Anda di halaman 1dari 5

Dali, Kepadatan Yersinia Sp.

Yang Diisolasi dari Ikan Mas593

Kepadatan Yersinia Sp. Yang Diisolasi


Dari Ikan Mas (Cyprinus Carpio, L)

Faiza A. Dali
Teknologi Hasil Perikanan,
Fakultas Ilmu-Ilmu Pertanian, Universitas Negeri Gorontalo

ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan menemukan jumlah kepadatan bakteri,


mengidentifikasi dan mengkarakterisasi bakteri Yersinia pada ikan mas (Cyprinus carpio,
L) melalui serangkaian analisis. Parameter analisis yang dilakukan yakni total plate count
(TPC) bakteri, pengujian fisiologis dan morfologis bakteri. Hasil TPC diperoleh dari 3
kali sampling ikan mas hidup berkisar 1,4x105 sampai 2,1x105 Cfu/g, sedangkan rataan
nilai total Yersinia 1,3x104 TVC/g pada insang, 1,6x104 pada lendir dan 1,8x104 pada isi
perut. Galur yang teridentifikasi terdiri dari Y. frederiksenii, Y. intermedia dan Y. rohdei
pada insang, Y. frederiksenii, Y. enterocoliti dan Y. intermedia pada lendir, Y.
frederiksenii dan Y. enterocolitica pada isi perut.
Kata kunci: kepadatan, bakteri, ikan mas, Yersinia sp.

ABSTRACT: This research aims to find density of bacteria, identify and characterize the
bacteria Yersinia in carp (Cyprinus carpio, L) through a series of analysis. Parameter
analysis performed were total plate count (TPC), physiology and morphology test of
bacteria. Total Plate Count results obtained from three times sampling of a living carp
ranges 1,4x105 to 2,1x105 Cfu/g, while the average total value of Yersinia in the gill
1,3x104 TVC/g, 1,6x104 on mucus and 1,8x104 of stomach content. The identified strains
consisted of the gill Y. frederiksenii, Y. intermedia and Y. rohdei, on mucus Y.
frederiksenii, Y. enterocoliti and Y. intermedia, in intestine Y. frederiksenii dan Y.
enterocolitica.
Keywords : density, bacteria, carp, Yernisia sp.

PENDAHULUAN Keberadaan mikroba pada ikan


Ikan mengandung protein yang cukup dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
tinggi dan komposisi asam aminonya tidak lingkungan air, spesies ikan, habitat, cuaca
sama dengan hewan-hewan darat. Ikan mas dan cara penangkapan. Kepadatan bakteri
(Cyrinus carpio, L) merupakan salah satu pada insang berkisar 103-105 Cfu/g, usus
hasil perairan yang memiliki kandungan gizi berkisar 103-107 Cfu/g dan pada kulit
tinggi dan bernilai ekonomis penting, berkisar 102-106 Cfu/g. Perbedaan kepadatan
sehingga sepantasnya mendapat penanganan bakteri pada insang, dalam organ tubuh,
yang cukup serius. Penerapan teknik permukaan tubuh, ataupun dalam perairan
penanganan yang baik dapat bervariasi tergantung dari jenis flora normal
mempertahankan mutu ikan. Kemunduran yang dominan dalam tubuh ikan dan faktor
mutu ikan setelah mati disebabkan lingkungan. Menurut Khairina dan
diantaranya oleh aktifitas mikrobiologis Khotimah (2006), beberapa genus
yang sudah ada secara alami pada tubuh ikan Enterobacteriaceae penting bagi kesehatan
ketika hidup. masyarakat karena menimbulkan wabah
594 JURNAL ENTROPI, VOLUME VIII, NOMOR 1, FEBRUARI 2013
Inovasi Penelitian, Pendidikan dan Pembelajaran Sains

