Oleh:
Nama : Nuraini
NIM : C1M015148
Gelombang : IV(empat)
Kelompok : XX(dua puluh)
Menyetujui,
Asisten Praktikum Asisisten Praktikum
Tanggal Pengesahan:
BAB I. PENDAHULUAN
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk menetapkan kadar lengas contoh
tanah kering pada tanah inceptisol.
1.2.2 Tekstur Tanah
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk menetapkan kelas tekstur tanah
secara kaulitatif dengan menggunakan contoh tanah (entisol dan inceptisol).
3. Ditutup terbuka masukan cawan yang terisi tanah tersebut kedalam oven
yang telah di atur temperaturnya 105 0C-1100C dibiarkan paling sedikit
48 jam
3. Ditambah aquades hingga tanda pada garis 45. Kemudian tutup rapat
menggunakan plastik homogen.
4. Dikocok selama 2 menit hingga homogen.
5. Dibuka tutup tadi, letakkan pada rak dan biarkan mengendap selama 30
detik.
6. Dituangkan larutan I dengan perlahan-lahan kedalam tabung II dan
biarkan mengendap selama 30 menit.
7. Dituangkan larutan tabung II kedalam tabung III.
Variabel warna
No
Jenis tanah Hue Value Chroma Warna tanah
Inceptisol 5 YR 3 1 Very dark gray
1.
Vertisol 5 YR 6 4 Light reddish
2. brown
.
4.2 Pembahasan
4.2.1 Kadar Lengan
Kadar lengas merupakan kandungan air yang terdapat dalam pori tanah.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kadar lengas yaitu, anasir iklim, kandungan
bahan organik dan fraksi lempung tanah, topografi dan adanya bahan penutup
tanah (bahan organik maupun anorganik). Faktor iklim berpengaruh besar pada
lengas tanah, yaitu selisih antara curah hujan dan evaporasi, pengaruh
temperatur terhadap sifat tanah lebih kecil dibandingkan curah hujan, temperatur
berpengaruh pada perombakan bahan organik serta laju reaksi pelapukan kimia.
Bahan organik serta lempung berfungsi sebagai penyimpan/penyekap air, hal
tersebut terjadi karena koloid mempunyai luas permukaan jenis besar sehingga
dapat menyimpan air yang relatif besar. Topografi berpengaruh pada kecepatan
air masuk kedalam tanah dan dapat pula mempercepat kehilangan lengas akibat
dari aliran permukaan. Faktor penutup tanah berperan dalam mengurangi
evaporasi (penguapan), sehingga kandungan lengas lebih awet.
Adapun faktor yang mempengaruhi kadar lengas yaitu iklim, kandungan
bahan organik, dan fraksi lempung tanah, topografi, serta adanya bahan penutup
tanah (baik organik maupun anorganik). Iklim yang berpengaruh yaitu selisih
curah hujan dan penguapan atau evaporasi, sebab akan menentukan tanah akan
mengalami surplus ataupun defisit. Faktor bahan organik dan lempung berperan
dalam penyimpan/penyekap air. Faktor relief/topografi mempengaruhi
kandungan lengas tanah berkaitan dengan kecepatan air untuk terinfiltrasi dan
mempercepat hilangnya lengas melalui aliran permukaan. Faktor penutup tanah
dapat mengurangi proses evaporasi sehingga kandungan lengas lebih awet.
Faktor penutup tanah misalnya seresah, kanopi tanamana, mulsa organik, cover
crop, plastik, kain, dan kertas.
kemasaman tanah merupakan salah satu sifat fisik tanah yang penting,
sebab adanya hubungan antara pH dengan ketersediaan unsur hara bagi tanaman.
pH adalah salah satu dari beberapa indikator kesuburan tanah sama dengan
keracunan tanah. Level optimum pH tanah untuk aplikasi penggunaan lahan
berkisar antara 5-7.5 . pH tanah dapat dibedakan menjadi dua yaitu pH stik dan
pH meter.
