Anda di halaman 1dari 40

KONSEP KELUARGA

Ns. Candra Saputra, S.Kep


Dasar Pemikiran
UU No 23 tahun 1992
Tujuan Pembangaunan Nasional
Paradigma Sehat, Indonesia sehat 2020 dan
MDGs 2015 untuk tingkatkan PSM
PSM :
Mengambil tanggung jawab pada kes dan
kesejahteraan, kontribusi upaya kesehatan, dan
perintis , pemimpin pemb kes ling nya
DEFENISI

Duvall dan Logan ( 1986 ) :


Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan
perkawinan, kelahiran, dan adopsi yang bertujuan untuk
menciptakan, mempertahankan budaya, dan
meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional,
serta sosial dari tiap anggota keluarga.
Bailon dan Maglaya ( 1978 ) :
Keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam
satu rumah tangga karena adanya hubungan darah,
perkawinan, atau adopsi. Mereka saling berinteraksi satu
dengan yang lain, mempunyai peran masing-masing dan
menciptakan serta mempertahankan suatu budaya.
Departemen Kesehatan RI ( 1988 ) :
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang
terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang
berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap
dalam keadaan saling ketergantungan.
Karakteristik keluarga adalah :
Terdiri dari dua atau lebih individu
Anggota keluarga biasanya hidup bersama
Anggota keluarga berinteraksi satu sama lain dan
masing-masing mempunyai peran sosial
Mempunyai tujuan
STRUKTUR KELUARGA

Patrilineal : Keluarga sedarah dlm beberapa


generasi dimana hubungan itu disusun melaluhi
jalur garis ayah
Matrilineal : Melalui garis ibu
Matrilokal : Sepasang suami istri tinggal bersama
klg dari ibu
Patrilokal : Dari bapak
Klg kawin : Ada hub.dg Suami atau istri
CIRI-CIRI STRUKTUR
KELUARGA

Terorganisasi
Ada keterbatasan
Ada perbedaan dan kekhususan
CIRI-CIRI KELUARGA
INDONESIA
Suami sebagai pengambil keputusan
Merupakan suatu kesatuan yang utuh
Berbentuk monogram
Bertanggung jawab
Pengambil keputusan
Meneruskan nilai-nilai budaya bangsa
Ikatan kekeluargaan sangat erat
Mempunyai semangat gotong-royong
TIPE KELUARGA

1. TRADISIONAL :
The nuclear family (keluarga inti): suami, istri dan
anak.
The dyad family: suami dan istri (tanpa anak) yang
hidup bersama dalam satu rumah
Keluarga usila : suami istri yang sudah tua
The childless family: Keluarga tanpa anak karena
terlambat menikah
The extended family (keluarga luas/besar)
Keluarga yang terdiri dari tiga generasi yang hidup
bersama dalam satu rumah seperti nuclear family
The single-parent family (keluarga duda/janda)
Commuter family
Multigenerational family: beberapa generasi
Kin-network family: Beberapa keluarga inti yang
tinggal dalam satu rumah
Blended family
The single adult living alone / single-adult family
Keluarga yang terdiri dari orang dewasa yang
hidup sendiri
2. KELUARGA NON TRADISIONAL
The unmarried teenage motherThe stepparent family
Commune family
The nonmarital heterosexual cohabiting family
Gay and lesbian families
Cohabitating couple
Group-marriage family
Group network family
Foster family
Homeless family
Gang
PERANAN KELUARGA

Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku


interpersonal, sifat, kegiatan, yang berhubungan dengan
individu dalam posisi dan situasi tertentu
Peranan ayah
Sebagai suami dari istri,
Sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung, dan
pemberi rasa aman,
Sebagai kepala keluarga,
Sebagai anggota dari kelompok sosialnya,
Sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya
Peranan ibu
Sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya,
Peranan untuk mengurus rumah tangga,
sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya,
pelindung dan
sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya,
sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya
berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam
keluarganya.
Peranan anak :
Melaksanakan peranan psiko-sosial sesuai dengan
tingkat perkembangannya.
MENURUT FRIEDMAN (1988)
STRUKTUR KELUARGA:
Pola dan proses komunikasi
Struktur peran
Struktur kekuatan
Nilai-nilai keluarga
POLA DAN PROSES
KOMUNIKASI

