Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PELAYANAN P2P
Kebijakan Pelaksanaan pelayanan pasien di ruang P2P harus mengikuti ketentuan yang
tertuang dalam instruksi kerja ini
Tujuan Untuk pedoman bagi petugas P2P tentang pelayanan pasien di ruang P2P
Referensi
Ruang Pelayanan pasien di ruang P2P Puskesmas Labuhan Lombok .
Lingkup
Penanggung Koordinator P2P
Jawab
Masa Berlaku Ditinjau ulang setahun sekali
Definisi Pelayanan pasien di ruang P2P adalah tata cara pelayanan yang harus dilakukan
oleh pasien dan petugas di ruang P2P Puskesmas Labuhan Lombok .
Kriteria Semua pasien yang memerlukan pelayanan P2P tertangani dengan baik
Pencapaian
Alat dan Alat :
Bahan 1. ATK
2. Blangko informed concern
3. Buku register P2P
4. Buku Pedoman P2P
5. Obat Obatan P2P
Hal-hal yang Semua pasien TB Paru dan Kusta tidak dipungut biaya
perlu
diperhatikan
Dokumen Buku register laboratorium
terkait
Unit terkait Klinik Umum, Ruang Laboratorium
Formulir - Formulir TB 01,02, 05, 09,10
yang - Informed concern
digunakan
DAFTAR TILIK
KEGIATAN TIDAK
NO YA TIDAK
APAKAH ? BERLAKU
Kebijakan Pelaksanaan pemberian imunisasi BCG harus mengikuti ketentuan yang tertuang
dalam instruksi kerja ini
Tujuan Untuk pedoman bagi petugas imunisasi tentang cara pemberian imunisasi BCG
Referensi - Petunjuk Pelaksanaan Imunisasi Puskesmas
- Pelatihan Safe Injection, Dinkes Prop. Nusa Tenggara Barat Tahun 2015.
Ruang Unit pelayanan KIA dan Posyandu
Lingkup
Penanggung Koordinator Imunisasi
Jawab
Masa Ditinjau ulang setahun sekali
Berlaku
Definisi Pemberian imunisasi BCG adalah memberikan kekebalan pada tubuh dengan cara
memasukkan reagen / vaksin BCG dengan cara disuntikkan
Kriteria Didapatkan kekebalan terhadap penyakit Tuberkulosis
Pencapaian
Alat dan 1. Vaksin BCG dan pelarutnya
Bahan
2. Kapas alkohol 70%
3. Disposible / spuit BCG
4. Safety Box
5. Spuit 5 ml
6. Buku register / KMS
Langkah- 1. Petugas memberi tahu pasien maksud dan tujuan pemberian imunisasi
langkah
BCG.
2. Pengisian informed concern.
3. Petugas mempersiapkan alat dan bahan.
4. Petugas mencuci tangan.
5. Petugas melarutkan vaksin BCG dengan pelarut vaksin BCG dengan
menggunakan alat suntik / spuit steril ( ADS 5 ml )
6. Petugas mengambil vaksin yang sudah dilarutkan dan memasukkannya
pada spuit / alat suntik BCG ( 0,05 ml )
7. Petugas mengatur posisi bayi sedemikian rupa agar memudahkan proses
penyuntikan
8. Petugas membersihkan tempat suntikan ( lengan kanan atas ) dengan
menggunakan kapas alkohol. 7
9. Petugas memasukkan alat suntik kedalam kulit bayi secara intra kutan
10. Petugas mendorong piston secara perlahan sampai timbul indurasi pada
permukaan kulit dan memastikan vaksin masuk sesuai dosisnya ( 0,05
ml ).
11. Petugas menarik alat suntik dari permukaan kulit dan membuang alat
suntik yang sudah terpakai kedalam safety box tanpa melakukan
recapping / menutup alat suntik tersebut.
12. Petugas mencatat pada buku register / KMS
13. Petugas merapikan alat dan bahan
14. Petugas mencuci tangan
tersebut.
Hal-hal yang - Vaksin yang sudah dilarutkan harus digunakan sebelum lewat 3 jam
perlu - Penderita TBC dan penyakit kulit menahun merupakan kontraindikasi
diperhatikan pemberian imunisasi BCG
Dokumen - Buku register imunisasi / KMS
terkait - Buku kohort bayi
Unit terkait - KIA
- Posyandu
Formulir yang - Form permintaan vaksin
digunakan
9
DAFTAR TILIK
KEGIATAN TIDAK
NO APAKAH ? YA TIDAK
BERLAKU
1 Petugas memberi tahu pasien maksud dan
tujuan pemberian imunisasi BCG.
tersebut.
DAFTAR TILIK
KEGIATAN TIDAK
NO APAKAH ? YA TIDAK
BERLAKU
1 Petugas memberi tahu pasien maksud dan
tujuan pemberian imunisasi DPTHB
15
Petugas mencuci tangan
REKAMAN HISTORIS PERUBAHAN
tersebut.
Hal-hal -
yang perlu - Vaksin yang sudah dilarutkan harus digunakan sebelum lewat 6 jam
diperhatikan
Dokumen - Buku register imunisasi / KMS
terkait - Buku kohort bayi
Unit terkait - KIA
- Posyandu
Formulir - Form permintaan vaksin
yang
digunakan
DAFTAR TILIK
KEGIATAN TIDAK
NO APAKAH ? YA TIDAK
BERLAKU
1 Petugas memberi tahu pasien maksud dan
tujuan pemberian imunisasi Campak
tersebut.
