Anda di halaman 1dari 16

Tugas 3

Pertimbangan Dalam Pemilihan Boiler

Bethadio Rizky Chandra Wartono (04211646000004)


Jurusan Teknik Sistem Perkapalan
Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Kampus ITS Keputih, Sukolilo, Surabaya 60111

1. Umum
Boiler merupakan alat yang dipanaskan yang umumnya berisi piupa pipa air untuk
menghasilkan uap. Uap digunakan untuk menggerakkan turbin yang kemudian
menngerakkan generator untuk menghasilkan listrik. Penggunaan boiler dalam periode
waktu yang lama tentu kan berdampak pada efisiensinya sehingga pada awal pemilihan
boiler ada beberapa hal yang perlu untuk diperhatikan. Pengoperasian dan pemeliharaan
yang baik akan bisa meningkatkan efisiensi boiler secara signifikan apabila dilakukan secara
rutin dan sesuai dengan aturan maupun prosedur yang berlaku. Untuk menjaga kualitas
dan kehandaan operasi Boiler diperlukan pemeliharaan secara terjadwal agar boiler dapat
bekerja dengan baik pada saat beroperasi. Perawatan dan pemeliharaan yang terjadwal
dengan baik dapat meminimalisasi gangguan dan kerusakan serta dapat meningkatkan
kinerja dari boiler. Hal tersebut penting karena menyangkut masalah output yang
dihasilkan. Ada beberapa pertimbangan yang dilakukan dalam memilih dan menentukan
boiler mana yang sesuai dengan kebutuhan beberapa diantaranya adalah siklus,
keseimbangan panas, desain yang berkaitan dengan ruang, berat, regulasi serta dalam
pemilihan bahan bakar yang akan digunakan pada proses pembakaran, dan juga beberapa
karakteristik sepeti pressure dop, sirkulasi, combustion, periode pemakaian merupakan hal
yang perlu diperhatikan dalam mempertimbangkan pemilihan boiler guna memperoleh
efisiensi yang diinginkan serta cost yang dibutuhkan sehingga dalam hal ini, maintenance
juga berngaruh pada pengoperasian boiler.
Banyak factor yang mempengaruhi perancangan dan pemilihan peralatan pembangkit uap
untuk menghasilkan jumlah uap yang dibutuhkan pada design tekanan dan suhu untuk
instalasi tertentu. Operasi yang efisien saat membakar berbagai bahan bakar yang tersedia
di seluruh dunia merupakan persyaratan untuk memilih pembangkit uap. Boiler juga harus
pas dan nyaman dalam ruang mesin yang minim. Namun bias diakses untuk operasi,
inspeksi dan perbaikan. Meskipun ringan, itu juga harus cukup kasar untuk operasi dalam
kondisi laut yang buruk. (ekstrem). Penggunaan boiler diatas jarak lebar pembebanan yang
tersedia, dengan minimalnya ketentuan yang harus dipenuhi oleh mesin boiler , dan juga
kerakteristik mesin tersebut dalam penggunaannya harus memenuhi serta kompatibel
dengan derajat temperature yang tinggi dan juga memenuhi otomatisnya sehingga aman
untuk digunakan. Dalam hal ini factor yang mempengaruhi mesin tersebut sehingga bias
digunakan pada kondisi suhu yang diperlukan dan struktur dari desain harus menjamin
keamanannya dalam waktu yang lama dan juga bisa mengurangi waktu perbaikannya yang
2 Boiler Classification

sering terjadi. Dalam hal ini sebuah boiler yang direncanakan harus memenuhi sebuah
peraturan dan regulasinya tentang standard dari desain dan keamanan pada boiler.

2. Siklus yang dibutuhkan


Desain dari marine boiler berefek langsung pada kapasitas siklus yang dipilih oleh
desainer kapal. Ketinggian dari tekanan uap dan temperatur nya membuat reduksi pada
ukuran dan berat yang mungkin dimiliki oleh perencanaan sistem propulsi atau
membolehkan instalasi daya mesin yang tinggi dijarak yang sama. Perencanaan mesin
boiler untuk diaplikasikan sebagai mesin penggerak utama di kapal (sistem propulsi) harus
bisa kompatibel dan efisien agar kebutuhan dari kapal yang memiliki kecepatan dapat
tercapai. Penggunaan mesin boiler di kapal sudah di aplikasikan sejak jaman perang dan
mesin boiler ini dikembangkan untuk sistem propulsi baik pada kapal perang maupun
kapal niaga. Perencanaan mesin boiler di jaman perang memberikan perbeddan tekanan
dan temperatur pada kapal perang dan kapal dagang (kapal niaga).
Selama perang dunia ke II, kebanyakan pertempuran dengan menggunakan kapal perang
dioperasikan pada tekanan 600 psig dengan temperatur 800F, sedangkan pada kapal niaga
dioperasikan oada tekanan uap sebesat 450 psig dan temperatur 750F. Pada jaman pasca
perang, kapal perang merencanakan tekanan sebesar 1200 psig dengan temperatur 950F
untuk digunakan pada kontruksi kapal perang. Tekanan dan temperatur yang harus
berjalan dengan kecepatan tinggi, sehingga kebutuhan akan temperatur dan tekanan uap
pada kapal perang dan kapal niaga sangatlah berbeda.
Pada akhir tahun 1940an dan 1950an, penggunaan tekanan uap sebesar 600psig dengan
temperatur 850F dan dengan tekanan sebesar 850 psig dengan temperatur 850F yang
digunakan pada kapal niaga. Hal ini merupakan angka yang signifikan dari jumlah tekanan
dan temperatur tersebut. Pada tahun 1960an , semua kontruksi baru menggunakan tekanan
steam sebesar 850 psig dan temperatur 950F dan beberapa kapal besar menggunakan
tekanan sebesar 1500 psig dan temperatur 950 F ( dalam beberapa kasus dengan pemanas
tambahan). Perencanaan dalam perawatan uap pada mesin menggunakan tekanan uap
pada 850 psig sampai 1500 psig dan dengan temperatur dari 950 F sampai dengan 1000 F
yang menjadi karakteristik dari kapal uap komersial yang dibangun pada tahun tahun yang
baru. Kuantitas dari produksi steam untuk digunakan pada marine boiler bisa berkisar dari
yang terkecil yaitu 1500 lb/hr yang ada pada boiler bantu yang kecil sampai dengan lebih
dari 400000 lb/hr pada mesin boiler utama pada system propulsi.
Dalam hal ini pemilihan siklus sangatlah penting, dari jaman perang dunia II dan sampai
saat ini perkembangan boiler sangatlah signifikan. Para pakar ilmuan dibidangnya terus
mencari efisiensi secara teknis dari segi temperatur dan tekanan yang cocok digunakan
pada boiler. Kebutuhan daya mesin juga sangat mempengaruhi tinggi rendahnya dalam
menentukan tekanan uap dan temperatur yang dihasilkan oleh boiler. Dalam dunia
perkapalan kebutuhan akan boiler dengan tekanan dan temperatur tersebut akan
berdampak pada ukuran dan berat pada boiler. Dalam hal ini, sebuah dimensi dan berat
dari sebuah mesin boiler sangatlah memperngaruhi kondisi kapal, dimana kapal memiliki
ruangan yang terbatas. Sehingga pemilihan suhu dan temperatur pada mesin boiler harus
mempertimbangkan dan mendesain mesin tersebut sedemikian rupa agar bisa dipasangkan
pada kapal dan juga bisa mencakup seluruh kebutuhan di dalam kapal.

