Kurikulum 2013

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 45

BAB I

PENDAHIULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Kurikulum memegang kedudukan kunci dalam pendidikan, sebab
berkaitan dengan penentuan arah, isi dan proses pendidikan, yang pada
akhirnya menetukan macam dan kaulifikasi lulusan suatu lembaga pendidikan.
Kurikulum menyangkut rencana dan pelaksanaan pendidikan baik dalam
lingkup kelas, sekolah, daerah, wilayah maupun nasional. semua orang
berkepentingan dengan kurikulum, sebab kita sebagai orang tua, sebagai warga
masyarakat, sebagai pemimpin formal ataupun informal sealaulu
mengharapkan tumbuh dan berkembangnya anak, pemuda dan generasi muda
yang lebih baik, lebih cerdas, lebih berkemampuan. Kurikulum mempunyai
andil yang cukup besar dalam melahirkan harapan tersebut.1

Pendidikan nasional kita masih menghadapi berbagai macam persoalan.


Persoalan itu memang tidak akan pernah selesai, karena substansi yang
ditransformasikan selama proses pendidikan dan pembelajaran selalu berada di
bawah tekanan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan kemajuan
masyarakat. Salah satu persoalan pendidikan kita yang masih menonjol saat ini
adalah adanya kurikulum yang silih berganti dan terlalu membebani anak tanpa
ada arah pengembangan yang betul-betul diimplementasikan sesuai dengan
perubahan yang diinginkan pada kurikulum tersebut.

Kurikulum 2013 merupakan implementasi dari UU no. 32 tahun 2013.


Kurikulum 2013 ini merupakan kelanjutan dan penyempurna dari kurikulum
berbasis kompetensi (KBK) dan KTSP. Akan tetapi lebih mengacu pada
kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan secara terpadu, sebagaimana
amanat UU 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang terdapat
pada pasal 35, dimana kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan
lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan

1Nana Syaodih sukmadinata,Pengembangan kurikulum teori dan praktek, (Bandung: PT remja


sorda karyua, 1997),hlm.v.

1
standar nasional yang telah disepakati. Untuk itu kami ingin membahas lebih
mengenai kurikulum 2013 dalam bentuk makalah yang berjudul Kurikulum
2013.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latarbelakng masalah diatas dapat dirumuskan sebagai berikut
1. Apa yang dimaksud dengan kurikulum 2013?
2. Bagaimana latar belakang kurikulum 2013?
3. Bagaimana sistem evaluasi dalam kurikulum 2013?
4. Apa saja tahap persiapan pelaksanaan kurikulum 2013?
5. Bagaimana proses pembelajaran kurikulum 2013?
6. Bagaiaman prinsip pembelajaran kurikulum 2013?
7. Bagaiamana dengan Skl dan kompetensi inti kurikulum 2013
8. Bagaiamana karekteristik kurikulum 2013?
9. Bagaiamana prinsip pengembangan kurikulum 2013?
10. Bagaiaman implikasi kurikulum 2013 bagi guru SD/MI?
11. Apa saja kelebihan dan kelemahan kurikulum 2013?
12. Apa saja perbedaan dan persamaan kurikulum 2013 dan KTSP?
13. Apa saja yang dipelajari dikurikulum 2013?

C. Tujuan penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini yaitu:
1. Untuk mengetahui kurikulum 2013.
2. Untuk menetahui latar belakang kurikulum 2013.
3. Untuk mengetahui sistem evaluasi dalam kurikulum 2013.
4. Untuk mengetahui tahap persiapan pelaksanaan kurikulum 2013.
5. Untuk mengetahui proses pembelajaran kurikulum 2013.
6. Untuk mengetahui prinsip pembelajaran kurikulum 2013.
7. Untuk mengetahui Skl dan kompetensi inti kurikulum 2013.
8. Untuk mengetahui karekteristik kurikulum 2013.
9. Untuk mengetahui prinsip pengembangan kurikulum 2013.
10. Untuk mengetahui implikasi kurikulum 2013 bagi guru SD/MI.
11. Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan kurikulum 2013.

2
12. Untuk mengetahui perbedaan dan persamaan kurikulum 2013 dan KTSP.
13. Untuk mengetahui jadwal pelajaran Kurikulum 2013.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kurikulum 2013


1. Definisi Kurikulum
Secara etimologi kurikulum (curriculum) berasal dari bahasa Yunani
yaitu curir yang artinya pelari, dan currere yang artinya tempat berpacu atau
tempat berlomba yang berarti jarak tempuh lari, yaitu jarak yang harus
ditempuh dalam kegiatan berlari mulai dari start hingga finish
Istilah kurikulum tersebut digunakan dalam dunia pendidikan dengan
alasan kurikulum berhubungan erat dengan usaha mengembangkan peserta
didik sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Sehingga kurikulum
memiliki beberapa aspek penting seperti perencanaan pengalaman belajar,
program sebuah lembaga pendidikan yang diwujudkan dalam sebuah
dokumen serta hasil dari implementasi dokumen yang telah disusun.
Kurikulum adalah program pendidikan yang disediakan oleh lembaga
pendidikan (sekolah) bagi siswa.2
2. Definisi Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 merupakan implementasi dari UU no. 32 tahun 2013.
Kurikulum 2013 ini merupakan kelanjutan dan penyempurna dari kurikulum
berbasis kompetensi (KBK) dan KTSP. Akan tetapi lebih mengacu pada
kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan secara terpadu,
sebagaimana amanat UU 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
yang terdapat pada pasal 35, dimana kompetensi lulusan merupakan
kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan sesuai dengan standar nasional yang telah disepakati. Paparan
ini merupakan bagian dari uji publik kurikulum 2013 yang diharapkan dapat
menjaring pendapat dan masukan dari masyarakat secara positif.

2
Oemar hamalik, manajemen pengembangan kurikulum, (Bandung: PT REMAJA
ROSDAKARYA, 2008),hlm.10.

4
B. Latar Belakang Kurikulum 20133
Hal mendasar dari kurikulum 2013, menurut Mulyoto adalah masalah
pendekatan pembelajarannya. Selama ini, pendekatan yang digunakan adalah
materi. Jadi materi di berikan pada anak didik sebanyak-banyaknya sehingga
mereka menguasai materi itu secara maksimal. Bahkan demi penguasaan
materi itu, drillingsudah diberikan sejak awal, jauh sebelum siswa menghadapi
ujian nasional. Dalam pembelajaran seperti ini, tujuan pembelajaran tujuan
pembelajaran yang dicapai lebih kepada aspek kgnitif dengan menafikan aspek
psikomotrik dan afektif.
Ketiga aspek tersebut sebenarnya sudah mendapat penekanan pada
kurikulum kita selama ini. Pada saat pemberlakuan Kurikulum Berbasis
Kompetensi (KBK) 2003, aspek kognitif, psikomotorik dan afektif (yang
dikenal dengan taksonomi Bloom tentang tujuan pendidikan), telah juga
menjadi kompetensi integral yang harus dicapai. Lalu pada saat pemberlakuan
Kurikulum 2006, melalui pendidikan karakter, aspek afektif yang seolah
dilupakan para praktisi pendidikan, digaungkan.
Tapi dalam dataran praksis, hanya aspek kognitif yang dikejar.
Penyebabnya adalah kurikulum tidak dikawal dengan kebijakan yang sinergis,
tetapi malah dijegal dengan kebijakan ujian nasional.
Soal-soal ujian nasional hanya menguji pencapaian aspek kognitif.
Pencapaian aspek psikomotorik dan afektif tidak bisa diukur dengan
menggunakan tes ini. Padahal tes ini adalah penentu kelulusan. Maka
pembelajaran yang terjadi adalah pembelajaran yang berbasis materi tanpa
memedulikan penanaman keterampilan dan sikap.
Pada kenyataannya, sejak awal siswa-siswa telah dibiasakan menghadapi
soal-soal model ujian nasional. Pembelajaran mengacu pada kompetensi dasar
yang yang nanti akan diujikan dalam ujian nasional. Bahkan ada pula guru
yang menggunakan soal-soal ujian nasional yang telah diujikan pada tahun
sebelumnya sebagai acuan dalam pembelajaran. Menjelang menghadapi ujian

3
Veeda,makalah kurikulum 2013, http://bulekh makalah kurikulum 2013.htm.diunduh tanggal 17
oktober 2016.

5
nasional, guru memberikan pembelajaran ujian nasional pada siswanya.
Apapun yang tidak ada kaitannya dengan ujian nasional ditiadakan.
Berdasarkaan pengalaman selama ini, hal tersebut harus didukung
dengan kebijakan yang konsisten, yaitu sistem evaluasi yang mengukur
pencapaian kemampuan kognitif, psikomotorik dan afektif secara berimbang.
Tidak bisa dipungkiri bahwa ujian nasional harus dihapuskan, sehingga
penentu kelulusan nantinya adalah transkrip nilai yang diperoleh dari nilai
rapor tiap semester. Karena nilai-nilai rapor sebagai hasil evaluasi
pembelajaran mengandung ketiga aspek secara menyeluruh, maka
pembelajaran juga akan diberikan seccara benyeluruh dalam ketiga aspek itu.
Dengan dihapusnya ujian nasional, wewenang mengadakan evaluasi
kembali kepada guru sehingga lengkaplah kewenangan guru; menyusun
rencana pembelajaran, melaksanakn kegiatan pembelajaran dan melaksanakan
kegiatan evaluasi. Hal ini sesuai dengan UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional.

