Anda di halaman 1dari 34

Buku Kerja Mahasiswa

KUMPULAN MODUL
MODUL 1 ( MATA KUNING)
MODUL 2 (KAKI BENGKAK)

Semester Akhir 2015-2016

SISTEM MEKANISME DASAR PENYAKIT


Fakultas Kedokteran
Universitas Muslim Indonesia
2016

1
Buku Kerja Mahasiswa

MODUL I

MATA KUNING

Semester Akhir 2015-2016

SISTEM MEKANISME DASAR PENYAKIT


Fakultas Kedokteran
Universitas Muslim Indonesia
2016

2
MATA KUNING

PENDAHULUAN

Modul Mata Kuning ini diberikan kepada mahasiswa yang mengambil mata kuliah

Sistem Mekanisme Dasar Penyakit (Basic Mechanism of Disease) pada semester Kedua di

Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia. Modul ini merupakan bagian dari

Subsistem Mekanisme Dasar Penyakit Metabolisme dan Mekanisme Dasar Penyakit Akibat

Gangguan Passase Saluran. Tujuan Pembelajaran dan Sasaran Pembelajaran dari modul ini

disajikan pada permulaan buku ini agar mahasiswa dapat memperoleh pembelajaran

menyeluruh tentang konsep dasar mekanisme penyakit dengan gejala mata kuning.

Modul ini diharapkan dapat merupakan pendorong pembelajaran mahasiswa untuk

memahami sedikitnya dua hal penting, masing-masing tentang mekanisme dasar penyakit

metabolisme bilirubin dan mekanisme dasar kolestasis. Dalam modul ini diberikan dua

skenario sebagai awal pembelajaran sehingga Tujuan dan sasaran pembelajaran dapat

dicapai. Diharapkan diskusi bukan hanya difokuskan pada inti permasalahan tetapi juga harus

dibahas semua aspek yang ada hubungannya dengan skenario.

Mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan semua aspek tentang penyakit

metabolisme dan kolestasis, yaitu dasar anatomi, histologi dari sistem hepatobilier; penyebab,

patomekanisme terjadinya kelainan metabolisme dan obstruksi saluran hepatobilier, kelainan

sel dan jaringan yang terjadi, serta cara penularan dan pencegahannya.

Sebelum menggunakan buku ini, mahasiswa dan tutor hendaklah membaca Tujuan

dan Sasaran Pembelajaran dengan seksama sehingga diskusi terarah untuk pencapaian

kompetensi yang diharapkan. Bahan untuk diskusi dapat diperoleh dari berbagai sumber

(diktat kuliah, textbook, journal, video, internet dan lain-lain). Dalam buku ini kami juga

3
memberikan beberapa daftar rujukan yang dapat dipergunakan. Kemungkina seorang ahli

dapat memberikan kuliah dalam pertemuan konsultasi antara kelompok diskusi hal ini dapat

diatur dengan ahli yang bersangkutan. Pada akhir tutorial PBL akan dilakukan presentasi

hasil diskusi dan pembuatan laporan oleh masing-masing regu diskusi.

Penyusun mengharapkan buku modul ini dapat membantu mahasiswa dalam

memperoleh pembelajaran masalah penyakit metabolisme dan bendungan yang akan

disajikan pada system-sistem selanjutnya.

Revisi: Makassar, Juni 2006

Penyusun

dr. Rina Masadah, MSc., Sp.PA

Prof.dr. Syarifuddin Wahid, Ph.D, Sp.PA

4
SISTEM MEKANISME DASAR PENYAKIT (BMD)

Subsistem Mekanisme Dasar Penyakit Metabolisme dan Obstruksi

TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah selesai mempelajari modul ini, anda diharapkan telah memperoleh pembelajaran
tentang dasar biokimia, sitologi dan jaringan terjadinya penyakit gangguan metabolisme dan
obstruksi saluran hepatobilier, patomekanisme dan penyebabnya serta kelainan-kelainan
jaringan yang ditimbulkannya

KASUS

Skenario 1:

Seorang anak perempuan 11 tahun datang dengan kuning dan riwayat mual ringan selama 1
minggu. Pada pemeriksaan fisis, ditemukan nyeri pada perut kuadran kanan atas dan ikterus
pada sklera. Hasil pemeriksaan laboratorium ditemukan serum AST 68 U/L, ALT 75 U/L,
dan bilirubin total 5.1 mg/dL.

