rendah dalam
Kewenangan untuk mengatur diri sendiri itu luas, nyata dan bertanggung-jawab.
otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintah dan kepentingan
secara efektif pada tanggal 1 Januari 2001, merupakan kebijakan yang dipandang
keadilan, pemerataan, dan pemeliharaan hubungan yang serasi antara pusat dan
Keuangan Pusat dan Daerah, membawa perubahan mendasar pada system dan
tersebut terdiri dari Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK),
dan bagian daerah dari bagi hasil pajak pusat. Disamping itu, Pemerintah Daerah
3
juga memiliki sumber pendanaan sendiri berupa PAD, pinjaman daerah, maupun
lain-lain penerimaan daerah yang sah. Kebijakan penggunaan semua dana tersebut
oleh Pemda dilaporkan di perhitungan APBD. Tujuan dari transfer ini adalah
seluruh negeri. Hal ini seperti disebutkan oleh Simanjuntak dalam Sidik et al,
2002.
federal dan 60% untuk pemerintah daerah (Fisher, 1996 yang dikutip oleh Kesit
Bambang, 2004). Khusus dib Negara bagian Wisconsin di AS, sebesar 47%
pendapatan Pemda berasal dari transfer pempus (Deller et al, 2002 yang dikuti
pengeluaran Pemda adalah 85% di Afrika Selatan, 67%-95% di Nigeria, dan 70%-
90% di Meksiko
Dengan adanya transfer dana dari Pempus tersebut bagi Pemda merupakan
kenyataannya, transfer dana tersebut merupakan sumber dana utama Pemda untuk
diharapkan dapat diambil dari sumber pendanaan sendiri yaitu Pendapatan Asli
Daerah (PAD).
terhadap Belanja Pemerintah Daerah baik di Pulau Jawa, Bali, bahkan Sumatra.
Pada hasil analisis di Pulau Sumatra, diperoleh hasil yaitu, PAD tidak signifikan
(1997), Andersson (2002), Deller et al (2002), Legrenzi & Milas (2001), Zampelli
pendapatan ataupun pengeluaran yang terjadi pada daerah tersebut. Keadaan yang
berbeda inilah yang membuat penulis ingin meneliti bagaimana pengaruh DAU
dan PAD terhadap prediksi Belanja Daerah dan apakah terjadi flypaper effect dari
yang membelanjakan lebih banyak atau lebih boros dengan menggunakan dana
(PAD). Flypaper effect ini merupakan pembicaraan utama dalam penelitian ini.
5
Dua sisi yang dapat terjadi pada penelitian ini yaitu terjadi atau tidaknya
Flypaper effect pada pengaruh DAU dan PAD terhadap prediksi Belanja Daerah.
Hal inilah yang mendorong penulis untuk mengadakan penelitian yang berjudul:
Kabupaten/Kota di Indonesia.
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai
pihak yaitu:
2. Bagi Penulis
mengadakan penelitian untuk daerah Propinsi Jawa Tengah dan DIY. Hasilnya
adalah secara empiris penelitian ini membuktikan bahwa besarnya Belanja Daerah
dipengaruhi oleh jumlah DAU yang diterima dari Pemerintah Pusat. Dari hasil
terhadap belanja daerah. Dalam model prediksi belanja daerah, daya prediksi
DAU terhadap belanja daerah lebih tinggi dibanding daya prediksi PAD. Hal ini
Dana Alokasi Umum dan Pendapatan Asli Daerah dengan lag 1 tahun
1. Metode Observasi
3. Kajian Dokumen
laporan, arsip.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah tahun anggaran 2003, 2004, dan 2005
yang berupa Realisasi Dana Alokasi Umum (DAU), Realisasi Pendapatan Asli
Daerah (PAD), dan Laporan Anggaran Belanja Daerah (BD) untuk 100
adalah Dana Alokasi Umum (DAU) dan Pendapatan Asli Daerah (PAD).Alat
BAB I Pendahuluan
Terdiri dari sample dan data, variabel penelitian, dan metode analisis data.