C. Sistem Evaluasi dalam Kurikulum 2013

Kesalahan fatal dalam implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)


dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) selama ini adalah kemunculan
kebijakan yang sejatinya tidak konsisten dengan kurikulum-kurikulum tersebut.
Kebijaksanaan yang dimaksud adalah pelaksanaan ujian nasional dengan standar
kelulusannya. Dimana siswa dikatakan berhasil jika ia telah mampu menembus
jarring ujian nasional. Sebuah sekolah dikatakan bermutu apabila kelulusan
siswnya 100% dan banyak siswanya yang mendapatkan nilai 10. Bahkan untuk
tujuan itu, kecurangan sistematis selalu terjadi. Penanaman nilai moral seolah tak
diperhatikan.
Oleh karena itu, jika nantinya Kurikulun 2013 diterapkan dan ditujukan agar
guru memperoleh ruang yang lebih leluasa untuk mengembangkan potensi siswa
secara seimbang dalam tiga aspek, yaitu aspek kognitif, psikomotorik dan afektif.
Kurikulum ini harus dikawal dengan kebijakan yang sinergis. Dan akhirnya siswa

6
dapat belajar dengan semangat, antusias, tidak bosan dan mampu menyerap nilai-
nilai moral yang terkandung secara tersirat dalam setiap materi.4

D. Tahap Persiapan Pelaksanaan Kurikulum 20135


Dalam pelaksanaan pembelajaran integrasi PPKN, perlu dilakukan
beberapa hal yang meliputi tahap perencanaan yang mencakup kegiatan
pemetaan kompetensi dasar, pengembangan jaringan tema, pengembangan
silabus dan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran.
1. Tahap Perencanaan
a. Pemetaan Kompetensi Inti
Kegiatan pemetaan ini dilakukan untuk memperoleh gambaran secara
menyeluruh dan utuh semua standar kompetensi, kompetensi dasar dan
indikator dari berbagai mata pelajaran yang dipadukan dalam tema yang
dipilih. Kegiatan yang dilakukan adalah:
a) Penjabaran Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar ke dalam indikator
melakukan kegiatan penjabaran Kompetensi Inti dan kompetensi dasar
dari setiap mata pelajaran ke dalam indikator. Dalam mengembangkan
indikator perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
(1) Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik
(2) Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik mata pelajaran
(3) Dirumuskan dalam kata kerja oprasional yang terukur dan/atau
dapat diamati.
b) Menentukan tema
(1) Cara penentuan tema
Dalam menentukan tema dapat dilakukan dengan dua cara yakni:
Cara pertama, mempelajari standar kompetensi dan kompetensi
dasar yang terdapat dalam masing-masing mata pelajaran,
dilanjutkan dengan menentukan tema yang sesuai.

4
Mulyoto, Strategi Pembelajaran di Era Kurikulm 2013, (Jakarta: PrestasiPustaka Raya, 2013).
Hlm.114-115
5
Op.Cit

7
Cara kedua, menetapkan terlebih dahulu tema-tema pengikat
keterpaduan, untuk menentukan tema tersebut, guru dapat
bekerjasama dengan peserta didik sehingga sesuai dengan minat dan
kebutuhan anak.
(2) Prinsip Penentuan tema
Dalam menetapkan tema perlu memperhatikan beberapa prinsip
yaitu:
1. Memperhatikan lingkungan yang terdekat dengan siswa:
2. Dari yang termudah menuju yang sulit.
3. Dari yang sederhana menuju yang kompleks.
4. Dari yang konkret menuju ke yang abstrak.
5. Tema yang dipilih harus memungkinkan terjadinya proses
berpikir pada diri siswa.
6. Ruang lingkup tema disesuaikan dengan usia dan perkembangan
siswa, termasuk minat, kebutuhan, dan kemampuannya

(3) Identifikasi dan analisis Standar Kompetensi, Kompetensi dasar dan


Indikator

Lakukan identifikasi dan analisis untuk setiap Standar


Kompetensi, Kompetensi Dasar dan indikator yang cocok untuk
setiap tema sehingga semua standar kompetensi, kompetensi dasar
dan indikator terbagi habis.
b. Menetapkan Jaringan Tema
Buatlah jaringan tema yaitu menghubungkan kompetensi dasar dan
indikator dengan tema pemersatu. Dengan jaringan tema tersebut akan
terlihat kaitan antara tema, kompetensi dasar dan indikator dari setiap
mata pelajaran. Jaringan tema ini dapat dikembangkan sesuai dengan
alokasi waktu setiap tema.
c. Penyusunan Silabus
Hasil seluruh proses yang telah dilakukan pada tahap-tahap
sebelumnya dijadikan dasar dalam penyusunan silabus. Komponen
silabus terdiri dari standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator,
pengalaman belajar, alat/sumber, dan penilaian.

8
d. Penyusunan Rencana Pembelajaran
Untuk keperluan pelaksanaan pembelajaran guru perlu menyusun
rencana pelaksanaan pembelajaran. Rencana pembelajaran ini
merupakan realisasi dari pengalaman belajar siswa yang telah ditetapkan
dalam silabus pembelajaran.Komponen rencana pembelajaran tematik
meliputi:
1) Identitas mata pelajaran (nama mata pelajaran yang akan
dipadukan, kelas, semester, dan waktu/banyaknya jam pertemuan
yang dialokasikan).
2) Kompetensi dasar dan indikator yang akan dilaksanakan.
3) Materi pokok beserta uraiannya yang perlu dipelajari siswa
dalam rangka mencapai kompetensi dasar dan indikator.
4) Strategi pembelajaran (kegiatan pembelajaran secara konkret
yang harus dilakukan siswa dalam berinteraksi dengan materi
pembelajaran dan sumber belajar untuk menguasai kompetensi
dasar dan indikator, kegiatan ini tertuang dalam kegiatan
pembukaan, inti dan penutup).
5) Alat dan media yang digunakan untuk memperlancar pencapaian
kompetensi dasar, serta sumber bahan yang digunakan dalam
kegiatan pembelajaran tematik sesuai dengan kompetensi dasar
yang harus dikuasai.
6) Penilaian dan tindak lanjut (prosedur dan instrumen yang akan
digunakan untuk menilai pencapaian belajar peserta didik serta
tindak lanjut hasil penilaian).

2. Tahap Pelaksanaaan
a. Tahapan kegiatan
Pelaksanaan pembelajaran tematik setiap hari dilakukan dengan
menggunakan tiga tahapan kegiatan yaitu kegiatan
pembukaan/awal/pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
Alokasi waktu untuk setiap tahapan adalah kegiatan pembukaan kurang

9
lebih satu jam pelajaran (1 x 35 menit), kegiatan inti 3 jam pelajaran (3 x
35 menit) dan kegiatan penutup satu jam pelajaran (1 x 35 menit).
b. Kegiatan Pendahuluan/awal/pembukaan
Kegiatan ini dilakukan terutama untuk menciptakan suasana awal
pembelajaran untuk mendorong siswa menfokuskan dirinya agar mampu
mengikuti proses pembelajaran dengan baik.
Sifat dari kegiatan pembukaan adalah kegiatan untuk pemanasan. Pada
tahap ini dapat dilakukan penggalian terhadap pengalaman anak tentang
tema yang akan disajikan. Beberapa contoh kegiatan yang dapat
dilakukan adalah bercerita, kegiatan fisik/jasmani, dan menyanyi.
c. Kegiatan Inti
Dalam kegiatan inti difokuskan pada kegiatan-kegiatan yang
bertujuan untuk pengembangan kemampuan baca, tulis dan hitung.
Penyajian bahan pembelajaran dilakukan dengan menggunakan
berbagai strategi/metode yang bervariasi dan dapat dilakukan secara
klasikal, kelompok kecil, ataupun perorangan.
d. Kegiatan Penutup/Akhir dan Tindak Lanjut
Sifat dari kegiatan penutup adalah untuk menenangkan. Beberapa
contoh kegiatan akhir/penutup yang dapat dilakukan adalah
menyimpulkan/mengungkapkan hasil pembelajaran yang telah dilakukan,
mendongeng, membacakan cerita dari buku, pantomim, pesan-pesan
moral, musik/apresiasi musik.

E. Proses Pembelajaran Kurikulum 2013


Proses pembelajaran Kurikulum 2013 terdiri atas pembelajaran intra-
kurikuler dan pembelajaran ekstra-kurikuler.
1. Pembelajaran intra kurikuler
Pembelajaran intra kurikuler adalah proses pembelajaran yang
berkenaan dengan mata pelajaran dalam struktur kurikulum dan dilakukan
di kelas, sekolah, dan masyarakat.
Pembelajaran didasarkan pada prinsip berikut:

10
a) Proses pembelajaran intra-kurikuler Proses pembelajaran di SD/MI
berdasarkan tema sedangkan di SMP/MTS, SMA/MA, dan
SMK/MAK berdasarkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang
dikembangkan guru.
b) Proses pembelajaran didasarkan atas prinsip pembelajaran siswa
aktif untuk menguasai Kompetensi Dasar dan Kompetensi Inti pada
tingkat yang memuaskan (excepted).
2. Pembelajaran ekstra-kurikuler
Pembelajaran ekstra-kurikuler adalah kegiatan yang dilakukan untuk
aktivitas yang dirancang sebagai kegiatan di luar kegiatan pembelajaran
terjadwal secara rutin setiap minggu. Kegiatan ekstra-kurikuler terdiri atas
kegiatan wajib dan pilihan. Pramuka adalah kegiatan ekstra-kurikuler wajib.
Kegiatan ekstra-kurikuler adalah bagian yang tak terpisahkan dalam
kurikulum.
Kegiatan ekstra-kurikulum berfungsi untuk:
a) Mengembangkan minat peserta didik terhadap kegiatan tertentu yang
tidak dapat dilaksanakan melalui pembelajaran kelas biasa
b) Mengembangkan kemampuan yang terutama berfokus pada
kepemimpinan, hubungan sosial dan kemanusiaan, serta berbagai
ketrampilan hidup.
Kegiatan ekstra-kurikuler dilakukan di lingkungan:
(1) Sekolah
(2) Masyarakat
(3) Alam

Kegiatan ekstra-kurikuler wajib dinilai yang hasilnya digunakan


sebagai unsur pendukung kegiatan intra-kurikuler.

