Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Merle H. Mishel lahir di Boston, Massachusetts. Dia lulus dari Universitas Boston
dengan gelar B.A pada tahun 1961 dan menerima gelar M.S di bidang keperawatan
psikiatrik dari Universitas California pada tahun 1966. Mishele menyelesaikan
pendidikan M.A dan Ph.D di psikologi sosial di Sekolah Claremont, Claremont,
Caliornia pada tahun 1976 dan 1980. Penelitian disertasinya, yang didukung oleh
Individual National Research Service Awards, adalah pengembangan dan pengujian dari
Ambiguitas yang diterima pada skala penyakit, yang kemudian diberi nama menjadi
Mishel Uncertainyty in Illnes Scale (MUIS-A). Skala aslinya telah digunakan sebagai
dasar pada :
1. Versi Komunitas (MUIS-C) untuk penyakit kronik pada individu yang tidak dibawa
ke rumah sakit atau menerima layanan kesehatan secara aktif.
2. Alat ukur dari persepsi orang tua akan Uncertainyty/ketidakpastian pada pengalaman
penyakit anak mereka.
3. Alat ukur dari ketidakpastian dalam pasangan atau anggota keluarga lain ketika
mereka menderita penyakit akut (PPUS-M).
Di awal karir profesionalnya, Mishel berpraktek sebagai perawat psikiatrik pada
perawatan akut dan setting komunitas. Saat masih mengejar doktoralnya, dia sedang
berada di Departemen Keperawatan di Universitas Negeri California Los Angeles,
meningkat dari asisten profesor menjadi profesor. Sebagai tambahan, dia berpraktek
sebagai perawat terapis pada setting komunitas dan privat dari tahun 1973 hingga 1979.
Setelah menyelesaikan sekolah doktoralnya di psikologi sosial, dia pindah ke Universitas
Arizona Kampus Keperawatan pada 1981 sebagai profesor asosiasi dan kemudian
dipromosikan menjadi profesor pada tahun 1988. Dia mengabdi sebagai Kepala Divisi
Mental Health Nursing dari tahun 1984 sampai 1991. Ketika di Universitas Arizona,
Mishel menerima berbagai pendanaan penelitian baik dalam dan luar sekolah yang
membantunya mengembangkan penelitian tentang kerangka teori dari ketidakpastian
dalam penyakit. Selama periode ini, dia terus lanjut sebagai perawat terapis, bekerja
bersama program transplantasi jantung di Universitas Medical Center.
Mishele kembali ke East Coast pada tahun 1991 dan bergabung bersama fakultas
sebagai profesor di Sekolah Keperawatan, Universitas North California di Chapel Hill.
Dan diberi penghargaan yang terhormat Profesor Kenan dari Nursing Chair pada tahun
1994. Teman dari Institusi Nasional Penelitian Keperawatan memperkenalkannya
dengan Penghargaan Research Merit pada 1997 dan mengundangnya untuk
mempresentasikan hasil kerjanya. Dia adalah direktur dari T-32 Institusi National
Research Service Award Training Gant, Intervensi untuk mencegah dan mengelola
penyakit kronik. Penghargaan T-32 adalah penghargaan untuk pre-doctoral dan post-
doctoral bagi mereka yang mengembangkan intervensi untuk variasi yang tidak
diinginkan dari pasien dengan penyakit kronik. Saat ini, dia bekerja pada direktur untuk
Program Doctoral dan Post doctoral pada Sekolah. Mishel juga menjaga program yang
menyediakan banyak hasil dari penelitian intervensi keperawatan dengan beberapa
populasi penderita kanker. Sebagai catatan bahwa program penelitian Mishel telah
didanai secara berkelanjutan oleh NIH sejak tahun 1984, sebagaimana tiap penelitian
tersebut telah menemukan studi awal dalam rangka untuk memindahkan secara
sistematis terhadap intervensi keperawatan yang diturunkan secara teoritis dan teruji
secara scientific.

