KUMPULAN MODUL
MODUL 1 ( MATA KUNING)
MODUL 2 (KAKI BENGKAK)
1
Buku Kerja Mahasiswa
MODUL I
MATA KUNING
2
MATA KUNING
PENDAHULUAN
Modul Mata Kuning ini diberikan kepada mahasiswa yang mengambil mata kuliah
Sistem Mekanisme Dasar Penyakit (Basic Mechanism of Disease) pada semester Kedua di
Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia. Modul ini merupakan bagian dari
Subsistem Mekanisme Dasar Penyakit Metabolisme dan Mekanisme Dasar Penyakit Akibat
Gangguan Passase Saluran. Tujuan Pembelajaran dan Sasaran Pembelajaran dari modul ini
disajikan pada permulaan buku ini agar mahasiswa dapat memperoleh pembelajaran
menyeluruh tentang konsep dasar mekanisme penyakit dengan gejala mata kuning.
memahami sedikitnya dua hal penting, masing-masing tentang mekanisme dasar penyakit
metabolisme bilirubin dan mekanisme dasar kolestasis. Dalam modul ini diberikan dua
skenario sebagai awal pembelajaran sehingga Tujuan dan sasaran pembelajaran dapat
dicapai. Diharapkan diskusi bukan hanya difokuskan pada inti permasalahan tetapi juga harus
metabolisme dan kolestasis, yaitu dasar anatomi, histologi dari sistem hepatobilier; penyebab,
sel dan jaringan yang terjadi, serta cara penularan dan pencegahannya.
Sebelum menggunakan buku ini, mahasiswa dan tutor hendaklah membaca Tujuan
dan Sasaran Pembelajaran dengan seksama sehingga diskusi terarah untuk pencapaian
kompetensi yang diharapkan. Bahan untuk diskusi dapat diperoleh dari berbagai sumber
(diktat kuliah, textbook, journal, video, internet dan lain-lain). Dalam buku ini kami juga
3
memberikan beberapa daftar rujukan yang dapat dipergunakan. Kemungkina seorang ahli
dapat memberikan kuliah dalam pertemuan konsultasi antara kelompok diskusi hal ini dapat
diatur dengan ahli yang bersangkutan. Pada akhir tutorial PBL akan dilakukan presentasi
Penyusun
4
SISTEM MEKANISME DASAR PENYAKIT (BMD)
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah selesai mempelajari modul ini, anda diharapkan telah memperoleh pembelajaran
tentang dasar biokimia, sitologi dan jaringan terjadinya penyakit gangguan metabolisme dan
obstruksi saluran hepatobilier, patomekanisme dan penyebabnya serta kelainan-kelainan
jaringan yang ditimbulkannya
KASUS
Skenario 1:
Seorang anak perempuan 11 tahun datang dengan kuning dan riwayat mual ringan selama 1
minggu. Pada pemeriksaan fisis, ditemukan nyeri pada perut kuadran kanan atas dan ikterus
pada sklera. Hasil pemeriksaan laboratorium ditemukan serum AST 68 U/L, ALT 75 U/L,
dan bilirubin total 5.1 mg/dL.
Skenario 2:
Seorang wanita 18 tahun melahirkan bayi pada proses persalinan yang rumit. Pada 2 hari pertama
kelahiran, bayi tampak ikterus ringan. Pada pemeriksaan fisis, tidak ditemukan abnormalitas
morfologi (bentuk) bayi. Hasil laboratorium ditemukan konsentrasi bilirubin 4,9 mg/dL. Pada tes
Coombs bayi hasil RBC adalah positif.
5
Skenario 3:
Seorang perempuan 45 tahun datag dengan nyeri perut dan kuning yang dialami sejak 5 minggu. Pada
pemeriksaan fisis, ditemukan nyeri pada perut kanan atas, tetapi tidak ditemukan distensi abdomen.
CT scan abdomen ditemukan tanda penebalan dinding kandung kemih.
