Anda di halaman 1dari 11

PEMBAHASAN

A. Himpunan Bilangan adalam matematik


1. Himpunan Bilangan Asli
Bilangan asli merupakan bilangan yang sering kita gunakan,
seperti untuk menghitung banyaknya pengunjung dalam suatu
pertunjukan seni atau banyaknya tamu yang menginap di hotel tertentu.
Bilangan asli sering pula disebut sebagai bilangan natural karena secara
alamiah kita mulai menghitung dari angka 1, 2, 3, dan seterusnya.
Bilangan-bilangan tersebut membentuk suatu himpunan bilangan yang
disebut sebagai himpunan bilangan asli. Dengan demikian, himpunan
bilangan asli didefinisikan sebagai himpunan bilangan yang diawali
dengan angka 1 dan bertambah satu-satu. Himpunan bilangan ini
dilambangkan dengan huruf A dan anggota himpunan dari bilangan asli
dinyatakan sebagai berikut.
Contoh:
bilangan asli kurang dari 10
A = { 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 }
Maksudnya yaitu himpunan bilangan asli yang kurang dari 10 adalah
dimulai dari 1 sampai 9.
Contoh:
himpunan bilangan asli kurang dari 15
A = { 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14 }
Maksudnya yaitu himpunan bilangan asli yang kurang dari 15 adalah
dimulai dari satu sampai dengan 14.
Contoh :
himpunan bilangan asli kurang dari 8
A = { 1, 2, 3, 4, 5, 6 , 7 }
Artinya bahwa himpunan bilangan asli yang kurang dari delapan adalah
dimulai dari satu sampai dengan tujuh.

1
2. Himpunan Bilangan Cacah
Dalam sebuah survei mengenai hobi siswa di kelas tertentu,
diketahui bahwa banyak siswa yang hobi membaca 15 orang, hobi jalan-
jalan sebanyak 16 orang, hobi olahraga sebanyak 9 orang dan tidak ada
siswa yang memilih hobi menari. Untuk menyatakan banyaknya anggota
yang tidak memiliki hobi menari tersebut, digunakan bilangan 0.
Gabungan antara himpunan bilangan asli dan himpunan bilangan 0 ini
disebut sebagai himpunan bilangan cacah. Himpunan bilangan ini
dilambangkan dengan huruf C dan anggota himpunan dari bilangan cacah
dinyatakan sebagai berikut:
C= {0, 1, 2, 3, 4,}.
a. Contoh Bilangan Cacah
Contoh bilangan yang termasuk ke dalam himpunan bilangan cacah
adalah :
{0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,...}
Dari contoh bilangan cacah tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa
bilangan cacah terbentuk dari himpunan bilangan asli dengan
menambahkan nol di depannya.
Bilangan cacah biasanya disimbolkan dengan huruf "C". sehingga
apabila kalian ingin menuliskan himpunan bilangan cacah serta
seluruh unsur bilangan cacah, kalian bisa menuliskannya sebagai
berikut:
C = {0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,1,0,11,12,...dst.}
b. Operasi penjumlahan pada bilangan cacah
Di dalam penjumlahan bilangan cacah, berlaku sifat-sifat:
sifat pertukaran, contohnya: a + b = b + a
sifat pengelompokkan, contohnya: (a + b) + c = a (b + c)
sifat identitas, contohnya: a + 0 = 0 + a
c. Operasi pengurangan bilangan cacah
Operasi pengurangan pada bilangan cacah merupakan kebalikan dari
operasi penjumlahan yang telah dijelaskan di atas.