1. Pendekatan Pembelajaran
Kurikulum 2013 untuk SD, bersifat tematik integratif dan tingkat SMP
& SMA (Kompetensi dikembangkan melalui mata pelajaran), sedangkan
tingkat SMK (Kompetensi dikembangkan melalui vokasional). Semua mata
pelajaran yang diajarkan menggunakan pendekatan yang sama yaitu

11
menggunakan pendekatain saintifik, yang menggunakan 5 M yaitu
Mengamati, Menanya, Mengumpulkan Informasi, Menalar Dan
Mengkomunikasikan.

Berikut penjelasan dari 5M:6

1. Mengamati
Kegitan Obyek Contoh Perumusan kegiatan
Peserta Didik peserta didik

Melihat Gambar, Film, -Peserta didik melihat melihat


Lukisan, film perang Diponogoro.
Televisi, Drama -Peserta didik melihat gambar
sidang BPUPKI

Membaca Naskah berita, -Peserta didik membaca tentang


Pidatao, Puisi, naskah piagam Jakarta.
Artikel, Novel, -Pserta didik membaca berita
Buku dll. tentang gempa bumi.

Mendengar Rekaman berita, -Peserta didik mendengarkan lagu


Pidato, Musik, daerah.
Baca Puisi,
Cerita, dll. -Peresta didik mendengarkan
rekaman berita.

2. Menanya
Kegiatan Obyek Contoh Perumusan Kegiatan
Peserta Didik Peserta didik
Mengidentifikasi Fakta, Konsep, -Peserta ddidik mengidentifikasi

6Ibnu Solihin, Apasih Kurikulum 2013?.http:// Apa sih kurikulum 2013 _ Motivator Pendidikan
Kreatif.htm.diunduh tanggal 18 Oktober 2016.

12
pertanyaan Hipotesis, pertanyaan tentang ciri-ciri
Prinsip, Teori hewan.
-Peserta didik mengidentifikasi
pertanyaan tentang akibat
pencemaran lingkungan.
Mengajukan Fakta, Konsep, -Peserta didik mengajukan
pertanyaan Hipotesis, pertanyaan tentang pertandingan
Prinsip, Teori sepak bola.
-Peserta didik menanyakan
tentang arti demokrasi.

3. Mengumpulakn Informasi
Kegiatan Uraian Contoh Perumusan Peserta
Peserta Didik Didik
Menentukan - -Peserta didik mencarai
jenis data Kualitatif/Kuantitatif informasi selengkapnya tentang
-Tunggal/Jamak demokrasi.
-Peserta didik mengumpulakan
data sebanyak-banyaknya
tentang pelestarian lingkungan.
Menentukan Buku, studi -Peserta didik melakukan studi
sumber data dokumen, dokumentasi untuk mendapatkan
masyarakat, internet, informasi tentang kegiatan
media masa ekonomi didaerah perkotaan.
-peserta didik mengumpulkan
informasi dari internet tentang
makanan sehat dan bergizi.
Mengumpulkan Membaca, -Peserta didik melakukan
data wawancara, observasi untuk mengetahui ciri-
observasi, ciri hewan
eksperimen, -peserta didik melakukan
mengumpulkan wawancara dengan pegawai

13
berita kelurahan untuk mengetahui
proses membuat KTP

4. Menalar
Kegiatan Uraian Contoh Perumusan Kegiatan
Peserta Didik Peserta Didik
Mengelompokkan *Benar- salah -Peserta didik mengelompokkan
*laki-laki- jenis hewan berdasarkan kriteria
Perempuan tertentu
*Bersayap, berkaki, -Peserta didik menentukan ciri-
bernulu ciri segitiga
Menentukan -Persamaan/ -Peserta didik mengkaji
hubungan data perbedaan hubungan antara ciri-ciri hewan
-Lebih besar/Kecil dengan makanannya
-Sebab-akibat -Peserta didik mencari hubungan
antara luas dengan volume
bangun ruang
Menyimpulkan -Jawaban dari -Peserta didik menyimpulakan
pertanyaan hewan-hewan yang hidup
diperdesaan
-Peserta didik menyimpulkan
ciri-ciri hewan

5. Mengkomunikasikan
Kegiatan Peserta Bentuk Contoh Perumusan Kegiatan
Didik Peserta Didik
Menyajikan Presentasi, -Peserta didik menyusun bahan
Tulisan, tayang tentang perang diponogoro
Simulasi, -Peserta didik mepresentasikan
Sosiodrama hasil diskusi
Mencoba Ikrar pelajar, -Peserta didik mempraktikan cara
mengunjungi menendang bola yang benar

14
panti asuhan, -Peserta didik membuat gambar
Membuat puisi abstrak
atau prosa,
Membuat
kerajinan,
menendang bola
Menerapkan -Peseta didik mempraktikan cara
menghitung bangun ruang di
depan kelas
-Peserta didik membuat grafik
tentang data hasil pengamatan

2. Penilaian:
Cakupan Penilaian Menurut Kurikulum2013
Di dalam Kurikulum 2013, kompetensi inti (KI) dirumuskan menjadi 4
bagian yaitu:
a) KI-1: kompetensi inti sikap spiritual.
b) KI-2: kompetensi inti sikap sosial.
c) KI-3: kompetensi inti pengetahuan.
d) KI-4: kompetensi inti keterampilan.
Pada tiap materi pokok tertentu akan terdapat rumusan KD untuk
masing-masing aspek KI. Jadi, pada suatu materi pokok tertentu, akan selalu
muncul 4 KD sebagai berikut:

a) KD pada KI-1: aspek sikap spiritual (untuk matapelajaran tertentu


bersifat generik, artinya berlaku untuk seluruh materi pokok).
b) KD pada KI-2: aspek sikap sosial (untuk matapelajaran tertentu bersifat
relatif generik, namun beberapa materi pokok tertentu ada KD pada KI-
3 yang berbeda dengan KD lain pada KI-2).
c) KD pada KI-3: aspek pengetahuan
d) KD pada KI-4: aspek keterampilan

15
Penilian Otentik

Kompetensi Teknik Intrumen


Observasi Pedoman observasi
(langsung atau
Sikap tidak langsung)
Penilain Diri Lembar penilaian diri
Penilaian teman Lembar penilain antar teman
sejawat
Jurnal Pedoman pengamatan
Tes tulis PG. Isian, jawaban singkat,
Pengetahuan menjodohkan, benar-salah , uraian
Tes Lisan Daftar pertanyaan
Penugasan Projek
Tes praktik Daftar cek, skala penilaian
Ketrampilan Projek Daftar cek, skala penilaian
Portofolio Daftar cek, skala penilaian

Penilaian kurikulum 2013 dalam Raport untuk SD Menggunakan Deskriftif dan


Skala angka. Tidak lagi menggunakan Nilai angka seperti 100, 90, atau 80. Dalam
kurikulum 2013 khususnya sekolah dasar tidak ada lagi PR (Pekerjaan Rumah).

F. Prinsip Pembelajaran Kurikulum 20137


1. Peserta didik difasilitasi untuk mencari tahu.
2. Peserta didik belajar dari berbagai sumber belajar.
3. Proses pembelajaran menggunakan pendekatan ilmiah.
4. Pembelajaran berbasis kompetensi.
5. Pembelajaran terpadu.
6. Pembelajaran yang menekankan pada jawaban divergen yang memiliki
kebenaran multi dimensi.

7 Endrata Adim, Pembelajaran Nerpusat Pada Siswa,http://Pembelajaran Kurikulum 2013 _


PEMBELAJARAN BERPUSAT PADA SISWA.htm.Diunduh tanggal 18 Oktober 2016.

16
7. Pembelajaran berbasis keterampilan aplikatif.
8. Peningkatan keseimbangan, kesinambungan, dan keterkaitan antara hard-
skills dan soft-skills.
9. Pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta
didik sebagai pembelajar sepanjang hayat.
10. Pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan (ing
ngarso sung tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangun karso), dan
mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran (tut
wuri handayani).
11. Pembelajaran yang berlangsung di rumah, di sekolah, dan di masyarakat.
12. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan
efisiensi dan efektivitas pembelajaran.
13. Pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya peserta didik;
dan
14. Suasana belajar menyenangkan dan menantang.

G. Skl Dan Kompetensi Inti Kurikulum 20138


1. SKL
a. SIKAP: Menerima + Menjalankan + Menghargai
+ Menghayati + Mengamalkan.

1) Beriman, berakhlak mulia (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun),


rasa ingin tahu, estetika, percaya diri, motivasi internal
2) Toleransi, gotong royong, kerjasama, dan musyawarah
3) Pola hidup sehat, ramah lingkungan, patriotik, dan cinta perdamaian

b. KETERAMPILAN: Mengamati + Menanya + Mencoba + Mengolah +


Menyaji + Menalar + Mencipta.

1) Membaca, menulis, menghitung, menggambar, mengarang


2) Menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, membuat, mencipta

8 Syawal, Skl Dan Kompetensi Inti Kurikulum 2013, http:// skl dan kompetensi inti%20kurikulum
2013_wakhinuddin's weblog.htm. Diunduh tanggal 18 Oktober 2016.

17
c. PENGETAHUAN : Mengetahui + Memahami + Menerapkan + Menganalisa +
Mengevaluasi.
Ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya Manusia, bangsa, negara,
tanah air, dan dunia.

2. KOMPETENSI INTI

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya


2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli,santun,
ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan
pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,prosedural
dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

H. Karekteristik Kurikulum 20139


Dalam kurikulum 2013 memiliki karakteristik diantaranya:
1. Isi atau konten kurikulum yaitu kompetensi dinyatakan dalam bentuk
Kompetensi Inti (KI) kelas dan dirinci lebih lanjut dalam Kompetensi Dasar
(KD) mata pelajaran.

9
Modul materi pelatihan kurikulum 2013 best regards, http://karakteristikkurikulum
2013_belajardanpembelajaran.htm. Diunduh tanggal 14 oktober 2016.