Bagaimana gambaran anatomi organ yang terlibat?


Bagaimana gambaran histologi organ yang terlibat?
Jelaskan fisiologi & biomekanik organ yang terlibat!
Sebutkan etiologi terjadinya jaundice!
Jelaskan patofisiologi terjadinya gejala (jaundice, nausea, hepatomegali)! perubahan
histoPA apa yang terjadi!

Skenario 2:

Seorang wanita 18 tahun melahirkan bayi pada proses persalinan yang rumit. Pada 2 hari pertama
kelahiran, bayi tampak ikterus ringan. Pada pemeriksaan fisis, tidak ditemukan abnormalitas
morfologi (bentuk) bayi. Hasil laboratorium ditemukan konsentrasi bilirubin 4,9 mg/dL. Pada tes
Coombs bayi hasil RBC adalah positif.

Bagaimana gambaran anatomi organ yang terlibat?


Bagaimana gambaran histologi organ yang terlibat?
Jelaskan fisiologi & biomekanik organ yang terlibat!
Sebutkan etiologi terjadinya ikterik!
Jelaskan patofisiologi terjadinya gejala ikterik! perubahan histoPA apa yang terjadi?

5
Skenario 3:

Seorang perempuan 45 tahun datag dengan nyeri perut dan kuning yang dialami sejak 5 minggu. Pada
pemeriksaan fisis, ditemukan nyeri pada perut kanan atas, tetapi tidak ditemukan distensi abdomen.
CT scan abdomen ditemukan tanda penebalan dinding kandung kemih.

Bagaimana gambaran anatomi organ yang terlibat?


Bagaimana gambaran histologi organ yang terlibat?
Jelaskan fisiologi & biomekanik organ yang terlibat!
Sebutkan etiologi terjadinya jaundice!
Jelaskan patofisiologi terjadinya gejala (jaundice, right upper quadrant pain)!
perubahan histoPA apa yang terjadi!

Skenario 4:

Seorang bayi aterm setelah dilahirkan dari perempuan primigravida 22 tahun. Awalnya bayi tetap
stabil. Setelah hari ketiga kelahiran, bayi tampak ikterus dan menetap selama lebih dari seminggu.
Pada pemeriksaan fisis, tidak ditemukan abnormalitas morfologi (bentuk) tubuh. Hasil laboratorium
menunjukkan konsentrasi bilirubun bayi 15 mg/dL.

Bagaimana gambaran anatomi organ yang terlibat?


Bagaimana gambaran histologi organ yang terlibat?
Jelaskan fisiologi & biomekanik organ yang terlibat!
Sebutkan etiologi terjadinya jaundice!
Jelaskan patofisiologi terjadinya gejala (ikterik)! perubahan histoPA apa yang terjadi!

6
CASES OF JAUNDICE

Scenario 1:

A 11 years old girl had developed jaundice and experience of mild nausea for 1 week. On
physical examination, she had minimal right upper quadrant tenderness and scleral icterus.
Laboratory findings showed the serum AST: 68 U/L, ALT: 75 U/L, and total bilirubin: 5.1
mg/dL.

Questions:
- How is the structures of anatomy that involved?
- How is the structures of histology that involved?
- Explain the pshsiology and biomecanic struktures that invoved?
- What is the causes of jaundice!
- Explain the patophysology the symptoms (jaundice,nausea,hepatomegaly) ! the
histopathology changed happened

Scenario 2:

A 18 years old woman gave birth to aterm infant after an uncomplicated pregnancy and
delivery. Over the first 2 days of life, the infant became mild icteric. On physical
examination, there was no morphologic abnormality. Laboratory studies showed a neonatal
bilirubin concentration of 4.9 mg/dL. The direct Coombs test of the infants RBCs yields was
positive.