1
Sebagai tambahan, terhadap penghargaan yang sebelumnya telah disebutkan, Mishel
menerima penghargaan Sigma Theta tau International Sigma Xi Chapter Nurse Research
Predoctoral Fellowship dari tahun 1977 hingga 1979 dan menerima Mary Opal Wolanin
Reseach Awards pada 1986. Dia telah mengunjungi banyak sekolah sepanjang Amerika
Utara termasuk Universitas Nebraska, Universitas Texas di Houston, University
Tennessee di Knoxville, Universitas South Carolina, Universitas Rochester, Universitas
Yale dan Universitas McGill. Dia mengabdi sebagai konsultan program doktoral dari
universitas Cincinity Fakultas Keperawatan dari tahun 1991 sampai 1992 dan Universitas
Rutgers School of Nursing tahun 1993. Pada tahun 2004. Selama lebih dari 15 tahun,
Mishele telah mempresentasikan lebih dari 80 undangan untuk sekolah keperawatan di
seluruh Amerika dan Kanada. Dengan meningkatnya minat internasional terhadap
terhadap teori dan model pengukurannya, Mishel mengadakan simposium internasional
untuk uncertainyty pada universitas Kyungpook di Daegu, Korea Selatan, menjabat
sebagai visiting schoolar pada Universitas Mahidol di Bangkok, Thailand dan akhir-
akhir ini menerima undangan untuk menjadi pembicara utama pada konvensi tahunan di
Japan Society of Nursing Research di Sapporo, Jepang.
Mishele adalah anggota dari beberapa organisasi profesional. Termasuk American
Academy of Nursing, Sigma Theta Tau International American Psychological
Association, American Nurse Association, Society of Behavioral Medicine, Oncology
Nursing Society, and The Society for Education and Research in Psychiatric Nursing.
Dia juga menjabat sebagai resensi hibah untuk The National Cancer Institute, The
National Center for Nursing Research, dan The Institute on Aging dan anggota bagian
dari The Study Section on Human Immunodeficiency Virus (HIV) di National Institute
of Mental Health.

1.2 Rumusan Masalah


Apa itu Major Concepts & Definitions Merle H. Mishel ?
Apa Sumber Teori dan Mayor konsep ?
Apa Penggunaan Bukti Empiris ?
Apa Saja Asumsi Mayor Merle H. Mishel ?
Apa Saja Teori Keraguan Terhadap Penyakit/Uncertainty In Illness Theory Oleh Merle
Helaine Mishel ?

1.3 Tujuan Penulisan


Agar Mengetahui Major Concepts & Definitions Merle H. Mishel.
Agar Mengetahui Sumber Teori dan Mayor Konsep.
Agar Mengetahui Penggunaan Bukti Empiris.
Agar Mengetahui Asumsi Mayor.
Agar Mengetahui Teori Keraguan Terhadap Penyakit/Uncertainty In Illness Theory Oleh
Merle Helaine Mishel.

2
BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Major Concepts & Definitions


1. Uncertainty
Uncertainty, ketidakmampuan untuk menentukan makna atau sakit mengenai
peristiwa terkait, hal ini terjadi ketika pembuat keputusan tidak dapat menetapkan
nilai objek tertentu atau peristiwa atau tidak dapat memprediksi hasil yang akurat.
2. Cognitives schema
Skema kognitif adalah suatu interprestasi subjektif dari seseorang dalam pengobatan
penyakit dan rawat inap.
3. Stimuli Frame
Stimuli Frame adalah bentuk, komposisi dan struktur stimuli seseorang untuk
menangkap struktur ke dalam skema kognitif.
4. Symtom Pattern
Symtom pattern adalah derajat gejala yang terjadi dengan konsistensi cukup, hal
tersebut dianggap memiliki pola atau konfigurasi.
5. Event Familiarity
Event Familiarity adalah sejauh mana situasi, kebiasaan atau berulang, atau
mengandung isyarat yang diaku.
6. Events Congruence
Events congruence mengacu pada konsistensi antara yang diharapkan dan
pengalaman penyakit terhadap peristiwa terkait.
7. Structure Providers
Struktur provides adalah sumber daya yang tersedia untuk membantu orang dalam
menginterpretasikan kerangka stimulus.
8. Credible Authority
Otoritas kredibel adalah tingkat kepercayaan dan keyakinan seseorang terhadap
penyedia layanan kesehatan.
9. Social Supports
Dukungan social mempengaruhi uncertainty dengan cara membantu individu untuk
menginterpretasikan arti dalam suatu peristiwa.
10. Cognitive Capacities
Kapasitas kognitif adalah kemampuan seseorang untuk mengelola informasi dalam
kendala situasi, ini mencermikan kemampuan bawahan.
11. Inference
Inferensi mengacu pada evaluasi uncertainty yang terkait menggunakan ingatan
pengalaman.
12. Illusion
Ilusi mengacu pada keyakinan yang dibangun dari uncertainty.
13. Adaptation
Adaptasi mencerminkan perilaku biopsikososial yang terjadi dalam diri seseorang
yang dapat didefinisikan secara terpisah dari perilaku biasa.

