2
II. DASAR TEORI ........................................................................................................ 52
III. ALAT DAN BAHAN ............................................................................................. 5
IV. LANGKAH KERJA ................................................................................................ 5
JOBSHEET 8 PENGENALAN SOFTWARE DESIGN PERANGKAT TELEKOMUNIKASI
.............................................................................................................................................. 7
I. TUJUAN PRAKTIKUM ............................................................................................ 7
II. DASAR TEORI .......................................................................................................... 7
III. ALAT DAN BAHAN ............................................................................................... 7
IV. LANGKAH KERJA .................................................................................................. 8
MODUL 9 PROSES DESIGN PERANGKAT RF MENGGUNAKAN ADS ........................ 9
I. TUJUAN PRAKTIKUM ............................................................................................ 9
II. DASAR TEORI .......................................................................................................... 9
III. ALAT DAN BAHAN .............................................................................................. 25
IV. LANGKAH KERJA ................................................................................................ 26
MODUL 10 PROSES DESIGN FILTER MENGGUNAKAN ADS .................................... 27
I. TUJUAN .................................................................................................................. 27
II. DASAR TEORI ........................................................................................................ 27
MODUL 11 DAN 12 DESIGN RADIO TRANSCEIVER ................................................... 29
I. TUJUAN .................................................................................................................. 29
II. DASAR TEORI ........................................................................................................ 29
3
DAFTAR JOBSHEET
Jobsheet 1 : Pengenalan matlab : command window, m-file, GUI dan simulink
Jobsheet 2 : Pemprograman pada m-file
Jobsheet 3 : Pencuplikan sinyal dalam mathlab
Jobsheet 4 : Simulasi Modulasi Analog dalam Mathlab (AM, FM, PM)
Jobsheet 5 : Simulasi Modulasi Analog dalam mathlab (AM-SSB, AM-DSB-SC dan FC
Jobsheet 6 : Simulasi Modulasi Digital dalam mathlab (ASK, FSK dan PSK)
Jobsheet 7 : Pengenalan perangkat pengukuran pada sistem telekomunikasi
Jobsheet 8 : Pengenalan software design perangkat telekomunikasi
Jobsheet 9 : Perkenalan Proses design menggunakan ADS
Jobsheet 10 : Proses simulasi filter menggunakan ADS
Jobsheet 11 : projek akhir : Design radio transceiver (teori)
Jobsheet 12 : Projek akhir : Design radio transceiver (design alat)
4
MODUL 1
DASAR-DASAR PENGENALAN MATLAB
I. TUJUAN
Adapun tujuan dari pratikum ini dimana, mahasiswa diharapkan dapat ;
1. Mengoperasikan MATLAB dan memahami sejumlah operasi dasar pada MATLAB.
Dokumentasi Matlab
Matlab memberikan kemudahan bagi para pengguna untuk menemukan bantuan
sehubungan dengan semua fasilitas yang diberikan oleh Matlab. Misalnya, bantuan tentang
bagaimana memulai Matlab pertama kali, trik pemrograman, membuat grafik 2 dan 3
dimensi, menggunakan tool akuisisi data, pengolahan sinyal, penyelesaian persamaan
5
diferensial parsial.
Untuk memperoleh bantuan tersebut, kita dapat memilih MATLAB Menu dari menu
Help. Untuk bantuan tentang Matlab sendiri, dibagi atas beberapa bagian antara lain
Development Environment, bagian ini akan memberikan informB
Mathematics, bagian yang menjelaskan bagaimana menggunakan fitur yang dimiliki
oleh Matlab untuk dalam mengolah data matematis dan statistik. Isi dalam bantuan ini
dicakup antara lain: Matrks dan aljabar linier, polinomial dan interpolasi, analisis data
dan statistik, fungsi function, matriks jarang (sparse matrix).
Programming and data type, bagian ini menjelaskan bagaimana membuat script dan
fungsi dengan menggunakan Matlab. Bantuan ini mencakup pemrograman M-File, larik,
larik multidimensi, optimalisai performance Matlab, tip pemrograman Matlab.asi yang
lengkap mengenai desktop dari Matlab.
Graphics, bagian ini menjelaskan tentang bagaimana membuat atau mengeplot grafik
dari data yang kita miliki. Yang termasuk dalam bagian ini antara lain, dasar-dasar
pengeplotan, format grafik, membuat grafik khusus misalnya grafik dalam bentuk bar,
histogram, contour dan lain-lain
3-D Visualization, bagian ini menjelaskan dengan tuntas bagaimana menampilkan data
yang kita miliki dalam grafik 3 dimensi, termasuk didalamnya membuat grafik 3D,
menentukan tampilan objek, transparansi objek, lighting dan lain-lain.
Creating Graphical User Interfaces, bagian ini menjelaskan bagaimana kita dapat
membuat GUI (Graphical User Interface) berbasis Matlab.
Disamping bagian-bagian yang sudah disebutkan di atas, disini juga disertakan beberapa
bagian tambahan yang ikut melengkapi dokumentasi penjelasan tentang Matlab, diantaranya
function-By cattegory, function-Alphabetical List, handle graphic property browser, external
interfaces/API, external interfaces/API references dan lain-lain. Dibawah ini diperlihatkan
bagian online-help yan dapat diakses dengan cara pilih Menu -> MATLAB Help -> Matlab.
