Anda di halaman 1dari 6

EFEKTIVITAS TEKNIK EFFLEURAGE TERHADAP PENURUNAN

INTENSITAS NYERI

Fatimah Nur Rahma1, Ida Sofiyanti2, Chichik Nirmasari3


1,2,3
Fakultas Kesehatan, Universitas Ngudi Waluyo
Email : fatimahnurahma2@gmail.com, email2 : idasofiyanti@gmail.com
1

Email3 : chichik_ns@yahoo.co.id

ABSTRAK

Terapi komplementer akhir-akhir ini menjadi sorotan banyak negara sebagai praktek
yang bukan bagian dari sistem medis dominan atau dengan farmakologikal, tetapi
memerlukan dukungan hasil-hasil penelitian (evidence-based practice). Terapi
komplementer digunakan untuk membantu dalam mengatasi fisik, emosional,
transformasi psikologis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui mengetahui
efektivitas effleurage dalam mengurangi beberapa kejadian di bidang kesehatan
khususnya kebidanan. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah
literatur review mengenai efektivitas effleurage. Penelusuran artikel dilakukan
dengan google search dan proquest yang dipublikasikan sejak tahun 2015 sampai
dengan 2017 yang diakses fulltext dalam format pdf. Secara signifikan ditunjukkan
bahwa effleurage adalah teknik komplementer yang sangat efektif dalam
mengurangi intensitas nyeri.

Kata kunci: Effleurage, Intensitas Nyeri, Terapi Komplementer

| 63
PENDAHULUAN sakit alami. Selain itu, pijat akan
Terapi kompelementer atau alternatif mengurangi ketegangan otot dan rasa sakit,
akhir-akhir ini menjadi sorotan banyak meningkatkan mobilitas serta melancarkan
negara yang dapat didefinisikan sebagai peredaran darah. Pijat dilakukan untuk
praktek yang bukan bagian dari sistem membantu dalam mengatasi fisik,
medis dominan atau dengan emosional, transformasi psikologis (1), (3), (4),
(5)
farmakologikal. Kejadian persentase .
pemanfaatan terapi komplementer, yaitu Effleurage adalah bentuk massase
80% di Afrika, 70% di Kanada, 49% di dengan menggunakan telapak tangan yang
Prancis, 46% di Australia, 42% di US, 40% memberi tekanan lembut ke atas permukaan
di China, 31% di Belgium dan 18% di tubuh dengan arah sirkular secara berulang
Holland (8). yang bertujuan untuk meningkatkan
Definisi tersebut menunjukkan sirkulasi darah, memberi tekanan serta
terapi komplemeter sebagai pengembangan meningkatkan relaksasi fisik dan mental.
terapi tradisional dan ada yang Effleurage merupakan teknik massase yang
diintegrasikan dengan terapi modern yang mudah dilakukan, aman, tidak memerlukan
mempengaruhi keharmonisan individu dari banyak alat, tanpa efek samping dengan
aspek biologis, psikologis, dan spiritual. tindakan utama aplikasi dari teori Gate
Hasil terapi yang telah terintegrasi tersebut Control yang dapat menutup gerbang
ada yang telah lulus uji klinis sehingga untuk menghambat perjalanan rangsang
sudah disamakan dengan obat modern (4). nyeri pada pusat yang lebih tinggi pada
Terapi komplementer yang ada sistem saraf pusat (2), (5), (7).
menjadi salah satu pilihan pengobatan Berdasarkan penelitian tindakan
masyarakat. Di berbagai tempat pelayanan Effleurage massage dapat digunakan untuk
kesehatan tidak sedikit klien bertanya berbagai terapi, seperti mengurangi nyeri
tentang terapi komplementer atau alternatif disminore (3), nyeri saat persalinan (2), (6), (9),
pada petugas kesehatan seperti dokter mengurangi nyeri pada penderita kanker(3),
(7)
ataupun perawat. Masyarakat mengajak , dan mengurangi kejadian gejala
dialog perawat untuk penggunaan terapi menopause(4).
alternatif (Smith et al., 2004). Hal ini Tujuan penelitian ini adalah untuk
terjadi karena klien ingin mendapatkan mengetahui efektivitas effleurage dalam
pelayanan yang sesuai dengan pilihannya, mengurangi beberapa kejadian di bidang
sehingga apabila keinginan terpenuhi akan kesehatan khususnya kebidanan.
berdampak ada kepuasan klien. Sehingga
dapat menjadi peluang bagi perawat untuk METODE PENELITIAN
berperan memberikan terapi komplementer, Metode penelitian yang digunakan
tetapi memerlukan dukungan hasil-hasil pada penelitian ini adalah literatur review,
penelitian (evidence-based practice)(8). yaitu mengumpulkan dan menganalisis
Massage adalah terapi yang artikel-artikel penelitian mengenai
digunakan untuk melakukan pelepasan efektivitas effleurage. Penelusuran artikel
endorphin yang merupakan penghilang rasa dilakukan dengan pendekatan data (data