BAB V Penutup
LANDASAN TEORI
Dalam landasan teori, akan dibahas lebih jauh mengenai Belanja Daerah,
Dana Alokasi Umum dan Pendapatan Asli Daerah serta kemungkinan terjadinya
flypaper effect. Menjabarkan teori yang melandasi penelitian ini dan beberapa
Daerah terdiri dari tiga komponen utama, yaitu unsur penerimaan, belanja rutin
dan belanja pembangunan. Ketiga komponen itu meskipun disusun hampir secara
maka Belanja Rutin diprioritaskan pada optimalisasi fungsi dan tugas rutin
11
perangkat daerah, termasuk perangkat eks Kanwil/Kandep yang telah dan akan
dan Pemeliharaan, dan Belanja Modal (untuk Bagian Belanja Aparatur Daerah),
Belanja Modal, Belanja Bagi Hasil dan Bantuan Keuangan, dan Belanja Tidak
daerah yang tidak berhubungan secara langsung dengan aktivitas atau pelayanan
publik dan bersifat periodik. Kelompok belanja administrasi umum terdiri atas
1. Belanja Pegawai/Personalia.
4. Belanja Pemeliharaan.
yang berhubungan dengan aktivitas atau pelayanan publik. Kelompok belanja ini
1. Belanja Pegawai/Personalia.
4. Belanja Pemeliharaan.
Administrasi Umum memang sama, tapi yang berbeda adalah pada Objek
Belanjanya.
c. Belanja Modal
melebihi satu anggaran dan akan menambah asset atau kekayaan daerah dan
selanjutnya akan menambah belanja yang bersifat rutin seperti biaya pemeliharaan
mencakup Jenis Belanja baik Untuk Bagian Belanja Aparatur Daerah maupun
Pelayanan Publik.
13
pengalihan uang dan atau barang dari Pemerintah Daerah. Kelompok Belanja ini
terdiri atas Jenis Belanja yang hanya untuk Bagian Belanja Pelayanan Publik,
untuk Pelayanan Publik dalam rangka mengatasi bencana alam dan atau bencana
sosial. Kelompok Belanja ini terdiri atas Jenis Belanja Tidak Tersangka.
Penerimaan Pajak yang berisi Pajak Daerah dan Pos Retribusi Daerah, Pos
Penerimaan Non Pajak yang berisi hasil perusahaan milik daerah, Pos Penerimaan
yang berasal dari sumber ekonomi asli daerah. Menurut Elita Dewi, dalam
c. Hasil perusahaan milik daerah, dan hasil pengelolaan milik daerah yang
dipisahkan.
a. Pajak Daerah
Menurut Kaho pajak daerah adalah peralihan kekayaan dari pihak rakyat
kepada kas negara untuk membiayai pengeluaran rutin dan surplusnya digunakan
sebagai badan hukum publik dalam rangka membiayai rumah tangganya. Dengan
kata lain pajak daerah adalah : pajak yang wewenang pungutannya ada pada
daerah
b. Retribusi Daerah
artinya retribusi daerah sebagai pembayaran atas pemakain jasa atau kerena
15
mendapat pekerjaan usaha atau milik daerah bagi yang berkepentingan atau jasa
yang diberikan oleh daerah, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh
karena itu setiap pungutan yang dilakukan oleh pemerintah daerah senantiasa
keluasaan retribusi daerah terletak pada yang dapat dinikmati oleh masyarakat.
Jadi retribusi sangat berhubungan erat dengan jasa layanan yang diberikan
Dari uraian diatas dapat kita lihat pengelompokan retribusi yang meliputi :
1. Retribusi jasa umum, yaitu : retribusi atas jasa yang disediakan atau
diberikan oleh pemerintah daerah untuk tujuan kepentingan umum serta dapat
2. Retribusi jasa usaha, yaitu : retribusi atas jasa yang disediakan oleh Pemda
dengan menganut prinsip komersial karena pada dasarnya disediakan oleh sektor
swasta.
c. Perusahaan Daerah
yang berlaku. Salah satu sumber pendapatan asli daerah yang sangat penting dan
a. Memberi jasa
c. Memupuk pendapatan
3. Perusahaan daerah bergerak dalam lapangan yang sesuai dengan urusan rumah
pemerintahan daerah.