keracunan pangan dan penyakit infeksi yang termometer air raksa, korek api, kompor,
ditularkan melalui bahan pangan segar. panci, lampu spritus, pinset, talenan, pisau,
Yersinia adalah salah satu genus gunting, alat tulis menulis dan kamera
Enterobacteriaceae yang mengkontaminasi digital. Bahan yang digunakan meliputi
bahan pangan yang hidup di perairan dan sampel ikan mas, aquades, NaCl (0,9%),
dapat menimbulkan infeksi pada manusia. alkohol 95%, NaOH, HCl, media Nutrien
Menurut Mair (1973), Y. enterocolitica Agar (NA), Mac-Conkey Agar, Nutrien
menyebabkan infeksi pada usus manusia dan Broth (NB), Mac-Conkey Broth, minyak
hewan (mengganggu sistem pencernaan); Y. imersi, larutan kristal violet, alkohol 70%,
pestis merupakan galur yang ditakuti sejak larutan safranin, larutan lugol, larutan H2O2,
dahulu karena menyebabkan penyakit pes; kaldu karbohidrat (glukosa, maltosa, laktosa
Y. pseudotuberculosis menginfeksi limfa dan sukrosa), Motility Test Medium,
pada hewan dan menyebabkan penyakit Simmon Citrate Agar, Reagen MR-VP,
seperti tuberculosis, penularannya ke Reagen Tetramethyl, dan Reagen Kovacs.
manusia kemungkinan dari daging yang
terinfeksi dan kurang dimasak. Dilaporkan Pengambilan Sampel dan Pengamatan
bahwa terdapat satu spesies dari genus ini Sampel yang digunakan diperoleh
yang merupakan bakteri patogen atau dari karamba di Daerah Aliran Sungai
penyebab penyakit Enteric Red Mouth (DAS) Tondano dalam keadaan hidup dan
(ERM) dan exophtalamia pada ikan yaitu dimasukkan ke dalam wadah untuk dibawa
Yersinia ruckeri. Spesies ini dapat ke laboratorium. Pengambilan sampel
menimbulkan penyakit pada ikan-ikan jenis dilakukan sebanyak 3 (tiga) kali dengan
salmonid dan non-salmonid (EFSA, 2008). setiap kali pengambilan sebanyak 2 ekor
Terbatasnya informasi tentang sampel yang masing-masing memiliki berat
perkembangan Yersinia dalam kaitannya berkisar 300-400 g. Waktu antara
dengan hasil perairan khususnya ikan mas pengambilan pertama dan pengambilan
menjadi alasan dilakukannya penelitian ini. berikutnya berkisar selama seminggu.
Tujuan penelitian adalah untuk menemukan Tahapan pengujian dilakukan pada masing-
jumlah kepadatan bakteri serta masing pengambilan sampel serta terhadap
mengidentifikasi bakteri Yersinia pada ikan bagian tubuh ikan (lendir, insang dan isi
mas (Cyprinus carpio, L). perut) dan sampel air yang digunakan.
Pengamatan dilakukan terhadap
METODE bahan baku yaitu analisis total bakteri, total
Alat dan Bahan Yersinia dan tahap enrichment. Selanjutnya
Peralatan yang digunakan yaitu dilakukan perhitungan jumlah koloni yang
autoclave, inkubator, water bath, tumbuh pada media NA dan Mac-Conkey
erlenmeyer, cawan petri, oven, blender, Agar (dimodifikasi dari Fardiaz 1993).
pipet volumetri dan pipet tetes, timbangan Enrichment yang menunjukkan hasil positif
analitik, vorteks, gelas ukur, magnetik pada Mac-Conkey Broth diinokulasi pada
stirer, mikroskop dan kaca objek, jarum ose, Mac-Conkey Agar, kemudian diinokulasi
pH meter, tabung Hach, tabung Durham, rak pada NA miring untuk dijadikan sebagai
tabung, spatula, L-glass (Conrads rod), kultur sediaan (stok). Selanjutnya dilakukan
Dali, Kepadatan Yersinia Sp. Yang Diisolasi dari Ikan Mas595