3. Penyeimbang Panas
Considerations In The Selection Of a Boiler 3

Sistem uap memiliki beberapa manfaat yang jelas (energy distribusi yang rendah,
tingginya tekanan dan temperature yang seusai dengan beberapa persyaratan proses).
Namun, sistem uap dianggap lebih mahal karena dalam pengoperasiannya, membutuhkan
lebih banyak perhatian dari operator dan perawatan pada sistem uap sedikit lebih sulit
dikendalikan dari pada mengontrol pemanasan pada air panas. Untuk alasan tersebut,
sebagian besar pembangunan yang lebih baru adalah menggunakan air panas yang
dipanaskan. Dalam system ini juga bertujuan untuk menekan penggunaan bahan bakar
yang sangat berdampak pada biaya yang dikeluarkan.
Konsumsi bahan bakar per shaft horse power merupakan salah satu factor yang penting
dalam kestabilan dari instalasi boiler dan masuk tidaknya instalasi yang ekonomis. Jarak
bahan bakar bisa menurunkan dari penggunaan tekanan uap yang tinggi dan temperature
atau siklus ke depannya bisa bekerja dengan menggunakan pemanasan ulang, economizer,
pemanas udara, tahapan lanjutan dari feed heating dan lain sebagainya. Dalam hal ini
economizer digunakan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dengan mengambil
panas (recovery) gas buang sebelum dibuang ke atmosfir. Perancana harus bisa
menganalisa dari factor yang berdasarkan pada biaya awal, perbaikan, berat dan jarak yang
dibutuhkan dengan menyimpan hasil dari penambahan efisiensi thermal.
Sebagai peningkatan dari tekanan, hal ini menjadi penting untuk menggunakan komponen
heat-reclaiming tambahan opada unit boiler. Hal ini dikarenakan penambahan yang sesuai
dalam penambahan temperature uap jenuh, yang dihasilkan di dalam temperature gas
tinggi dalam penambahan yang sesuai dalam penambahan temperatur uap jenuh, yang
dihasilkan di dalam temperature gas tinggi yang terbuang dari boiler bank dan dengan
demikian akan mengurangi efisiensi dari boiler pada tingkat pembakaran yang diberikan.
Pemanasan ulang pada boiler bertujuan untuk memperbaiki efisiensi thermal tetapi
membutuhkan boiler yang besar dan membutuhkan ketentuan yang special untuk
melindungi pemanas tersebut selama melakukan operasional yang kasar.
Selama tekanan meningkat, bisa digunakan penambahan heat reclaiming atau penambah
panas pada unit satu boiler. Hal tersebut dikarenakan berdasar pada temperature uap jenuh
boiler, yang merupakan hasil dari temperature gas tinggi yang meninggalkan
penampungan boiler dan mengurangi efisiensi boiler saat diberi panas.
Reheating pada steam akan meningkatkan efisiensi thermal namun membutuhkan boiler
berukuran besar dan perlakuan lebih untuk melindungi reheater selama beroperasi.
Temperature dan tekanan yang tinggi selama proses reheating dapat digunakan pada
instalasi dengan tenaga 30000 shp dan diatasnya, dimana nilai dari bahan bakar yang
dihemat akan memperbesar biaya awal serta proses siklusnya yang rumit. Sebagai
tambahan. Load factor dalam beberapa kapal memiliki beban yang tinggi, sehingga perlu
desain yang efisien.
Detail dari heat balance telah disiapkan oleh seorang marine engineer yang mana harus
memperhatikan kuantitas dari steam serta aliran feedwater juga harus ditentukan. Dalam
plant biasa atau pembangkit biasa dari dua sampai empat tahapan pada pemanasan feed
water yang digunakan untuk kebutuhan suplau boiler memiliki suhu antara 270-400F.
Efisiensi boiler diatas 90% sangat mungkin diperoleh. Disamping itu untuk meminimalisir
korosi dan maintenance pada heat exchanger efisiensi boiler yang diperoleh sekitar 88,5%-
90% dengan beberapa bahan bakar. Variasi dari kebutuhan bahan bakar dengan kualitas
yang berbeda yang biasanya mengandung banyak sulfur yang manadapat berbentuk asam
sulfur jika terjadi kondensasi pada gas buang. Korosi dan maintenance cost dapat diimbangi
4 Boiler Classification

dengan menghemat penggunaan biaya bahan bakar atau fuel cost yang diperoleh dari
efisiensi boiler yang tinggi

