Oleh:
SILVI NURHAYATI
200110140155
Kelas A
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
SUMEDANG
2017
1. Kondisi Industri Pakan Ternak di Indonesia Saat Ini
Mulai tahun 2017 ini, Kementrian Pertanian (Kemtan) sudah tidak lagi
mengeluarkan rekomendasi impor jagung untuk pakan ternak. Saat ini kebutuhan
jagung dalam negeri melonjak untuk kebutuhan pakan ternak (demand tinggi),
namun pada saat yang bersamaan ketersediaan jagung tidak dapat memenuhi
kebutuhan yang ada (supply rendah). Sesuai prinsip ekonomi, dimana saat demand
tinggi namun supply rendah, maka harga jagung akan melambung tinggi. Sejak
awal tahun, harga jagung sudah berada di atas kisaran Rp 4,000 per kilogram (kg).
Harga ini melampaui harga tertinggi Rp 3,150 per kg. Kondisi ini membuat bisnis
untuk company seperti CPIN dan JPFA ini kebutuhan akan jagung mencapai 50%
mengalami kerugian terus-menerus. Bila tahun lalu industri pakan ternak masih
bisa mengandalkan gandum, tapi pada tahun ini, Kemtan menutup ruang impor
gandum untuk pakan ternak. Selain itu, saat ini terjadi juga kelebihan suplai ayam
secara bisnis.
jagung sebagai bahan pakan ternak di 2017. Target ini dikejar lewat upaya khusus
penambahan luas areal penanaman jagung di lahan khusus 2 juta hektar dan kerja
sama penyerapan dan pembelian hasil panen jagung oleh pabrik pakan. Jagung
untuk bahan pakan ternak merupakan komponen terbesar yang dibutuhkan oleh
pabrik pakan skala besar, peternak ayam mandiri (self mixing) dan pabrik pakan
populasi unggas (broiler/ayam pedaging, layer/ayam petelur, ayam lokal dan itik)
tahun 2017 sebesar 18,5 juta ton, sehingga dibutuhkan jagung 9,25 juta ton.
Sedangkan kebutuhan jagung peternak self mixing sekitar 3,6 juta ton (rata-rata
300 ribu ton per bulan). Perkiraan kebutuhan jagung sebagai bahan pakan ternak
pada 2017 adalah 12,85 juta ton atau rata-rata 1,1 juta ton/bulan. Pada September
2016, telah ditandatangani MoU antara Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman
Kerja Sama) antara Kepala Dinas Pertanian 33 Provinsi dengan manajemen pabrik
Pola kerja sama ini dimaksudkan agar ada kepastian produksi jagung
petani dapat diserap oleh pabrik pakan dengan harga acuan pembelian yang telah
pengembangan jagung di lahan khusus, serta upaya lainnya yang dilakukan oleh
menurun sangat signifikan pada 2016. Penurunan impor mencapai 68% (884.679
ton) pada 2016 jika dibandingkan dengan 5 tahun terakhir (tahun 2011 sebesar
3.076.375 ton; tahun 2012 sebesar 1.537.512 ton; tahun 2013 sebesar 2.955.840
ton; tahun 2014 sebesar 3.164.061 ton dan tahun 2015 sebesar 2.741.966 ton).
Data tersebut berdasarkan data pemberian rekomendasi impor jagung
sebagai bahan pakan ternak yang dikeluarkan oleh Kementan, jumlah impor
jagung sebagai bahan pakan ternak sampai tanggal 31 Desember 2016 tercatat
sebesar 884.679 ton, sedangkan data yang sama pada 31 Desember 2015 adalah
2.741.966 ton
Saat ini sekitar 70 80% bahan baku pabrik pakan besar masih di impor
terutama untuk jagung dan beberapa bahan baku yang tidak diproduksi di dalam
komponen utama pabrik pakan ternak akan sangat membantu dalam pengelolaan
pabrik. Dengan demikian fluktuasi harga bahan baku dan harga pakan akan bisa
lebih stabil.
meningkat dari 2011 sampai 2015 ini, dengan jumlah impor sebesar 4.100 MT
untuk jagung, 2.460 MT untuk kedelai, 820 MT untuk MBM dan CGM, serta 82
MT untuk premix.
13 Grit 1.500
14 Dedak 3.000
16 CGM 7.000
17 CGF 4.000
Saat ini sebaran industri pakan ternak berskala besar yang tersebar di
Lampung 4 pabrik, Banten 10 pabrik, DKI Jakarta 4 pabrik, Jawa Barat 4 pabrik,
Sulawesi Selatan 2 pabrik, dan produsen pakan ternak paling banyak terdapat di
PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk merupaka salah satu perusahaan pakan
bergerak dari hulu sampai hilir untuk segala urusan tentang peternakan, bisa
pertama kali didirikan pada tahun 1971 dengan nama PT. Java Pelletizing Factory.
Perusahaan ini merupakan perusahaan patungan yang terjalin antara PT
pencatatan saham perusahaan di Bursa Efek (Jakarta & Surabaya) sejak Oktober
manufaktur pakan pertama dengan volume yang besar di Jakarta dengan unggas
kualitas premium. Produk pakan ternak yang ditawarkan oleh perseroan ini adalah
pakan ternak ayam pedaging, pakan ternak ayam petelur, pakan ayam aduan,
pakan ayam buras, pakan itik petelur, pakan burung puyuh, pakan babi.
PT. Cargill Indonesia mulai berdiri di negeri ini pada tahun 1974 dengan
mendirikan pabrik di Bogor Jawa Barat. Saat ini Cargill Indonesia sudah
memproduksi lebih dari 100 macam produk pakan ternak untuk unggas, babi dan
Utara, Balaraja Banten, Gunung Putri Jawa Barat, Semarang Jawa Tengah,