3
14. New View Of Life
Pandangan baru tentang kehidupan mengacu pada formulasi/ penyusunan yang
menghasilkan arti baru dari integrasi uncertainty secara terus-menerus menjadi diri
sendiri struktur uncertainty diterima sebagai bagian ritme hidup yang alami.
15. Probabilistic Thinking
Pemikiran probabilistik merujuk pada kepercayaan dalam kondisi di dunia, di mana
harapan mengenai kepastian yang berkelanjutan dan prediksi ditinggalkan.

2.2 Sumber Teori dan Mayor konsep

Merle Mishel menemukan idenya ketika ayahnya meninggal karena kanker kolon.
Mishel menyadari bahwa ayahnya tidak dapat menemukan apa yang terjadi pada
dirinya. Waktu itu, dokter tidak mberkomunikasi secara efekti terhadap pasien. Ayah
mishel berusaha untuk mengontrol sebagian aspek ketika sedang berusaha
menghadapi ketidakpastian dari sakitnya ini. Mishel tidak menyadari keadaan ini
sebagai sebuah ketidakpastian tetapi sebagai sesuatu yang ambigu. Setelah itu ketika
dia menjalani studi doktoralnya, mishel kembali ke ide ini dan menggunakannya
untuk disertasi. Mishele membuat sebuah skala untuk menguji ambigu yang diterima
dalam penyakit. Skala ini kemudian dinamakan menjadi Mishel Uncertainty in Ilness
Scale.

Ketidakpastian merupakan aspek bersama dalam pengalaman terhadap penyakit.


Penyakit dapat mengganggu stabilitas kehidupan yang diterima, dan hasil penyakit ini
dapat menjadi tidak bisa diprediksi. Banyak aspek yang mempengaruhi peraaan
ketidakpastian, dalam hal ini, mempengaruhi pengaruh psikologis terhadap
pengalaman. Untuk menjelaskan fenomena inilah Dr.Merle Mishel mengembangkan
Uncertainty in Illness Theory.

Pada saat Mishel memulai penelitian Uncertainty, konsep belum diterapkan dalam
kesehatan dan konteks illness. Teori Uncertainty in Ilness original menggambarkan
informasi pengolahan models (Warburton, 1979) dan penelitian kepribadian
(Budner, 1962) dari disiplin psikologi, karakteristik dari Uncertainty merupakan
skema kognitif atau representasi internal dari situasi atau kejadian. Mishel attributes
yang mendasari stres coping kerangka adapatasi dalam teori kerja original Lazarus
dan Folman (1984). Aspek unik adalah aplikasi kerangka Uncertainty sebagai stressor
dalam konteks penyakit. Kerangka teori di atas sangat bearti untuk keperawatan.

Teori rekonseptualisasi, Mishel (1990) mengakui bahwa pendekatan barat terhadap


ilmu pengetahuan mendukung pandangan mekanistik dalam penekanan pada kontrol
dan prediktabilitas. Dengan menggunakan teori sosial kritis, Mishel mengakui bias
dalam teori aslinya, orientasi terhadap kepastian dan adaptasi. Kemudian Mishel
menggunakan prinsip-prinsip dari teori chaos yang berfokus sistem terbuka. Dengan
menggunakan teori chaos memungkinkan untuk menginterpretasikan ketepatan

4
mengenai penyakit kronis. Suatu ketidakseimbangan menjadikan orang-orang dalam
ketidakpastian secara terus-menerus dalam menemukan makna baru dalam penyakit.