4. Bahan bakar dan metode firing boiler


Karakteristik dari bahan bakar yang dapat digunakan dikapal yang biasa dijual akan
mempengaruhi proses desain awal. Hal ini akan berimbas pada kebutuhan alat atau
equipment boiler untuk melakukan pembakaran serta pembersihan boiler. Sebagai
tambahan, pemilihan temperature yang tepat serta pemilihan material yang sesuai dapat
dibuat untuk seluruh boiler, hal itu juga berdampak pada pengurangan korosi dan masalah
maintenance.
Kebanyakan marine boiler adalah pembakaran dengan minyak, pembakaran dengan bahan
bakar gas dan batubara jarang digunakan. Dilaut, tanker didesain untuk membawa liquid
natural gas (LNG) yang dapat menggunakan pemanasan gas (cargo boil-off) dari kargonya
untuk mengganti penggunaan bahan bakar atau dapat dikombinasikan dengan bahan bakar
minyak.
Dalam beberapa tahun boiler menggunakan batubara sebagai bahan bakar. Sejak minyak
dijadikan bahan bakar dan relative lebih murah serta kinerja yang lebih baik dan lebih
sedikit polusi disbanding batubara, penggunaan batubara tidak digunakan kembali.
Berbagai percobaan dibuat dengan meleburkan batubara sebagai firing boiler yang
digunakan di industry darat. Namun hasilnya buruk pada furnance boiler khususnya pada
jalur apinya, heat release yang rendah serta membutuhkan ruang tungku atau furnace yang
besar untuk batubara yang dileburkan sehingga tidak digunakan pada kapal.
Hasil dari percobaan di darat yaitu dengan Radiant boiler yang memiliki furnance yang
besar dengan penampungan atau generating bank yang kecil dapat digunakan di kapal
dengan tipe coal fired ship. Unit ini dibuat oleh seorang stoker yang handal, kontrol, dan
peralatan control handling batubara yang mana ditunjukan oleh kapabilitas operasinya
sehingga tidak memerlukan awak pada kamar mesinnya.
Pulverized-coal firing atau pemanasan dengan peleburan batubara menghasilkan kepulan
abu yang berlebih sehingga menimbulkan masalah emisi. Hal tersebut menjadi perhatian
khusus pada aplikasi marine boiler.
Minyak digunakan sebagai bahan bakar boiler pada awal 1870 namun tidak didukung
untuk digunakan secara luas sampai akhirnya era automobile menggunakan industry
petroleum. Disbanding dengan bahan bakar lainnya, minuak mudah diangkut dikapal,
mudah disimpan dan mudah digunakan pada ruang bakar atau furnace, dan
kontaminasinya tidak membutuhkan fasilitas handling seperti yang dibutuhkan oleh
pembakaran dengan batubara.
Hal tersebut diakui bahwa bahan bakar minyak dari sumber yang berbeda, dengan nilai
pemanasan yang sama, variasi jumlah kontaminasi yang terkandung yang mana dapat
mengakibatkan berdampak bahaya. Kontaminasi yang paling banyak terkandung adalah
garam bervanadium dan sodim atau yang biasa disebut dengan abu dan keberadaannya
harus diperhitungkan oleh desainer. Kandungan sulfur bisa mencapai 6-7%, sulfur
mempunyai efek pada siklus efisiensi namun tidak berdampak serius terhadap korosi pada
economizer, airheater dan uptake.
Considerations In The Selection Of a Boiler 5

Boiler didesain untuk mengambil keuntungan dengan harga yang murah dan residu
minyak dapat selalu membakar bahan bakar ringan juka situasi memungkinkan. Meskipun,
boiler dengan light fuel dipasang pada diesel atau turbin pesawat hal itu tidak bekerja
secara baik pada bahan bakar residu dalam waktu yang lama. Masalah pada oil burner,
combustion atau pembakaran pada bagian furnance dapat diantisipasi denan residu dari
minyak.

Gambar 3. Coal (batu bara)


Solar Batubara Gas alam
Karbon 85.9 58,96 74
Hidrogen 12 4,16 25
Sulfur 0.5 0,56 -
Oksigen 0.7 11.88 0.25
Nitrogen 0.5 1.02 0.75
Abu 0.05 13.99 -
air 0.25 9.43 -

5. Efek desain kapal dan peralatan lain pada desain boiler


6 Boiler Classification

Factor seperti ruangan, berat dan persyaratan dari regulasi merupakan pertimbangan yang
paling besar dalam desain suatu boiler. Sebagai tambahan, bagaimanapun pandangan
pemilik kapal atau perancang kapal miliknya mempunyai pilihan dalam desain suatu boiler
dan syarat spesifik desaiinya. Pilihan tersebut termasuk dalam penentuan nomor boiler, tipe
dari boiler serta rancangannya, lokasi koneksi, dan pemakaian economizer atau air heater
ataupun keduanya. Firing, jumlah penguapan atau evaporating rates, dan metode
pengapian yang akan digunakan. Biaya operasi atau life cycle cost mempengaruhi owner
dalam pemilihn desain yang tepat.

a. Ruang atau space


Desainer dari boiler biasanya menyesuaikan dengan space atau ruangan yang ada. Tinggi
boiler dibatasi oleh dek atau lokasi dari casing mesin. Tinggi bagian depan dan belakang
pada boiler dapat dikontrol oleh lokasi sekat, akses atau ruang penggantian pipa baru
sebagaimana juga lokasi kendali konsol, main engine dsb.
Space atau ruang yang diperbesar menentukan factor ekonomi dari desain. Batas ketinggian
merupakan hal yang cukup serius, peningkatan atau penambahan lebar atau panjang boiler
untuk mendapatkan ruang pemanasan yang lebih. Hal tersebut tentu akan menambah cost
dari desain boiler, berat serta luas area yang dibutuhkan.

