Anda di halaman 1dari 12

Berdasarkan atas cara pengolahan datanya, statistik dibagi atas dua

bagian:

1. Statistik deskriktif atau perian

Statistik deskriptif merupakan bagian dari statistika yang mempelajari cara


pengumpulan dan penyajian data sehingga mudah dipahami. Statisti deskriktif
hanya berhubungan dengan hal menguraikan atau memberikan keterangan-
keterangan mengenai suatu keadaan, gejala, atau persoalan. Statistik deskriktif
mencakup hal berikut:

1. Distribusi frekuensi beserta bagian-bagiannya seperti;


a. Grafik distribusi ( Histogram, poligon frekuensi, dan ogive)
b. Ukuran nilai pusat ( rata-rata, median, modus, kuartil)
c. Kemencengan dan kemiringan kurva
2. Angka indeks
3. Time series/ deret waktu
4. Korelasi dan regresi sederhana

2. Statistik inferensial adalah serangkaian teknik yang digunakan untuk


mengkaji, menaksir, dan mengambil kesimpulan sebagian data yang menjadi
subjek kajian (populasi). Statistik inferensial berfungsi meramalkan dan
mengontrol keadaan atau kejadian. Contoh pernyataan yang termasuk dalam
cakupan statistik inferensial: Akibat penurunan produksi minyak dua kali lipat
pada tahun- tahun mendatang.

Jika suatu kesimpulan data sudah dihimpun pada statistik deskriktif kita hendak
menyimpulkan data itu dalam beberapa hal. Pertama kita hendak menyimpulkan
data itu, kita hendak membuat tabel, misalnya tabel frekuensi, tabel frekuensi
kumulatif dan lain-lain.
Arti data dan membedakan data

Aktifitas data dalam penelitian tidak akan terlepas dari keberadaan data yang
merupakan bahan baku informasi untuk memberikan gambaran spesifik mengenai
objek penelitian. Data adalah data emperik yang dikumpulkan oleh penelitian
untuk kepentingan memecahkan masalah atau menjawab pertanyaan penelitian.
Data penelitian dapat berasal dari berbagai sumber yang dikumpulkan dengan
menggunakan berbagai teknik selama kegiatan penelitian berlangsung.
Data berdasarkan sumbenya:

1. Data primer
data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpul oleh peneliti secara
langsung dari sumber datanya. Data primer disebut juga data asli atau data baru
yang memiliki sifat up to date. Untuk mendapatkan data primer antara lain:
observasi, wawancara, diskusi terfokus (focus grup discussion-FGD) dan
penyebaran kosioner.

2. Data sekunder
Data yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti dari berbagai sumber yang telah
ada (peneliti sebagai tangan kedua). Data sekunder dapat diperoleh dari berbagai
biro pusat statistik (BPS), buku, laporan, jurnal, dan lain-lain.
Data berdasarkan sifatnya:

1. Data kualitatif Data yang berbentuk kata-kata, bukan dalam bentuk angka.
Data kualitatif diperoleh melalui berbagai macam teknik pengumpulan data
misalnya wawancara, analisa dokumen, diskusi terfokus, atau observasi yang telah
dituangkan dalam catatan lapangan (transkrip).

2. Data kuantitatif
Data yang berbentuk angka atau bilangan. Sesuai dengan bentuknya, data
kuantitatif dapat diolah atau dianalisa menggunakan teknik perhitungan
matematika atau statistik.
Berdasarkan proses atau cara untuk mendapatkannya, data kuantitatif
dapat dikelompokkan dalam dua bentuk yaitu:

- Data deskrit adalah data dalam bentuk angka (bilangan) yang diperoleh dengan
cara membilang. adapun contohnya:

1. jumlah sekolah dasar negeri di kecamatan Bontang sebanyak 20


2. Jumlah siswa laki-laki di SD nusa sebanyak 67 orang
- Data kontinum data dalam bentuk angka/bilangan yang diperoleh berdasarkan
hasil pengukuran. Adapun contohnya:

1. Tinggi badan Budi adalah 170 cm


2. IQ Budi 120
3. Suhu udara di ruang kelas 24 derajat c
Berdasarkan tipe sekolah pengukuran yang digunakan, data kuantitatif
dapat dibedakan dalam empat jenis tingkatan yang memiliki sifat berbeda yaitu:

1. Data nominal
Data ini juga dapat diperoleh melalui pengelompokkan obyek berdasarkan
kategori tertentu. Perbedaan kategori obyek hanya menunjukkan perbedaan
kualitatif walaupun data normal dapat dinyatakan dalam bentuk angka, namun
angka tersebut tidak memiliki urutan atau makna matematis sehingga tidak dapat
dibandingkan. logika perbandingan">" dan "<" tidak dapat digunakan untuk
menganalisis data nominal.

