Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN TUGAS AKHIR

ELEKTRONIKA

PEMBUATAN POWER SUPPLY

Disusun untuk memenuhi Matakuliah Elektronika


yang dibimbing oleh Bapak I Made Wirawan, S.T., S.S.T., M.T.

Asisten Praktikum:
Much Zainuri
Irvan Sanusi

Oleh:
Arvendo Mahardika 160533611405
S1 PTI 2016 A

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA
Desember 2016
PENDAHULUAN

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan ridho-nya
penulis dapat menyelesaikan laporan tugas akhir dengan judul Pembuatan Power Supply.
Penyusunan laporan ini ditujukan untuk memenuhi tugas akhir pada matakuliah
Elektronika yang dibimbing oleh Bapak I Made Wirawan, S.T., S.S.T., M.T., sekaligus
untuk memperdalam pengetahuan dan pengalaman penulis sebagai calon pendidik yang
nantinya akan menghadapi peserta didik di sekolah, baik dalam pelajaran Teknologi
Informasi dan Komunikasi di SD, SMP, dan SMA atau di SMK yang memiliki bidang
keahlian Teknik Informatika. Penulis sebagai calon pendidik harus mampu menguasai
kompetensi elektronika sebelum benar-benar terjun ke dunia pendidikan khususnya
jenjang-jenjang sekolah yang disebutkan di atas dan mengajarkannya kepada peserta
didik.

Penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam menyelesaikan laporan hasil observasi ini, terutama yang sangat penulis hormati
Bapak I Made Wirawan, S.T., S.S.T., M.T. selaku dosen pengampu, serta tak lupa yang
penulis hormati pula para asisten praktikum yakni Mas Irvan Sanusi dan Mas Much
Zainuri, yang telah mendampingi dan membimbing penulis sejak awal perkuliahan
hingga tugas akhir.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini jauh dari kata sempurna,
baik dari segi bahasa maupun materi penyusunannya. Maka dari itu, penulis sangat
mengharapkan segala bentuk masukan, saran, dan kritik guna memperbaiki tugas akhir
berikutnya, baik dari segi teori yang dituangkan dalam laporan maupun dalam segi
praktik yang didapat saat praktikum. Penulis berharap semoga laporan tugas akhir ini
dapat bermanfaat bagi para pembaca dalam memperluas cakrawala pengetahuan, tidak
sekedar mengisi ruang-ruang kosong di perpustakaan dan teronggok di dalamnya.

Malang, 1 Desember 2016


Penulis

i
TUGAS AKHIR ELEKTRONIKA
PEMBUATAN POWER SUPPLY

1. Tujuan
a. Mahasiswa dapat memahami karakteristik komponen pada power supply.
b. Mahasiswa dapat memahami prinsip kerja power supply.
c. Mahasiswa dapat merakit rangkaian power supply.

2. Pendahuluan
Power supply adalah sebuah perangkat yang memasok energi listrik untuk satu atau
lebih beban listrik atau alat atau sistem yang berfungsi untuk menyalurkan energi
listrik atau bentuk energi jenis apapun yang sering digunakan untuk menyalurkan
energi listrik. Istilah ini paling sering diterapkan ke perangkat yang mengkonversi
salah satu bentuk energi listrik yang lain, meskipun mungkin juga merujuk ke
perangkat yang mengkonversi energi bentuk lain (misalnya mekanis, kimia, dan surya)
menjadi energi listrik.
Sebuah catu daya diatur adalah salah satu yang mengontrol tegangan output atau saat
ini untuk nilai tertentu, nilai dikendalikan mengadakan hampir konstan, meskipun
variasi baik dalam beban arus atau tegangan yang diberikan oleh sumber energi satu
daya. Secara prinsip rangkaian power supply adalah menurunkan tegangan AC,
menyearahkan tegangan AC sehingga menjadi DC, dan menstabilkan tegangan DC.
Pada dasarnya power supply termasuk dari bagian power conversion. Power
conversion terdiri dari tiga macam:
1. AC/DC power supply
2. DC/DC converter
3. DC/AC inverter

