OLEH :
1. Ajeng Maihardani W.M 04.2.16.0699
2. Akhmad Sultony 04.2.16.0700
3. Ani Apriani 04.1.16.0782
4. Doni Darmawan 04.1.16.0866
5. Fitri S.Fitriani 04.1.16.0871
Alhamdulillah Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, zat
Yang Maha Indah dengan segala keindahan-Nya, zat yang Maha Pengasih
dengan segala kasih sayang-Nya, yang terlepas dari segala sifat lemah semua
makhluk-Nya. Alhamdulillah berkat Rahmat dan Hidayah-Nya penulis dapat
menyelesaikan laporan akhir kegiatan pendampingan Program Upaya Khusus
(UPSUS) Luas Tambah Tanam (LTT) Komoditas Padi, Jagung, Kedelai, Tebu,
Aneka Cabai, Bawang Merah dan Upaya Khusus Percepatan Peningkatan
Populasi Sapi dan Kerbau Bunting (SIWAB) .Tidak lupa shalawat serta salam
semoga tetap tercurah limpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW
serta kepada keluarga, sahabat dan kepada kita selaku umatnya.
Akhirnya dengan segala kerendahan hati izinkanlah kami untuk
menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah berjasa
memberikan motivasi dalam rangka menyelesaikan laporan akhir kegiatan
pendampingan ini kepada :
i
masih banyak sekali kekurangan. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan
kritik serta saran guna perbaikan sehingga kegiatan pendampingan ke depan
dapat lebih baik. Semoga laporan akhir kegiatan pendampingan ini dapat
bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca.
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR..........................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................iii
DAFTAR TABEL.............................................................................................................iv
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
Latar Belakang...........................................................................................................1
Tujuan........................................................................................................................2
Letak Geografis........................................................................................................34
Pupuk Organik..........................................................................................................41
iii
Pembangunan UPPO................................................................................................42
Uji Teknologi............................................................................................................44
UPSUS SIWAB........................................................................................................47
iv
DAFTAR TABEL
No.
Halaman
v
12. Luas panen, rata-rata produksi dan Jumlah produksi tanaman
pangan Kec. Sukaraja Tahun 2017................................................. 19
21
17. Pola usaha tani di Kecamatan Sukaraja tahun...............................
vi
Perluasan Areal Tanam Jagung (PATJ)........................................ 37
vii
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Melalui program Upaya Khusus (UPSUS) Luas Tambah Tanam (LTT)
komoditas utama padi, jagung dan kedelai serta komoditas tambahan seperti
tebu, bawang merah, aneka cabai, dan juga swasembada daging, pemerintah
Presiden Jokowi sangat bertekad untuk mensukseskan kedaulatan pangan
dalam 3 tahun, yaitu pada tahun 2017. Pada kegiatan Upsus pajale, segala
strategi dan upaya dilakukan untuk tercapainya peningkatan luas tanam dan
produktivitas di daerah-daerah sentra produksi pangan. Pencapaian target di
lapangan benar-benar dilaksanakan secara lengkap demi mensukseskan
program yaitu dengan penyediaan anggaran, pengerahan tenaga, perbaikan
jaringan irigasi yang rusak, bantuan pupuk, ketersedian benih unggul yang tepat
(jenis/varietas, jumlah, tempat, waktu, mutu, harga ), bantuan traktor dan alat
mesin pertanian lainnya yang mendukung persiapan, panen dan pasca panen
termasuk kepastian pemasarannya. Program ini dilaksanakan secara serentak di
berbagai provinsi Indonesia khususnya di Kecamatan Sukaraja, Kabupaten
Tasikmalaya Jawa Barat.
