Anda di halaman 1dari 18

SPEKTRUM ATOM BOHR : TEORI ATOM BOHR

MAKALAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Fisika Inti
Dosen Pengampu :
Diah Mulhayatiah, M.Pd.
Rena Denya Agustina, M.Si.

Oleh :
Muhamad Ijharudin 1142070044
Shella Cyntia Aprilliani 1142070069
Yani Nuraeni 1142070083

Pendidikan Fisika VI B

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2017

i
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb
Dengan segala kerendahan hati penyusun memanjatkan puji syukur kehadirat Ilahi Rabbi,
karena atas curahan rahmat dan karunia-Nya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini dengan
judul Spektrum Atom Bohr: Teori Atom Bohr.
Sholawat dan salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada baginda Rasulullah SAW
beserta keluarganya para sahabatnya sampai kepada umatnya hingga akhir zaman.
Makalah ini dibuat sebagai bahan tugas untuk memenuhi penilaian dalam mata kuliah
Fisika Inti. Spektrum atom Bohr menjadi bahan makalah penyusun sesuai kelompok yang
telah ditentukan. Melalui makalah ini, diharapkan dapat memberikan inspirasi bagi mahasiswa/i
lainnya khususnya bagi penyusun sendiri tentang kronologis ditemukannya atom, teori-teori
yang mendasari atom, dan masih banyak lagi. Agar -khususnya penyusun sendiri- dapat
mengetahui langkah yang tepat dalam penyampaian materi fisika inti kepada siswa nanti jika
terjun ke lapangan.
Penyusun menyadari masih banyak lagi kekurangan dan kesalahan dalam penyusunan
maupun penyajian, maka apabila dalam penyusunan dan penyajian ditemukan kekurangan,
penyusun memohon maaf sebesar-besarnya.
Akhirnya kepada Allah SWT lah penyusun menyerahkan segalanya, seiring dengan doa
semoga makalah ini dapat menambah wawasan bagi penyusun pada khususnya dan bagi
pembaca pada umumnya. Mudah-mudahan kita semua selalu dalam ridha Allah SWT.

Bandung, Februari 2017

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ....................................................................................................................... i


Daftar Isi .................................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ....................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................................. 2
C. Tujuan .................................................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................................... 3
A. Sejarah Atom Bohr ................................................................................................. 3
B. Postulat Dasar Atom Bohr ..................................................................................... 4
C. Model Atom Bohr .................................................................................................. 6
D. Spektrum Hidrogen ................................................................................................ 8
E. Kelebihan dan Kelemahan Atom Bohr .................................................................. 11
BAB III PENUTUP ................................................................................................................. 13
Simpulan ................................................................................................................................... 13
Daftar Pustaka

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada awal penemuannya, atom dikatakan sebagai sebuah partikel kecil yang tak
dapat dibagi atau dipecah-pecah lagi. Selanjutnya, para ilmuwan-ilmuwan
mengembangkan konsep teori atom sehingga dikatakan bahwa atom ialah satuan unit
terkecil dari sebuah unsur yang memiliki sifat-sifat dasar tertentu. Setiap atom terdiri dari
sebuah inti kecil yang terdiri dari proton dan neutron dan sejumlah elektron pada jarak
yang jauh.
Pada tahun 1913 Neils Bohr pertama kali mengajukan teori kuantum untuk atom
hidrogen. Model ini merupakan transisi antara model mekanika klasik dan mekanika
gelombang. Karena pada prinsip fisika klasik tidak sesuai dengan kemantapan hidrogen
atom yang teramati.
Model atom Bohr memperbaiki kelemahan model atom Rutherford. Untuk menutupi
kelemahan model atom Rutherford, Bohr mengeluarkan empat postulat. Gagasan Bohr
menyatakan bahwa elektron harus mengorbit di sekeliling inti.
Namun demikian, teori atom yang dikemukakan oleh Neils Bohr juga memiliki
banyak kelemahan. Model Bohr hanyalah bermanfaat untuk atom-atom yang mengandung
satu elektron tetapi tidak untuk atom yang berelektron banyak.
Dengan motivasi di atas, penyusun mencoba mengemukakan tentang teori atom
Bohr, dengan menyusun makalah ini yang berjudul Spektrum Atom Bohr: Teori Atom
Bohr.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah sejarah dari model atom Bohr?
2. Bagaimana postulatdari teori model atom Bohr?
3. Bagaimana model dari atom Bohr?
4. Bagaimana spektrum atom Bohr?
5. Apa kelebihan dan kekurangan dari teori model atom Bohr?