Questions:
- How is the structures of anatomy that involved?
- How is the structures of histology that involved?
- Explain the pshsiology and biomecanic struktures that invoved?
- What is the causes of icteric !
- Explain the patophysology the icteric ! the histopathology changed happened

Scenario 3

A 45 years old woman had developed abdominal pain and jaundice over 5 weeks. On
physical examination, there was right upper quadrant pain, but no abdominal distention.

7
Abdominal CT scan showed a markedly thickened gallbladder wall.

Questions :

- How is the structures of anatomy that involved?


- How is the structures of histology that involved?
- Explain the pshsiology and biomecanic struktures that invoved?
- What is the causes of jaundice!
- Explain the patophysology the symptoms (jaundice, right upper quadrant pain) ! the
histopathology changed happened

Scenario 4

A neonate was born aterm by a 22-year-old primigravida woman. The infant was initially
stable. Over the first 3 days of life, the infant became icteric and persist for more then a week.
On physical examination, there was no morphologic abnormalities. Laboratory studies
showed a neonatal bilirubin concentration: 15 mg/dL.

Questions :

- How is the structures of anatomy that involved?


- How is the structures of histology that involved?
- Explain the pshsiology and biomecanic struktures that invoved?
- What is the causes of jaundice!
- Explain the patophysology the symptoms (icteric) ! the histopathology changed
happened

8
TUGAS MAHASISWA

1. Setelah membaca dengan teliti skenario diatas, mahasiswa mendiskusikan hal tersebut
dalam satu kelompok diskusi yang terdiri dari 10-12 orang, dipimpin oleh seorang ketua
dan seorang penulis yang dipilih oleh anggota kelompok mahasiswa sendiri dan berganti
setiap kali diskusi. Diskusi kelompok ini bisa dipimpin oleh seorang tutor atau secara
mandiri.
2. Melakukan aktifitas pembelajaran individual di perpustakaan dengan menggunakan buku
ajar, textbook, slide, tape atau video, internet dan sebagainya, untuk mencari informasi
tambahan.
3. Melakukan diskusi kelompok mandiri, curah pendapat bebas antar anggota kelompok
untuk menganalisis atau mensintesis informasi dalam menyelesaikan masalah, tanpa
didampingi oleh tutor.
4. Berkonsultasi pada nara sumber yang ahli terhadap permasalahan tersebut untuk
memperoleh pengertian yang lebih mendalam (tanya pakar).
5. Mengikuti kuliah khusus (kuliah pakar) dalam kelas untuk masalah yang belum jelas atau
tidak ditemukan jawabannya.

PROSES PEMECAHAN MASALAH

Dalam diskusi kelompok dengan memakai metode curah pendapat, mahasiswa


diharapkan dapat memecahkan masalah yang terdapat dalam skenario dengan cara mengikuti
7 langkah penyelesaian masalah di bawah ini, yaitu:
1. Mengklarifikasi istilah yang tidak jelas pada skenario di atas, kemudian menentukan
kata/kalimat kunci
2. Mengidentifikasi problem dasar pada skenario diatas dengan cara membuat beberapa
pertanyaan penting
3. Melakukan analisis dengan mengklasifikasi semua informasi yang didapat
4. Melakukan sintesis informasi yang terkumpul
5. Menentukan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai oleh kelompok mahasiswa atas
kasus diatas bila informasi belum cukup.
Langkah 1 s/d 5 dilakukan dalam diskusi mandiri dan diskusi pertama bersama tutor.

9
6. Mahasiswa mencari tambahan informasi tentang kasus diatas diluar kelompok tatap
muka.
7. Mahasiswa melaporkan hasil diskusi dan sintesis informasi-informasi baru yang
ditemukan
Langkah 7 dilakukan dalam kelompok diskusi dengan tutor

Keterangan:

Bila dari hasil evaluasi laporan kelompok ternyata masih ada informasi yang
diperlukan untuk sampai pada kesimpulan akhir, maka proses 6 bisa diulangi, dan
selanjutnya dilakukan lagi langkah 7.

