Disusun oleh :
1
BAB 1
PENDAHULUAN
melalui proses kehidupan yang telah dijalani oleh individu tersebut. Pengetahuan
tersebut dapat diperoleh dari lingkungan yang ada disekitar ia berada yang dapat
dikaji dan dikembangkan menjadi informasi atau konsep baru yang dapat
oleh peserta didik dan pendidik dalam berbagai meta pelajaran untuk mencapai
peserta didik agar menjadi mahluk hidup yang berguna bagi dirinya dan maupun
2
pemerintah atau pihak lembaga. Kurikulum betujuan sebagai salah satu aktivitas
berkaitan antara kurikulum dalam suatu pembelajaran yang dilakukan oleh peserta
dalam mata pelajaran biologi yang pada hakikatnya merupakan salah satu kajian
ilmu sains yang selalu dikaji oleh para peneliti baik dibidang keilmuan biologi
maupun dibidang pendidikan. Pada makalah ini akan disajikan paparan mengenai
pembelajaran biologi.
3
BAB 2
ISI
A. Kurikulum
Secara etimologi, kurikulum berasal dari bahasa Yunani yaitu kata curir dan
currere yang merupakan istilah bagi tempat berpacu, berlari, dari sebuah
perlombaan yang telah dibentuk semacam rute pacuan yang harus dilalui oleh para
kompetito sebuah perlombaan. Dengan kata lain, rute tersebut harus dipatuhi dan
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran
dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itu kurikulum
yang berbeda-beda oleh para ahli. Kurikulum dalam dunia pendidikan seperti kata
Ronald C. Doll dalam Mudlofir (2012), bahwa kurikulum sekolah adalah muatan
proses, baik formal maupun informal yang diperuntukkan bagi pelajar untuk
mengubah apresiasi sikap dan nilai dengan bantuan sekolah. Sedangkan Maurice
4
Dulton mengatakan Kurikulum dipahami sebagai pengalaman-pengalaman yang
dua sisi yang berbeda, yakni menurut pandangan lama dan pandangan baru.
Pengertian kurikulum dari pandangan lama atau juga sering disebut pandangan
baru, kurikulum bersifat luas karena kurikulum bukan hanya terdiri atas mata
pelajaran (courses), tetapi meliputi semua kegiatan dan pengalaman yang menjadi
konteks, yaitu sebagai sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta
pelajaran yang telah disusun sedemikian rupa yang dapat dipakai secara lan untuk
sasaran dan tujuan pendidikan dapat tercapai dengan baik langsung oleh guru
pengertian kurikulum sebagai sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh oleh
peserta didik, konsep tersebut merupakan konsep kurikulum yang sampai saat ini
perubahan dari masa ke masa. Kurikulum yang sekarang ada di Indonesia dan
5
Pendidikan (KTSP) adalah sebuah kurikulum operasional pendidikan yang
distribusi konten/mata pelajaran dalam semester atau tahun, beban belajar untuk
mata pelajaran dan beban belajar per minggu untuk setiap siswa. Struktur
belajar seorang siswa yaitu apakah mereka harus menyelesaikan seluruh mata
jenjang yang diinginkan, artinya adalah ketika jenjang paling rendah (SD/MI)
6
maka kurikulum yang digunakan juga harus disesuaikan dengan kondisi atau
akan mencapai tujuan yang diinginkan sesuai dengan jenjang yang dilalui.
Kondisi sebaliknya tidak dapat dipaksakan dan akan cenderung akan menghambat
tercapainya tujuan pembelajaran jika kurikulum yang tidak tepat digunakan pada
jenjang sekolah yang tidak tepat pula, misalnya saja ketika proses (waktu)
pembelajaran untuk jenjang SMA/MA juga diterapkan pada jenjang SD/MI justru
hal ini akan membebani siswa secara psikis dan fisik selama pembelajaran. Oleh
karena itu, kurikulum haruslah disusun dan diimplementasi sebaik mungkin untuk
logos yang berarti ilmu pengetahuan. Dengan demikian, biologi diartikan sebagai
ilmu yang mempelajari tentang hidup dan kehidupan. Objek dari biologi adalah
semua makhluk hidup, mulai dari tingkat atom, molekul, sel, jaringan, organ,
sains yang mempelajari mengenai segala bentuk kehidupan mahluk hidup dan
7
populasi. Sekumpulan populasi yang saling berhubungan satu dengan yang lain
dan Protista (makhluk hidup mirip hewan atau mirip tumbuhan). Seiring dengan
perkembangan ilmu dan teknologi, objek biologi yang semula hanya dibagi
Fungi, Protista, dan Monera. Bahkan saat ini, makhluk hidup dikelompokkan
Eubacteria.