b. Berat atau weight


Dengan tipe drum yang dimiliki oleh boiler, berat minimal untuk efisiensi maksimal dapat
diperoleh dengan kedalaman furnace atau ruang bakar, panjang tube atau pipa yang
maksimal, dan jumlah baris dari pipa. Pembatasan tinggi boiler membatasi pula kapasitas
karena kan mengurangi sirkulasi boiler. Dan hal tersebut akan mengakibatkan posisi tube
serta mengurangi ruang bakar sebegaimana yang dibutuhkan boiler dengan desain yang
baik.
Bereat minimal oleh tipe-tipe boiler akan mempengaruhi kondisi desain, peningkatan
penguapan, kapasitas pembakaran atau tekanan udara yang mengurangi berat dari boiler
pada steam outputnya. Dengan memastikan tingkat penguapan permeter persegi, berat per
pound dari steam akan berkurang dengan boiler steam output yang lebih baik. Selama
komponen boiler ditentukan oleh ruang yang ada. Secara umum boiler dengan dimensi atau
Considerations In The Selection Of a Boiler 7

ukuran yang besar untuk menghasilkan output yang besar, maka beratnya pun akan besar
pula.
c. Aturan (Regulasi)
Lingkungan laut bukan merupakan tempat untuk menguji aturan. Hal tersebut jelas ketika
kontruksi kapal dengan steam aka nada aturan dan regulasi untuk menjaga keselamatan.
Aturan tersebut bukan bermaksud untuk menghalangi desainer untuk melakukan inovasi
terhadap desainnya namun untuk keberhasilan desain lama terhadap desain yang baru
Adanya ledakan pada boiler, baik boiler pada kapal ataupun pada darat berimbas pada
adanya atau diberlakukannya inspeksi, regulasi aturan kontruksi, perlindungan serta
pengoperasian boiler itu sendiri. Dalam mendesain suatu boiler maka aturan-aturan
tersebut harus diikuti. Kebanyakan kapal dengan bendera amerika harus memenuhi
standard kelas.
Boiler yang digunakan untuk kapal perang dibangun berdasarkan pada spesifikasi yang
diinginkan oleh angkatan laut, meskipun untuk peralatan bantu kapal biasa juga boleh
menggunakan standar American coast guard dan asosiasi teknik mesin amerika. Untuk
kapal berbendera luar negri selain amerika, aturan dan regulasi juga tetap diberlakukan.
Sebagai tambahan, banyak dari galangan kapal atau armada kapal lain yang mengubah atau
mengganti persyaratan pembangunan.
Kebanyakan aturan menyangkut tentang konstruksi, inspeksi serta penyetujuan terhadap
material yang digunakan, dan mensyaratkan sedikit batas performansi. Meskipun
spesifikasi dari pihak angkatan laut ada batasan heat release per kubik pada furnacenya, per
square foot pada absorbing surfacenya, dan per square foot pada total heating surface,
batsan tersebut bisa dimodifikasi pada spesifikasi khusus, untuk jenis kelas kapal.
Administrasi kelautan atau maritime administration prosedur yang sejenis dan biasanya
menempatkan evaporator serta furnace heat release untuk setiap desain yang dibuat.

2.6 perpindahan panas

Perpindahan panas merupakan ilmu untuk meramalkan perpindahan energi dalam bentuk
panas yang terjadi karena adanya perbedaan suhu di antara benda atau material. Dalam
proses perpindahan energi tersebut tentu ada kecepatan perpindahan panas yang terjadi,
atau yang lebih dikenal dengan laju perpindahan panas. Maka ilmu perpindahan panas juga
merupakan ilmu untuk meramalkan laju perpindahan panas yang terjadi pada kondisi-
kondisi tertentu. Perpindahan kalor dapat didefinisikan sebagai suatu proses berpindahnya
suatu energi (kalor) dari satu daerah ke daerah lain akibat adanya perbedaan temperatur
pada daerah tersebut. Ada tiga bentuk mekanisme perpindahan panas yang diketahui, yaitu
konduksi, konveksi, dan radiasi. Kapasitas panas steam dapat dinyatakan dalam jumlah
steam yang dihasilkan tiap kg/jam. Namun karena steam pada temperatur dan tekanan
yang berbeda memerlukan sejumlah panas yang berbeda pula, maka banyaknya steam yang
terbentuk menggambarkan berapa banyak energi yang dibutuhkan. Kapasitas steam boiler
lebih tepat dinyatakan sebagai jumlah panas keseluruhan yang dibiarkan tiap permukaan
panas per jam ( Btu/jam ).

a. Perpindahan Kalor secara Konduksi


Perpindahan kalor secara konduksi adalah proses perpindahan kalor dimana kalor mengalir
dari daerah yang bertemperatur tinggi ke daerah yang bertemperatur rendah dalam suatu
medium (padat, cair atau gas) atau antara medium-medium yang berlainan yang
8 Boiler Classification

bersinggungan secara langsung sehingga terjadi pertukaran energi dan momentum laju
perpindahan panas yang terjadi pada perpindahan panas konduksi adalah berbanding
dengan gradien suhu normal

b. Perpindahan Kalor secara Konveksi


Konveksi adalah perpindahan panas karena adanya gerakan/aliran/ pencampuran dari
bagian panas ke bagian yang dingin. Contohnya adalah kehilangan panas dari radiator
mobil, pendinginan dari secangkir kopi dll. Menurut cara menggerakkan alirannya,
perpindahan panas konveksi diklasifikasikan menjadi dua, yakni konveksi bebas (free
convection) dan konveksi paksa (forced convection). Bila gerakan fluida disebabkan karena
adanya perbedaan kerapatan karena perbedaan suhu, maka perpindahan 9
panasnya disebut sebagai konveksi bebas (free / natural convection). Bila gerakan fluida
disebabkan oleh gaya pemaksa / eksitasi dari luar, misalkan dengan pompa atau kipas yang
menggerakkan fluida sehingga fluida mengalir di atas permukaan, maka perpindahan
panasnya disebut sebagai konveksi paksa (forced convection).
c. Perpindahan Panas Radiasi
Perpindahan panas radiasi adalah proses di mana panas mengalir dari benda yang bersuhu
tinggi ke benda yang bersuhu rendah bila benda-benda itu terpisah di dalam ruang, bahkan
jika terdapat ruang hampa di antara benda - benda tersebut. Energi radiasi dikeluarkan oleh
benda karena temperatur, yang dipindahkan melalui ruang antara, dalam bentuk
gelombang elektromagnetik Bila energi radiasi menimpa suatu bahan, maka sebagian
radiasi dipantulkan , sebagian diserap dan sebagian diteruskan
absorpsi

Alat Penukar Kalor ( Heat Exchanger)