Skenario 4:
Seorang bayi aterm setelah dilahirkan dari perempuan primigravida 22 tahun. Awalnya bayi tetap
stabil. Setelah hari ketiga kelahiran, bayi tampak ikterus dan menetap selama lebih dari seminggu.
Pada pemeriksaan fisis, tidak ditemukan abnormalitas morfologi (bentuk) tubuh. Hasil laboratorium
menunjukkan konsentrasi bilirubun bayi 15 mg/dL.
6
CASES OF JAUNDICE
Scenario 1:
A 11 years old girl had developed jaundice and experience of mild nausea for 1 week. On
physical examination, she had minimal right upper quadrant tenderness and scleral icterus.
Laboratory findings showed the serum AST: 68 U/L, ALT: 75 U/L, and total bilirubin: 5.1
mg/dL.
Questions:
- How is the structures of anatomy that involved?
- How is the structures of histology that involved?
- Explain the pshsiology and biomecanic struktures that invoved?
- What is the causes of jaundice!
- Explain the patophysology the symptoms (jaundice,nausea,hepatomegaly) ! the
histopathology changed happened
Scenario 2:
A 18 years old woman gave birth to aterm infant after an uncomplicated pregnancy and
delivery. Over the first 2 days of life, the infant became mild icteric. On physical
examination, there was no morphologic abnormality. Laboratory studies showed a neonatal
bilirubin concentration of 4.9 mg/dL. The direct Coombs test of the infants RBCs yields was
positive.
Questions:
- How is the structures of anatomy that involved?
- How is the structures of histology that involved?
- Explain the pshsiology and biomecanic struktures that invoved?
- What is the causes of icteric !
- Explain the patophysology the icteric ! the histopathology changed happened
Scenario 3
A 45 years old woman had developed abdominal pain and jaundice over 5 weeks. On
physical examination, there was right upper quadrant pain, but no abdominal distention.
7
Abdominal CT scan showed a markedly thickened gallbladder wall.
Questions :
Scenario 4
A neonate was born aterm by a 22-year-old primigravida woman. The infant was initially
stable. Over the first 3 days of life, the infant became icteric and persist for more then a week.
On physical examination, there was no morphologic abnormalities. Laboratory studies
showed a neonatal bilirubin concentration: 15 mg/dL.
Questions :
8
TUGAS MAHASISWA
1. Setelah membaca dengan teliti skenario diatas, mahasiswa mendiskusikan hal tersebut
dalam satu kelompok diskusi yang terdiri dari 10-12 orang, dipimpin oleh seorang ketua
dan seorang penulis yang dipilih oleh anggota kelompok mahasiswa sendiri dan berganti
setiap kali diskusi. Diskusi kelompok ini bisa dipimpin oleh seorang tutor atau secara
mandiri.
2. Melakukan aktifitas pembelajaran individual di perpustakaan dengan menggunakan buku
ajar, textbook, slide, tape atau video, internet dan sebagainya, untuk mencari informasi
tambahan.
3. Melakukan diskusi kelompok mandiri, curah pendapat bebas antar anggota kelompok
untuk menganalisis atau mensintesis informasi dalam menyelesaikan masalah, tanpa
didampingi oleh tutor.
4. Berkonsultasi pada nara sumber yang ahli terhadap permasalahan tersebut untuk
memperoleh pengertian yang lebih mendalam (tanya pakar).
5. Mengikuti kuliah khusus (kuliah pakar) dalam kelas untuk masalah yang belum jelas atau
tidak ditemukan jawabannya.
9
6. Mahasiswa mencari tambahan informasi tentang kasus diatas diluar kelompok tatap
muka.
7. Mahasiswa melaporkan hasil diskusi dan sintesis informasi-informasi baru yang
ditemukan
Langkah 7 dilakukan dalam kelompok diskusi dengan tutor
Keterangan:
Bila dari hasil evaluasi laporan kelompok ternyata masih ada informasi yang
diperlukan untuk sampai pada kesimpulan akhir, maka proses 6 bisa diulangi, dan
selanjutnya dilakukan lagi langkah 7.