Ruang lingkup biologi adalah segala hal yang berkaitan dengan kehidupan,
yang berkaitan dengan alam dan kehidupan, tidak hanya biologi yang mempelajari
tentang alam tetapi juga fisika, kimia dan lainnya yang saling berkaitan secara
memiliki dua dimensi yang bersifat mendasar, yakni dimensi produk dan dimensi
proses. Biologi sebagai dimensi produk merupakan sumber fakta, sumber teori,
sumber prinsip, dan sumber konsep. Biologi sebagai dimensi proses mengandung
keterampilan, nilai dan sikap yang harus dimiliki seseorang atau peserta didik
8
Biologi mempelajari mengenai fenomena-fenomena atau kejadian yang
dalamnya. Biologi merupakan mata pelajaran yang termasuk dalam rumpun ilmu
pengetahuan alam (IPA atau sains). Ilmu sains berkaitan dengan cara mencari
tahu (inquiry) tentang alam secara sistematis, sehingga pembelajaran bukan hanya
konsep atau prinsip-prinsip saja, tetapi juga merupakan suatu proses penemuan.
peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek
sengaja, terarah dan bertujuan agar orang lain dapat memperoleh pengalaman
yang bermakna (BSNP, 2006: 30). Pembelajaran secara umum merupakan sebuah
kegiatan penyampaian informasi kepada peserta didik yang dilakukan oleh guru di
kepada peserta didik yang diharapkan mampu dijadikan sebagai landasan hidup
mempelajari diri sendiri dan alam sekitar serta proses pengembangan lebih lanjut
9
bimbingan dan menyediakan lingkungan belajar yang tepat dan serasi bagi siswa
(Hamalik, 2010).
Biologi sebagai ilmu memiliki kekhasan tersendiri dibandingkan dengan
ilmu-ilmu yang lain. Biologi merupakan salah satu ilmu pengetahuan yang
mempelajari makhluk hidup dan kehidupannya dari berbagai aspek persoalan dan
2001:2).
Pembelajaran biologi pada hakikatnya merupakan suatu proses untuk
sebagai alat untuk mencapai tujuan tersebut. Biologi sebagai ilmu dapat
sebagai obyek yang dipelajari, dengan cara formal dan non-formal, menggunakan
kurikulum dan hasil belajar terukur. Melalui biologi sebagai alat pendidikan,
subyek didik dapat diantarakan untuk berkembang yang dekat dengan berbagai
kesadaran manusia terhadap posisi dan perannya di alam (positif atau negatif).
Pembelajaran biologi berbeda dengan pembelajaran disiplin ilmu lain,
dan matematika walaupun masih dalam satu domain yaitu sains (IPA). Menurut
10
psikomotorik (hands on) serta sikap ilmiah (hearts on). Sains adalah ilmu yang
fakta dan fenomena alam melalui kegaiatan empirik. Sains berkaitan dengan fakta,
konsep, prinsip dan juga penemuan itu sendiri. Penemuan diperoleh melalui
dari hakikat sains, maka pembelajaran sains haruslah dirancang untuk memupuk
tumbuhnya sikap ilmiah, disamping itu juga untuk meningkatkan pola pikir logis
yang menjadi landasan dalam proses ilmiah untuk menghasilkan produk ilmiah.
Proses pembelajaran biologi merupakan penciptaan situasi dan kondisi
yang kondusif sehingga terjadi interaksi antara subjek didik dengan objek
belajarnya yang berupa makhluk hidup dan segala aspek kehidupannya. Melalui
perkembangan proses mental dan sensori motorik yang optimal pada diri siswa.