4. Cabang-cabang produksi yang penting bagi daerah dan mengusai hajat hidup
dan bahan jasa. Penerimaan dari swasta, bunga simpanan giro dan Bank serta
17
Dana Alokasi Umum adalah dana yang berasal dari APBN yang
b. Dana Alokasi umum (DAU) untuk daerah propinsi dan untuk daerah
2004)
daerah, hubungan pendapatan dan belanja daerah didiskusikan secara luas, serta
berbagai hipotesis tentang hubungan ini diuji secara empiris. Seperti yang
bahwa terdapat keterkaitan sangat erat antara transfer dari Pempus dengan belanja
Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah yang dimulai sejak 1
Januari 2001, maka Pemerintah Daerah diberi kewenangan yang lebih luas, nyata,
sangat bergantung pada dana perimbangan dari Pemerintah Pusat berupa bagi
hasil pajak, baga hasil SDA, Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi
Asli Daerah (PAD). Proporsi PAD yang rendah, di lain pihak, juga menyebabkan
dibiayai dari dana perimbangan, terutama dana alokasi umum. Alternatif jangka
Pungutan pajak dan retribusi daerah yang berlebihan dalam jangka pendek dapat
(Brahmantio, 2002)
Tabel 2.1
DAU untuk
Besarnya DAU DAU untuk Provinsi Kabupaten/Kota
25% x PDN APBN 10% x 25 % PDN APBN 90% x 25% x PDN APBN
Pemda, Pempus akan mentransfer Dana Perimbangan yang terdiri dari Dana
Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), dan bagian daerah dari
Dana Bagi Hasil yang terdiri dari pajak dan sumber daya alam. Disamping dana
20
Seharusnya dana transfer dari Pempus diharapkan digunakan secara efektif dan
Kebijakan penggunaan dana tersebut sudah seharusnya pula secara transparan dan
akuntabel.
oleh Pemda dilaporkan di perhitungan APBD. Tujuan dari transfer ini adalah
seluruh negeri. Hal ini seperti disebutkan oleh Simanjuntak dalam Sidik et al,
2002.
terhadap Belanja Pemerintah Daerah baik di Pulau Jawa, Bali, bahkan Sumatra.
Pada hasil analisis di Pulau Sumatra, diperoleh hasil yaitu, PAD tidak signifikan
Effect.Hal ini sesuai dengan hipotesis yang menyatakan pengaruh DAU terhadap
Andersson (2002), Deller et al (2002), Legrenzi & Milas (2001), Zampelli (1986)
Umum. Pengujian ini dimaksudkan untuk melihat apakah pada Belanja Daerah
Hasil yang didapat adalah bahwa untuk belanja bidang pendidikan tidak
terjadi flypaper effect, sedangkan untuk belanja bidang kesehatan dan belanja
bahwa sandaran Pemda untuk menentukan jumlah Belanja Daerah suatu periode
berbeda. Dalam tahun bersamaan, PAD lebih dominan daripada DAU, tetapi
untuk satu tahun kedepan, DAU lebih dominan. Munculnya berbagai bentuk
peraturan daerah tentang pajak dan retribusi daerah mungkin merupakan indikasi
2.4.1 Pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU) terhadap Belanja Daerah (BD)
daerah, hubungan pendapatan dan belanja daerah didiskusikan secara luas, serta
berbagai hipotesis tentang hubungan ini diuji secara empiris. Seperti yang
bahwa terdapat keterkaitan sangat erat antara transfer dari Pempus dengan belanja
studi tentang pengaruh transfer atau grants dari pempus terhadap keutusan
untuk melihat pengaruh DAU tahun berjalan (DAUt-1) terhadap prediksi Belanja
sebagai berikut:
(BD)
dengan nama tax spend hypothesis. Dalam hal ini pengeluaran pemerintah daerah
bahwa hipotesis pajak belanja berlaku untuk kasus pemda di beberapa Negara
(Prakosa, 2004).
transfer dari Pemerintah Pusat lebih besar dari stimulus yang disebabkan oleh
utama dalam penelitian ini, dimana flypaper effect juga dapat disebut sebagai
suatu kondisi yang terjadi saat pemerintah daerah merespon (belanja) lebih
24
merespon belanja transfer DAU dan PAD di Pulau Sumatra, ia juga meneliti
kedepan dan juga tidak terdapat perbedaan terjadinya flypaper effect baik pada
daerah Propinsi Jawa Tengah dan DIY. Hasilnya adalah secara empiris penelitian
ini membuktikan bahwa besarnya Belanja Daerah dipengaruhi oleh jumlah DAU
yang diterima dari Pemerintah Pusat. Dari hasil penelitian tersebut, menunjukkan
bahwa DAU dan PAD berpengaruh signifikan terhadap belanja daerah. Dalam
model prediksi belanja daerah, daya prediksi DAU terhadap belanja daerah lebih
tnggi dibanding daya prediksi PAD. Hal ini menunjukkan telah terjadi flypaper
effect.
