PEREKONOMIAN INDONESIA
Makalah Kependudukan Indonesia
Disusun Oleh:
Nama: Randy Suryoranu
NPM: 13.0102.0168
Prodi Akuntansi
Fakultas Ekonomi (Paralel)
Universitas Muhammadiyah Magelang
2014/2015
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penduduk Indonesia sebagaimana sering dikemukakan, menempati peringkat ke-4 di
dunia setelah China, India dan Amerika Serikat, dengan jumlah penduduk mencapai
237.641.326 jiwa (bps.go.id). Diprediksi, pada tahun 2020-2030, Indonesia akan mendapat
bonus demografi, di mana penduduk dengan usia produktif sangat besar dibanding usia
muda dan usia lanjut. Pada masa itu, jumlah angkatan kerja yang berusia antara 15-64 tahun
diperkirakan mencapai 70 persen. Dilihat dari jumlah penduduk, usia produktif sekitar 180
juta, sementara usia nonproduktif sekitar 60 juta.
Permasalahan kependudukan adalah salah satu masalah yang harus di hadapi di setiap
negara, bukan tidak mungkin jika angka kelahiran dari tahun ke tahun akan meningkat,
pemerintah akan kesulitan untuk mensejahterakan rakyat karena dari tahun ke tahun jumlah
penduduk Indonesia meningkat dan anggaran untuk membantu rakyat menengah kebawah
juga ikut meningkat. kebutuhan pokok semakin lama semakin menipis, dan lowongan
pekerjaan yang terbatas. Bagaimana jadinya negeri ini nantinya?
B. Rumusan Masalah
1. Apa masalah kependudukan Indonesia?
2. Bagaimana cara mengatasi berbagai macam masalah kependudukan Indonesia?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah mengetahui dan menganalisa berbagai macam
permasalahan kependudukan di Indonesia serta cara-cara yang dapat ditempuh untuk
meminimalisir masalah kependudukan di Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
Sumatera Utara
6.621.831 8.360.894 10.256.027 11.114.667 11.649.655 12.982.204
Sumatera Barat
2.793.196 3.406.816 4.000.207 4.323.170 4.248.931 4.846.909
Riau
1.641.545 2.168.535 3.303.976 3.900.534 4.957.627 5.538.367
Jambi
1.006.084 1.445.994 2.020.568 2.369.959 2.413.846 3.092.265
Sumatera Selatan
3.440.573 4.629.801 6.313.074 7.207.545 6.899.675 7.450.394
Bengkulu
519.316 768.064 1.179.122 1.409.117 1.567.432 1.715.518
Lampung
2.777.008 4.624.785 6.017.573 6.657.759 6.741.439 7.608.405
Kepulauan Bangka
- - - -
Belitung 900.197 1.223.296
Kepulauan Riau - - - - -
1.679.163
DKI Jakarta
4.579.303 6.503.449 8.259.266 9.112.652 8.389.443 9.607.787
Jawa Barat
21.623.529 27.453.525 35.384.352 39.206.787 35.729.537 43.053.732
Jawa Tengah
21.877.136 25.372.889 28.520.643 29.653.266 31.228.940 32.382.657
DI Yogyakarta
2.489.360 2.750.813 2.913.054 2.916.779 3.122.268 3.457.491
Banten - - - -
8.098.780 10.632.166
Bali
2.120.322 2.469.930 2.777.811 2.895.649 3.151.162 3.890.757
Kalimantan Barat
2.019.936 2.486.068 3.229.153 3.635.730 4.034.198 4.395.983
Kalimantan Tengah
701.936 954.353 1.396.486 1.627.453 1.857.000 2.212.089
Kalimantan Selatan
1.699.105 2.064.649 2.597.572 2.893.477 2.985.240 3.626.616
Kalimantan Timur
733.797 1.218.016 1.876.663 2.314.183 2.455.120 3.553.143
Sulawesi Utara
1.718.543 2.115.384 2.478.119 2.649.093 2.012.098 2.270.596
Sulawesi Tengah
913.662 1.289.635 1.711.327 1.938.071 2.218.435 2.635.009
Sulawesi Selatan
5.180.576 6.062.212 6.981.646 7.558.368 8.059.627 8.034.776
Sulawesi Tenggara
714.120 942.302 1.349.619 1.586.917 1.821.284 2.232.586
Gorontalo - - - -
835.044 1.040.164
Sulawesi Barat - - - - -
1.158.651
Maluku
1.089.565 1.411.006 1.857.790 2.086.516 1.205.539 1.533.506
Maluku Utara - - - -
785.059 1.038.087
Papua Barat - - - - -
760.422
Papua
923.440 1.173.875 1.648.708 1.942.627 2.220.934 2.833.381
INDONESIA
119.208.229 147.490.298 179.378.946 194.754.808 206.264.595 237.641.326
Catatan : Termasuk Penghuni Tidak Tetap (Tuna Wisma, Pelaut, Rumah Perahu, dan Penduduk Ulang-
alik/Ngelaju)
Sumber : Sensus Penduduk 1971, 1980, 1990, 2000 dan Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) 1995
Sumber: bps.go.id
Pertumbuhan
penduduk cepat secara nasional pertumbuhan penduduk Indonesia masih relatif cepat,
walaupun ada kecenderungan menurun. Antara tahun tahun 1971 1980 sebesar 2,31%
pertahun, tahun 1980 1990 sebesar 1,98% pertahun, tahun 1990 2000 sebesar 1,49%
pertahun, dan periode tahun 2000-2010 sebesar 1,49% per tahun.
