PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM TERHADAP
PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SAMBILOTO
(Andrographis paniculata, Nees)
Siti Fatimah!, Budi Meryanto Handarto?
1. Dosen Jurusan Agrockoteknologi Fak. Pertanian Unijoyo
2. Mahasiswa Jurusan Agroekoteknologi Fak. Pertanian Unijoyo
Abstract
‘The objective of this study was to examine the eet of media composition on tbe growth and el of
Anirographspaniuota, Nos. The esearch was aranged ina complete random design vith 3 ueamens;
(cit mito compos, PL {0
‘compos Each tremens pia for $time.
5 si: compos), P2 (1
Toil: compes), and P3 = Isl
“he sult showed that media composition nueed sipiicaly onthe plan height at 109, 116 123, an
102 days afer planing. The eatere of 2 gaved the highest lat hejght, branch number.
number. The tes and dy weight of plant as highest at 2.
es the highest es
reat
sconce fat recom compostion of
Kes words Kata kul compost, sambiloto (Anhograph pnt Ness), remus wert)
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Indonesia —merupakan salah satu
negara yang memiliki Keanskaragaman hays
yang cucup besar, hal in disebabkam Karena
letak geourafis Indonesia beroda si dacrah
twopis. Dari 30.000 jenis tanaman yang ada,
Iebih dari 2.500 jenis merupakan tumbuhan
borRhasit obat yang telah banyak éigunakan
leh nenek moyang. sebagai ramuan obat
tragisional_ untuk menyembukakan.berbouai
rmacam penyakit, Namun lai perdazangan
bat alam Indonesia masihjauh ketinggaan
perkiraan bara mencapaisekitar Rp 400 milyar
stay ckivalensi dengan US $50 ja,
Sebenarnya potensi dan peluang
pengembangan obat lami saat ini masih
‘erbuka lear. pala dengan betkembangnya
berhagai macam teknologi yang ada di reparae
negara maju membuat perkembangan volume
bat lami dibeberapa negara pasar dunia
cenderung.meningkat Obat lami tersebut
Aisajkan dalam bent pil, minuman sega
kepsel (Supriatna, 2002), Di Amerika Seikat
Lingkat pertumbuban pasar obat alam tahun
1993-1099 ratarata sebesar 12%, di Eropa
12%, di Jepang 15% dan d Asia Tenggara
Sebesar 12%, Nila penjualan toa obat alam
lebih dari US $17 mya,
Sambiloto suéah kena
dikalangan masyarskat pengguna tanaman
Jas
133Pengaruh Komposisi Media
133-148
Grafik 3. Jumlah Daun pada berbagai umur pengamatan
Ars ts
Rata-rala jumlah daun pada umur
ppengamatan 74, 81, 88 HST tidak berbeda
nyata, hal ini disebabkan pada fase vegetatit
tersebut bahan organik pada kompos belum
terdckomposisisecara sempuma, schingga
‘unsur hara yang ada belum dapat dimanfaatkan
olch tanaman, Sedangkan pada
ppengamatan 109 dan 116 HST tidak berbeda
ayata, hal ini disebabkan pada. saat fase
vvegetatif pembentukan daun yang akan tumbuh
terhambat atau terhalang oleh tunas yang ada
i pucuk dan mengakibatkan—batang
‘memanjang tinggi tanaman pada umur
‘pengamatan tersebut meningkat. Peningkatan
jumlah daun sangat dipengaruhi oleh unsur
retrgen, fosfor dan kalium selain fakior
lingkungan seperti subu dan cahaya, Hal ini
juga tidak terlepas dari fungsi ketiga unsur
tersebut bagi tanaman, yaitu dapat memacu
pertumbuban,
Unsur netrogen dapat _memperbaiki
‘pembelahan sel dan pembentukan bunga, unsur
Kealium dapat mengaktifhan enim dan
rmelanearkan proses penyerapan unsur bara
(Haryadi, 1986), Hara yang ada dalam tanah
‘akan terangkut mengikuti aie yang terserap
‘leh akar tanaman. Kemampuan atau daya
hhisap matriki partkel tana sangat elas
‘mempengaruhijumlah air tersedia, Faktor-
faktor yang mempengaruhi hal terscbut selain
tekstur tanah adalah struktur dan ketersediaan
Dahan organik tana.
Struktur tanah merupakan penyusunan
ppartikel primer tanah seperti pasir, debu dan
liat yang membentuk agregat. Struktur
rmemodifk
1m pengaruh tekstur dalam
‘nubungannya dengan kelembaban, porostas,
tersedianya unsur hara, kegiatan jasad hidup
ddan pertumbuhan kar. Struktur_tanah
‘grumosol didominasi oleh fraksi lia, Semakin
tinggi kadar Fiat maka kapasitas tukar kation
(TK) akan semakin bak (Hakim etal, 1986),
KTK tanah yang semakin baik akan mampu
‘menjerap ara lebih baik, schingga unsur
tersedia bagi pertumbuhan tanaman akan lebih
baik pula,
Deposit bahan organik dalam bentuk
ompos dalam tanah akan mempengaruhi
\eshadap pertumbuhan tanaman sebagai bahan
asupan dasar dalam proses pembentukan sel-
142