memberikan bukti empiris tentang adanya flypaper effect dalam jangka panjang
in State transfer rather than increase in own revenues. Karena itu flypaper effect
dianggap sebagai suatu anomali dalam prilaku rasional jika transfer harus
25
daerah), sehingga mestinya dihabiskan (dibelanjakan) dengan cara yang sama pula
adalah:
H3 : Pengaruh DAUt-1 terhadap prediksi BDt lebih besar daripada pengaruh PADt-1
pada sample dan Kabupaten/Kota yang doteliti. Pada Penelitian yang dilakukan
METODE PENELITIAN
Dalam Bab ini akan dibahas mengenai sample dan data yang diteliti, alas
an pemilihan sample, variabel penelitian, dan metode analisis data, serta gambaran
umum atas objek penelitian atau data umum dan data khusus.
3.1 Data
berbagai macam suku dan budaya. Indonesia terbagi menjadi 33 provinsi dan 434
di 100 pemerintahan ini adalah (1) Ketersediaan data, dan (2) dipandang sudah
Data khusus yang dianalisis dalam penelitian ini adalah data yang
(DAU), Laporan Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Laporan Anggaran
Belanja Daerah (BD) dari masing-masing Kabupaten/Kota yang ada untuk periode
27
tahun 2003 sampai tahun 2005. Yang diperoleh dari situs Sistem Informasi
a. Belanja Daerah
periode. Belanja Daerah terdiri dari tiga komponen utama, yaitu unsur
1. Belanja Rutin
optimalisasi fungsi dan tugas rutin perangkat daerah, termasuk perangkat eks
2. Belanja Pembangunan
kebutuhan dari masyarakat. Dan juga disesuaikan dengan tuntutan dan dinamika
yang lebih baik. Proses penyusunan belanja pembangunan disusun oleh Bappeda
1. Industri/ Industry
4. Agama/ Religion
5. Hukum/ Law
1. Pajak Daerah
2. Retribusi Daerah
1. Uji Multikolinieritas
ditemukan adanya korelasi antar variable bebas (independent). Model regresi yang
baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variable independent. Jika variable
Variabel orthogonal adalah variable independent yang nilai korelasi antar sesama
variable independent sama dengan nol. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya
c. Multikolinieritas dapat juga dilihat dari (1) nilai tolerance dan lawannya
(2) variation inflation factor (VIF). Nilai cutoff yang umum dipakai
31
2. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linier ada
pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan
sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Masalah ini muncul karena residual
Hal ini sering ditemukan pada data runtut waktu (time series) karena gangguan
3. Uji Heteroskedastisitas
yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap,
a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada yang membentuk pola
b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah
persamaan-persamaan, yaitu:
H1: Yi = + b1 DAU1i + e
Notasi:
= Konstanta
33
b1 = koefisien regresi
e = error term
H2: Yi = + b2 PAD2i + e
Notasi:
b2 = koefisien regresi
terhadap prediksi BD lebih besar daripada pengaruh PAD terhadap prediksi BD.
uji t. Caranya dengan melihat data DAU dan PAD tahun yang bersangkutan. Uji t-
test ini sendiri dilakukan menggunakan program aplikasi komputer SPSS 13.00
signifikan.
Untuk melihat apakah terjadi flypaper effect, maka efek DAU terhadap
prediksi BD dibandingkan dengan efek PAD terhadap prediksi BD. Dalam regresi
variabel (regresi) dibandingkan antara DAU dan PAD. Untuk regresi berganda,
34
flypaper effect adalah (1) apabila efek (nilai koefisien) DAU terhadap prediksi
Belanja Daerah lebih besar daripada efek PAD dan keduanya sama-sama
signifikan, atau (2) PAD tidak signifikan, maka dapat disimpulkan terjadi flypaper
effect.