2.3 Penggunaan Bukti Empiris

Teori Ketidakpastian/keraguan/ketidakjelasan terhadap penyakit berkembang dari


disertasi penelitian Mishel pada pasien rawat inap, dimana ia menggunakan hasil
kualitatif dan kuantitatif untuk menghasilkan konseptual awal dari ketidakpastian dalam
konteks penyakit. Dimulai dengan publikasi Skala ketidakpastian terhadap penyakit oleh
Mishel (Mishel, 1981), sudah ada penelitian luas pada pengalaman orang dewasa
terhadap ketidakpastian yang berkaitan dengan penyakit kronis dan mengancam jiwa.
Bukti empiris yang cukup telah terakumulasi untuk mendukung model teoritis Mishel
pada orang dewasa. Beberapa tinjauan terbaru dari penelitian ketidakpastian telah
diringkas dan dikritik secara komprehensif yang disesuaikan dengan keadaan ilmu saat
ini (Mast, 1995; Mishel, 1997a, 1999; Stewart dan Mishel, 2000). Disini para penulis
termasuk studinya secara langsung mendukung unsur dari model ketidakpastian Mishel.
Banyak studi empiris focus terutama pada dua pendahulu dari ketidakpastian,
kerangka stimuli dan struktur penyedia, dan hubungan antara ketidakpastian dan hasil
psikologis. Mishel menguji unsur-unsur lain dari model , seperti peran mediasi dari
penilaian dan koping , pada awal program penelitiannya ( Mishel dan Braden , 1987;
Mishel , Padilla , Grant dan Sorenson , 1991; Mishel dan Sorenson , 1991) , tetapi unsur
model ini, sepanjang kapasitas kognitif terdahulu pada ketidakpastian, kurang
diperhatikan dalam penelitian.
Beberapa studi telah menunjukkan bahwa indikator objektif atau subjektif dari
tingkat keparahan ancaman jiwa atau gejala penyakit terkait secara positif dengan
ketidakpastian (Braden, 1990; Grootenhuis dan terakhir, 1997; Hinds, Birenbaum,
Clarke-Steffen, Quargnenti, Kreissman, Kazak, et al., 1996; Jonson-Bjerklie, Ferketich,
dan Benner, 1993; Tomlinson, Kirschbaum, Harbaugh, dan Anderson, 1996). Penyakit
yang terus menerus, ketidakpastian dalam muncul gejala gejala, durasi, dan intensitas
berhubungan dengan ketidakpastian yang dirasakan (Becker, Jason-Bjerklie, Benner,
Slobin, dan ferketich, 1993; Brown dan Powell-Cope, 1991; Jessop dan Stein, 1985 ,
Mishel dan Braden, 1988; Muray, 1993). Demikian pula, sifat ambigu gejala penyakit
dan konsekuensinya. Kesulitan dalam menentukan pentingnya gejala fisik sering
diidentifikasi sebagai sumber ketidakpastian (Cohen, 1993; Comaroff dan Maguire,
1981; Hilton, 1988; Nelson, 1996; Weitz, 1989).
Mishel dan Braden (1988) menemukan bahwa dukungan sosial memiliki dampak
langsung terhadap ketidakpastian dengan mengurangi kompleksitas persepsi dan
dampak tidak langsung melalui efeknya pada prediktabilitas pola gejala. Persepsi stigma
yang terkait dengan beberapa kondisi, terutama infeksi HIV (Regan-Kubinski dan
Sharts-Hopko, 1995; Weitz, 1989) dan Down sindrom (Van Riper dan Selder, 1989), ada
rasa ketidakpastian pada keluarga yang tidak yakin tentang bagaimana orang lain akan
menanggapi diagnosis. Anggota keluarga telah terbukti secara konsisten untuk
mengalami tingkat ketidakpastian yang tinggi juga, yang selanjutnya dapat mengurangi
jumlah dukungan yang dialami oleh pasien (Brown dan Powell-ope, 1991; Hilton, 1996;