D. Keterkaitan Antara Kurikulum, Biologi dan Pembelajaran Biologi
Dalam belajar biologi di sekolah menganut sistem spiral, dimana dalam
makin luas dan mendalam. Persoalan yang dipelajari dari tingkat sekolah dasar
sampai ke jenjang yang lebih tinggi adalah sama, namun kedalaman dan
pendidikan. (Suratsih, 2011: 64). Oleh karena itu, sistem pembelajaran biologi
sekolah sesuai dengan tingkatanya. Hal inilah yang akan menjadi sebuah
tantangan bagi penyusun kurikulum dan pelaku dalam kurikulum untuk mampu
11
pembelajaran biologi yang sesuai untuk jenjang SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA
dengan menggunakan biologi sebagai salah satu kajian keilmuan untu membuat
hakikatnya merupakan bagian dari sains mengkategorikan dua kategori agar suatu
kebutuhan berbeda
2. Guru dan proses pembelajaran
belajar mengajar tidak dapat dipisahkan
pengajaran yang efektif mencerminkan tujuan guru
perencanaan yang cermat sangat penting untuk pengajaran yang
efektif
pengajaran yang efektif pada dasarnya memberikan bimbingan yang
baik
pengajaran yang efektifdilakukan secara sengaja, melalui penugasan
12
Menurut Rustaman (2013) biologi memiliki kekhasan dalam berpikirnya.
sebagai ilmu dalam suatu pembelajaran dapat membantu peserta didik dalam
merupakan suatu ilmu yang memberikan contoh keseharian sebagai suatu hal
melakukan percobaan uji makanan dimana sikap ilmiah menurut Gega (Pata
Bundu, 2006: 140) yang dimunculkan dari kegiatan tersebut adalah rasa ingin
tahu, sikap penemuan, sikap berpikir kritis dan bersikap teguh pendirian. Dari
biologi bagi peserta didik membantu memahami objek kajian biologi sehingga
13
memberikan informasi baru, serta membantu peserta didik untuk menyadari
merupakan suatu permasalahan yang dapat dikaji dalam keilmuan biologi dan
pengukuran melalui tes dan nontes. Tes merupakan suatu metode pengukuran
yang menggunakan alat ukur berbentuk satu set pertanyaan untuk mengukur
sampel tingkah laku, dan jawabannya dikategorikan dengan benar dan salah,
alat ukur untuk mengukur sampel tingkah laku, tetapi jawabannya tidak dapat
dikategorikan benar dan salah, misalnya positif dan negatif, setuju dan tidak
pengembangan tes yang lebih baik sehingga dapat menghasilkan tes yang
yang diukur dengan alat ukurnya. Artinya apa yang diukur adalah atribut atau
dimensi dari sesuatu, bukan sesuatu itu sendiri. Kedua, hasil pengukuran
14
angka, disertai oleh satuan ukuran yang sesuai. Ketiga, hasil pengukuran
karakteristik peserta tes. Tes juga merupakan alat ukur berbentuk satu set
pertanyaan untuk mengukur sampel tingkah laku dari peserta tes. Dalam hal ini
atribut psikologis dan sampel prilaku yang tampak yang dapat diukur secara
eserta didik. Ulangan harian adalah kegiatan yang dilakukan secara periodik
15
untuk mengukur pencapaian kompetensi peseta didik setelah menyelesaikan
satu Kompetensi Dasar (KD) atau lebih. Cakupan ulangan meliputi seluruh
tak tumpang tindih dan tuntas serta tidak ada asumsi tentang jarak
tertinggi pada suatu atribut tertentu, tetapi tanpa penunjukan yang jelas
tentang berapa jumlah/nilai absolut yang dimiliki oleh subjek pada tiap
atribut, dan jarak atau interval antara satu objek dengan objek yang
subjek yang diukur, tetapi titik nolnya arbiter, misalnya skor hasil ujian
kognitif.