Power supply untuk PC sering juga disebut PSU (power supply unit) PSU termasuk
power conversion AC/DC. Fungsi utamanya mengubah listrik arus bolak balik (AC)
yang tersedia dari aliran listrik (di Indonesia, PLN) menjadi arus listrik searah (DC)
yang dibutuhkan oleh komponen pada PC. Power supply diharapkan dapat melakukan
fungsi berikut ini:

1
2

a. Rectification: konversi input listrik AC menjadi DC.


b. Voltage Transformation: memberikan keluaran tegangan DC sesuai dengan
yang dibutuhkan.
c. Filtering: menghasilkan arus listrik DC yang lebih "bersih", bebas dari ripple
ataupun noise listrik yang lain
d. Regulation: mengendalikan tegangan keluaran agar tetap terjaga, tergantung
pada tingkatan yang diinginkan, beban daya, dan perubahan kenaikan
temperatur kerja juga toleransi perubahan tegangan daya input
e. Isolation: memisahkan secara elektrik output yang dihasilkan dari sumber
input
f. Protection: mencegah lonjakan tegangan listrik (jika terjadi), sehingga tidak
terjadi pada output, biasanya dengan tersedianya sekering untuk auto shutdown
jika hal terjadi.

3. Dasar Teori
A. Transistor
Alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan
penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi
lainnya. Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, di mana berdasarkan
arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran
listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya.

Gambar 1. Transistor

Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal, yaitu Basis (B), Emitor (E) dan
Kolektor (C). Tegangan yang di satu terminalnya misalnya Emitor dapat dipakai
untuk mengatur arus dan tegangan yang lebih besar daripada arus input Basis,
yaitu pada keluaran tegangan dan arus output Kolektor.
3

Transistor merupakan komponen yang sangat penting dalam dunia elektronik


modern. Dalam rangkaian analog, transistor digunakan dalam amplifier (penguat).
Rangkaian analog melingkupi pengeras suara, sumber listrik stabil (stabilisator)
dan penguat sinyal radio. Dalam rangkaian-rangkaian digital, transistor digunakan
sebagai saklar berkecepatan tinggi. Beberapa transistor juga dapat dirangkai
sedemikian rupa sehingga berfungsi sebagai logic gate, memori dan fungsi
rangkaian-rangkaian lainnya.

B. Potensiometer
Resistor tiga terminal dengan sambungan geser yang membentuk pembagi
tegangan dapat disetel. Jika hanya dua terminal yang digunakan (salah satu
terminal tetap dan terminal geser), potensiometer berperan sebagai resistor
variabel atau Rheostat. Potensiometer biasanya digunakan untuk mengendalikan
peranti elektronik seperti pengendali suara pada penguat. Potensiometer yang
dioperasikan oleh suatu mekanisme dapat digunakan sebagai transduser, misalnya
sebagai sensor joystick.

Gambar 2. Potensiometer

Bagian-bagian potensiometer adalah:


a. Elemen resistif
b. Badan
c. Penyapu (wiper)
d. Sumbu
e. Sambungan tetap
f. Sambungan penyapu
4

g. Cincin
h. Baut

Potensiometer jarang digunakan untuk mengendalikan daya tinggi (lebih dari 1


Watt) secara langsung. Potensiometer digunakan untuk menyetel taraf isyarat
analog (misalnya pengendali suara pada peranti audio), dan sebagai pengendali
masukan untuk sirkuit elektronik. Sebagai contoh, sebuah peredup lampu
menggunakan potensiometer untuk menendalikan pensakelaran sebuah TRIAC,
jadi secara tidak langsung mengendalikan kecerahan lampu.
Potensiometer yang digunakan sebagai pengendali volume kadang-kadang
dilengkapi dengan sakelar yang terintegrasi, sehingga potensiometer membuka
sakelar saat penyapu berada pada posisi terendah.