5
Wineman, O Brien, Nealon dan kaskel, 1993). Selain itu, ketidakpastian yang tinggi
pada interaksi dengan penyedia layanan kesehatan di mana pasien dan anggota keluarga
menerima informasi yang tidak jelas atau penjelasan sederhana yang tidak sesuai
pengalaman mereka, atau merasa bahwa penyedia layanan tidak ahli atau cukup
responsif untuk membantu mereka menjelaskan penyebab penyakit (Becker et al, 1993;.
Comaroff dan Maguire, 1981; Mason, 1985; Sharkey, 1995).
Sejumlah penelitian telah melaporkan dampak negatif dari ketidakpastian pada hasil
psikologis, ditandai dengan berbagai kecemasan, depresi, putus asa dan tekanan
psikologis (Failla, Kuper, Nick, dan Lee, 1996; Grootenhuis dan last, 1997; Jessop dan
Stein, 1985; Miles, Funk dan Kasper, 1992; Mishel dan Sorenson, 1991; Schepp, 1991;
Wineman, 1990). Ketidakpastian juga telah terbukti berdampak negatif terhadap kualitas
hidup (Braden, 1990; Padilla, Mishel, dan Grant, 1992), kepuasan dengan hubungan
keluarga (Wineman et al, 1993.) kepuasan dengan layanan kesehatan (Green and Murton,
1996; Turner, Tomlinson, dan Harbaugh, 1990), dan pemeliharaan pemberi perawatan
keluarga untuk aktivitas perawatan diri sendiri (Brett dan Davies, 1988); Hang, 1987;
OBrien, Wineman, dan Nealon, 1995).
Mishel mengkonsep kembali teori ketidakpastian tahun 1990 untuk mengakomodasi
tanggapan terhadap ketidakpastian dari waktu ke waktu pada orang dengan kondisi
kronis. Teori asli diperluas untuk mencakup gagasan bahwa ketidakpastian tidak dapat
diselesaikan tetapi dapat menjadi bagian dari realitas individu. Dalam konteks ini,
ketidakpastian dikaji sebagai kesempatan dan mendorong pembentukan sesuatu yang
baru, pandangan probabilistik hidup. Untuk mengadopsi pandangan baru kehidupan ini,
pasien harus dapat mengandalkan sumber daya sosial dan penyedia layanan kesehatan
denga menerima sendiri gagasan pemikiran probabilistik (Mishel, 1990). Jika
ketidakpastian dapat diterima sebagai bagian dari kehidupan normal, hal itu dapat
menjadi kekuatan positif untuk beberapa peluang yang dihasilkan dengan kondisi
kejiwaan positif (Gelatt, 1989; Mishel, 1990).
Dukungan untuk reconceptualisasi dalam Teori ketidakpastian terhadap penyakit
telah ditemukan dalam studi kualitatif pada sebagian besar orang dengan berbagai
penyakit kronis dan yang mengancam jiwa. Proses perumusan pandangan baru
kehidupan telah digambarkan sebagai perspektif dalam merevisi hidup (Hilton, 1988),
tujuan hidup baru (Carter, 1993), cara-cara baru berada di dunia (Mast, 1998; Nelson,
1996), pertumbuhan melalui ketidakpastian (Pelusi, 1997), dan tingkat baru organisasi
diri (Fleury, Kimbrell dan Kruszewski, 1995). Dalam penelitian yang didominasi laki-
laki dengan penyakit kronis atau pengasuh mereka, proses tersebut telah digambarkan
sebagai mengubah identitas diri dan tujuan baru untuk hidup (Brown dan Powel-Cope
1991), perspektif yang lebih positif pada kehidupan (Katz, 1996), mengevaluasi kembali
apa yang berharga (Nyhlin, 1990), renungan dan penilaian diri (Charmaz, 1995), dan
Penyesuaian normal dan membangun mimpi baru (Mishel dan Murdaugh, 1987).

6
2.4 Asumsi Mayor
1) Health
Sehat, didefinisikan secara mutlak sebagai proses kehidupan dari dua hal yaitu
pengalaman negatif dan positif, dimana individu menciptakan lingkungan dan nilai-
nilai unik yang mendukung kesejahteraan (well- being).
2) Nursing
Peran keperawatan adalah untuk mendampingi orang-orang (persons) melalui proses
interpersonal dan manajemen terapeutik pada lingkungannya dengan membutuhkan
keterampilan untuk mendukung kesehatan (health) dan kesejahteraan (well-being).
3) Person
Person dipahami sebagai perkembangan masa kehidupannya dalam berinteraksi
dengan orang lain dan perubahan lingkungan yang kompleks yang dapat berkontribusi
secara positif dan negative terhadap kesehatan dan keadaan baik.
4) Environment
Keluarga, jaringan sosial, lingkungan fisik dan komunitas adalah lingkungan yang
secara signifikan berkontribusi pada proses kesehatan dimana perawat
mempengaruhinya dengan mengatur interaksi yang terapeutik antara individu dan
aktivitas keperawatan.

