Percobaan 5
Disusun oleh
NPM : 10060312009
2012
Percobaan 5
1. Tujuan :
2. Prinsip :
adsorbent pada kolom dan dielusi dengan pelarut yang sama atau berbeda.
sekitar. Air bertindak sebagai komponen dalam larutan pengelusi (fase gerak),
Kromatografi lapis tipis, yang bertindak sebagai fase diam adalah suatu
alumina, Al2O3, silica gel, dan SiO2. Semakin kuat komponen yang ingin dipisahkan
diadsorpsi ke dalam fase diam, akan semakin lambat komponen bermigrasi dalam
Hasil pemisahan dengan teknik kromatografi kertas dan kromatografi lapis tipis
dengan fase diam menyebabkan terjadinya perbedaan waktu retensi (tR) dan
bahan padat atau porous (berpori) berbentuk molekul kecil atau cairan yang
inert maupun berinteraksi dengan analit tersebut. Fase gerak tidak hanya berupa
cairan, tetapi bisa juga berupa gas inert yang umumnya dapat dipakai sebagai
yang bergerak dari atas sampai bawah dimana pada setiap corong pisah terjadi
pemisahan. Dan juga permukaan antar fase pada kromatografi lebih besar.
(Roy,Gritter.1991)
4. Prosedur percobaan :
4. Tabung reaksi tersebut kemudian diaduk isinya dengan cara dikocok sampai
1. Fase gerak dijenuhkan didalam beaker glass selama beberapa saat dan ditutup
: 1 ml.
2. Kertas Whatman no.1 dipotong dengan ukuran bebas tetapi berbentuk persegi.
3. Disetiap sisi kertas diberi batas selebar 0,5 cm dari tepi sisi.
4. Diberi nomor 1-5 pada salah satu sisinya dengan jarak yang agak berjauhan
7. Pada nomor 3 diberi totolan pasta tomat juga sebanyak 2 kali penotolan.
8. Pada nomor 4 diberi totolan pasta tomat juga sebanyak 3 kali penotolan.
10. Setelah kering, kertas whatman tadi dimasukkan kedalam beaker glass yang
11. Ditunggu beberapa saat sampai fase geraknya migrasi ke fase diam sampai
diangkat dan dimasukkan kedalam suatu wadah atau bejana yang tertutup yang
13. Ditunggu beberapa saat sampai terlihat perkembangan dari fase geraknya.
3. Ujung atas dan ujung bawah dari KLT, diberi garis dari tepi sisi sebesar 0,5 cm.
4. Diberi nomor 1 dan 2 dengan letak yang agak berjauhan pada salah satu ujung
dari KLT.
6. Pada nomor 2 diberi totolan pasta tomat sebanyak 1 kali penotolan juga.
7. KLT tersebut kemudian dimasukkan kedalam chamber yang telah berisi heksana
dan etanol.
8. Ditunggu beberapa saat sampai fase gerak migrasi ke fase diam sampai batas
atas KLT.
10. KLT dikeluarkan dari wadah atau bejana tersebut dan ditandai hasil dari
a. Alat :
1. Neraca analitik
2. Tabung reaksi
3. Corong pisah
5. Pipa kapiler
6. Bejana tertutup
7. Pensil
8. Kristal iodine
9. Lampu UV
10. Kertas saring
13. Chamber
b. Bahan :
2. Etanol 3 ml
3. 1 ml diklorometan
4. Larutan NaCl
7. Heksana 7 ml
8. Eter 9 ml
9. Aseton 1 ml
6. Hasil pengamatan :
Pasta tomat telah disediakan oleh asisten, sehingga tidak perlu dibuat lagi.
B. Kromatografi kertas
Percobaan ini dapat dikatakan gagal. Ini dikarenakan pada kertas whatman
tidak terlihat perkembangan dari fase geraknya ketika dilihat di bawah sinar lampu
UV.
Terdapat perkembangan fase gerak pada KLT yang dapat dilihat dibawah
sinar lampu UV. Bercak pasta tomat naik 5,4 cm dari posisi awalnya. Sedangkan
didalamnya.
Ket : KLT yang telah ditotol dengan pasta tomat dan -karoten.
Rf pasta tomat = Rf -karoten =
5,4 1,5
= =
5,5 5,5
= 0,981 = 0,272
0,981
Perbandingannya : = 3,6 : 1
0,272
7. Pembahasan :
asisten. Sehingga tidak perlu dibuat lagi oleh praktikan. Ini dikarenakan
pembuatan pasta tomat membutuhkan waktu yang lama, sedangkan waktu yang
dalam tomat. Senyawa Na2SO4 ditambahkan juga pada pembuatan pasta tomat,
B. Kromatografi kertas
bercak lain yang menempel pada kertas whatman tersebut. Dan juga dikarenakan
oleh faktor kejenuhan larutannya. Larutan yang digunakan sebagai fase geraknya
haruslah larutan yang sudah jenuh dengan titik jenuh yang tinggi supaya dapat
menggerakkan -karoten dan pasta tomat sampai batas atas sisi kertas. Juga
terdapat kesalahan lain yaitu cara penotolannya yang salah. -karoten yang
yang dilapisi silika gel sebagai fase diam dan campuran pelarut sebagai fase gerak.
Larutan sebagai fase gerak akan merambat naik ke atas fase diam akibat gaya
kapilaritas yang disebabkan daya serap silika gel pada fase diam.
KLT ditotol dengan pasta tomat dengan menggunakan pipa kapiler yang
kecil dan mudah patah. Perlu kehati-hatian dalam menggunakan pipa kapiler
dibiarkan di udara terbuka. Setelah pemakaian, senyawa ini harus ditutup kembali
dengan menggunakan alumunium foil agar tidak bereaksi dengan udara sekitar. -
karoten juga merupakan senyawa non polar yang strukturnya memiliki banyak
KLT digunakan untuk senyawa tunggal. Hal ini dikarenakan supaya bisa
terlihat bercak-bercak dari fase geraknya. Dengan kata lain, KLT dapat digunakan
Dengan membagi jarak tempuh noda dan pelarut, maka akan didapat nilai
Secara teoritis, Rf -karoten adalah berkisar antara 0,45 0,5. Secara praktek
1. Mana yang lebih baik untuk memisahkan dan mendeteksi komponen dalam
Jawab :
yang berkelakuan seperti penyokong yang inert. Dan juga kromatografi kertas
2. Pigmen apa saja yang terdapat dalam pasta tomat yang digunakan pada
Likopen dan -karoten memiliki banyak ikatan karbon. Sehingga likopen dan -
Struktur -karoten :
Jawab :
Pembuatan plat kromatografi lapis tipis diatas kaca ada beberapa cara, yaitu
cuplikan dalam jumlah yang sedikit dan noda-noda yang terpisahkan dilokalisir
dan kromatografi lapis tipis yang dimana ketiganya memiliki prinsip yang sama.
elusinya.
Ilmu.
6. Sastrohamidjojo,H.2005.Kromatografi,1-12.Yogyakarta:Liberty press.