64 |
base) google schoolar, Proquest dengan artikel yang dipublikasikan sejak tahun
menggunakan kata kunci seperti effleurage, 2010 sampai dengan 2017 yang dapat
efektivitas. Artikel yang dipilih adalah diakses fulltext dalam format pdf.

HASIL
Metode Subyek
No Judul Hasil
Penelitian Penelitian
1. The Impact of Desain yang Responden Nilai rata-rata tingkat intensitas
Relaksasi Front digunakan pada 21 teknik nyeri disminore pada kelompok
Effleurage towards penelitin ini effleurage perlakuan sebelum dan setelah
Dysmenorhea Pain menggunakan dan 21 yaitu 8,238 menjadi 2,667;
(Walin, 2015) rancangan pre- reponden Sedangkan pada kelompok
post test design kontrol kontrol sebelum dan setelah yaitu
with control teknik 7,87 menjadi 6,09. Selisih
group. Sampel relaksasi penurunan intensitas nyeri
yang digunakan nafas. dengan teknik effleurage adalah
sebanyak 21 5,571 daripada kelompok kontrol
reponden. dengan relaksasi nafas dalam
Analisa data yaitu 1,762
dengan t-test.
2. Pengaruh Massage Penelitian ini Distribusi Rata-rata tingkat nyeri sebelum
Effleurage Terhadap menggunakan frekuensi yaitu 3,78 dan sesudah yaitu 2,96
Pengurangan Tingkat pendekatan one usia ibu < sehingga selisih perbedaan 0,82.
Nyeri Persalinan Kala group pre-post 20 tahun
I Fase Aktif pada test design. 4,3% dan
Primigravida di Ruang Sampel 23 20-35
Bougenville di RSUD responden. tahun
Tugurejo Semarang Analisa uji 95,7%.
(Wulandari, 2015) Wilcoxon.
Instrumen
lembar
observasi.
3. Pengaruh Massage Penelitian ini Intensitas Rata-rata tingkat nyeri sebelum
Effleurage Terhadap menggunakan nyeri 5,9% yaitu 7,6471 dan sesudah yaitu
Pengurangan pendekatan one dan nyeri 6,1176 sehingga selisih
Intensitas Nyeri group pre-post berat perbedaan 1,5294.
Persalinan Kala I Fase test design. 94,1%.
Aktif pada Primipara Sampel 34
di responden.
RSIA Bunda Arif Analisa uji t-test.
Purwokerto Tahun Instrumen
2011 (Handayani, lembar
2015) observasi.
4. Perbedaan Efektivitas Desain yang Responden Tindakan effleurage mengalami
Teknik Back- digunakan pada 24 teknik penurunan 2,92. Sedangkan,
Effleurage dan Teknik penelitian ini back- dengan counter-pressure
Counter-Pressure menggunakan effleurage mengalami penurunan 3,63.
Terhadap Tingkat rancangan pre- dan 24 Sehingga counter-pressure lebih
Nyeri Punggung post test design reponden efektif dalam menurunkan
Bawah (Nastiti, 2012) with control kontrol intensitas nyeri.
group. Sampel teknik

