Bab 1
Bab 1
BAB I .......................................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 3
A. Latar Belakang............................................................................................................... 3
C. SasaranPedoman .......................................................................................................... 4
F. Landasan Hukum........................................................................................................... 7
BAB II ......................................................................................................................................... 8
A. Kualifikasi SDM.............................................................................................................. 8
BAB IV...................................................................................................................................... 17
BAB V....................................................................................................................................... 23
1
PEDOMAN UGD
LOGISTIK .............................................................................................................................. 23
BAB VI...................................................................................................................................... 26
KESELAMATAN PASIEN........................................................................................................ 26
A. Pengertian ................................................................................................................... 26
B. Tujuan ......................................................................................................................... 26
C. Tatalaksana ................................................................................................................. 28
BAB VII..................................................................................................................................... 29
A. Pendahuluan ............................................................................................................... 29
B. Tujuan ......................................................................................................................... 30
BAB VIII.................................................................................................................................... 31
BAB IX ...................................................................................................................................... 32
PENUTUP ............................................................................................................................. 32
2
PEDOMAN UGD
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelayanan kesehatan merupakan upaya yang diselenggarakan oleh
suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan,
mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
Pelayanan gawat darurat merupakan pelayanan yang dapat
memberikan tindakan yang cepat dan tepat pada seorang atau kelompok
agar dapat menurunkan angka kematian dan mencegah terjadinya
kecacatan yang tidak perlu. Upaya peningkatan gawat darurat ditujukan
untuk menunjang pelayanan dasar, sehingga dapat menanggulangi
pasien gawat daruratbaik dalam keadaan sehari hari maupun dalam
keadaan bencana.
Dengan semakin meningkatnya jumlah penderita gawat darurat, maka
diperlukan peningkatan pelayanan gawat darurat baik yang
diselenggarakan di tempat kejadian, selama perjalanan ke fasilitas
pelayanan kesehatan maupun di fasilitas pelayanan kesehatan.
Berdasarkan hal tersebut diatas, Unit Gawat Darurat perlu dibuat
standart pelayanan yang merupakan pedoman bagi semua pihak dalam
tata cara pelaksanaan pelayanan yang diberikan ke pasien pada
umumnya dan pasien UGD Puskesmas Balowerti.
B. Tujuan Pedoman
TujuanUmum:
Tersedianya pedoman sebagai acuan dalam penyelenggaraan pelayanan
medik dasar yang profesional dan bermutu di sarana kesehatan
Tujuan Khusus:
a. Terlaksananya penilaian terhadap kinerja pelayanan medik dasar di
puskesmas
b. Terlaksananya perbaikan berkelanjutan program
c. Meningkatnya kepuasan dan harapan pelanggan terhadap pelayanan
kesehatan di Puskesmas
3
PEDOMAN UGD
C. SasaranPedoman
Dengan adanya buku pedoman ini diharapkan semua petugas di unit
pelayanan gigi dan mulut di Puskesmas Poned Balowerti mampu
memberikan pelayanan sesuai standart yang telah ditetapkan.
E. Batasan Operasional
1. Unit Gawat Darurat
Adalah pelayanan di puskesmas yang memberikan pelayanan
pertama pada pasien dengan ancaman kematian dan kecacatan
secara terpadu dengan melibatkan berbagai multidisiplin.
2. Triage
Adalah pengelompokan korban yang berdasarkan atas berat
ringannya trauma/penyakit serta kecepatan penanganan
/pemindahanya.
3. Prioritas
Adalah penentuan nama yang harus di dahulukan mengenai
penanganan dan pemindahan yang mengacu tingkat ancaman jiwa
yang timbul.
4. Survey Primer
Adalah deteksi cepat dan koreksi segera terhadap kondisi yang
mengancam jiwa.
4
PEDOMAN UGD
5. Survey Sekunder
Adalah melengkapi survey primer dengan mencari perubahan
perubahan anatomi yang akan berkembang menjadi semakin parah
dan memperberat perubahan fungsi vital yang ada berakhir dengan
ancaman jiwa bila tidak segera diatasi.
5
PEDOMAN UGD
Kecelakaan di tempat tempat umum lain seperti halnya :
tempat rekreasi, perbelaanjaan, di area olah raga, dan lain-
lain.
b) Mekanisme kejadian
Tertumbuk, jatuh, terpotong, tercekik, oleh benda asing, tersengat,
terbakar, baik efek kimia, fisik maupun listrik atau radiasi.
c) Waktu kejadian
Waktu perjalanan ( travelling / transport time)
Waktu bekerja, waktu sekolah, waktu bermain dan lain- lain.