35
35
DESAIN PENELITIAN
Tujuan Penelitian:
a. untuk mengetahui pengaruh DAUt-1 dan PADt-1 terhadap prediksi Belanja
Daerah pada kabupaten/kota di Indonesia
Analisis Data b. Untuk menganalisis kemungkinan terjadinya flypaper effect pada Belanja
Langkah-langkah yang digunakan meliputi: Daerah di kabupaten/kota di Indonesia
1. Melakukan uji asumsi klasik untuk mendeteksi
apakah variable-variabel layak digunakan atau
tidak
2. Melakukan analisis dengan regresi sederhana
untuk mendeteksi pengaruh DAUt-1 dan PADt-1 Data:
terhadap prediksi BD secara terpisah Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah di 100 pemerintahan
3. Melakukan analisis regresi berganda untuk kabupaten/kota di Indonesia periode 2003-2005, berupa DAU, PAD, dan BD
mendeteksi pengaruh DAUt-1 dan PADt-1
terhadap prediksi BD secara serentak.
BAB IV
Pada Bab ini akan dibahas tentang hasil analisis yang diperoleh secara
rinci disertai dengan langkah-langkah analisis data yang dilakukan. Penelitian ini
Pendapatan Asli Daerah (PAD) dengan lag 1 tahun terhadap prediksi Belanja
dipilih secara acak yang mewakili 33 provinsi di Indonesia, untuk periode tahun
2003-2005.Data yang diolah dalam penelitian ini adalah data dari Laporan
Daerah.
normal atau abnormal. Uji normalitas dapat dilakukan dengan uji statistic
sederhana dengan melihat nilai kurtosis dan skewness dari residual. Hasil analisis
Tabel 4.1
Statistik Deskriptif Sebelum Remediasi
N Skewness Kurtosis
Statistic Statistic Std. Error Statistic Std. Error
PADt-1 200 7.463 .172 61.607 .342
BDt 200 7.954 .172 69.924 .342
DAUt-1 200 2.506 .172 8.607 .342
Valid N(listwise) 200
37
Hasil perhitungan skewness dan kurtosis sangat jauh diatas batas normal
yaitu 2.85. Jadi dapat disimpulkan bahwa terjadi abnormalitas dimana nilai
menormalkan data. Pada tabel 4.2 adalah hasil deskriptif untuk data setelah
diremediasi
Tabel 4.2
N Skewness Kurtosis
Statistic Statistic Std. Error Statistic Std. Error
PADt-1 158 .883 .194 .794 .386
BDt 158 1.176 .194 1.872 .384
DAUt-1 156 1.487 .194 1.651 .384
Valid N(listwise) 153
Dari hasil olah data diatas, maka data telah terdistribusi normal dengan
nilai kurtosis dan skewness dibawah batas normal yaitu 2.85, jadi dapat
normal.
Dari data yang diperoleh sebanyak 100 sampel seperti telah dikemukakan
diperoleh), nilai minimum, nilai maksimum, rata-rata (mean), dan deviasi standar
meliputi Belanja Daerah, Dana Alokasi Umum, dan Pendapatan Asli Daerah.
Setelah dilakukan remediasi, jumlah data (n) yang semula berjumlah 200 berubah
menjadi 153 data. Tabel 4.3 menunjukkan hasil analisis deskriptif
38
Tabel 4.3
Statistik Deskriptif
Deviasi
Variabel Jumlah Data Terendah Tertinggi Rata-Rata Standar
(n)
PADt-1 158 3024 98627 27280.45 21617.6
DAUt-1 156 31970 472427 208580.7 84215.93
BDt 158 123415 937005 331666.71 138078.0
Catatan: Angka-angka tersebut dinyatakan dalam jutaan rupiah
1. Uji Multikolinieritas
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independent). Model regresi yang
baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independent. Tabel 4.4
Tabel 4.4
Coefficients a
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 73654,417 17340,668 4,247 ,000
DAU tahun t-1 ,897 ,087 ,560 10,301 ,000 ,778 1,286
PAD Tahun t-1 2,476 ,358 ,377 6,925 ,000 ,778 1,286
a. Dependent Variable: BD tahun t
yang memiliki nilai Tolerance kurang dari 0.10 yang berarti tidak ada korelasi
antar variabel independent yang nilainya lebih dari 95%. Hasil perhitungan nilai
39
Variance Inflation Factor (VIF) juga menunjukkan hal yang sama yaitu tidak ada
satu variabel independent yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Jadi dapat
model regresi.
