FISIKA DASAR 1
LABORATORIUM FISIKA
UNIVERSITAS PAMULANG
2017
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar....................................................................................................................iv
BAB I .................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................................... 1
Latar Belakang................................................................................................................. 1
BAB II ................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ..................................................................................................................... 3
1. Sejarah Teknik Industri di Indonesia ....................................................................... 3
2. Bidang Keahlian Teknik Industri .............................................................................. 5
3. Kebijakan pemerintah tentang teknik industri ....................................................... 7
4. Peranan dan fungsi teknik industry dalam pembangunan nasional ..................... 10
BAB III ................................................................................................................................ 14
PENUTUP ........................................................................................................................... 14
3.1 Kesimpulan ........................................................................................................ 14
3.2 Saran ................................................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 15
ii
iii
Kata Pengantar
Kami bersyukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-
Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Kami membuat makalah ini dalam rangka membahas mengenai hal-hal
yang perlu diketahui tentang pengantar teknik industri. Makalah ini kami buat
dengan menggunakan pencarian data, observasi, dan juga dari berita mengenai
peranan tekinik industry terhadap Indonesia maupun pembangunan nasioanl.
Selama proses pembuatan makalah ini, kami sangat berterima kasih atas
bantuan dari orang-orang di sekitar kami. Kami berterima kasih kepada bapak
Pujiman bin Martowardoyo selaku Dosen pembimbing kami. Kami juga berterima
kasih kepada teman-teman dan keluarga yang telah memberi dukungan, dan juga
membantu memberi ide kepada kami. Tak lupa, kami juga berterima kasih kepada
orang-orang hebat yang telah menulis data ataupun artikel, di mana tulisan Anda
sekalian kami jadikan referensi bagi karya makalah kami ini.
Makalah ini kami buat secara sistematis agar pembaca dapat mengetahui
sekilas kemajuan Indonesia dari teknk industri. Oleh sebab itu, kami berharap agar
pembaca dapat memperoleh informasi yang berguna bagi kehidupan berbangsa
dan bernegara. Kami sangat berharap agar pembaca memperoleh banyak manfaat
dari makalah ini.
Akhir kata, tiada gading yang tak retak, kritik dan saran yang membangun
akan kami terima dengan senang hati.
Penulis
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
1
1.4 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Teknik Industri.
2. Untuk lebih memahami tentang Perkembangan Teknik Industri.
1.5 Manfaat
Bagi Peneliti : Untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Teknik
Industri, mengetahui banyak hal Perkembangan Teknik Industri.
Bagi Pembaca :Untuk mengetahui tentang Perkembangan Teknik
Industri.
Bagi Universitas : Sebagai koleksi perpustakaan dan sebagai referensi
bagi mahasiswa dan dosen-dosen yang mengajar dibidang tersebut.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Pada saat itu, dalam menjalankan profesi sebagai sarjana Teknik Mesin
dengan tugas pengoperasian mesin dan fasilitas produksi, tantangan utama yang
3
mereka hadapi ialah bagaimana agar pengoperasian itu dapat diselenggarakan
dengan lancar dan ekonomis. Jadi fokus pekerjaan sarjana Teknik Mesin pada saat
itu ialah pengaturan pembebanan pada mesin-mesin agar kegiatan produksi
menjadi ekonomis, dan perawatan (maintenance) untuk menjaga kondisi mesin
supaya senantiasa siap pakai.
Pada awal tahun 1958, mulai diperkenalkan beberapa mata kuliah baru di
Departemen Teknik Mesin, diantaranya : Ilmu Perusahaan, Statistik, Teknik
Produksi, Tata Hitung Ongkos dan Ekonomi Teknik. Sejak itu dimulailah babak
baru dalam pendidikan Teknik Mesin di ITB, mata kuliah yang bersifat pilihan itu
4
mulai digemari oleh mahasiswa Teknik Mesin dan juga Teknik Kimia dan
Tambang.