Wilayah Pendampingan/pengawalan UPSUS LTT merupakan faktor
penting dalam pencapaian target produksi yaitu dengan mengerahkan sumber
daya yang tersedia. Tugas pengawalan mulai dari persiapan pertanaman yaitu
mengumpulkan data dari setiap Kabupaten antara lain pengumpulan data
saluran irigasi, luas tanam dan produksi, pengawalan ketersedian pupuk, benih
dan sarana pertanian. Dalam pelaksanaan dan pengawalan program upsus
pajale, para mahasiswa bermitra dengan penyuluh pertanian, petani serta
Babinsa.
Undang-Undang Pangan Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012
menyatakan bahwa penyelenggaraan pangan dilakukan untuk memenuhi
kebutuhan dasar manusia yang memberikan manfaat secara adil, merata, dan
berkelanjutan berdasarkan kedaulatan pangan, kemandirian pangan dan
ketahanan pangan nasional.
1
Mewujudkan kedaulatan, kemandirian dan ketahanan pangan merupakan
hal yang sangat besar arti dan manfaatnya untuk mmendukung pelaksanaan
kebijakan terkait penyelenggaraan pangan di Indonesia. Adapun tujuan dari
penyelenggaraan pangan yaitu untuk meningkatkan kemampuan memproduksi
pangan secara mandiri, menyediakan pangan yang beraneka ragam, dan
memenuhi persyaratan keamanan mutu dan gizi bagi masyarakat, mewujudkan
tingkat kecukupan pangan, terutama pangan pokok dengan harga yang
terjangkau oleh masyarakat.
Dalam rangka mencapai ketahanan pangan, negara harus berdikari dan
berdaulat dalam menentukan kebijakan pangan sesuai dengan sumber daya
yang tersedia. Sebagai upaya mewujudkan kedaulatan dan ketahanan pangan
tersebut, Kementerian Pertanian menjabarkan melalui kebijakan pembangunan
pertanian melalui program swasembada padi, jagung, dan kedelai serta
komoditas tambahan tebu, bawang merah, aneka cabai dan swasembada
daging. Program peningkatan ketahanan pangan tersebut diharapkan dapat
dicapai pada tahun 2017, adapun salah satu daerah yang memiliki potensi
adalah kabupaten Tasikmalaya.
Tujuan
1. Meningkatkan produksi dan produktivitas dalam pencapaian swasembada
berkelanjutan padi, jagung, kedelai, tebu, bawang merah, aneka cabai
dan swasembada daging.
2. Meningkatkan kinerja penyuluh pertanian di Kecamatan Sukaraja,
Kabupaten Tasikmalaya, serta kinerja mahasiswa, dan babinsa dalam
melaksanakan pengawalan dan pendampingan kepada para petani dalam
upaya pencapaian swasembada pangan secara berkelanjutan.
3. Melindungi dan mengembangkan kekayaan Sumber Daya Alam pangan
nasional.
4. Meningkatkan kesejahteraan petani dan pelaku usaha pangan.
5. Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang pangan
yang bermutu dan bergizi bagi masyarakat.
6. Mewujudkan tingkat kecukupan pangan, terutama pangan pokok seperti
padi, jagung dan kedelai.
2
GAMBARAN UMUM WILAYAH
3
Komoditas unggulan sektor pertanian di Kabupaten Tasikmalaya yang
sudah berorientasi ekspor antara lain: padi organik (SRI) dengan sentra di tujuh
kecamatan yaitu: Sukaresik, Cisayong, Sukaraja, Manonjaya, Cineam,
Sukahening dan Salawu.
Penggunaan lahan yang dimanfaatkan untuk pertanian tanaman pangan
dan hortikultura seluas 132.044 Ha yang terdiri dari:
a. Lahan sawah : 49.460 Ha
b. Lahan bukan sawah : 82.584 Ha
terdiri dari :
Lahan tegalan/kebun : 48.930 Ha
Lahan ladang : 24.798 Ha
Sementara tidak diusahakan : 1.455 Ha
4
Tarunajaya, Desa Margalaksana, Desa Leuwibudah, Desa Linggaraja, Desa
Sirnajaya, dan Desa Mekarjaya
Wilayah kerja BP3K Kecamatan Sukaraja dibatasi oleh batas-batas
wilayah administrasi sebagai berikut :
- Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Tanjungjaya
- Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Jatiwaras
- Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Kawalu
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Cibalong.
