Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
BERBAHAN PLASTIK
Penelitian ini menggunakan agregat yang terbuat dari bahan atau material yang
sering dijumpai di lingkungan sekitar yaitu sampah plastik. Sampah plastik memang
memiliki sifat sulit terdegradasi (non-biodegrable), dibutuhkan waktu 100 sampai 500 tahun
agar sampah plastik ini dapat terdekomposisi (terurai) dengan sempurna. Hal ini merupakan
suatu alternatif yang tepat, mengingat pembuatan beton dengan menggunakan bahan-bahan
yang mudah didapatkan dan tidak membutuhkan biaya yang banyak. Plastik yang digunakan
dari botol plastik High density polyethylene (HDPE) yang merupakan jenis polietilena
termoplastik. Polyethylene tidak larut dalam pelarut apapun pada suhu kamar, tahan
terhadap asam dan basa, tetapi dapat dirusak oleh asam nitrat pekat, dan bisa bertahan pada
Dari hasil pengujian dan pemeriksaan agregat plastik HDPE ini, diperoleh beberapa
data seperti Analisa saringan (FM) dengan hasil 4,63 kurang dari persyaratan yaitu 5 sampai
8, Penyerapan (absorbs) yang tinggi yaitu 3,945 dengan persyaratan maksimal 3,5%. Hasil
nantinya. Pada hasil dan pembahasan, dituliskan mengenai penyerapan agregat yang relative
kecil yaitu 3,945, tidak konsisten dengan tabel yang sudah dibuat diatasnya. Pada
pendahuluan ditulis awalnya perbandingan campuran semen : pasir : agregat yaitu 1 : 1,6 :
2, tetapi pada tabel rancangan campuran beton perbandingan semen : pasir : agregat yaitu 1
: 2 : 1,5, sebenarnya perbandingan yang mana yang benar, supaya tidak membingungkan
nantinya. Harus dijelaskan juga mengenai dasar pemilihan perbandingan campuran beton
ringan tersebut.
Pengujian kuat tekan beton dilaksanakan pada umur 28 hari dengan benda uji
silinder. Kuat tekan beton yang direncanakan awalnya adalah 17,24 MPa. Berdasarkan hasil
hubungan antara kuat tekan dengan suhu diperoleh kuat tekan tertinggi yaitu 13,16 MPa
pada suhu 90OC, ketika suhu mencapai 110OC kekuatan tekan beton menurun, padahal di
awal ditulis plastik HDPE mampu bertahan pada suhu 120OC. Kuat tekan beton yang
dihasilkan tidak termasuk kedalam beton ringan struktural seperti yang diharapkan di awal,
sehingga lebih cocok untuk elemen non-stuktural. Berdasarkan berar beton yang dihasilkan
yaitu 1373 kg/m3, sudah sesuai syarat dari beton ringan yaitu antara 800 sampai 1400 kg/m3.
Pada penelitian ini seharusnya juga memaparkan mengenai Modulus Elastisitas dari beton
ringan yang dihasilkan. Selain itu perlu juga dipaparkan mengenai hubungan antara kuat
tarik dan kuat tekan beton dengan kekuatan beton ringan tersebut. Berdasarkan teori yang
ada, komponen terlemah pada beton ringan adalah agregatnya sendiri bukan transisi,
sehingga agregat plastik HDPE ini perlu untuk dilakukan pengujian secara fisik dan kimiawi
agar dapat mengetahui bagaimana reaksi reaksi yang terjadi antara agregat plastik dengan
material lainnya, mengingat plastik HDPE ini sendiri mempunyai ikatan kimia pada
senyawanya.
Berdasarkan hasil pengujian absorbs beton diperoleh nilai penyerapan yang tinggi
yaitu 8,043%, artinya bahwa beton ringan dari agregat plastik ini tidak cocok jika dipakai
pada lingkungan yang memiliki kelembaman tinggi, dan dari teori beton ringan itu sendiri
memang umumnya tidak tahan terhadap abrasi, mengingat berat agregat ringan bersifat
porous. Untuk pengujian porositas, diperoleh hasil porositas sebesar 10,70%. Seharusnya
dijelaskan mengenai dari hasil porositas tersebut dengan keawetan beton. Berdasarkan pola
keruntuhan beton ringan dari agregat plastik, memiliki pola keruntuhan di antara sambungan
antar agregat (pada pasta semen) sedangkan agregat palstik itu sendiri tidak mengalami
kerusakan. Ini disebabkan oleh permukaan agregat plastik yang licin sehingga kurang
Penggunaan agregat ringan dari plastik pada beton ringan ini merupakan salah satu
usulan yang tepat, karena bisa memanfaatkan material sekitar yang mudah dijumpai. Perlu
ditingkatkan lagi mengenai penelitian dengan limbah-limbah yang lain atau plastik jenis
lain. Penelitian ini disarankan untuk menggunaan kandungan semen tinggi karena bisa
menghasilkan kuat tekan beton ringan yang bisa melebihi kuat tekan beton normal.