Sementara itu pada sekitar tahun 1963-1964 Bagian Teknik Mesin telah
mulai menghasilkan sebagian sarjananya yang berkualifikasi pengetahuan
manajemen produksi/teknik produksi. Bidang Teknik Produksi semakin
berkembang dengan bertambahnya jenis mata kuliah. Mata kuliah seperti : Teknik
Tata Cara, Pengukuran Dimensional, Mesin Perkakas, Pengujian Tak Merusak,
Perkakas Pembantu dan Keselamatan Kerja cukup memperkaya pengetahuan
mahasiswa Teknik Produksi.
Pada dasarnya, ilmu Teknik Industri dapat dibagi ke dalam tiga bidang
keahlian, yaitu Sistem Manufaktur, Manajemen Industri, dan Sistem Industri dan
Tekno Ekonomi.
Sistem Manufaktur
5
Sistem Manufaktur adalah sebuah sistem yang memanfaatkan
pendekatan teknik industri untuk peningkatan kualitas, produktivitas, dan
efisiensi sistem integral yang terdiri dari manusia, mesin, material, energi,
dan informasi melalui proses perancangan, perencanaan, pengoperasian,
pengendalian, pemeliharaan, dan perbaikan dengan menjaga keselarasan
aspek manusia dan lingkungan kerjanya. Jenis bidang keilmuan yang
dipelajari dalam Sistem Manufaktur ini antara lain adalah Sistem Produksi,
Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Pemodelan Sistem, Perancangan
Tata Letak Pabrik, dan Ergonomi.
Manajemen Industri
6
3. Kebijakan pemerintah tentang teknik industri
a. Pembentukan Modal
Penekanan yang dilakukan dalam hal ini adalah pembangunan
sektor industri yang mengandalkan nilai keunggulan komparatif yang
terkandung dalam sumber daya yang dimiliki bangsa Indonesia dalam
7
rangka pembentukan modal untuk membiayai tahap pembangunan
berikutnya.
Industri yang dikembangkan Pada dasarnya untuk meningkatkan
nilai tambah dari hasil-hasil industri primer untuk dijadikan bahan baku
barang setengah jadi atau barang-barang konsumsi. Industri semacam ini
telah berkembang baik untuk memenuhi pasaran dalam negeri maupun
luar negeri.
Contoh : Industri LNG minyak pertambangan.
Dalam rangka pemupukan dana pembangunan. industri yang
bertujuan ekspor tersebut merupakan industri yang memegang peranan
penting. Oleh karena itu usaha-usaha pengembangan teknologi serta
efisiensi produksi perlu terus dilakukan dan dikembangkan agar
keunggulan komparatif yang dimiliki oleh sumber daya alam tersebut
dapat dikembangkan atau setidak tidaknya dapat dipertahankan.
b. Pembangunan Manusia
Salah satu sumber daya yang kita miliki yang sekaligus juga
menjadi tujuan pembangunan kita adalah manusia itu sendiri. sedangkan
pembangunan industri yang didasarkan atas sumber daya manusia itu
sendiri dapat dibedakan dari segi kedudukan/fungsinya, yaitu :
Manusia sebagai konsumen/pemakai hasil industri.
Penekanan yang dilakukan disini adalah pengembangan sektor
industri yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan rakyat banyak. Jadi
industri Yang dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan tersebut harus
benar-benar memenuhi syarat bahwa jumlah dan kualitas yang memadai
serta harga yang terjangkau oleh masyarakat.
Contoh : industri pangan. sandang papan kesehatan dan pendidikan.
Manusia sebagai tenaga kerja/Pelaksana proses produksi.
Penekanan yang dilakukan dalam hal ini adalah pengembangan
sektor yang mampu menciptakan dan memperluas lapangan kerja (industri
padat karya). Untuk mendorong dan memperluas lapangan kerja tersebut,
8
seyogyanya perlu diberikan insentif atau setidak-tidaknya diberi
keringanan-keringanan bagi industri yang mempunyai invesment per
labornya rendah. Hal tersebut dimaksudkan mengingat tersedianya tenaga
kerja yanp berlimpah dan relatif murah merupakan salah satu keunggulan
komparatif yang kita miliki saat ini. Dengan demikian diharapkan tenaga
kerja di kedua sektor tersebut banvak terserap.
