Anda di halaman 1dari 11

JALAN TOL

AKSES PATIMBAN
Konsorsium
PT Jasa Marga (Perseo) Tbk,
PT Surya Semesta Internusa Tbk,
PT Daya Mulia Turangga, PT Jasa Sarana

KEMENTERIAN
PEKERJAAN UMUM dan
PERUMAHAN RAKYAT

2017 Assessment Brief


Unsolicited projects
Jalan Tol AKSES PATIMBAN

Status yang diusulkan: Prakarsa


Ruas jalan tol prakarsa: Jalan Tol Akses Patimban
Lokasi: Provinsi Jawa Barat
Pemrakarsa: Konsorsium :
PT Jasa Marga (Persero) Tbk
PT Surya Semesta Internusa Tbk
PT Daya Mulia Turangga
PT Jasa Sarana

Deskripsi proyek:
Pemerintah merencanakan mengintegrasikan Pelabuhan Patimban dengan jalan tol utama di ruas
pantura. Jika hanya mengandalkan ruas jalan yang ada maka nilai investasi Pelabuhan Patimban
tidak akan berubah. Pelabuhan ini rencananya akan terkoneksi dengan kawasan industri,
kawasan ekonomi, kawasan perkotaan, kawasan perdesaan di sekitarnya. Sehingga rencna
pengembangan Pelabuhan Patimban ada potensi bagus untuk membangun jalan tol yang
menghubungkan Pelabuhan Patimban dengan Jalan Tol Cikopo Palimanan (Cipali). Rencana
pengembangan Pelabuhan Patimban (Patimban New Port Development Project) memerlukan
aksesbilitas yang memudahkan akses langsung dari dan menuju Pelabuhan Patimban. Oleh sebab
itu, sebuah usulan pembangunan ruas Jalan Tol Akses Patimban diperlukan untuk kemudahan
akses dari dan menuju Patimban.

Maksud kajian ini adalah melakukan analisis awal kelayakan pembangunan jalan tol Akses
Patimban yang menghubungkan rencana jalan tol dari dan menuju Pelabuhan Patimban.
Tujuannya adalah adanya gambaran perlunya dibangun jalan tok akses pada ruas jalan tol saat
ini untuk kemudahan aksesbilitas dari dan menuju Pelabuhan Patimban.

Alternatif Trase

Berdasarkan pengolahan data-data pemetaan Google Map Professional Tahun Data 2004 dan
Potensi Desa (PODES) tahun 2014, diperoleh 3 (tiga) alternatif pilihan trase, yaitu :

1
Alternatif 1
No Parameter Penjelasan
1 Panjang Ruas 58,9 Km
2 Koordinat Awal/Elevasi Lin : -6.441942 ,
Bujur : 107.478603 / 57 m
Koordinat Akhir/Elevasi Lin : -6.244424 ,
Bujur : 107.478603 / 2 m
3 Dukungan Regulasi Daerah -
4 Jumlah Sungai yang Dilewati 51 sungai, 4 besar dan 47 kecil
5 Jumlah Desa yang Dilalui 34
6 Topografi Wilayah 1 lembah dan 33 industri
7 Jenis Kawasan 31 pertanian dan 3 industri
8 Industri Mikro 804 unit
9 Teknis 0-3 % (Datar) 50,20 Km
3-5 % (Bukit) 1,40 Km
5-6 % (Gunung) 0,34 Km
Lebih 6 % 0,72 Km
Tidak ada data 6,24 Km
10 Lingkungan (Kawasan Konservasi) Kab. Subang tdak termasuk dalam
Kawasan Hutan Lindung dan Suaka
Margasatwa
11 Biaya Konstruksi 6.479.000.000.000
(Sumber : Google Maps Professional, 2017 dan Data Potensi Desa, 2014)