2. Data ordinal adalah data yang berasal dari suatu obyek atau kategori yang telah
disusun secara berjenjang menurut besarnya. Setiap data ordinal memiliki
tingkatan tertentu yang dapat diurutkan mulai dari yang terendah sampai tertinggi
atau sebaliknya.

3. Data interval adalah data hasil pengukuran yang dapat diurutkan atas dasar
kriteria tertentu serts menunjukksn semua sifat yang dimiliki oleh data ordinal.
Kelebihan sifat data interval dibandingkan dengan data ordinal yang memiliki
sifat kesamaan jara (equality interval) atau memiliki rentang yang sama antara
data yang telah diurutkan. Karena kesamaan jarak tersebut, terhadap data interval
dapat dilakukan operasi matematika penjumlahan dan pengurangan. Nnamun
adanya angka nol mutlak pada data interval. Berikut contohnya:

- Hasil pengukuran suhu (temperatur) menggunakan termometer yang dinyatakan


dalam ukuran derajat
- Kecerdasan intelektual yang dinyatakan dalam IQ.
- Didasari oleh asumsi yang kuat, (misalnya IPK) dapat dikatakan sebagai data
interval

4. Dalam banyak kegiatan penelitian, data skor yang diperoleh melalui konsumen
(misalnya skala sikap atau intesitas perilaku) sering dinyatakan sebagai data
interval setelah alternatif jawabannya diberi skor yang ekuivalen (setara) dengan
skala interval. Dalam pengolahannya, skor jawaban kosioner diasumsikan
memiliki sifat-sifat yang sama dengan interval.

4. Data rasio adalah data yang menghimpun semua sifat yang dimiliki oleh data
nominal, data ordinal, serta data interval. Data rasio yang diperoleh dengan cara
pengukuran, dimana jarak dua titik pada skala sudah diketahui, dan mempunyai
titik nol yang absolut ini berbeda dengan skala interval, di mana tak ada nol
mutlak/absolut. Seperti titik 0 drajat celcius tertentu beda dengan titik 0 derajat f.
Atau pergantian tahun pada sistem kalender masehi (setiap 1 januari) berbeda
dengan pergantian tahun pada Jawa, Cina, dan lainnya.

Distribusi Frekuensi
Menyusun Distribusi Frekuensi Suatu tabel yang berisi susunan data yang terbagi
ke dalam beberapa frekuensi kelas disebut frekuensi atau tabel frekuensi. Dengan
disajikan data dalam bentuk distribusi frekuensi maka akan memudahkan bagi
pihak yang berkepentingan terhadap data tersebut untuk melakukan analisis data,
dibandingkan jika data yang disajikan masih berupa data mentah dan dalam
jumlah yang banyak.

Langkah-langkah menyusun distribusi frekuensi


Menentukan jumlah kelas= untuk menentukan jumlah kelas dapat digunakan
"rumus storage"
k= 1+3,322 log N dimana K adalah jumlah kelas dan N adalah jumlah data.
Mencari nilai range= Range adalah jarak data terkecil sampai data terbesar atau
selisih data terbesar dengan data terkecil.
Mencari nilai interval= Interval adalah panjang kelas yang harus diperoleh dari
nilai range dibagi dengan nilai jumlah kelas.
Menentukan kelas= Dalam menentukan kelas yang harus diperhatikan adalah
bahwa semua data harus dapat masuk dalam kelas tersebut dan tidak boleh
terdapat data yang tersisa atau tidak dapat masyk dalam kelas yang telah
ditentukan.

Mencari frekuensi masing-masing kelas=Setelah data dapat masuk semua ke


dalam kelas yang telah ditentukan maka langkah selanjutnya adalah
menjumlahkan data masing-masing kelas atau disebut mencari frekuensi masing-
masing kelas.
Pengukuran Nilai Sentral
Rata-rata hitung
Merupakan suatu bilangan tunggal yang digunakan untuk mewakili nilai sentral
dari sebuah distribusi dalam pemakaian sehari-hari. Oran awam lebih
mempergunakan istilah rata-rata dari istilah rata-rata hitung. Bagi sekelompok
data, rata-rata adalah nilai-nilai dari data itu secara teknis dapat dikatakan bahwa
rata-rata dari sekelompok variabel adalah jumlah nilai pengamatan dibagi dengan
banyaknya pengamatan.