d. Skala Rasio
16
Skala rasio yaitu ukuran yang menunjukan kedudukan setiap
subjek yang diukur dan titik nolnya absolut, misalnya berat benda,
biasanya mendapat nilai jelek dan pada suatu saat mendapat nilai
memberi nilai lebih rendah atau lebih tinggi, sehingga ada istilah
guru yang murah dan ada guru yang mahal tanpa ada dasar yang
dapat dipercaya
d. Pengaruh kesan luar, penampilan pihak yang dinilai dapat
peserta didik yang suka mendebat guru akan diberikan nilai yang
jelek walaupun skor yang diperoleh tinggi, karena guru tidak suka
17
e. Pengaruh hallo effect, misalnya seorang guru yang merangkap dua
mata pelajaran, dapat terpengaruh kesan pada nilai dari sala satu
nilai yang baik juga pada mata pelajaran B, walaupun skor yang
Beberapa hal yang menjadi prinsisp dalam penilaian adalah (1) proses
penilaian harus menggunakan berbagai ukuran, metode, dan kriteria yag sesuai
dengan karakteristik dan esensi pengalaman belajar, (4) penilaian harus bersifat
yaitu untuk menelusuri agar proses pembelajaran tetap sesuai dengan rencana,
18
dialami oleh siswa selama proses pembelajaran berlangsung, (3) pencarian,
konfirmatori dilakukan terhadap orang yang ingi dinilai tanpa dikaitkan dengan
19
terhadap hasil ditujukan untuk mengetahui efisiensi waktu penyelenggaraan
program, dan mengetahui seberapa jauh keefektifan dari program yang telah
dilaksanakan.
Semua bentuk evaluasi terdiri dari pengumpulan informasi yang sistematis
dan membuat penilaian atas dasar informasi yang diperoleh. Informasi tersebut
pendidikan telah dapat dicapai dan disertai juga dengan pelacakan peran
pembelajaran tidak lepas dari faktor lingkungan yang ada disekitarnya, baik
Evaluasi
Evaluasi merupakan suatu proses penetapan untuk menyatakan baik atau
buruk, berhasil atau gagal, sukses atau tidaknya sesuatu. Dengan kata lain,
20
evaluasi adalah proses untuk menentukan kualitas atau mutu tertentu. Kurikulum
dampak implementasinya.
Agar dapat dilakukan evaluasi, harus ada data yang dijadikan dasar untuk
di ambil tidak salah, jika salah datanya, salah pula penilaiannya dan akibatnya
salah pula akibatnya. Data yang diolah untuk penilaian dan selanjutnya dasar
evaluasi guna menetapkan apakah berhasil atau gagal apakah baik atau buruk itu
harus data kuantitatif yang diperoleh mulai dari proses pengukuran. Jadi,
karena itu di perlukan adanya alat atau instrumen penilaian yang di pakai dalam
kegiatan atau dapat pula disebut sebagai alat ukur. Ada alat ukur yang berupa tes
dan ada pula alat ukur yang nontes. Agar dapat di peroleh alat penilaian atau alat
ukur yang baik perlu dikembangkan suatu prosedur yang benar, dan disebut
empiris,
6. Pelaksanaan pengukuran
7. Penilaiannya merupakan interpretasi hasil pengukuran, dan
8. Pemanfaatan hasil penilaian
21
Kurikulum yang merupakan dokumen tertulis berisi rencana dan pengaturan
tentang tujuan, isi, dan bahan pelajaran yang akan dibelajarkan pada peserta didik,
diperlukan suatu penilaian (baik diawal, selama proses maupun akhir proses
nantinya akan digambarkan melalui hasil belajar peserta didik. Hasil belajar
dari sebuah kurikulum, dan dari evaluasi terhadap penilaian pembelajaran dapat
Setiap mata pelajaran atau mata kuliah memiliki karakteristik yang spesifik sesuai
dipilih. Sifat keilmuan itu pula yang memberi warna pada apa yang patut
diperoleh oleh mereka yang mempelajarainya. Hal ini dapat digunakan sebagai
petunjuk penentuan tujuan yang pantas bagi kurikulum tertentu. (Suratsi, 2011:
22
35) Berdasarkan pandangan tersebut dapat diketahui bahwa dalam mata pelajaran
biologi merupakan salah satu mata pelajaran yang perlu penyesuaian dari
kurikulum yang ada di Indonesia baik itu kurikulum 2013 maupun KTSP.
