Anda di halaman 1dari 14

DAFTAR ISI

BAB I ...............................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN ..............................................................................................................................................1
A. Latar Belakang ...................................................................................................................................1
B. Identifikasi Masalah ...........................................................................................................................2
C. Pembatasan Masalah ..........................................................................................................................2
D. Rumusan Masalah ..............................................................................................................................2
E. Tujuan Penelitian................................................................................................................................3
F. Manfaat Penelitian..............................................................................................................................3
BAB II ..............................................................................................................................................................4
KAJIAN PUSTAKA ............................................................................................................................................4
A. Teori ...................................................................................................................................................4
B. Penelitian Relevan ..............................................................................................................................7
BAB III .............................................................................................................................................................9
METODELOGI PENELITIAN..............................................................................................................................9
A. Tempat Dan Waktu Penelitian ...........................................................................................................9
B. Alat dan Bahan ...................................................................................................................................9
C. Metode Penelitian...............................................................................................................................9
D. Prosedur Penelitian.............................................................................................................................9
E. Populasi dan Sampel ........................................................................................................................10
F. Teknik Pengumpulan Data ...............................................................................................................10
1. Wawancara ...................................................................................................................................10
2. Pengisian Kuesioner .....................................................................................................................10
G. Teknik Analisis Data ........................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................................................................13

I
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Taman nasional sebagai kawasan konservasi, merupakan ekosistem yang paling


produktif, dengan tanpa membutuhkan investasi, kawasan ini terus menerus menghasilkan
sesuatu yang dibutuhkan manusia dan berfungsi sebagai penyangga, seperti oksigen,
plasma nutfah, fungsi barier abrasi pulau, menyimpan dan mendistribusikan air tanah,
memberikan nuansa keindahan, dan sebagainya. Adanya pemanfaatan kawasan taman
nasional yang berlebihan serta tindakan pencurian satwa langka, penebangan liar dan
lainnya, mengakibatkan banyak bencana yang muncul seperti banjir pada musim hujan dan
kekeringan pada musim kemarau. Selama ini, masyarakat cenderung diarahkan pada sektor
ekonomi yang selalu didengungkan oleh pemerintah. Hal ini tercermin dari persepsi
masyarakat, setiap aktifitas pariwisata selalu menghubungkan dengan uang dan seolah
permasalahan seperti hilangnya keanekaragaman hayati, eksploitasi sumberdaya alam, dan
berkurangnya sumber air, bukanlah masalah mereka. Padahal, masyarakat ataupun
pengunjung yang mendatangi suatu tempat terutama taman nasional perlu memiliki rasa
tanggungjawab dalam upaya konservasi keanekaragaman sumber daya alam.
Pengembangan kepariwisataan harusnya bertujuan untuk memperkenalkan
keindahan alam dan kebudayaan Indonesia. Di samping itu, alamnya yang indah akan
memberikan daya tarik tersendiri bagi wisatawan baik itu alam pegunungan (pedesaan),
alam bawah laut, maupun pantai. Salah satu taman nasional yang ada di Indonesia adalah
Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK). Dikawasan TNUK terdapat obyek wisata, salah
satunya yaitu pulau peucang.
Pulau Peucang merupakan salah satu pulau yang banyak dikunjungi para
pengunjung. Bahkan karena keindahannya, beberapa pengunjung menjuluki pulau ini
sebagai Dream Island. Pulau seluas 450 Ha ini memiliki laut dengan gugusan karang dan
kehidupan bawah laut yang indah sehingga sangat sesuai untuk
kegiatan snorkeling dan diving. Selain itu di pulau ini, kita pun dapat bercengkrama dengan
berbagai satwa yang banyak berkeliaran. Keistimewaan yang terkandung di dalam

1
2

pulau ini memang sangat menarik untuk dijelajahi dan dikunjungi oleh wisatawan. Hal
inilah yang menjadi salah satu peran pemerintah setempat dan pengelola untuk memberikan
pelayanan dan membuat serta menerapkan suatu kebijakan terkait dengan konservasi
keanekaragaman hayati sumber daya alam yang ada disekitar pulau tersebut, agar
pengunjung yang datang selalu menjaga lingkungan. Dalam melakukan perjalanan ke
sebuah destinasi, maka pengunjung memiliki motivasi tertentu yang membuat mereka
memilih dan mengunjungi destinasi wisata tersebut.
Berdasarkan uraian di atas peneliti memutuskan untuk melakukan penelitian yang
berjudul Analisis Karakteristik Dan Motivasi Pengunjung Dalam Upaya Konservasi Di
Pulau Peucang, Taman Nasional Ujung Kulon.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, dapat diidentifikasi beberapa masalah, antara lain:
1. Masih adanya pemanfaatan kawasan taman nasional yang berlebihan
2. Kurangnya kesadaran wisatawan untuk selalu menjaga lingkungan.
3. Motivasi pengunjung yang datang ke taman nasional belum sepenuhnya menumbuhkan
rasa tanggungjawab dalam upaya konservasi keanekaragaman sumber daya alam.

C. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah dalam penelitian ini antara lain:


1. Penelitian yang akan dibahas adalah karakteristik dan motivasi pengunjung yang
berkunjung ke pulau peucang.
2. Lokasi penelitian hanya dilakukan di pulau peucang
3. Pertanyaan yang akan ditanyakan hanya sebatas konservasi keanekaragaman hayati
sumber daya alam.

D. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam peneitian ini adalah:


1. Bagaimana latar belakang pengunjung yang mengunjungi pulau peucang?
2. Bagaimana motivasi pengunjung dalam upaya konservasi di pulau peucang?

2
3

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah:


1. Mengetahui latar belakang pengunjung yang mengunjungi pulau peucang.
2. Mengetahui motivasi pengunjung dalam upaya konservasi di pulau peucang.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian diharapkan antara lain adalah:


1. Penelitian ini dapat menjadi sumber pengetahuan dalam hal motivasi pengunjung untuk
mengunjungi Taman Nasional.
2. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dan saran bagi pemerintah untuk
mengembangkan pulau peucang dikemudian hari yang diharapkan dapat lebih
memberikan motivasi yang menarik bagi pengunjung untuk mengunjunginya lagi.

3
4

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Teori

1. Karakteristik

Gambaran mengenai wisatawan biasanya dibedakan berdasarkan karakteristik


perjalanannya (trip descriptor) dan karakteristik wisatawannya (tourist description)
(Seaton dan Bennet, 1996). Untuk karakteristik wisatawannya (tourist description)
lebih memfokuskan pada wisatawannya, biasanya digambarkan dengan who wants
what, why, when, where and how much?. Untuk menjelaskan hal-hal tersebut,
karakteristik sosio-demografis mencoba menjawab pertanyaan who wants what.
Pembagian berdasarkan karakteristik ini paling sering dilakukan untuk kepentingan
analisis pariwisata, perencanaan dan pemasaran, karena sangat jelas definisinya dan
relatif mudah pembagiannya (Kotler, 2002) Lebih lanjut Kotler juga menjelaskan
mengenai unsur-unsur dari strategi pemasaran yang dapat dilakukan, yaitu : segmentasi
pasar, target pasar, penentuan posisi pasar dan bauran pemasaran. Dari keempat unsur
tersebut, segmentasi pasar dan target pasar menjadi salah satu faktor yang dapat
digunakan dalam upaya perencanaan dan pengembangan suatu obyek wisata.
Segmentasi pasar merupakan suatu usaha yang dapat dilakukan dengan membagi
sebuah pasar sesuai dengan motivasi, karakteristik dan perilaku konsumennya. Dalam
dunia pariwisata, wisatawan adalah sebagai konsumen dari suatu produk wisata yang
ada. Pembagian segmentasi pasar menurut Kotler meliputi :
1. Geografik
Segmentasi geografik adalah pembagian pasar yang berbeda berdasarkan
lokasi. Pendekatan geografik ini dapat memberikan gambaran mengenai kebutuhan
wisatawan secara umum di suatu area.
2. Demografis
Dari segmentasi ini dibagi menjadi kelompok-kelompok berdasarkan
variabel-variabel demografis seperti usia, jenis kelamin, pekerjaan dan pendidikan
terakhir atau yang sedang ditempuh oleh wisatawan. Pembagian kelompok-
4
5