Manusia sebagai pembawa teknologi.
Pembangunan industri merupakan bagian dari pelaksanaan
pembangunan dalam rangka mencapai sasaran pembangunan jangka
panjang yaitu struktur ekonomi yang seimbang dimana terdapat
kemampuan dan kekuatan industri yang maju yang didukung oleh
kemampuan dan kekuatan pertanian yang tangguh.
Dalam rangka mentransformasikan bangsa dan negara kita menjadi
negara industri pada era tinggal landas nanti dan dikaitkan dengan fungsi
manusia sebagai pembawa teknologi maka pembangunan industri
dimaksud lebih dititik beratkan pada industri manufaktur. Penekanan yang
dilakukan disini ialah pengembangan sektor industri yang tercakup dalam
strategi transformasi industri dan teknologi (5 prinsip 4 tahap dan delapan
wahana industri) dalam rangka meningkatkan keterampilan bangsa dan
sekaligus menguasai teknologi.
Mengingat penguasaan dan pengembangan teknologi ditentukan
oleh manusia itu sendiri berarti penguasaan dan pengembangan yang
dimaksud tak lain adalah usaha pembinaan manusia menjadi lebih terampil
dan bermutu. Pada dasarnya penguasaan teknologi ini menibulkan bukan
hanya tenaga terampil saja tetapi juga dana dan waktu.
9
dari keterkaitan baik antar industri itu sendiri dengan kegiatan ekonomi
lainnya.
Contohnya : - Bauxit - Alumina -.-Aluminium.
Industri gula dengan sektor pertanian tebu.
Industri gula yang didirikan tersebut tidak melihat kepada kelayakan
ekonominya sematamata tetapi juga untuk melindungi petani tebu yang
sudah ada.
10
dengan metode pendekatan sistem dimana segala keputusan yang diambil
juga selalu didasarkan pada aspek teknis (engineering area) dan aspek non-
teknis. Wawasan Tekno-Sosio-Ekonomi akan mewarnai penyusunan
kurikulum pendidikan Teknik Industri dan merupakan karakteristik yang
khas yang menggambarkan ciri keunggulan serta membedakan disiplin ini
dengan disiplin-disiplin keteknikan yang lainnya.
Sebegitu luas ruang lingkup yang bisa yang bisa digapai oleh profesi
Teknik Industri seringkali membuat kesulitan tersendiri didalam
memberikan identitas yang jelas dan tegas mengenai apa yang sebenarnya
bisa dikerjakan oleh profesi ini. Untuk menghilangkan keragu-raguan dan
menyamakan persepsi maupun peran yang bisa dikerjakan oleh profesi
Teknik Industri ini, maka IIE (Institute of Industrial Engineers) telah
mendefinisikannya sebagai berikut :
Industrial engineering is concerned with the design, improvement and
installation of integrated system of people, information, equipment and
energy. It draws upon specialized knowledge and skills in the
mathematical, physical and social sciences together with the principles and
methods of analysis and design to specify, predict And evaluate the results
to be obtained from such system
Berdasarkan definisi yang telah diformulasikan oleh IIE tersebut diatas,
dapat dibuat sebuah kesimpulan bahwa misi dan peran disiplin Teknik
Industri pada hakekatnya bisa dikelompokkan kedalam tiga topik yang
selanjutnya bisa dipakai sebagai landasan utama pengembangan disiplin
ini; yaitu pertama, berkaitan erat dengan permasalahan-permasalahan yang
menyangkut dinamika aliran material yang terjadi di lantai produksi.