24
DAFTAR TILIK
KEGIATAN TIDAK
NO APAKAH ? YA TIDAK
BERLAKU
1 Petugas memberi tahu pasien maksud dan
tujuan pemberian imunisasi TT
Kebijakan Pelaksanaan pemberian imunisasi POLIO harus mengikuti ketentuan yang tertuang
dalam instruksi kerja ini
Tujuan Untuk pedoman bagi petugas imunisasi tentang cara pemberian imunisasi POLIO
Referensi - Petunjuk Pelaksanaan Imunisasi Tingkat Puskesmas
- Pelatihan Safe Injection, Dinkes Prop. Nusa Tenggara Barat Tahun 2015
Ruang Unit pelayanan KIA dan Posyandu
Lingkup
Penanggung Koordinator Imunisasi
Jawab
Masa Ditinjau ulang setahun sekali
Berlaku
Definisi Pemberian imunisasi POLIO adalah memberikan kekebalan pada tubuh dengan
cara memasukkan reagen / vaksin POLIO dengan cara diteteskan melalui mulut
Kriteria Didapatkan kekebalan terhadap penyakit Polio
Pencapaian
Alat dan 1. Vaksin Polio
Bahan 2. Kapas alkohol 70%
3. Vaksin carrier / thermos
4. Safety Box
5. Buku kohort bayi
6. Buku register / KMS
7. Gunting / Pincet
Langkah- 1. Petugas memberi tahu pasien maksud dan tujuan pemberian imunisasi Polio.
langkah 2. Pengisian informed concern.
3. Petugas mempersiapkan alat dan bahan.
4. Petugas mencuci tangan.
5. Petugas mengambil vaksin Polio dari vaksin carrier
6. Petugas membuka tutup vaksin Polio dengan menggunakan gunting / pincet
7. Petugas mengatur posisi bayi sedemikian rupa agar memudahkan proses
penetesan vaksin Polio
8. Petugas meneteskan 2 tetes vaksin Polio kedalam mulut bayi.
9. Petugas memasukkan kembali vaksin polio kedalam vaksin carrier / thermos
10. Petugas mencatat pada buku register / KMS
11. Petugas merapikan alat dan bahan
12. Petugas mencuci tangan
bayi.
Hal-hal yang
perlu - VVM A atau B
diperhatikan
Dokumen - Buku register imunisasi / KMS
terkait - Buku kohort bayi
Unit terkait - KIA
- Posyandu
Formulir - Form permintaan vaksin
yang
digunakan
DAFTAR TILIK
KEGIATAN TIDAK
NO APAKAH ? YA TIDAK
BERLAKU
1 Petugas memberi tahu pasien maksud dan
tujuan pemberian imunisasi Polio
Hal-hal yang
perlu 2. VVM A atau B
diperhatikan
Dokumen 3. Buku register imunisasi / KMS
terkait 4. Buku kohort bayi
Unit terkait 5. KIA
6. Posyandu
Formulir 7. Form permintaan vaksin
yang
digunakan
DAFTAR TILIK
KEGIATAN TIDAK
NO APAKAH ? YA TIDAK
BERLAKU
1 Petugas memberi tahu pasien maksud dan
tujuan pemberian imunisasi HB
Flowchart ( Makro )
Diagram alir
Anamnesa Pemeriksaan
Pasien datang
Diagnosa
Terapi
Pasien pulang
Flowchart ( Mikro )
Pasien Anamnesa Pemeriksaan fisik
datang
Pemeriksaan
Laboratorium
Diagnosa
Ada
Rujuk RS
Penyuli
t
Terapi
Konseling
Pasien
pulang
Langkah - A. Anamnesa
langkah 1. Panas tinggi mendadak 2 7 hari tanpa sebab yang jelas
2. Nyeri ulu hati
3. Mual dan muntah
4. Ada tanda tanda perdarahan di kulit
5. Mimisan
6. Batuk darah / muntah darah
7. Berak darah
B. Pemeriksaan
- Lakukan pemeriksaan Test Rumple Leede
- Lakukan pemeriksaan Thrombosit
C. Penatalaksanaan
- Beri antipiretik
- Anjurkan banyak minum
- Anjurkan istirahat
- Anjurkan kontrol ulang
BAGAN PENATALAKSANAAN PENDERITA DEMAM BERDARAH
DENGUE ( DBD )
Tersangka DBD
Tidak Ada
Ada Kedaruratan Kedaruratan
Ya Tidak
Rawat Inap /
Rumah Sakit
Rawat
Jalan
Hal-hal yang
perlu diperhatikan
Dokumen terkait Register Medis
Unit terkait BP/PU, Pustu, Pusling
Formulir yang 12. Form permintaan pemeriksaan Laboratorium
digunakan 13. Form Laporan DB
Kebijakan 14. Komunikasi dengan sasaran dilaksanakan setiap saat atau sesuai dengan
kebutuhan
15. Pelaksanaannya harus sesuai dengan ketentuan yang tertuang dalam
Prosedur kerja ini
Tujuan Sebagai pedoman petugas dalam melaksanakan komunikasi dengan sasaran yang
sesuai dengan standar dan bermutu
Referensi Pedoman kesehatan reproduksi remaja, Dinas Kesehatan Kab. Lombok Timur,
Tahun 2007
Ruang Semua unit pelayanan di Puskesmas Labuhan Lombok .
Lingkup
Penanggung
Jawab
Masa Ditinjau ulang setahun sekali
Berlaku
Definisi Komunikasi dengan sasaran adalah proses tatap muka penyampaian informasi dan
saling pengertian antara 2 orang atau lebih yang didalamnya terdiri dari unsur
komunikator, pesan, penerima pesan dan umpan balik.
Kriteria Sasaran merasa puas mendapatkan informasi pelayanan
Pencapaian
Alat dan 16. ATK
Bahan 17. Brosur, leaflet, poster
18. Lembar balik
Langkah - 1. Petugas memberikan salam pada sasaran dan mempersilahkan masuk
langkah 2. Petugas menanyakan maksud dan tujuan sasaran
3. Petugas memberikan informasi sesuai yang dibutuhkan sasaran
4. Petugas membantu mengambil keputusan yang tepat uintuk sasaran
5. Petugas menjelaskan kepada sasaran apa yang harus dilakukan setelah
mengambil keputusan
6. Petugas menyarankan untuk bisa datang kembali apabila masih ada yang
dibutuhkan
7. Petugas mengantarkan pasien sampai depan pintu dan mengucapkan selamat
jalan
Diagram alir
Petugas memberikan salam
pada sasaran dan
mempersilahkan masuk
Petugas mengantarkan
pasien sampai depan pintu
dan mengucapkan selamat
jalan
Hal hal 19. Komunikator harus mempunyai ilmu
yang perlu 20. Komunikator mempunyai ketrampilan
diperhatikan 21. Komunikator mengerti / mampu bersikap yang tepat dan adekuat
Dokumen 22. Register rawat jalan
terkait 23. Form laporan
Unit terkait 24. Semua unit di Puskesmas Labuhan Lombok .