Komunikasi dalam keluarga ada yang


berfungsi dan ada yang tidak, hal ini bisa
disebabkan oleh beberap factor yang ad
dalam komponen komunikasi seperti:
sender, chanel-media, massage,
environment dan receiver.
STRUKTUR PERAN

Peran adalah serangkaian perilaku yang


diharapkan sesuai dengan posisi soisal
yang diberikan. Yang dimaksud dengan
posisi atau status adalah posisi individu
dalam masyarakat, misalnya status sebagai
isteri/suami atau anak.
Harapan Perilaku/
Masyarakat Penampilan

Contoh Peran yang


Peran diterima

Kepribadian
Individu
STRUKTUR KEKUATAN

Legitimate power/authority (hak untuk


mengontrol) seperti orang tua terhadap anak
Referent power (seseorang yang ditiru)
Resource or expert power (pendapat, ahli dlll)
Reward power (pengaruh kekuatan karena
adanya harapan yang akan diterima)
Coercive power (pengaruh yang dipaksakan
sesuai keinginannya)
Informational power (pengaruh yang dilalui
melalui persuasi)
Affective power (pengaruh yang diberikan
melalui manipulasi dengan cinta kasih misalnya
hubungan sexual)
Hasil dari kekuatant ersebut yang akan
mendasari suatu proses dalam pengambilan
keputusan dalam keluarga seperti:
Konsesus
Tawar menawar atau akomodasi
Kompromi atau de facto
Paksaan
NILAI-NILAI KELUARGA

Nilai merupakan suatu system, sikap dan


kepercayaan yang secara sadar atau tidak,
mempersatukan anggota keluarga dalam satu
budaya. Nilai keluarga juga merupakan suatu
pedoman perilaku dan pedoman bagi
perkembangan norma dan peraturan.
Norma adalah pola perilaku yang baik, menurut
masyarakat berdasarkan system nilai dalam
keluarga.
Budaya adalah kumpulan dari pola perilaku yang
dapat dipelajari, dibagi dan ditularkan dengan
tujuan untuk menyelesaikan masalah.
FUNGSI KELUARGA
ALLENDER (1998)
a. Affection
b. Security and acceptance
c. Identity and satisfaction
d. Affiliation and companionship
e. Socialization
f. Controls
PERAN DAN FUNGSI KELUARGA
( FRIEDMAN, 1986 )

Fungsi afektif
Fungsi Sosialisasi
Fungsi reproduksi
Fungsi ekonomi
Fungsi perawatan kesehatan
TAHAP PERKEMBANGAN
KELUARGA

TUMBUH KEMBANG KELUARGA


PERAWATAN KESEHATAN
KELUARGA

Perawatan kesehatan keluarga (Family Health


Nursing)
Adalah tingkat perawatan kesehatan masyarakat
yang ditujukan atau dipusatkan pada keluarga
sebagai unit atau satu kesatuan yang dirawat,
dengan sehat sebagai tujuannya dan melalui
perawatan sebagai sarannya.
Dalam perawatan kesehatan masyarakat, yang
menerima pelayanan perawatan dibagi 3 tingkat,
yaitu: tingkat individu, tingkat family atau
keluarga dan tingkat community atau
masyarakat.
Keluarga Sebagai pasien atau Unit
Pelayanan Perawatan

Keluarga adalah unit utama dari masyarakat dan


merupakan lembaga yang menyangkut kehidupan
masyarakat.
Keluarga sebagai suatu kelompok dapat menimbulkan,
mencegah, mengabaikan atau memperbaiki masalah-
masalah kesehatan yang ada dalam kelompoknya itu
sendiri.
Masalah keehatan dalam keluarga saling berkaitan.
Dalam memelihara psien sebagai individu, keluarga
tetap berperan sebagai pengambil keputusan dalam
pemeliharaannya.
Keluarga merupakan perantara yang efektif dan mudah
untuk berbagai usaha-usaha keehatan masyarakat.
Beban kasus keluarga

Beban kasus keluarga (family case load) Adalah jumlah


macam kasus dalam keluarga yang dipelihara/dibina oleh
seorang perawat dalam jangka waktu tertentu.
Pada umumnya keluarga yang ditangani oleh perawat
adalah keluarga-keluarga yang mempunyai masalah dan
kebanyakan keluarga ini ada;lah keluarga dengan
penghasilan yang rendah.
Penghasilan Rendah

Kecenderungan terjadi:
Sanitasi Jelek, Gizi Kurang
Produktivitas Berkurang Pendidikan Rendah
Kebiasaan Kesehatan