Median/ nilai tengah (me)


Nilai yang letaknya ditengah dari data yang telah diurutkan dari nilai terkecil
sampai ke besar, jika banyak data ganjil, banyak data genak data genap maka me
adalah rata-rata dari dua data yaitu terletak ditengah setelah diurutkan.

Modus
Modus merupakan data yang paling sering muncul atau yang memiliki frekuensi
terbanyak.
- Modus data tunggal
- Modus data berkelompok

Desil, Presentil, Kuartil


Desil adalah titik atau skor atau nilai yang membagi seluruh distribusi frekuensi
dari data yang kita selidiki ke dalam 10 bagian yang sama besar, yang masing-
masing sebesar 1/10 N, jadi disini kita jumpai sebanyak 9 buah titik desil, di mana
ke 9 buah titik desil itu membagi seluruh distribusi frekuensi ke dalam 10 bagian
yang sama besar.
Lambang dari desil adalah titik-titik= D1, D2, D4, D5, D6, D7, D8, dan D9.
Presentil

Presentil yang biasa dilambangkan P, adalah titik atau nilai yang membagi suatu
distribusi data menjadi seratus bagian yang sama besar itu ialah titik-titik. P1, P2,
P3, P4, P5, dan seterusnya, sampai dengan P99. Jadi disini kita dapat sebanyak 99
titik presentil yang sama besar, masing-masing sebesar 1/100N atau 1%.

Kuartil
Istilah kuartil dalam kehidupan sehari-hari lebih dikenal dengan istilah kuartal.
Dalam dunia statistik, yang dimaksud dengan kuartil ialah titik atau skor atau nilai
yang membagi seluruh distribusi frekuensi ke dalam empat bagian yang sama
besar yaitu masing-masing sebesar 1/4N. Jadi di sini akan kitai jumpai tiga buah
kuartil yaitu pertama (Q1). Kuartil kedua (Q2) dan kuartil ketiga (Q3). Ketiga
kuartil inilah yang membagi seluruh distribusi frekuensi dari data yang kita
selidiki menjadi empat bagian yang sama.
Hubungan antara rata-rata hitung dengan median dan modus.
jika rata-rata median dan modus memiliki nilai yang sama maka rata-rata median
dan modus akan terletak pada titik dalam kurva distribusi frekuensi. Jika rata-rata
lebih besar dari median dan median lebih besar dari modus maka kurva distribusi
frekuensi nilai rata-rata akan terletak di tengahnya, dan modus di sebelah kiri,
kurva distribusi frekuensi akan berbentuk mancung kekiri.

Rata-rata tertimbang, harmonis, ukur


Rata-rata tertimbang
Suatu metode perhitungan persamaan dengan menilai menurut rata-rata dari
jumlah barang yang diperoleh maka rata-rata tertimbang (jumlah pembelian x
harga beli dari sebuah pembelian.
Rata-rata Harmonis.
Dari suatu kumpulan data X1, X2..... Xn adalah melibatkan dari nilai rata-rata
hitung (aritmatikmean).

Rata-rata ukur
Pada umumnya digunakan untuk menentukan rata-rata perubahan atau rata-rata
dari suatu data deret dianggap sebagai rata-rata sebagai rata-rata pertumbuhan
pada suatu periode tertentu.
Ukuran Variasi
Jangkauan (range)
Ukuran penyebaran yang paling sederhana adalah range (jangkauan/rentang,
terkadang dibeberapa literatur diterjemahkan dengan istilah wilayah). Range dari
suatu kelompok data pengamatan adalah selisih antara nilai minimum dan
maksimum.

Standar devasi
Rata-rata dari jumlah nilai simpangan dikenal dengan ragam (variasi). Setelah
nilai ragam diperoleh selanjutnya nilai ragam tersebut di akarkan untuk mendapat
kembali suatu asal dari variabel tersebut.
Koefisien variasi
Adalah perbandingan data simpangan standar dengan nilai rata-rata yang
dinyatakan dengan penilaian. Koefisien variasi berguna untuk melihat ukuran data
dari rata-rata hitungnya.