Jarak tempuh terdekat kantor BP3K (Balai Penyuluhan Pertanian,
Perikanan dan Kehutanan) dengan wilayah binaan kurang lebih 1 km yaitu ke
Desa Leuwibudah. Sedangkan jarak tempuh terjauh ke desa binaan kurang lebih
13 km yaitu Desa Sirnajaya.
Berdasarkan data curah hujan selama 10 Tahun terakhir, maka tipe iklim
di wilayah kerja BP3K Sukaraja termasuk ke dalam golongan tipe B2 (Oldeman)
5
dengan rata-rata curah hujan 2.035 mm per tahun, dengan bulan basah rata-rata
6 bulan dan bulan kering 3-4 bulan per tahun. Suhu harian umumnya berkisar
antara 260-320 Celcius dengan tingkat kelembaban udara kurang dari 75%.
Bentuk permukaan tanah atau topografi lahan di wilayah kerja BP3K
Kecamatan Sukaraja sebagian besar atau 50% bergelombang, berbukit kurang
lebih 30%, dan dataran 20%. Ketinggian dari permukaan laut atau elevasi
berkisar antara 350 m sampai 450 m dari permukaan laut (dpl).
Jenis tanah di wilayah kerja BP3K Sukaraja beragam untuk setiap ekologi
lahan. Pada lahan sawah berpengairan sebagian besar terdiri dari kompleks
podsolik merah kuning (PMK), renzina, regosol. Pada lahan sawah tadah hujan
terdiri dari kompleks podsolik merah kuning (PMK) dan andosol. Solum atau
ketebalan lapisan tanah bervariasi antara 40-60 cm dan 60 cm, dengan pH tanah
berkisar antara 4,5 sampai 7.
6
Tabel 2. Karakteristik lahan dan iklim di Kecamatan Sukaraja
Kedala- Curah Hujan
Kemiringan Ketinggian Asal
Ph man Bulan Bulan Drainase
No Desa Lahan Tempat Tanah
Gambut Basah Kering
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 1 2 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3 1 2
1 Janggala a a a a a a a a
2 Sukapura a a a a a a a a
3 Tarunajaya a a a a a a a a
4 Leuwibudah a a a a a a a a
5 Margalaksana a a a a a a a a
6 Linggarja a a a a a a a a
7 Mekarjaya a a a a a a a a
8 Sirnajaya a a a a a a a a
7
Keterangan :
Tingkat Kemasaman Kemiringan Ketinggian Curah Hujan
Tanah (pH) Tanah (%) Tempat (m.dpl) (bulan)
1. < 8% 1. < 8% 1. Rejim Suhu A. Bulan Basah
Panas
2. 8 14% 2. 8 14% 2. Rejim Suhu B. Bulan Kering
Sejuk
3. 15 39% 3. 15 39% 3. Rejim Suhu 1. < 1.5 m
Dingin
4. 40 59% 4. 40 59% 2. 1.5 m
5. 60% 5. 60%
6. < 8% 6. < 8%
8
Tabel 3. Jumlah penduduk menurut umur
1 Janggala 548 1.149 789 717 744 510 380 218 5.055
2 Sukapura 634 1.190 742 760 812 771 528 474 5.911
3 Tarunajaya 586 834 564 729 519 456 314 803 4.805
4 Leuwibudah 694 727 1.017 990 976 682 460 317 5.863
5 Margalaksana 866 927 728 623 649 526 497 545 5.361
6 Linggaraja 450 822 781 818 738 646 846 979 6.087
