Pedoman Mutu
Pedoman Mutu
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS COT SEUMEUREUNG KECAMATAN SAMATIGA
Jl.Meulaboh Kuala Bhee @mail: pkmcotseumeureung03@mail.com
I. Pendahuluan
Pedoman Manajemen Mutu ini menjelaskan secara garis besar sistem manajemen
mutu UPTD Puskesmas Cot Seumeureung. Semua ketentuan maupun persyaratan serta
kebijakan yang tertuang dalam Pedoman Manajemen ini merupakan acuan untuk
menjalankan kegiatan operasional Puskesmas Cot Seumeureung. Sistem manajemen
mutu ini mulai berlaku tanggal...... 2017.
A. Latar belakang:
1. Profil UPTD Puskesmas Cot Seumeureung
a. Gambaran umum UPTD Puskesmas Cot Seumeureung
Gambar 1.1. Gambar peta wilayah kerja kecamatan samatiga
Luas wilayah kecamatan samatiga adalah 112 km. Luas ini sekitar 6-7% dari luas
wilayah kabupaten Aceh Barat.Jarak terjauh Utara-Selatan adalah sejauh 8 km,sedangkan jarak
terjauh Barat-Timur adalah 12 km.
Secara administrasi,Kecamatan samatiga terdiri atas 32 desa.Desa dengan wilayah terluas
adalah Desa Suak Timah dan terkecil adalah Desa Gp.Ladang,Desa dengan jumlah penduduknya
terbanyak Desa Suak Timah(1253 Penduduk),sedangkan desa dengan penduduk paling sedikit
adalah Desa Rangkileh ( 112 Penduduk).
Puskesmas Cot Seumeureung terletak di Jln. Meulaboh Kuala Bhee.KecamatanSamatiga,
Puskesmas Cot Seumeureung didirikan padaTahun 2006.Dengan wilayah kerja antara lain :
1).Cot Amun
2). Cot Darat
3). Cot Lampise
4). Cot Mesjid
5). Cot Pluh
6). Deuah
7). Gampong Cot
8). Gampong Ladang
9). Gampong Teungoh
10). Keureuseng
11). Kuala Bubon
12).Leubok
13). Leuken
14). Lhok Bubon
15). Mesjid Baro
16). Pange
17). Paya Lumpat
18). Pinem
19). Pucok Lhueng
20). Rangkileh
21). Suak Pandan
22). Suak Seuke
23). Suak Seumaseh
24). Ujong Nga
Dalam menjalankan peran dan fungsi sebagai Puskesmas Induk,Puskesmas Cot Seumereung
mempunyai 7 Puskesmas Pembantu dan PKD 3 yaitu :
Puskesmas Pembantu
1). Pustu Suak Timah
2). Pustu Reusak
3). Pustu Alue Raya
4). Pustu Cot Seulamat
5). Pustu Krueng Tinggai
6). Pustu Suak Pante Breuh
7). Pustu Suak Geudebang
b. Struktur organisasi
Kegiatan operasional dan interaksi fungsi-fungsi dalam menjalankan
kegiatannya dipetakan sebagaimana tampak dalam bagan (terlampir).
c. Motto
Melayani setulus hati
d. Tata nilai
2. Kebijakan mutu:
a. Kami jajaran pengelola dan seluruh karyawan Puskesmas Pekauman berkomitmen
untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan memperhatikan
kebutuhan dan harapan pelanggan. Kami berkomitmen untuk memperbaiki proses
pelayanan berdasarkan fakta.
b. Kebijakan teknis dalam perbaikan mutu dan keselamatan pasien ada pada lampiran
pedoman ini
B. Ruang Lingkup:
Lingkup pedoman mutu ini disusun berdasarkan persyaratan ISO 9001:2008 dan standar
akreditasi pukesmas, yang meliputi: persyaratan umum sistem manajemen mutu, tanggung
jawab manajemen, manajemen sumber daya, proses pelayanan yang terdiri dari
penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat, yang meliputi: upaya kesehatan
masyarakat esensial dan upaya kesehatan masyarakat pengembangan, dan Pelayanan
Klinis.
Dalam penyelenggaraan UKM dan pelayanan klinis memperhatikan keselamatan
sasaran/pasien dengan menerapkan manajemen risiko.