Disini akan menekankan pada prinsip-prinsip yang terjadi pada saat proses
transformasi seringkali juga disebut sebagai proses nilai tambah dan aliran
material yang berlangsung dalam sistem produksi yang terus berkelanjutan
sampai meningkat ke persoalan aliran distribusi dari produk akhir (output)
menuju ke konsumen. Topik kedua berkaitan dengan dinamika aliran
informasi. Persoalan pokok yang ditelaah dalam hal ini menyangkut aliran
11
informasi yang diperlukan dalam proses pengambilan keputusan
manajemen khususnya dalam skala operasional. Hal-hal yang berkaitan
dengan perencanaan produksi agregat, pengendalian kualitas, dan berbagai
macam problem manajemen produksi/operasional akan merupakan kajian
pokoknya. Selanjutnya topik ketiga cenderung membawa disiplin Teknik
Industri ini untuk bergerak kearah persoalan-persoalan yang bersifat
makro-strategis. Persoalan yang dihadapi sudah tidak lagi bersangkut-paut
dengan persoalan-persoalan yang timbul di lini aktivitas produksi ataupun
manajemen produksi melainkan terus melebar ke persoalan sistem
produksi/industri dan sistem lingkungan yang berpengaruh signifikan
terhadap industri itu sendiri. Topik ketiga ini cenderung membawa disiplin
teknik industri untuk menjauhi persoalan- persoalan teknis (deterministik-
fisik-kuantitatif) yang umum dijumpai di lini produksi (topik pertama) dan
lebih banyak bergelut dengan persoalan non-teknis (stokastik-abstraktif-
kualitatif). Berhadapan dengan problematika yang kompleks, multi-
variable dan/atau multi-dimensi; maka disiplin Teknik Industri akan
memerlukan dasar kuat (dalam bidang keilmuan matematika, fisika,
maupun social-ekonomi) untuk bisa memodelkan, mensimulasikan dan
mengoptimasikan persoalan-persoalan yang harus dicarikan solusinya.
Begitu luasnya ruang lingkup yang bisa dirambah untuk mengaplikasikan
keilmuan Teknik Industri jelas akan membawa persoalan tersendiri bagi
profesional Teknik Industri pada saat mereka harus menjelaskan secara
tepat what should we do and where should we work ? Pertanyaan ini
jelas tidak mudah untuk dijawab secara memuaskan oleh mereka yang
masih awam dengan keilmuan Teknik Industri. Kenyataan yang sering
dihadapi adalah bahwa seorang profesional Teknik Industri sering
dijumpai berada dan sukses bekerja dimana-mana mulai dari lini
operasional sampai ke lini manajerial. Seorang professional Teknik
Industri seringkali membanggakan kompetensinya dalam berbagai hal
mulai dari proses perancangan produk, perancangan tata-cara kerja sampai
dengan mengembangkan konsep-konsep strategis untuk mengembangkan
12
kinerja industri. Seorang professional Teknik Industri akan bisa
menunjukkan cara bekerja yang lebih baik, lebih cerdik, lebih produktif,
dan lebih berkualitas. Seorang professional Teknik Industri bisa
diharapkan sebagai problem solver untuk membuat sistem produksi bisa
dioperasikan dan dikendalikan secara lebih efektif, nyaman, aman, sehat
dan efisien
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas kesimpulan yang dapat diambil adalah :
3.2 Saran
Kami sangat menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu kami sangat mengharap kritik dan saran yang membangun dari
para pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini aga menjadi lebih baik.
14
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Teknik_industri
httpEmerson, Howard P. and Douglas C.E., Naehring. Origins of Industrial
Engineering: The Early Years of a Professions. Atlanta, Norcross-Georgia:
Industrial Engineering & Management Press, II, 1988.
Istiyanto, Imam. Masa Depan Teknik Industri: Perubahan dan Tantangan. Jurnal
Teknik dan Manajemen Industri Ikatan Sarjana Teknik dan Manajemen Industri
Indonesia (ISTMI) Vol. 1 No. 2 Tahun
1987.://www.leapidea.com/presentation?id=11
15
16