Pada praktikum ini pH yang digunakan untuk menentukan kemasaman
tanah adalah pH meter, dimana pH meter adalah alat yang digunakan untuk
mengukur kemasaman tanah, pH meter memiliki kekurangan dan kelebihan.
Adapun kelebihan pH meter adalah ketelitiannya lebih akurat daripada pH stik,
dalam waktu singkat kita sudah dapat membaca dan menentukan suatu tanah
memiliki pH asam atau basa . sedangkan kekurangannya adalah biasanya relatif
lebih mahal.
pH tanah sangat berpengaruh pada kesuburan dan pertumbuhan tanaman,
tanaman membutuhkan tanah yang netral . tanah dengan pH tanah yang tinggi
atau rendah mampu menyebabkan pertumbuhan tanaman menjadi terganggu,
karena tanah dapat beracun bagi tanaman apabila tidak dalam keadaan netral,
jika larutan tanah terlalu masam maka tanaman tidak dapat memanfaatkan N, P,
K dan zat hara lain yang di butuhkan tanaman. Contoh tanaman yang hidup di
tanah masam adalah kacang tanah dengan kisaran pH antara 5.3-6.6 Selain itu
ada juga kelapa sawit yang hidup pada tanah masam dengan cara bersimbiosis
dengan Cendawan Mikoriza Arbuskula(CMA). Sedangkan contoh tanaman yang
bisa hidup pada tanah yang basa adalah alfalfa dengan kisaran pH antara 6.2
hingga 7.8 .
Pada hasil praktikum didapatkan pH tanah pada jenis tanah inceptisol
adalah 7.47 yang menunjukkan bahwa tanah ini dalam keadaan netral, berarti
tanah ini baik dan cocok bagi pertumbuhan tanaman . Sedangkan pH tanah pada
tanah jenis vertisol adalah 7.9 yanag menunjukkan bahwa tanah dalam keadaan
basa.Tanah yang basa dapat diantisioasi denagn menggunakan sulfur atau
belerang .Pemberian belerang bisa dalam bentuk bubuk belerang atau bubuk
sulfur yang mengandung belerang hampir 100%. Sedangkan tanah yang asam
mampu diantisipasi dengan jalan pengapuran untuk meningkatkan pH serta
mengatasi keracunan Al,pemberian bahan organik,pemberian pupuk phospat dan
pengaturan sistem tanam.
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan Hasil pengamatan dan pembahasan, maka dapat ditarik
kesimpulan sengai berikut:
1. Kadar lengas merupakan kadar air yang mengisi sebagian dan seluruh ruang
pori tanah yang menentukan kemampuan auatu tanah untuk menyerap air dan
unsure hara dalam tanah .
2. Tekstur merupakan gambaran yang berhubungan erat dengan sifat kima tanah
dan berperan untuk mengetahui tingkat kesuburan tanah
3. Struktur tanah menerangkan hubungan erat dengan sifat fisika tanah.
4. Warna dan pH tanah sangat menentukan identitas kesuburan suatu tanah.
Semakin gelap warna suatu tanah umumnya menandakan tanah tersebut
subur. Sedangkan pada pH , jiak menunjukkan nilai negative, maka tanah itu
diindikasikan sebagai tanah yang baik.
5. Konsistensi tanah menentukan tanah mudah atau tidaknya untuk diolah
tergantung tinggi rendahnya kadar lengas dari jenis tanah.
6. Praktikum lapangan dapat memberikan data yang lebih akurat karena
pengamatan dapat dilakukan secara langsung
7. Sifat fisika, kimia, maupun biologi tanah sangat berguna untuk diketahui
untuk menerapkannya dalam bidang pertanian.
5.2. Saran
Disarankan dari semua sifat-sifat dan unusur-unsur yang berkaitan dengan
praktikum dari awal sampai ahir, dijadikan barometer dalam penerapan bidang
pertanian, agar mendapatkan hasil yang maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
Handayani, Suci. 2007. Bahan Asitensi Praktikum Ilmu Tanah. Fakultas Pertanian
UGM Yogyakarta.