Pengukuran kemencengan
Yaitu rata-rata hitung suatu deviasi standar dan distribusi mungkin sama
meskipun bentuk kurva frekuensi kedua distribusi tersebut berbeda karena banyak
tingkat kemenangan berbeda.
Pengukuran kurtosis
Kurtosis merupakan ukuran untuk mengukur keruncingan distribusi data

Angka indeks

Teknik penyusunan angka indeks


Angka indeks adalah angka yang dikeluarkan dapat memberlakukan perubahan-
perubahan variabel sebuah atau lebih karakteristik pada waktu dan tempat yang
sama atau berlainan.
Ada tiga macam indeks yang sering digunakan dalam perekonomian yaitu:

- Indeks harga angkan yang diharapkan dapat dipakai untuk mewujudkan


perubahan mengenai harga-harga, baik harga untuk semacam-macam maupun
berbagai macam barang dalam waktu dan tempat yang sama ataupun berlainan

- Indeks jumlah angka yang diharapkan dapat memperlihatkan perubahan


mengenai jumlah barang sejenis ataupun sekumpulan barang yang dihasilkan,
digunakan dan dijual untuk waktu yang sama ataupun berlainan.

-Indeks nilai angka yang digunakan untuk mengetahui perubahan nilai barang
yang sejenis atau sekumpulan barang dalam jangka yang diketahui.
Variabel Diskrit dan kontinu
Variabel dalam penelitian dapat berbentuk nilai-nilai yang menandai
mereka. Variabel diskret merupakan variabel yang hanya mempunyai sejumlah
berhingga nilai-nilai diantara sebarang dua nilai. Pada fakta sesungguhnya
menunjukan bahwa diantara nilai-nilai yang berdekatan dari distribusi tidak ada
nilai yang dapat ditemukan. Misalkan diberikan nilai-nilai dari mata dadu yang
degelindingkan. Diantara nilai yang berdekatan, misalnya tujuh dan delapan, tidak
ada nilai lain yang dapat diobservasi. Oleh karena itu cirri dari variabel diskrit
adalah terbatas oleh bilangan yang terhitung.
Variabel diskrit merupakan variabel yang hanya mempunyai sejumlah
berhingga nilai-nilai diantara sebarang dua nilai.
Sebagai contoh jika kita mengamati kehadiran siswa dikelas dari hari ke
hari. Dapat kita catat bahwa variabel dapat berubah dalam ranah bilangan yang
dapat dihitung. Yaitu, bahwa keseluruhan nilai-nilai ditunjukan oleh banyaknya
siswa yang hadir dikelas, dan diantara sebarang dua nilai yang ada hanya ada
sejumlah berhingga nilai-nilai. Misalnya suatu hari hadir 18 siswa dan hari yang
lain 23 siswa. Ada sejumlah berhingga nilai diantara dua nilai tersebut (katakan
19,20,21,dan22 siswa) nilai 18,5 dan 20,17 tidak mungkin sebab tidak ada nilai
kontinu diantara 18 dan 23 siswa, yang ada hanya bilangan yang terhitung.
Disarming itu variabel diskrit juga data terdiri dari hasil observasi secara
kualitatif. Sebagai contoh dalam pengamatan tentang jenis tumbuhan dihutan.
Diantara mereka ada yang data digolongkan pada jenis tumbuhan seperti lumut,
perdu, semak, atau pepohonan. Disini ada sejumlah berhingga nilai-nilai atau
kategori yang berbeda yang dapat diobservasi.
Disisi lain untuk variabel kontinu, memungkinkan kita menempatkan
sejumlah tak higga nilai-nilai. Dan secara khusus diantara sebarang dua nilai dari
variabel dua kontinu kita selalu dapat menemukan nilai yang ketiga.
Variabel kontinu merupakan variabel yang hanya mempunyai sejumlah
nilai tak hingga diantara sebarang dua nilai.
Sebagai contoh ketika guru memberi soal kepada siswa, ketika
menghitung berapa lama waktu digunakan untuk menyelesaikan soal tersebut.
Waktu merupakan variabel kontinu, sehingga kita dapat mengukur waktu yang
digunakan untuk menyelesaikan soal dalam daftar nilai kontinu. Misalkan seorang
bisa menyelesaikan soal dalam waktu 31 menit dan orang lain ada yang dapat
menyelesaikan soal dalam waktu 28 menit. Diantara dua nilai tersebut mungkin
ada nilai-nilai lain misalnya ada orang lain yang dapat menyelesaikan dalam
waktu 29 menit, 30 menit, 30,7 menit dan sebagainya, tergantung pada tingkat
keakuratan alat pengkuran yang digunakan.
Variabel kontinu data digambarkan dalam garis bilangan yang kontinu
atau garis bilangan riil, yaitu ada sejumlah tak hingga titik-titik pada garis
bilangan. Setiap titik menggabarkan suatu nilai tertentu dari hasil pengukuran.
Dalam peraktik biasanya kita menandai variabel kontinu dalam bentuk interval
dalam garis bilangan.