2.5 Teori Keraguan Terhadap Penyakit/Uncertainty In Illness Theory Oleh Merle


Helaine Mishel
Mishel memiliki gelar master dalam keperawatan jiwa dan PhD dalam psikologi
sosial. Dia dikenal karena penelitiannya tentang keraguan dan manajemen dalam
penyakit kronis dan mengancam jiwa. Dia memiliki keahlian dalam respon psikososial
untuk pasien kanker dan penyakit kronis serta intervensi untuk mengelola keraguan. Dia
juga mengembangkan instrumen yang digunakan di seluruh dunia tentang keraguan
terhadap penyakit yaitu Uncertainty in Illness ScaleCommunity Form(MUIS-C).
Penelitian Mishel di bidang pengajaran pasien kanker untuk mengadvokasi
perawatan mereka sendiri telah mendapatkan pengakuan nasional. Dia juga mempelajari
apa yang dapat dilakukan untuk meningkatkan perawatan kesehatan yang diterima pasien
kanker tanpa meningkatkan biaya pada sistem yang sudah terbebani. Dia bekerja pada
pasien kanker prostat dan kanker payudara.
Teori ini menjelaskan bahwa keraguan dapat mempengaruhi kemampuan pasien
untuk beradaptasi pada suatu penyakit. Keraguan dalam hal ini diartikan sebagai
ketidakmampuan pasien untuk menentukan makna kejadian suatu penyakit dan
kemungkinan memprediksi secara akurat akibat yang ditimbulkan oleh penyakit
tersebut.
Konsep keraguan terhadap penyakit yang berlaku untuk penyakit akut dan kronis telah
dijelaskan dalam literatur sebagai stressor kognitif, rasa kehilangan kontrol, dan persepsi
keraguan bahwa terjadi perubahan keadaan dari waktu ke waktu. Keraguan terhadap
penyakit berhubungan dengan penyesuaian yang buruk, dan sering perlu dinilai sebagai
ancaman yang memiliki efek merusak. Dalam populasi sakit, keraguan terhadap penyakit
terkait dengan kepekaan yang meningkat terhadap nyeri dan toleransi yang menurun
terhadap rangsangan nyeri. Keraguan terhadap penyakit juga terkait dengan koping

7
maladaptif, distress psikologis yang lebih tinggi, dan penurunan kualitas hidup. Literatur
mengenai keraguan terhadap penyakit dalam kaitannya dengan nyeri agak terbatas tetapi
jelas menunjukkan potensi dampak negatif terhadap persepsi dan penyesuaian terhadap
nyeri.
Mishel menyatakan keraguan pada awalnya merupakan tingkatan netral kognitif
yang mewakili ketidakmampuan pasien dengan kondisi kronis atau yang mengancam
jiwa untuk mengintepretasi kejadian yang terkait dengan penyakit dan bahwa intervensi
keperawatan harus membantu pasien beradaptasi dan mengatasi keraguan ini secara
produktif, mengintegrasikannya ke dalam kehidupan mereka dan meningkatkan kualitas
hidup. Keraguan masing-masing pasien harus dipahami sebagai karakteristik masalah
dari pengalaman penyakit individu terlepas dari sifat akut atau kronis berbagai penyakit.

8
BAB III
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Merle H. Mishel lahir di Boston, Massachusetts. Dia lulus dari Universitas Boston
dengan gelar B.A pada tahun 1961 dan menerima gelar M.S di bidang keperawatan
psikiatrik dari Universitas California pada tahun 1966. Mishele menyelesaikan
pendidikan M.A dan Ph.D di psikologi sosial di Sekolah Claremont, Claremont,
Caliornia pada tahun 1976 dan 1980. Penelitian disertasinya, yang didukung oleh
Individual National Research Service Awards, adalah pengembangan dan pengujian
dari Ambiguitas yang diterima pada skala penyakit, yang kemudian diberi nama
menjadi Mishel Uncertainyty in Illnes Scale (MUIS-A).
Merle Mishel menemukan idenya ketika ayahnya meninggal karena kanker kolon.
Pada saat Mishel memulai penelitian Uncertainty, konsep belum diterapkan dalam
kesehatan dan konteks illness. Teori Uncertainty in Ilness original menggambarkan
informasi pengolahan models (Warburton, 1979) dan penelitian kepribadian
(Budner, 1962) dari disiplin psikologi, karakteristik dari Uncertainty merupakan
skema kognitif atau representasi internal dari situasi atau kejadian. Mishel attributes
yang mendasari stres coping kerangka adapatasi dalam teori kerja original Lazarus
dan Folman (1984). Aspek unik adalah aplikasi kerangka Uncertainty sebagai stressor
dalam konteks penyakit. Kerangka teori di atas sangat bearti untuk keperawatan.

9
DAFTAR PUSTAKA

http://elnurch.blogspot.co.id/2012/10/teori-keperawatan-menurut-mishel.html

https://sovaevie.wordpress.com/tag/merle-h-mishel/

http://dewaadisurya.blogspot.co.id/2012/04/tugas-nursing-theory.html

10

Anda mungkin juga menyukai