10 Teknik Menjaga Kepuasan Pelanggan PDF
10 Teknik Menjaga Kepuasan Pelanggan PDF
KEPUASAN PELANGGAN
APA YANG SEBAIKNYA DIHINDARI & DILAKUKAN
PENDAHULUAN
Hallo, apa kabar?
S
ecara pribadi saya berterima kasih karena Anda berkenan
untuk mendownload e-book ini. Tahukah Anda bahwa ini
adalah e-book ketiga yang kami keluarkan di tahun ini?
Jika Anda belum mendapatkan e-book kami yang lain, Anda bisa
mendapatkannya dengan klik www.andriewongso.com/ebook.
Masih ada 2 e-book lain yang bisa Anda download secara gratis di
sana.
Bicara tentang e-book ketiga kali ini, maka Anda tentu sudah
tahu bahwa e-book ini bertemakan bisnis. Terutama tentang
bagaimana menjaga kesetiaan pelanggan. Anda tidak sedang
menjalankan bisnis? Tidak masalah. Sebagai karyawan pun Anda
bisa meningkatkan karir jika Anda berhasil menerapkan prinsip-
prinsip yang ada di sini, di tempat kerja Anda sekarang.
Jadi, mari nikmati ilmu yang ada dan jangan lupa ajak siapa saja yang
menurut Anda membutuhkan, untuk download melalui website kami
di sini. Jika ada input atau topik yang Anda ingin agar kami bahas
melalui e-book, silakan mention tim kami di twitter @LuarBiasaTeam
atau email ke digitalmarketing@andriewongso.com.
Andrie Wongso
Sang Pembelajar
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN 2
DAFTAR ISI 4
APA YANG SEBAIKNYA DIHINDARI 5
#1 Terjadinya banyak penggantian... 8
#2 Memperlakukan pelanggan baru ... 10
#3 Terlalu fokus pada harga 12
#4 Terlalu memanfaatkan kedekatan 14
#5 Lupa fokus pada produk utama 16
PENUTUP 35
APA YANG
SEBAIKNYA
DIHINDARI
H
al yang paling menyenangkan dari
menjalankan usaha adalah ketika kita
berhasil mendapat keberhasilan dan
memperoleh pelanggan yang setia. Bukan
sekadar setia, tapi pelanggan yang puas bahkan
menjadi marketing gratis yang setiap saat selalu
bersedia ikut mempromosikan produk kita kepada
siapa pun.
Berikut
5 hal yang perlu kita hindari agar pelanggan-
pelanggan kita tidak mengalami kekecewaan di
kemudian hari.
#1
Terjadinya banyak
penggantian personel
atau karyawan
R R R R R
KARYAWAN BARU R R R R
R R R R R
KARYAWAN LAMA
R R R R
R R R R
#1 - Terjadinya banyak penggantian
personel atau karyawan
S
udah jadi rahasia umum bahwa ada banyak
konsumen yang lebih setia pada orang (pekerja)
kita dibanding usaha (brand) kita sendiri. Apalagi,
jika kita belum mempunyai sistem kerja terstandar.
Misalnya di salon kecantikan kelas premium. Pelanggan
yang juga premium kadang-kadang suka memilih ingin
dilayani oleh siapa karena nyaman dengan orang tersebut.
Jika kapster pilihan itu tak lagi bekerja pada salon itu, bisa
jadi sang pelanggan pun akan ikut pergi.
9
#2
Memperlakukan
pelanggan baru dengan
cara yang lebih baik
#2 - Memperlakukan pelanggan
baru dengan cara yang lebih baik
K
adang, untuk mendapatkan pelanggan baru dan
memperluas pasar, kita menggunakan trik diskon
dan nilai tambah sebagai bentuk promosi. Dan
memang, ini biasanya akan menggoda pelanggan baru
untuk datang. Tapi, jangan lupa bahwa kita sudah punya
pelanggan yang setia. Jangan sampai, apa yang kita
tawarkan kepada pelanggan baru justru lebih menggoda
daripada yang diberikan kepada pelanggan setia kita.
Justu, pelanggan yang sudah setia harus diperlakukan
jauh lebih baik sehingga mereka akan terus bercerita
tentang kebaikan produk kita.
11
#3
Terlalu fokus pada
harga
#3 - Terlalu fokus pada harga
H
arga memang sering menjadi perhatian utama
yang bisa menarik pelangganatau sebaliknya
membuat pelanggan meninggalkan produk
tertentu. Harga yang terlalu mahal, atau juga terlalu
murah, menjadi hal yang harus selalu diperhatikan untuk
meraih pasar sesuai target.