Metode Statistika Pendekatan Teoritis Dan Aplikatif

Pengukuran berat badan dalam kg yang digambarkan dalam interval pada


garis bilangan. Nilai 60,7 dan 61,3 ditandai oleh nilai 61. Sebarang nilai diantara
nilai 60,5 dan 61,5 diberikan oleh nilai 61.
Pada gambar tampak bahwa nilai 61 berada diantara nilai 60,5 dan 61,5.
Jika duo orang mempunyai berat badan 60,7kg dan 61,3kg, maka berat badan 60,7
kgterletak dibawah dekat dengan 61, dan 61,3kg terletak diatas dekat 61.
Seringkali orang yang mempunyai berat badan antara 60,5 dan 61,5 diwakili oleh
berat 61kg.
Walaupun peneliti mencatat dari hasil pengukuran menggunakan angka-
angka yang menunjukkan bilangan built seerti dalam pengukuran berat badan
diatas digunakan angka 60kg, 61kg, 62kg, dan sebagainya, tetapi hal ini bukan
berarti menunjukkan bahwa variabelnya diskrit. Variabel tetap merupakan
variabel kontinu, dan penulisan dengan menggunakan bilangan bulat hanya untuk
menandai titik-titik dalam garis bilangan dengan melalui pembulatan. Sebagai
contoh pembulatan bilangan 60,5 ke atas sampai bilangan dibawah 61,5
dibulatkan menjadi 61. Proses pembulatan ini sangat dipengaruhi tingkat
ketelitian dari alat ukur yang digunakan.
Pembulatan Bilangan
Pembulatan artinya mengurangi cacah bilangan namun nilainya hampir
sama. Hasil yang diperoleh menjadi kurang akurat, tetapi akan lebih mudah
digunakan. Dalam kehidupan sehari-hari kita juga sering ketemu dengan bilangan-
bilangan pecahan yang memiliki angka desimal, dan bilangan dibelakang koma
bisa saja tidak sama antara satu bilangan dengan bilangan lainnya, untuk itu
diperlukan aturan dalam statistik untuk membulatkan bilangan. Demikian aturan
pembulatan bilangan dalam statistik :
Aturan 1,
Jika angka terkiri dari angka yang harus dihilangkan kurang dari 5, maka
angka terkanan dari angka yang mendahuluinya tetap (tidak berubah)
Contoh :
50,15 ton dibulatkan menjadi 50 ton (15 dihilangkan)
Aturan 2,
Jika angka terkiri dari angka yang harus dihilangkan lebih dari 5 atau
angka 5 diikuti oleh angka-angka bukan nol semua, maka angka terkanan dari
angka yang mendahuluinya bertambah dengan satu.
Contoh :
50,15002 menit dibulatkan hingga persepuluhan menit terdekat menjadi
50,2
Aturan 3,
Jika angka terkiri dari angka yang harus dihilangkan sama dengan 5 atau
angka 5 diikuti oleh angka-angka nol semua, maka angka terkanan dari angka
yang mendahuluinya tetap jika angka tsb genap, dan bertambah satu jika angka tsb
ganjil. Contoh : 14,35 gram dibulatkan persepuluhan gram terdekat menjadi 14,4
gram. Contoh : 24.5000 cm dibulatkan hingga satuan cm menjadi 24 cm.
KESIMPULAN

1. Data adalah bentuk jamak dari datum. Data merupakan keterangan-keterangan


tentang suatu hal, dapat berupa sesuatu yang diketahui atau dianggap. Jadi, data
dapat diartikan sebagai sesuatu yang diketahui atau yang sianggap atau angapan.
2. Data dapat dibagi dalam kelompok tertentu berdasarkan kriteria yang
menyertainya, misalnya menurut susunan, sifat, waktu pengumpulan dan sumber
pengambilan.
3. Pengumpulan data dapat dibedakan atas beberapa jenis berdasarkan
karakteristiknya,yaitu :
a. Berdasarkan jenis cara pengambilannya
b. Berdasarkan banyaknya data yang diambil
4. Variabel diskret merupakan variabel yang hanya mempunyai sejumlah berhingga
nilai-nilai diantara sebarang dua nilai. Adapun variabel kontinu merupakan
variabel yang hanya mempunyai sejumlah nilai tak hingga diantara sebarang dua
nilai.
5. Pembulatan artinya mengurangi cacah bilangan namun nilainya hampir sama.
Hasil yang diperoleh menjadi kurang akurat, tetapi akan lebih mudah digunakan.

Anda mungkin juga menyukai