NIM : 1211011028
1. Tn. W usia 35 tahun datang dibawa oleh keluarganya ke UGD dengan penurunan kesadaran
sejak 3 hari yang lalu SMRS. Penurunan kesadaran terjadi tiba-tiba, terjadi pertama kali pada
hari sabtu pagi sewaktu pasien bangun tidur, pasien terlihat lemas dan ingin tidur terus-
menerus, pasien di panggil oleh keluarganya tidak ada berespon untuk menjawab, tetapi pada
malam minggu pasien mulai ada respon jika dipanggil, makan atau minum pasien masih bisa
jika di suapi oleh istri pasien. Minggu pagi pasien terlihat masih sama dengan sebelumnya,
tetapi ia ketika ditanya nama anak dan keluarga pasien masih ingat. Senin pagi pasien
menggigil dan tiba-tiba kesadarannya mulai turun kembali. Pasien juga disertai dengan
demam sejak 3 hari, demam terjadi pada malam hari dan menghilang jika pada pagi hari.
Riwayat Kejang (-). Sejak 1 bulan yang lalu pasien mengeluhkan sakit pada kepalanya, sakit
dirasakan hilang timbul, sakit kepala terasa pada bagian tengkuk/kepala bagian belakang.
Sakit kepala terasa tertusuk-tusuk dan berat pada leher, pasien juga mengeluhkan adanya
batuk- batuk sejak > 3 minggu, batuk berdahak. Dahak berwarna keputihan, pada akhir bulan
januari pasien pernah batuk berdarah, darah berwarna merah segar, disertai sesak disangkal
oleh keluarga. Batuk-batuk juga disertai dengan napsu makan yang munurun dan berat badan
yang menurun juga.
Bagaimana penatalaksanaan pada pasien tersebut?
Jawaban:
Pemeriksaan Neurologis:
- Pemeriksaan darah rutin ( H2TL)
- LED - tes mantoux
- Fungsi hati
- Fungsi ginjal
- Elektrolit
- Profil lipid
- Asam urat
- Foto thoraks
- CT- Scan kepala
Terapi nonformakologi:
- Diit tinggi KH, Protein, rendah lemak
Terapi farmakologi:
- O2 2-3L/m
- IVFD Assering/8 jam
- Citicholin 2x250mg
- Ranitidin 2x1
- Ceftriaxone 1x2gr
- Dexamentasone 3x1amp
- NGT-kateter R/ konsul dokter spesialis paru
2. Kurang lebih 4 jam sebelum masuk rumah sakit, pasien ditemukan oleh istri terjatuh dalam
posisi terlentang di sawah. Pasien ditemukan dalam keadaan tidak sadarkan diri. Sebelum
ditemukan terjatuh disawah, diakui oleh istri, penderita tidak mengeluh kesemutan, mual,
kejang, sesak, nyeri kepala, dan pusing. Kemudian langsung dibawa ke RS X dan dirujuk ke
RS Y untuk dilakukan pemeriksaan CT Scan, pemeriksaan darah dan Rontgen thoraks
kemudian pasien dibawa ke RSUD Z. Kurang lebih 1 jam SMRS dalam perjalanan ke RSUD
Z, pasien sadarkan diri dan diakui mengalami muntah secara tiba-tiba sebanyak satu kali.
Didapatkan pasien mengalami bicara pelo / berbicara tidak jelas dan terdapat kelemahan pada
anggota gerak kanan. Setelah jatuh, pasien tidak mengeluh nyeri kepala, sesak, mual, kejang
dan penglihatan kabur. Anggota gerak kanan terasa berat untuk digerakkan. Bicara pelo tidak
jelas dan mulut sedikit perot. Tidak disertai dengan keluhan kejang, pilek, batuk, demam,
gangguan pendengaran, kesemutan, pandangan ganda dan riwayat kepala terbentur sebelum
kejadian. Pada saat masuk rumah sakit penderita mengalami kelemahan anggota gerak kanan.
Bicara pelo tidak jelas. Terdapat 1x muntah proyektil. Menurut istrinya, penderita tidak
pernah mengeluh sakit kepala sebelumnya dan tidak pernah mengalami keluhan serupa
sebelumnya. Disangkal adanya riwayat darah tinggi sebelumnya. Disangkal adanya riwayat
tumor. Tidak ada gangguan BAK dan BAB.
Bagaimana penatalaksanaan jika dirawat inap dan rawat jalan?