13
#4
Terlalu
memanfaatkan
kedekatan
BUY BUY
THIS!! BUY THIS!!
THIS!!
#4 - Terlalu memanfaatkan kedekatan
B
iasanya, karena merasa sudah dekat, sudah terlalu
personal saat berhubungan dengan pelanggan,
kita seolah sudah merasa tak ada jarak. Saat itu,
tanpa disadari, kita sering menawarkan hal-hal yang
kurang dibutuhkan oleh pelanggan. Bahkan, tak jarang
kita cenderung memaksa karena merasa si pelanggan
sudah benar-benar akrab.
DRINK ME!
EAT ME!
#5 - Lupa fokus pada produk utama
S
etiap brand sering diidentikkan dengan produk
tertentu. Begitu juga dengan pelanggan yang
setia terhadap produk kita. Misalnya kita bergerak
di bidang jasa periklanan yang banyak melayani jasa
maintenance social media. Meski produk dari jasa kita
banyak, namun jika di pasaran sudah dikenal bahwa usaha
kita hebat di bidang maintenance social media, jangan
terlalu serakah mengambil jatah di luar bidang tersebut.
Tak salah memang, tapi jangan sampai fokus kita di bidang
yang sudah membuat usaha terkenal jadi hilang arah.
Tetap fokus pada
layanan utama,
karena di sanalah
kita mendapat
pelanggan setia.
17
Jadikan kepuasan selalu menjadi
Mengapa
Experience?
Karena dengan memberikan pengalaman, orang
akan mendapatkan momen yang berkesan, cerita
baru untuk dibagikan pada teman dan keluarga,
dan pastinya mendapatkan peristiwa yang bisa
jadi hanya satu kali mereka alami. Jika terjadi,
informasi ini akan mewabah laksana virus. Maka,
jangan heran jika ada satu tempat menjadi sangat
ramai, satu produk menjadi sangat laris, satu
brand menjadi sangat terkenal. Konon, inilah yang
disebut sebagai bentuk experiential marketing yang
dikenalkan oleh Bernd H. Schmitt dalam bukunya,
Experiential Marketing: How to Get Customers to Sense,
Feel, Think, Act, and Relate to Your Company and
Brands.
Dalam buku tersebut, Schmitt menyebutkan
bahwa pemasaran ini akan sangat berguna untuk
sebuah perusahaan yang ingin meningkatkan
merek yang berada pada tahap penurunan,
membedakan produk mereka dari produk pesaing,
menciptakan sebuah citra dan identitas untuk
sebuah perusahaan,
meningkatkan inovasi
dan membujuk pelanggan
untuk mencoba dan
membeli produk, dan yang
terpenting, menciptakan
pelanggan yang setia.
Berikut
5 hal yang disarankan Scott Scott Glatstein,
konsultan pemasaran terintegrasi dari Imperatives,
LLC, sebuah perusahaan konsultan pemasaran dari
Amerika, untuk bisa menciptakan pengalaman
yang berkesan bagi setiap pelanggan.
#1
Beri Alasan untuk
Percaya
#1 - Beri alasan untuk percaya
A
pa pun yang Anda lakukan terhadap produk
akan sia-sia jika konsumen tidak menaruh
kepercayaan terhadap apa yang Anda janjikan.
Intinya, jangan bohongi konsumen dengan janji-janji
palsu jika ingin pengalaman positif yang dimunculkan
pada benak konsumen. Untuk itu, hal pertama yang harus
dilakukan untuk produk kita adalah mencari alasan yang
bisa dipercaya konsumen terhadap jasa/produk yang kita
miliki.
Contoh:
Kita menjual mobil dengan konsep mobil cerdas untuk
keluarga. Hal pertama yang bisa kita sajikan adalah mobil
itu paling tidak muat untuk ayah, ibu, dan dua anak.
Maksimal, jika membawa kakek nenek bisa tetap nyaman.
Selain itu, mobil haruslah hemat dan nyaman.
23
Maka, yang muncul adalah mobil-mobil 7 kursi dengan
desain yang lega. Diperlukan kecermatan dan keterkaitan
antarlini; dari mulai divisi desain kendaraan, penjualan,
hingga layanan purnajual. Layanan yang menyeluruh
sesuai dengan janji mobil cerdas untuk keluarga, akan
menghadirkan nuansa kenyamanan yang memang benar-
benar bisa dirasakan oleh konsumen dapat mendatangkan
pengalaman mengesankan.