2
Alternatif 2
No Parameter Penjelasan
1 Panjang Ruas 36 Km
2 Koordinat Awal/Elevasi Lin : -6.527644 ,
Bujur : 107.784013 / 67 m
Koordinat Akhir/Elevasi Lin : -6.244393 ,
Bujur : 107.904103 / 2 m
3 Dukungan Regulasi Daerah -
4 Jumlah Sungai yang Dilewati 47 sungai, 3 besar dan 44 kecil
5 Jumlah Desa yang Dilalui 19
6 Topografi Wilayah Dataran
7 Jenis Kawasan 17 pertanian, 1 Perdagangan, 1
Jasa
8 Industri Mikro 230 unit
9 Teknis 0-3 % (Datar) 35,42 Km
3-5 % (Bukit) 0,58 Km
5-6 % (Gunung) -
Lebih 6 % -
Tidak ada data -
10 Lingkungan (Kawasan Konservasi) Kab. Subang tdak termasuk dalam
Kawasan Hutan Lindung dan Suaka
Margasatwa
11 Biaya Konstruksi 3.960.000.000.000
(Sumber : Google Maps Professional, 2017 dan Data Potensi Desa, 2014)

3
Alternatif 3
No Parameter Penjelasan
1 Panjang Ruas 40,6 Km
2 Koordinat Awal/Elevasi Lin : -6.471270 ,
Bujur : 107.590776 / 49 m
Koordinat Akhir/Elevasi Lin : -6.281669 ,
Bujur : 107.865146 / 6 m
3 Dukungan Regulasi Daerah Masuk dalam RUTR Kab. Subang
(proses penyusunan)
4 Jumlah Sungai yang Dilewati 27 sungai, 3 besar dan 24 kecil
5 Jumlah Desa yang Dilalui 20
6 Topografi Wilayah 1 lembah dan 19 dataran
7 Jenis Kawasan 19 pertanian dan 1 industri
8 Industri Mikro 299 unit
9 Teknis 0-3 % (Datar) 38,90 Km
3-5 % (Bukit) 1,14 Km
5-6 % (Gunung) 0,12 Km
Lebih 6 % 0,35 Km
Tidak ada data -
10 Lingkungan (Kawasan Konservasi) Kab. Subang tdak termasuk dalam
Kawasan Hutan Lindung dan Suaka
Margasatwa
11 Biaya Konstruksi 3.857.000.000.000
(Sumber : Google Maps Professional, 2017 dan Data Potensi Desa, 2014)

Analisa Pemilihan Trase


Berdasarkan matriks Analisa Pemilihan Trase, alternatif 3 menjadi pilihan utama karena :
1. Mempunyai nilai indeks terbesar, yaitu 0,762.
2. Sudah didukung dengan RUTR Kab. Subang yang dalam proses penyusunan. Dukungan
regulasi sangat penting mengingat proses perijinan lahan dan pembebasan lahan
memerlukan dukungan regulasi dari Pemerintah Daerah.
3. Meski jumlah desa yang dilalui lebih banyak dibandingkan Alernatif 2, dan panjang trase
lebih panjang dibandingkan Alternatif 2, namun jumlah sungai yang dilewati paling sedikit
diantara Alternatif lainnya. Hal ini akan memberikan penghematan terhadap biaya
konstruksi.
4. Tidak terdapat kendala terhadap kawasan konservasi. Berdasarkan Perda nomor 22 tahun
2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Barat, sebagian besar kawasan
di Kabupaten Subang bukan merupakan kawasan konservasi, sehingga seluruh alternatif
trase jalan tol rencana tidak mempunyai kendala perijinan terhadap kawasan konservasi.