2. Uji Heteroskedasticitas
yang lain. Model regresi yang baik adalah Homokedastisitas atau tidak terjadi
dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik Scatterplot. Hasil analisis
Grafik 4.1
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Scatterplot
6
RegressionStudentizedResidual
-2
-2 -1 0 1 2 3
Dari grafik Scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta
tersebar baik di atas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. hal ini
model regresi layak dipakai untuk memprediksi Belanja Daerah (BD) berdasarkan
masukan variabel independent Dana Alokasi Umum (DAU) dan Pendapatan Asli
Daerah (PAD).
3. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linier ada
pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan
Tabel 4.5
Model Summaryb
batas normal yaitu antara -2 sampai dengan 2. Sehingga dapat dikatakan tidak
terjadi Autokorelasi.
41
dengan model regresi. Dari nilai t statistic tampak bahwa DAUt-1 berpengaruh
signifikan positif terhadap prediksi BDt yaitu sebesar 13.435 pada alpha 5%.
Untuk analisis regresi sederhana dengan lag 1 tahun untuk mengetahui ada
tidaknya pengaruh perubahan DAUt-1 terhadap BDt, hasil analisisnya dapat dilihat
Tabel 4.6
F-satistic = 180.500
Adjusted-R = 0.541
menunjukkan bahwa nilai t-statistic untuk regresi sederhana dengan lag 1 tahun
adalah 13.435. Nilai R yang positif menunjukkan hubungan yang positif diantara
kedua variabel. Hal ini menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan positif
antara DAUt-1 terhadap BDt. Adapun besarnya pengaruh perubahan BDt yang
2
disebabkan oleh perubahan DAUt-1 ditunjukkan oleh nilai R yaitu 0.738 atau
42
73.8%, yang bermakna bahwa jika terjadi kenaikan DAUt-1 sebesar 10% maka
berpengaruh positif terhadap prediksi BDt tidak dapat ditolak. Artinya, jika ada
peningkatan jumlah DAUt-1, maka akan terjadi peningkatan pula pada jumlah
hasil ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Mutiara Maimunah
Cara yang sama dilakukan pula pada model regresi kedua yaitu meregres
PADt-1 dengan BDt untuk menguji hipotesis dua (H2) yang berbunyi PADt-1
berpengaruh positif terhadap prediksi BDt. Dari nilai t statistic tampak bahwa
PADt-1 berpengaruh signifikan positif terhadap prediksi BDt yaitu sebesar 9.401
pada alpha 5%, dengan nilai konstanta 225397.5 dan koefisien PADt-1 sebesar
3.722.
Untuk analisis regresi sederhana dengan lag 1 tahun untuk mengetahui ada
tidaknya pengaruh perubahan PADt-1 terhadap BDt, hasil analisisnya dapat dilihat
Tabel 4.7
F-satistic = 88.371
Adjusted-R = 0.362
Dari tabel tersebut dapat dilihat nilai t-statistic, R, dan R2, hasilnya
menunjukkan bahwa nilai t-statistic untuk regresi sederhana dengan lag 1 tahun
adalah 9.401. Nilai R yang positif menunjukkan hubungan yang positif diantara
kedua variabel. Hal ini menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan positif
antara PADt-1 terhadap BDt. Adapun besarnya pengaruh perubahan BDt yang
2
disebabkan oleh perubahan PADt-1 ditunjukkan oleh nilai R yaitu 0.605 atau
60.5%, yang bermakna bahwa jika terjadi kenaikan PADt-1 sebesar 10% maka
berpengaruh positif terhadap prediksi BDt tidak dapat ditolak. Artinya, jika ada
peningkatan jumlah PADt-1, maka akan terjadi peningkatan pula pada jumlah
Dari hasil kedua regresi sederhana diatas dengan lag satu tahun,
mempengaruhi BDt, namun daya prediksi DAUt-1 ternyata lebih baik daripada
PADt-1. Koefisien regresi DAUt-1 adalah 1.181 dan PADt-1 adalah 3.722. Nilai t-
statistic dan F-statistic DAUt-1 lebih tinggi dari PADt-1 (t-statistic DAUt-1: 13.435,
PADt-1: 9.401 dan F-statistic DAUt-1: 180.500, PADt-1: 88.371). Begitu pula untuk
2 2
nilai R, R dan Adjusted R , dimana DAUt-1 lebih tinggi daripada PADt-1. Dari
hasil ini dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan regresi dengan lag 1
tahun, DAU dapat memprediksi BD lebih baik daripada PAD. Secara sederhana
hal ini bermakna adanya flypaper effect, yaitu respon Pemda terhadap perubahan
DAU lebih besar daripada terhadap perubahan PAD. Hal ini konsisten dengan
BDt-1
yang mana yang lebih dominan diantara kedua variabel tersebut. Berdasarkan
hasil studi empiris sebelumnya (Sukriy & Halim, 2003, Widiyanto, 2004, dan
Mutiara Maimunah, 2006). Tabel dibawah ini merupakan hasil analisis regresi
berganda untuk mengetahui pengaruh DAUt-1 dan PADt-1 terhadap BDt secara
bersamaan.
