Sumber 1
Sumber 1
Deskripsi Bangunan
Masjid Kudus memiliki luas 2400 m. Keadaan tanah. Keadaan tanah berupa
sebidang tanah pekarangan yang datar yang diatasnya didirikan masjid dan menara.
Untuk memasuki halaman Masjid Kudus harus melewati dua gapura utama yang
berbentuk candi bentar.
Menara
Menara ini sangat terkenal bahkan orang lebih mengenal Menara Kudus daripada
Masjid Kudus. Menara Masjid Kudus merupakan bangunan kuno hasil dari akulturasi
antara kebudayaan Hindu-Jawa dengan Islam, bahkan unsur kebudayaan
asli. Menara Kudus memiliki ketinggian sekitar 18 meter dengan bagian dasar
berukuran 10 x 10 m. Di sekeliling bangunan dihias dengan piring-piring bergambar
yang kesemuanya berjumlah 32 buah. Dua puluh buah di antaranya berwarna biru
serta berlukiskan masjid, manusia dengan unta dan pohon kurma. Sementara itu, 12
buah lainnya berwarna merah putih berlukiskan kembang. Di dalam menara terdapat
tangga yang terbuat dari kayu jati yang mungkin dibuat pada tahun 1895 M.
Serambi
Serambi Masjid Kudus berupa bangunan terbuka terbagi dua yaitu serambi depan
dan serambi tengah. Pada serambi ini terdapat sebuah gapura kori agung dengan
tinggi 3m. Letak kori agung memisahkan antara serambi depan dengan serambi
tengah.
Ruang Utama
Ruang utama ditopang oleh empat buah soko guru (tiang utama) dan empat buah
soko rawa (tiang tambahan) dengan tinggi tiang 5m. Atap bangunan ruang utama
berbentuk tumpang tiga dan ditutup oleh gentang merah. Pada puncak atap terdapat
mustaka dari tembaga. Di dalam ruang utama terdapat mimbar dan mihrab. Mimbar
ada dua buah yaitu di utara dan selatan. Relung mihrab berbentuk lengkung tapal
kuda. Di kanan kiri mihrab terdapat jendela. Diatas mihrab terdapat inskripsi berhuruf
Arab yang telah usang yang artinya kira-kira masjid didirikan oleh Jafar Shodiq
dalam tahun 956 H.
Makam
Bangunan Tajug
Bangunan tajug atau bale-bale terdapat di dekat pintu gerbang masuk kompleks
makam.
Bak Air
Di sebelah barat laut bangunan tajug terdapat bak air yang sampai sekarang masih
dipergunakan.
Tempat Wudhu
Sejarah
Menurut cerita rakyat, asal usul nama Kudus bermula ketika Sunan Kudus pergi naik
haji sambil menuntut ilmu di tanah Arab. Pada suatu hari, di tanah Arab berjangkit
suatu wabah penyakit yang membahayakan. Namun berkat jasa Sunan Kudus,
wabah penyakit tersebut dapat dilenyapkan. Oleh karena itu, seorang Amir disana
berkenan untuk memberikan suatu hadiah kepada beliau, akan tetapi beliau
menolak, namun untuk kenang-kenangan beliau hanya meminta sebuah batu. Batu
tersebut katanya berasal dari kota Baitulmakdis atau Jerussalem. Untuk itu, maka
sebagai peringatan kepada kota dimana Jafar Shodiq hidup serta bertempat tinggal
diberi nama Kudus.