kelompok tersebut akan mempengaruhi kebutuhan dan keinginan wisatawan


terhadap suatu obyek wisata.
3. Psikografik
Pembagian pasar berdasarkan gaya hidup, kepribadian serta kelas sosial.
Wisatawan dalam kelompok demografis yang sama dapat menunjukkan gambaran
psikografis yang berbeda.
4. Tingkah Laku
Pembagian pasar ini berdasarkan pengetahuan wisatawan, sikap dan respon
yang diberikan kepada obyek wisata yang dikunjunginya.
Selanjutnya penentuan target pasar yang tepat akan membantu sebuah obyek
wisata dalam memberikan pelayanan dan pengembangan yang tepat sesuai dengan
wisatawan yang datang.
2. Motivasi
Motivasi berasal dari kata movere bahasa latin yang mempunyai arti dorongan
atau menggerakkan. Motivasi dalam diri merupakan komponen yang sangat penting,
karena motivasi merupakan suatu hal yang mendukung perilaku manusia sebagai
penyebab, penyalur dalam bertindak. Motivasi merupakan komponen yang penting
dalam diri wisatawan sebagai proses pengambilan keputusan dalam mengunjungi
tempat yang akan dikunjunginya. Dalam proses motivasi wisatawan akan
mempersepsikan tempat yang memungkinkan untuk dikunjungi, persepsi ini didapat
dari persepsi individual, pengalaman dan informasi yang wisatawan dapatkan (Fitroh,
2017).
Ada 2 faktor dalam keputusan seseorang untuk melakukan perjalanan, yaitu
faktor pendorong (faktor yang membuat kita ingin berpergian) dan faktor penarik
(faktor yang mempengaruhi ke mana kita akan pergi setelah ada keinginan awal untuk
berpergian) (Ross, 1998). Jadi terlihat bahwa manusia menumbuhkan kebutuhan dalam
dirinya untuk melakukan interaksi sosial yang tidak ditemui disekitar tempat
tinggalnya sehingga timbul keinginan untuk melakukan perjalanan jauh dari
lingkungan rumah yang sehari-hari mereka lalui.
Pada dasarnya seseorang yang melakukan perjalanan wisata memiliki beragam
motivasi. Dari berbagai motivasi yang mendorong perjalanan, McIntosh dan Murphy
5
6

via Pitana (2005:59) mengatakan bahwa motivasi-motivasi tersebut dapat


dikelompokkan menjadi 4 kelompok besar sebagai berikut:
a. Physiological Motivation (motivasi yang bersifat fisik atau fisiologis), antara lain
untuk relaksasi, kesehatan, kenyamanan. Berpartisipasi dalam kegiatan olahraga,
bersantai, dan sebagainya.
b. Cultural Motivation (motivasi budaya), yaitu keinginan untuk mengetahui budaya,
adat, tradisi, dan kesenian daerah lain. Termasuk juga ketertarikan akan berbagai
objek tinggalan budaya (monument bersejarah).
c. Social Motivation atau Interpersonal Motivation (motivasi yang bersifat sosial),
seperti mengunjungi teman dan keluarga, menemui mitra kerja, melakukan hal-hal
yang di anggap mendatangkan gengsi (nilai pretise), melakukan ziarah, pelarian
dari situasi-situasi yang membosankan.
d. Fantasy Motivation (motivasi karena fantasi), yaitu adanya fantasi bahwa di
daerah lain seseorang akan bisa lepas dari rutinitas keseharia yang menjemukan.
Keputusan wisatawan untuk memutuskan berkunjung ke suatu tempat tertentu
akan diawali oleh beberapa proses yaitu: pengenalan terhadap kebutuhan, waktu yang
tepat, perubahan situasi, pemilihan produk, konsumsi produk, perbedaan individu,
pengaruh pemasaran, pencarian information, pencarian internal, dan pencarian
exsternal (Fitorh,2017). Dengan demikian motivasi wisatawan diartikan sebagai
pemberi daya penggerak yang menciptkan dorongan kepada seseorang dalam
melakukan kegiatan, dan sebagai penyebab, penyalur dan dalam bertindak yang
terintegrasi dengan segala upaya untuk mencapai kepuasan.
3. Wisatawan
Wisatawan biasanya diasumsikan sebagai orang-orang yang berkunjung di
suatu obyek wisata. Maka sudah jelas yang disebut wisatawan itu adalah individu atau
sekelompok orang yang mengadakan perjalanan dari tempat kediamannya tanpa
menetap di tempat yang didatanginya, atau hanya untuk sementara waktu tinggal di
tempat yang didatanginya (Soekadijo, 1996)
Selanjutnya menurut Cohen via Ross (1998) wisatawan adalah seorang
pelancong yang melakukan perjalanan atas kemauannya sendiri dalam waktu

6
7

sementara dengan harapan mendapat kenikmatan atas hal-hal baru yang dialami dalam
perjalanan yang relative lama dan tidak berulang.
Berdasarkan UU No.9 tahun 1990, yang dimaksud dengan wisatawan adalah
orang-orang yang melakukan kegiatan wisata, kegiatan perjalanan atau sebagian dari
kegiatan tersebut dilakukan secara sukarela dan bersifat sementara untuk menikmati
obyek, atraksi atau daya tarik wisata (UU No 9,1990).
Dalam penelitian ini, yang dimaksud oleh wisatawan adalah seseorang yang
melakukan kegiatan wisata untuk sementara waktu ke tempat yang berbeda dari tempat
tinggalnya, dan kegiatan wisata tersebut bersifat sukarela untuk menikmati daya tarik
dan atraksi wisata yang ada di suatu obyek wisata yang dikunjunginya.