DAFTAR TILIK
KEGIATAN TIDAK
NO APAKAH ? YA TIDAK
BERLAKU
1 Petugas memberikan salam pada sasaran dan
mempersilahkan masuk
Petugas mendokumentasikan
hasil identifikasi kebutuhan dan
harapan sasaran
DAFTAR TILIK
KEGIATAN TIDAK
NO APAKAH ? YA TIDAK
BERLAKU
KEGIATAN TIDAK
NO APAKAH ? YA TIDAK
BERLAKU
1 33. Petugas menyiapkan tempat dan ATK
2 34. Petugas melakukan pembahasan masalah
dengan seluruh anggota Pokja
3 35. Petugas membuat rencana tindak lanjut
untuk mencari pemecahan masalah
4 36. Petugas membuat jadfwal rencana tindak
lanjut
5 37. Petugas membuat notulen
6 38. Petugas merapikan tempat dan alat
KEGIATAN TIDAK
NO APAKAH ? YA TIDAK
BERLAKU
1 39. Petugas menyiapkan undangan dan
menyampaikan undangan pada pihak
2 terkait
3 40. Petugas menyiapkan tempat dan alat
41. Petugas memulai pertemuan lintas sektor
4 dan membacakan susunan acara
5 42. Pimpinan puskesmas memberikan
6 sambutan
7 43. Petugas menyampaikan materi
8 pertemuan
44. Petugas melakukan tanya jawab
9 45. Petugas membuat rencana tindak lanjut
10 46. Petugas membuat jadwal rencana tindak
lanjut
47. Petugas membuat notulen pertemuan
48. Petugas merapikan tempat dan alat
Tersangka penderita TB
Pemeriksaan Laborat
Pemeriksaan Terapi
Pasien pulang
Flowchart ( Mikro )
Pemeriksaan
Laboratorium
Diagnosa
Ada
Rujuk RS
Penyuli
t
Terapi
Konseling
Pasien pulang
Hal hal 91 .Selalu lakukan pemeriksaan dahak pada setiap pasien TB Paru
yang perlu 92.Timbang berat badan
diperhatikan
Dokumen 93.Register rawat jalan
terkait 94.Laporan TB
DAFTAR TILIK
KEGIATAN TIDAK
NO APAKAH ? YA TIDAK
BERLAKU
1 Petugas melakukan anamnesa
2 Petugas melakukan timbang berat badan
3 Petugas memberikan OAT
4 Petugas melakukan konseling
5 Petugas menganjurkan pasien untuk mengulang
6 apa yang sudah disampaikan
7 Petugas melakukan konseling ulang
8 Petugas melakukan pencatan pada buku register
dan buku bantu
PENATALAKSANAAN KUSTA
No. Kode :
/SOP/PLL/IX/2015
SOP Terbitan : 01
No. Revisi :0
Tgl. Mulai Berlaku : 2015
Halaman : 1/1 PUSKESMAS
LABUHAN LOMBOK
PEMERINTAH
KABUPATEN Muhammad Rusdi, S.Si
LOMBOK TIMUR NIP. 19720626 199203 1 005
Kebijakan Penatalaksanaan Kusta di Puskesmas Labuhan Lombok harus mengikuti ketentuan
yang tertuang dalam prosedur kerja ini
Tujuan Sebagai pedoman petugas dalam melaksanakan tugas kegiatan pelayanan P2 Kusta
di Puskesmas Labuhan Lombok .
Referensi 103. Standart Operating Prosedur Puskesmas Kabupaten Lombok Timur, Dinas
Kesehatan Kabupaten Pemalang, Tahun 2006
104.Pedoman penanggulangan penyakit Kusta Nasional Tahun 2001
Ruang Unit Pelayanan Puskesmas Labuhan Lombok, Pustu dan Pusling
lingkup
Masa berlaku Ditinjau ulang setahun sekali
Definisi Kusta adalah penyakit menular menahun yang disebabkan oleh kuman kusta
( Mycobacterium Leprae) yang menyerang kulit dan saraf tepi yang ditandai
dengan berkurangnya / hilangnya rasa raba & kelainan saraf tepi, menular melalui
penderita kusta yang tidak diobati ke orang lain melalui kontak kulit.