Hardjowigeno. 2003. Ilmu Tanah. PT. Mediyatama Sarana. Prakarsa. Jakarta.
Weny. 2009. Tanah dan Pengolahan. CV Alfabeta. Bandung
Yuswar. 2006. Tanah dan Pengolahannya. CV Alfabeta. Bandung
4.2. Pembahasan
BAB V
PENUTUP
1.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil yang diperoleh pada praktikum struktur tanah ini, maka
dapat disampaikan bahwa:
3 Nilai berat jenis tanah (BJ) pada tanah entisol adalah 1,153 g/cm3, sedangkan
pada tanah vertisol adalah 2,2 g/cm3 dengan rasio antara berat total partikel-
partikel padat tanah dengan ruang pori yang ada diantara partikel.
4 Dengan rasio antara berat dan volume total contoh tanah termasuk massa
(BV) adala 1,85 g/cm3.
5 Porositas tanah total (n) dengan persentase volume pori-pori yang ada di
dalam tanah terhadap volume total bongkah tanah, sehingga didapatkan nilai
porositas tanah total (n) pada tanah entisol adalah 19%, sedangkan pada
tanah porositas tanah totalnya adalah 16%.
1.2. Saran
Dalam memilih tanah yang baik dan sesuai bagi tanaman, hendaknya
terlebih dahulu mengetahui dan memahami struktur tanah yang baik dan
cocok bagi tanaman, sehingga produktivitas tanaman semakin meningkat.
Struktur tanah perlu diketahui karena struktur tanah merupakan sifat yang
sangat penting dan berkaitan dengan sifat fisik lainnya seperti: kemapuan
tanah dalam menahan air, drainase, perkembangan akar tanaman, mudah
tidaknya tanah diolah dan akhirnya berpengaruh pula pada pertumbuhan
tanaman dan tingkat kesuburan dan tingkat kesuburan tanah.
DAFTAR PUSTAKA
ACARA V KONSISTEN TANAH
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan tetap ini disusun dan disahkan sebagai bukti bahwa praktikan telah
melaksanakan praktikum yang dilaksanakan mulai hari : sabtu, 10 Mei s/d 07
Juni 2016 dan sebagai sayarat untuk mengikuti respon akhir dari praktikum
DASAR- DASAR ILMU TANAH
Mataram, 11
Juni 2016
Menyetujui,
Menyetujui,
Asisten Praktikum, Praktikan,
FERI ISKANDAR
NIM. C1M211050
NINDI FARIDATUL H.
NIM. C1M014147
BAB I
PENDAHULUAN
5.1. Kesimpulan
Dari hasil praktikum yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Tanah entisol memiliki batas cair yaitu 46%, yang menunjukkan kadar
lengas maksimum yang dapat membuat tanah tidak mengalir bersama
air.
2. Tanah entisol memiliki batas lekat yaitu 42%, dimana hasil ini
menunjukkan kadar air tanah tersebut mencapai batas lekat
3. Tanah entisol memiliki batas gulung tanah yaitu 37% yang
menunjukkan batas plastisitasnya
4. Tanah entisol memiliki batas berubah warna yaitu 35% yang merupakan
batas kadar air yang bisa diserap oleh tanaman.
5. Tanah entisol memiliki olah sebesar 5% indeks plasitisitas sebesar 9%,
dab persediaan air maksimum sebesar 11% yang menujukkan kadar air
yang tersediaa bagi tanaman.
5.2. Saran
Dalam memilih yang baik dan sesuai bagi tanaman, hendaknya terlebih
dahulu mengetahui dan memahami konsistensi tanah yang baik dan cocok
bagi pertumbuhan tanaman, sehingga produktivitasnya semakin meningkat.