24
#2
Cari hal mendasar
yang diinginkan
konsumen
#2 - Cari hal mendasar yang
diinginkan konsumen
S
etiap individu pasti punya kebutuhan berbeda-
beda. Tapi pada dasarnya, ada hal mendasar yang
selalu diinginkan konsumen. Sebut saja layanan
yang memuaskan, produk yang awet, hingga layanan
purnajual yang ramah. Belum lagi soal harga yang harus
sebanding dengan produk yang dijual. Semua itu harus
berhasil kita ketahui sebelum memberikan pernyataan
kepada khalayak luas, mulai dari iklan, pesan di social
media, sampai ke program public relations.
Contoh:
Kita membuka restoran kelas atas, tentu berbeda
dengan restoran yang diperuntukkan bagi masyarakat
kebanyakan. Untuk yang kelas atas, selain rasa dan
pelayanan yang harus diutamakanmeski di restoran
kebanyakan pun hal yang sama harus pula diberikan
26
ada nilai tambah yang harus sesuai janji. Contoh soal
suasana yang biasanya lebih bercerita, layanan yang
lebih individual, bahkan hingga sekadar database yang
dikumpulkan untuk memberikan ucapan selamat ulang
tahun secara
spesial pada
konsumen setia.
27
#3
Tentukan kebutuhan
mendasar dari konsumen
Anda
#3 - Tentukan kebutuhan mendasar
dari konsumen Anda
D
ari sekian banyak kebutuhan konsumen, pasti
ada satu hal paling utama yang benar-benar
diinginkan. Kita harus pandai-pandai memilih hal
tersebut. Jangan sampai, apa yang kita fokuskan untuk
dikuatkan sebagai pesan utama, kurang mendukung hal
paling mendasar pada kebutuhan konsumen kita.
Contoh:
Kita menjual produk es krim kelas premium. Boleh saja kita
menjual dengan memberi nuansa modern pada kemasan
sehingga kesannya mewah. Tapi, hal utama yang tak boleh
kita lupakan adalah unsur kekuatan
rasa. Sebab, yang paling dicari
orang dari es krim adalah apa yang
masuk di mulutnya, bukan sekadar
apa yang sedap dipandang.
29
#4
Siapkan pengalaman
yang optimal
#4 - Siapkan pengalaman yang optimal
S
etelah melakukan ketiga hal tersebut, hal yang
perlu dimaksimalkan adalah menyiapkan pesan
yang disampaikan agar bisa menciptakan
pengalaman pribadi konsumen yang mengesankan.
Bagaimana caranya? Setelah mengenali alasan untuk
percaya, mengenali kebutuhan dasar, dan mencari fokus
utama dari kebutuhan tersebut, terjemahkan semuanya
dalam satu pesan yang terintegrasi.
31
bangunan propertinya. Karena itu, pesan bahwa properti
itu akan naik cepat nilainya bisa menjadi nilai tambah
sebagai paket pesan pengalaman yang mengesankan
bagi konsumen seperti itu.
32
#5
Komunikasikan, satukan
visi dan misi dalam
perusahaan
#5 - Komunikasikan, satukan visi
dan misi dalam perusahaan
A
gar lebih bisa memberikan pengalaman
mengesankan, semua bagian di perusahaan juga
harus melakukan hal yang sama. Jangan sampai,
bagian penjualan dan marketing sudah berbusa-busa
menjual, tapi ternyata kualitas barang belum sesuai janji
atau kualitas layanan purnajual kurang memuaskan.
GOOD GOOD
34
PENUTUP
W
ow, jika Anda sudah membuka halaman ini, maka
asumsi saya, Anda sudah menyelesaikan membaca
e-book ini hingga bagian terakhir. Selamat!
Namun mari kita ingat selalu, ilmu apa pun itu, tidak akan ada
manfaatnya jika hanya berhenti pada pengetahuan/pikiran kita.
Anda perlu dan harus mempraktekkannya, agar apa yang Anda
baca, benar-benar bisa membawa dampak positif untuk profesi
Anda saat ini.
Salam Sukses,
Andrie Wongso
Sang Pembelajar
Produced by:
Digital Media & Production Dept.
www.andriewongso.com