6
Gambar 1.1 . Daftar bantuan yang disediakan Matlab
Desktop Matlab
Ketika kita pertama kali menjalankan Matlab, maka tampilan pertama yang kita temui
ini dikenal sebagai Desktop Matlab. Dalam desktop ini terdapat tool-tool yang berfungsi
untuk manajemen file, variabel dan aplikasi yang berkaitan dengan Matlab. Dibawah ini
ditunjukkan desktop Matlab versi 6.5.
7
Gambar 1.2. Tool yang disertakan pada Matlab 6.5
Keterangan
1. tool untuk browse direktori aktif. Dari tool ini kita dapat mengeset direktori mana yang
aktif. Direktori aktif berarti bahwa direktori inilah yang siap untuk diakses file didalamnya
atau tempat yang siap untuk digunakan sebagai penyimpan data.
2. Tool yang menampilkan direktori aktif. Dari tool ini kita dapat melihat direktori mana
yang aktif. Sebagai default direktori aktif Matlab adalah C:\MATLAB6p5\work, jika
Matlab diinstal di direktori C:\ , kalau disimpan di D:\ maka direktori aktif defaultnya
D:\MATLAB6p5\work, begitu juga di E:\ atau dimana saja.
3. Jendela ini disebut disebut sebagai Command Window. Dari jendela ini kita dapat
memasukkan perintah Matlab. Disamping itu kita juga dapat menjalankan atau
8
mengeksekusi program yang sudah kita buat di editor window dan disimpan di direktori
aktif.
4. Tool yang digunakan untuk mendisplay bantuan pada Matlab. 5. Tool yang dapat
digunakan untuk menuju ke Simulink Library Browser.
6. Tool untuk membuka file yang ada di direktori aktiv.
7. Tool untuk membuat file baru dengan format M-File.
8. Tool untuk mengatur ukuran jendela.
9. Tool untuk melihat perintah apa saja yang pernah kita jalankan melalui command window.
Tool ini diberi nama command history.
10.Tool untuk mendisplay isi file apa saja yang terdapat di direktori aktif.
11.Tool untuk mendisplay nama variabel, ukuran, bytes dan classnya.
Tool-tool yang sudah disebutkan di atas dapat diatur kemunculannya melalui menu View.
Misalnya, kita tidak menginginkan tampilnya jendela command history, maka kita kita
harus menghilangkan tanda cek yang ada pada submenu command hstory. Lihat gambar 3.
9
MODUL 2
PEMROGRAMAN MATLAB
I. TUJUAN
Adapun tujuan dari pratikum ini dimana, mahasiswa diharapkan dapat ;
2. Mengoperasikan MATLAB dan memahami sejumlah operasi dasar pada MATLAB.
10
dapat melihat isi dari seluruh data dengan melakukan double klik pada variabel tersebut.
Matlab secara otomatis akan menampilkan window array editor yang berisikan data pada
setiap variabel yang dipilih user Gambar berikut menampilkan tampilan antar muka dari
matlab versi 7.0
11
3. Variabel Pada Matlab
Matlab hanya memiliki dua jenis tipe data yaitu Numeric dan String. Dalam matlab setiap
variabel akan disimpan dalam bentuk matrik. User dapat langsung menuliskan variabel baru
tanpa harus mendeklarasikannya terlebih dahulu pada command window
Penamaan variabel pada matlab bersifat caseSensitif karena itu perlu diperhatikan
penggunaan huruf besar dan kecil pada penamaan variabel. Apabila terdapat variabel lama
dengan nama yang sama maka matlab secara otomatis akan me-replace variabel lama
tersebut dengan variabel baru yang dibuat user.
3.1 Matriks
Dapat diasumsikan bahwa didalam matlab setiap data akan disimpan dalam bentuk matriks.
Dalam membuat suatu data matriks pada matlab, setiap isi data harus dimulai dari kurung
siku [ dan diakhiri dengan kurung siku tutup ]. Untuk membuat variabel dengan data yang
terdiri beberapa baris, gunakan tanda titik koma (;) untuk memisahkan data tiap barisnya.
Matlab menyediakan beberapa fungsi yang dapat kita gunakan untuk menghasilkan bentuk-
bentuk matriks yang diinginkan. Fungsi-fungsi tersebut antara lain:
zeros : untuk membuat matriks yang semua datanya bernilai 0
ones : matriks yang semua datanya bernilai 1
rand : matriks dengan data random dengan menggunakan distribusi uniform
randn : matris dengan data random dengan menggunakan distribusi normal
12
eye : untuk menghasilkan matriks identitas
Untuk memanggil isi dari suatu data matriks, gunakan tanda kurung () dengan isi indeks
dari data yang akan dipanggil. Contoh penggunaan :
Untuk pemanggilan data berurutan seperti a(1,2,3) dapat disingkat dengan menggunakan
tanda titik dua : sehingga menjadi a(1:2). Penggunaan tanda titik dua : juga dapat
digunakan untuk memanggil data matriks perbaris atau perkolom.
Contoh penggunaan:
c(2:5) = memanggil data matrik baris 2 sampai baris 5
a(1,:) = memanggil data matriks pada baris pertama
b(:,3) = memanggil data matris pada kolom ketiga
4. Operator
13
Beberapa penggunaan operator aritmatika antara dua operand (A dan B) ditunjukkan pada
tabel berikut ini ;
14
Di dalam M-File, kita dapat menyimpan semua perintah dan menjalankan dengan menekan
tombol atau mengetikan nama M-File yang kita buat pada command window.
6.1 Fungsi
Di dalam M File, kita dapat menuliskan fungsi-fungsi yang berisikan berbagai operasi
sehingga menghasilkan data yang diinginkan.