Kedua langkah diatas bisa diulang-ulang pada tutorial atau diluar tutorial, dan
setiap akhir diskusi tentukan tujuan pembelajaran berikutnya. Setelah informasi dirasa
cukup maka pelaporan dilakukan dalam diskusi akhir, yang biasanya dilakukan dalam
bentuk diskusi panel dimana semua pakar duduk bersama untuk memberikan penjelasan
tentang hal-hal yang masih belum jelas.

JADWAL KEGIATAN
Sebelum dilakukan pertemuan antara kelompok mahasiswa dan tutor, mahasiswa
dibagi menjadi kelompok-kelompok diskusi yang terdiri dari 15-17 orang tiap kelompok.

1. Pertemuan pertama dalam kelas besar dengan tatap muka satu arah untuk penjelasan dan
tanya jawab. Tujuan : menjelaskan tentang modul dan cara menyelesaikan modul, dan
membagi kelompok diskusi. Pada pertemuan pertama buku modul dibagikan.
2. Pertemuan kedua : diskusi tutorial 1 dipimpin oleh mahasiswa yang terpilih menjadi
ketua dan penulis kelompok, serta difasilitasi oleh tutor Tujuan :
* Memilih ketua dan sekretaris kelompok,
* Brain-storming untuk proses 1 5,
* Pembagian tugas
3. Pertemuan ketiga: diskusi tutorial 2 seperti pada tutorial 1. Tujuan: untuk melaporkan
informasi baru yang diperoleh dari pembelajaran mandiri dan melakukan klassifikasi,
analisa dan sintese dari semua informasi.
4. Anda belajar mandiri baik sendiri-sendiri. Tujuan: untuk mencari informasi baru yang
diperlukan,

10
5. Diskusi mandiri; dengan proses sama dengan diskusi tutorial. Bila informasi telah cukup,
diskusi mandiri digunakan untuk membuat laporan penyajian dan laporan tertulis. Diskusi
mandiri bisa dilakukan berulang-ulang diluar jadwal.
6. Pertemuan keempat: diskusi panel dan tanya pakar. Tujuan: untuk melaporkan hasil
analisa dan sintese informasi yang ditemukan untuk menyelesaikan masalah pada skenario.
Bila ada masalah yang belum jelas atau kesalahan persepsi, bisa diselesaikan oleh para
pakar yang hadir pada pertemuan ini. Laporan penyajian dibuat oleh kelompok dalam
bentuk sesuai urutan yang tercantum pada buku kerja.
7. Masing-masing mahasiswa kemudian diberi tugas untuk menuliskan laporan tentang salah
satu penyakit yang memberikan gambaran seperti pada skenario yang didiskusikan pada
kelompoknya.
8. Laporan ditulis dalam bentuk laporan penyajian dan laporan lengkap.
Catatan :
Laporan penyajian (PPT & Word) dari masing-masing kelompok diserahkan
dalam bentuk Soft Copy (CD) kepada penanggung jawab blok (Koordinator /
Sekertaris Blok) melalui ketua Blok.
Laporan perorangan setiap mahasiswa diserahkan satu rangkap kepada tutor
untuk diperiksa dan dinilai.

TIME TABLE

I II III IV V VI

Penjelasan Tutorial I Diskusi Kuliah Tutorial II Diskusi


Modul Pengumpulan mandiri konsultasi panel
informasi, Laporan & (Laporan)
Analisis & Diskusi
Sintesis Praktikum,

CSL

BAHAN BACAAN DAN SUMBER LAIN


1. Buku ajar

11
Anthony Fauci, Eugene Braunwald, et al. Harrisons Principles of Internal
Medicine, 14th Ed, pp 1664-1672, McGraw Hill, New York, 1998.
Emanuel Rubin, John L Farber. Pathology, pp.722-737; JB Lippincot Co,
Philadelphia, 1998 .
Guyton. Fisiologi Manusia, 4th Ed, pp.585-598; EGC, Jakarta, 1995.
Juan Rosai. Ackermans Surgical Pathology, 8th Ed , pp 857-968; Mosby Inc,
Baltimore, 1996.
The Merck Manual of Diagnosis and Therapy. Chapter 38, section 4: Hepatic and
biliary disorders, 2004.
Sheila Sherlock. Diseases of the liver and biliary system, 10th Ed, pp 18-20; Mosby
Inc, Baltimore, 1996
2. Diktat kuliah Anatomi, Fisiologi, Histologi, Biokimia, Patologi Anatomi, Patologi Klinik
3. VCD. Internet, tape, slides
4. Nara sumber