11. Cidera
Masalah kesehatan yang di dapat / dialami sebagai akibat
kecelakaan.
12. Bencana
Peristiwa ata rangkaian yang disebabkan oleh alam dan atau
menusia yang mengakibatkan korban dan penderitaan manusia.
Kerugian harta benda, kerusakan lingkungan, kerusakan sarana dan
prasarana umum serta menimbulkangangguan terhadap tata
kehidupan masyarakat dan pembangunan nasional yang memerlukan
pertolongan dan bantuan umum.
Kematian dapat terjadi bila seseorang mengalami kerusakan atau
kegagalan dari salah satu system / organ di bawah ini :
a) Susunan syaraf pusat
b) Pernafasan
c) Kadiovaskuler
d) Hati
e) Ginjal
f) Pancreas
a) Trauma / cedera
b) Infeksi
c) Keracunan ( poisoning)
d) Degenerasi ( failure)
e) Asfiksi
f) Kehilangan cairan dan elektrolit dalam jumlah besar ( excessive
loss of water and electrolit)
6
PEDOMAN UGD
g) Dan lain lain
F. Landasan Hukum
1. PERMENKES No. 856/Menkes/IX/2009 tentang Standart IGD
Rumah Sakit
2. PERMENKES No. 1691/Menkes/VIII/ 2011 tentang Keselamatan
Pasien di Rumah Sakit.
3. PERMENKES No.19 Tahun 2016 Tentang Penagnggulangan
Gawat Darurat Terpadu.
4. PERMENKES No. 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat
7
PEDOMAN UGD
BAB II
STANDART KETENEGAAN
A. Kualifikasi SDM
Pola ketenagaan dan kualifikasi SDM UGD adalah :
No Nama Jabatan Kualifikasi Formal Keterangan
Penanggung Jawab Bersertifikat
SKp / SKM /
1 Pelayanan Keperawatan BLS / BTCLS /
Setingkat
UGD PPGD
Bersertifikat
SKp / SKM /
2 Ka Ru UGD BLS / BTCLS /
Setingkat
PPGD
Bersertifikat
3 Ka Unit Gawat Darurat Dokter Umum
ACLS /ATLS
Bersertifikat
Perawat Pelaksanan
4 D III Keperawatan BLS / BTCLS /
UGD
PPGD
Bersertifikat
5 Dokter UGD Dokter Umum
ACLS /ATLS
6 TPK SMU
B. Distribusi Ketenagaan
Pola pengaturan ketenagaan Unit Gawat Darurat yaitu :
a. Untuk Dinas Pagi :
Yang bertugas sejumlah 3 ( tiga) orang dengan standart minimal
bersertifikat BLS.
Kategori :
1. orang Ka Ru
2. orang Pelaksana
8
PEDOMAN UGD
1 orang Pelaksana
C. Pengaturan Jaga
9
PEDOMAN UGD
Karu UGD akan mencari tenaga perawat pengganti yaitu perawat
yang hari itu libur atau perawat UGD yang tinggal di dekat
puskesmas.
7. Apabila tenaga perawat tiba tiba tidak dapat jaga sesuai jadwal
yang telah di tetapkan ( tidak terencana ), maka Karu UGD akan
mencari perawat pengganti yang hari itu libur. Apabila perawat
pengganti tidak di dapatkan, maka perawat yang dinas pada shift
sebelumnya wajib untuk menggantikannya.( prosedur pengaturan
jadwal dinas perawat UGD sesuai SOP terlampir)
10
PEDOMAN UGD
digantikan oleh dokter jaga yang pada saat itu libur atau di
rangkap oleh dokter jaga ruangan. Apabila dokter jaga
pengganti tidak didapatkan maka dokter jaga shift sebelumnya
wajib untuk menggantinya.
11
PEDOMAN UGD
BAB III
STANDART FASILITAS
A. Denah Ruangan
R STERIL
R. NEO R. BERSALIN
NATUS CUCI ALAT U
B. Standar Fasilitas
Meja tempat tidur ada 3 buah, 2 set peralatan heating, 2 buah nebul, 2
regulator, 4 selang oksigen, 1 senter sorot, 5 tabung kecil oksigen, 1
tabung besar oksigen, 1 tromol kasa kecil, 1 masker oksigen.
1. Fasilitas & Sarana
UGD Puskesmas Balowerti berlokasi di gedung utama yang
terdiri dari ruangan Triase, ruang jaga dokter dan ruang jaga
perawat.
