Anda di halaman 1dari 5

ALKOHOL

Bachtiar Rahman Azis, 230210160026


Program Studi Ilmu Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Univeritas Padjadjaran
Jalan Raya Bandung-Sumedang Km. 21 Jatinangor, Jawa Barat 45363
Email : bachtiartiar07@gmail.com @gmail.com

ABSTRACT
Alcohol is an organic compound containing the elements carbon, hydrogen, and
oxygen. On the type, alcohol can be divided into 3 types based on the cluster
hidroksilnya, including no alcohol is primary, secondary, and tertiary alcohols.
This practicum aims to determine the types of alcohol based on the layout of the
cluster function. In this experiment, carried out in 2 methods, namely the method
of Ritter which is to test the alcohol compound in the sample, and the method of
Iodoform to identify the type of alcohol in the sample. After that, it will be
obtained the properties of the compounds of the sample based on his reaction to a
reagent.
Keywords : Alcohol, Ritters methods, Iodoforms Methods.

PENDAHULUAN Adapun tujuan dari dilakukan


praktikum ini adalah : untuk
Berdasarkan jenisnya, alkohol mengetahui perbedaan jenis alkohol
ditentukan oleh posisi atau letak (primer, sekunder, tersier) dan untuk
gugus OH pada rantai karbon utama mengetahui sifat jenis alkohol
karbon. Ada tiga jenis alkohol antara (primer, sekunder, tersier).
lain alkohol primer, alkohol sekunder
dan alkohol tersier. Praktikum ini dilakukan agar
1. Alkohol primer yaitu alkohol praktikan dapat menegtahui langsung
yang gugus OH nya terletak bagaimana awal mula, proses, dan
pada C primer yang terikat hasil dari pengaplikasian praktikum
langsung pada satu atom ini di laboratorium.
karbon yang lain.
2. Alkohol sekunder yaitu BAHAN DAN METODE
alkohol yang gugus -OH nya Praktikum ini dilaksanakan
terletak pada atom C pada hari Selasa, 11 April 2017
sekunder yang terikat pada pukul 15.00 WIB di Laboratorium
dua atom C yang lain. Bioteknologi Gedung 4 Fakultas
3. Alkohol tersier adalah Perikanan dan Ilmu Kelautan
alkohol yang gugus OH nya Universitas Padjadjaran.
terletak pada atom C tersier Adapun alat yang digunakan
yang terikat langsung pada dalam praktikum ini adalah
tiga atom C yang lain. pembakar spiritus, penjepit tabung,
pipet tetes, rak tabung, spatula,
tabung reaksi, dan timbangan.
Sedangkan bahan terdiri dari amil perbedaan penambahan KMnO4
alkohol, aquaades, asam asetat sehingga warna yang dihasilkan
glasial, isopropil alkohol, kalium berbeda.
iodida, kalium permanganat, dan
metanol. Tabel 2. Metode Iodoform

HASIL DAN PEMBAHASAN Reaksi Perubahan


Metanol Kuning pucat
Tabel 1. Metode Ritter Amil Alkohol Tetap bening
Isopropil Alkohol Putih keruh
Reaksi Perubahan
Metanol Coklat tua Pada sampel metanol terjadi
Amil Alkohol Coklat bening perubahan kuning pucat. Seharusnya
Isopropil Alkohol Coklat pekat setelah dipanaskan dan ditambahkan
I2 dan dipanaskan kembali
Metode Ritter memiliki prinsip seharusnya tetap berwarna bening,
reaksi oksidasi alkohol primer dan namun pada praktikum kali ini
sekunder oleh larutan kalium berubah. Mungkin dikarenakan
permanganat dalam asam asetat. adanya zat pengotor yang ikut
Berdasarkan hasil yang diperoleh, tercampur.
ketiga sampel yaitu metanol, amil Amil alkohol ini tidak
alkohol, dan isopropil alkohol termasuk alkohol sekunder,
menunjukan hasil positif. melainkan termasuk alkohol primer.
Namun alil alkohol ini menunjukan
Ketiga sampel tersebut berubah hasil positif pada metode iodoform.
warna setelah diberikan KMnO , 4
Hal ini terjadi karena amil alkohol
yaitu warna ungu yang berubah merupakan alkohol primer. Jadi
menjadi warna coklat. Hasil tersebut seolah-olah senyawa amil alkohol
menandakan bahwa terjadinya reaksi merupakan senyawa sekunder.
oksidasi antara metanol, amil alkohol Isopropil alkohol, yang
dan isopropil alkohol dengan KMnO 4.
menunjukan hasil positif dengan
Pada praktikum ini diketahui bahwa terbentuknya warna keruh tetapi
sampel yaitu metanol merupakan tidak terdapat endapan pada
senyawa dimana gugus OH terletak/ campuran larutan. Hasil ini
terikat pada C primer. Senyawa ini menunjukan bahwa senyawa
merupakan alkohol primer sehingga isopropil alkohol merupakan alkohol
dapat teroksidasi oleh KMnO karena
4
sekunder.
hanya mengikat 1 atom karbon.
Berikut reaksi yang terjadi: KESIMPULAN

RCH OH RCOH+H O+MnO


2 2
Dari hasil percobaan
praktikum yang dilakukan dapat
Pada metode Ritter terjadi beberapa disimpulkan bahwa untuk
perbedaan warna pada sampel pada mengidentifikasi jenis alkohol dapat
saat setelah ditambahkan KMnO4, menggunakan metode Ritter dan
baik pada hasil kelompok kami metode Iodoform.
maupun hasil kelompok yang
lainnya. Hal tersebut dikarenakan
Dalam metode Ritter, uji organik/alkohol1/oksidasi_alkohol/
alkohol yang positif ditandai dengan (Diakses pada hari Senin tanggal 17
perubahan warna pada hasil reaksi. April 2017, pukul 21.53 WIB)
Perubahan warna terjadi karena
senyawa kalium permanganat yang http://dokumen.tips/documents/lapak
mengoksidasi alkohol primer -2-alkohol-55c3b6822c49f.html
maupun sekunder. Sedangkan, dalam (Diakses pada hari Senin tanggal 17
metode Iodoform alkohol hasil uji April 2017 pukul 22.00 WIB)
positif bisa dibedakan dari ada https://id.scribd.com/doc/44935092/
tidaknya endapan yang dihasilkan. ALKOHOL
DAFTAR PUSTAKA (Diakses pada hari Senin tanggal 17
http://www.chem-is- April 2017 pukul 22.00 WIB)
try.org/materi_kimia/sifat_senyawa_
LAMPIRAN
NO GAMBAR KETERANGAN

3ml asam asetat glasial + sampel (metanol)


1 + 3 tetes larutan KmnO4
Menghasilkan warna coklat tua

3ml asam asetat glasial + sampel (amil


2 alkohol) + 3 tetes larutan KmnO4
Menghasilkan warna coklat bening

3ml asam asetat glasial + sampel (isopropil


3 alkohol) + 3 tetes larutan KmnO4
Menghasilkan warna coklat pekat
Metode Iodoform dengan menggunakan 3
4 tetes cairan sampel (metanol, isopropil
alkkohol, amil alkohol)

Anda mungkin juga menyukai