Kriteria Semua kasus Kusta terlayani dengan baik
pencapaian
Alat dan 104. ATK
bahan 105. MDT Kusta
106. Timbangan berat badan
107. Buku Bantu
108. Buku register Kusta
109. Form Kusta
Diagram Flowchart ( Makro )
Alur
Laboratorium
Diagnosa
Terapi
Pasien Pulang
Flowchart ( Mikro )
Diagnosa
Ada
Rujuk RS
Penyuli
t
Terapi
Konseling
Pasien Pulang
Langkah - 1. ANAMNESA
langkah - Kapan timbul bercak
- Apakah ada riwayat kontak
- Riwayat pengobatan sebelumnya
2. PEMERIKSAAN KLINIS
A. PEMERIKSAAN KULIT
1. Tempat pemeriksaan mempunyai pencahayaan yang baik
2. Periksa seluruh permukaan kulit secara sistematis dari kepala sampai kaki
3. Apakah ada bercak kemerahan ataau bercak seperti panu
4. Apakah ada nodul atau ulkus
5. Bandingkan antara sebelah kiri dengan kanan
B. TEST RASA RABA
1. Gunakan kapas yang ujungnya dilancipkan
2. Ajarkan apa yang harus dilakukan pasien
3. Sentuhkan kapas pada kulit yang normal, lalu pada tanda / bercak di kulit
Apakah ada rasa atau tidak
4. Bila ragu, bandingkan kulit yang sehat dan bercak, lihat apakah ada
perbedaan
C. PEMERIKSAAN SARAF
1. Periksa semua saraf tepi pada penderita
2. Perhatikan pembesaran saraf, konsistensi dan rasa sakit
3. Bandingkan antara kiri dan kanan
4. Lihat muka penderita ketika sedang meraba saraf untuk mengetahui ada
rasa sakit atau tidak
D. PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Bila fasilitas memadai, lakukan pemeriksaan skin smear sebelum memulai
MDT Kusta
E. KONFIRMASI DIAGNOSA
1. Bila setelah diperiksa didapatkan tanda poasti kusta ( cardinal sign ) maka
diagnosa dapat ditegakkan sebagai penderita kusta dan diberikan pengobatan
sesuai klasifikasinya
2. Bila tidak didapatkan tanda pasti kusta, maka tidak dapat didiagnosa
sebagai penderita kusta dan obat jangan diberikan
3. Bila ragu ragui, jangan didiagnosa sebagai kusta dan jangan diberi
pengobatan. Observasi / periksa kembali 3 bulan kemudian ( masukkan
sebagai suspek )
F. KLASIFIKASI
Ada 2 klasifikasi menurt WHO yaitu :
1. PB
2. MB
CARDINAL SIGN
CARDINAL SIGN
<5 >5
PB MB TIDAK
ADA RAGU ADA
G. PENATALAKSANAAN
Pengobatan penderita sesuai dengan klasifikasinya
1. PB
* Pengobatan bulan : Hari pertama
110.2 kapsul rifampicin
111. 1 tablet dapsone
Pengobatan harian : Hari ke -2 s/d 28
112.1 tablet dapsone
113.Lama pengobatan : 6 blister diminum selama 6 9 bulan
2. MB
Pengobatan bulanan : Hari pertama
114.2 kapsul Rifampicin
115.3 tablet lamprene
116.1 tablet dapsone
Pengobatan harian : Hari ke 2 s/d 28
117.1 tablet Lamprene
118.1 tablet Dapsone
Lama pengobatan
- 12 blister diminum selama 12 18 bulan
DAFTAR TILIK
KEGIATAN TIDAK
NO APAKAH ? YA TIDAK
BERLAKU
1 Petugas melakukan anamnesa
2 Petugas melakukan timbang berat badan
3 Petugas memberikan MDT
4 Petugas melakukan POD
5 Petugas melakukan konseling
6 Petugas menganjurkan pasien untuk mengulang
7 apa yang sudah disampaikan
8 Petugas melakukan konseling ulang
Petugas melakukan pencatan pada buku register
dan buku bantu
USULAN PELATIHAN
No. Kode :
/SOP/PLL/IX/2015
SOP Terbitan : 01
No. Revisi :0
Tgl. Mulai Berlaku : 2015
Halaman : 1/1 PUSKESMAS
LABUHAN LOMBOK
PEMERINTAH
KABUPATEN Muhammad Rusdi, S.Si
LOMBOK TIMUR NIP. 19720626 199203 1 005
1. TUJUAN
Untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalisme karyawan dalam rangka
meningkatkan mutu pelayanan.
2. RUANG LINGKUP
Prosedur ini menjelaskan tanggungjawab Koordinator unit Kepegawaian mulai
dari mengumpulkan data pelatihan masing-masing karyawan, menganalisa
kebutuhan pelatihan, merencanakan kebutuhan, mengusulkan kebutuhan
pelatihan, meminta umpan balik.
3. DEFINISI
a. Usulan pelatihan adalah proses pengusulan pelatihan dalam rangka
meningkatkan kompetensi dan profesionalisme karyawan
b. Mengumpulkan data pelatihan karyawan adalah proses mendata semua
diklat dan seminar yang telah diikuti oleh karyawan dalam 5 tahun terakhir
yang dibuktikan dengan sertifikat.
c. Menganalisa kebutuhan pelatihan adalah proses melakukan penilaian
antara data yang ada dengan pelatihan yang dibutuhkan untuk
meningkatkan kompetensi dan profesionalisme guna menunjang
peningkatan mutu pelayanan di puskesmas.
4. KRITERIA PENCAPAIAN
Usulan bisa diterima dan ditindaklanjuti dengan pelatihan yang dibutuhkan
6. PROSEDUR
a. Petugas Kepegawaian mengumpulkan atau mengidentifikasi data pelatihan
semua karyawan
b. Petugas kepegawaian menyerahkan identifikasi data pelatihan kepada
koordinator unit
c. Koordinator Unit menganalisa kebutuhan pelatihan guna meningkatkan kinerja di
unitnya masing-masing
d. Koordinator unit melaporkan hasil analisa kebutuhan pelatihan diunitnya kepada
MR
e. MR mendiskusikan hasil analisa kebutuhan pelatihan dengan unit kepegawaian
f. MR mengusulkan pelatihan petugas kepada kepala Puskesmas bila diperlukan
g. Kepala Puskesmas menindaklanjuti usulan tersebut,( bisa diusulkan ke tk II,
Dilatih sendiri, mengikutkan petugas ke seminar/ work shop yang sesuai)
7. DIAGRAM ALIR
8. REFERENSI
Manajemen Kepegawaian Negara, Lembaga Administrasi Negara-RI Drs. Suradji,
MA
Jakarta, 2003
9. DOKUMEN TERKAIT
Sertifikat Diklat dan seminar
10. DISTRIBUSI
a. Kepala Puskesmas
b. Tim mutu
c. Koordinator semua unit
2. RUANG LINGKUP
Ruang P2P, BP/PU
3. DEFINISI
Pengambilan MDT Kusta adalah suatau kegiatan yang dilaksanakan dalam unit
P2P dengan memberikan pelayanan kepada pasien berupa pemberian obat kusta
baik untuk pasien baru maupun pasien yang sudah mendapatkan pengobatan
kusta
4. KRITERIA PENCAPAIAN
119. Semua pasien kusta terlayani dengan baik
120. Pasien merasa puas mendapatkan pelayanan dari petugas
6. PROSEDUR
a. Petugas menyiapkan tempat dan alat alat
b. Petugas menyiapkan sasaran
c. Petugas melakukan anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang
d. Petugas melakukan penimbangan berat badan
e. Petugas melakukan POD
f. Petugas memberikan obat kusta sesuai dengan klasifikasi / tipe penderita
g. Petugas melakukan pencatatan pada buku register kusta, buku bantu dan kartu
penderita
h. Petugas melakukan konseling
i. Petugas merapikan tempat dan alat
7. DIAGRAM ALIR
Petugas melakukan
anamnesa, pemeriksaan fisik
dan pemeriksaan penunjang
Petugas melakukan
penimbangan berat badan
Petugas memberikan
Petugas Petugas melakukan obat kusta sesuai
merapikan konseling
dengan klasifikasi / tipe
tempat dan alat
penderita
1. TUJUAN
Sebagai pedoman petugas dalam melaksanakan kegiatan pelayanan P2 TBC di
Puskesmas Labuhan Lombok .