7 Mekarjaya 436 937 947 908 790 645 654 473 5.790
8 Sirnajaya 979 1.484 1.042 968 857 922 856 920 8.028
JUMLAH 5.193 8.070 6.610 6.513 6.085 5.158 4.535 4.729 46.900
Sumber: Profil Desa dan Kecamatan Sukaraja
9
Tabel 4. Jumlah penduduk menurut pendidikan
Jumlah Penduduk
No Desa
SD SLTP SLTA Akademi Perguruan Tinggi S2
1 Janggala 2.354 197 132 18 45 4
2 Sukapura 3.609 894 1.014 88 128 14
3 Tarunajaya 2.148 164 63 18 29 -
4 Leuwibudah 873 578 307 28 18 4
5 Margalaksana 1.218 89 40 7 7 4
6 Linggaraja 949 161 53 27 25 -
7 Mekarjaya 3.840 141 19 17 - 59
8 Sirnajaya 1.977 1.009 918 - 35 15
JUMLAH 16.968 3.233 2.546 203 287 100
10
Petani Perikanan / Luar Jumlah
Peternakan Buruh Tani
(TP) Nelayan Pertanian (orang)
1 Janggala 352 212 - 1.301 962
2 Sukapura 261 56 - 456 1.025
3 Tarunajaya 263 - - 946 1.018
4 Leuwibudah 173 - - 783 145
5 Margalaksana 490 - - 175 1.505
6 Linggaraja 352 39 - 1.154 215
7 Mekarjaya 45 10 - 280 346
8 Sirnajaya 2.167 135 - 2.920 1.346
JUMLAH 5.020 452 - 8.051 6.562
Sumber: Profil Desa dan Kecamatan Sukaraja
11
Kelembagaan Petani. Dalam rangka mempercepat alih teknologi dan
pengembangan sumberdaya manusia, sampai dengan akhir tahun 2017 telah
terbentuk 56 kelompok tani dewasa dengan klasifikasi sebagai berikut :
- Kelas Pemula : 22 Kelompok
- Kelas Lanjut : 33 Kelompok
- Kelas Madya : 2 Kelompok
- Kelas utama : - Kelompok
Jumlah : 56 Kelompok
Kelompok tani/Gapoktan yang sudah berbadan hukum baru 56 kelompok.
Disamping kelompok tani telah terbentuk pula kelompok lainnya antara
lain :
- Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) tingkat desa : 8 gapoktan
- Kelompok Wanita Tani : 3 kelompok
- Kelompok Taruna Tani : - kelompok
- Kelompok/Lembaga penunjang terdiri dari :
P3A Mitracai : 8 kelompok
Kios saprotan : 1 buah
Koperasi : 1 buah
Bank : 5 buah
Pasar : 1 buah
12
Tabel 6. Wilayah Kerja Penyuluh Pertanian BP3K Sukaraja Tahun 2016
13
Jumlah Penyuluh Swakarsa sebanyak 4 orang terdiri dari lulusan
S1/sederajat sebanyak 1 orang, lulusan SLTA sebanyak 1 orang, dan lulusan SD
sebanyak 2 orang.
JUMLAH 56 3 -
14
plastik hasil swadaya, 26 buah kursi rapat, 1 set meja dan kursi tamu, 1 unit
komputer, 3 buah printer, 1 buah kamera digital, dan 1 set active speaker.
Sedangkan alat bantu penyuluhan yang ada terdiri dari alat BWD, alat uji PH
tanah, perangkat uji tanah sawah (soil test kit), LCD monitor, layar LCD monitor,
penguat suara (wireless amplifier), dan fasilitas sepeda motor dinas sebanyak 6
buah.