Uraian Alternatif 3
Panjang 40,6 Km
Kondisi Jalan Datar
Kondisi Hidrologi Ruas Jalan Tol Subang Pamanukan Patimban
Sungai Ciasem, daerah hulu adalah daerah Kab.
Subang bagian selatan dan hilir Kab. Subang bagian
tengah dan bermuara ke Lat Jawa (Subang bagian
Utara)
Sungai Cipunagara, daerah hulu adalah daerah
Sendang Sari Kec. Kasamalang dan bermuara ke
Legon Kulon
4
Sungai Cilamaya, daerah hulu adalah Gunung
Baransing yang melewati 3 wilayah Kab. (Subang,
Purwakarta, Karawang) dan bermuara ke Laut Jawa
Kondisi Topografi Ruas Jalan Subang Pamanukan
Ketinggian tempat berkisar 25-50 DPL, masuk
dataran rendah dan relatif datar
Ruas Jalan Pamanukan Patimban
Ketinggian tempat berkisar 0-25 DPL, masuk dataran
rendah dan relatif datar uas Jalan Pamanukan
Patimban
Kondisi Geografis Provinsi Jawa Barat memiliki kondisi alam dengan
struktur geologi yang kompleks dengan wilayah
pegunungan berada di bagian tengah dan selatan
serta dataran rendah di wilayah utara
Daya Dukung Tanah Endapan Aluvial, Endapan Kolovium, Batu Pasir
Tufaan, Lempung Konglomerat, Batuan Gunung Api
(breksi, lahar, lava, tupa, lempung lanauan, endapan
rawa, lempung pasiran, lempung litosol, lempung
latasol)
Kesesuaian dengan -
rencana tata ruang
Prakiraan Biaya Investasi Rp. 5.345.679 Juta
Prakiraan biaya konstruksi Rp. 3.857.000 Juta
Prakiraan biaya tanah Rp. Juta (diasumsikan oleh Pemerintah)
Prakiraan Kebutuhan Tanah - Ha

Aspek Teknis

Sistem Operasi : Sistem Tertutup


Panjang Jalan Tol : 40,6 Km
Kecepatan Rencana Jalan Tol : 100 km/jam
Jumlah Lajur : 2x2
2x3 lajur (Ultimate)
Lebar Lajur : 3,6 m
Lebar Median : 5,5 m
Lebar Bahu Jalan Dalam : 1,5 m
Lebar Bahu Jalan Luar : 3m
Tipe Perkerasan : Rigid Pavement
Lebar ROW Rata-rata : 60 m
5
Jumlah Simpang Susun : 2 buah
Jembatan :
Konstruksi : Beton dengan balok I atau U
Jumlah Lajur : 2x3 lajur
Lebar Lajur : 3,6 m
Lebar Bahu Jalan Dalam : 1,5 m
Lebar Bahu Jalan Luar : 1,5 m

Aspek Operasional

Analisis Volume Lalu Lintas


Dalam menganalisis volume lalu lintas rencana ruas Jalan Tol Akses Patimban, menggunakan data
sekunder berupa volume transaksi ruas Jalan Tol Jakarta Cikampek dan volume lalu lintas ruas
jalan Nasional Pantura yang berasal dari survei yang dilakukan pada tahun 2016.
Estimasi Lalu Lintas Rencana

Volume Lalu
Lintas Teralih
(Diverted Traffic)

Dari Jalan Volume menerus Volume menerus


Pantura untuk dari ruas Jalan dari ruas Jalan
Gol. II-V 20% Tol Cipali untuk Tol Cipali untuk
Gol. I 20% Gol. II-V 35%

Potensi Penggunaan Jalan Tol Akses Patimban Tahun 2020 :


Golongan Volume Lalu lintas Angka Pertumbuhan Volume Lalu Lintas
Kendaraan Tahun 2017 (%) Tahun 2020
(Kend/Hari) (Kend/Hari)
Golongan I 5.554 1,52% 5.811
Golongan II 736 5,76% 870
Golongan III 2.042 5,76% 2.416
Golongan IV 124 5,76% 146
Golongan V 83 5,76% 98
Total 8.538 9.341

Selain volume kendaraan yang beralih dari jalan non tol ke jalan tol, volume lalu lintas juga
bertambah akibat rencana beroperasinya Pelabuhan Patimban. Pelabuhan Patimban
direncanakan beroperasi pada tahun 2020 untuk tahap 1 dengan kapasitas 1,5 Juta TEUs dan
direncanakan akan selesai pada tahun 2037 untuk tahap terakhir dengan kapasitas 7,5 Juta
TEUs.
Pengoperasian Pelabuhan Patimban diasumsikan akan memberikan peningkatan volume lalu
lintas sebesar 15% pada tahun 2020 dan tahun 2037 untuk golongan kendaraan angkutan
berat.