serangkaian uji fisiologis, morfologis dan bahwa air sungai yang keluar dari mata air
biokimia mengacu pada metode Cappucino biasanya mempunyai kualitas yang sangat
dan Sherman (1992) dan diidentifikasi baik, tetapi dalam proses pengalirannya air
berpedoman pada Bergeys Determinative tersebut menerima berbagai macam bahan
Bacteriology (Holt et al. 1994) pencemar.
Hasil yang diperoleh nilai Yersinia
HASIL DAN PEMBAHASAN (Tabel 1) tertinggi pada bagian isi perut
Analisa Total Plate Count dan Analisa 1,8X104 Tvc/g. Adanya Yersinia pada ikan
Total Yersinia mas disebabkan oleh aktivitas perairan
Nilai TPC pada sampel utuh dari berupa penggunaan air sungai untuk MCK
ketiga sampling dengan rataan untuk (Mandi Cuci Kakus), adanya pembuangan
masing-masing, yaitu pada sampling 1 limbah rumah tangga dan sampah organik di
nilainya 1,8X105 Cfu/g, sampling 2 sungai. Hasil uji terhadap air diperoleh nilai
diperoleh 1,4X105 Cfu/g dan sampling 3 4,1X104/ml sangat mendukung keberadaan
sebesar 2,1X105 Cfu/g. Rataan nilai TPC bakteri pada ikan. Darmayati et al (2009)
pada bagian insang, lendir dan isi perut melaporkan bahwa Yersinia sp. termasuk
menunjukkan perbedaaan dengan kepadatan bakteri indikator pencemaran perairan yang
tertinggi pada bagian usus (Tabel 1). Ikan kepadatannya meningkat seiring dengan
yang baru ditangkap dapat bersifat steril, dekatnya jarak dari darat yang mengandung
tetapi bagian lainnya seperti insang dan isi pencemaran limbah domestik. Menurut
perut banyak mengandung bakteri. Hatmanti (2003), Yersinia spp. merupakan
Dilaporkan dari penelitian lain bahwa salah satu bakteri yang awalnya bukan
kepadatan bakteri pada isi perut 103-108/ml, termasuk patogen, namun pada suatu saat
atau TPC pada ikan segar dibagian insang apabila kondisi lingkungan memungkinkan
5,10X104 dan isi perut 6,30X104 (Thayib dapat pula menyebabkan penyakit (bersifat
dan Suhadi 1981; Adji 2008). Jumlah oportunis).
bakteri maksimum ikan segar yang Tabel 1. Hasil analisa TPC dan total
dipersyaratkan oleh Standar Nasional
Indonesia (SNI 01-2729-1992) sebesar Rata-Rata Rata-Rata Nilai
5X105 koloni/g (Badan Standardisasi Sampel Nilai TPC Yersinia
Nasional 1992). Nilai ini jika dibandingkan (CFU/g) (TVC/g)
1,8X105 1,4X104
dengan nilai TPC sampel, maka ikan mas Ikan
1,4X105 1,5X104
masih tergolong aman dan layak untuk utuh
dikonsumsi. Bakteri yang terdapat pada ikan 2,1X105 1,4X104
5
sebagian besar berasal dari lingkungan Insang 1,5X10 1,3X104
sekelilingnya yaitu air sungai atau air Lendir 1,6X105 1,6X104
Isi Perut 2,3X105 1,8X104
tambak tempat ikan hidup atau dari air yang
digunakan untuk mencuci ikan dan bahan Yersinia pada ikan mas (Cyprinus carpio, L)
hasil buangan kegiatan manusia. Hasil
analisis air sungai tempat pengambilan Keterangan: CFU= Coloni Forming Unit,
sampel memperkuat tingginya bakteri yaitu TVC= Total Viable Count
3,6X105/ml. Sofia et al (2010) menyatakan
596 JURNAL ENTROPI, VOLUME VIII, NOMOR 1, FEBRUARI 2013
Inovasi Penelitian, Pendidikan dan Pembelajaran Sains

