PENDAHULUAN
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 20 Februari 2017 pukul
13.0016.00 WIB, dan bertempat di Laboratorium Biologi, Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Bengkulu.
Alat dan Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah jarum
franke/lancet pena spuit 1 cc, testube (eppendorf) 2.5 ml, gelas benda, kaca
penutup, kapas, tisu, tusuk gigi, killing bottle, mikroskop cahaya, bak bedah,
alcohol 70%, EDTA bubuk, pemulas Giemsa 3%, Kloroform, katak, Columba
livia (Burung merpati), Homo sapiens
Perbesaran 4X10
Perbesaran 10X10
\
Sel darah Aves (Columba livia)
Perbesaran 4X10
Perbesaran 10X10
Sel darah Mamalia (Homo sapiens)
Bidang Pandang 1
1. Neutrofil : 6
2. Eosinofil : 2
3. Basofil :-
4. Limfosit : 3
5. Monosit : 1
Bidang Pandang 2
1. Neutrofil : 5
2. Eosinofil : 1
3. Basofil :1
4. Limfosit : 2
5. Monosit : 1
Bidang Pandang 3
1. Neutrofil : 7
2. Eosinofil : -
3. Basofil :-
4. Limfosit : 2
5. Monosit : 1
Bidang Pandang 4
1. Neutrofil : 2
2. Eosinofil : -
3. Basofil :-
4. Limfosit : 3
5. Monosit : 2
Bidang Pandang 5
1. Neutrofil : 3
2. Eosinofil : -
3. Basofil :-
4. Limfosit : 4
5. Monosit : -
Bidang Pandang 6
1. Neutrofil : 4
2. Eosinofil : 1
3. Basofil :2
4. Limfosit : 1
5. Monosit : -
Bidang Pandang 7
1. Neutrofil : 5
2. Eosinofil : -
3. Basofil :-
4. Limfosit : 1
5. Monosit : 1
Bidang Pandang 8
1. Neutrofil :
2. Eosinofil :
3. Basofil :
4. Limfosit :
5. Monosit :
Bidang Pandang 8
1. Neutrofil :
2. Eosinofil :
3. Basofil :
4. Limfosit :
5. Monosit :
Bidang Pandang 9
1. Neutrofil :
2. Eosinofil :
3. Basofil :
4. Limfosit :
5. Monosit :
4.2 Hemogram Leukosit Manusia
4.3 Perhitungan
46
% Neutrofil = 100% = 51.1%
90
4
% Eosinofil = 100% = 4.44%
90
4
% Basofil = 100% = 4.44%
90
23
% Limfosit = 100% = 25.55%
90
8
% Monosit = 100% = 8.88%
90
Penggunaan Metode Oles (Smear) dalam Praktikum kali ini karena
pembuatannya yang mudah hanya menggunakan satu pewarnaan fiksatif saja yaitu
giemsa. Praktikun pertama yaitu mem edakan antara sel darah amfibi, aves, dan
mamalia. Kedua menghitung leukosit dari sel darah manusia. banyak digunakan
beberapa bahan dan alat dalam metode ini, seperti Metil alkohol berfungsi sebagai
larutan fiksatif yaitu mematikan sel tanpa merusak komponen-komponen darahnya,
pewarna giemsa agar menyerap bagian-bagian darahnya. Perendaman selama 30
menit agar warnanya terserap dengan baik dan perparat yang telah diwarnai dicuci
dengan air mengalir selama 5 menit agar hilang bekas pewarna sehingga mudah
diamati dengan mikroskop.
Percobaa Pertama, Hasil pengamatan memebuat sediaan darah dengan metode
oles (smear) ketika diperoleh hasil dari pengamatan sel darah amfibi, aves dan
mamalia menggunakan mikroskop dan diperoleh hasil yang cukup menarik, Hanya
sel darah merah pada Mamalia saja yang tidak memiki inti sel. Mamalia memiliki inti
sel karena sruktur mamalia paling kompleks dibandingkan dengan hewan lain.
Struktur yang kompleks ini membutuhkan berbanding lurus dengan kebutuhan nutrisi
sel tersebut. Semakin kompleks struktur jaringan, semakin kompleks juga kebutuhan
nutrisinya termasuk pengangkutan oksigen keseluruh struktur tubuh. Untuk
memenuhi kebituhan nutrisi dan oksigen pada struktur yang komplek inilah
diperlukan sistem angkut yang efektif dan efisien. Struktur eritrosit tanpa inti dan
organel lain ini memberi ruang untuk lebih banyak mengangkut oksigen. Makna dari
tidak adanya inti sel pada sel darah merah pada mamalia adalah merupakan bentuk
adaptasi sistem transportasi pada organisme yang kompleks. Tidak adanya inti sel ini
memberikan keuntungan pada organisme tersebut sebagai alat transportasi oksigen
keseluruh tubuh secara efektif dan efisien. Tidak adanya nukleus memberi ruang
cukup banyak untuk pengangkutan oksigen, juga menjadikan struktur eritrosit
menjadi bikonkaf sehingga jarak tepi ke pusat sel menjadi lebih pendek dalam hal ini
dapat mempercepat pertukaran oksigen dari sel darah merah ke jaringan.
Sedangkan pada aves dan amfibi Tidak adanya nukleus pada sel darah merah
berakibat sel darah merah tidak mampu melakukan pembelahan sel (mitosis), sintesis
protein. Bahkan umur sel darah merah pun rata-rata hanya 120 hari, selanjutnya
dirombak di hati dan sebagian protein kembali menuju sumsum tulang merah untuk
digunakan pada proses pembentukan sel darah merah baru.sebuah atau beberapa
komponen struktur tersebut tidak berpengaruh atas penamaan sebuah sel asalkan
masih bisa menjalankan funsinya. Setiap sel terdeferensiasi bahkan sampai ekstrim
tidak memiliki struktur terpenting dari sel itu seperti nukleus.
Saat pengambilan darah mamalia digunakan darah manusia digunakan sebagai
preparat karena lebih mudah dan sesuia dengan tujuan asli preparat apusan yang
pertama kali adalah untuk mengidentifikasi adanya penyakit malaria. Diambil tetesan
darah kedua karena mengandung darah yang segar, Pemilihan jari manis karena jari
tersebut mengandung banyak komponen-komponen darah dan lebih mudah
menggumpal sehingga bisa secepatnya dilihat golongan darahnya. Pemakaian jarum
lancet berguna untuk menyobek kulit dan mengalirkan darah yang akan dijadikan
preparat apusan. Darah manusia digunakan sebagai preparat karena lebih mudah dan
sesuia dengan tujuan asli preparat apusan yang pertama kali adalah untuk
mengidentifikasi adanya penyakit malaria.
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
1. Mahasiswa harus memahami terlebih dahulu langkah kerja sebelum
melaksanakan praktikum
2. Praktikan harus mendengarkan arahan dari soden dan Asisten dosen dengan
baik
3. Praktikan harus melakukan langkah demi langkah percobaan dengan hati-hati
4. Praktikan harus menjaga kebersihan dan ketertiban saat praktikum
DAFTAR PUSTAKA
Mallo, Pricilia Yelana, Sherwin R.U. A. 2000. Rancang Bangun Alat Ukur Kadar
Hemoglobin dan Oksigen Dalam Darah dengan Sensor Oximeter Secara
Non-Invasive. Jurnal Kedokteran .UNSRAT. 28 (2), 91-100