6
Volume Lalu Lintas Jalan Tol Akses Patimban Tahun 2020 Akibat Dioperasikannya
Pelabuhan Patimban :
Golongan Volume Lalu lintas Pertumbuhan Akibat Volume Lalu Lintas
Kendaraan Tahun 2020 Pelabuhan (%) tergenerate Tahun
(Kend/Hari) 2020 (Kend/Hari)
Golongan I 5.811 0% 5.811
Golongan II 870 0% 870
Golongan III 2.416 15% 2.779
Golongan IV 146 15% 168
Golongan V 98 15% 112
Total 9.341 9.740

Proyeksi Potensi Volume Lalu Lintas Jalan Tol per Jenis Golongan
Golongan
No Tahun Total
I II III IV V
1 2020 6,387 846 2,349 142 95 9,819
2 2021 7,025 931 2,584 157 104 10,801
3 2022 7,728 1,024 2,842 172 115 11,881
4 2023 8,114 1,075 2,984 181 121 12,475
5 2024 8,520 1,129 3,133 190 127 13,098

Tarif/Km Tahun 2020


Golongan
No Tahun
I II III IV V
1 2020 1,500 2,250 3,000 3,750 4,500
2 2021 1,680 2,520 3,360 4,200 5,040
2 2022 1,680 2,520 3,360 4,200 5,040
4 2023 1,882 2,822 3,763 4,704 5,645
5 2024 1,882 2,822 3,763 4,704 5,645

Aspek Investasi

Analisis Kelayakan Ekonomi


Analisis Ekonomi adalah suatu analisis yang melihat suatu kegiatan proyek dari sudut
perekonomian secara keseluruhan. Dengan demikian yang diperhatikan dalam analisis ekonomi
adalah hasil totsl atau produktivitas sutau proyek untuk masyarakat atau perekonomian secara
keseluruhan. Hasil analisis ekonomi disebut dengan the social returns atau the economics
returns. Terkait dengan penyelenggaraan jalan tol, maka analisis kelayakan ekonomi adalah
dengan melihat manfaat yang nantinya akan dirasakan oleh masyarakat secara ekonomi akibat
adanya pembangunan jalan tol.

Perhitungan Kelayakan
Anggaran Biaya Proyek
Rencana Anggaran Biaya pembangunan ruas jalan tol Patimban sepanjang 38 Km dengan rincian
biaya Investasi adalah sebagai berikut :
Perkiraan Biaya Investasi
Uraian Total (Rp. Juta)
Panjang Jalan 38 Km

7
Pembebasan Lahan -
Desain (DED) 57.855
Konstruksi 3.857.000
Peralatan Tol 77.140
Supervisi 115.710
PMI 57.855
Eskalasi 269.990
PPN 10% 443.555
IDC 446.574
Jumlah Anggaran Proyek 5.345.679 *)
*) Anggaran biaya investasi diluar biaya pembebasan laha, biaya pembebasan lahan
diasumsikan dikeluarkan oleh Pemerintah.

Rencana Usaha dan Analisa Ekonomi


Rencana operasi jalan tol Patimban sepanjang 40,6 Km adalah pada awal tahun 2020 dengan
asumsi tarif awal per km untuk golongan satu adalah sebesar Rp. 1.500 dan asumsi periode
kenaikan tarif tol dilakukan setiap 2 tahun sekali dengan mempertimbankan faktor inflasi,
sedangkan asumsi inflasi adalah sebesar 12% setiap 2 tahun. Kenaikan tarif ini akan terjadi
apabila pengelola jalan tol dapat memenuhi persyaratan Standar Pelayanan Minimum kepada
pengguna jalan tol.
a. Biaya Investasi : Rp. 5.345 Triliun
b. Masa Konsesi : 45 Tahun (termasuk masa konstruksi)
c. Masa Konstruksi : 2 Tahun
d. Tarif : Rp. 1.500/Km (Gol. 1)
e. Rencana Operasi : Tahun 2020
f. Analisa Keuangan :
IDC : 2 Tahun
Pay Back Period : Tahun ke-17
IRR On Project : 11,57%
IRR On Equity : 11,95%