Penurunan pertumbuhan penduduk ini tentunya cukup menggembirakan, hal ini
didukung oleh pelaksanaan program keluarga berencana di seluruh tanah air.
Keluarga berencana merupakan suatu usaha untuk membatasi jumlah anak dalam keluarga,
demi kesejahteraan keluarga.
Dalam program ini setiap keluarga dianjurkan mempunyai dua atau tiga anak saja atau
merupakan keluarga kecil.
Dengan terbentuknya keluarga kecil diharapkan semua kebutuhan hidup anggota k
eluarga dapat terpenuhi sehingga terbentuklah keluarga sejahtera.
Dari uraian di atas jelaslah bahwa Program Keluarga Berencana mempunyai dua
tujuan pokok yaitu:
a. Menurunkan angka kelahiran agar pertambahan penduduk tidak melebihi kemampuan
peningkatan produksi.
b. Meningkatkan kesehatan ibu dan anak untuk mencapai keluarga sejahtera.
c) Persebaran Penduduk Tidak Merata
Persebaran penduduk di Indonesia tidak merata baik persebaran antar pulau, propinsi,
kabupaten maupun antara perkotaan dan pedesaan. Pulau Jawa dan Madura yang luasnya
hanya 7% dari seluruh wilayah daratan Indonesia, dihuni lebih kurang 60% penduduk
Indonesia. Jika kondisi ini dibiarkan diperkirakan angka tersebut akan cenderung meningkat
diwaktu yang akan datang.
Akibat dari tidak meratanya penduduk yaitu luas lahan pertanian di Jawa semakin
sempit. Lahan bagi petani sebagian dijadikan permukiman dan industri. Sebaliknya banyak
lahan di luar Jawa belum dimanfaatkan secara optimal karena kurangnya sumber daya
manusia. Sebagian besar tanah di luar Jawa dibiarkan begitu saja tanpa ada kegiatan
pertanian. Keadaan demikian tentunya sangat tidak menguntungkan dalam melaksanakan
pembangunan wilayah dan bagi peningkatan pertahanan keamanan negara.
Persebaran penduduk antara kota dan desa juga mengalami ketidakseimbangan.
Perpindahan penduduk dari desa ke kota di Indonesia terus mengalami peningkatan dari
waktu ke waktu.
Urbanisasi yang terus terjadi menyebabkan terjadinya pemusatan penduduk di kota
yang luas wilayahnya terbatas. Pemusatan penduduk di kota-kota besar seperti Jakarta,
Surabaya, Medan dan kota-kota besar lainnya dapat menimbulkan dampak buruk terhadap
lingkungan hidup seperti:
Munculnya permukiman liar.
Sungai-sungai tercemar karena dijadikan tempat pembuangan sampah baik oleh masyarakat
maupun dari pabrik-pabrik industri.
Terjadinya pencemaran udara dari asap kendaraan dan industri.
Timbulnya berbagai masalah sosial seperti perampokan, pelacuran dan lain-lain.
Oleh karena dampak yang dirasakan cukup besar maka perlu ada upaya untuk
meratakan penyebaran penduduk di tiap-tiap daerah.
Upaya-upaya tersebut adalah:
Pemerataan pembangunan.
Penciptaan lapangan kerja di daerah-daerah yang jarang penduduknya dan daerah pedesaan.
Pemberian penyuluhan terhadap masyarakat tentang pengelolaan lingkungan alamnya.