C. Dioda Bridge
Sebuah komponen elektronika semikonduktor yang berfungsi sebagai penyearah
arus bolak-balik (AC). Disebut dioda bridge karena didalam komponen ini
terdapat empat buah dioda yang dihubungkan saling bertemu satu sama lain
(bridge rectifier/penyearah jembatan).
Dioda bridge merupakan penyearah arus bolak-balik satu gelombang penuh, jadi
akan dihasilkan tegangan DC (searah) yang lebih baik, yang cenderung memiliki
noise rendah. Saat ini, dioda bridge banyak digunakan pada perangkat-perangkat
elektronika modern, karena memang memiliki kinerja yang baik.

Gambar 3. Dioda Bridge


5

D. Transformator
Komponen elektronika yang berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan
tegangan listrik. Dengan demikian fungsi transformator ini sangat diperlukan
sekali dalam sebuah sistem/rangkaian elektronika. Di sini transformator berperan
dalam menyalurkan tenaga atau daya listrik dari tegangan tinggi ke tegangan yang
rendah atau sebaliknya, namun dengan frekuensi yang sama. Oleh karena itu pula
transformator merupakan piranti listrik yang termasuk ke dalam golongan mesin
listrik statis.

Gambar 4. Transformator

Transformator ini berbentuk empat persegi panjang di mana di dalamnya terdapat


susunan pelat baja berbentuk huruf E. Transformator terbuat dari bahan kawat
tembaga (email) berukuran kecil yang melilit pelat tersebut yang membentuk
lilitan primer dan lilitan sekunder.
Transformator bekerja berdasarkan prinsip kerja induksi elektromagnetik. Di
mana apabila terjadi suatu perubahan fluks magnet pada kumparan primer, maka
akan diteruskan ke kumparan sekunder dan menghasilkan suatu gaya gerak listrik
(GGL) induksi dan arus induksi. Nah,agar selalu terjadi perubahan fluks magnet,
maka arus yang masuk (input) ini harus berupa arus bolak balik (AC).
Di dalam perkembangannya terdapat bermacam-macam jenis transformator dan
mempunyai berbagai fungsi, di antaranya:
a. Transformator Adaptor
b. Transformator IF (frekuensi menengah)
c. Trafo Step Up/Step Down
d. Trafo OT (Output)
6

Berikut ini contoh fungsi transformator yang diaplikasikan dalam kehidupan


sehari-hari:
a. Trafo step up, Fungsi transformator ini digunakan untuk menaikkan tegangan
AC, trafo jenis ini dipakai dalam rangkaian-rangkaian pembangkit tegangan
pada perangkat elektronika seperti trafo inverter monitor LCD, trafo inverter
TV, dll.
b. Trafo step-down adalah kebalikannya, fungsi transformator ini untuk
menurunkan tegangan AC, contoh pemakaiannya pada adaptor.

E. Power Supply (Pencatu Daya)


Sebuah piranti elektronika yang berguna sebagai sumber daya untuk piranti lain,
terutama daya listrik. Pada dasarnya pencatu daya bukanlah sebuah alat yang
menghasilkan energi listrik saja, namun ada beberapa pencatu daya yang
menghasilkan energi mekanik, dan energi yang lain.
Pencatu daya terbagi atas 2 macam:
1. Pencatu daya tak distabilkan merupakan jenis pencatu daya yang paling
sederhana. Pada pencatu daya jenis ini, tegangan maaupun arus keluaran dari
pencatu daya tidak distabilkan, sehingga berubah-ubah sesuai keadaan
tegangan masukan dan beban pada keluaran. Pencatu daya jenis ini biasanya
digunakan pada peranti elektronika sederhana yang tidak sensitif akan
perubahan tegangan. Pencatu jenis ini juga banyak digunakan pada penguat
daya tinggi untuk mengkompensasi lonjakan tegangan keluaran pada
penguat.
2. Pencatu daya distabilkan, menggunakan suatu mekanisme loloh balik untuk
menstabilkan tegangan keluarannya, bebas dari variasi tegangan masukan,
beban keluaran, maupun dengung. Ada dua jenis kalang yang digunakan
untuk menstabilkan tegangan keluaran, antara lain:
Pencatu daya linier, merupakan jenis pencatu daya yang umum
digunakan. Cara kerja dari pencatu daya ini adalah mengubah tegangan
AC menjadi tegangan AC lain yang lebih kecil dengan bantuan
transformator. Tegangan ini kemudian disearahkan dengan
menggunakan rangkaian penyearah tegangan, dan di bagian akhir
7