contain many ingredients, but basically it is the plant for education of pupils
adalah suatu dokumen yang berisi rencana pendidikan atau pengajaran di sekolah.
tahun 2003 tentang Sistem pendidikan Nasional pasal 1 ayat 19 sebagai berikut
kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
23
yaitu KTSP 2006, kurikulum 2013 dibentuk dengan tujuan untuk memperbaiki
yang akan diterapkan tersebut mampu menjawab tantangan zaman yang terus
berubah tanpa dapat dicegah, dan untuk mempersiapkan peserta didik yang
mampu bersaing di masa depan dengan segala kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
(saling melengkapi) sesuai dengan kompetensi yang dinilai. Teknik penilaian yang
dimaksud antara lain melalui tes, observasi, penugasan, inventori, jurnal, penilaian
diri, dan penilaian antarteman yang sesuai dengan karakteristik kompetensi dan
24
koordinasi
Akhir Semester satuan
pendidikan)
Sekolah (kisi-Tiap tingkat kompetensi
Ujian Tingkat
6 kisi dariyang tidak bersamaan
Kompetensi
Pemerintah) dengan UN
Tiap akhir tingkat
Ujian Mutu Tingkat
7 Pemerintah kompetensi (yang bukan
Kompetensi
akhir jenjang sekolah)
Sekolah (sesuai
8 Ujian Sekolah dengan Akhir jenjang sekolah
peraturan)
Ujian Nasional sebagai
Ujian TingkatPemerintah
9 Kompetensi pada akhir(sesuai denganAkhir jenjang sekolah
jenjang satuanperaturan)
pendidikan.
perubahan yang terjadi baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Penilaian dapat
25
Dengan adanya hasil dari penilaian maka dapat dilakukan evaluasi dalam
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan kajian teori mengenai analisis dan keterkaitan antara biologi sebagai
26
1. Biologi merupakan suatu cabang ilmu yang mempelajari tentang kehidupan
mahluk hidup mulai dari susunan yang kompleks hingga sederhana, dengan
dan kecintaan terhadap apa yang ada disekitarnya sebagai salah satu ciptaan
Tuhan.
2. Hubungan antara pengukuran (measurement), penilaian (assessment), dan
adalah penetapan nilai atau implikasi suatu perilaku, bisa perilaku individu atau
yang mengatur guru, siswa dan juga kepala sekolah. Sehigga jalannya suatu
yang maksimal.
27
DAFTAR PUSTAKA
BSNP. 2006. Permendiknas RI No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk
Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta.
Departemen Pendidikan Nasional, 2005. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
2005, tentang Standar Nasional Pendidikan, Jakarta: Depdiknas.
Dimyati dan Mudjiono. 1999. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka
Cipta.
Hamalik, Oemar. 2011. Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT
Remaja.
Mudlofir, Ali. Aplikasi Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Dan Bahan Ajar Dalam Pendidikan Agama Islam. 2012. Jakarta : PT Raja
Grafindo Persada.
28
Nata, Abuddin. Ilmu Pendidikan Islam. 2010. Jakarta: Kencana
Paidi. 2012. Peningkatan Scientific Skill Siswa Melalui Implementasi Metode Guided
Inquiry pada Pembelajaran Biologi di SMAN 1 Sleman.
Rustaman, N.Y., (2013), Penilaian Otentik (Authenthic Assessment) dan
Penerapannya dalam Pendidikan Sains.
Scheerens, Jaap. Glas, Cees & Thomas, Sally. 2003. Educational Evaluation,
Assessment, And Monitoring. Tokyo. Swets & Zeitlinger Publishers
Subali, Bambang. 2016. Prinsip Asesmen dan Evaluasi Pembelajaran.
Yogyakarta : UNY Press.
Sudjoko. 2001. Pengantar Seni Rupa. Bandung : Direktoral Jenderal Pendidikan
Tinggi Departemen Pendidikan Naisonal.
Suprananto, Kusaeri. 2012. Pengukuran dan Penilaian Pendidikan. Yogyakarta.
Graha Ilmu.
29