2. RUANG LINGKUP
Ruang P2P, BP/PU
3. DEFINISI
Pengambilan OAT TBC adalah suatau kegiatan yang dilaksanakan dalam unit P2P
dengan memberikan pelayanan kepada pasien berupa pemberian obat tbc paru
baik untuk pasien baru maupun pasien yang sudah mendapatkan pengobatan tbc
4. KRITERIA PENCAPAIAN
121. Semua pasien tbc terlayani dengan baik
122. Pasien merasa puas mendapatkan pelayanan dari petugas
PROSEDUR
a. Petugas menyiapkan tempat dan alat alat
b. Petugas menyiapkan sasaran
c. Petugas melakukan anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang
d. Petugas melakukan penimbangan berat badan
e. Petugas melakukan inform concent
f. Petugas memberikan obat tbc sesuai dengan klasifikasi / tipe penderita
g. Petugas melakukan pencatatan pada buku register tbc, buku bantu dan kartu penderita
h. Petugas melakukan konseling
i. Petugas merapikan tempat dan alat
DIAGRAM ALIR
Petugas melakukan
Petugas menyiapkan Petugas menyiapkan anamnesa, pemeriksaan
tempat dan alat alat sasaran fisik dan pemeriksaan
penunjang
Petugas melakukan
penimbangan berat
badan
Petugas melakukan
konseling
Petugas merapikan
tempat dan alat alat
1. KEBIJAKAN
Pelaksanaan pelaporan program di Puskesmas Labuhan Lombok harus mengikuti
ketentuan yang tertuang dalam prosedur kerja ini
2. TUJUAN
Sebagai pedoman petugas dalam melaksanakan pelaporan kepada pihak pihak terkait
3. REFERENSI
4. MASA BERLAKU
133. Ditinjau ulang setahun sekali
DEFINISI
Pelaporan program adalah suatu sistem manajemen terpadu puskesmas berupa pencapaian
cakupan hasil kerja dari setiap program yang dilaksanakan secara mingguan, bulanan dan
tahunan
KRITERIA PENCAPAIAN
134. Laporan tepat waktu
135. Laporan terdokumentasikan
ALAT DAN BAHAN
136. ATK
137. Sarana transportasi
LANGKAH LANGKAH
1. Petugas menyiapkan alat dan bahan
2. Petugas mengumpulkan data dari unit terkait / pelaksana sesuai masing masing
program
3. Petugas melakukan rekapitulasi hasil dari setiap laporan masing masing unit
4. Petugas mengajukan hasil rekapitulasi hasil laporan pada pimpinan puskesmas
untuk diketahui dan ditandatangani
5. Petugas mengisi nomer untuk surat keluar
6. Petugas mengirimkan laporan pada pihak terkait
7. Petugas menyimpan satu lembar laporan sebagai arsip
DAFTAR TILIK
KEGIATAN TIDAK
NO APAKAH ? YA TIDAK
BERLAKU
1 Petugas menyiapkan alat dan bahan
2 Petugas mengumpulkan data dari unit
terkait / pelaksana sesuai masing masing
3 program
Petugas melakukan rekapitulasi hasil dari
4 setiap laporan masing masing unit
Petugas mengajukan hasil rekapitulasi
hasil laporan pada pimpinan puskesmas
5 untuk diketahui dan ditandatangani
6 Petugas mengisi nomer untuk surat keluar
Petugas mengirimkan laporan pada pihak
7 terkait
Petugas menyimpan satu lembar laporan
sebagai arsip
1. KEBIJAKAN
Pelaksanaan orientasi pengelola program P2P yang baru di puskesmas Labuhan
Lombok harus mengikuti ketentuan yang tertuang dalam prosedur kerja ini .
2. TUJUAN
Sebagai pedoman petugas pengelola program P2P yang baru dalam melaksanakan
orientasi di Puskesmas Labuhan Lombok .
3. RUANG LINGKUP
Semua unit di Puskesmas Labuhan Lombok .