ditambahkan kondensator sebagai penghalus tegangan sehingga


tegangan DC yang dihasilkan oleh pencatu daya jenis ini tidak terlalu
bergelombang. Selain menggunakan diode sebagai penyearah, rangkaian
lain dari jenis ini dapat menggunakan regulator tegangan linier sehingga
tegangan yang dihasilkan lebih baik daripada rangkaian yang
menggunakan diode. Pencatu daya jenis ini biasanya dapat menghasilkan
tegangan DC yang bervariasi antara 0 - 60 Volt dengan arus antara 0 - 10
Ampere.
Pencatu daya Sakelar, pencatu daya jenis ini menggunakan metode yang
berbeda dengan pencatu daya linier. Pada jenis ini, tegangan AC yang
masuk ke dalam rangkaian langsung disearahkan oleh rangkaian
penyearah tanpa menggunakan bantuan transformer. Cara menyearahkan
tegangan tersebut adalah dengan menggunakan frekuensi tinggi antara
10KHz hingga 1MHz, di mana frekuensi ini jauh lebih tinggi daripada
frekuensi AC yang sekitar 50Hz. Pada pencatu daya sakelar biasanya
diberikan rangkaian umpan balik agar tegangan dan arus yang keluar dari
rangkaian ini dapat dikontrol dengan baik.

F. Kapasitor
Fungsi kapasitor dalam komponen elektronika adalah sebagai penyimpan muatan
listrik, selain fungsi tersebut kapasitor juga dapat digunakan sebagai penyaring
frekuensi. Dalam muatan listrik terdapat kapasitas penyimpanan kemampuan
kapasitor yang dinamakan Farad dengan simbol F. Simbol dari kapasitor sendiri
adalah C (kapasitor). Pada umumnya, kapasitor banyak dibuat dari dua buah
lempengan logam yang saling sejajar antara satu dengan lainnya. Dan diantara
kedua lempengan tadi terdapat bahan isolator yang biasa kita sebut dengan
dielektrik. Yang dimaksud Dielektrik adalah bahan yang dapat memengaruhi nilai
dari kapasitansi kapasitor. Bahan dielektrik yang banyak digunakan adalah
kermaik, kertas, udara, metal film, gelas, vakum dan masih terdapat lagi bahan
lainnya.
8

Gambar 5. Kapasitor

Dalam dunia elektronika, kapasitor sering disebut sebagai kondensator. Bentuk


dan ukuran kapasitor juga bervariasi, bisa kita bedakan berdasarkan kapasitas,
tegangan kerja dan lain sebagainya. Kapasitor sendiri terbagi menjadi 2 kelompok,
yaitu kapasitor yang memiliki kapasitas tetap dan juga kapasitor yang memiliki
kapasitas dapat berubah-ubah atau biasa disebut variabel kapasitor.
Sifat dasar kapasitor adalah kemampuan yang dapat menyimpan muatan listrik,
tidak dapat dilalui arus DC (direct current), dapat dilalui arus AC (alternating
current) dan juga dapat sebagai impedansi (resistansi yang nilainya tergantung
dari frekuensi yang diberikan oleh sumbernya).
Fungsi kapasitor lainnya dalam rangkaian elektronika adalah sebagai filter dan
kopling pada rangkaian power supply, penggeser fasa, pembangkit frekuensi pada
rangkaian osilator dan juga dapat digunakan untuk mencegah percikan bunga api
yang dapat terjadi pada saklar. Sedangkan fungsi kapasitor yang terdapat pada
mesin mobil digunakan untuk menghidupkan dan juga mematikan mesin.
Cara kerja kapasitor yang pertama adalah mengalirkan elektron menuju kapasitor.
Setelah kapasitor sudah dipenuhi dengan elektron, maka tegangan tersebut akan
mengalami perubahan. Selanjutnya, elektron akan keluar dari kapasitor dan
menuju rangkaian elektronika. Dengan begitu, kapasitor akan dapat
membangkitkan rektif suatu rangkaian.