Alat penukar panas (heat exchanger) adalah suatu alat yang digunakan untuk memindahkan
panas antara dua buah fluida atau lebih yang memiliki perbedaan temperature yaitu fluida
yang bertemperatur tinggi kefluida yang bertemperatur rendah. Perpindahan panas
teesebut baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Pada kebanyakan sistem
kedua fluida ini tidak mengalami kontak langsung. Kontak langsung alat penukar kalor
terjadi sebagai contoh pada gas kalor yang terfluidisasi dalam cairan dingin untuk
meningkatkan temperatur cairan atau mendinginkan gas.
Alat penukar panas banyak digunakan pada berbagai instalasi industri, antara lain pada :
boiler, kondensor, cooler, cooling tower. Sedangkan pada kendaraan kita dapat menjumpai
radiator yang fungsinya pada dasarnya adalah sebagai alat penukar panas.
Tujuan perpindahan panas tersebut di dalam proses industri diantaranya adalah :
a) Memanaskan atau mendinginkan fluida hingga mencapai temperature tertentu yang
dapat memenuhi persyaratan untuk proses selanjutnya, seperti pemanasan reaktan atau
pendinginan produk dan lain-lain.

b) Mengubah keadaan (fase) fluida : destilasi, evaporasi, kondensassi dan lain-lain.


Proses perpindahan panas tersebut dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung.
Maksudnya adalah :
1) Pada alat penukar kalor yang langsung, fluida yang panas akan bercampur secara
langsung dengan fluida dingin (tanpa adanya pemisah) dalam suatu bejana atau ruangan
tertentu. Contohnya adalah clinker cooler dimana antara clinker yang panas dengan udara
pendingin berkontak langsung. Contoh yang lain adalah cooling tower untuk
mendinginkan air pendingin kondenser pada instalasi mesin pendingin sentral atau PLTU,
Considerations In The Selection Of a Boiler 9

dimana antara air hangat yang didinginkan oleh udara sekitar saling berkontak seperti
layaknya air mancur.

2) Pada alat penukar kalor yang tidak langsung, fluida panas tidak berhubungan langsung
dengan fluida dingin. Jadi proses perpindahan panas itu mempunyai media perantara,
seperti pipa, pelat atau peralatan jenis lainnnya. Untuk meningkatkan efektivitas pertukaran
energi, biasanya bahan permukaan pemisah dipilih dari bahan-bahan yang memiliki
konduktivitas termal yang tinggi seperti tembaga dan aluminium. Contoh dari penukar
kalor seperti ini sering kita jumpai antara lain radiator mobil, evaporator AC.
Pertukaran panas secara tidak langsung terdapat dalam beberapa tipe dari penukar kalor
diantaranya tipe plat, shell and tube, spiral dll. Pada kebanyakan kasus penukar kalor tipe
plat mempunyai efektivitas perpindahan panas yang lebih bagus.

Gambar 5. Heat exchanger pada boiler


2.6 kriteria desain boiler
Secara teoritikal dan praktikal pertimbangan dalam pemilihan desai criteria boiler tidak
berhubungan langsung dengan adanya regulasi dan aturan, yang mana dititikberatkan
pada teknik konstruksinya saja. Criteria desain yang paling penting berada pada area
pembakaran atu combustion, tingkat heat absorption, sirkulasi, dan pressure drop pada
suatu boiler. Hal tersebut menjadikan variasi dari desain suatu boiler yang dapat
dibandingkan kecocokannya untuk aplikasi yang lebih spesifik.

a. Combustion(pembakaran)
Jantung dari boiler yang baik adalah pada desain furnace atau tungkunya serta system
pengapian yang digunakan. jika suplai bahan bakar ke furnace tidak terbakar dengan baik
pada saat dilakukan pengoperasin, maka tidak akan bisa tidak akan bisa diprediksi hasil
dari kombinasi kinerja dari evaporator dan superheaterb. Contohnya steam yang dihasilkan
kurang, tidak akan tercipta temperature yang diinginkan, atau efisiensi yang diperoleh
rendah karena proses pembakaran yang kurang baik.
10 Boiler Classification

kriteria pembakaran pada furnace dapat diukur dan dengan penggunaan furnace yang
berbeda dapat dibandingkan perkembangannya. Secara umum dengan mengesampingkan
heat absorption yang diperoleh dari transfer panas, bisa dibandingkan dengan boiler yang
desainnya dibatasi.
Kriteria yang bisa dibandingkan adalah:
Heat release per cubic feet pada ruang bakar
Firing rate persquare foot dari radiant heat absorbing rate
Heat absorption rate persquare of radiant heat absorbing surface
Factor-faktor tersebut akan berperan penting atau sebagai indikasi kegunaan atau kinerja
dari boiler.
Heat release percubic foot dari volume furnace berguna untuk membandingkan geometri
furnace yang sejenis, namun hal tersebut dinilai terlalu simple dalam menentukan kriteria
boiler yang baik. Heat release merupakan hasil dari fuel rate dan nilai heating yang tinggi
dengan batasan pembakaran sebesar 100F.
Radiant heat absorption rates, temperature gas furnace, tune metal temperature merupakan
hal utama. Batasan dari heat release percubic perfoot dari furnace dapat ditentukan oleh
kemampuan dalam melakukan pengapian untuk hasil pembakaran yang baik. Tinngi boiler
juga dapat menentukan kulitas pembakaran karena voulume furnace yang besar akan
memperoleh kapasitas heat release yang lebih besar.
Temperature furnace boiler dapat dikontrol lebih tinggi dengan lebih meningkatkan
prosentase radiant heat absorbing surface (RHAS) pada furnace. Panas diradiasi dari api ke
heat absorbing surface.
Marine boiler normalnya diberi pengapian dengan residu dari bahan bakar yang mendekati
nilai heating yang ingin dicapai, nilai btu akan dikurangi menjadi pound of fuel per hour
dan kriteria firing rate persquarefoot dari heat absorbing surfaces. Analisa teoritikal ini telah
digunakan secara luas.
Desainer lebih berkonsentrasi kepada furnace heat absorption dengan radiasi ke dinding
furnace dan dengan transfer panas secara konveksi pada furnace, yang mana furnace
menghasilkan temperature gas, tube metal temperature, thermal stresses.
Tingkat absorption yang tinggi, sifat kimiawi dari air akan menghindari pengendapan
kotoran karena telah terserap dengan baik yang akan digunakan pada proses pembakaran
diboiler. Jika terjadi metal temperature yang terlalu tinggi maka akan terjadi kagagalan
pada tube diboiler.
c. Emisi
Standar emisi pada boiler memiliki aturan yang kletat sehingga proses pembakaran harus
selalu diperhatikan. Hal tersebut mengacu pada proses pembakaran yang berada pada
furnace dan burner boiler.
Untuk mengendalikan emisi gas buang SO2 yang dihasilkan oleh boiler ada tiga macam
teknik, teknik pre-combustion, teknik modifikasi combustion, dan post-combustion. Untuk
teknik yang pertama yakni modifikasi pre-combustion, adalah dengan jalan memodifikasi
bahan bakar yang digunakan oleh boiler. Mengganti bahan bakar boiler dengan gas alam
misalnya, akan mengurangi emisi SO2 sampai dengan 0%. Atau bisa juga diganti dengan
solar (High Speed Diesel) sehingga dapat meminimalisir kandungan SO2 meskipun tidak
sampai 0%. Kandungan sulfur yang rendah pada solar dan gas alam memang menjadi
keuntungan di sini, namun karena sifat kedua bahan bakar tersebut yang volatil (mudah
menguap) dan ketersediaannya yang terbatas membuat teknik ini menjadi tidak efisien.
Mengganti bahan bakar boiler dari batubara menjadi solar atau gas alam, membutuhkan
Considerations In The Selection Of a Boiler 11