4. MASA BERLAKU
138. Ditinjau ulang setahun sekali
DEFINISI
Orientasi bagi pengelola program yang baru adalah suatu proses kegiatan yang
dilaksanakan dalam unit P2P bagi staf atau petugas yang baru dari mulai masuk sampai
dengan melaksanakan tugas sebagai pengelola / pelaksana program
KRITERIA PENCAPAIAN
139. Petugas yang baru memahami tugas dan fungsi sebagai pengelola /
pelaksana program
ALAT DAN BAHAN
140. ATK
141. Arsip laporan
LANGKAH LANGKAH
1. Petugas baru datang di Puskesmas
2. Petugas yang baru menghadap dan melapor pada Pimpinan Puskesmas
3. Petugas yang baru melakukan orientasi di ruang P2P
4. Petugas yang baru melakukan orientasi pada semua unit di Puskesmas
Lb.Lombok
5. Petugas baru melaksanakan tugas bersama sama dengan petugas /
pengelola program yang lama
6. Petugas baru mencatat semua kegiatan yang di lakukan selama orientasi
7. Petugas yang baru melaporkas semua hasil orientasi kepada Pimpinan
Puskesmas
8. Petugas baru melaksanakan tugasnya sesuai dengan surat penugasan dari
Pimpinan Puskesmas
DIAGRAM ALIR
Petugas yang baru melakukan orientasi pada semua unit di Puskesmas Lb.Lombok
Petugas yang baru melaporkas semua hasil orientasi kepada Pimpinan Pusskesmas
DAFTAR TILIK
KEGIATAN TIDAK
NO APAKAH ? YA TIDAK
BERLAKU
1 Petugas baru datang di Puskesmas
2 Petugas yang baru menghadap dan
melapor pada Pimpinan Puskesmas
3 Petugas yang baru melakukan orientasi di
ruang P2P
4 Petugas yang baru melakukan orientasi
pada semua unit di Puskesmas Lb.Lombok
5 Petugas baru melaksanakan tugas
bersama sama dengan petugas /
pengelola program yang lama
6 Petugas baru mencatat semua kegiatan
yang di lakukan selama orientasi
7 Petugas yang baru melaporkas semua
hasil orientasi kepada Pimpinan
8 Puskesmas
Petugas baru melaksanakan tugasnya
sesuai dengan surat penugasan dari
Pimpinan Puskesmas
1. KEBIJAKAN
Pelaksanaan pertemuan program P2P di Puskesmas Labuhan Lombok harus
mengikuti ketentuan yang tertuang dalam instruksi kerja ini
2. TUJUAN
Sebagai pedoman bagi petugas / pengelola program dalam melaksanakan pertemuan
program di Puskesmas Labuhan Lombok .
3. RUANG LINGKUP
Semua unit di Puskesmas Labuhan Lombok .
4. MASA BERLAKU
142. Ditinjau ulang setahun sekali
DEFINISI
Pertemuan program adalah suatu proses pembahasan suatu masalah dalam unit program P2P
guna mendapatkan hasil / cara pemecahan masalah, rencana tindak lanjut, monitoring dan
evaluasi
KRITERIA PENCAPAIAN
143. Semua anggota program mengetahui mekanisme pelaksanaan
pertemuan program
ALAT DAN BAHAN
144. ATK
145. Ruang pertemuan
146. Notulen
147. Daftar hadir
LANGKAH LANGKAH
1. Petugas menyiapkan undangan / pemberitahuan
2. Petugas menyiapkan tempat dan alat
3. Pimpinan rapat membuka pertemuan
4. Petugas melakukan pembahasan program
5. Petugas membuat notulen pertemuan
6. Petugas mengedarkan daftar hadir
7. Petugas membuat RTL
8. Pimpinan rapat menutup pertemuan
9. Petugas merapikan tempat dan alat
DIAGRAM ALIR
Petugas menyiapkan undangan
/ pemberitahuan
11 Dokumen terkait
149. Daftar hadir
150. Notulen Program
12 Unit terkait
151. BP/PU
152. Laboratorium
13 Formulir yang digunakan
153. Form laporan sesuai pokok bahasan
DAFTAR TILIK
KEGIATAN TIDAK
NO APAKAH ? YA TIDAK
BERLAKU
1 Petugas menyiapkan undangan /
pemberitahuan
2 Petugas menyiapkan tempat dan alat
3 Pimpinan rapat membuka pertemuan
4 Petugas melakukan pembahasan program
5 Petugas membuat notulen pertemuan
6 Petugas mengedarkan daftar hadir
7 Petugas membuat RTL
8 Pimpinan rapat menutup pertemuan
9 Petugas merapikan tempat dan alat
1. KEBIJAKAN
- Pelaksanaan pertemuan Lintas program di puskesmas Labuhan Lombok harus
2. TUJUAN
Sebagai pedoman bagi petugas / pengelola program dalam melaksanakan
pertemuan lintas program di Puskesmas Labuhan Lombok
3. RUANG LINGKUP
Semua unit di Puskesmas Labuhan Lombok .
4. MASA BERLAKU
154. Ditinjau ulang setahun sekali
DEFINISI
Pertemuan lintas program adalah suatu mekanisme pembahasan program program di
Puskesmas Labuhan Lombok guna mendapatkan pemecahan masalah untuk
peningkatan pelaksanaan program yang ada
KRITERIA PENCAPAIAN
155. Semua anggota program mengetahui mekanisme pelaksanaan
pertemuan lintas program
156. Semua staf mengikuti pertemuan lintas program
ALAT DAN BAHAN
157. ATK
158. Ruang pertemuan
159. Notulen
160. Daftar hadir
161. Unit Komputer
162. Layar + LCD
LANGKAH LANGKAH
1. Petugas menyiapkan undangan / pemberitahuan
2. Petugas menyiapkan tempat dan alat
3. Pimpinan rapat membuka pertemuan
4. Koordinator program menyampaikan mater program
5. koordinator program melakukan pembahasan/tanya jawab
6. Pimpinan rapat menyimpulkan hasil pertemuan dan menyampaikan
langsung pada forum pertemuan
7. Petugas membuat notulen pertemuan
8. Petugas mengedarkan daftar hadir
9. Pimpinan menutup pertemuan
10. Petugas merapikan tempat dan alat
DIAGRAM ALIR
Petugas menyiapkan
undangan / pemberitahuan
1 Dokument terkait
1 164. Laporan kegiatan program
1 Unit terkait
2 - Semua unit di Puskesmas Labuhan Lombok .