Kedua langkah diatas bisa diulang-ulang pada tutorial atau diluar tutorial, dan
setiap akhir diskusi tentukan tujuan pembelajaran berikutnya. Setelah informasi dirasa
cukup maka pelaporan dilakukan dalam diskusi akhir, yang biasanya dilakukan dalam
bentuk diskusi panel dimana semua pakar duduk bersama untuk memberikan penjelasan
tentang hal-hal yang masih belum jelas.
JADWAL KEGIATAN
Sebelum dilakukan pertemuan antara kelompok mahasiswa dan tutor, mahasiswa
dibagi menjadi kelompok-kelompok diskusi yang terdiri dari 15-17 orang tiap kelompok.
1. Pertemuan pertama dalam kelas besar dengan tatap muka satu arah untuk penjelasan dan
tanya jawab. Tujuan : menjelaskan tentang modul dan cara menyelesaikan modul, dan
membagi kelompok diskusi. Pada pertemuan pertama buku modul dibagikan.
2. Pertemuan kedua : diskusi tutorial 1 dipimpin oleh mahasiswa yang terpilih menjadi
ketua dan penulis kelompok, serta difasilitasi oleh tutor Tujuan :
* Memilih ketua dan sekretaris kelompok,
* Brain-storming untuk proses 1 5,
* Pembagian tugas
3. Pertemuan ketiga: diskusi tutorial 2 seperti pada tutorial 1. Tujuan: untuk melaporkan
informasi baru yang diperoleh dari pembelajaran mandiri dan melakukan klassifikasi,
analisa dan sintese dari semua informasi.
4. Anda belajar mandiri baik sendiri-sendiri. Tujuan: untuk mencari informasi baru yang
diperlukan,
10
5. Diskusi mandiri; dengan proses sama dengan diskusi tutorial. Bila informasi telah cukup,
diskusi mandiri digunakan untuk membuat laporan penyajian dan laporan tertulis. Diskusi
mandiri bisa dilakukan berulang-ulang diluar jadwal.
6. Pertemuan keempat: diskusi panel dan tanya pakar. Tujuan: untuk melaporkan hasil
analisa dan sintese informasi yang ditemukan untuk menyelesaikan masalah pada skenario.
Bila ada masalah yang belum jelas atau kesalahan persepsi, bisa diselesaikan oleh para
pakar yang hadir pada pertemuan ini. Laporan penyajian dibuat oleh kelompok dalam
bentuk sesuai urutan yang tercantum pada buku kerja.
7. Masing-masing mahasiswa kemudian diberi tugas untuk menuliskan laporan tentang salah
satu penyakit yang memberikan gambaran seperti pada skenario yang didiskusikan pada
kelompoknya.
8. Laporan ditulis dalam bentuk laporan penyajian dan laporan lengkap.
Catatan :
Laporan penyajian (PPT & Word) dari masing-masing kelompok diserahkan
dalam bentuk Soft Copy (CD) kepada penanggung jawab blok (Koordinator /
Sekertaris Blok) melalui ketua Blok.
Laporan perorangan setiap mahasiswa diserahkan satu rangkap kepada tutor
untuk diperiksa dan dinilai.
TIME TABLE
I II III IV V VI
CSL
11
Anthony Fauci, Eugene Braunwald, et al. Harrisons Principles of Internal
Medicine, 14th Ed, pp 1664-1672, McGraw Hill, New York, 1998.
Emanuel Rubin, John L Farber. Pathology, pp.722-737; JB Lippincot Co,
Philadelphia, 1998 .
Guyton. Fisiologi Manusia, 4th Ed, pp.585-598; EGC, Jakarta, 1995.
Juan Rosai. Ackermans Surgical Pathology, 8th Ed , pp 857-968; Mosby Inc,
Baltimore, 1996.
The Merck Manual of Diagnosis and Therapy. Chapter 38, section 4: Hepatic and
biliary disorders, 2004.