DAFTAR PUSTAKA
LAPORAN PRAKTIKUM
ACARA V
PRAKTEK LAPANGAN
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan tetap ini disusun dan disahkan sebagai bukti bahwa praktikan telah
melaksanakan praktikum yang dilaksanakan mulai hari : sabtu, 10 Mei s/d 07
Juni 2016 dan sebagai sayarat untuk mengikuti respon akhir dari praktikum
DASAR- DASAR ILMU TANAH
Mataram, 11
Juni 2016
Menyetujui,
Menyetujui,
Asisten Praktikum, Praktikan,
FERI ISKANDAR
NIM. C1M211050
NINDI FARIDATUL H.
NIM. C1M014147
BAB I
PENDAHULUAN
BAB V PENUTUP
1.3 Kesimpulan
Dari hasil praktikum yang di peroleh dapat disimpulkan bahwa :
1.Pada kedalam lapisan 0-32 cm persentasi fraksinya adalah % liat=3%,
%debu=5% dan %pasir=92% (pasir). Pada kedalaman lapisan 20 cm
persentasi fraksinya adalah % liat=31%, % debu= 24% dan % pasir= 45%
(lempung berliat). Pada kedalaman lapisan 22 cm persentasi fraksinya
adalah % liat=64% , % debu=12% , % pasir=24% (liat) .Pada kedalaman
lapisan 24 cm persentasi fraksinya adalah % liat=68% , % debu=14% dan %
pasir=18% (liat). Pada kedalaman lapisan 10 cm persentasi fraksinya adalah
% liat=85% , % debu=12% dan %pasir=3%(liat).
2.Dari hasil pengamatan diperoleh tanah ini memiliki struktur tanah granuler ,
kelas teksturnya adalah pasir, lempung berliat,dan liat. pH tanahnya yaitu 6
diukur menggunakan pH aktual dan Ph potensial serta memiliki warna
coklat ditulis dengan notasi 7.5 YR 4/3.
3.Dari hasil pengamatan tanah ini memiliki kandungan bahan organik sebesar
3%, yang menunjukkan tanah ini subur dan cocok untuk melakukan
kegiatan bercocok tanam.
5.2 Saran
Sebelum melakukan kegiatan bercocok tanam hendaknya para petani
mengetahui terlebih dahulu struktur, tekstur Ph tanah dan warna tanah yang baik
untuk pertumbuhan tanaman.Karena sifat fisik tanah(struktur,tekstur,pH, warna
tanah) sanagt berpengaruh pada pertumbuhan tanaman yang pada akhirnya
mengarah pada kesuburan tanah yang mempengaruhi produktivitas tanaman.
DAFTAR PUSTAKA
1.1 Latar belakang Kemasaman Tanah
1.2 Tujuan Praktikum
Prosedur kerja
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.2 pembahasan
DAFTAR PUSTAKA
WARNA TANAH
TINJAUAN PUSTAKA
METODE PRAKTIKUM
BAB V.PENUTUP
5.1 kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum dapat disimpulkan bahwa :
1.Tanah yang diperoleh pada jenis tanah vertisol memiliki warna gelap
keabu-abuan (very dark glay ) dalam keadaan kering,sedangkan tanah
inceptisol dalam keadaan basah memiliki warna tanah kemerah-
merahan (very reddish gray).
2.Warna tanah diperoleh pada tanah jenis vertisol adalah coklat
kemerah-merahan
(light reddish brown) dalam keadaan kerin ditulis dengan notasi 2.5 YR
2,5/1,sedangkan dalam keadaan tanah basah diperoleh warna hitam
(black) dengan notasi 10 YR 3/1 menurut buku munsell soil color
chart.
5.2 saran
sebelum melakukan kegiatan bercocok tanam,hendaknya memeriksa
dan mengetahui warna tanah yanag cocok dan baik untuk pertumbuhan
tanaman,karna warna tanah sangat berpengaruh terhadap sifat kimia
maupun biologi tanah.