45
Tabel 4.8
F-satistic = 142.287
Adjusted-R = 0.650
PADt-1 terhadap BDt yang ditunjukkan dengan nilai t-statistic dari masing-masing
variabel bebas yaitu sebesar 10.301 untuk DAUt-1 dan 6.925 untuk PADt-1. Nilai
F-statistic sebesar 142.287 dan nilai R yang positif yang menunjukkan hubungan
yaitu sebesar 65.5 %. Hal ini berarti jika terjadi kenaikan sebesar 10% pada DAUt-
1 dan PADt-1 maka akan terjadi kenaikan pada BDt sebesar 6.55 %. Hal ini
yang membelanjakan lebih banyak atau lebih boros dengan menggunakan dana
(PAD). Untuk menentukan apakah terjadi flypaper effect, maka efek DAUt-1
PAD. Apabila efek yang ditimbulkan oleh perubahan DAU terhadap BD lebih
besar daripada efek yang ditimbulkan PAD terhadap BD maka dapat disimpulkan
Tabel 4.9
DAUt-1 PADt-1
BD=79729.526+1.181DAUt-1 BD=225397.5+3.722 PADt-1
Sig = 0.000 t-statistic = 13.435 Sig = 0.000 t-statistic = 9.401 A>B
F-statistic = 180.500 F-statistic = 88.371 A>B
2 2
R (R ) = 0.738 (0.544) R (R ) = 0.605 (0.366) A>B
2 2
Adjusted- R = 0.541 Adjusted- R = 0.362 A>B
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai t-statistic, F-statistic, R, R2, dan
2
adjusted R masing-masing variabel (regresi) bahwa DAUt-1 lebih besar daripada
PADt-1 hal ini menunjukkan bahwa pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU)t-1
terhadap prediksi Belanja Daerah (BD)t lebih besar daripada pengaruh Pendapatan
Asli Daerah (PAD)t-1 terhadap prediksi Belanja Daerah (BD)t yang berarti juga
BDt lebih besar daripada pengaruh PADt-1 terhadap prediksi BDt. tidak dapat
47
ditolak. Hasil ini konsisten dengan pandangan Mutiara Maimunah (2006), dan
Dari hasil regresi diatas dapat dilihat bahwa DAU dan PAD benar-benar
memberikan pengaruh terhadap BD bahkan pada saat DAU dan PAD diregres
Daerah (BD) dan dari hasil perbandingan yang menunjukkan bahwa nilai t-
DAU yang lebih besar dari PAD terlihat bahwa pengaruh DAU terhadap BD lebih
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
ini menganalisis pengaruh Dana Alokasi Umum dan Pendapatan Asli Daerah
pada 100 Kabupaten/Kota di Indonesia yang dipilih secara acak. Belanja Daerah
adalah jumlah total pengeluaran daerah selama satu tahun anggaran yang terdapat
1. Dari 434 Kabupaten/Kota yang ada di Indonesia, yang diteliti hanya 100
dan Dana Alokasi Umum (DAU), sehingga bagi peneliti selanjutnya agar
3. Studi ini tidak menganalisis lebih jauh efektifitas dan efisiensi penggunaan
penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh berbagai pihak yang tertarik dan
berkecimpung dengan masalah anggaran yang dalam hal ini adalah APBD.