Kebijakan Pembangunan
Kebijakan Dinas Lingkup Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan di
Wilayah Kerja BP3K Sukaraja tahun 2017 antara lain :
Tabel 8. Rencana kegiatan BP3K Sukaraja dan dukungan program pembangunan
pertanian di Kecamatan Sukaraja tahun 2017
Keterangan \
No Program/Proyek Sasaran/Volume Biaya
Kegiatan Prioritas
Pertanian Tanaman Pangan
SL PTT P2BN Padi
1. 1 Kelompok Penerapan PTT 50 Juta
Hibrida
3. SL PTT Kedelai 2 Kelompok Penerapan PTT
Penerapan model
4. SRI 1 Kelompok 51 Juta
SRI
5. SLPTT Padi 20 Paket
6. Jaringan Irigasi 3 Kelompok
7. PUAP 6 Desa Modal Usaha 100 Juta
Pemanfaatan
8. P2KP 1 Kelompok
Pekarangan
9. LDPM 1 Gapoktan Pendampingan
10 Desa Mandiri
1 Desa Pendampingan
. Pangan
Kaji Tindak / Kaji
11. 1 Unit Pendampingan
Terap
12 Pengolahan Pupuk
10 Desa Pendampingan
. Organik
13
Temu Wilayah 4 Kali
.
14 Temu Lapang, Temu
Kondisional
. Wicara
15 Magang / Studi
Kondisional
. Banding
15
Keterangan \
No Program/Proyek Sasaran/Volume Biaya
Kegiatan Prioritas
16 Uji Coba/Kaji
Kondisional
. Terap/Demplot
17
LAKU Kali
.
Kehutanan dan Perkebunan
Kebun Bibit Rakyat
1. 8 Desa Pendampingan
(KBR)
2. Hutan Rakyat 8 Desa Pendampingan
Tanaman Kayu
3. 2 Desa Pendampingan
Cendana
Tanaman Karet
4. 2 Desa Pendampingan
Rakyat
5. Tanaman Coklat 2 Desa Pendampingan
Peternakan
1 Vaksinasi Rabies 50 Dosis
Inseminasi Buatan
2 360 Dosis
(IB)
Peningkatan
3 20%
Populasi Ternak
Perikanan
Pembenihan Ikan Desa Margalaksana dan Desa
1 2 Kelompok
Nila Janggala
Pembesaran Ikan Desa Margalaksana dan Desa
2 2 Kelompok
Nila Janggala
Keragaman Usaha Pelaku Utama dan Pelaku Usaha
Jumlah penduduk yang bekerja di sektor pertanian tanaman pangan dan
hortikultura tercatat sebanyak 7.131 KK, sektor perkebunan dan kehutanan
4.434 KK, sedangkan sektor perikanan dan peternakan sebanyak 1.118 KK.
Tabel 8. Jumlah dan Kelas Kelompok Tani di Kec. Sukaraja tahun 2016
Jumlah Keterangan Poktan
No Desa Gapoktan
Kelompok Pemula Lanjut Madya Utama Ternak
1 Janggala 3 2 - 1 - 1 -
2 Sukapura 4 1 3 - - 1 2
3 Tarunajaya 7 1 6 - - 1 -
4 Leuwibudah 9 3 5 1 - 1 4
5 Margalaksana 8 5 3 - - 1 2
6 Linggaraja 7 2 5 - - 1 2
7 Mekarjaya 9 2 7 - - 1 -
8 Sirnajaya 9 6 3 - - 1 3
16
Jumlah 56 22 33 2 - 8 13
Tabel 9. Tingkat Kemampuan Kelompok Tani di Kecamatan Sukaraja tahun 2016
1 Kemampuan Perencanaan 65
Kemampuan melaksanakan dan mentaati janji dengan
2 60
kelompok lain
3 Kemampuan memupuk modal 40
Kemampuan hubungan melembaga antara kelompok tani
4 30
dengan KUD/Koptan
Kemampuan menerapkan teknologi dan kerjasama
5 78
kelompok tani
Jumlah 273
17