perhatian khusus dalam pengadaan sarana penyimpanan bahan bakar, saluran


pendistribusiannya, peralatan proses pembakaran (burner), termasuk desain boiler dan
keselamatannya. Sehingga teknik ini akan membutuhkan biaya yang cukup besar. Teknik
yang kedua adalah dengan memodifikasi proses pembakaran yang terjadi. Salah satunya
adalah dengan menggunakan sistem Fluidized Bed Combustion, sistem ini mencampurkan
udara dengan gas buang dan mengarahkan campuran tersebut ke material penyerap sulfur
seperti limestone dan dolomite. Sistem ini dapat menyerap sulfur hingga 95% dari
keseluruhan polutan sulfur yang dihasilkan dari proses pembakaran batubara.

Gambar 6. Fluidized Bed Combustion

d. Sirkulasi
Sirkulasi natural dari boiler bergantung opada panas dengan perbedaan massa jenis antara
steam dengan aliran air pada riser atau generating circuit (jalur pipa air) serta aliran air
pada downcomer. Struktur geometri pada boiler memainkan peran pada bagian tersebut,
sehingga boiler harus didesain untuk bersirkulasi saat kapal mengalami trim atau rolling
pada saat beroperasi dilaut. Sirkulasi marine boiler pada kapal harus diperhatikan sirkulasi
serta penempatannya dibandingkan dengan boiler yang berada di darat hal tersebut
dikarenakan keterbatasan tempat pada kapal. Sudut keminringan pada kapal juga
mempengaruhi desain yang akan dibuat. Hal tersebut digunakan sebagai acuan konstruksi
yang cocok yang akan digunakan desainer dalam mendesain boiler agar pada saat kapal
mengalami oleng atau trim dapat dijaga pengoperasian boilernya .
Perancangan dari water tube dan steam drum harus memperhitungkan perihal tersebut.
Sebagai tambahan system drainase pada boiler perlu juga diperhatikan untuk
penempatannya agar mempermudah dalam melakukan inspeksi atau pembersihan.
Ukuran dari steam drum dan lokasi dari water level harus sesuai dengan persyaratan yang
dibutuhkan pada kapal untuk menjaga pengoperasian boiler serta keamanan saat kapal
mengalami trim.

e. Pressure drop boiler


12 Boiler Classification

Aliran air, uap, udara dan flue gas pada boiler member losses pada tekannanya. Desain
yang baik akan membatasi losses tersebut untuk meningkatkan nilai keuntungan yang
diperoleh pada boiler. Pada sisi steam, pressure drop aliran air yang melalui economizer
dan steam yang melewati superheater.Pressure drop yang berlebih pada sisi steam tidak
akan bisa menjamin pressure yang diinginkan dalam desain boiler serta pada sisi
ekonomizernya. Peningkatan pressure drop akan menambah biaya karena beban yang
bertambah serta membutuhkan pipa yang teba, hal tersebut juga akan berdampak pada
power feedpump yang dipakai.
Sebaliknya, losses pembakaran, dan flue gas yang dihasilkan kecil akan memperkecil
ukuran boiler serta akan memperkecil jarak antar pipa pada boiler sehingga perpindahan
panas atau panas secara konveksi akan terjadi dengan baik. Hal tersebut juga dipengaruhi
oleh peningkatan pressure drop boiler. Heat transfer rate yang tinggi berdampak pada
ukuran boiler yang lebih kecil dan lebih ringan. Peningkatan life cycle pada boiler tersebut
akan berdampak pada power yang dibutukan oleh kapal.

Gambar 6. Pressure drop gauge pada boiler

f. Arragement Of Steam Passes


Uap air lewat pengaturan harus mengakibatkan jatuh tekanan bisa diterima dan tabung
memuaskan temperatur metal. Suatu perubahan di (dalam) banyaknya uap air lewat sangat
mempengaruhi pembalasan [itu] ke arus uap air dan tabung matal temperatur tetapi, secara
umum, hanya mempunyai suatu kecil mempengaruhi pada [atas] tingkat tarip pemindahan
kalor.
Pengaturan uap air lewat penyedia [adalah] suatu distribusi stean baik jika pembalasan
untuk mengalir tabung adalah tinggi dibandingkan untuk serudukan/palu air itu .
Penempatan pintu masuk dan koneksi serudukan/palu air saluran juga mempengaruhi
distribusi uap air. Tabung Kumpulan mengalir area saban pass harus kurang dari area arus
Considerations In The Selection Of a Boiler 13