PENGUJIAN KUAT TEKAN BETON MUTU TINGGI
pembentuk beton mutu tinggi. Beton mutu tinggi biasanya digunakan untuk bangunan tinggi
atau pada daerah yang bermasalah dengan durabilitas. Tujuan dari penelitian ini untuk
mengetahui perilaku mekanis dari beton mutu tinggi yang memanfaatkan material local
khusunya di daerah Sulawesi Utara, sebagai bahan dasar pembentuk beton. Bahan-bahan
pembentuk beton adalah campuran agregat kasar, agregat halus, semen, dan air. Penelitian
ini merupakan lanjutan dari penelitian sebelumnya mengenai pemanfaatan bahan-bahan atau
material pembentuk beton di Sulawesi Utara. Tetapi tidak dijelaskan penelitian yang
dimaksud, seharusnya pada jurnal ini ditulis mengenai apa yang dilakukan penelitian
digunakan dalam penelitian tersebut, dan bagaimana hasil dari penelitian tersebut, secara
singkat. Dan harusnya dituliskan hal yang masih kurang jelas pada penelitian tersebut
sehingga penelitian ini tidak menjadi sama dengan penelitian sebelumnya. Bahan-bahan
lokal yang ada di daerah Sulawesi Utara yang digunakan pada penelitian ini tidak dijelaskan,
Rancangan penelitian ini juga tidak secara jelas dijelaskan, mengenai komposisi
bahan pembentuk beton. Seperti komposisi agregat halus dan agregat kasar tidak ada
penjelasan, semen yang digunakan tipenya belum diuraikan secara rinci, dan beberapa bahan
belum ada data-datanya. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah bahan penyusun
beton mutu tinggi sudah sesuai dengan syarat yang dibutuhkan dalam perencanaan
campuran. Pengujian sifat mekanik bahan penyusun beton sudah dilaksanakan tetapi tidak
diuraikan hasil dari pengujian, seperti gradasi, kadar air, kadar lumpur, dan kekerasan
dengan ukuran 15x15x15 cm. Perawatan benda uji belum diuraikan. Seperti diketahui
properti dari beton mutu tinggi untuk workabilitas nya harus digunakan superplasticizer
untuk meningkatkan konsistensi, sehingga pengerjaan beton mutu tinggi dapat dilaksanakan
perencanaan campuran beton mutu tinggi, seharusnya diuraikan bagan alir metode
penelitiannya supaya pembaca bisa mengerti bagaimana prosedur pembuatan beton mutu
tinggi. Pengujian kuat tekan yang diisyaratkan yaitu pada umur 28 hari. Kuat tekan beton
mutu tinggi yaitu fc > 40 MPa mengingat beton mutu sangat tinggi fc > 70 MPa.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kuat tekan beton pada umur 28 hari adalah 62.64
MPa jadi sudah memenuhi syarat kuat tekan beton mutu tinggi. Seharusnya dijelaskan juga
mengenai perhitungan modulus elastisitas beton mutu tinggi, sehingga nanti didapat kurva
tegangan-regangan beton mutu tinggi dan dapat dibandingkan dengan kurva-regangan beton
normal, hal apakah yang menjadi perbedaan diantara kurva tersebut. Pada hasil dan
pembahasan hanya dijelaskan mengenai hubungan antara umur benda uji terhadap kuat
tekan beton mutu tinggi. Tidak ada hal spesifik yang akan dibahas pada penelitian beton
Secara umum, penelitian ini hanya menguji kuat tekan beton mutu tinggi, tidak ada
hal spesifik yang dijelaskan. Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan mengenai
4. Berdasarkan hasil penelitian, telah diperoleh kuat tekan beton pada umur 28 hari