G. Resistor
Resistor adalah komponen elektronik dua kutub yang didesain untuk mengatur
tegangan listrik dan arus listrik, dengan resistansi tertentu (tahanan) dapat
9

memproduksi tegangan listrik di antara kedua kutubnya, nilai tegangan terhadap


resistansi berbanding dengan arus yang mengalir, berdasarkan hukum Ohm.

Gambar 6. Resistor

Resistor digunakan sebagai bagian dari rangkaian elektronik dan sirkuit


elektronik, dan merupakan salah satu komponen yang paling sering digunakan.
Resistor dapat dibuat dari bermacam-macam komponen dan film, bahkan kawat
resistansi (kawat yang dibuat dari paduan resistivitas tinggi seperti nikel-
kromium).
Karakteristik utama dari resistor adalah resistansinya dan daya listrik yang dapat
dihantarkan. Karakteristik lain termasuk koefisien suhu, derau listrik (noise), dan
induktansi. Resistor dapat diintegrasikan kedalam sirkuit hibrida dan papan sirkuit
cetak, bahkan siekuit terpadu. Ukuran dan letak kaki bergantung pada desain
sirkuit, kebutuhan daya resistor harus cukup dan disesuaikan dengan kebutuhan
arus rangkaian agar tidak terbakar.

H. Printed Circuit Board (PCB)


PCB adalah papan dasar yang secara fisik mendukung dan menghubungkan
komponen-komponen pada hampir semua barang elektronik. Printed circuit
board merupakan kepanjangan dari PCB, atau papan sirkuit cetak dalam bahasa
Indonesia. Kebanyakan PCB dibuat dengan fiberglass atau plastik yang diperkuat
kaca, dengan jalur-jalur konduktor (conductive trace) berbahan tembaga. Jalur
konduktor tembaga menghubungkan komponen-komponen pada PCB, dengan
membentuk suatu sirkuit.
10

PCB digunakan dalam komputer, baik laptop maupun desktop. PCB berperan
sebagai pondasi untuk berbagai macam komponen internal yang ada dalam
komputer seperti graphics card, controller card, network interface card, dan
expansion card. Semua komponen ini terhubung ke motherboard, yang juga
merupakan PCB.

Gambar 7. PCB

PCB dapat berupa satu lapisan saja (single-layer) untuk perangkat-perangkat


elektronik sederhana. Sedangkan, PCB untuk perangkat keras (hardware) yang
kompleks seperti motherboard, dapat memiliki sampai sebanyak 12 lapisan. PCB
biasanya memiliki warna hijau, akan tetapi PCB dapat dibuat dengan warna
apapun.
Meski PCB biasa dikaitkan dengan komputer pribadi atau laptop, sebenarnya PCB
juga digunakan di banyak perangkat-perangkat elektronik lain. Kebanyakan
televisi, kamera digital, radio, ponsel, dan tablet memiliki satu atau lebih PCB.
Meski PCB yang ditemukan di perangkat-perangkat mobile terlihat mirip dengan
yang ditemukan di perangkat elektronik dengan ukuran yang lebih besar, PCB
pada perangkat mobile biasanya lebih tipis dan memiliki sirkuit yang lebih rapi.

I. Integrated Circuit
Integrated Circuit (IC) adalah suatu komponen elektronik yang dibuat dari bahan
semikonduktor, di mana IC merupakan gabungan dari beberapa komponen seperti
resistor, kapasitor, dioda dan transistor yang telah terintegrasi menjadi sebuah
rangkaian berbentuk chip kecil, IC digunakan untuk beberapa keperluan
pembuatan peralatan elektronik agar mudah dirangkai menjadi peralatan yang
berukuran relatif kecil.
11

Gambar 8. IC

Sebelum adanya IC, hampir seluruh peralatan elektronik dibuat dari satuan-satuan
komponen (individual) yang dihubungkan satu sama lainnya menggunakan kawat
atau kabel, sehingga tampak mempunyai ukuran besar serta tidak praktis.