50
dikaitkan dengan disiplin atau cabang ilmu lainnya seperti ilmu akuntansi
Dan dari penelitian ini juga diharapkan agar otonomi daerah dapat
dapat berdiri sendiri tanpa tergantung pada transfer dana dari pemerrintah
daerah lebih banyak dipengaruhi oleh jumlah DAU yang diterima dari
Pemerintah Daerah terhadap Pemerintah Pusat masih tinggi. Jika hal ini
akan terhambat.
Daftar Pustaka
Maimunah, Mutiara, Flypaper Effect pada Dana Alokasi Umum (DAU) dan
Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap Belanja Daerah Pada
Kabupaten/Kota Di Pulau Sumatra, Simposium Nasional Akuntansi IX,
Padang 23-26 Agustus 2006.
Prakosa, Kesit Bambang, Analisis Pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU) dan
Pendapatan Asli Daerah (PAD) Terhadap Prediksi Belanja Daerah
(studi empiric di wilayah Propinsi Jawa Tengah dan DIY), JAAI Vol. 8
No. 2, 2004.
xvi
Rachim, Abdul AF, PENGARUH STRUKTUR PENDAPATAN DAN BELANJA
PEMERINTAH KOTA TERHADAP KEMANDIRIAN WILAYAH DAN
PERKEMBANGAN KEGIATAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT
KOTA SAMARINDA, PhD Theses dari JIPTUNAIR, 2006.
http://adln.lib.unair.ac.id/go.
Sukriy dan Halim (c), Pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU) Dan Pendapatan
Asli Daerah (PAD) terhadap Belanja Pemerintah Daerah:Studi Kasus
Kabupaten/Kota Di Jawa dan Bali, Simposium Nasional Akuntansi
VI:1140-1159, Surabaya 16-17 Oktober 2003
Widiyanto , Analisis Pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU) dan Pendapatan asli
Daerah (PAD) terhadap Belanja Daerah di Kabupaten/Kota Jawa Tengah
dan DIY, Skripsi Sarjana (Tidak dipublikasikan). Yogyakarta: Fakultas
Ekonomi UII, 2005.
xvii
LAMPIRAN
Lampiran 1
Descriptive Statistics
Descriptive Statistics
1. Multikolinieiritas
Coefficients a
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 73654,417 17340,668 4,247 ,000
DAU tahun t-1 ,897 ,087 ,560 10,301 ,000 ,778 1,286
PAD Tahun t-1 2,476 ,358 ,377 6,925 ,000 ,778 1,286
a. Dependent Variable: BD tahun t
2. Heteroskedastisitas
Scatterplot
6
RegressionStudentizedResidual
-2
-2 -1 0 1 2 3
3. Autokorelasi
Model Summaryb
Model Summary
ANOVAb
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 1E+012 1 1,01E+012 88,371 ,000a
Residual 2E+012 153 1,14E+010
Total 3E+012 154
a. Predictors: (Constant), PAD Tahun t-1
b. Dependent Variable: BD tahun t
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 225397,5 13827,886 16,300 ,000
PAD Tahun t-1 3,722 ,396 ,605 9,401 ,000
a. Dependent Variable: BD tahun t
LAMPIRAN 8
Model Summary
ANOVAb
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 2E+012 1 1,50E+012 180,500 ,000a
Residual 1E+012 151 8,33E+009
Total 3E+012 152
a. Predictors: (Constant), DAU tahun t-1
b. Dependent Variable: BD tahun t
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 79729,526 19828,954 4,021 ,000
DAU tahun t-1 1,181 ,088 ,738 13,435 ,000
a. Dependent Variable: BD tahun t
LAMPIRAN 9
Model Summaryb
ANOVAb
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 2E+012 2 9,04E+011 142,287 ,000a
Residual 1E+012 150 6,35E+009
Total 3E+012 152
a. Predictors: (Constant), PAD Tahun t-1, DAU tahun t-1
b. Dependent Variable: BD tahun t
Coefficients a
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 73654,417 17340,668 4,247 ,000
DAU tahun t-1 ,897 ,087 ,560 10,301 ,000 ,778 1,286
PAD Tahun t-1 2,476 ,358 ,377 6,925 ,000 ,778 1,286
a. Dependent Variable: BD tahun t