Pemenuhan Persyaratan unsolicited projects (Perpres 38/2015, Pasal 14):

a. Studi Kelayakan
Dokumen Prastudi Kelayakan Ruas Jalan Tol Akses Patimban dibuat oleh PT Jasa Marga
(Persero) Tbk, PT Surya Semesta Internusa Tbk, PT Daya Mulia Turangga, dan PT Jasa Sarana
Tahun 2017.

b. Struktur Konsorsium
Rencana Mitra Konssorsium dan Porsi Saham
PT Jasa Marga (Persero) Tbk 55%
PT Surya Semesta Internusa 25%
PT Daya Mulia Turangga 10%
PT Jasa Sarana 10%

c. Kelayakan secara ekonomi dan finansial


Dilihat proyek Jalan Tol Akses Patimban, kelayakan finansialnya ditujukan dengan nilai IRR
Proyek sebesar 11,57% dan IRR Ekuitas 11,95%.

d. Rencana dan Sumber Pembiayaan

8
Biaya Investasi proyek dan sumber pendanaannya adalah sebagai berikut:

Deskripsi Nilai (Rp. Juta)


Biaya Investasi 5.345.679
Ekuitas 1.603.704
Pinjaman 3.741.975

Nilai kemampuan PT Jasa Marga (Persero) Tbk


Deskripsi Nilai EBITDA (Rp,-)
2016 Rp. 4.918.463 Juta
2015 Rp. 3.961.522 Juta

Nilai Investasi sebesar Rp. 5.345.679 Juta, kebutuhan ekuitas 30% (Rp. 1.603.704 Juta).
maka disimpulkan bahwa PT Jasa Marga (Persero) Tbk memiliki kemampuan untuk
melaksanakan pengusahaan Jalan Tol Akses Patimban.

Gambar Rencana Pengusahaan Jalan Tol Akses Patimban

Jadwal Pengusahaan Jalan Tol Akses Patimban :


Pembebasan Lahan : 2017 - 2018
Konstruksi : 2018 - 2019
Operasi : 2020

KESIMPULAN

Berikut adalah kesimpulan dari pembahasan yang telah disajikan :


1. Trase jalan Tol Patimban dengan panjang 40.6 Km menghubungkan akses Patimban
dengan Jalan Tol Cikampek Palimanan. Jalan tol ini direncanakan dalam rangka rencana
pengembangan Pelabuhan Patimban.
2. Dari hasil perhitungan pada tahun 2020, volume lalu lintas untuk jalan tol Patimban
adalah 9.819 kend/hari, tarif Rp. 1.500 /km (gol. 1)
3. Kebutuhan lajur/arah pada tahun 2020 adalah 2 lajur/arah, dan sampai dengan akhir
masa konsesi tidak diperlukan penambahan lajur.
4. Pembangunan Jalan Tol Akses Patimban memerlukan biaya investasi sebesar Rp.
5.345.679.000.000 atau Rp. 131.667.000.000/km. Hasil kelayakan Finansial sebesar
11,95% untuk IRR equity 11,57% untuk IRR project. (layak secara finansial)

9
5. Pembangunan Jalan Tol Patimban memberikan nilai manfaat yang cukup besar pada
pergerakan lalu lintas yang terjadi dari menuju Pelabuhan Patimban.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk, PT Surya Semesta Internusa Tbk, PT Daya Mulia Turangga,
dan PT Jasa Sarana memiliki kemampuan untuk melaksanakan Pengusahaan Jalan Tol
Akses Patimban.

10

Anda mungkin juga menyukai