J. Feriklorida
Besi (III) klorida, atau feri klorida, adalah suatu senyawa kimia yang merupakan
komoditas skala industri, dengan rumus kimia FeCl3. Senyawa ini umum
digunakan dalam pengolahan limbah, produksi air minum maupun sebagai katalis,
baik di industri maupun di laboratorium.

Gambar 9. Feriklorida

Warna dari kristal besi (III) klorida tergantung pada sudut pandangnya: dari
cahaya pantulan ia berwarna hijau tua, tetapi dari cahaya pancaran ia berwarna
12

ungu-merah. Besi (III) klorida bersifat deliquescent, berbuih di udara lembap,


karena munculnya HCl, yang terhidrasi membentuk kabut.
Bila dilarutkan dalam air, besi (III) klorida mengalami hidrolisis yang merupakan
reaksi eksotermis (menghasilkan panas). Hidrolisis ini menghasilkan larutan yang
coklat, asam, dan korosif, yang digunakan sebagai koagulan pada pengolahan
limbah dan produksi air minum. Larutan ini juga digunakan sebagai pengetsa
untuk logam berbasis-tembaga pada PCB. Anhidrat dari besi (III) klorida adalah
asam Lewis yang cukup kuat, dan digunakan sebagai katalis dalam sintesis
organik.

4. Pembahasan
A. Alat dan Bahan
1. Resistor 3,3 2 buah
2. Kapasitor Elco 6800 F (mikro) 50 V 2 buah
3. Kapasitor Elco 10 F (mikro) 50 V/25 V 2 buah
4. Dioda IN4007 4 buah
5. IC 7812 1 buah
6. IC 7912 1 buah
7. Transistor TIP 142 1 buah
8. Transistor TIP 147 1 buah
9. Potensio 50K 2 buah
10. Kabel 3 warna 2 meter
11. PCB 1 buah
12. Feriklorida 5 buah
13. Bor 1 buah
14. Sedotan timah 1 buah
15. Timah 1 rol
16. Gergaji 1 buah
17. Baskom 1 buah
18. Seterika 1 buah
19. Amplas 1 buah
20. Gunting 1 buah
13

21. Cutter 1 buah


22. Tang potong 1 buah
23. Lap 1 buah
24. Tisu 1 pak
25. Bensin secukupnya
26. Kertas layout 1 lembar

Gambar 10. Layout PCB

Gambar 11. Gambar Rangkaian


14

B. Prinsip Kerja
1. Tegangan AC akan masuk melewati saklar terlebih dahulu, kemudian dia
akan melewati Trafo untuk menurunkan tegangan.
2. Setelah melewati Trafo, kemudian melewati 4 dioda yang akan disearahkan
oleh diode tersebut untuk merubah menjadi tegangan DC.
3. Setelah dari dioda akan disalurkan ke kapasitor untuk difilter agar tidak
terlalu tinggi.
4. Setelah dari kapasitor, akan disalurkan ke transistor di mana komponen ini
untuk penguat arus agar lebih stabil saat dikeluarkan.
5. Kemudian akan melewati IC Regulator, untuk dapat diatur tegangan keluaran,
alat untuk mengatur keluaran yaitu Potensiometer sebagai pasangan IC
Regulator. Agar tidak melebihi kapasitas yang diterima IC Regulator maka
dipasang resistor untuk menghambatnya.
6. Jadi rangkaian ini bertujuan untuk mengubah Tegangan AC menjadi DC, dan
dapat diatur pengelurannya dengan Potensiometer.