Sheila Sherlock. Diseases of the liver and biliary system, 10th Ed, pp 18-20; Mosby
Inc, Baltimore, 1996
2. Diktat kuliah Anatomi, Fisiologi, Histologi, Biokimia, Patologi Anatomi, Patologi Klinik
3. VCD. Internet, tape, slides
4. Nara sumber
ALAMAT TELPON
NO NAMA HP
KANTOR KANTOR
12
dr. Nurfachanti Fattah Bgn 0852421006290
Parasitologi
13
LEMBAR KERJA
14
3. TENTUKAN PROBLEM KUNCI DENGAN MEMBUAT
PERTANYAAN-PERTANYAAN PENTING
15
4. JAWABAN PERTANYAAN
16
5. TUJUAN PEMBELAJARAN SELANJUTNYA
5. TUJUAN PEMBELAJARAN SELANJUTNYA
17
6. INFORMASI BARU
18
7. HASIL ANALISA & SINTESIS SEMUA INFORMASI
19
Buku Kerja Mahasiswa
MODUL II
KAKI BENGKAK
20
MODUL
KAKI BENGKAK
PENDAHULUAN
Universitas Muslim Indonesia yang mengambil mata kuliah blok BMD (Basic Mechanism Disease)
atau Mekanisme Dasar penyakit. Blok BMD disajikan dengan tujuan agar mahasiwa dapat
mengetahui proses terjadinya suatu penyakit berdasarkan ilmu-ilmu dasar yang telah mereka pelajari
di blok sebelumnya yaitu Biomedik 1 dan Biomedik 2, yang meliputi anatomi, histologi, fisiologi.
Dan tentu saja ditambah dengan beberapa ilmu tambahan yang disajikan di blok BMD.
Diskusi awal dalam Modul Kaki Bengkak harus dikembangkan sesuai dengan
sasaran dan tujuan pembelajaran agar tidak melenceng. Pada akhir diskusi mahasiswa
diharapkan mampu menjelaskan semua aspek yang mendasari terjadinya kelainan kaki
bengkak diawali dari anatomi, histologi dan fisiologi organ, peranan biokimia, aspek
penyebab pada kelainan gizi dan parasitologi, morfologi serta patomekanisme dasar penyakit
yang menyebabkan terjadinya kaki bengkak.
Sebelum menggunakan buku ini, bacalah Tujuan Pembelajaran dan Sasaran
Pembelajaran dengan seksama sehingga diskusi dapat terarah dan kompetensi yang
diharapkan dapat dicapai. Bahan untuk diskusi dapat diperoleh dari berbagai sumber (diktat
kuliah, textbook, journal, video, internet dan lain-lain).
Makassar, April 2016
Penyusun
21
SISTEM MEKANISME DASAR PENYAKIT (BMD)
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari modul ini, mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan tentang faktor-
faktor yang menyebabkan terjadinya kaki bengkak dan patomekanisme terjadinya kaki bengkak pada
berbagai kondisi. Setelah selesai mempelajari modul ini, diharapkan mahasiswa dapat memahami:
5.Menjelaskan patomekanisme edema pada berbagai keadaan dan kaitannnya dengan organ-organ
22
KASUS
SKENARIO 1
Seorang perempuan 56 tahun didiagnosa menderita kanker pada payudara kirinya menjalani
mastektomi dengan pembedahan aksilaris kelenjar getah bening . Pasca operasi, dia
berkembang ditandai dengan pembengkakan lengan kiri yang sudah berlangsung selama 6
bulan. Pada saat ini pemeriksaan fisis, ditemukan suhu tubuh 36,9 C. Lengan kirinya tidak
nyeri atau eritematous (kemerahan), dan tidak nyeri dengan gerakan atau sentuhan, tetapi
lengannya membesar dengan konsistensi yang pucat
SKENARIO 2.