18
2. Kompetensi Inti (KI) merupakan gambaran secara kategorial mengenai
kompetensi dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan (kognitif dan
psikomotor) yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah,
kelas dan mata pelajaran. Kompetensi Inti adalah kualitas yang harus dimiliki
seorang peserta didik untuk setiap kelas melalui pembelajaran KD yang
diorganisasikan dalam proses pembelajaran siswa aktif.
3. Kompetensi Dasar (KD) merupakan kompetensi yang dipelajari peserta didik
untuk suatu tema untuk SD/MI, dan untuk mata pelajaran di kelas tertentu
untuk SMP/MTS, SMA/MA, SMK/MAK.
4. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar di jenjang pendidikan menengah
diutamakan pada ranah sikap sedangkan pada jenjang pendidikan menengah
pada kemampuan intelektual (kemampuan kognitif tinggi).
5. Kompetensi Inti menjadi unsur organisatoris (organizing elements)
Kompetensi Dasar yaitu semua KD dan proses pembelajaran dikembangkan
untuk mencapai kompetensi dalam Kompetensi Inti.
6. Kompetensi Dasar yang dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif,
saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antarmata
pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).
7. Silabus dikembangkan sebagai rancangan belajar untuk satu tema (SD/MI) atau
satu kelas dan satu mata pelajaran (SMP/MTS, SMA/MA, SMK/MAK). Dalam
silabus tercantum seluruh KD untuk tema atau mata pelajaran di kelas tersebut.
8. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dikembangkan dari setiap KD yang untuk
mata pelajaran dan kelas tersebut.

I. Prinsip Pengembangan Kurikulum 2013


Pengembangan kurikulum didasarkan pada prinsip-prinsip berikut:
1. Kurikulum bukan hanya merupakan sekumpulan daftar mata pelajaran karena
mata pelajaran hanya merupakan sumber materi pembelajaran untuk mencapai
kompetensi. Atas dasar prinsip tersebut maka kurikulum sebagai rencana
adalah rancangan untuk konten pendidikan yang harus dimiliki oleh seluruh
peserta didik setelah menyelesaikan pendidikannya di satu satuan atau jenjang
pendidikan, kurikulum sebagai proses adalah totalitas pengalaman belajar

19
peserta didik di satu satuan atau jenjang pendidikan untuk menguasai konten
pendidikan yang dirancang dalam rencana, dan hasil belajar adalah perilaku
peserta didik secara keseluruhan dalam menerapkan perolehannya di
masyarakat.
2. Kurikulum didasarkan pada standar kompetensi lulusan yang ditetapkan untuk
satu satuan pendidikan, jenjang pendidikan, dan program pendidikan. Sesuai
dengan kebijakan Pemerintah mengenai Wajib Belajar 12 Tahun maka Standar
Kompetensi Lulusan yang menjadi dasar pengembangan kurikulum adalah
kemampuan yang harus dimiliki peserta didik setelah mengikuti proses
pendidikan selama 12 tahun. Selain itu sesuai dengan fungsi dan tujuan jenjang
pendidikan dasar dan pendidikan menengah serta fungsi dan tujuan dari
masing-masing satuan pendidikan pada setiap jenjang pendidikan maka
pengembangan kurikulum didasarkan pula atas Standar Kompetensi Lulusan
pendidikan dasar dan pendidikan menengah serta Standar Kompetensi satuan
pendidikan.
3. Kurikulum didasarkan pada model kurikulum berbasis kompetensi. Model
kurikulum berbasis kompetensi ditandai oleh pengembangan kompetensi
berupa sikap, pengetahuan, ketrampilan berpikir, ketrampilan psikomotorik
yang dikemas dalam berbagai mata pelajaran. Kompetensi yang termasuk
pengetahuan dikemas secara khusus dalam satu mata pelajaran. Kompetensi
yang termasuk sikap dan ketrampilan dikemas dalam setiap mata pelajaran dan
bersifat lintas mata pelajaran, diorganisasikan dengan memperhatikan prinsip
penguatan (organisasi horizontal) dan keberlanjutan (organisasi vertikal)
sehingga memenuhi prinsip akumulasi dalam pembelajaran.

J. Implikasi Kurikulum 2013 bagi Guru SD/MI


Dalam implementasi pembelajaran khususnya bagi guru kelas 1 sampai
3 di sekolah dasar mempunyai implikasi antara lain :
1. Implikasi bagi guru
Kurikulum 2013 memerlukan guru PPKN yang kreatif baik dalam
menyiapkan kegiatan/pengalaman belajar bagi anak, juga dalam memilih
kompetensi dari berbagai mata pelajaran dan mengaturnya agar

20
pembelajaran menjadi lebih bermakna, menarik, menyenangkan dan utuh
mengigat harus mengintegrasikan pelajaran IPA dan IPS dalam
pembelajarannya.
2. Implikasi bagi siswa
Siswa harus siap mengikuti kegiatan pembelajaran yang dalam
pelaksanaannya dimungkinkan untuk bekerja baik secara individual,
pasangan, kelompok kecil ataupun klasikal.
Siswa harus siap mengikuti kegiatan pembelajaran yang bervariasi
secara aktif misalnya melakukan diskusi kelompok, mengadakan penelitian
sederhana, dan pemecahan masalah.
3. Implikasi terhadap sarana, prasarana, sumber belajar dan media
Pembelajaran tematik pada hakekatnya menekankan pada siswa baik
secara individual maupun kelompok untuk aktif mencari, menggali dan
menemukan konsep serta prinsip-prinsip secara holistik dan otentik. Oleh
karena itu, dalam pelaksanaannya memerlukan berbagai sarana dan prasarana
belajar.
Pembelajaran ini perlu memanfaatkan berbagai sumber belajar baik
yang sifatnya didisain secara khusus untuk keperluan pelaksanaan
pembelajaran (by design), maupun sumber belajar yang tersedia di
lingkungan yang dapat dimanfaatkan (by utilization).
Pembelajaran ini juga perlu mengoptimalkan penggunaan media
pembelajaran yang bervariasi sehingga akan membantu siswa dalam
memahami konsep-konsep yang abstrak.
Penerapan pembelajaran tematik di sekolah dasar masih dapat
menggunakan buku ajar yang sudah ada saat ini untuk masing-masing mata
pelajaran dan dimungkinkan pula untuk menggunakan buku suplemen khusus
yang memuat bahan ajar yang terintegrasi.
4. Implikasi terhadap Pengaturan ruangan
Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran tematik perlu melakukan
pengaturan ruang agar suasana belajar menyenangkan. Pengaturan ruang
tersebut meliputi:

21
a) Ruang perlu ditata disesuaikan dengan topik yang sedang
dilaksanakan.
b) Susunan bangku peserta didik dapat berubah-ubah disesuaikan
dengan keperluan pembelajaran yang sedang berlangsung.
c) Peserta didik tidak selalu duduk di kursi tetapi dapat duduk di
tikar/karpet.
d) Kegiatan hendaknya bervariasi dan dapat dilaksanakan baik di dalam
kelas maupun di luar kelas.
e) Dinding kelas dapat dimanfaatkan untuk memajang hasil karya
peserta didik dan dimanfaatkan sebagai sumber belajar.
f) Alat, sarana dan sumber belajar hendaknya dikelola sehingga
memudahkan peserta didik untuk menggunakan dan menyimpannya
kembali.
5. Implikasi terhadap Pemilihan metode
Sesuai dengan karakteristik pembelajaran terintegrasi , maka dalam
pembelajaran yang dilakukan perlu disiapkan berbagai variasi kegiatan
dengan menggunakan multi metode. Misalnya percobaan, bermain peran,
tanya jawab, demonstrasi, bercakap-cakap.

K. Kelebihan dan Kelemahan kurikulum 2013


1. Kelebihan Kurikulum 201310
a) Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan yang bersifat alamiah
(kontekstual) karena berfokus dan bermuara pada hakekat peserta didik
untuk mengembangkan berbagai kompetensi sesuai dengan
kompetensinya masing-masing. Dalam hal ini peserta didik merupakan
subjek belajar dan proses belajar berlangsung secara alamiah dalam
bentuk bekerja dan mengalami berdasarkan kompetensi tertentu, bukan
transfer pengetahuan.

10
Tresnawati,Pandangan Tentang Kurikulum 2013,http://Pandangan Tentang Kurikulum 2013 -
KOMPASIANA.com.htm.Diunduh tanggal 18 Oktober 2016.

22
b) Kurikulum 2013 yang berbasis karakter dan kompetensi boleh jadi
mendasari pengembangan kemampuan-kemampuan lain. Penguasaan
pengetahuan dan keahlian tertentu dalam suatu pekerjaan, kemampuan
memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari, serta pengembangan
aspek-aspek kepribadian dapat dilakukan secara optimal berdasarkan
standar kompetensi tertentu.11
c) Ada bidang-bidang studi atau mata pelajaran tertentu yang dalam
pengembangannya lebih cepat menggunakan pendekatan kompetensi,
terutama yang berkaitan dengan keterampilan.
d) Lebih menekankan pada pendidikan karakter. Selain kreatif dan inovatif,
pendidikan karakter juga penting yang nantinya terintegrasi menjadi satu.
Misalnya, pendidikan budi pekerti luhur dan karakter harus
diintegrasikan kesemua program studi.
e) Asumsi dari kurikulum 2013 adalah tidak ada perbedaan antara anak desa
atau kota. Seringkali anak di desa cenderung tidak diberi kesempatan
untuk memaksimalkan potensi mereka.
f) Kesiapan terletak pada guru. Guru juga harus terus dipacu
kemampuannya melalui pelatihan-pelatihan dan pendidikan calon guru
untuk meningkatkan kecakapan profesionalisme secara terus menerus.
g) Siswa dituntut untuk aktif, kreatif dan inovatif dalam pemecahan
masalah.
h) Penilaian didapat dari semua aspek. Pengambilan nilai siswa bukan
hanya di dapat dari nilai ujian saja tetapi juga di dapat dari nilai
kesopanan, religi, praktek, sikap dan lain lain.
i) Standar penilaian mengarahkan pada penilaian berbasis kompetensi
(sikap, keterampilan, dan pengetahuan secara proporsional).
j) Menuntut adanya remediasi secara berkala.