Bentuk penulisan nama fungsi
Contoh penggunaan:
fungsi yang akan dibuat bernama testfungsi memiliki tiga nilai masukan c,d,e dan dua
nilai keluaran a,b:
Selanjutnya Fungsi tersebut akan dijalankan melalui command window dengan nilai masukan
10,2,4. Perhatikan penulisan kurung siku [ ] pada nilai keluaran dan kurung biasa ( )
pada nilai masukan.
15
Ekspresi akan bernilai 1 jika benar dan bernilai 0 jika salah.
Contoh penggunaan:
2. Switch
Bentuk dasar penggunaan statement switch
Contoh penggunaan:
16
Hasil setelah dijalankan
3. while
Statement while digunakan untuk aliran data yang bersifat perulangan.
Bentuk dasar penggunaan while
Contoh penggunaan:
4. for
Bentuk dasar penggunaan bentuk for:
17
Default dari nilai increment (penambahan nilai setiap perulangan) jika tidak ditentukan oleh
user adalah 1.
Contoh fungsi :
5. Operator
Berikut ini adalah jenis-jenis operator pada matlab yang dapat digunakan untuk operasi
ekspresi pada statement yang membutuhkan perbandingan seperti if atau while.
6. Penutup
Disini telah diulas, dasar-dasar dari matlab. Sebenarnya masih banyak fasilitas-fasilitas lain
yang dimiliki oleh matlab. Tugas-tugas matematika yang membutuhkan analisis ataupun
perhitungan yang kompleks dan rumit dapat kita implementasikan dengan mudah dengan
memanfaatkan fasilitas yang tedapat di matlab. Penggunaan dan manipulasi grafik serta
pemrograman GUI pada matlab, insyaAllah akan penulis bahas pada artikel berikutnya.
Dibalik ini semua, penulis yakin masih banyak kekurangan dibalik tulisan ini. Pertanyaan,
Saran maupun kritik dari pembaca,penulis harapkan sebagai masukan agar dapat menulis
lebih baik ke depannya.
18
III. LANGKAH KERJA
A). Menjalankan MATLAB
Sebelum Anda mencoba menjalankan MATLAB, Anda perlu menjalankan program terlebih
dulu. Pada lingkungan windows, program MATLAB dijalankan dengan cara seperti berikut :
1. Klik pada tombol Start
2. Pilih All Program
3. Klik pada Matlab
4. Pilih Matlab sesuai pada komputer Anda
Anda akan menjumpai tampilan semacam yang terlihat pada gambar berikut.
19
MODUL 3
PENCUPLIKAN SINYAL DALAM MATLAB
(Visualisasi Data dengan MATLAB)
I. TUJUAN
Adapun tujuan dari pratikum ini dimana, mahasiswa diharapkan dapat ;
3. Mengoperasikan MATLAB dan memahami sejumlah operasi dasar pada MATLAB.
4. Mampu menggunakan MATLAB untuk menvisualisasi data numerik.
5. Memahami pemograman visualisasi data 2 dimensi dalam koordinat x dan y.
6. Memahami pemograman visualisasi data 3 dimensi.
20
mengembangkan penyajian materi matematika, rekayasa dan kelimuan. Di industri,
MATLAB merupakan perangkat pilihan untuk penelitian dengan produktifitas yang tingi,
pengembangan dan analisanya. Fitur-fitur MATLAB sudah banyak dikembangkan, dan lebih
kita kenal dengan nama toolbox. Sangat penting bagi seorang pengguna Matlab, toolbox
mana yang mandukung untuk learn dan apply technologi yang sedang dipelajarinya. Toolbox
- toolbox ini merupakan kumpulan dari fungsi-fungsi MATLAB (M-files) yang telah
dikembangkan ke suatu lingkungan kerja MATLAB untuk memecahkan masalah dalam kelas
particular. Area-area yang sudah bisa dipecahkan dengan toolbox saat ini meliputi
pengolahan sinyal, system kontrol, neural networks, fuzzy logic, wavelets, dan lain-lain.
Eksekusi akhir :
21
B). Memunculkan Grid pada Grafik
Eksekusi akhir :
22
C). Mengubah Garis, Tanda dan Warna Pada Kurva Grafik
Eksekusi akhir :
23
D). Mengatur Properti Warna Dan Huruf Pada Grafik
Eksekusi akhir :
24
E). Membuat Tampilan Grafik Overlay
Cara Kesatu :
Cara kedua :
25
Eksekusi akhir :
26
MODUL 4
MODULASI ANALOG
I. TUJUAN
Adapun tujuan dari pratikum ini dimana, mahasiswa diharapkan dapat ;
1. Mahasiswa mampu memahami konsep dasar modulasi
2. Mahasiswa mampu mempelajari dan menjelaskan proses Modulasi Amplitudo dengan
menggunakan software MATLAB
3. Mahasiswa mampu mempelajari dan menjelaskan proses Modulasi Frekuensi dengan
menggunakan software MATLAB
4. Mahasiswa mampu memepelajari dan menjelaskan proses Modulasi Phasa dengan
menggunakan software MATLAB
5. Mahasiswa mampu memahami konsep dasar demodulasi
2. Kanal atau media transmisi : Merupakan peralatan fisik yang menghubungkan antara
pemancar dan penerima.
3. Penerima (Receiver) : Berfungsi untuk mengubah sinyal yang diterima dari kanal
transmisi menjadi sinyal informasi asli.Proses tersebut dikenal sebagai proses demodulasi
atau deteksi.