ALAMAT TELPON
NO NAMA HP
KANTOR KANTOR

1 Prof.Dr.Syarifuddin Wahid, Bgn Patologi 0411-324003 0811417346


SpPA,PhD Anatomi

2 Bgn Patologi 0411-324003 08124188519


dr.Gunawan Arsyadi,SpPA
Anatomi

3 dr.Cahyono Kaelan, PhD, Bgn Patologi 0411-324003 0811416242


SpPA Anatomi

4 dr. A. Visi Kartika, M.Kes., Bgn Patologi 08114111376


Sp.PA Anatomi

Dr.H. Djumadi Ahmad, Bgn Patologi 0811444566


Sp.PA (K) Anatomi

Prof.dr.A.Husni Tanra, Bgn 0816251597


Sp.An, Ph.D Anestesiologi

5 dr. Yusriani Mangerangi, Bgn 085399067512


M.Kes Mikrobiologi

dr. Yani Sodiqah Bgn 082190422271


Mikrobiologi

dr. Santriani Hadi Bgn. 082292700381


Parasitologi

12
dr. Nurfachanti Fattah Bgn 0852421006290
Parasitologi

dr. Sri Julyani, M.Kes, Bgn Patologi 08114100939


Sp.PK Klinik

dr. Aryanti B. Bamahry, Bgn Gizi 085242543717


Sp.GK

Dr. Ida Royani, M.Kes Bgn Gizi 081355320230

Dr. Indah Lestari, Sp.PD Bgn Interna 081342190111

Dr.Hasta Handayani Idrus Bgn 085255118991


Mikrobiologi

Dr. Eny Arwini Ello Bgn 081342469952


Parasitologi

13
LEMBAR KERJA

1. KLARIFIKASI KATA SULIT

2. TENTUKAN KATA KUNCI

14
3. TENTUKAN PROBLEM KUNCI DENGAN MEMBUAT
PERTANYAAN-PERTANYAAN PENTING

15
4. JAWABAN PERTANYAAN

16
5. TUJUAN PEMBELAJARAN SELANJUTNYA
5. TUJUAN PEMBELAJARAN SELANJUTNYA

17
6. INFORMASI BARU

18
7. HASIL ANALISA & SINTESIS SEMUA INFORMASI

19
Buku Kerja Mahasiswa

MODUL II

KAKI BENGKAK

Semester Akhir 2015-2016

SISTEM MEKANISME DASAR PENYAKIT


Fakultas Kedokteran
Universitas Muslim Indonesia
2016

20
MODUL

KAKI BENGKAK
PENDAHULUAN

Modul Kaki Bengkak diberikan kepada mahasiswa semester 2 Fakultas Kedokteran

Universitas Muslim Indonesia yang mengambil mata kuliah blok BMD (Basic Mechanism Disease)

atau Mekanisme Dasar penyakit. Blok BMD disajikan dengan tujuan agar mahasiwa dapat

mengetahui proses terjadinya suatu penyakit berdasarkan ilmu-ilmu dasar yang telah mereka pelajari

di blok sebelumnya yaitu Biomedik 1 dan Biomedik 2, yang meliputi anatomi, histologi, fisiologi.

Dan tentu saja ditambah dengan beberapa ilmu tambahan yang disajikan di blok BMD.