11
Veeda,makalah kurikulum 2013, http://bulekh makalah kurikulum 2013.htm.diunduh tanggal 17
oktober 2016.

23
k) Tidak memerlukan dokumen kurikulum yang lebih rinci karena
Pemerintah menyiapkan semua komponen kurikulum sampai buku teks
dan pedoman pembahasan sudah tersedia.
l) Buku, dan kelengkapan dokumen disiapkan lengkap sehingga memicu
dan memacu guru untuk membaca dan menerapkan budaya literasi, dan
membuat guru memiliki keterampilan membuat RPP, dan menerapkan
pendekatan scientific secara benar.

2. Kelemahan Kurikulum 201312


a) Banyak guru yang beranggapan bahwa dengan kurikulum terbaru ini
guru tidak perlu menjelaskan materinya. Padahal kita tahu bahwa belajar
matematika, fisika,dll tidak cukup hanya membaca saja. Peran guru
sebagai fasilitator tetap dibutuhkan, terlebih dalam hal memotivasi siswa
untuk aktif belajar.
b) Banyak guru yang beranggapan bahwa dengan kurikulum terbaru ini
guru tidak perlu menjelaskan materinya. Padahal kita tahu bahwa belajar
matematika, fisika,dll tidak cukup hanya membaca saja. Peran guru
sebagai fasilitator tetap dibutuhkan, terlebih dalam hal memotivasi siswa
untuk aktif belajar.
c) Konsep pendekatan scientific masih belum dipahami, apalagi tentang
metoda pembelajaran yang kurang aplikatif disampaikan.
d) Ketrampilan merancang RPP dan penilaian autentik belum sepenuhnya
dikuasai oleh guru.
e) Tugas menganilisis SKL, KI, KD, Buku Siswa dan Buku guru belum
sepenuhnya dikerjakan oleh guru, masih banyak yang copy paste dan
kurangnya waktu untuk membaca dokumen secara mendalam.
f) Guru juga tidak pernah dilibatkan langsung dalam proses pengembangan
kurikulum 2013. Pemerintah melihat seolah-olah guru dan siswa
mempunyai kapasitas yang sama.

12
Tresnawati,Pandangan Tentang Kurikulum 2013,http://Pandangan Tentang Kurikulum 2013 -
KOMPASIANA.com.htm.Diunduh tanggal 18 Oktober 2016.

24
g) Tidak ada keseimbangan antara orientasi proses pembelajaran dan hasil
dalam kurikulum 2013. Keseimbangan sulit dicapai karena kebijakan
ujian nasional (UN) masih diberlakukan. UN hanya mendorong orientasi
pendidikan pada hasil dan sama sekali tidak memperhatikan proses
pembelajaran. Hal ini berdampak pada dikesampingkannya mata
pelajaran yang tidak diujikan dalam UN. Padahal, mata pelajaran non-
UN juga memberikan kontribusi besar untuk mewujudkan tujuan
pendidikan.
h) Kurikulum 2013 ditetapkan tanpa ada evaluasi dari pelaksanaan
kurikulum sebelumnya yaitu KTSP.
i) Pengintegrasian mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS) dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk
jenjang pendidikan dasar tidak tepat karena rumpun ilmu mata pelajaran-
mata pelajaran itu berbeda.
j) Dalam mata pelajaran matematika SMA kelas X terdapat matematika
wajib, matematika peminatan yang harus diikuti siswa peminatan IPA.
Matematika wajib dan peminatan memiliki silabus yang berbeda.
Terutama dalam matematika peminatan diperlukan beberapa materi
prasyarat yang belum dibahas di kelas sebelumnya. Contoh : Dalam
materi persamaan eksponen diperlukan beberapa rumus turunan dari
persamaan kuadrat yang belum dibahas di kelas sebelumnya.
k) Penyusunan materi ajar belum runtut sesuai tahap berpikir siswa, guru
harus memilah dan menentukan materi esensial mengingat materi yang
harus dikuasai siswa cukup banyak.
l) Pada buku paket matematika terdapat berbagai soal tingkat tinggi seperti
soal olimpiade. Mengingat banyaknya materi yang harus dikuasai siswa
maka tidak semua soal dapat diselesaikan. Soal-soal tersebut lebih cocok
diberikan pada siswa yang berminat mengikuti pendalaman matematika.
m) Seperti kurikulum sebelumnya, belum ada sinkronisasi antara
matematika sebagai alat bantu untuk menunjang pelajaran lainnya.
Misalnya sinkronisasi antara matematika dengan fisika, ada banyak
materi fisika yang memerlukan hitungan matematika seperti vektor,

25
diferensial, integral dan trigonometri tetapi belum dibahas dalam
matematika.
n) Konten kurikulum masih terlalu padat yang ditunjukkan dengan
banyaknya mata pelajaran dan banyak materi yang keluasan dan
kesukarannya melampaui tingkat kemampuan siswa.
o) Standar proses pembelajaran menggambarkan urutan pembelajaran yang
kurang rinci sehingga membuka peluang penafsiran yang beraneka ragam
dan berujung pada pembelajaran yang berpusat pada guru.
p) .Materi terlalu luas, kurang mendalam.
q) Beban belajar terlalu berat, sehingga waktu belajar di sekolah terlalu
lama.
r) Pemerintah seolah melihat semua guru dan siswa memiliki kapasitas
yang sama dalam kurikulum 2013. Guru juga tidak pernah dilibatkan
langsung dalam proses pengembangan kurikulum 2013.
s) Tidak ada keseimbangan antara orientasi proses pembelajaran dan hasil
dalam kurikulum 2013. Keseimbangan sulit dicapai karena kebijakan
ujian nasional (UN) masih diberlakukan.
t) Pengintegrasian mata pelajaran IPA dan IPS dalam mata pelajaran
Bahasa Indonesia untuk jenjang pendidikan dasar tidak tepat, karena
rumpun ilmu pelajaran-pelajaran tersebut berbeda.

L. Perbedaan dan Persamaan Kurikulum 2013 dan KTSP13


Kurikulum 2013 sudah diimplementasikan pada tahun pelajaran
2013/2014 pada sekolah-sekolah tertentu (terbatas). Kurikulum 2013
diluncurkan secara resmi pada tanggal 15 Juli 2013. Sesuatu yang baru tentu
mempunyai perbedaan dengan yang lama. Begitu pula kurikulum 2013
mempunyai perbedaan dengan KTSP.
Berikut ini Persamaan dan Perbedaan Kurikulum KTSP dengan Kurikulum
2013 di Tingkat SMA/MA:

13
Jumal Ahmad, Perihal Keunggulan dan Kelemahan Kurikulum 2013,http://Perihal Keunggulan
Dan Kelemahan Kurikulum 2013 _ Jumal Ahmad.htm.Diunduh tanggal 18Oktober 2016.

26
1. Perbedaan
No Kurikulum 2013 KTSP

1 SKL (Standar Kompetensi Standar Isi ditentukan terlebih dahulu


Lulusan) ditentukan terlebih melaui Permendiknas No 22 Tahun 2006.
dahulu, melalui Setelah itu ditentukan SKL (Standar
Permendikbud No 54 Tahun Kompetensi Lulusan) melalui
2013. Setelah itu baru Permendiknas No 23 Tahun 2006
ditentukan Standar Isi, yang
bebentuk Kerangka Dasar
Kurikulum, yang dituangkan
dalam Permendikbud No 67,
68, 69, dan 70 Tahun 2013

2 Aspek kompetensi lulusan Lebih menekankan pada aspek


ada keseimbangan soft skills pengetahuan
dan hard skills yang meliputi
aspek kompetensi sikap,
keterampilan, dan
pengetahuan

3 di jenjang SD Tematik di jenjang SD Tematik Terpadu untuk


Terpadu untuk kelas I-VI kelas I-III

4 Jumlah jam pelajaran per Jumlah jam pelajaran lebih sedikit dan
minggu lebih banyak dan jumlah mata pelajaran lebih banyak
jumlah mata pelajaran lebih dibanding Kurikulum 2013
sedikit dibanding KTSP

5 Proses pembelajaran setiap Standar proses dalam pembelajaran terdiri


tema di jenjang SD dan dari Eksplorasi, Elaborasi, dan Konfirmasi
semua mata pelajaran di
jenjang SMP/SMA/SMK
dilakukan dengan pendekatan

27
ilmiah (saintific approach),
yaitu standar proses dalam
pembelajaran terdiri dari
Mengamati, Menanya,
Mengolah, Menyajikan,
Menyimpulkan, dan
Mencipta.

6 TIK (Teknologi Informasi TIK sebagai mata pelajaran.


dan Komunikasi) bukan
sebagai mata pelajaran,
melainkan sebagai media
pembelajaran

7 Standar penilaian Penilaiannya lebih dominan pada aspek


menggunakan penilaian pengetahuan
otentik, yaitu mengukur
semua kompetensi sikap,
keterampilan, dan
pengetahuan berdasarkan
proses dan hasil.