Isolasi dan Identifikasi Yersinia Tabel 2. Yersinia sp. yang teridentifikasi


Pertumbuhan koloni pada media berpedoman pada Bergeys Manual of
Mac-Conkey Agar yang diduga sebagai Determinative Bacteriology
Yersina yaitu berbentuk bulat dengan tepian
Y. Y. Y. Y.
yang licin tanpa lekukan (entire) dan
Uji enteroco frederik interm roh
elevasinya agak datar (raised), berwarna
litica senii edia dei
(transparan lama kelamaan menjadi kuning).
Gram - - - -
Hasil pengujian terhadap pergerakan bakteri
Motiliti + + + +
bervariasi yakni 51 galur bersifat positif dan
Glukosa
9 galur lainnya negatif. Pewarnaan Gram +/- - + +/-
/gas
terhadap 60 galur diperoleh 55 galur bersifat
Gram-negatif berbentuk batang, 2 galur Maltosa + + + -
Gram-negatif kokus. Yersinia merupakan Sukrosa + + + +
bakteri Gram-negatif berbentuk bulat telur Laktosa - + + -
atau batang (Sattar et al. 2006). Pengujian Katalase + + + +
fermentasi karbohidrat (glukosa, laktosa, Oksidase - - - -
maltosa dan sukrosa) memberikan hasil Indol + + + -
bevariasi (positif dan negatif), katalasenya MR + + + -
59 galur positif dan oksidase 54 galur VP + + + -
reaksinya negatif. Hasil uji Indol diperoleh Sitrat - - + -
23 galur bersifat negatif, methyl red 41 galur
hasilnya positif, Voges Proskaeur dan sitrat SIMPULAN
diperoleh masing-masing 47 galur positif.
Ciri Yersinia sp. Gram negatif batang, Kepadatan bakteri pada ikan mas
koloninya berwarna kuning, motil, methyl hidup di aliran sungai Tondano berkisar
red dan katalase positif (Feliatra 2001). 1,4x105 sampai 2,1x105 Cfu/g, sedangkan
Berdasarkan hasil uji terhadap rataan nilai total Yersinia 1,3x104 Tvc/g
masing-masing isolat bakteri teridentifikasi pada insang, 1,6x104 pada lendir dan
13 galur sebagai Yersinia. Bagian insang 4 1,8x104 pada isi perut erat kaitannya dengan
galur meliputi Y. frederiksenii, Y. intermedia kondisi perairan atau buruknya sanitasi
dan Y. rohdei, lendir 6 galur yaitu Y. lingkungan.Tigabelas galur teridentifikasi
frederiksenii, Y. enterocolitica dan Y. terdiri dari Y. enterocolitica, Y. frederiksenii,
Intermedia, dan isi perut 3 galur berupa Y. Y. intermedia dan Y. rohdei.
frederiksenii dan Y. enterocolitica (hasil
identifikasi ditunjukkan pada Tabel 2).
Dali, Kepadatan Yersinia Sp. Yang Diisolasi dari Ikan Mas597

DAFTAR PUSTAKA Williams and Wilkins. Maryland.


USA.
Adji K. 2008. Evaluasi Kontaminasi Bakteri
Patogen di Perairan Teluk Khairina R, Khotimah IK. 2006. Studi
Semarang.[Tesis]. Universitas komposisi asam amino dan
Diponegoro. Semarang. mikroflora pada ikan Betok.
J.Teknologi Pertanian 7(2): 120-
126.
Cappucino JG dan Sherman. 1992.
Microbiology, A Laboratory
Mair NS. 1973. Yersiniosis in wildlife and
Manual. The Benjamin/Cummings
its public health implications. J of
Publishing Company, Inc. New
Wildlife Disease 9: 1-8
York.
Sattar M, Paul DK, Arafat SMY, Khan
Darmayati Y, Kunarso DH, Ruyitno. 2009.
MZH, Mia MC. 2006.
Dinamika bakteri indikator
Antibacterian activity of methanol
pencemaran di perairan estuari
extract of boal fish. J CMU 5 (3):
Cisadane. Oseanologi dan
323-333.
Limnologi di Indonesia 35 (2):
273-290.
Standar Nasional Indonesia. 1992. SNI: 01-
0729-1992. Ikan Segar. Badan
EFSA (European Food Safety Authority). Standardisasi Nasional. Jakarta.
2008. Food safety considerations
of animal welfare aspects of Sofia Y, Tontowi, Rahayu S. 2010.
husbandry systems for farmed fish. Penelitian pengolahan air sungai
J. EFSA 867: 1-24 yang tercemar oleh bahan organik.
J. Sumber Daya Air 6(2): 1-10.
Fardiaz S. 1993. Mikrobiologi Pangan.
Penuntun praktek laboratorium. Thayib SS, Suhadi F. 1981. Kumpulan
Teknologi Pangan dan Gizi IPB. Makalah Seminar Mikrobiologi II.
Bogor. Perhimpunan Mikrobiologi
Indonesia. LIPI Jakarta.
Feliatra. 2001. Isolasi dan identifikasi
bakteri heterotrof yang terdapat
pada daun mangrove (Avicenna sp.
dan Sonneratia sp.) dari kawasan
stasiun kelautan Dumai. J. Natur
Indonesia III(2): 104-112.

Hatmanti A. 2003. Penyakit bakterial pada


budidaya krustasea serta cara
penanganannya. J. Oseana
XXVIII(3): 1-10.

Holt JG, Krieg NR, Sreath PHA, Staley JT,


William CT. 1994. Bergeys
Manual of Determinative
Bacteriology. Ninth Edition.

Anda mungkin juga menyukai