Diskusi awal dalam Modul Kaki Bengkak harus dikembangkan sesuai dengan
sasaran dan tujuan pembelajaran agar tidak melenceng. Pada akhir diskusi mahasiswa
diharapkan mampu menjelaskan semua aspek yang mendasari terjadinya kelainan kaki
bengkak diawali dari anatomi, histologi dan fisiologi organ, peranan biokimia, aspek
penyebab pada kelainan gizi dan parasitologi, morfologi serta patomekanisme dasar penyakit
yang menyebabkan terjadinya kaki bengkak.
Sebelum menggunakan buku ini, bacalah Tujuan Pembelajaran dan Sasaran
Pembelajaran dengan seksama sehingga diskusi dapat terarah dan kompetensi yang
diharapkan dapat dicapai. Bahan untuk diskusi dapat diperoleh dari berbagai sumber (diktat
kuliah, textbook, journal, video, internet dan lain-lain).
Makassar, April 2016

Penyusun

21
SISTEM MEKANISME DASAR PENYAKIT (BMD)

Subsistem Mekanisme Dasar Penyakit Hemodinamik, Metabolisme,


Gangguan Pasase dan Infeksi

TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari modul ini, mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan tentang faktor-

faktor yang menyebabkan terjadinya kaki bengkak dan patomekanisme terjadinya kaki bengkak pada

berbagai kondisi. Setelah selesai mempelajari modul ini, diharapkan mahasiswa dapat memahami:

1.Menjelaskan definisi edema

2.Menjelaskan tentang macam-macam edema

3.Menjelaskan tentang mekanisme keseimbangan cairan dalam tubuh dan elektrolit.

4.Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya edema.

a. Penurunan Tekanan Onkotik

b.Peningkatan Tekanan hidrostatik

c.Obstruksi saluran limfe

d.Peningkatan permeabilitas kapiler

5.Menjelaskan patomekanisme edema pada berbagai keadaan dan kaitannnya dengan organ-organ

yang mungkin terlibat.

22
KASUS

SKENARIO 1

Seorang perempuan 56 tahun didiagnosa menderita kanker pada payudara kirinya menjalani
mastektomi dengan pembedahan aksilaris kelenjar getah bening . Pasca operasi, dia
berkembang ditandai dengan pembengkakan lengan kiri yang sudah berlangsung selama 6
bulan. Pada saat ini pemeriksaan fisis, ditemukan suhu tubuh 36,9 C. Lengan kirinya tidak
nyeri atau eritematous (kemerahan), dan tidak nyeri dengan gerakan atau sentuhan, tetapi
lengannya membesar dengan konsistensi yang pucat

SKENARIO 2.

Seorang laki-laki 58 tahun dengan emfisema pulmonum memiliki riwayat 10 tahun menderita

gagal jantung kongestif. Pada pemeriksaan fisis, ditemukan bengkak pada kaki bagian bawah

dengan pitting edema grade 2 hingga kedua lutut dan distensi vena jugularis yang menonjol

dengan tingkat mandible. Serum levels AST and ALT mengalami peningakatan.

SKENARIO 3

Seorang anak laki-laki 7 tahun lemah lesu sejak 1 minggu. Pada pemeriksaan fisis,

ditemukan edema periorbital dan pitting edema pada pergelangan kaki, tapi normotensifdan

tidak panas. Pemeriksaan laboratorium menunjukkan tanda albuminuria. Anak lelaki ini

diberikan diuretik tiazid dan frekuensi buang air kecilnya meningkat dan edemanya teratasi.

SKENARIO 4

Dalam 5 menit setelah sengatan lebah, seorang anak perempuan 15 tahun tiba-tiba susah

bernafas, ditandai bunyi stridor (ngorok) pada saat inspirasi yang berasal dari edema pada

larynx. anak perempuan ini memiliki riwayat urtikaria dan riwayat bengkak pada tangan pada

saat tersengat.

23
CASES OF SWELLING

SCENARIO 1

A 56 years old woman was diagnosed asscancer in her left breast that gets a mastectomy

procedure with axillary lymph node dissection. The tumor radiated to the left arm that

characterized by swallowing in the last 6 months. Now on physical examination, her body

temperature was 36.9 C. Her left arm was not tender or erythematous, and not painful with

movement or touch, but enlarged with a doughy consistency.

SCENARIO 2

A 58 years old man with pulmonary emphysema hadsuffered from congestive heart failure

for 10 years. On physical examination, he had lower leg swelling with grade 2 pitting edema

up to the knees and prominent jugular venous distention to the level of the mandible. His

serum levels of AST and ALT were increased.