1
C. Tujuan
1. Untuk menjelaskan sejarah dari model atom Bohr.
2. Untuk mendeskripsikan postulatdari teori model atom Bohr.
3. Untuk mendeskripsikan model dari atom Bohr.
4. Untuk mengidentifikasi spektrum atom Bohr.
5. Untuk menjelaskan kelebihan dan kekurangan dari teori model atom Bohr.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Atom Bohr


Di awal abad 20, percobaan oleh Ernest Rutherford telah dapat menunjukkan
bahwa atom terdiri dari sebentuk awan difuselektron bermuatan negatif mengelilingi inti
yang kecil, padat, dan bermuatan positif. Berdasarkan data percobaan ini, sangat wajar jika
fisikawan kemudian membayangkan sebuah model sistem keplanetan yang diterapkan pada
atom, model Rutherford tahun 1911, dengan elektron-elektron mengorbit inti seperti
layaknya planet mengorbit matahari. Namun, model sistem keplanetan untuk atom
menemui beberapa kesulitan. Sebagai contoh, hukum mekanika klasik (Newtonian)
memprediksi bahwa elektron akan melepas radiasi elektromagnetik ketika sedang
mengorbit inti. Karena dalam pelepasan tersebut elektron kehilangan energi, maka lama-
kelamaan akan jatuh secara spiral menuju ke inti. Ketika ini terjadi, frekuensi radiasi
elektromagnetik yang dipancarkan akan berubah. Namun percobaan pada akhir abad
19menunjukkan bahwa loncatan bunga api listrik yang dilalukan dalam
suatu gas bertekanan rendah di dalam sebuah tabung hampa akan membuat atom-atom gas
memancarkan cahaya (yang berarti radiasi elektromagnetik) dalam frekuensi-frekuensi
tetap yang diskret.
Untuk mengatasi hal ini dan kesulitan-kesulitan lainnya dalam menjelaskan gerak
elektron di dalam atom, Niels Bohr mengusulkan, pada 1913, apa yang sekarang
disebutmodel atom Bohr. Dua gagasan kunci adalah:
1. Elektron-elektron bergerak di dalam orbit-orbit dan memiliki momenta yang
terkuantisasi, dan dengan demikian energi yang terkuantisasi. Ini berarti tidak setiap
orbit, melainkan hanya beberapa orbit spesifik yang dimungkinkan ada yang berada
pada jarak yang spesifik dari inti.
2. Elektron-elektron tidak akan kehilangan energi secara perlahan-lahan sebagaimana
mereka bergerak di dalam orbit, melainkan akan tetap stabil di dalam sebuah orbit
yang tidak meluruh.1

1
https://id.wikipedia.org/wiki/Model_Bohr

3
B. Postulat Dasar Atom Bohr
1. Elektron bergerak mengitari proton di dalam atom hidrogen dengan gerak melingkar
serba sama dalam gaya Coulomb dan sesuai dengan hukum Newton
2. Orbit yang diizinkan hanya orbit yang memungkinkan momentum sudut elektron
adalah kelipatan bulat dari h/2, yaitu
= = , n=1,2,3 (1)
3. Jika elektron berada pada orbit yang diizinkan, elektron tidak memancarkan energi.
4. Jika elektron melompat dari lintasan ke-i menuju ke-j, maka foton dengan frekuensi
v

= (2)

dipancarkan (untuk > ) atau diserap (untuk < ) oleh atom hidrogen.
Konsekuensi-konsekuensi dari postulat bohr di atas adalah sebagai berikut:
Postulat pertama, sesuai hukum Newton

Gambar 1. Interaksi proton dan electron

Gaya Coulomb antara proton dan elektron ( ) sama dengan atau diimbangi gaya
sentrifugal ( ) yang mengarah menjauhi proton sebagai pusat lingkaran
1 2 2
= (3)
4 2