Seorang laki-laki 58 tahun dengan emfisema pulmonum memiliki riwayat 10 tahun menderita
gagal jantung kongestif. Pada pemeriksaan fisis, ditemukan bengkak pada kaki bagian bawah
dengan pitting edema grade 2 hingga kedua lutut dan distensi vena jugularis yang menonjol
dengan tingkat mandible. Serum levels AST and ALT mengalami peningakatan.
SKENARIO 3
Seorang anak laki-laki 7 tahun lemah lesu sejak 1 minggu. Pada pemeriksaan fisis,
ditemukan edema periorbital dan pitting edema pada pergelangan kaki, tapi normotensifdan
tidak panas. Pemeriksaan laboratorium menunjukkan tanda albuminuria. Anak lelaki ini
diberikan diuretik tiazid dan frekuensi buang air kecilnya meningkat dan edemanya teratasi.
SKENARIO 4
Dalam 5 menit setelah sengatan lebah, seorang anak perempuan 15 tahun tiba-tiba susah
bernafas, ditandai bunyi stridor (ngorok) pada saat inspirasi yang berasal dari edema pada
larynx. anak perempuan ini memiliki riwayat urtikaria dan riwayat bengkak pada tangan pada
saat tersengat.
23
CASES OF SWELLING
SCENARIO 1
A 56 years old woman was diagnosed asscancer in her left breast that gets a mastectomy
procedure with axillary lymph node dissection. The tumor radiated to the left arm that
characterized by swallowing in the last 6 months. Now on physical examination, her body
temperature was 36.9 C. Her left arm was not tender or erythematous, and not painful with
SCENARIO 2
A 58 years old man with pulmonary emphysema hadsuffered from congestive heart failure
for 10 years. On physical examination, he had lower leg swelling with grade 2 pitting edema
up to the knees and prominent jugular venous distention to the level of the mandible. His
SCENARIO 3
A 7 years old boy had increasing lethargy for a week. On physical examination, he had
periorbital and pitting edema at the ankles, but is normotensive and afebrile. Laboratory
studies smarked albuminuria. He was given a thiazide diuretic and his urine output increases
SCENARIO 4
After 5 minutes of bee sting, A 15 years old girl has suddent difficulty of breathing, with
marked inspiratory stridor from laryngeal edema. She had urticaria and swelling of the hand
24
TUGAS MAHASISWA
6. Setelah membaca dengan teliti skenario diatas, diskusikanlah hal tersebut pada satu kelompok
diskusi yang terdiri dari 12-15 orang, dipimpin oleh seorang ketua dan seorang penulis yang
dipilih oleh anggota kelompok anda sendiri. Ketua dan penulis ini sebaiknya berganti setiap kali
buku ajar,majalah, slide, tape atau video, internet dan sebagainya, untuk mencari informasi
tambahan.
8. Melakukan diskusi kelompok mandiri tanpa tutor, melakukan curah pendapat bebas antar
masalah.
9. Berkonsultasi pada nara sumber yang ahli pada permasalahan dimaksud untuk memperoleh
10. Mengikuti kuliah khusus (kuliah pakar) dalam kelas untuk masalah yang belum jelas atau tidak
ditemukan jawabannya.
diharapkan dapat memecahkan masalah yang terdapat dalam scenario ini, yaitu dengan
8. Mengklarifikasi istilah yang tidak jelas dalam skenario di atas, kemudian tentukan kata/kalimat
9. Mengidentifikasi problem dasar skenario diatas dengan membuat beberapa pertanyaan penting
12. Menentukan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai oleh kelompok mahasiswa atas kasus diatas
25
Langkah 1 s/d 5 dilakukan dalam diskusi mandiri dan diskusi pertama bersama tutor.
13. Mahasiswa mencari tambahan informasi tentang kasus diatas diluar kelompok tatap muka
14. Mahasiswa melaporkan hasil diskusi dan sintesis informasi-informasi baru yang ditemukan
Keterangan:
Bila dari hasil evaluasi laporan kelompok ternyata masih ada informasi yang diperlukan untuk
sampai pada kesimpulan akhir, maka proses 6 bisa diulangi, dan selanjutnya dilakukan lagi langkah 7.