1 Formulir yang digunakan
3 165. Daftar hadir
DAFTAR TILIK
KEGIATAN TIDAK
NO APAKAH ? YA TIDAK
BERLAKU
1 Petugas menyiapkan undangan /
pemberitahuan
2 Petugas menyiapkan tempat dan alat
3 Pimpinan rapat membuka pertemuan
4 Koordinator program menyampaikan mater
program
5 Koordinator program melakukan
pembahasan/tanya jawab
6 Pimpinan rapat menyimpulkan hasil
pertemuan dan menyampaikan langsung
pada forum pertemuan
7 Petugas membuat notulen pertemuan
8 Petugas mengedarkan daftar hadir
9 Pimpinan menutup pertemuan
10 Petugas merapikan tempat dan alat
Diagram
Alir
Petugas menyiapkan tempat dan alat
Petugas mengadakan pertemuan program
11 Dokument terkait
168. Laporan kegiatan program
12 Unit terkait
Semua unit di Puskesmas Lb.Lombok
13 Formulir yang digunakan
169. Daftar hadir
DAFTAR TILIK
KEGIATAN TIDAK
NO APAKAH ? YA TIDAK
BERLAKU
1 Petugas menyiapkan tempat dan alat
2 Petugas mengadakan pertemuan program
3 Petugas melakukan pembahasan isi dari
kotak saran
4 Petugas membuat rencana tindaklanjut
5 Petugas membuat jadwal rencana tindak
6 lanjut
7 Petugas membuat notulen pertemuan
Petugas merapikan tempat dan alat
11 Dokument terkait
172. Laporan kegiatan program
12 Unit terkait
- Semua unit di Puskesmas Lb.Lombok .
13 Formulir yang digunakan
173. Form laporan program
DAFTAR TILIK
KEGIATAN TIDAK
NO APAKAH ? YA TIDAK
BERLAKU
1 Petugas menyiapkan tempat dan alat
2 Petugas menata arsip kegiatan atau laporan
sesuai tempatnya masing - masing
3 Petugas memberi judul nama pada setiap
folder / arsip
4 Petugas menyimpan arsip / data yang sudah
tertata kedalam lemari arsip
5 Petugas memberi keterangan pada setiap
arsip yang akan atau sedang digunakan
6 Petugas merapikan tempat dan alat
DAFTAR TILIK
KEGIATAN TIDAK
NO APAKAH ? YA TIDAK
BERLAKU
1 Petugas menyiapkan bahan konsultasi
2 Petugas memberitahukan maksud dan tujuan
dengan menghadap pimpinan secara
3 langsung
Petugas melakukan pembahasan
4 bersamadengan pimpinan
Petugas mencatat hasil konsultasi dengan
5 pimpinan
Petugas membuat rencana tindaklanjut hasil
6 konsultasi
7 Petugas melaksanakan RTL yang telah
dibuat
Petugas mencatat semua tindaklanjut yang
telah dikerjakan dan melaporkannya pada
pimpinan.
2. MINGGUAN
- Bersihkan bagian luar lemari es / frezeer untuk menghindari karat
- Periksa kontak listrik pada stop kontak, upayakan jangan kendor
3. BULANAN
- Bersihkan bagian luar dan dalam lemari es/frezer
- Bersihkan karet seal pintu dan periksa kerapatannya dengan selembar
kertas bila perlu beri bedak atau talk.
- Periksa engsel pintu lemari es, bila perlu beri pelumas
- Pada lemari es perhatikan timbulnya bunga es pada dinding yang telah
dilapisi aluminium atau acrylic, bila pada bagian dinding telah timbul
bunga es segera dilakukan pencairan .
PENCAIRAN BUNGA ES
a. Pindahkan vaksin kedalam kotak vaksin atau lemari es yang lain
b. Cabut kontak listrik lemari es yang menempel pada stop kontak
( jangan mematikan lemari es dengan memutar thermostat)
c. Selama pencairan bunga es, biarkan pintu tetap terbuka
d. Biarkan posisi tersebut sampai bunga es mencair semuanya,
dapat dipercepat dengan menyiramkan air hangat kedalam lemari
es. Jangan menggunakan pisau atau benda tajam lainnya untuk
mencongkel bunga es. Setelah cair kemudian bersihkan embun /
air yang menempel pada dinding bagian dalam lemari es.
e. Hidupkan kembali lemari es dengan memasukkan kontak listrik
pada stop kontak, tunggu sampai suhu mencapai + 22C 8 2C atau
sampai suhu lemari es kembali stabil.
f. Setelah itu, masukkan vaksin kembali kedalam lemari es
B. PENEMPATAN LEMARI ES
1. Jarak minimal lemari es dengan dinding belakang adalah + 10 15 cm
atau sampai pintu lemari es dapat dibuka.
2. Jarak minimal anatara lemari es dengan lemari es lainnya adalah +15 cm
3. Lemari es tidak boleh terkena sinar matahari langsung.
4. Ruangan mempunyai sirkulasi udara yang cukup.
5. Setiap unit lemari es / freezer menggunakan hanya 1 stop kontak
C. PENGELOLAAN VAKSIN
1. Penerimaan / Pengambilan Vaksin ( Transportasi )
i. Pengambilan vaksin dari Puskesmas ke Kabupaten
dengan menggunakan peralatan rantai vaksin yang sudah
ditentukan, misalnya cold box atau vaccine carrier.
ii. Jenis peralatan rantai vaksin disesuaikan dengan jumlah
vaksin yang akan diambil.
iii. Sebelum memasukkan vaksin kedalam alat pembawa,
periksa indikator vaksin (VVM) kecuali BCG. Vaksin
yang boleh digunakan hanya bila indikator VVM tingkat
A dan B. Sedangkan bila tingkat VVM c dan D vaksin
tidak usah diterima karena tidak dapat dipergunakan lagi.
iv. Masukkan kotak cair dingin (cool pack) kedalam alat dan
bagian dalam tenagh diletakkan termometer Muller, bisa
juga menggunakan frezetag atau frezewacth.
v. Alat pembawa vaksin yang sudah terisi vaksin, selama
perjalanan dari kabupaten ke Puskesmas tidak boleh
terkena sinar matahari langsung.