Ruangan resusitasi terdiri dari 1 ( satu) tempat tidur, tindakan
bedah terdiri dari 1( satu ) tempat tidur, tindakan non bedah terdiri
dari 1 (satu ) tempat tidur.
II. Peralatan
Peralatan yang tersedia di UGD mengacu pada Buku Pedoman
Pelayanan Gawat Darurat Departemen Kesehatan RI untuk
menunjang kegiatan pelayanan terhadap pasien Gawat Darurat.
Alat yang tersedia adalah bersifat life saving untuk kasus
kegawatan gagal nafas, seperti selang O2 dan tabung oksigen
a. Alat alat untuk resusitasi
1. Mesin suction ( 1 set )
2. Oksigen lengkap dengan flowmeter ( 1 set )
12
PEDOMAN UGD
3. Laringoskope anak & dewasa ( 1 set )
4. Spuid semua ukuran ( masing masing 10 buah)
5. Oropharingeal air way ( sesuai kebutuhan)
6. Infus set / transfusi set ( 5/5 buah)
7. Brancard fungsional diatur posisi trendelenberg ada
gantungan infus dan penghalang ( 1 buah )
8. Gunting besar ( 1 set )
9. Defribilator ( 1 set )
10. Trolly emergency yang berisi alat alat untuk melakukan
resusitasi ( 1 set)
11. Papan resusitasi ( 1 set )
12. Ambu bag ( 1 set )
13. Stetoskop ( 1 set )
14. Tensi meter ( 1 set )
15. Thermometer ( 1 set )
16. Tiang infus ( 3 set )
13
PEDOMAN UGD
- Nomer 18 ( 2 buah )
12. Spekulum hidung ( 2 set )
13. Spuid sesuai kebutuhan
- 5cc (5 buah)
- 2,5cc (5 buah)
14. Infus set ( 1 buah )
15. Dower catheter segala ukuran
- Nomer 16 ( 2 buah )
- Nomer 18 ( 2 buah )
14
PEDOMAN UGD
8. Tensimeter ( 1 buah )
9. Stetoscop ( 1 buah )
10. Thermometer ( 1 buah )
11. Tiang infus ( 1 buah )
15
PEDOMAN UGD
- Nomer 2,5 ( 1 buah )
10. Selang oksigen sesuai kebutuhan
11. IV cateter sesuai kebutuhan
- Nomer 18 Cath / Terumo ( 2 / 2 buah)
- Nomer 20 Cath / Terumo ( 2 / 16 buah)
- Nomer 22 Cath / Terumo ( 2 / 11 buah)
12. Suction cateter segala ukuran
- Nomer 10 ( 3 buah)
- Nomer 12 ( 2 buah)
13. Neck collar ukuran S / M ( 2 / 1)
f. Ambulance
Untuk menunjang pelayanan terhadap pasien
Puskesmas Balowerti saat ini memiliki 2 ( dua) unit ambulance
yang kegiatannya berada dalam koordinasi UGD dan bagian
umum.
16
PEDOMAN UGD
BAB IV
17
PEDOMAN UGD
3. Antara UGD dengan petugas ambulan yang berada
dilapangan menggunakan handphone atau telepon (SPO
UGD).
4. Dari luar Puskesmas Balowerti dapat langsung dari nomor
telepon
18
PEDOMAN UGD
III. Tata Laksana Informed Consent
1. Dokter UGD yang sedang bertugas menjelaskan tujuan dari
pengisian informed consent pada pasien / keluarga pasien
(SPO UGD) disaksikan oleh perawat.
2. Pasien menyetujui, informed consent diisi dengan lengkap
disaksikan oleh perawat.
3. Setelah diisi dimasukkan dalam status medik pasien.
19
PEDOMAN UGD
III. Tata Laksana Pelayanan False Emergency
1. Pasien / keluarga pasien mendaftar di bagian admission
(SPO UGD).
2. Dilakukan triase untuk penempatan pasien diruang non
bedah.
3. Pasien dilakukan pemeriksaan fisik oleh dokter jaga UGD.
4. Dokter jaga menjelaskan kondisi pasien pada keluarga /
penanggung jawab.
5. Bila perlu dirawat / observasi pasien dianjurkan kebagian
administrasi.
6. Bila tidak perlu dirawat pasien diberikan resep dan bisa
langsung pulang.
7. Pasien dianjurkan untuk kontrol kembali sesuai dengan
saran dokter
20
PEDOMAN UGD
- Senter
- Stetoscope
- Surat Kematian
III. Tata Laksana Death On Arrival UGD (DOA)
1. Pasien dilakukan triase dan pemeriksaan oleh dokter jaga
UGD (SPO UGD).
