Kelapa sawit merupakan salah satu jenis tanaman agro-industri yang dapat menghasilkan minyak dengan cara di ekstraksi dari daging buah kelapa sawit menjadi minyak kelapa sawit / Crude Palm Oil (CPO) dan dari inti kelapa sawit menjadi Crude Palm Kernel Oil (CPKO). PTP.Nusantara II Pagar Merbau adalah salah satu industri pengolah kelapa sawit yang memproduksi CPO. CPO merupakan hasil olahan daging buah kelapa sawit melalui proses perebusan Tandan Buah Segar (TBS), penebahan (thressing) dan pengepresan. Pada pabrik pengolahan kelapa sawit sangatlah diperlukan steam / uap. Uap akan dipergunakan dalam mendukung jalannya proses pengolahan kelapa sawit, mulai dari perebusan tandan buah segar pada unit sterilizer, pelumatan buah pada digester, unit pengeringan biji, unit klarifikasi, selain itu juga dipergunakan untuk pengerak turbin uap yang akan memutar generator sehingga menghasilkan sumber tenaga (arus listrik), Uap ini dihasilkan oleh boiler. Boiler merupakan suatu pesawat uap yang mampu menghasilkan uap dengan cara memberikan kalor hasil pembakaran pada sejumlah air sehingga berubah menjadi uap. Boiler sering juga disebut sebagai pesawat konversi yang mengkonversikan energi kimia dari bahan bakar menjadi energi panas. Jenis ketel uap yang digunakan di pabrik kelapa sawit (PKS) Pagar Merbau adalah boiler pipa air vertical, jenis TAKUMA type N-600 SA dengan kapasitas 20 ton/jam. Dasar dari terjadinya api (proses pembakaran) pada boiler merupakan pertemuan dari tiga (3) unsur yaitu bahan bakar (Fuel), panas (Heat), dan udara (Oxygen). Hal ini disebut juga tiga elemen dasar api. Bahan bakar yang digunakan di pabrik kelapa sawit Pagar Merbau ialah cangkang dan fiber. Mengingat limbah proses pengolahan kelapa sawit cangkang dan fiber masih memiliki kandungan kalor sehingga dimanfaatkan sebagai bahan bakar boiler untuk meningkatkan laba keuntungan pada perusahaan karena tidak membeli bahan bakar minyak bumi ataupun gas lagi namun demikian cangkang dan fiber harus diteliti terlebih dahulu agar mengetehui keefektifan sebagai bahan bakar boiler tanpa merusak kinerja dan kebutuhan uap pada proses kerja boiler tersebut, maka untuk itu kita harus mengetahui nilai kalor yang dihasilkan masing-masing dari cangkang dan fiber. Dari latar belakang diatas, penulis tertarik untuk mengambil judul tugas Karya Akhir tentang :
MENGHITUNG PERBEDAAN PANAS PEMBAKARAN BAHAN
BAKAR FIBER DAN CANGKANG PADA BOILER DI PTP.NUSANTARA II PAGAR MERBAU TANJUNG GARBUS.
1.2. Rumusan Masalah
1. Menghitung perbedaan nilai panas pembakaran yang diberikan cangkang dengan fiber ? 2. Berapakah bahan bakar cangkang dan fiber yang dibutuhkan boiler setiap jamnya ?
1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1. Tujuan Penelitian 1. Menghitung perbedaan nilai panas pembakaran dari cangkang dengan fiber untuk mengetahui yang mana paling besar untuk menghasilkan panas pembakaran. 2. Mengetahui jumlah bahan bakar cangkang dan fiber yang diperlukan setiap jamnya. 1.3.2. Manfaat Penelitian 1. Sebagai memperluas wawasan yang didapat di bangku kuliah dan diaplikasikan di dunia industri. 2. Dapat mempelajari dan mengetahui nilai kalor pembakaran dari bahan bakar cangkang dan fiber. 3. Dapat mengetahui jumlah bahan bakar yang digunakan untuk boiler untuk menghasilkan steam yang sempurna.