Kuantitas lainnya, energi total elektron tidak lain adalah kinetik dan energi potensial

4
2 1 2
= + = 4 (4)
2

Dari persamaan kesetimbangan (3) di dapatkan


1 2
= 8 (5)

Postulat kedua, momentum sudut elektron terkuantisasi sebagaimana hubungan persamaan


(1) sehingga:

= (6)

Substitusi (6) ke persamaan (3):


2
1 2 ()
=
4 2
Atau
4 2
= 2 = 2 (7)
2

Dengan
4 2
= = 0,53
2
Dikenal dengan radius bohr yang bersesuaian dengan hasil eksperimen. Hasil di atas
menyatakan bahwa jari-jari elektron mengitari inti tidak dapat sembarang nilai melainkan
kuadrat bilangan bulat kali radius bohr. Singkat kata jari-jari atom juga terkuantisasi.
Selanjutnya substitusi (7) ke persamaan (5) diperoleh ungkapan energi
4 1
= == 322 2 2
(2 ) (8)

Hasil ini juga mampu menjelaskan hasil eksperimen atom hidrogen secara memuaskan.
Modem aton bohr untuk hidrogen memperkenalkan syarat kuantum baru yaitu momentum
sudutmerupakan kelipatan bulat . Bilangan n yang mengidentifikasi keadaan stasioner ini
disebut bilangan kuantum utama
Selajutnya perhatikan jika bilangan kuantum n sangat besar. Persamaan (2) dan
persamaan (8)
4 1 1
= 8 2 2
(2 2 ) (9)

yang dapat ditulis menjadi


4 ( )( + )
= 8 2 2
(15) (10)
2 2

5
Dengan untuk keadaan awal dan untuk keadaan akhir. Untuk =
persamaan (10) menjadi
4 2
= 8 2 2 (11)
3

Jika = = 1 ungkapan persamaan (11) ini persis sama dengan ungkapan yang
diperoleh rumusan klasik. Kesetaraan antara perumusan kuantum dan perumusan klasik
untuk n besar ini dikenal sebagai prinsip korespondensi. Artinya hasil klasik tidak lain
merupakan limit dari kuantum.2
C. Model Atom Bohr
Bohr menyatakan bahwa elektron-elektron hanya menempati orbit-orbit tertentu
disekitar inti atom, yang masing-masing terkait sejumlah energi kelipatan dari suatu nilai
kuantum dasar. (John Gribbin, 2002)
Model Bohr dari atom hidrogen menggambarkan elektron-elektron bermuatan negatif
mengorbit pada kulit atom dalam lintasan tertentu mengelilingi inti atom yang bermuatan
positif. Ketika elektron meloncat dari satu orbit ke orbit lainnya selalu disertai dengan
pemancaran atau penyerapan sejumlah energi elektromagnetik hf.
Menurut Bohr :
Ada aturan fisika kuantum yang hanya mengizinkan sejumlah tertentu elektron dalam tiap
orbit. Hanya ada ruang untuk dua elektron dalam orbit terdekat dari inti. (John Gribbin,
2005)

Gambar 2. Model atom Bohr

2
Agus Purwanto, Fisika Kuantum, Yogyakarta: Gava Media, 2005, hlm. 24-27

6
Model ini adalah pengembangan dari model puding prem (1904), model Saturnian
(1904), dan model Rutherford (1911). Karena model Bohr adalah pengembangan dari
model Rutherford, banyak sumber mengkombinasikan kedua nama dalam penyebutannya
menjadi model Rutherford-Bohr.
Kunci sukses model ini adalah dalam menjelaskan formula Rydberg mengenai garis-
garis emisi spektral atom hidrogen, walaupun formula Rydberg sudah dikenal secara
eksperimental, tetapi tidak pernah mendapatkan landasan teoritis sebelum model Bohr
diperkenalkan. Tidak hanya karena model Bohr menjelaskan alasan untuk struktur formula
Rydberg, ia juga memberikan justifikasi hasil empirisnya dalam hal suku-suku konstanta
fisika fundamental.
Model Bohr adalah sebuah model primitif mengenai atom hidrogen. Sebagai sebuah
teori, model Bohr dapat dianggap sebagai sebuah pendekatan orde pertama dari atom
hidrogen menggunakan mekanika kuantum yang lebih umum dan akurat, dan dengan
demikian dapat dianggap sebagai model yang telah usang. Namun demikian, karena
kesederhanaannya, dan hasil yang tepat untuk sebuah sistem tertentu, model Bohr tetap
diajarkan sebagai pengenalan pada mekanika kuantum.