2. Penyimpanan Vaksin
a. Semua vaksin disimpan pada suhu + 2 2C 8 2C.
b. Bagian bawah lemari es diletakkan kotak dingin cair sebagai
penahan dingin dan kestabilan suhu.
c. Penempatan vaksin High Sensitif ( BCG, CAMPAK, POLIO)
diletakkan dekat Evaporator
d. Penempatan vaksin Freze Sensitif ( DPT, TT, DT, HB, DPT-HB)
diletakkan jauh dari Evaporator.
e. Beri jarak antara kotak vaksin minimal 1 2 cm atau satu jari
tangan, agar terjadi sirkulasi udara yang baik.
f. Letakkan 1 buah termometer Muller dibagian tengah lemari es
dan letakkan 1 buah freezetag diantar vaksin HB atau DPT.
g. Vaksin selalu disimpan dalam kotak kemasan agar tidak terkena
sinar ultraviolet.
h. Pelarut vaksin campak dan BCG disimpan pada suhu kamar,
pelarut tdk boleh beku.
3. Pemantauan Suhu
Tujuannya adalah untuk mengetahui suhu vaksin selama
pendistribuasian dan penyimpanan, apakah vaksin pernah terpapar panas /
terkena panas yang berlebih ataupun suhu yang terlalu dingin ( beku ),
sehingga petugas mengetahui kondisis vaksin yang digunakan dalam
keadaan baik atau tidak.
Beberapa alat pemantau suhu untuk mengetahui kondisi vaksin yaitu :
1. VVM ( Vaccine Vial Monitor )
178. VVM adalah alat pemantau paparan suhu panas
179. Fungsinya untuk memantau suhu vaksin selama perjalanan maupun
dalam penyimpanan
180. VVM ditempelkan pada setiap vial vaksin kecuali BCG
181. Mempunyai bentuk lingkaran dengan bentuk segi empat pada bagian
tengahnya.
182. Diameter VVM sekitar 0,7 cm
183. VVM mempunyai karakteristik yang berbeda, spesifik untuk setiap
jenis vaksin. VVM untuk vaksin Polio tidak dapat digunakan untuk
vaksin HB, demikian pula sebaliknya
184. Setiap jenis vaksin memiliki VVM tersendiri.
185. Cara membaca VVM :
Kondisi A
Warna segi empat bagian dalam lebih terang dari warna gelap
sekelilingnya. Vaksin ini dapat digunakan
Kondisi B
Warna segi empat bagian dalam sudah mulai berwarna gelap namun
masih
lebih terang dari warna gelapsekelilingnya. Vaksin segera di gunakan!
Kondisi C
Warna segi empat bagian dalam sama dengan warna gelap
disekelilingnya.
Vaksin ini jangan digunakan lagi !
Kondisi D
Warna segi empat bagian dalam lebih gelap dari warna sekelilingnya
Vaksin
jangan digunakan lagi !
2. TERMOMETER MULLER
A. Termometer muller adalah suatu alat pengukur suhu tanpa menggunakan
sensor pengukur.
B. Cara Penggunaan
Masukkan termometer kedalam lemari es atau freezer untuk mengukur
bagian dalamnya.
Termometer ini dapat digunakan untuk memantau suhu selama
pengiriman vaksin atau pada saat penyimpanan.
3. FREEZE WATCH / FREEZE TAG
Adalah alat pemantau suhu dingin dibawah 0 2C
Cara kerjanaya :
Freeze Watch
Alat ini menggunakan cairan berwarna biru sebagai ndikatornya, bila
freezewatch ini terpapar pada suhu dibawah 0 2 C maka latar belakang
putih
yang ada didalam berubah menjadi biru.
Kadaluarsanya adalah 5 tahun dari tahun produksi 186
Freeze Tag
Alat ini digerakkan dengan baterai 1,5 volt yang dapat bertahan selama
3 tahun. Alat ini menggunakan sistem elektronik dengan menampilkan
tanda rumput ( V) atau tanda silang (X). Bila tanda rumput pada
monitor berubah menjadi tanda silang, hal ini menandakan bahwa
sudah terpapar pada suhu dibawah 0 2 C selama lebih dari 1 jam.
TUJUAN Agar pasien / keluarga mendapatkan informasi dan pelayanan kesehatan yang
memuaskan
RUANG Prosedur ini mencakup hak hak yang harus diperoleh pasien dalam pelayanan
LINGKUP
kesehatan secara keseluruhan
DEFINISI Hak hak pasien adalah
KRITERIA Pasien / keluarga mendapatkan suatu pelayanan dan informasi kesehatan sesuai
PENCAPAIA
N dengan hak haknya.
PROSEDUR 1. Pasien datang ke ruangan sesuai dengan panggilan petugas
dokter / paramedis
Puskesmas.
DAFTAR TILIK
KEGIATAN TIDAK
NO APAKAH ? YA TIDAK
BERLAKU
1 Petugas memberikan informasi mengenai tata
tertib dan peraturan yang berlaku di Puskesmas
2 Paduraksa
Petugas memberikan pelayanan yang manusiawi,
3 adil dan jujur
Petugas memberikan pelayanan medis yang
4 bermutu sesuai dengan standart profesi
kedokteran
Petugas memperhatikan privacy dan
5 kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk data
data medisnya
Petugas memberikan informasi kepada pasien
meliputi :
a. Penyakit yang diderita
b. Tindakan medis yang hendak dilakukan
c. Kemungkinan penyulit sebagai akibat
tindakan tersebut dan tindakan untuk
mengatasinya
d. Alternatif terapi lainnya
6 e. Prognosanya
f. Perkiraan biaya pengobatan
Petugas meminta ijin kepada pasien sebelum
7 melakukan tindakan yang berhubungan dengan
penyakit yang dideritanya
Petuagas menganjurkan kepada pasien untuk
memberikan usulan, saran perbaikan atas
perlakuan Puskesmas kepada pasien .