Oleh karena itu upaya menaikan pendapatan perkapita, pemerintah melakukan usaha:
1. Meningkatkan pengolahan dan pengelolaan sumber daya alam yang ada.
2. Meningkatkan kemampuan bidang teknologi agar mampu mengolah sendiri
sumber daya alam yang dimiliki bangsa Indonesia.
3. Memperkecil pertambahan penduduk diantaranya dengan penggalakan
program KB dan peningkatan pendidikan.
4. Memperbanyak hasil produksi baik produksi pertanian, pertambangan,
perindustrian, perdagangan maupun fasilitas jasa (pelayanan)
5. Memperluas lapangan kerja agar jumlah pengangguran tiap tahun selalu
berkurang.
Tingkat Pendidikan Rendah
Walaupun bangsa Indonesia telah berusaha keras untuk meningkatkan tingkat
pendidikan namun karena banyaknya hambatan yang dialami maka hingga saat ini tingkat
pendidikan bangsa Indonesia masih tergolong rendah.
Berbagai upaya telah ditempuh oleh pemerintah dalam mengatasi masalah pendidikan.
Usaha-usaha pemerintah untuk meningkatkan pendidikan di Indonesia yaitu:
Menambah jumlah sekolah dari tingkat SD sampai dengan perguruan tinggi.
Menambah jumlah guru (tenaga kependidikan) di semua jenjang pendidikan.
Pelaksanaan program wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun yang telah dimulai tahun
ajaran 1994/1995.
Pemberian bea siswa kepada pelajar dari keluarga tidak mampu tetapi berprestasi di
sekolahnya.
Membangun perpustakaan dan laboratorium di sekolah-sekolah.
Menambah sarana pendidikan seperti alat ketrampilan dan olah raga.
Meningkatkan pengetahuan para pendidik (guru/dosen) dengan penataran dan pelatihan.
Penyempurnaan kurikulum sekolah dalam rangka peningkatan mutu pendidikan.
Menggalakkan partisipasi pihak swasta untuk mendirikan lembaga-lembaga pendidikan
dan ketrampilan.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Dari uraian-uraian diatas dapat diketahui bahwa jumlah penduduk yang besar baru
akan menguntungkan apabila diikuti dengan kualitas atau mutu yang tinggi khususnya bidang
pendidikan dan kesehatan. Dalam suatu negara jumlah penduduk yang besar dengan kualitas
yang rendah, lebih merupakan beban atau tanggungan bagi pemerintah daripada sebagai
sumber daya tenaga dalam pembangunan.
Oleh karena itu setiap negara selalu mengupayakan peningkatan kualitas
penduduknya. Peningkatan kualitas sumber daya manusia dimaksudkan untuk meningkatkan
kemampuan dan keterampilan kerja yang akhirnya akan meningkatkan taraf hidup. Melalui
berbagai cara peningkatan kualitas sumber daya manusia diharapkan dapat tercipta manusia
pembangunan Indonesia yang tangguh, berbudi luhur, cakap, terampil, percaya diri, dan
bersemangat membangun.
DAFTAR PUSTAKA
m.kompasiana.com/post/read/694880/1/permasalahan-kependudukan-di-indonesia-dan-
pemecahannya.html diakses pada Rabu, 10 Desember 2014, Pukul 11.20 WIB.
remaja-berencana.blogspot.com/2013/06/permasalahan-kependudukan-di-indonesia.html
diakses pada Rabu, 10 Desember 2014, Pukul 11.45 WIB.
Poskan Komentar
KATEGORI
Materi e-bussines
My Hobby
News
Perekonomian Indonesia
Promosi
Tugas Akhir
Mengenai Saya
Randy Suryoranu
Assalamualaikum...
Salam kenal..
Nama saya: Randy Suryoranu
Alamat: Blambangan, RT: 06, RW: 07, Mungkid, Kab. Magelang
Tempat dan tanggal lahir: Subang, 16 Februari 1995
Hobbi: Mendaki Gunung
Terima Kasih
Wassalamualaikum....
Translate
Arsip Blog
2015 (3)
2014 (14)
o Desember (6)
MENGANALISA WEB
Pembayaran Elektronik/Online
Makalah Kependudukan Indonesia
Perencanaan dan Pengembangan E-Business
Trend dan Tantangan E-Business
Strategi dan Implementasi E-Bussiness
o November (2)
o Oktober (2)
o September (4)
Sebuah negara tidak akan pernah kehilangan pemimpinnya yang berwibawa jika pemudanya
masih suka menjelajah hutan dan mendaki gunung, -Henry Dunnant-
2,573
Template Awesome Inc.. Gambar template oleh Airyelf. Diberdayakan oleh Blogger.