Gambar1 Model atom Bohr untuk hydrogen


dimana:
1. Lintasan yang diizinkan untuk elektron dinomori n = 1, n = 2, n =3 dst. Bilangan ini
dinamakan bilangan kuantum, huruf K, L, M, N juga digunakan untuk menamakan
lintasan.
2. Jari-jari orbit diungkapkan dengan 12, 22, 32, 42, n2. Untuk orbit tertentu dengan
jari-jari minimum a0 = 0,53

7
40 2
a0
me2
3. Jika elektron tertarik ke inti dan dimiliki oleh orbit n, energi dipancarkan dan energi
elektron menjadi lebih rendah sebesar3
B: Konstanta numerik dengan nilai 2,179 x 10-18J = -13.6 eV

=
2
D. Spektrum Hidrogen
Pada akhir abad yang lalu, banyak pekerjaan eksperimental telah dilakukan untuk
menganalisis spektrum radiasi diskrit yang dipancarkan apabila lucutan muatan-muatan
listrik dihasilkan dalam gas. Atom paling ringan dan paling sederhana adalah hidrogen,
yang tersusun dari sebuah inti dan sebuah elektron. Maka, tidaklah mengherankan jika
pengukuran-pengukuran spektroskopik yang sangat teliti menunjukkan bahwa hidrogen
memiliki spektrum tersederhana dari semua unsur. Didapatkan bahwa berbagai garis dalam
daerah-daerah optis dan bukan optis terletak secara sistematis dalam berbagai deretan.
Adalah menakjubkan bahwa ternyata semua panjang gelombang atom hidrogen diberikan
oleh sebuah hubungan empiris tunggal, rumus Rydberg:
1 1 1
= ( 2 2)

= 1,0967758 103 1
Dengan = 1 = 2, 3, 4, . . memberikan deret Lyman (daerah ultraviolet)
= 2 = 3, 4, 5, . . memberikan deret Balmer (daerah optis)
= 3 = 4, 5, 6, . . memberikan deret Paschen (daerah inframerah)
= 4 = 5, 6, 7, . . memberikan deret Brackett (daerah inframerah
jauh)
dan seterusnya untuk deret-deret lain yang terletak dalam daerah inframerah yang lebih
jauh.
1. Teori Bohr tentang Atom Hidrogen
Pada tahun 1913, Niels Bohr mengembangkan suatu teori Fisika atom hidrogen
yang darisisni rumus Rydberg dapat diturunkan. Model Bohr untuk atom hidrogen

3
https://id.wikipedia.org/wiki/Model_Bohr

8
didasarkan pada gambaran planet dengan sebuah elektron ringan bermuatan negatif
beredar mengelilingi sebuah inti berat bermuatan positif. Gaya yang
mempertahankan elektron dalam orbitnya adalah gaya tarik Coulomb.
2
= = 9,0 109 . 2 / 2

dengan Z = 1 untuk hidrogen. Suatu perhitungan klasik langsung menunjukan bahwa


kecepatan orbit elektron berhubungan dengan jari-jari orbit yang dianggap Bohr
berbentuk lingkaran, melalui
2
2 = (12)

Dengan m adalah massa elektron, dan energi total elektron (energi kinetik +
potensial) diberikan oleh
2
= (13)
2

Ketika elektron bergerak dalam orbitnya dengan momentum linear mv, ia akan
memiliki suatu panjang gelombang de Broglie, yang diberikan oleh = /.
Sekarang, sebuah gelombang dapat dikaitkan dengan suatu orbit lingkaran tertentu
hanya jika keliling orbit merupakan suatu kelipatan bulat panjang gelombangnya.
Jadi Bohr secara efektif mempostulatkan bahwa orbit-orbit yang diperkenankan
hanyal yang memenuhi hubungan

= = 2 atau = 2 (14)