| 65
yang digunakan counteur-
sebanyak 24 pressure.
reponden.
Analisa data
dengan Mann-
Whitney.
5. A Study To Assess Desain pre-post Intensitas Intensitas nyeri setelah intervensi
The Effectiveness of test. Sampel 30 nyeri 27 12 responden nyeri berat, 18
Effleurage to Reduce responden. responden nyeri sedang. Perbedaan antara
Labor Pain During 1st nyeri berat, hasil pre-post test dengan t test
Stage of Labor 3 nyeri value adalah 6,45 diketahui nilai
Among Primigravida sedang. kebenarannya P=0.05 atau 5%.
Women in a Selected
Hospital,
Bhubaneswar
(Priyadarsini, 2014)
6. A literature review Desain pre-post Penilaian Intensitas nyeri adalah 5.41.2.
about effectiveness of test. Sampel 30 intensitas Sehingga disimpulkan
massage therapy for responden. nyeri bahwaffleurage mempunyai efek
cancer pain (Somani, dilakukan jangka panjang dan baik untuk
2013) dengan mengurangi nyeri. Hasil studi
Visual menunjukkan nyeri menurun
Analog selama 16 sampai 18 jam p<0.04
Scale dengan penurunan nyeri dari
(VAS) 3.22.
7. Effect of Simplified Desain pre-post Penilaian Tindakan Effleurage diukur
lymph drainage on the test study grup. dengan dengan 3 parameter sebelum dan
body: in females with Sampel 19 Visual sesudah terapi dengan hasil
menopausal disorder responden. Analog sebelum 0.131 g/dl, after 0.091
(Inoue, 2017) Scale g/dl dengan penurunan 44%,
(VAS) p=0.044.
DISKUSI dapat membuat lebih nyaman karena
Terapi effleurage adalah terapi relaksasi otot dikemukakan oleh Mons
komplementer yang menerapkan gate Dragon dalam Gadysa (2009) (1), (3), (4), (6).
control teori oleh Mander dan Tamsuri Penurunan ini terjadi karena
(2007) yaitu bahwa serabut nyeri membawa pemberian effleurage menstimulasi serabut
stimulus nyeri ke otak lebih kecil dan dikulit sehingga sinyal nyeri dapat
perjalanan sensasinya lebih lambat dari dihambat dengan cepat yang
pada serabut sentuhan yang luas dan mengakibatkan gerbang tertutup sehingga
sensasinya berjalan lebih cepat. Ketika korteks serebri tidak menerima sinyal nyeri
sentuhan dan nyeri dirangsang bersama dan intensitas nyeri berkurang.
sensasi sentuhan berjalan ke otak dan
menutup pintu gerbang dalam otak dan Nyeri dalam Persalinan
terjadi pembatasan intensitas nyeri di otak. Hasil penelitian tersebut diterapkan
Effleurage mempunyai distraksi yang dapat oleh Handayani, dkk. (2011) dengan hasil
meningkatkan pembentukan endorphin perbedaan signifikan antara intensitas nyeri
dalam sistem kontrol desenden sehingga sebelum dan setelah intervensi dan selaras

66 |
dengan gate control teory. Penelitian ini terapi effleurage. Perbedaan pre dan post
dilakukan di RSIA Bunda Arif Purwokerto tes adalah 6.45 dengan tingkat keberhasilan
dengan 34 responden. Analisis bivariat t- p=0.05 atau 5%.
test menunjukkan 1,53 sehingga effleurage
dapat digunakan sebagai intervensi dalam Nyeri Gejala Menopause
asuhan kebidanan. Penerapan pada 19 responden dengan
Hasil penelitian ini sejalan dengan gejala menopause seperti edema, kelelahan,
penelitian yang dilakukan oleh Wulandary nyeri gejala menopause pada penelitian
(2015), di RSUD Tugurejo Semarang yang dilakukan oleh Inoue (2017)
dengan pengurangan nyeri persalinan kala I didapatkan hasil pengukuran Corti 14 dari
terhadap 23 responden diperoleh rata-rata 19 responden mengalami penurunan
2.96 p-value (0,000). Pada penelitian ini (sebelum : 0.131 g/dl, sesudah : 0.091
pemijatan effleurage dilakukan di abdomen g/dl dengan tingkat penurunan 44%, p=
dengan usapan lembut, lambat, dan panjang 0.044), DHEA 13 dari 19 responden
atau tidak terputus-putus. mengalami penurunan (sebelum : 73.5
Penanganan dan pengawasan nyeri pg/ml, sesudah : 57.8 pg/ml dengan tingkat
persalinan menurut Nastiti (2014), back- penurunan 27%, p= 0.018), sedangkan
effleurage dengan mean value 2.92 yang VAS mengalami penurunan pada 12 dari 19
dilakukan pada daerah punggung belakang responden, p=0.546 dan immunoglobin
dinilai kurang efektif dibandingkan dengan meningkat 12 dari 19 responden, p=0,184.
counter-pressure dengan mean value 3.63 Sehingga effleurage berguna untuk
yang dilakukan pada titik tertentu untuk menurunkan kelelahan, edema, nyeri gejala
mengurangi nyeri persalinan. menopause, melancarkan sirkulasi dan
meningkatkan metabolisme fungsi imun.
Nyeri dalam Disminore Effleurage diterapkan untuk
Penelitian lain oleh Hartati (2015), meningkatkan sekresi Corti dengan aktivasi
dengan 21 responden terhadap 21 cerebrum-hipotalamus-kelenjar pituitari-
responden untuk mengurangi nyeri hormon adrenal yang akan menekan tingkat
disminore 5,571 karena mampu stress sehingga produksi Corti terus
mengurangi ketegangan otot dan meningkat. Meningkatnya kadar Corti
meningkatkan sirkulasi area yang sakit menyebabkan DHEA atau hormon steroid
serta mencegah terjadinya hipoksia dengan fungsi utama memproduki kelenjar
sehingga mampu mengurngi adrenal, anti inflammantory, dan
ketidaknyamanan pada daerah yang sakit. sebagainya melakukan fungsinya dengan
Penelitian lain oleh Priyadarsini baik. Jika pasien dalam kondisi stress maka
(2014) di Bhubaneswar dengan 30 hormon DHEA tertahan dan menyebabkan
responden. Pemberian terapi dilakukan nyeri dan stress. Berdasarkan hal tersebut,
setelah pengukuran intensitas nyeri dengan effleurage mampu mengurangi masalah
durasi 30 menit pada kala I. Sedangkan atau gejala pada masa klimakterium dengan
untuk pengukuran intensitas nyeri setelah keluhan nyeri maupun stress (7).
tindakan setelah 30 menit dilakukannya