27
Analogi Modulasi
Transmisi sinyal informasi (dalam bentuk analog dan digital) melalui kanal
komunikasi band pass (Contoh : Saluran telepon dan Satelit) membutuhkan range frekuensi
yang sesuai untuk di transmisikan dan di sisi penerima akan di kembalikan ke frekuensi asli.
Contoh : pada sistem radio yang beroperasi pada frekuensi 30 KHz, dimana sinyal informasi
dengan range frekuensi audio, sehingga terjadi beberapa bentuk pergeseran lebar pita
frekuensi pada sistem. Pergeseran range frekuensi pada sinyal dapat diatasi menggunakan
modulasi yang di definisikan sebagai proses dimana karakteristik gelombang pembawa akan
berubah sesuai dengan bentuk gelombang sinyal pemodulasi.
Sinyal informasi dinyatakan sinyal termodulasi. Pada sisi penerima, sinyal
informasi asli akan kembali dihasilkan melalui proses demodulasi atau deteksi yang
merupakan kebalikan dari proses modulasi. Memodulasi berarti mengatur atau
28
menyesuaikan, kemudian dalam telekomunikasi tepatnya berarti menumpangkan sinyal
informasi asli terhadap gelombang pembawa (carrier) dengan mengatur parameter
gelombang pembawa yang memiliki frekuensi tinggi. Keperluan akan modulasi timbul dalam
transmisi radio dari sinyal-sinyal informasi frekuensi rendah (sinyal audio). Proses Transmisi
akan efesien jika dimensi antena sama dengan panjang gelombang sinyal yang sedang di
transmisikan. Hubungan antara frekuensi (f) dan panjang gelombang () dalam transmisi
radio :
f.=c
dimana :
c = 3 x 10 8 m/s (Kecepatan di ruang bebas)
f = frekuensi gelombang
= panjang gelombang
untuk sinyal informasi dengan frekuensi rendah = 1000 Hz, akan diperoleh besar panjang
gelombang nya 300 km (188 mil). Jelas bahwa tidak mungkin untuk membuat antena dengan
ukuran ini. Masalah ini diatasi dengan menggunakan sinyal frekuensi rendah untuk
memodulasi sinyal frekuensi tinggi yang dinamakan gelombang pembawa (carrier wave)
yang kemudian dipancarkan . Gelombang pembawa berbentuk sinusoidal dan dapat
dinyatakan sebagai :
29
III. ALAT DAN BAHAN
1. Laptop
2. Software MATLAB
b. Modulasi Frekuensi
1. Menjalankan software MATLAB
2. Membuat M-File baru
3. Inputkan kode sumber untuk Membangkitkan sinyal informasi dengan frekuensi yang
diinginkan.
4. Inputkan kode sumber untuk Membangkitkan sinyal pembawa (Carrier) dengan frekuensi
yang diinginkan.
5. Inputkan kode sumber untuk Memodulasikan sinyal informasi dengan sinyal pembawa
(Carrier).
6. Ubah parameter-parameter (Index modulasi, Frekuensi Modulasi dan Frekuensi Carrier)
seperti yang ditentukan.
7. Amati dan analisa semua output dari sinyal yang dihasilkan , kemudian gambarkan.
c. Modulasi Phasa
1. Menjalankan software MATLAB
2. Membuat M-File baru
30
3. Inputkan kode sumber untuk Membangkitkan sinyal informasi dengan frekuensi yang
diinginkan.
4. Inputkan kode sumber untuk Membangkitkan sinyal pembawa (Carrier) dengan frekuensi
yang diinginkan.
5. Inputkan kode sumber untuk Memodulasikan sinyal informasi dengan sinyal pembawa
(Carrier).
6. Ubah parameter-parameter (Index modulasi, Frekuensi Modulasi dan Frekuensi Carrier)
seperti yang ditentukan.
7. Amati dan analisa semua output dari sinyal yang dihasilkan , kemudian gambarkan.
Tugas Pendahuluan
1. Jelaskan Apa itu Modulasi ?
2. Jelaskan Kenapa harus ada Modulasi ?
3. Sebutkan kelebihan dan kekurangan Modulasi Amplitudo ?
4. Sebutkan perbedaan AM, FM dan PM ?
5. Sebutkan Faktor yang mempengaruhi Modulasi Amplitudo ?
31
MODUL 5
AM-SSB, AM-DSB-SC DAN AM-DSB-FC
I. TUJUAN
Adapun tujuan dari pratikum ini dimana, mahasiswa diharapkan dapat ;
1. Mahasiswa dapat memahami prinsip kerja dari modulasi Single Side Band , Double Side
Band-Suppresed Carrier dan Side Band-Full Carrier dengan simulasi Matlab.
2. Mahasiswa dapat memahami perbedaan antara Double Side Band dengan Single Side
Band.
3. Mahasiswa dapat memahami prinsip dari demodulasi Single Side Band , Double Side
Band-Suppresed Carrier dan Side Band-Full Carrier dengan simulasi Matlab.
Modulasi adalah proses perubahan suatu gelombang periodik sehingga menjadikan suatu
sinyal mampu membawa suatu informasi. Dengan proses modulasi, suatu informasi (biasanya
berfrekeunsi rendah) bisa dimasukkan ke dalam suatu gelombang pembawa, biasanya berupa
gelombang sinus berfrekuensi tinggi. Terdapat tiga parameter kunci pada suatu gelombang
sinusiuodal yaitu : amplitudo, fase dan frekuensi. Ketiga parameter tersebut dapat
32
dimodifikasi sesuai dengan sinyal informasi (berfrekuensi rendah) untuk membentuk sinyal
yang termodulasi.