Dengan n = 1, 2, 3, . . . . Besaran L = mvr adalah momentum sudut elektron yang


bergerak dalam orbit lingkaran, jadi nampak bahwa dalam teori Bohr, momentum
sudut elektron terkuantisasi (tercantumkan). Bilangan bulat n disebut bilangan
kuantum utama.
Dengan memecahkan persamaan (1), (2), dan (3) untuk ketiga besaran yang
belum diketahui r, E, dan v, kita memperoleh besarabn-besaran yang terkuantisasi
berikut ini:
2 1 2
= 1 = 42 2 (15)

2 1 2 2 2 4
= 1 = (16)
2 2
1 0 2 2
= 10 = (17)

9
Dalam keadaan stabil, atom seperti yang dicirikan oleh persamaan (16), (16), dan
(17) elektronnya dianggap tidak meradiasikan energi. Keadaan energi minimum (n =
1) disebut keadaan dasar (ground state).
Tampak bahwa besaran-besaran 1 , 1 , dan hanyalah bergantung pada
tetapan-tetapan dasar m, e, k, dan h. Apabila nilai-nilai numeris tetapan-tetapan ini
dipakai, kita peroleh

1 = 0,529 1 = 13,58 1 = 137.0

Perhatikan bahwa untuk hidrogen (Z = 1), 1 = 1 , 1 = 1, dan 1 = 1 .


Nilai-nilai 0,529 dan 19,58 eV sangatlah sesuai dengan pengukuran eksperimental
untuk jari-jari dan energi ionisasi atom hidrogen.
2. Pancaran Radiasi Dalam Teori Bohr
Teori elektrodinamika klasik meramalkan bahwa sebuah muatan yang sedang
mengorbit (mengalami percepatan) akan memancarkan radiasi yang frekuensinya
akan sama dengan frekuensi revolusi. Tetapi dalam efek foto listrik telah kita lihat
bahwa pada skala atom, elektrodinamika klasik harus dimodifikasi apabila
penyerapan radiasi elektromagnet dipertimbangkan. Dalam ragam yang analog, Bohr
memilih memodifikasi elektrodinamika klasik pada skala atom apabila terjadi
pancarn radiasi elektromagnet.
Bohr mempostulatkan bahwa sebuah atom akan memancarkan radiasi apabila
elektron, yang semula berada pada salah satu orbit-orbit stabil yang diperkenankan
dengan = , berpindah ke orbit yang diperkenankan lainnya dengan energi lebih
kecil yang diberikan oleh = . Energi foton yang dipancarkan dengan demikian
akan sama dengan selisih energi elektron di dalam kedua orbit yang diperkenankan.
Jadi, panjang gelombang foton yang dipancarkan akan diperoleh dari
1 1
= = = atau = ( )

Dengan mensubstitusikan nilai-nilai energi orbita yang diberikan oleh


persamaan (16) kita dapatkan bahwa
1 2 2 2 4 2 1 1 1 1
= 3
( 2 2 ) = 2 ( 2 2 )

dengan

10
2 2 2 4
= = 1,09737 103 1
3
Dalam analisis ini dianggap bahwa massa inti atom bermuatan positif sangat
besar dibandingkan dengan elektron, sehingga massanya dapat dipandang tak
berhingga besarnya. Jika massa inti yang berhingga itu kita perhitungkan, maka
gerak gabungan sistem elektron (m) dan inti (M), yang terpisah oleh jarak r,
mengelilingi pusat massanya ( = , = + ) setara dengan gerak sebuah
partikel bermassa reduksi

= =
1+ 1+

yang mengelilingi pusat massa tersebut pada jari-jari r. untuk hidrogen m/M = 1/186,
dan dengan menggunakan hasil ini untuk mengubah tetapan Rydberg kita peroleh
1,09737 103 1
= = 1 = 1,0968 103 1
1+ 1 + 1836

yang sesuai dengan nilai eksperimental R = 1,0967758 103 1 4


E. Kelebihan dan Kelemahan Atom Bohr
1. Kelebihan teori atom Bohr:
a. Dapat menjelaskan kestabilan atom, atom terdiri atas beberapa kulit atom.
b. Dapat menjelaskan spektrum atom hidrogen yang bersifat diskret.
c. Dapat menjelaskan jari-jari orbit elektron.
d. Dapat membuktikan adanya kuantisasi energi pada atom.
2. Kekurangan teori atom Bohr:
a. Teori hanya berlaku untuk atom/ion berelektron 1, misalnya H, He+, Li2+.
b. Tidak dapat menjelaskan efek Zeeman.