Jawaban:
Rawat Inap:
- Infus RL 20 tpm
- Urin Cateter
- Citicolin 2 x 500 mg
- Piracetam 3x 3 gr
- Ranitidin 21
- Metilcobalamin 11
- Manitol 4|3|2|2|1 x 125 mg
- Ceftriakson 2 x 1 gr
- Furosemid 11
Rawat Jalan:
- Citicolin 21 tab (500mg)
- Mecobalamin 2 x 1 tab (500mg)
- Ranitidine 21 tab (150mg)
- Edukasi tentang:
Mengatur pola makan yang sehat (kurangi garam)
Melakukan olah raga yang teratur
Hindari konsumsi rokok
Menghindari minum alkohol dan penyalahgunaan obat
Memelihara berat badan yang layak
Penanganan stres dan beristirahat yang cukup
Pemeriksaan kesehatan teratur dan taat pada nasihat dokter dalam hal diet dan
obat
3. Laki-laki usia 48 tahun dibawa ke puskesmas dalam keadaan tidak sadar. Setelah diletakkan
di tempat tidur dan diperiksa, penderita tidak memberikan respon, tetap mendengkur dengan
irama napas 32 kali/menit, nadi 100kali/menit, dan lemah. Menurut keterangan keluarga yang
mengantar, penderita tidak mengalami trauma.
Jawaban:
Keadaan apa sajakah yang dapat menyebabkan penurunan kesadaran:
a. Ketoasidosis
b. Hiperosmolaritas hiperglikemik Non-ketotik
c. Syok hipovolemik
d. Syok hipoglikemia
e. Stroke
f. Syok sepsis
g. Syok kardiogenik
h. Acute respiratory distress syndrome (ARDS)
4. Seorang laki-laki 27 tahun dibawa ke ruang gawat darurat dengan penurunan kesadaran
disertai kejang sejak 2 hari sebelum MRS. Penderita terlihat mengantuk dan mulai berbicara
kacau, penderita mengalami kejang kelonjotan seluruh tubuh dengan mata mendelik ke atas.
Sampai saat MRS kesadaran tidak pulih sempurna dan kejang sudah dialami tiga kali dengan
pola yang sama.
Apa saja pemeriksaan penunjang yang diperlukan?
Jawaban:
a. Pemeriksaan darah
Sel-sel darah, kadar elektrolit, LED
b. Pungsi lumbal
Dilakukan untuk menilai CSS biasanya segmen L4-L5. Tidak dilakukan pada pasien
dengan tekanan tinggi intracranial (TTIK)
c. Analisis cairan serebrospinalis (CSS)
d. Pemeriksaan mikrobiologi
e. CT-Scan
5. Ny. S usia 50 tahun 2 hari sebelumnya mengalami demam, kemudian dibawa berobat ke
dokter umum dan dikatakan ISK. 2 jam yang lalu pasien tiba-tiba tidak sadar, tidak bisa
dibangunkan saat tidur dalam kondisi ngorok. Sebelumnya tidak ada keluhan nyeri kepala,
tidak ada muntah dan tidak ada kejang sebelumnya. Keluarga membawa pasien ke Rumah
Sakit Kasih Ibu pukul 00.15 WIB. Kemudian dari RS Y dirujuk ke IGD RSU X pukul 13.00
WIB. Klien datang di IGD RS X dalam keadaan tidak sadar dengan GCS E1M2V1.
Kemudian klien dirujuk ke ruang ICU untuk mendapatkan perawatan intensif dengan
ventilator. Saat pengkajian di ICU klien soporokoma dengan GCS E1M2VET, terpasang
Ventilator dengan mode SIM V, FiO2 70%, PEEP + 5, VT 487, RR 38x/menit. Vital Sign :
TD 140/90 mmHg, Heart rate 160x/menit, Suhu : 38,5C, dan SaO2 100%. Kondisi pupil
keduanya miosis, reflek cahaya +/- . Ada akumulasi secret di mulut dan di selang ET, tidak
terpasang mayo dan lidah tidak turun. Terdapat retraksi otot interkosta dengan RR 38 x/menit
dan terdengar ronkhi basah di basal paru kanan. CRT < 3 detik. Di ICU klien sudah
mendapatkan Brainact /12 jam, Alinamin F/12 jam, Ranitidin /12 jam, dan infuse RL 20 tpm.
Bagaimana diagnose keperawatan pada pasien tersebut:
Jawaban:
a. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan adanya akumulasi secret di jalan
napas
b. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan depresi pusat pernapasan (infark serebri
pada batang otak etcause intracerebral haemoragie)
c. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan kegagalan difusi pada alveoli