2
contoh:
a - b = c sama dengan b + c = a (a harus lebih besar dari b)
a - b = b - a (bila keda bilangan nilainya sama, a = b)
di dalam pengurangan bilangan cacah tidak berlaku sifat identitas
kareNa a - 0 0 a
d. Operasi perkalian bilangan cacah
Konsep perkalian bilangan cacah dapat didefinisikan sebagai hasil
penjumlahan berulang-ulang dari bilangan cacah yang dikalikan,
misalnya: 3 x 4 = 4 + 4 + 4 sedangkan 4 x 3 = 3 + 3 + 3 + 3
Di dalam perkalian bilangan cacah juga berlaku sifat :
axb=bx
( a x b) x c = a x (b x c) => sifat pengelompokkan
a x 1 = 1 x a => sifat identitas
a x (b + c) = (a x b) + (a x c) => sifat distributif
e. Operasi pembagian bilangan cacah
Di dalam operasi pembagian bilangan cacah, berlaku konsep
pengurangan berulang, misalnya:
10 : 2 = 10 - 2 - 2 - 2 - 2 2
Hasil dari pembagian tersebut adalah jumlah pengulangan angka yang
dikurangkan, pada contoh di atas hasilnya adalah 5.
Seperti halnya di dalam operasi pengurangan bilangan cacah, di dalam
operasi pembagian ini jga tidak berlaku sifat-sifat pertukaran,
identitas, pengelompokkan, dan distributif.
Itulah pembahasan lengkap mengenai pengertian bilangan cacah
dan contohnya. Mulai sekarang pengetahuan kalian mengenai
bilangan cacah telah bertambah, semoga bermanfaat.
3. Himpunan Bilangan Bulat
Himpunan bilangan bulat adalah gabungan antara himpunan bilangan
cacah dan himpunan bilangan bulat negatif. Bilangan ini dilambangkan
dengan huruf B dan anggota himpunan dari bilangan bulat dinyatakan
sebagai berikut:

3
B= {, 3, 2, 1, 0, 1, 2, 3, }.
contoh :
1. 0 + 3 = 3
Dimana 0 dan 3 anggota bilangan bulat.
2. 2 + 5 = 7
Dimana 2, 5, 7 anggota bilangan bulat.
2. Sifat Komutatif ( pertukaran ) artinya jika kedua bilangan tersebut
ditukar posisinya maka hasilnya akan tetap sama.
a+b=b+a
contoh :
1. 2 + 3 = 3 + 2
5=5
2. -6 + 2 = 2 + (-6)
-4 = -4
3. Sifat asosiatif artinya jika dikelompokan dengan posisi yang berbeda,
hasilnya akan tetap sama.
(a+b)+c=a+(b+c)
Contoh :
1. ( 2 + 3 ) + 5 = 2 + ( 3 + 5 )
5+5=2+8
10 = 10

2. ( 7 + 4 ) + 2 = 7 + ( 4 + 2 )
11 + 2 = 7 + 6
13 = 13
4. Unsur Identitas artinya unsur penjumlahan sebab untuk setiap bilangan
bulat yang ditambahkan nol maka hasilnya akan tetap.
Contoh :
1. 2 + 0 = 2
2. 3 + 0 = 3
5. Penjumlahan 2 bilangan yang berlawanan ( invers )
Artinya jika dijumlahkan dengan inversnya maka hasilnya akan 0.
a + (-a ) = 0
contoh : 1. 5 + (-5) = 0
2. 6 + (-6) = 0

4
4. Himpunan Bilangan Rasional
Himpunan bilangan rasional adalah himpunan bilangan yang dapat
dinyatakan dalam bentuk p/q, dengan p, q B dan q 0. Bilangan
pdisebut pembilang dan q disebut penyebut. Himpunan bilangan rasional
dilambangkan dengan huruf Q. Himpunan dari bilangan rasional
dinyatakan sebagai berikut:
Q= | p, q B dan q 0 }
Contoh1 :
Bilangan bulat dan bilangan pecahan (dengan pembilang dan
penyebutnya bilangan bulat) adalah contoh bilangan rasional.
Penjelasan :
- Misal bilangan bulatnya adalah 3.
3 bisa diubah dalam bentuk pecahan : 3=31=62=93=.....
dengan pembilang dan penyebutnya bilangan bulat.
- Misal bilangan pecahannya adalah 25
25 termasuk bilangan rasional karena pembilang dan penyebutnya
bilangan bulat.
Contoh 2.
Bilangan desimal terbatas(berhingga) adalah contoh bilangan rasional.
Penjelasan :
Bilangan desimal terbatas(berhingga) maksudnya banyaknya angka
dibelakang koma terbatas. Misalkan :
- 0,3=310
- 1,56=156100
- 0,12456789=12456789100000000
yang mana semua pembilang dan penyebutnya adalah bilangan bulat.
Contoh 3.
Bilangan desimal tak terhingga berulang adalah contoh bilangan rasional.
Penjelasan :
Bilangan desimal tak terhingga berulang maksudnya banyaknya angka