4
Ronald Gautreau & William Savin, Fisika Modern, Jakarta : Erlangga, 1995, hlm. 102-103

11
Efek Zeeman adalah peristiwa terpecahnya deret spektrum atom hidrogen
menjadi beberapa bagian akibat pengaruh medan magnet.
c. Melanggar teori kuantum. 5

5
https://materi78.files.wordpress.com/2013/06/atom_fis4.pdf, hlm. 78

12
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
A. Awal mula munculnya teori atom Bohr yaitu ketika teori atom Rutherford banyak
mengalami keganjalan yang tidak dapat dijelaskan. Sebagai contoh, hukum mekanika
klasik (Newtonian) memprediksi bahwa elektron akan melepas radiasi
elektromagnetik ketika sedang mengorbit inti. Karena dalam pelepasan tersebut
elektron kehilangan energi, maka lama-kelamaan akan jatuh secara spiral menuju ke
inti. Dengan teori atom rutherford tidak dapat menjelaskan mengapa elektron tidak
jatuh ke inti atom. Untuk mengatasi hal ini dan kesulitan-kesulitan lainnya dalam
menjelaskan gerak elektron di dalam atom, Niels Bohr mengusulkan, pada 1913, apa
yang sekarang disebut model atom Bohr.
B. Postulat dasar teori atom bohr
1. Elektron bergerak mengitari proton di dalam atom hidrogen dengan gerak
melingkar serba sama dalam gaya Coulomb dan sesuai dengan hukum Newton
2. Orbit yang diizinkan hanya orbit yang memungkinkan momentum sudut
elektron adalah kelipatan bulat dari h/2, yaitu
= = , n=1,2,3
3. Jika elektron berada pada orbit yang diizinkan, elektron tidak memancarkan
energi.
4. Jika elektron melompat dari lintasan ke-i menuju ke-j, maka foton dengan
frekuensi v

=

dipancarkan (untuk > ) atau diserap (untuk < ) oleh atom hidrogen.

13
C. Model ini adalah pengembangan dari model puding prem (1904), model Saturnian
(1904), dan model Rutherford (1911). Karena model Bohr adalah pengembangan dari
model Rutherford, banyak sumber mengkombinasikan kedua nama dalam
penyebutannya menjadi model Rutherford-Bohr.
D. Atom paling ringan dan paling sederhana adalah hidrogen, yang tersusun dari sebuah
inti dan sebuah elektron. Maka, tidaklah mengherankan jika pengukuran-pengukuran
spektroskopik yang sangat teliti menunjukkan bahwa hidrogen memiliki spektrum
tersederhana dari semua unsur. Semua panjang gelombang atom hidrogen diberikan
oleh sebuah hubungan empiris tunggal, rumus Rydberg:
1 1 1
= ( 2 2)

1
= 1,0967758 103
E. Kelebihan teori atom Bohr salah satunya adalahdapat menjelaskan kestabilan atom,
atom terdiri atas beberapa kulit atom, dapat menjelaskan spektrum atom hidrogen
yang bersifat diskret. Adapun kekurangan teori atom Bohr salah satunya adalah teori
ini hanya berlaku untuk atom/ion berelektron 1, misalnya H, He+, Li2+ dan tidak
dapat menjelaskan efek Zeeman.

14
DAFTAR PUSTAKA
Gautreau , Ronald & William Savin . 1995 .Fisika Modern, Jakarta : Erlangga
Gribbin, John. 2003. Fisika Kuantum. Jakarta: Erlangga
--------. 2005. Bengkel Ilmu: Fisika Modern. Jakarta: Erlangga.
https://id.wikipedia.org/wiki/Model_Bohr
https://materi78.files.wordpress.com/2013/06/atom_fis4.pdf
https://users.physics.ox.ac.uk/~smithb/website/coursenotes/qi/QILectureNotes2.pdf
Purwanto , Agus . 2005. Fisika Kuantum, Yogyakarta: Gava Media

Anda mungkin juga menyukai