Kedua langkah diatas bisa diulang-ulang pada tutorial atau diluar tutorial, dan setiap akhir
diskusi tentukan tujuan pembelajaran berikutnya. Setelah informasi dirasa cukup maka pelaporan
dilakukan dalam diskusi akhir, yang biasanya dilakukan dalam bentuk diskusi panel dimana semua
pakar duduk bersama untuk memberikan penjelasan atas hal-hal yang masih belum jelas.
JADWAL KEGIATAN
Sebelum dilakukan pertemuan antara kelompok mahasiswa dan tutor, mahasiswa dibagi
menjadi kelompok-kelompok diskusi yang terdiri dari 12-15 orang tiap kelompok.
9. Pertemuan pertama dalam kelas besar dengan tatap muka satu arah untuk penjelasan dan
tanya jawab. Tujuan : menjelaskan tentang modul dan cara menyelesaikan modul, dan
membagi kelompok diskusi. Pada pertemuan pertama buku modul dibagikan.
10. Pertemuan kedua : diskusi tutorial 1 dipimpin oleh mahasiswa yang terpilih menjadi ketua dan
penulis kelompok, serta difasilitasi oleh tutor Tujuan :
* Memilih ketua dan sekretaris kelompok,
* Brain-storming untuk proses 1 5,
* Pembagian tugas
11. Pertemuan ketiga: diskusi tutorial 2 seperti pada tutorial 1. Tujuan: untuk melaporkan informasi
baru yang diperoleh dari pembelajaran mandiri dan melakukan klassifikasi, analisa dan sintese dari
semua informasi.
12. Anda belajar mandiri baik sendiri-sendiri. Tujuan: untuk mencari informasi baru yang
diperlukan,
26
13. Diskusi mandiri; dengan proses sama dengan diskusi tutorial. Bila informasi telah cukup, diskusi
mandiri digunakan untuk membuat laporan penyajian dan laporan tertulis. Diskusi mandiri bisa
dilakukan berulang-ulang diluar jadwal.
14. Pertemuan keempat: diskusi panel dan tanya pakar. Tujuan: untuk melaporkan hasil analisa dan
sintese informasi yang ditemukan untuk menyelesaikan masalah pada skenario. Bila ada masalah
yang belum jelas atau kesalahan persepsi, bisa diselesaikan oleh para pakar yang hadir pada
pertemuan ini. Laporan penyajian dibuat oleh kelompok dalam bentuk sesuai urutan yang
tercantum pada buku kerja.
15. Masing-masing mahasiswa kemudian diberi tugas untuk menuliskan laporan tentang salah satu
penyakit yang memberikan gambaran seperti pada skenario yang didiskusikan pada kelompoknya.
16. Laporan ditulis dalam bentuk laporan penyajian dan laporan lengkap.
Catatan :
Laporan penyajian kelompok dan perorangan masing-masing diserahkan satu rangkap
ke sistem melalui ketua kelompok.
Semua laporan akan diperiksa dan dinilai oleh pakarnya masing-masing.
Semua mahasiswa wajib menyalin laporan dari kelompok lain untuk dipakai sebagai
salah satu bahan ujian.
TIME TABLE
I II III IV V VI
CSL
27
STRATEGI PEMBELAJARAN
Parasitologi.
1. Harrisons Principle of internal medicine. 14th Ed, McGraw Hill, New York, 19
2010
28
LEMBAR KERJA
29
3. TENTUKAN PROBLEM KUNCI DENGAN MEMBUAT
PERTANYAAN-PERTANYAAN PENTING
30
4. JAWABAN PERTANYAAN
31
5. TUJUAN PEMBELAJARAN SELANJUTNYA
32
6. INFORMASI BARU
33
7. HASIL ANALISA & SINTESIS SEMUA INFORMASI
34