Anda di halaman 1dari 3

PELAYANAN PASIEN TUBERKULOSIS DI UNIT

GAWAT DARURAT
SOP No.Dokumen :
No.Revisi :
Tanggal terbit:
Halaman : 1/
Disahkan oleh Kepala
PUSKESMAS Puskesmas Dr.Suparto Hary Wibowo, Mkes
SIWULUH NIP.196707032002121003

1. Pengertian Suatu alur penatalaksanaan pasien atau suspek


pasien tuberkulosis yang datang melalui Unit
Gawat Darurat

2. Tujuan Sebagai acuan penatalaksanaan pasien atau


suspek pasien tuberkulosis selama mendapatkan
pelayanan di Unit Gawat Darurat, ditujukan
terhadap peningkatan mutu layanan, kemudahan
akses untuk penemuan dan pengobatan sehingga
mampu memutuskan rantai penularan
tuberkulosis
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No.
Tentang Pelayanan Klinis di Puskesmas Siwuluh
4. Referensi 1. Buku Pedoman Nasional Penanggulangan TB
Paru tahun 2014
2. Depkes RI Ditjen PPM & PL , Penemuan dan
Pengobatan Pasien TB , Jakarta 2012

5. Prosedur 1. Setiap pasien yang diketahui atau dicurigai


menderita tuberkulosisparu harus diberi
masker untuk dipakai mulai saat pendaftaran,
selama menjalani pemeriksaan sampai
mendapatkan diagnosis.
2. Seorang pasien dicurigai menderitaTB Paru
apabila didapatkan gejala:
- Batuk yang persisten > 3 minggu
- Nyeri dada
- Batuk darah atau batuk dengan dahak
bercampur darah
- Berat badan turun
- Nafsu makan menurun
- Demam
- Berkeringat banyak saat malam hari
- Cepat lelah
- Gejala malaise
GejaSeorang pasien TB yang masuk Unit
Gawat Darurat dicurigai merupakan pasien
yang infeksius bila ditemukan :

-Batuk yang persisten lebih dari 3 minggu


-BTA sputum positif
-Pada foto toraks ditemukan kavitas
-Pasien terdapat riwayat pengobatan TB
yang tidak adekuat
- Pasien diketahui sebelumnya sebagai
pasien TB Paru, TB laring.
- Pasien yang sedang menjalani prosedur
induksi sputum seperti bronkoskopi,
pengobatan aerosol.
- Penderita TB ekstraparu biasanya tidak
menular kecuali TB laring, TB rongga
mulut atau TB ekstraparu dengan abses
terbuka seperti scrofuloderma.
3. Masker tersebut harus dipakai selama
menjalani pemeriksaan sampai terbukti
pasien tersebut tidak menderita tuberkulosis
Paru
4. Pasien yang diketahui atau dicurugai
menderita Tuberkulosis Paru harus
ditempatkan terpisah dari kelompok pasien
laiin (ruang isolasi)dan mendapatkan prioritas
untuk diperiksa lebih dahulu.
5. Dokter atau petugas lainnya yang menangani
pasien atau suspek Tuberkulosis wajib
menggunakan masker N95 setiap kali
berinteraks i dengan pasien.
Pasien yang oleh dokter didiagnosis TB Paru
dan memerlukan perawatan harus dirawat di
ruang perawatan isolasi khusus
Tuberkulosisla malaise

6. Unit Terkait Unit Gawat Darurat. Ruang Rawat Inap, Rawat


Jalan

7. Dokumen Pelaporan dan Pencatatan


terkait
8. Rekaman No Yang Isi Tgl Mulai
History Dirubah Perubahan Diberlakukan
Perubahan

Anda mungkin juga menyukai