2. Bila dokter sudah menyatakan meninggal, maka dilakukan
perawatan jenazah.
3. Dokter jaga UGD membuat surat keterangan meninggal.
4. Jenazah dipindahkan / diserah terimakan di ruangan
jenazah dengan bagian umum / keamanan.
- Ambulance
- Handphone
21
PEDOMAN UGD
1. TATA LAKSANA SISTEM RUJUKAN
- Dokter UGD
- Perawat UGD
- Ambulance
- Formulir persetujuan tindakan
- Formulir rujukan
1. Alih Rawat
- Perawat UGD menghubungi rumah sakit yang
akan di rujuk
- Dokter jaga UGD memberikan informasi pada
dokter jaga rumah sakit rujukan mengenai
keadaan umum pasien (SPO - UGD)
- Bila tempat telah tersedia di rumah sakit rujukan,
perawat UGD ambulan sesuai kondisi pasien.
2. Pemeriksaan Diagnostik
- Pasien / keluarga pasien di jelaskan oleh dokter
jaga mengenai tujuan pemeriksaan diagnostic, bila
setuju maka keluarga pasien harus mengisi
informed consent.
- Perawat UGD menghubungi rumah sakit rujukan
- Perawat UGD menghubungi petugas ambulan
Puskesmas Balowerti
3. Spesimen
22
PEDOMAN UGD
BAB V
LOGISTIK
23
PEDOMAN UGD
b. Tablet
c. Cairan infus
4. Kaen 3 B kolf 5
2. OBAT PENUNJANG
a. Injeksi
24
PEDOMAN UGD
2. Cefotaxim Ampul 10 Antibiotic
3. Dexamethason Ampul 10
b. Obat tablet
Distribusi obat alat medis dan bahan habis pakai dari instalasi farmasi
dilakukan tiap tiga hari sekali pada hari senin dan hari kamis berdasarkan
permintaan dari UGD. Pendistribusian obat dilaksanakan tidak lebih dari 3jam
sesudah order diterimaoleh instalasi farmasi.
25
PEDOMAN UGD
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
A. Pengertian
Keselamatan pasien adalah suatu sistem dimana rumah sakit
membuat asuhan pasien lebih aman.
Sistem tersebut meliputi :
Asemen resiko.
Identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan
resiko pasien.
Pelaporan dan analisis insiden.
Kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya.
Implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya resiko.
Sistem ini mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh :
B. Tujuan
Terciptanya budaya keselamatan pasien dirumah sakit.
Meningkatnya akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan
masyarakat.
Menurunkan kejadian tidak diharapkan (KTD) di puskesmas.
Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak
terjadi penanggulangan kejadian tidak diharapkan (KTD).
1) Hak pasien
2) Mendidik pasien dan keluarga
3) Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan
4) Penggunaan metoda-metoda peningkatan kerja untuk
melakukan evaluasi dan program peningkatan keselamatan
pasien
5) Mendidik staf tentang keselamatan pasien
6) Peran memimpin dalam meningkatkan keselamatan pasien
26
PEDOMAN UGD
7) Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai
keselamatan pasien
ADVERSE EVENT :
Suatu KTD yang terjadi akibat komplikasi yang tidak dapat dicegah
dengan pengetahuan mutakhir.
Near Miss :
Karena keberuntungan
Karena pencegahan
Karena peringanan
KESALAHAN MEDIS
Medical Errors :
KEJADIAN SENTINEL
27
PEDOMAN UGD
Sentinel Event :
C. Tatalaksana
a. Memberikan pertolongan pertama sesuai dengan kondisi yang
terjadi pada pasien
b. Melaporkan pada dokter jaga
c. Memberikan tindakan sesuai dengan instruksi dokter jaga
d. Mengobservasi keadaan umum pasien
e. Mendokumentasikan kejadian tersebut pada formulir pelaporan
insiden keselamatan
28
PEDOMAN UGD
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
A. Pendahuluan
29
PEDOMAN UGD
B. Tujuan
Petugas kesehatan didalam menjalankan tugas dan kewajibannya dapat
melindungi diri sendiri, pasien dan masyarakat dari penyebaran
infeksi.Petugas kesehatan didalam menjalankan tugas dan kewajibannya
mempunyai resiko tinggi terinfeksi penyakit menular dilingkungan tempat
kerjanya. Untuk menghindari paparan tersebut, setiap petugas harus
menerapkan prinsip Universal Precaution.
30
PEDOMAN UGD
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
31
PEDOMAN UGD
BAB IX
PENUTUP
32
PEDOMAN UGD