B. Penelitian Relevan

Hasil penelitian relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah
penelitian dari Sotya Sasongko dengan judul Analisis Terhadap Profil, Motif dan Tujuan
Perjalanan Wisatawan Asal Daerah Istimewa Yogyakarta. Didalam penelitian tersebut,
Sotya membahas mengenai analisis wisatawan asal Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai
referensi dalam mengembangkan produk dan pemasaran objek dan daya tarik wisata. Hasil
penelitian tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar wisatawan asal DIY melakukan
perjalanan wisata ke Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, DKI Jakarta dan Bali.
Wisatawan asal DIY sebagian besar berpendapat bahwa destinasi yang dikunjungi lebih
menarik daripada di DIY.
Penelitian kedua yaitu skripsi yang ditulis oleh Diah Ajeng Puspita Wardani dengan
judul Analisis Karakteristik dan Motivasi Kunjungan Wisatawan Dalam Upaya
Pengembangan Atraksi Wisata Taman Kyai Langgeng Kota Magelang. Berdasarkan
penelitian ini menunjukkan bahwa segmentasi dan target pasar Taman Kyai Langgeng
merupakan wisatawan pelajar yang datang bersama rombongannya.
Penelitian selanjutnya yaitu yang ditulis oleh Said Keliwar dan Anton Nurcahyo
yang berjudul Motivasi dan Persepsi Pengunjung Terhadap Obyek Wisata Desa Budaya
Pampang Di Samarinda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang
memotivasi pengunjung ke obyek wisata Desa Budaya Pampang adalah karena keunikan
daya tarik, keunikan cinderamata, keramahan penduduk, keamanan dan kenyamanan.

7
8

Meskipun demikian kondisis fasilitas penunjang, fasilitas pariwisata, sarana jalan,


transfortasi serta kebersihan merupakan faktor-faktor yang masih kurang mendapat
perhatian dari pemerintah mauun pengelola.

8
9

BAB III
METODELOGI PENELITIAN

A. Tempat Dan Waktu Penelitian

Penelitian akan dilakukan di kawasan wisata pulau peucang, sekitar Taman


Nasional Ujung Kulon Banten Jawa Barat, pada tanggal 05 11 November 2017.

B. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang akan digunakan dalam penelitian ini:

Alat Bahan
1. Kamera -
2. Alat tulis
3. Voice recorder
4. Lembar kuesioner

C. Metode Penelitian

Metode penelitian pada penyusunan penelitian ini menggunakan metode penelitian


mixed-method (kombinasi), yaitu penggabungan metode penelitian kuantitatif dan kualitatif
secara berurutan (Sugiyono, 2011).
Metode kuantitatif digunakan dalam pengambilan sampel sebagai dasar penentuan
jumlah responden, dan kemudian digunakan metoe deskripif kualitatif untuk menjabarkan
temuan data. Penelitian deskriptif memiliki unsur-unsur antara lain: perumusan masalah,
penentuan tujuan masalah penelitian, penentuan metodologi (prosedur penelitian dan
analisis data) dan penarikan kesimpulan ( Kusmayadi, 2000).

D. Prosedur Penelitian

Secara garis besar prosedur penelitian ini terdiri dari tiga tahapan, yaitu:

1. Tahap Persiapan
a. Tahap persiapan dimulai dari menentukan tempat yang akan dijadikan untuk
tempat penelitian.
b. Menentukan indikator pertanyaan mengenai karakteristik dan motivasi
pengunjung.

9
10

c. Membuat pertanyaan wawancara dan kuesioner yang akan digunakan pada saat
penelitian.

2. Tahap Pelaksanaan
Mewawancarai pengunjung serta memberikan angket atau kuesioner untuk
mengukur dan menilai karakteristik dan motivasi pengunjung dalam upaya
konservasi dipulau peucang.

3. Tahap Penyelesaian
Kegiatan dalam tahap penyelesaian diantaranya:
a. Mengolah data hasil penelitian
b. Menganalisis data yang telah diolah
c. Membahas hasil penelitian

E. Populasi dan Sampel

Populasi yang akan diteliti pada penelitian ini adalah pengunjung kawasan wisata
Taman Nasional Ujung Kulon Banten. Adapun sampel pada penelitian ini adalah
pengunjung atau wisatawan yang datang ke pulau peucang.