8 Pramuka menjadi ekstrakuler Pramuka bukan ekstrakurikuler wajib


wajib

9 Pemintan (Penjurusan) mulai Penjurusan mulai kelas XI


kelas X untuk jenjang
SMA/MA

10 BK lebih menekankan BK lebih pada menyelesaikan masalah


mengembangkan potensi siswa
siswa

Itulah beberpa perbedaan Kurikulum 2013 dan KTSP. Walaupun


kelihatannya terdapat perbedaan yang sangat jauh antara Kurikulum 2013
dan KTSP, namun sebenarnya terdapat kesamaan ESENSI Kurikulum 2013

28
dan KTSP. Misal pendekatan ilmiah (Saintific Approach) yang pada
hakekatnya adalah pembelajaran berpusat pada siswa. Siswa mencari
pengetahuan bukan menerima pengetahuan. Pendekatan ini mempunyai
esensi yang sama dengan Pendekatan Keterampilan Proses (PKP). Masalah
pendekatan sebenarnya bukan masalah kurikulum, tetapi masalah
implementasi yang tidak jalan di kelas. Bisa jadi pendekatan ilmiah yang
diperkenalkan di Kurikulum 2013 akan bernasib sama dengan pendekatan-
pendekatan kurikulum terdahulu bila guru tidak paham dan tidak bisa
menerapkannya dalam pembelajaran di kelas.

2. Persamaan
a) Kurikulum 2006 (KTSP) dan Kurikulum 2013 sama-sama menampilkan
teks sebagai butir-butir KD.
b) Untuk struktur kurikulumnya baik pada KTSP atau pada 2013 sama-sama
dibuat atau dirancang oleh pemerintah tepatnya oleh Depdiknas.
c) Beberapa mata pelajaran masih ada yang sama seperti KTSP.
d) Terdapat kesamaan esensi kurikulum, misalnya pada pendekatan ilmiah
yang pada hakekatnya berpusat pada siswa. Dimana siswa yang mencari
pengetahuan bukan menerima pengetahuan.

Adapun perubahan-perubahan yang ada dalam kurikulum 2013 dari


kurikulum sebelumnya antara lain adalah:14
1) Perubahan Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
Penyempurnaan SKL memperhatikan pengembangan nilai, pengetahuan,
dan ketrampilan secara terpadu dengan fokus pada pencapaian kompetensi. Pada
setiap jenjang pendidikan rumusan empat kompetensi inti (penghayatan dan
pengamalan agama, sikpa ketrampilan, dan pengetahuan) menjadi landasan
pengembangan kompetensi dasar pada setiap kelas.
2) Perubahan Standar Isi

14
Jumal Ahmad, Perihal Keunggulan dan Kelemahan Kurikulum 2013,http://Perihal Keunggulan
Dan Kelemahan Kurikulum 2013 _ Jumal Ahmad.htm.Diunduh tanggal 18Oktober 2016.

29
Perubahan Standar Isi dari kurikulum sebelumnya yang mengembangkan
kompetensi dari mata pelajaran menjadi fokus pada kompetensi yang
dikembangkan menjadi mata pelajaran melalui pendekatan tematik integrative
(Standar Proses).
3) Perubahan Standar Proses
Perubahan pada Standar Proses berarti perubahan strategi pembelajaran.
Guru wajib merancang dan mengelola proses pembelajaran aktif yang
menyenangkan. Peserta didik difasilitasi untuk mengamati, menanya, mengolah,
menyajikan, menyimpulkan dan mencipta.
4) Perubahan Standar Evaluasi
Penilaian otentik yang mengukur kompetensi sikap, keterampilan, serta
pengetahuan berdasarkan hasil dan proses. Sebelumnya penilaian hanya
mengukur hasil kompetensi.
Beberapa konsekuensi akibat perubahan substansi tersebut adalah:

1. Penambahan jumlah jam belajar di SD yang sebelumnya 26 jam/minggu


menjadi 32 jam/minggu. Dari 10 mata pelajaran dipangkas menjadi 6 mata
pelajaran yaitu Bahasa Indonesia, PPKN, Agama, Matematika, Sosial Budaya
dan Olah Raga. Pelajaran IPA dan IPS ditiadakan dan diintegrasikan ke mata
pelajaran lain.

Penambahan jumlah jam belajar di SMP yang sebelumnya 32 jam/minggu


menjadi 38 jam/minggu. Kalau belajarnya 5 hari berarti setiap hari anak belajar
8 jam setiap hari.

Penambahan Jumlah jam pelajaran Agama pada SD yang bertambah dari 2


jam/minggu menjadi 4 jam/minggu dan di tingkat SMP dari 2 jam/minggu
menjadi 3 jam/minggu.

Jumlah mata pelajaran dikurangi tapi jumlah jam belajar ditambah

Mata pelajaran IPA diintegrasikan dalam Mapel Bahasa Indonesia.

30
M. Jadwal Pelajaran dikurikulum 201315
1. SD-MI
Kurikulum 2013 bebasis pada sains. Kurikulum 2013 untuk sd, bersifat
tematik intergratif. Kompetensi yang ingin dicapai adalah kompetensi yang
berimbang antara sikap, keterampilan dan pengetahuan, disamping cara
pembelajarannya yang holistik dan menyenangkan.
Proses pembelajaran merupakan aspek kognigtif, afektif, psikomotorik
melalui penilaian berbasis tes dan portofolio saling melengkapi. Mata pelajaran
untuk ad diantaranya:
a) Pendidikan agama
b) PPKn
c) Bahasa Indonesia
d) Matematika
e) Ipa
f) Ips
g) Seni Budaya dan Prakarya (muatan lokal)
h) Pendidikan Jasmani Olahraga dan kesehatan (muatan lokal)
Alokasi waktu perjam pelajaran SD 30 menit, banyak jam pelajaran
perminggu kelas satu= 30 jam, kelas 2= 32 jam, kelas 3= 34 jam, kelas 4 5 6 =
36 jam.
2. SMP- MTS
Mata pelajaran nya berdasarkan kurikulum 2013 sebagai berikut
a) Pendidikan agama dan pendidikan budi pekerti\
b) PPKn
c) Bahasa Indonesia
d) Matematika
e) Ipa
f) Ips
g) Bahsa Inggris
h) Seni Budaya(muatan lokal)

15 Pustaka Learning And Knowledge Sharing, htt//pustaka aslikan. Blogspot.co.id/2013/05/isi-


kurikulum-2013-mata-pelajaran.Html?m=1.diunduh tanggal 26 oktober 2016

31
i) Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (muatan lokal)
j) Prakarya (muatan lokal)
Alokasi waktu perjam pelajaran SMP= 40 menit, banyak pelajaran
perminggu= 28 jam.
3. SMA-MA
Mata peljaran berdasarka kurikulum 2013 adalah sebagai berikut:
a.Pendidikan agama dan budui pekerti
b.PPKn
c.Bahasa Indonesia
c.Matematika
d.Sejarah Indonesia
e.Bahasa Inggris
f.Seni Budaya (muatan lokal)
g.Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan (muatan lokal)

Alokasi perjam pelajaran SMA=45 menit, banyak pelajara perminggu


SMA= 39 jam.

32
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Kurikulum 2013 merupakan implementasi dari UU no. 32 tahun 2013. Kurikulum
2013 ini merupakan kelanjutan dan penyempurna dari kurikulum berbasis
kompetensi (KBK) dan KTSP.
2. Latar belakang diadakannya kurikulum 2013 yaitu dimana pPerubahan kurikulum
dilakukan untuk menjawab tantangan zaman yang terus berubah agar peserta didik
mampu bersaing di masadepan. Alasan lain dilakukannya perubahan kurikulum
adalah kurikulum sebelumnya dianggap memberatkan peserta didik. Terlalu
banyak materi pelajaran yang harus dipelajari oleh peserta didik, sehingga malah
membuat para peserta didik terbebani.
KTSP yang memberi keleluasaan terhadap guru membuat kurikulum
secara mandiri untuk masing-masing sekolah ternyata tak berjalan mulus. Karena
tidak semua guru memiliki dan dibekali profesionalisme untuk membuat
kurikulum. Yang terjadi guru hanya bisa mengadopsi kurikulum yang sudah ada.
Untuk kurikulum 2013 ini dibuat dan dirancang oleh pemerintah terutama untuk
bagian yang sangat inti. Dengan demikian, pihak sekolah dan guru tinggal
mengaplikasikan saja pola yang sudah dimasukkan dalam struktur kurikulum
untuk masing-masing jenjang tersebut.
3. Sistem evaluasi kurikulum 2013 berdasarkan kesalahan fatal dalam implementasi
Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) dan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) selama ini adalah kemunculan kebijakan yang sejatinya tidak
konsisten dengan kurikulum-kurikulum tersebut. Kebijaksanaan yang dimaksud
adalah pelaksanaan ujian nasional dengan standar kelulusannya.
Yang mana nantinya Kurikulun 2013 diterapkan dan ditujukan agar guru
memperoleh ruang yang lebih leluasa untuk mengembangkan potensi siswa secara
seimbang dalam tiga aspek, yaitu aspek kognitif, psikomotorik dan afektif.
Kurikulum ini harus dikawal dengan kebijakan yang sinergis.
4. Tahap persiapan pelaksanaan kurikulum 2013
Dalam pelaksanaan pembelajaran integrasi PPKN, perlu dilakukan
beberapa hal yang meliputi tahap perencanaan yang mencakup kegiatan

33
pemetaan kompetensi dasar, pengembangan jaringan tema, pengembangan
silabus dan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran.
Tahap Perencanaan
a. Pemetaan Kompetensi Inti
b. Menetapkan Jaringan Tema
c. Penyusunan Silabus
d. Penyusunan Rencana Pembelajaran

Tahap Pelaksanaaan

a. Tahapan kegiatan
b. Kegiatan Pendahuluan/awal/pembukaan
c. Kegiatan Inti
d. Kegiatan Penutup/Akhir dan Tindak Lanjut
5. Proses pembelajaran Kurikulum 2013 terdiri atas pembelajaran intra-kurikuler dan
pembelajaran ekstra-kurikuler. Pendekatan pembelajaran yang dilakukan dalam
kurikulum 2013 untuk SD, bersifat tematik integratif dan tingkat SMP & SMA
(Kompetensi dikembangkan melalui mata pelajaran), sedangkan tingkat SMK
(Kompetensi dikembangkan melalui vokasional). Semua mata pelajaran yang
diajarkan menggunakan pendekatan yang sama yaitu menggunakan pendekatain
saintifik, yang menggunakan 5 M yaitu Mengamati, Menanya, Mengumpulkan
Informasi, Menalar Dan Mengkomunikasikan.
6. Prinsip Pembelajaran Kurikulum 201316
a. Peserta didik difasilitasi untuk mencari tahu.
b. Peserta didik belajar dari berbagai sumber belajar.
c. Proses pembelajaran menggunakan pendekatan ilmiah.
d. Pembelajaran berbasis kompetensi.
e. Pembelajaran terpadu.
f. Pembelajaran yang menekankan pada jawaban divergen yang memiliki
kebenaran multi dimensi.
g. Pembelajaran berbasis keterampilan aplikatif.