Modulasi AM
Modulasi amplitudo merupakan proses modulasi yang mengubah amplitudo sinyal pembawa
sesuai dengan sinyal pemodulasinya. Ada beberapa jenis modulasi amplitudo, yaitu:
AM Single Side Band (AM-SSB)
AM Double Side Band-Suppresed Carrier (AM-DSB-SC)
AM Double Side Band-Full Carrier (AM-DSB-FC)
dimana a(t) adalah amplitudo sinyal dan (t) adalah sudut phase.
DSB-SC dibuat dengan mengatur agar amplitudo sinyal carrier berubah secara proporsional
sesuai perubahan amplitudo pada sinyal pemodulasi (sinyal informasi). Persamaan Matematis
DSB-SC
33
Persamaan Matematis Spektrum DSB-SC
Sinyal DSB-SC dibuat dengan mengalikan sinyal informasi m(t) dengan sinyal carrier yang
dihasilkan osilator.
34
derajat modulasi 100% diketahui bahwa hanya 1/6 dari jumlah daya keseluruhan terdapat
pada komponen side band. Sedangkan 2/3-nya terserap pada sinyal pembawa yang tidak
mengandung sinyal informasi.
Apabila sinyal pembawa dan salah satu dari komponen sideband dihilangkan dari sinyal
sebelumnya, maka sinyal pancarnya hanya setengah dari lebar jalur frekuensi yang
digunakan. Sedangkan 1/6 dari jumlah daya yang diperlukan untuk pemancaran.
Pemodulasian secara SSB-SC hanya mentransmisikan salah satu sideband saja karena
informasi yang dikandung dalam USB (fc + fa) dan LSB (fc fa) berasal dari informasi yang
sama seperti Gambar 1. di bawah ini :
Metode Filter untuk membangkitkan SSB. Salah satu cara utntuk membangkitkan sinyal SSB
adalah dengan metode filter. Komponen pembawa diredam oleh filter yang sangat sempit
(Narrow Band Filter). Keuntungan-keuntungan transmisi single sideband:
B Penghematan bandwidth
B Penghematan daya
B Penurunan noise, karena sistem single sideband mempergunakan setengah sebesar
bandwidth AM konvensional, daya noise thermal diturunkan hingga setengah dari
sistem double sideband.
35
IV. LANGKAH KERJA
a. Sinyal Double Side Band Suppressed Carrier
1. Bukalah program matlab dengan melakukan double klik pada icon matlab
2. Setelah jendela command prompt Matlab terbuka, ketikkan perintah sebagai berikut:
Jika anda melakukan perintah diatas dengan benar, maka akan muncul gambar berikut:
36
Akan muncul perubahan terhadap gambar sebelumnya menjadi gambar berikut:
37
Akan muncul perubahan terhadap gambar sebelumnya menjadi gambar berikut:
38
Jika anda melakukan perintah diatas dengan benar, maka akan muncul gambar berikut:
39
Jika anda melakukan perintah diatas dengan benar, maka akan muncul gambar berikut:
40
Jika anda melakukan perintah diatas dengan benar, maka akan muncul gambar berikut:
41
MODUL 6
MODULASI DIGITAL
I. TUJUAN
Adapun tujuan dari pratikum ini dimana, mahasiswa diharapkan dapat ;
1. Mahasiswa mengenal jenis-jenis Modulasi Digital
2. Mahasiswa memahami proses Modulasi dan demodulasi ASK dengan menggunakan
software MATLAB
3. Mahasiswa memahami proses Modulasi dan demodulasi FSK dengan menggunakan
software MATLAB
4. Mahasiswa memahami proses Modulasi dan demodulasi PSK dengan menggunakan
software MATLAB
5. Mahasiswa mengetahui manfaat Modulasi Digital
II. TEORI SINGKAT
Pada modulasi digital, sinyal pemodulasinya berupa sinyal digital. Pada modul ini
akan diuraikan pemanfaatan teknik modulasi digital untuk mentransmisikan data biner
melalui kanal komunikasi band-pass. Pada teknik modulasi biner, proses modulasi
berhubungan dengan pertukaran (switching/keying) antara dua kemungkinan nilai besaran
baik itu amplituda, frekuensi atau fasa dari sinyal pembawa, sesuai dengan simbol 0 dan
1. Dilihat dari jenis besaran yang diubah, jenis modulasi digital dapat dibedakan menjadi:
Amplitude Shift Keying (ASK), Frequency Shift Keying (FSK), dan Phase Shift Keying
(PSK).
42
A. Amplitude-Shift Keying (ASK)
Pada system ASK, simbol biner 1 direpresentasikan dengan mentransmisikan
sinyal pembawa sinusoidal dengan amplituda maksimum Ac dan frekuensi fc, dimana kedua
besaran tersebut konstan, selama durasi bit Tb detik. Amplitudo frekuensi pembawa akan
berubah sesuai dengan logik sinyal informasi. Sedangkan simbol biner 0 direpresentasikan
dengan tanpa mengirimkan sinyal pembawa tersebut selama durasi bit Tb detik. Secara
matematis dapat dituliskan:
Pembangkitan sinyal Binary ASK (BASK) dapat dilakukan dengan melalukan data biner
dalam format unipolar dan sinyal pembawa sinusoidal ke suatu modulator pengali, seperti
tampak pada gambar 5.2.