di (dalam) serudukan/palu air pintu masuk dalam rangka memperkecil kecenderungan


[itu] untuk uap air untuk membypass tabung tertentu.
Panas menyerap pada setiap pass uap air dapat diasumsikan sebanding kepada panas yang
absobing suface, kecuali jika ada distribusi tidak merata gas mengalir atau perbedaan
temperatur antar[a] produk pembakaran dan uap air bertukar-tukar appreciably antar[a]
uap air lewat. bagaimanapun, peningkatan di (dalam) temperatur uap air saban pass
bukanlah ti sebanding bidang yang memanaskan, [karena;sejak] panas jenis uap yang
dipanaskan lanjut ber/kurang dengan temperatur ditingkatkan.
Perkiraan [yang] akurat temperatur uap air memasuki dan meninggalkan pass masing-
masing adalah diperlukan untuk menentukan pembalasan [itu] untuk mengalir dan untuk
mendisain dan menyusun sekat rongga [itu] di (dalam) [itu] superheaders. Jika jumlah
panas [yang] besar diserap pada setiap nilai, diferensial temperatur ke seberang sekat
rongga adalah yang berkenaan dengan panas tinggi dan dapat dinilai menekankan
disediakan serudukan/palu air [itu]. Ini menekankan mungkin (adalah) memuaskan
sepanjang kekuatan adalah terkait, tetapi mereka dapat menyebabkan leakge di (dalam)
pipa pemanas-lanjut duduk. Ketika temperatur acrossesthe sekat rongga diferensial adalah
lebih dari 175 deg F, dan uap air tambahan lewat tidak bisa digunakan, [itu] adalah
cutomary untuk menggunakan sparate serudukan/palu air. walaupun pengaturan ini
mengurangi yang berkenaan dengan panas menekankan dan menghapuskan tabung duduk
kebocoran, jalan setapak gas lebar/luas dibentuk di simpangan serudukan/palu air [itu].
therefor, tabung yang lipat jalan setapak akan mempunyai temperatur metal lebih tinggi
dibanding everage tabung becouse semakin besar memasang gas arus yang yang lampau
tabung jalan setapak.
g. Tube temperatures, materials, and attachments to headers.
Tabung temperatur metal tergantung pada temperatur uap air dan gas yang bersebelahan;
ukuran, ketebalan, dan material tabung; keterhantaran termal yang metal; pemindahan
kalor film uap air menilai; keseluruhan panas masuk. Pembalasan ke aliran bahang
melalui/sampai yang metal pada umumnya sangat sedikit dibanding yang ke seberang
batang memfilmkan, tabung yang diangkat temperatur metal tiba terutama semata kepada
turun temperatur yang tinggi ke seberang uap air memfilmkan. Suatu peningkatan di
(dalam) uap air [itu] masa mengalir, memperoleh atas biaya suatu jatuh tekanan lebih
tinggi, akan meningkat/kan tingkat tarip perpindahan film uap air [itu] dan ber/kurang
kedua-duanya gradien temperatur ke seberang uap air memfilmkan dan temperatur
permukaan metal yang (di) luar. Therefor, praktek disain baik mendikte penggunaan jatuh
tekanan uap air dapat dipraktekkan yang paling tinggi dalam rangka memperkecil tabung
temperatur metal dan kebutuhan akan berkualitas tinggi allowy mterials.
14 Boiler Classification

Pinjaman harus dibuat untuk distribusi tidak merata yang mungkin kedua-duanya uap air
dan arus gas di (dalam) menghitung tabung temperatur metal. Kecuali jika ada kondisi-
kondisi pengecualian, [itu] adalah biasa untuk mempertimbangkan suatu total distribusi
tidak merata 20% 0n sisi gas. Pada sisi uap air, suatu aclculate tidak menyeimbangkan,
yang mana [adalah] depent tabung dan pengaturan serudukan/palu air, digunakan.
Tabung yang paling tinggi temperatur metal pada umumnya ancountered [adalah] suatu
tabung yang bergelombang yang minimum persen dari uap air mengalir dan yang
menerima sekitar 110% tentang rata-rata arus gas.
Dari sudut pandang pemindahan kalor, [itu] adalah diinginkan untuk menggunakan suatu
arus yang berlawanan uap air dan produk combution dalam rangka meningkat/kan
temperatur [itu] yang diferensial antar[a] uap air dan gas dan [dengan] begitu mengurangi
yang diperlukan jumlah panas yang absorbsing permukaan. Bagaimanapun, dengan
temperatur uap air tinggi yang ini boleh mengakibatkan tabung berlebihan temperatur
metal yang terbesar jumlah panas akan [jadi] ditransfer untuk tabung itu yang membawa
uap air temperatur yang paling tinggi. Therefor, Arus searah adalah sering ussed uap air
yang ter]akhir lewat. Suatu kecil jumlah bidang yang memanaskan tambahan akan
diperlukan untuk mengganti kerugian untuk penggunaan suatu arus
searah; bagaimanapun, suatu tabung campuran logam bernilai lebih rendah dapat
digunakan.
Biasanya, tabung terikat kasih sayang dengan serudukan/palu air dengan bergulung ketika
uap air temperatuers di bawah 850 F, dan dipateri di atas temperatur ini. Jika, becouse
temperatur atau berniat, [itu] adalah diperlukan untuk memateri/menyatukan tabung [itu]
kepada headres, pertimbangan khusus harus diberikan kepada material [itu] dan metoda
mengelas. Material serupa menyajikan sedikit masalah; bagaimanapun, material berlainan
digunakan tabung dan serudukan/palu air. berbagai kesulitan temu mengelas tabung ke
serudukan/palu air diperkecil dengan pembuatan tabung " safe-ended". Suatu safe-endes
adalah suatu bagian tabung [yang] pendek/singkat suatu material kompatibel dengan
serudukan/palu air nya, yang memudahkan bidang yang mengelas. berlainan semakin sulit
Materi/Menyatukan antar[a] tabung dan yang safe-ended dibuat di bawah kondisi-kondisi
dikendalikan di (dalam) toko itu

h. Sirkulasi
Bank tabung air boiler dan tungku-dinding. Karakteristik peredaran waterwalls tungku dan
bank boiler tabung ditentukan oleh prosedur yang sama dan, karena rasio air-uap
berkurang dengan rating meningkat, karakteristik yang harus ditetapkan untuk peringkat
contempiated maksimum.
Considerations In The Selection Of a Boiler 15