16
Endrata Adim, Pembelajaran Nerpusat Pada Siswa,http://Pembelajaran Kurikulum 2013 _
PEMBELAJARAN BERPUSAT PADA SISWA.htm.Diunduh tanggal 18 Oktober 2016.

34
h. Peningkatan keseimbangan, kesinambungan, dan keterkaitan antara hard-
skills dan soft-skills.
i. Pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta
didik sebagai pembelajar sepanjang hayat.
j. Pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan (ing
ngarso sung tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangun karso), dan
mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran (tut
wuri handayani).
k. Pembelajaran yang berlangsung di rumah, di sekolah, dan di masyarakat.
l. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan
efisiensi dan efektivitas pembelajaran.
m. Pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya peserta didik;
dan
n. Suasana belajar menyenangkan dan menantang.
7. Skl Dan Kompetensi Inti Kurikulum 201317
a. SKL, meliputi
1) SIKAP: Menerima, Menjalankan, Menghargai, Menghayati, Mengamalkan.
2) KETERAMPILAN: Mengamati,Menanya, Mencoba, Mengolah, Menyaji,
Menalar,Mencipta.
3) PENGETAHUAN : Mengetahui, Memahami, Menerapkan, Menganalisa,
Mengevaluasi.
Ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya Manusia, bangsa, negara,
tanah air, dan dunia.
b. KOMPETENSI INTI
1) Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2) Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli,santun,
ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan
pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan

17
Syawal, Skl Dan Kompetensi Inti Kurikulum 2013, http:// skl dan kompetensi inti%20kurikulum
2013_wakhinuddin's weblog.htm. Diunduh tanggal 18 Oktober 2016.

35
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
3) Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,prosedural
dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
4) Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
8. Karekteristik Kurikulum 201318
b. Isi atau konten kurikulum yaitu kompetensi dinyatakan dalam bentuk
Kompetensi Inti (KI) kelas dan dirinci lebih lanjut dalam Kompetensi Dasar
(KD) mata pelajaran.
c. Kompetensi Inti (KI) merupakan gambaran secara kategorial mengenai
kompetensi dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan (kognitif dan
psikomotor) yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah,
kelas dan mata pelajaran. Kompetensi Inti adalah kualitas yang harus dimiliki
seorang peserta didik untuk setiap kelas melalui pembelajaran KD yang
diorganisasikan dalam proses pembelajaran siswa aktif.
d. Kompetensi Dasar (KD) merupakan kompetensi yang dipelajari peserta didik
untuk suatu tema untuk SD/MI, dan untuk mata pelajaran di kelas tertentu
untuk SMP/MTS, SMA/MA, SMK/MAK.
e. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar di jenjang pendidikan menengah
diutamakan pada ranah sikap sedangkan pada jenjang pendidikan menengah
pada kemampuan intelektual (kemampuan kognitif tinggi).

18
Modul materi pelatihan kurikulum 2013 best regards, http://karakteristikkurikulum
2013_belajardanpembelajaran.htm. Diunduh tanggal 14 oktober 2016.

36
f. Kompetensi Inti menjadi unsur organisatoris (organizing elements)
Kompetensi Dasar yaitu semua KD dan proses pembelajaran dikembangkan
untuk mencapai kompetensi dalam Kompetensi Inti.
g. Kompetensi Dasar yang dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif,
saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antarmata
pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).
h. Silabus dikembangkan sebagai rancangan belajar untuk satu tema (SD/MI) atau
satu kelas dan satu mata pelajaran (SMP/MTS, SMA/MA, SMK/MAK). Dalam
silabus tercantum seluruh KD untuk tema atau mata pelajaran di kelas tersebut.
i. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dikembangkan dari setiap KD yang untuk
mata pelajaran dan kelas tersebut.
9. Prinsip Pengembangan Kurikulum 2013
j. Kurikulum bukan hanya merupakan sekumpulan daftar mata pelajaran karena
mata pelajaran hanya merupakan sumber materi pembelajaran untuk
mencapai kompetensi.
k. Kurikulum didasarkan pada standar kompetensi lulusan yang ditetapkan
untuk satu satuan pendidikan, jenjang pendidikan, dan program pendidikan.
l. Kurikulum didasarkan pada model kurikulum berbasis kompetensi.
10. Implikasi Kurikulum 2013 bagi Guru SD/MI
Dalam implementasi pembelajaran khususnya bagi guru kelas 1 sampai
3 di sekolah dasar mempunyai implikasi antara lain :
a. Implikasi bagi guru
b. Implikasi bagi siswa
c. Implikasi terhadap sarana, prasarana, sumber belajar dan media
d. Implikasi terhadap Pengaturan ruangan
e. Implikasi terhadap Pemilihan metode
11. Kelebihan dan Kelemahan kurikulum 2013
a. Kelebihan Kurikulum 201319

19
Tresnawati,Pandangan Tentang Kurikulum 2013,http://Pandangan Tentang Kurikulum 2013 -
KOMPASIANA.com.htm.Diunduh tanggal 18 Oktober 2016.

37
1) Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan yang bersifat alamiah
(kontekstual).
2) Kurikulum 2013 yang berbasis karakter dan kompetensi boleh jadi
mendasari pengembangan kemampuan-kemampuan lain.
3) Ada bidang-bidang studi atau mata pelajaran tertentu yang dalam
pengembangannya lebih cepat menggunakan pendekatan kompetensi,
terutama yang berkaitan dengan keterampilan.
4) Lebih menekankan pada pendidikan karakter.
5) Asumsi dari kurikulum 2013 adalah tidak ada perbedaan antara anak desa
atau kota.
6) Kesiapan terletak pada guru. Guru juga harus terus dipacu
kemampuannya melalui pelatihan-pelatihan dan pendidikan calon guru
untuk meningkatkan kecakapan profesionalisme secara terus menerus.
7) Siswa dituntut untuk aktif, kreatif dan inovatif dalam pemecahan
masalah.
Penilaian didapat dari semua aspek.
8) Standar penilaian mengarahkan pada penilaian berbasis kompetensi
(sikap, keterampilan, dan pengetahuan secara proporsional).
9) Menuntut adanya remediasi secara berkala.
10) Tidak memerlukan dokumen kurikulum yang lebih rinci karena
Pemerintah menyiapkan semua komponen kurikulum sampai buku teks
dan pedoman pembahasan sudah tersedia.
11) Buku, dan kelengkapan dokumen disiapkan lengkap sehingga memicu
dan memacu guru untuk membaca dan menerapkan budaya literasi, dan
membuat guru memiliki keterampilan membuat RPP, dan menerapkan
pendekatan scientific secara benar.

b. Kelemahan Kurikulum 201320


1) Banyak guru yang beranggapan bahwa dengan kurikulum terbaru ini
guru tidak perlu menjelaskan materinya.

20
Tresnawati,Pandangan Tentang Kurikulum 2013,http://Pandangan Tentang Kurikulum 2013 -
KOMPASIANA.com.htm.Diunduh tanggal 18 Oktober 2016.

38
2) Banyak guru yang beranggapan bahwa dengan kurikulum terbaru ini
guru tidak perlu menjelaskan materinya. Padahal kita tahu bahwa belajar
matematika, fisika,dll tidak cukup hanya membaca saja. Peran guru
sebagai fasilitator tetap dibutuhkan, terlebih dalam hal memotivasi siswa
untuk aktif belajar.
3) Konsep pendekatan scientific masih belum dipahami, apalagi tentang
metoda pembelajaran yang kurang aplikatif disampaikan.
4) Ketrampilan merancang RPP dan penilaian autentik belum sepenuhnya
dikuasai oleh guru.
5) Tugas menganilisis SKL, KI, KD, Buku Siswa dan Buku guru belum
sepenuhnya dikerjakan oleh guru, masih banyak yang copy paste dan
kurangnya waktu untuk membaca dokumen secara mendalam.
6) Guru juga tidak pernah dilibatkan langsung dalam proses pengembangan
kurikulum 2013. Pemerintah melihat seolah-olah guru dan siswa
mempunyai kapasitas yang sama.
7) Tidak ada keseimbangan antara orientasi proses pembelajaran dan hasil
dalam kurikulum 2013.
8) Kurikulum 2013 ditetapkan tanpa ada evaluasi dari pelaksanaan
kurikulum sebelumnya yaitu KTSP.
9) Pengintegrasian mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS) dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk
jenjang pendidikan dasar tidak tepat karena rumpun ilmu mata pelajaran-
mata pelajaran itu berbeda.
10) Dalam mata pelajaran matematika SMA kelas X terdapat matematika
wajib, matematika peminatan yang harus diikuti siswa peminatan IPA.
Matematika wajib dan peminatan memiliki silabus yang berbeda.
Terutama dalam matematika peminatan diperlukan beberapa materi
prasyarat yang belum dibahas di kelas sebelumnya.
11) Penyusunan materi ajar belum runtut sesuai tahap berpikir siswa, guru
harus memilah dan menentukan materi esensial mengingat materi yang
harus dikuasai siswa cukup banyak.