5
dibelakang koma tak terhingga (biasanya diisi dengan titik-titik) dan
angka yang digunakan berulang terus menerus. Misalkan :
- 0,222222222...=29
- 0,14141414...=1499
- 0,125125125...=125999
yang mana semua pembilang dan penyebutnya adalah bilangan
bulat. Penjelasan lebih mendalam tentang bilangan desimal tak hingga
berulang akan dibahas lebih mendalam setelah contoh-contoh ini.
5. Himpunan Bilangan Irasional
Himpunan bilangan irasional adalah bilangan yang tidak dapat dinyatakan
dalam bentuk p/q dengan p, q B dan q 0. Contoh bilangan irasional
adalah bilangan desimal yang tidak berulang (tidak berpola), misalnya: ,
, e, log 2. Himpunan bilangan ini dilambangkan dengan huruf
I. Himpunan bilangan riil adalah gabungan antara himpunan bilangan
rasional dan himpunan bilangan irasional, yang dilambangkan dengan
huruf R. Hubungan antara bilangan riil dan bilangan-bilangan
pembentuknya dapat dinyatakan dalam diagram Venn.
Contohnya :
2, 3, 5
NB :
9 = 3, maka 9 bukan bilangan irrasional.
Contoh yang paling populer dari bilangan irasional ini adalah bilangan ,
akar 2 dan bilangan e.
Bilangan sebetulnya tidak tepat = 3.14, tetapi
= 3,1415926535. atau
= 3,14159 26535 89793 23846 26433 83279 50288 41971 69399 37510
Untuk bilangan akar2:
= 1,4142135623730950488016887242096. atau
= 1,41421 35623 73095 04880 16887 24209 69807 85696 71875 37694
80731 76679 73798..
dan untuk bilangan e:

6
= 2,7182818.

B. Himpunan bilangan Terbatas dan tidak terbatas


1. Himpunan bilangan Terbatas
Himpunan A dikatakan himpunan terbatas bila himpunan A
mempunyai batas di sebelah kiri saja disebut himpunan terbatas kiri. Dan
jika himpunan tersebut hanya mempunyai batas sebelah kanan disebut
himpunan terbatas kanan. Batas sebelah kiri juga disebut batas bawah
sedangkan batas sebelah kanan disebut batas atas.
Contoh :
P={0, 1, 2, 3}, mempunyai batas bawah 0 dan batas atas 4.
Q={x0<x<3, x R}, mempunyai batas bawah 0 dan batas atas 3.
Tetapi 0R dan 3Q.
Khusus untuk himpunan tak terbatas yang semesta pembicaraanya
bilangan real penulisan himpunanya dapat menggunakan notasi
interval.
Contoh :
A={x|0x5} dapat ditulis [0,5]
B={x0x5} dapat ditulis [0,5]
C={x|0x<5} dapat ditulis [0,5)
D={x|0<x<5} dapat ditulis (0,5)
Himpunan Tak Terbatas
Himpunan A dikatakan himpunan tak terbatas bila himpunan tersebut
tidak memiliki batas.
Contoh :
R={x|-~<x<+~, xR}
2. Himpunan bilangan tidak terbatas
Himpunan A dikatakan himpunan tak terbatas bila himpunan tersebut
tidak memiliki batas.
Contoh 1
R=

7
Menyelesaikan Operasi Himpunan
Relasi Antar-Himpunan
Gabungan Dua Himpunan
Gabungan dua himpunan A dan B yang dilambangkan dengan A B
adalah himpunan baru yang anggota-anggotanya terdiri dari semua
anggota A atau anggota B atau anggota kedua-duanya. A B dibaca A
gabungan B atau gabungan A dan B.
Jika dinyatakan dengan notasi pembentuk himpunan maka A B = , dan
jika dinyatakan dengan diagram Venn maka daerah yang diarsir
merupakan daerah A gabungan.
Diagram Venn A B
A B

Contoh 1.
Jika A =
B=
Maka A B =
Diagram Vennnya
A B
d
c
e
a

A B
Contoh 2.
Jika A = dan
B = berarti A B
Maka A B = = B

.B
.A
.5

8
.6
.2
.3 .1
.4
Diagram Vennnya
Gambar 2
A B A B=B
AB

9
MAKALAH
HIMPUNAN BILANGAN DALAM MATEMATIKA
DAN DAPAT MENGUNAKANYA

Diajukan Sebagai Salah Satu Tugas Terstruktur dalam Mata Kuliah


Pengantar Matematika

Disusun Oleh :
Kelompok 3
1. Elza Sahnia Putri
2. Rilly Aat Maja Julifra

Dosen Pembimbing:
Elfina Asmi, S.Pd

MAHASISWA PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH JURUSAN


SYARIAH SEKOLAH TINGGI AGAMA
ISLAM (STAIN) KERINCI
T.A.2016/2017

10
11

Anda mungkin juga menyukai