Dalam menganalisis sirkulasi boiler, dapat diasumsikan bahwa setiap sistem beredar
adalah, pada dasarnya, U-tube [8,20]. Bagian riser dari tabung-U adalah bagian dari tube
bank di mana aliran uap dan air ke atas sebagai panas diterapkan. Bagian downcomer
bagian atas kolom terdiri dari tabung dipanaskan atau bagian-bagian dari banksin tabung
yang penyerapan panas yang lebih rendah daripada di bagian riser. Karena perbedaan
kepadatan fluida, tabung dipanaskan dapat bertindak sebagai downcomers untuk bagian
riser dan ada zona transisi yang pasti antara dowencomers dipanaskan dan tabung riser,
lokasi yang bervariasi dengan perubahan di tingkat pembakaran boiler.
Dalam analogi U-tube, ada intianlly bidang tekanan vertikal pada bottm di mana tekanan
yang diberikan oleh kaki air panas dan dingin adalah sama. Seperti panas diterapkan dan
beginto air beredar, resistensi terhadap aliran ditemui. Dengan demikian, pada bidang
tekanan hipotetis sama dalam drum air yang lebih rendah, atau header, tekanan sesuai
dengan aliran air melalui downcomers adalah ti sama dengan produk dari kepala air di
penambah dan kerapatannya minus resistensi terhadap aliran. Tekanan harus
menyeimbangkan produk dari kepala air di anak tangga dan kepadatan nya ditambah
resistensi terhadap aliran. Dengan menyamakan kedua jumlah dan pemecahan untuk
kerugian gesekan pada downcomers, terbukti bahwa kerugian gesekan ti downcomers
adalah sama dengan produk dari kepala air dan perbedaan dalam kepadatan downcomer
bagian atas kolom dan anak tangga, minus rugi gesekan anak tangga - kuantitas dikenal
sebagai kepala sirkulasi bersih yang tersedia [3].
Dalam analisis sirkulasi kebanyakan uap yang dihasilkan dalam tabung riser dihitung dan
aliran air-uap, serta kepala avaible bersih, kemudian ditentukan untuk rasio air-berbagai
uap. Dalam menganalisis karakteristik sirkulasi, adalah costumary untuk grafis plot baik
kerugian gesek downcomer bagian atas kolom dan kepala sirkulasi bersih yang tersedia
untuk aliran air-uap diasumsikan campuran. Seperti yang ditunjukkan oleh Gambar. 31,
aliran di mana kepala tersedia minus resistensi terhadap aliran melalui baffle uap sama
resistensi terhadap aliran downcomer bagian atas kolom adalah yang diperlukan untuk
menyeimbangkan sistem peredaran darah. Dari arus pada titik keseimbangan persentase
stean oleh volume pada bagian atas tabung riser dapat dihitung.
Persentase uap dengan volume pada bagian atas tabung riser harus seperti untuk mencegah
overheating dari tabung. Jika kuantitas gthge berlebihan, sistem sirkulasi harus dirancang
ulang untuk menyediakan downcomers tambahan, atau ukuran dan kontur downcomers
muast diubah untuk mengurangi resistensi terhadap aliran. Ini juga mungkin perlu untuk
mengubah lokasi, ukuran, dan kontur dari tabung bopiler untuk mendistribusikan
penyerapan panas dan mengurangi hambatan aliran.
16 Boiler Classification

Dalam sistem sirkulasi memuaskan, jumlah yang cukup air harus diberikan untuk setiap
pon uap yang dihasilkan. Karena itu, jika persentase uap dengan volume pada keluar dari
tabung riser digunakan sebagai kriteria desain, perlu untuk memvariasikan
persentase diijinkan sebagai perubahan tekanan sejak persentase uap dengan volume akan
meningkat karena tekanan berkurang karena volume spesifik peningkatan uap. boiler Naval
biasanya dirancang untuk rasio air-uap (berat atau air / berat uap melewati tabung
pembangkit tenaga listrik) berkisar antara 5,0, dan 10,0 dan unit pedagang biasanya jatuh
pada kisaran 15,0-20,0 pada tarif kelebihan beban operasi. Lower air-uap rasio yang
digunakan pada boiler angkatan laut dalam rangka untuk mengurangi ukuran boiler dan
berat dengan meminimalkan persyaratan downcomer bagian atas kolom.

i. Eksternal dan internal downcomers dipanaskan.


Dengan peringkat evaporatif konservatif, downcomers eksternal yang diperlukan untuk
hanya bagian-bagian dari boiler di mana tabung tidak dapat bertindak sebagai downcomers
(baris tabung tunggal membentuk batas tungku, sebuah bank tabung dangkal dipasang
antara dua tungku, atau bank tabung melindungi superheater dari dua tungku).
Jika downcomers diperlukan untuk bank tabung utama, mereka biasanya terletak di luar
bank tabung meskipun pengaturan tersebut membutuhkan drum boiler lagi. Penggunaan
downcomers internal dipanaskan meminimalkan drum panjang dan menghilangkan tabung
di bank boiler utama, namun tidak dipanaskan internal downcomers usuallyenter steam
drum pada tingkat air yang tinggi dan mereka mungkin kehilangan air selama berat
gulungan atau pengurangan sengaja di tingkat air. Selanjutnya, penggunaan internal
downcomers tabung dipanaskan mempersulit pengaturan bank, meningkatkan perlawanan
terhadap aliran gas, dan mengurangi permukaan boiler menyerap panas. transfer panas
untuk downcomers internal dapat meminimalkan dengan pelat menggunakan, stud-tabung,
atau baffle bersirip-tabungperlindungan.

Harrington,L Roy. (1992). Marine Engineering, The Society Of Naval Architects And Marine
Engineering, ISBN, United State of America.
Susanto, heru. (2008). Analisis Efisiensi Sistem Bahan Bakar Pada Boilerpipa Api Menggunakan
Bahan Bakar Solar Dan Gas. Universitas Mercu Buana. Jakarta
Ganapathy, V. (2003). Industrial Boilers and Heat Recovery Steam Generators. Marcel Dekker
Inc. ISBN, New York, USA

Anda mungkin juga menyukai