Daya tahan tubuh terhadap


penyakit
Tubuh menjadi lebih rentan
berkurang atau menurun
terhadap penyakit
TUGAS KESEHATAN
KELUARGA
Keluarga mengenal masalah kesehatan
Keluarga mampu mengambil keputusan yang tepat
untuk mengatasi masalah kesehatan
Keluarga mampu merawat anggota keluarga yang
mengalami masalah kesehatan
Keluarga mampu melakukan memodifikasi lingkungan,
menciptakan dan mempertahankan suasana rumah
yang sehat
Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas pelayanan
kesehatan yang ada dengan tepat.
Interaksi Keluarga Dalam
Rentang Sehat-Sakit

Mempengaruhi tingkat berfungsinya


keluarga
Satu keluarga sakit = Mempengaruhi
seluruh anggota keluarga
Interaksi keluarga dengan rentang sehat-
sakit dalam bentuk upaya-upaya kesehatan
Upaya-upaya dalam bentuk interaksi keluarga dalam
rentang sehat-sakit:
Upaya keluarga dalam peningkatan (promosi)
kesehatan
Penaksiran keluarga terhadap gejala-gejala sakit
Pencarian perawatan
Perolehan perawatan dan rujukan kepelayanan
kesehatan
Respon akut terhadap penyakit oleh klien dan keluarga
Adaptasi terahdap penyakit dan penyembuhan
Kriteria Kesejahteraan
Keluarga di Indonesia

UU No.10 Tahun 1992 menetapkan gerakan KB


menjadi gerakan pembangunan keluarga
sejahtera
Pasal 4 UU No.12 Tahun 1992 Pengungan
keluarga sejahtera bertujuan mengembangkan
kualitas keluarga agar dapat timbul rasa aman,
tentram, dan harapan masa depan yang lebih baik
dalam mewujudkan kesejahteraan lahir dan
kebahagiaan batin.
Tahapan Keluarga Sejahtera terbagi Atas:
Keluarga Prasejahtera
Keluarga Sejahtera Tahap I
Keluarga Sejahtera Tahap II
Keluarga Sejahtera Tahap III
Keluarga Sejahtera Tahap IV
Indikator kesejahteraan
keluarga
1. Keluarga Prasejahtera
Belum dapat memenuhi kebutuhan dasar
secara minimal
Belum dapat memenuhi salah satu atau lebih
indikator keluarga sejahtara tahap I
2. Keluarga Sejahtera Tahap I
Melaksanakan ibadah menurut agama yang
dianut masing-masing
Makan dua kali sehari atau lebih
Pakaian yang berbeda untuk berbagi keperluan
Rumah sebagian lantai bukan tanah
Kesehatan (bila anak sakit atau PUS ingin ber-
KB dibawa kesarana/ petugas kesehatan)
3. Keluarga Sejahtera Tahap II
Mampu melaksanakan indikator pada keluarga sejahtera Tahap I
Anggota keluarga melaksanakan ibadah secara teratur
Makan daging/ikan/telur sebagai lauk pauk satu kali/minggu
Memperoleh pakaian baru dalam satu tahun terakhir
Luas lantai 8 meter/ penghuni
Anggota keluarga sehat dalam 3 bulan terakhir
Minimal satu anggota keluarga 15 keatas mencari penghasilan
yang tetap
Bisa baca tulis latin bagi seluruh anggota keluarga berumur 10-16
tahun
Anak usia sekolah bersekolah
Anak hidup dua atau lebih/ PUS memakai kontrasepsi
4. Keluarga Sejahtera Tahap III
Mampu melaksanakan indikator KS I dan II
Upaya keluarga untuk meningkatkan dan menambah
pengetahuan
Keluarga mempunyai tabungan
Makan bersama minimal 1 kali sehari
Ikut serta dalam kegiatan masyarakat
Rekreasi bersama minimal 6 bulan sekali
Memperoleh berita dari surat kabar, TV
Anggota keluarga mampu menggunakan sarana
transportasi
5. Keluarga Sejahtera Tahap V
Mampu melaksanakan indikator KS I,II, dan III
Memberikan sumbangan secara teratur dan
sukarela dalam bentuk material kepada
masyarakat
Aktif sebagai pengurus dalam kegiatan
kemasyarakatan atau layanan sosial
KONSEP KELUARGA!!!
BYE.BYE.!!
SAMPAI JUMPA
LAGI

Anda mungkin juga menyukai