43
B. Frequency-Shift Keying (FSK)
Pada system FSK, 2 buah sinyal sinusoidal dengan amplituda maksimum sama, Ac,
tapi frekuensi berbeda, f1 dan f2, digunakan untuk merepresentasikan symbol biner 1 dan
0. Secara matematis dapat dituliskan:
Pembangkitan sinyal BFSK dilakukan dengan melalukan data biner dalam format
polar ke modulator frekuensi (Voltage Controlled Oscillator), seperti tampak pada gambar
21. Ketika input modulator berubah dari +V ke V, maka frekuensi yang ditransmisikan akan
berubah juga.
44
III. ALAT DAN BAHAN
1. Satu buah PC
2. Software Matlab
2. Modulasi Frekuensi
a. Jalankan software MATLAB dengan klik ganda ikon Matlab pada dekstop
b. Buat M-File baru dengan klik toolbar new script
c. Masukan kode sumber untuk menampilkan gelombang sinyal informasi yang diinginkan.
d. Masukan kode sumber untuk menampilkan gelombang sinyal pembawa (Carrier)
e. Masukan kode sumber untuk Memodulasikan sinyal informasi dengan sinyal pembawa
(Carrier).
45
f. Ubah parameter-parameter seperti yang ditentukan.
g. Amati dan analisa semua output dari sinyal yang dihasilkan , kemudian gambarkan.
3. Modulasi Phasa
a. Jalankan software MATLAB dengan klik ganda ikon pada dekstop
b. Buat M-File baru dengan klik toolbar new script
c. Masukan kode sumber untuk menampilkan gelombang sinyal informasi yang diinginkan.
d. Masukan kode sumber untuk menampilkan gelombang sinyal pembawa (Carrier)
e. Masukan kode sumber untuk Memodulasikan sinyal informasi dengan sinyal pembawa
(Carrier).
f. Ubah parameter-parameter seperti yang ditentukan.
g. Amati dan analisa semua output dari sinyal yang dihasilkan , kemudian gambarkan.
46
c. Kode sumber untuk memodulasi sinyal informasi dengan sinyal pembawa dengan fungsi
Modulasi ASK
2. Modulasi FSK
a. Kode sumber untuk membangkitkan sinyal informasi
47
b. Kode sumber untuk membangkitkan sinyal pembawa (carrier)
c. Kode sumber untuk memodulasi sinyal informasi dengan sinyal pembawa dengan fungsi
Modulasi FSK
48
3. Modulasi PSK
a. Kode sumber untuk membangkitkan sinyal informasi
49
c. Kode sumber untuk memodulasi sinyal informasi dengan sinyal pembawa dengan fungsi
Modulasi PSK
50
51
MODUL 7
PENGENALAN PERANGKAT PENGUKURAN SISTEM TELEKOMUNIKASI
I. TUJUAN
Adapun tujuan dari pratikum ini dimana, mahasiswa diharapkan dapat :
Mengenal perangkat ukur dan maintenance yang biasa digunakan pada sistem
telekomunikasi
Bisa mengoperasikan perangkat ukur dan maintenance yang biasa digunakan pada
sistem telekomunikasi
52
- assorted screwdrivers - zipper bag.
- soldering iron (operates at 120V
AC)
2. Perkakas elektrik
Perkakas elektrik adalah semua peralatan yang digunakan dalam telekomunikasi dengan
bantuan tenaga listrik, perangkat listrik yang sering digunakan yaitu sebagai berikut :
- Solder rangkaian
- Solder uap (blower)
- Power supply
3. Perkakas computer
Perkakas kompuer digunakan sebagai alat ukur dala telekomunikasi, beberapa alat ukur yang
sering di pakai yaitu :
Ooscilloscopes Logic analyzer
Catu daya Power source
Spectrum analyzer Pulse generator
Network analyzer Electronic load
Rf measurement Frequency counter
Signal generator AC power analyzer
Data acquisition Audio analyzer
LCR/impedance Electrical safe
53
4. Alat ukur
Alat alat ukur yang biasa digunakan dalam dunia telekomunikasi yaitu :
1) Multimeter
Fungsi :
mengukur arus, tegangan dan hambatan
menguji apakah arus pada suatau rangkaian mengalir atau tidak
Petunjuk pemakaian umum :
Perhatikan besaran yang akan diukur
Pemindahan selector penunjuk besaran dan batas ukur, harus dilakukan saat
perangkat tidak terhubung pada rangkaian
Pembacaan hasil ukur pada multimeter analog dapat dilakukan bisa simpangan jarum
memelihi setengah skala penuh
Pada saat tidak dipakai, tempatkan selector pada posisi batas ukur paling tingg untuk
tegangan paling tinggi
2) Kapasitansi meter
Fungsi :
o Mengukur besar kapasitnasi pada suatu bahan atau sebuah kapasitor
o Petunjuk umum pemakaian :
o Sebelum menuji kapasitor perlu dilakukan pengosongan muatan dengan cara
menghubung singkatkan kaki-kainya
o Kapasitor yag akan diuji, kaki kainya disambungkan dengan kabel
3) Frequency counter
Fungsi :
o Untuk mencacah frekuensi yang dihasilkan oleh suatu osilator atau oleh pembangkit
sinyal
o Mengukur nilai frekuensi yang dihasilkan
o Petunjuk umum pemakaian :
o Pastikan bahwa frekuensi yang akan dicacah sudah terhubung dengan input alat ukur
o Perhatikan tombol rentang frekuensi yang akan dicacah agar pembacaan mudah