SCENARIO 3

A 7 years old boy had increasing lethargy for a week. On physical examination, he had

periorbital and pitting edema at the ankles, but is normotensive and afebrile. Laboratory

studies smarked albuminuria. He was given a thiazide diuretic and his urine output increases

and his edema resolves.

SCENARIO 4

After 5 minutes of bee sting, A 15 years old girl has suddent difficulty of breathing, with

marked inspiratory stridor from laryngeal edema. She had urticaria and swelling of the hand

that was stung.

24
TUGAS MAHASISWA
6. Setelah membaca dengan teliti skenario diatas, diskusikanlah hal tersebut pada satu kelompok

diskusi yang terdiri dari 12-15 orang, dipimpin oleh seorang ketua dan seorang penulis yang

dipilih oleh anggota kelompok anda sendiri. Ketua dan penulis ini sebaiknya berganti setiap kali

diskusi. Diskusi kelompok difasilitasi oleh tutor.

7. Anda harus melakukan aktifitas pembelajaran individual di perpustakaan dengan menggunakan

buku ajar,majalah, slide, tape atau video, internet dan sebagainya, untuk mencari informasi

tambahan.

8. Melakukan diskusi kelompok mandiri tanpa tutor, melakukan curah pendapat bebas antar

anggota kelompok untuk menganalisis atau mensintesis informasi dalam menyelesaikan

masalah.

9. Berkonsultasi pada nara sumber yang ahli pada permasalahan dimaksud untuk memperoleh

pengertian yang lebih mendalam (tanya pakar).

10. Mengikuti kuliah khusus (kuliah pakar) dalam kelas untuk masalah yang belum jelas atau tidak

ditemukan jawabannya.

PROSES PEMECAHAN MASALAH


Dalam diskusi kelompok dengan memakai metode curah pendapat., mahasiswa

diharapkan dapat memecahkan masalah yang terdapat dalam scenario ini, yaitu dengan

mengikuti 7 langkah penyelesaian masalah di bawah ini:

8. Mengklarifikasi istilah yang tidak jelas dalam skenario di atas, kemudian tentukan kata/kalimat

kunci skenario diatas

9. Mengidentifikasi problem dasar skenario diatas dengan membuat beberapa pertanyaan penting

10. Melakukan analisis dengan mengklassifikasi semua informasi yang didapat,

11. Melakukan sintesis informasi yang terkumpul

12. Menentukan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai oleh kelompok mahasiswa atas kasus diatas

bila informasi belum cukup.

25
Langkah 1 s/d 5 dilakukan dalam diskusi mandiri dan diskusi pertama bersama tutor.

13. Mahasiswa mencari tambahan informasi tentang kasus diatas diluar kelompok tatap muka

14. Mahasiswa melaporkan hasil diskusi dan sintesis informasi-informasi baru yang ditemukan

Langkah 7 dilakukan dalam kelompok diskusi dengan tutor

Keterangan:

Bila dari hasil evaluasi laporan kelompok ternyata masih ada informasi yang diperlukan untuk

sampai pada kesimpulan akhir, maka proses 6 bisa diulangi, dan selanjutnya dilakukan lagi langkah 7.

Kedua langkah diatas bisa diulang-ulang pada tutorial atau diluar tutorial, dan setiap akhir

diskusi tentukan tujuan pembelajaran berikutnya. Setelah informasi dirasa cukup maka pelaporan

dilakukan dalam diskusi akhir, yang biasanya dilakukan dalam bentuk diskusi panel dimana semua

pakar duduk bersama untuk memberikan penjelasan atas hal-hal yang masih belum jelas.

JADWAL KEGIATAN

Sebelum dilakukan pertemuan antara kelompok mahasiswa dan tutor, mahasiswa dibagi

menjadi kelompok-kelompok diskusi yang terdiri dari 12-15 orang tiap kelompok.