Gambar 12. Gambar Rangkaian yang Telah Dirakit

5. Kesimpulan
Dari tugas akhir yang telah dirincikan di atas dapat disimpulkan bahwa:
1. Power supply adalah sebuah perangkat yang memasok energi listrik untuk satu
atau lebih beban listrik atau alat atau sistem yang berfungsi untuk menyalurkan
energi listrik atau bentuk energi jenis apapun yang sering digunakan untuk
menyalurkan energi listrik.
15

2. Prinsip kerja power supply yakni tegangan jala-jala 220 volt dari listrik PLN
diturunkan oleh trafo atau transformator penurun tegangan yang menerapkan
perbandingan lilitan. Di mana perbandingan lilitan dari suatu transformator akan
memengaruhi perbandingan tegangan yang dihasilkan. Tegangan yang dihasilkan
oleh trafo masih berbentuk gelombang AC dan harus disearahkan dengan
menggunakan penyearah. Rangkaian penyearah yang digunakan memanfaatkan 4
buah dioda yang telah dirancang untuk bisa meloloskan kedua siklus gelombang
AC menjadi satu arah saja.
3. Dalam power supply, transformator berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan
tegangan listrik. Dengan demikian fungsi transformator ini sangat diperlukan
sekali dalam sebuah sistem/rangkaian elektronika. Di sini transformator berperan
dalam menyalurkan tenaga atau daya listrik dari tegangan tinggi ke tegangan yang
rendah atau sebaliknya, namun dengan frekuensi yang sama. Oleh karena itu pula
transformator merupakan piranti listrik yang termasuk ke dalam golongan mesin
listrik statis.
4. Dioda adalah komponen elektronika yang terbuat dari bahan semikonduktor.
Dioda memiliki fungsi hanya mengalirkan arus satu arah saja.
5. Penyearah sistem jembatan (bridge rectifier) adalah sebuah penyearah yang
menggunakan empat buah blok dioda yang disusun model jembatan (satu blok
dioda bisa berupa satu atau beberapa dioda yang diparalel).
6. Dalam power supply dioda bridge berfungsi sebagai penyearah arus bolak-balik
(AC)
7. Kapasitor adalah suatu komponen elektronika yang dapat menyimpan dan
melepaskan muatan listrik. Selain itu, kapasitor juga dapat berfungsi sebagai
penyaring frekuensi.
8. Resistor adalah komponen elektronika pasif yang berfungsi sebagai hambatan
listrik. Satuan nilai resistor adalah Ohm.
9. Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sirkuit
pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, dan modulasi sinyal
yang sangat penting dalam project power supply.
16

6. Daftar Rujukan
Blocher, Richard. 2003. Dasar Elektronika. Yogyakarta: Andi.
Kho, Dickson. 2014. Jenis-jenis IC Voltage Regulator. Artikel pada laman
http://teknikelektronika.com/jenis-icvoltage-regulator-pengatur-tegangan/,
diakses pada tanggal 23 November 2016.
Purnama, Agus. 2015. Filter (Tapis) dalam Penyearah Gelombang. Artikel pada
laman http://elektronika-dasar.web.id/filter-tapis-dalam-penyearah-gelom
bang-rectifier/, diakses pada tanggal 23 November 2016.
Purnomo, Eko. 2015. Elektronika Dasar: Penyearah Sistem Jembatan. Artikel pada
laman http://www.nulis-ilmu.com/2015/08/penyearah-sistem-jembatan.html,
diakses pada tanggal 14 November 2016
Purnomo, Eko. 2015. Elektronika Dasar: Prinsip Kerja Dioda Penyearah. Artikel
pada laman http://www.nulis-ilmu.com/2015/08/prinsip-kerja-dioda-
penyearah.html, diakses pada tanggal 14 November 2016
Sayekti, Ilham, 2010. Penyearah dengan Filter. Artikel pada laman https://aryutomo.
wordpress.com/2010/12/03/penyearah-dengan-filter/ diakses pada tanggal 23
November 2016
Tim Asisten Praktikum. 2016. Modul 5: Rangkaian Dioda Penyearah. Malang:
Universitas Negeri Malang.
Tim Asisten Praktikum. 2016. Modul 6: Dioda Penyearah Dengan Filter dan
Regulator. Malang: Universitas Negeri Malang.

Anda mungkin juga menyukai