dilakukan
o Apabila pencacahan menunjukkan overflow (melebih) dari yang seharsnya, maka
pindahkan atau tekan tombol batas yang lebih tinggi
4) Function wave generator
2
Fungsi :
Membangkitkan sinyal/gelombang listrik
Menghasilkan sinyal dalam bentuk yang sudah termodulasi dengan frekuensi audio,
modulais yang dapat dihasilkan yaitu modulasi frekuensi, modulasi amplitude, FSK dan
mdulasi burst
Sebagai sumber gelombang yang dapat dipakai untuk pengujian sistem, seperti untk
untuk menghitung penguatan, respon panguat, daln lainnya
Petunjuk umum pengunaan :
Perhatikan kebutuhan rentang frekuensi yang diperlukan, apakah untuk frekuensi tinggi
atau frekeunsi rendah
Perhatikan kebutuhan gelombang yang ingin dihasilkan, apakah sinus, kotak atau
segitiga
Perhatikan level tegangan yang dikehendaki
5) Analog RF Signal generator
Fungsi :
Membangkitkan sinyal RF analog, dengan rentang antara 250 KHz 3 atau 6 GHz. Selain itu
juga dapat menghasilkan sinyal modualai analog FM , AM dan PM
6) Osciloskope
Fungsi :
Digunakan untuk melihat bentuk gelombang listrik yang ada pada rangkaian yang telah
dirancang
Untuk mengukur periode suatu gelombang
7) Logic analyzer
Fungsi :
Digunakan untuk memonitor maupun mendiagnosa sinyal digital guna untuk
menegmabngakn rangkaian elektronika yang komplek dan membutuhkan ketelitian tinggi,
khsusunya data bus pada computer
8) Optical spectrum analyzer
Fungsi :
Digunakan untuk mengukur defraksisebuah sinyal yang dihasilkan dari berbagai komponen
optic, penguatan , lampu LED, DFB laser, dan fabry parot laser
9) GSM Test
Fungsi :
3
Digunakan untuk menguji sinyal radio GSM, terutama untuk menguji adanya kesalahan pada
gelombnag meodulasi GSM pada sebuah piranti komunikasi GSM seperti Handphone dan
alat lainnya
10) CDMA Mobil Test
Fungsi :
Berfungsi untuk mengukur sinyal CDMA yang dihasilkan oleh sebuah peranti komunikasi
mobile
11) Penguji kabek dan antenna
Fungsi :
Mengukur berbagai karakteristik yang berkaitan dengan kabel terutama pada saat dialiri
sinyal listrik
Digunakan juga untuk pengukuran antenna
12) Mini PABX
Fungsi :
Untuk membuat percabangan beberapa extension dalam 1 atau lebih line telepon.
Dalam sutau PABX juga dilengkapi dengan DISA (direct inward system ) dan OGM
/ operator otomatis
13) LAN Tester
Fungsi :
Digunakan untuk memeriksa benar atau tidaknya sambungan kabel
14) Tang ampere
Fungsi :
Digunakan untuk mengukura arus listrik tampa hasur memutus rangkaian (kabel)
Menukur tegangan listrik dan hambatan listrik
4
Digunakan untuk mengetahui medan listrik atau elektromagnetik yang dipancarakan oleh
pemancar
Mengetahui jarak pancar berdasarkan hasil pengukuran medan elektromagnetik
17) Modem
Fungsi :
Merubah sinyal analog menjadi signal digital dan sebaliknya
18) Wireles intercom
Fungsi :
Alat kmounikasi tanpa kebel untuk kmounikasi antar ruangan di lingkunga rumah atau
kantos. Alat ini menggunkana jaringan listrik sebagai penghubungnya.
LCR meter
- Sediakan komponen yang aka diukur yaitu :
5
o Kapasitor
o induktor
- Ukur parameter sesuai dengan table
LAN tester
- Siapkan kabel LAN yang sudah terhubung ke jaringan
- Pasang kabel LAN ke konektor RJ 45 menggunakan tang crimper
- Uji pemasangan socket menggunakan LAN tester
6
JOBSHEET 8
PENGENALAN SOFTWARE DESIGN
PERANGKAT TELEKOMUNIKASI
I. TUJUAN PRAKTIKUM
Adapun tujuan dari pratikum ini dimana, mahasiswa diharapkan dapat :
Mengenal salah satu software yang dapat digunakan untuk proses design
perangkat telekomunikasi
Mahasiswa dapat memilih software yang dibutuhkan dalam mendesign
perangkat sistem telekomunikasi
b. CST
CST merupakan software yang biasa digunakan untuk mendesign antenna. Berbeda dengan
ADS, proses design pada CST menggunakan konsep 3 dimensi. Dengan menggunakan CST
maka karakterisitik dari antenna dapat diketahui seperti gain, pola radiasi, dan S parameter.
7
IV. LANGKAH KERJA
Dosen mensimulasikan penggunakan software ADS dan CST dalam proses design
perangkat sistem telekomunikasi
8
MODUL 9
PROSES DESIGN PERANGKAT RF MENGGUNAKAN ADS
I. TUJUAN PRAKTIKUM
Adapun tujuan dari pratikum ini dimana, mahasiswa diharapkan dapat :
o Mahasiswa dapat menggunakan software ADS sebagai software untuk design
perangkat telekomunikasi
o Mahasiswa dapat mendesgin filter menggunakan software ADS
9
Membuka dan menutup workspace
Ketika jendela directory tempat kita menyimpan file design terbuka, lalu pilih lokasi
penyimpanan yang kita inginkan.