9. Pertemuan pertama dalam kelas besar dengan tatap muka satu arah untuk penjelasan dan
tanya jawab. Tujuan : menjelaskan tentang modul dan cara menyelesaikan modul, dan
membagi kelompok diskusi. Pada pertemuan pertama buku modul dibagikan.
10. Pertemuan kedua : diskusi tutorial 1 dipimpin oleh mahasiswa yang terpilih menjadi ketua dan
penulis kelompok, serta difasilitasi oleh tutor Tujuan :
* Memilih ketua dan sekretaris kelompok,
* Brain-storming untuk proses 1 5,
* Pembagian tugas
11. Pertemuan ketiga: diskusi tutorial 2 seperti pada tutorial 1. Tujuan: untuk melaporkan informasi
baru yang diperoleh dari pembelajaran mandiri dan melakukan klassifikasi, analisa dan sintese dari
semua informasi.
12. Anda belajar mandiri baik sendiri-sendiri. Tujuan: untuk mencari informasi baru yang
diperlukan,

26
13. Diskusi mandiri; dengan proses sama dengan diskusi tutorial. Bila informasi telah cukup, diskusi
mandiri digunakan untuk membuat laporan penyajian dan laporan tertulis. Diskusi mandiri bisa
dilakukan berulang-ulang diluar jadwal.
14. Pertemuan keempat: diskusi panel dan tanya pakar. Tujuan: untuk melaporkan hasil analisa dan
sintese informasi yang ditemukan untuk menyelesaikan masalah pada skenario. Bila ada masalah
yang belum jelas atau kesalahan persepsi, bisa diselesaikan oleh para pakar yang hadir pada
pertemuan ini. Laporan penyajian dibuat oleh kelompok dalam bentuk sesuai urutan yang
tercantum pada buku kerja.
15. Masing-masing mahasiswa kemudian diberi tugas untuk menuliskan laporan tentang salah satu
penyakit yang memberikan gambaran seperti pada skenario yang didiskusikan pada kelompoknya.
16. Laporan ditulis dalam bentuk laporan penyajian dan laporan lengkap.
Catatan :
Laporan penyajian kelompok dan perorangan masing-masing diserahkan satu rangkap
ke sistem melalui ketua kelompok.
Semua laporan akan diperiksa dan dinilai oleh pakarnya masing-masing.
Semua mahasiswa wajib menyalin laporan dari kelompok lain untuk dipakai sebagai
salah satu bahan ujian.

TIME TABLE

I II III IV V VI

Penjelasan Tutorial I Diskusi Kuliah Tutorial II Diskusi


Modul Pengumpulan mandiri konsultasi panel
informasi, Laporan & (Laporan)
Analisis & Diskusi
Sintesis Praktikum,

CSL

27
STRATEGI PEMBELAJARAN

1. Diskusi kelompok difasilitasi oleh tutor.

2. Diskusi kelompok tanpa tutor.

3. Konsultasi pada pakar.

4. Kuliah khusus dalam kelas.

5. Aktifitas pembelajaran individual di perpustakaan dengan menggunakan buku ajar, majalah,

slide, tape atau video, internet.

6. Praktikum di laboratorium Anatomi, Histologi, Biokimia, Fisiologi, Patologi Anatomi, dan

Parasitologi.

BAHAN BACAAN DAN SUMBER-SUMBER LAIN

1. Harrisons Principle of internal medicine. 14th Ed, McGraw Hill, New York, 19

2. Sherwood L. Human Physiology from cells to systems.368-370, 1995

3. Cotran, Ramzi S. Robbins Pathologic Basic of Disease. 6 th Ed. WB Saunders, Philadelphia,

2010

28
LEMBAR KERJA

2. KLARIFIKASI KATA SULIT

2. TENTUKAN KATA KUNCI

29
3. TENTUKAN PROBLEM KUNCI DENGAN MEMBUAT
PERTANYAAN-PERTANYAAN PENTING

30
4. JAWABAN PERTANYAAN

31
5. TUJUAN PEMBELAJARAN SELANJUTNYA

32
6. INFORMASI BARU

33
7. HASIL ANALISA & SINTESIS SEMUA INFORMASI

34

Anda mungkin juga menyukai