C. Tujuan:
Pedoman mutu ini disusun sebagai acuan bagi Puskesmas dalam membangun system
manajemen mutu baik untuk penyelenggaraan UKM maupun untuk penyelenggaraan
pelayanan klinis
Acuan yang digunakan dalam menyusun pedoman mutu ini adalah: standar akreditasi
puskesmas dan persyaratan ISO 9001:2008.
C. Pengendalian dokumen:
1. Secara umum dokumen-dokumen dalam system manajemen mutu yang disusun
meliputi:
Dokumen level 1 : Kebijakan, dokumen level 2: pedoman/manual, dokumen level 3:
standar prosedur operasional, dan dokumen level 4: rekaman-rekaman sebagai catatan
sebagai akibat pelaksanaan kebijakan, pedoman, dan prosedur.
Kompetensi yang diperlukan oleh setiap karyawan agar dapat melaksanakan tugas dan
tanggung jawabnya secara tepat dan benar sesuai dengan sasaran dan persyaratan
yang telah direncanakan harus dipastikan dipenuhi.
Kepala Puskesmas bertanggung jawab untuk:
a. Menentukan pelatihan yang diperlukan oleh setiap bawahannya
b. Memastikan pelatihan dilaksanakan. Pelatihan dapat dilakukan dalam bentuk, atau
kegiatan apapun yang bertujuan memberikan kompetensi kepada karyawan.
c. Mengambil tindakan lainnya selain pelatihan yang sesuai dengan permasalahan
d. Mengevaluasi efektif/ tidaknya tindakan yang telah diambil
e. Meningkatkan kesadaran karyawan mengenai pentingnya peranan setiap karyawan
dalam pekerjaan mereka untuk mencapai sasaran mutu demi kepuasan pelanggan
f. Meminta Kabag TU untuk mengelola arsip karyawan yang memuat informasi
mengenai pelatihan, keterampilan dan pengalaman kerja karyawan.
3. Infrastruktur
a. Sarana kerja / infrastruktur untuk mendukung pekerjaan dan mencapai sasaran dan
persyaratan produk maupun proses dipastikan terpenuhi.
b. Melakukan pemeliharaan secara teratur terhadap alat alat maupun fasilitas
pendukungnya agar senantiasa dalam kondisi baik dan siap dioperasikan.
c. Sarana kerja baru yang diperlukan secepatnya diidentifikasi dan ditindak lanjuti
sesuai prosedur yang berlaku.
d. Ka Bag TU bertanggung jawab untuk memastikan kecukupan dan kelengkapan
sarana kerja dan kelaikan kondisi sarana kerja pada bagian yang dipimpinnya.
4. Lingkungan kerja
a. Lingkungan tempat kerja dikendalikan
b. Pengendalian lingkungan kerja dimaksudkan agar lingkungan kerja senantiasa
dalam keadaan rapi, bersih, aman dan nyaman.
c. Karyawan dan pimpinan berkewajiban mengupayakan dan menjamin agar
lingkungan kerjanya terkendali.
d. Pengendalian lingkungan kerja dimaksudkan untuk mendukung komitmen
mutu dan kepuasan pelanggan dan untuk mencapai kesesuaian terhadap
persyaratan proses pelayanan yang telah ditetapkan.
e. Kepala Puskesmas mewajibkan semua karyawan untuk menjalankan program
tata graha (5R= Ringkas Rapih Resik Rawat Rajin)
f. Setiap Koordinator Unit bertanggung jawab untuk memastikan program 5 R
dipahami dan dijalankan oleh seluruh karyawan pada setiap unit kerjanya.
2. Pelayanan klinis:
a. Pelayanan Klinis yang berorientasi pasien
b. Penunjang pelayanan klinis
c. Peningkatan Mutu Pelayanan Klinis dan Keselamatan Pasien:
1) Penilaian indikator kinerja klinis
2) Pengukuran pencapaian sasaran keselamatan pasien
3) Pelaporan insiden keselamatan pasien
4) Analisis dan tindak lanjut
5) Penerapan manajemen risiko
III. Penutup
Demikian Pedoman Manajemen mutu ini dibuat dan telah disahkan oleh Kepala
Puskesmas untuk dijadikan acuan dalam bertindak dan mengambil keputusan dalam
rangka menjalankan sistem manajemen serta tugas, tanggung jawab masing-masing sesuai
dengan kapasitas dan wewenang yang telah diberikan.