10
11
12
Menggambar Schematic
13
14
15
Menentukan parameter komponen
16
Mengatur dan mensmulasikan design
17
18
19
20
21
22
Melihat hasil simulasi
23
24
III. ALAT DAN BAHAN
o Laptop yang sudah diinstal ADS
o Infocus
25
IV. LANGKAH KERJA
o Dosen memberikan tutorial sesuai dengan modul
o Mahasiswa mengikuti tutorial yang diberikan dosen
26
MODUL 10
PROSES DESIGN FILTER MENGGUNAKAN ADS
I. TUJUAN
Adapun tujuan dari pratikum ini dimana, mahasiswa diharapkan dapat :
o Mahasiswa dapat memahami karakteristik filter
o Mahasiswa dapat mendesign filter menggunakan software ADS
29
Pembuatan Bagian Penerima (Receiver/RX)
Radio CB yang ingin di rancang ini rangkaiannya sangat sederhana, dan biaya
pembuatannya sangat murah, komponennya juga sangat gampang didapat, atau komponennya
bisa didapat dr komponen bekas misalnya dr radio penerima am rongsokan, seperti
komponen IC, keramik filter (CF), varco, koker, dll. Begitu juga untuk kristal pemancarnya
kalau susah mendapatkan xtal 27.125 Mhz (ch 14), juga bisa dipakai xtal mpeg VCD dengan
frekuensi 27.000 Mhz. Bisa didapat dr bangkai mpeg vcd yang sudah ngak dipakai .
Untuk Receivernya CBS ini menggunakan sistem penerima superheterodyne dengan
memakai satu buah IC radio saku yakni IC dg tipe TA 2003 buatan Toshiba. Dimana didalam
IC sudah terdapat penguat osilator, penguat RF, mixer, penguat IF dan detector. Sedangkan
untuk amplifiernya menggunakan IC LM 384 yang harganya sangat murah dan bentuknya
sangat ringkas.
Untuk membuat osilator lokal maka dapat dipakai osilator kristal, maupun osilator LC
collpits. Untuk kristal pada bagian penerimanya dipakai xtal 26.670 Mhz (ch 14 ). Kalau
susah mendapatkan kristal untuk receivernya, bisa dipakai rangkain LC Collpits, jd cukup
hanya satu Xtal saja pada pemancarnya saja. Jika memakai osilator collpits maka receivernya
bisa di tala dari 26 mhz s/d 28mhz, dengan menggunakan sebuah varco. Jadi berapapun anda
punya xtal untuk Tx(transmitter) , Rx(receiver)nya tetap bisa di tuning.
30
4. Pembuatan Bagian Pemancar (Transmitter/TX)
Untuk mengirit biaya dan memudahkan untuk membuatnya, maka bagian
pemancarnya hanya dibuat dua tingkat yaitu bagian osilator dan penguat RF, dengan output
RF yang lumayan yang bisa di hasilkan yakni kurang lebih 3 watt, sesuai dg transistor yang
dipakai pada osilator maupun penguat RF nya dan tegangan yang diberikan pada pemancar
ini. Pada bagian osilator dipakai kristal dengan selisih 455 Khz dari kristal penerimanya.
Untuk ch 14 midle dipakai kristal 27.125 Mhz. Bila susah mendapatkan Kristal ini, pakailah
Kristal bekas mpeg VCD atau mobil mobilan dengan remote control dengan frekuensi
sebesar 27.000 Mhz. Tapi menurut saya Kristal 27.000 Mhz masih banyak di jual dipasaran.
Untuk mencapai jangkauan yang lebih jauh maka antena harus matching dan dipasang
setinggi mungkin. Atau dengan membuat penguat RF tambahan sehingga daya dihasilkan
lebih besar. Sebagai perbandingan dengan tinggi antena 2 pipa radio ini sudah bisa
menjangkau sejauh kurang lebih 40 km atau mungkin lebih jauh sesuai ketinggian tempat dan
propogasi gelombang Rf yang di pancarkan. Untuk modolasi menggunakan sistem modolasi
DC dengan mengunakan satu buah Transistor D 837 atau transistor yang sejenis, dengan
alasan untuk mengirit tempat disamping itu juga karena OT sudah langka di pasaran
31
Daftar Komponen Radio C B S :
1K 10 K (potensiometer)
10 Ohm 10 K (trimpot)
560 Ohm
10 K
4 K 7 (2x)
1K
120 K
6K8
100 Ohm (2x)
15 K
Capasitor
30 pF (4x) 33 uF/16v
330 pF 2.2 uF/1 v (2x)
68 pf (2x) 470 uF/16v (3x)
80 pF 10uF/16v
82 pF 47 uF/16v
32
100 pF
180 pF
4.7 nF
33 nF
22 nF (2x)
Transistor IC Dioda
33
Skematik berikut dibawah ini adalah rangkaian Oscilator VFO untuk diterapkan pada CBS,
sebagai alternatif/pengganti X'tal .
34
Xtal) kadang Rxnya bergeser jadi harus memakai varco untuk zero bitnya (inilah
keasyikannnya) , disamping itu varco juga bisa membuat receiver band yg lebar. Kalo mau
daya Tx yg besar hrs di buat rangkaian HF final amplifier.
35