F. Teknik Pengumpulan Data

1. Wawancara
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Berbentuk tanya
jawab lisan antara dua orang atau lebih secara langsung. Pewawancara disebut
interviewer, yaitu yang mengajukan pertanyaan. Sedangkan orang yang diwawancarai
disebut interviewee, yang memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan itu.
Wawancara pada penelitian ini bertujuan untuk mengumpulkan informasi-informasi
yang diketahui pengunjung Taman Nasional Ujung Kulon Banten dalam upaya
konservasi kawasan tersebut. (Lampiran)
2. Pengisian Kuesioner
Pengisian kuesioner dapat dilakukan langsung oleh narasumber, dapat juga
dilakukan oleh peneliti dengan menyelipkan pertanyaan-pertanyaan yang terdapat
dalam kuesioner dalam wawancara yang telah dilakukan sebelumnya. Pengisian
kuesioner ini dilkakukan untuk melihat seberapa besar motivasi pengunjung dalam
upaya konservasi kawasan wisata Taman Nasional Ujung Kulon Banten. Penarikan

10
11

contoh sampel dengan pembagian angket atau kuisioner yaitu dengan cara
penghitungan menggunakan formula yang dikembangkan oleh Slovin (Kusmayadi dan
Sugiarto 2000) sebagai berikut :

Keterangan:
n = Ukuran sampel yang akan dibutuhkan
N = Ukuran populasinya
e = Margin eror yang diperkenankan ( 5% - 10% )

G. Teknik Analisis Data

Dalam menganalisis data, peneliti mengolah data yang diperoleh agar sistematis.
Data tersebut disusun dan dikategorikan berdasarkan hasil wawancara, observasi, dokumen
maupun laporan yang kemudian dideskripsikan ke dalam bentuk bahasa yang mudah
dipahami.
Untuk menganalisi data angket menggunakan skala likert yang digunakan untuk
mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok tentang suatu gejala
fenomena pendidikan (Djaali dan Muljono, 20017).
Langkah-langkah menganalisis angket:
1. Memberikan skor kepada setiap jawaban
Alternatif jawaban Angket
Skor Alternatif jawaban

1 Sangat Setuju (SS)

2 Setuju (S)

3 Tidak Setuju (TS)

4 Sangat Tidak Setuju (STS)

11
12

(Modifikasi Djaali dan Muljono, 2007)

2. Menentukan skor ideal atau tertinggi dan jumlah skor terendah dengan cara:
a. Untuk skor tertinggi = skor alternatif jawaban setuju (S) x jumlah responden
b. Untuk skor terendah = skor alternatif jawaban sangat tidak setuju (STS) x jumlah
responden
3. Menentuka persentase setiap jawaban dengan cara:
Banyak jawaban responden x 100%
Jumlah responden
4. Selanjutnya memberika skor total setiap pernyataan dengan cara:
Jumlah skor jawaban responden X 100%
Skor ideal / tinggi

12
13

DAFTAR PUSTAKA

Keliwar, Said. Dan Nurcahyo, Anton. Motivasi Dan Persepsi Pengunjung Terhadap Obyek Wisata
Desa Budaya Pampang Di Samarinda. Jurnal Manajemen Resort dan Leisure Vol. 12, No.2.
2015

Kotler, Philip et.al. Pemasaran Perhotelan dan Kepariwisataan jilid 1. Jakarta: PT. Penhallindo.
2002.
Kusmayadi dan Endar Sugiarto. Metodologi Penelitian Dalam Bidang Kepariwisataan. Jakarta:
PT. Gramedia Pustaka Utama. 2000.

Pitana, I Gde dan Putu Gayatri. Sosiologi Pariwisata. Yogyakarta: Andi. 2005.

Ross, Glenn F. Psikologi Pariwisata. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. 1998.

Seaton, A. V. Dan M. M. Bannett. The Marketing of Tourism Products: Concepts, Issues and
Cases. Croatia: Thomson Learning. 1996.

Soekadijo, R. G. Anatomi Pariwisata: Memahami Pariwisata sebagai Systemic Linkage.


Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.1996.

Sugiyono. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta. 2011.

Fitroh, Syakir Kamil Ainul. Pengaruh Atraksi Wisata Dan Motivasi Wisatawan Terhadap
Keputusan Berkunjung. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 42 No.2. 2017.

Undang-Undang Republik Indonesia tentang Kepariwisataan, No. 9 tahun 1990.

13

Anda mungkin juga menyukai