39
12) Pada buku paket matematika terdapat berbagai soal tingkat tinggi seperti
soal olimpiade.
13) Seperti kurikulum sebelumnya, belum ada sinkronisasi antara
matematika sebagai alat bantu untuk menunjang pelajaran lainnya.
14) Konten kurikulum masih terlalu padat yang ditunjukkan dengan
banyaknya mata pelajaran dan banyak materi yang keluasan dan
kesukarannya melampaui tingkat kemampuan siswa.
15) Standar proses pembelajaran menggambarkan urutan pembelajaran yang
kurang rinci sehingga membuka peluang penafsiran yang beraneka ragam
dan berujung pada pembelajaran yang berpusat pada guru.
16) Materi terlalu luas, kurang mendalam.
17) Beban belajar terlalu berat, sehingga waktu belajar di sekolah terlalu
lama.
18) Pemerintah seolah melihat semua guru dan siswa memiliki kapasitas
yang sama dalam kurikulum 2013. Guru juga tidak pernah dilibatkan
langsung dalam proses pengembangan kurikulum 2013.
19) Tidak ada keseimbangan antara orientasi proses pembelajaran dan hasil
dalam kurikulum 2013. Keseimbangan sulit dicapai karena kebijakan
ujian nasional (UN) masih diberlakukan.
20) Pengintegrasian mata pelajaran IPA dan IPS dalam mata pelajaran
Bahasa Indonesia untuk jenjang pendidikan dasar tidak tepat, karena
rumpun ilmu pelajaran-pelajaran tersebut berbeda.
12. Perbedaan dan Persamaan Kurikulum 2013 dan KTSP21
a. Perbedaan
No Kurikulum 2013 KTSP

1 SKL (Standar Kompetensi Standar Isi ditentukan terlebih dahulu


Lulusan) ditentukan terlebih melaui Permendiknas No 22 Tahun 2006.
dahulu, melalui Setelah itu ditentukan SKL (Standar

21
Jumal Ahmad, Perihal Keunggulan dan Kelemahan Kurikulum 2013,http://Perihal Keunggulan
Dan Kelemahan Kurikulum 2013 _ Jumal Ahmad.htm.Diunduh tanggal 18Oktober 2016.

40
Permendikbud No 54 Tahun Kompetensi Lulusan) melalui
2013. Setelah itu baru Permendiknas No 23 Tahun 2006
ditentukan Standar Isi, yang
bebentuk Kerangka Dasar
Kurikulum, yang dituangkan
dalam Permendikbud No 67,
68, 69, dan 70 Tahun 2013

2 Aspek kompetensi lulusan Lebih menekankan pada aspek


ada keseimbangan soft skills pengetahuan
dan hard skills yang meliputi
aspek kompetensi sikap,
keterampilan, dan
pengetahuan

3 di jenjang SD Tematik di jenjang SD Tematik Terpadu untuk


Terpadu untuk kelas I-VI kelas I-III

4 Jumlah jam pelajaran per Jumlah jam pelajaran lebih sedikit dan
minggu lebih banyak dan jumlah mata pelajaran lebih banyak
jumlah mata pelajaran lebih dibanding Kurikulum 2013
sedikit dibanding KTSP

5 Proses pembelajaran setiap Standar proses dalam pembelajaran terdiri


tema di jenjang SD dan dari Eksplorasi, Elaborasi, dan Konfirmasi
semua mata pelajaran di
jenjang SMP/SMA/SMK
dilakukan dengan pendekatan
ilmiah (saintific approach),
yaitu standar proses dalam
pembelajaran terdiri dari
Mengamati, Menanya,
Mengolah, Menyajikan,
Menyimpulkan, dan
Mencipta.

41
6 TIK (Teknologi Informasi TIK sebagai mata pelajaran.
dan Komunikasi) bukan
sebagai mata pelajaran,
melainkan sebagai media
pembelajaran

7 Standar penilaian Penilaiannya lebih dominan pada aspek


menggunakan penilaian pengetahuan
otentik, yaitu mengukur
semua kompetensi sikap,
keterampilan, dan
pengetahuan berdasarkan
proses dan hasil.

8 Pramuka menjadi ekstrakuler Pramuka bukan ekstrakurikuler wajib


wajib

9 Pemintan (Penjurusan) mulai Penjurusan mulai kelas XI


kelas X untuk jenjang
SMA/MA

10 BK lebih menekankan BK lebih pada menyelesaikan masalah


mengembangkan potensi siswa
siswa

Itulah beberpa perbedaan Kurikulum 2013 dan KTSP. Walaupun


kelihatannya terdapat perbedaan yang sangat jauh antara Kurikulum 2013
dan KTSP, namun sebenarnya terdapat kesamaan ESENSI Kurikulum 2013
dan KTSP. Misal pendekatan ilmiah (Saintific Approach) yang pada
hakekatnya adalah pembelajaran berpusat pada siswa. Siswa mencari
pengetahuan bukan menerima pengetahuan. Pendekatan ini mempunyai
esensi yang sama dengan Pendekatan Keterampilan Proses (PKP). Masalah
pendekatan sebenarnya bukan masalah kurikulum, tetapi masalah
implementasi yang tidak jalan di kelas. Bisa jadi pendekatan ilmiah yang
diperkenalkan di Kurikulum 2013 akan bernasib sama dengan pendekatan-

42
pendekatan kurikulum terdahulu bila guru tidak paham dan tidak bisa
menerapkannya dalam pembelajaran di kelas.

b. Persamaan
1. Kurikulum 2006 (KTSP) dan Kurikulum 2013 sama-sama menampilkan
teks sebagai butir-butir KD.
2. Untuk struktur kurikulumnya baik pada KTSP atau pada 2013 sama-sama
dibuat atau dirancang oleh pemerintah tepatnya oleh Depdiknas.
3. Beberapa mata pelajaran masih ada yang sama seperti KTSP.
4. Terdapat kesamaan esensi kurikulum, misalnya pada pendekatan ilmiah
yang pada hakekatnya berpusat pada siswa. Dimana siswa yang mencari
pengetahuan bukan menerima pengetahuan.

Perubahan Standar Kompetensi Lulusan (SKL)


1. Perubahan Standar Isi
2. Perubahan Standar Proses
3. Perubahan Standar Evaluasi

13. Jadwal Pelajaran dikurikulum 201322


a. SD-MI
Mata pelajaran untuk SD diantaranya:
1) Pendidikan agama
2) PPKn
3) Bahasa Indonesia
4) Matematika
5) Ipa
6) Ips
7) Seni Budaya dan Prakarya (muatan lokal)
8) Pendidikan Jasmani Olahraga dan kesehatan (muatan lokal)
b. SMP- MTS

22 Pustaka Learning And Knowledge Sharing, htt//pustaka aslikan. Blogspot.co.id/2013/05/isi-


kurikulum-2013-mata-pelajaran.Html?m=1.diunduh tanggal 26 oktober 2016

43
Mata pelajaran nya berdasarkan kurikulum 2013 sebagai berikut
1) Pendidikan agama dan pendidikan budi pekerti\
2) PPKn
3) Bahasa Indonesia
4) Matematika
5) Ipa
6) Ips
7) Bahsa Inggris
8) Seni Budaya(muatan lokal)
9) Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (muatan lokal)
10) Prakarya (muatan lokal)
c. SMA-MA
Mata peljaran berdasarka kurikulum 2013 adalah sebagai berikut:
1) Pendidikan agama dan budui pekerti
2) PPKn
3) Bahasa Indonesia
4) Matematika
5) Sejarah Indonesia
6) Bahasa Inggris
7) Seni Budaya (muatan lokal)
8) Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan (muatan lokal)
B. SARAN
Materi kurikulum 2013 diatas kebanyakan diambil dai internet
dikarenakan keterbatasan buku, maka dari itu perlu adanya bimbingan dari dosen
saat memperalajari makalah yang kami nuat ini supaya tidak terjadi kesalahan
materi.

44
DAFTAR PUSTAKA

Hamalik, Oemar.2008. Manajemen Pengembangan Kurikulum.bandung: PT


REMAJA ROSDAKARYA.
Mulyoto.2013.Strategi Pembelajaran di Era Kurikulm 2013.Jakarta: Prestasi
Pustaka Raya.
Sukmadinata, Nana Syaodih.1997.Pengembangan Kurikulum Teori Dan Praktek.
Bandung: PT REMJA SORDA KARYA
Website:
Adim,Endrata.2016.Pembelajaran Berpusat Pada Siswa.http://Pembelajaran
Kurikulum 2013 _ PEMBELAJARAN BERPUSAT PADA
SISWA.htm.Diunduh tanggal 18 Oktober 2016.
Ahmad,Jumal.2013.Perihal Keunggulan dan Kelemahan Kurikulum
2013,http://Perihal Keunggulan Dan Kelemahan Kurikulum 2013 _ Jumal
Ahmad.htm.Diunduh tanggal 18Oktober 2016.
Modul materi pelatihan kurikulum 2013 best regards,
http://karakteristikkurikulum 2013_belajardanpembelajaran.htm. Diunduh
tanggal 14 oktober 2016.
Pustaka Learning And Knowledge Sharing, htt//pustaka aslikan. Blogspot. co.id/
2013/05/isi- kurikulum-2013-mata-pelajaran.Html?m=1.diunduh tanggal
26 oktober 2016

Solihin,Ibnu.2013. Apasih Kurikulum 2013?.http:// Apa sih kurikulum 2013 _


Motivator Pendidikan Kreatif.htm.diunduh tanggal 18 Oktober 2016.
Syawal.2013.Skl Dan Kompetensi Inti Kurikulum 2013, http:// skl dan kompetensi
inti%20kurikulum 2013_wakhinuddin's weblog.htm. Diunduh tanggal 18
Oktober 2016.
Tresnawati.2013.Pandangan Tentang Kurikulum 2013,http://Pandangan Tentang
Kurikulum 2013 - KOMPASIANA.com.htm.Diunduh tanggal 18 Oktober 2016.
Veeda.2013.Makalah Kurikulum 2013.http://bulekh makalah kurikulum
2013.htm.diunduh tanggal 17 oktober 2016.

45

Anda mungkin juga menyukai