| 67
Dalam pemaparan ini, effleurage Therapy Science Vol 29 pg 115-
dinilai efektiv dalam mengurangi berbagai 118, 2017.
(5)
keluhan dalam kebidanan. Nastiti, R.K.R. 2012. Perbedaan
Efektivitas Teknik Back-Effleurage
KESIMPULAN dan Teknik Counter-Pressure
Teknik Effleurage dinilai efektif untuk Terhadap Tingkat Nyeri Pinggang
mengurangi intensitas nyeri sehingga Kala I Fase Aktif Persalinan.
(6)
tenaga kesehatan dapat menggunakan terpai P. Sushree Sangeeta, Truptimaye S
komplementer ini menjadi pengobatan Arangi, et al. 2014. A study to
alternative yang berdasarkan evidence- Assess The Effectiveness of
based. Effleurage to Reduce Labor Pain
During 1st Stage of Labor Among
REFERENSI Primigravida Women in a Selected
(1)
Bernard, Maria, GradDipChiro, et al. Hospital, Bhubaneswar. Journal of
2016. Chiropractic Management of Science Vol. 4 Issue 11 pg 695-
Pregnancy-Related Lumbopelvic 698.
(7)
Pain: A Case Study. Jounal Somani S., Saima Merchant, Shafira
Chiropractic Medicine Vol. 15, pg Lalani. 2013. A literature review
129-133. about effectiveness of massage
(2)
Handayani, Rahmi. 2013. Pengaruh therapy for cancer pain. Journal of
Massage Effleurage Terhadap Nursing Vol. 63 No. 11.
(8)
Pengurangan Intensitas Nyeri Widyatuti. 2008. Terapi Komplementer
Persalinan Kala I Fase Aktif Pada Dalam Keperawatan. Jurnal
Primipara di RSIA Bunda Arif Keperawatan Indonesia Vol. 12,
Purwokerto Tahun 2011. Jurnal No. 1 hal 53-57.
(9)
Kebidanan, Vol. V, No. 01. Wulandari, Priharyanti, Prasita Dwi Nur
(3)
Hartati. 2015. The Impact of Front Hiba. 2015. Pengaruh Massage
Effleurage Toward Dysminorhea Effleurage Terhadap Pengurangan
Pain. Jurnal Riset Kesehatan Vol. 4 Tingkat Nyeri Persalinan Kala I
No. 3 September 2015 Fase Aktif pada Primigravida di
(4)
Inoue, K., Hiroshi Maruoka. 2015. Effects Ruang Bougenville di RSUD
of simplified lymph drainage on the Tagurejo Semarang. Jurnal
body: in females with menopausal Keperawatan Maternitas Vol. 3 No.
disorder. Journal of Physical 1 hal 59-67.

68 |

Anda mungkin juga menyukai