Tabel 10. Jumlah Kelompok, Anggota, dan Rata-Rata Luas Garapan di Kecamatan Sukaraja tahun 2016
Jumlah Kelompok Tani
No Desa Rata-Rata Garapan
Kelompok Anggota
1 Janggala 3 116 0,31
2 Sukapura 4 435 0,10
3 Tarunajaya 7 355 0,35
4 Leuwibudah 9 777 0,27
5 Margalaksana 8 507 0,16
6 Linggaraja 7 528 0,33
7 Mekarjaya 9 551 0,34
8 Sirnajaya 9 477 0,34
Jumlah 56 3.746 0,275
Tabel 11. Luas panen, rata-rata produksi dan jumlah produksi tanaman pangan Kec. Sukaraja tahun 2017
18
Luas Jumlah Produktivitas
Komoditas Luas
No Tanam Produksi Ket
(Ha) Panen (Ha) Tertinggi Terendah Rata-rata
(Ha) (Ton)
1 Padi Sawah 2589 2195 14487 70.44
2 Jagung 305 568 4276 72.77
3 Kedelai 145 345 597 17.3
Jumlah 3039 3108 19360 160.51
Tabel 12. Data usaha tani buah-buahan Kec. Sukaraja tahun 2016
Jumlah Produktivitas
Komoditas Luas Tanam Luas Panen
No Produksi Ket
(Ha) (Ha) (Ha) Tertinggi Terendah Rata-rata
(Ton)
1 Manggis 5.125 1.802 36,50 20 Kg
2 Durian 1.297 924 18,40 20 Kg
3 Rambutan 6.705 4.272 128,00 20 Kg
4 Pisang 179750 101.450 811,60 8 Kg
Jumlah 242.490 81.822 202,85 -
Tabel 13. Data usaha tani tanaman perkebunan Kec. Sukaraja tahun 2016
19
Luas Jumlah
Luas
(Ha) Tanam Produksi Tertinggi Terendah Rata-rata
Panen (Ha)
(Ha) (Ton)
1 Kelapa 210 180 57,6 3,2
2 Kopi 30 25 112,5 4,5
Jumlah 665 485 3.385,1 -
Tabel 15. Data usaha tani perikanan Kec. Sukaraja tahun 2016
Rata-rata Produksi Jumlah Produksi
No Budidaya Luas Tanam (Ha) Keterangan
Ton/Ha/Unit Ton/Ekor
1 Pembenihan 25 11,678 291.900 Ekor
20
3 Kolam Air Tenang 55 4,14 227,7 Ekor
Pola tanam yang telah dilaksanakan petani di Kecamatan Sukaraja Tahun 2016, pada lahan sawah dapat terdiri atas komoditas
pertanian tanaman pangan, perkebunan dan perikanan sebagai berikut:
Tabel 17. Tingkat penerapan teknologi tanaman pangan, hortikultura, tanaman kehutanan dan perkebunan di Kecamatan
Sukaraja tahun 2016
21
Tingkat Penerapan Teknologi
No Komoditas Pengo-
Jarak Pemu- PPC/ Gil- Pola TGA
lahan Benih PHT Panen
Tanam pukan ZPT var Tanam TUT
Tanah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Tan. Pangan/ Hortikultura
1 Padi Sawah 70 60 30 60 65 62 60 40 50 75
2 Pado Gogo 60 38 50 60 60 40 60 60 50 70
3 Jagung 50 63 60 65 45 50 55 70 58 68
4 Kc. Tanah 70 63 75 50 30 70 50 60 48 75
5 Ubi Kayu 60 55 60 55 30 50 50 55 50 65
6 Kedelai 60 70 50 60 40 40 40 60 55 60
7 Mentimun 45 50 68 50 62 57 53 68 70 65
Hortikultura
1 Manggis 35 60 65 62 40 40 63 61 45 45
2 Rambutan 30 50 60 45 52 45 52 53 45 53
3 Durian 35 50 62 45 40 40 55 45 60 65
4 Pisang 60 45 50 52 30 40 53 42 30 45
22
Tingkat Penerapan Teknologi
No Komoditas Pengo-
Jarak Pemu- PPC/ Gil- Pola TGA
lahan Benih PHT Panen
Tanam pukan ZPT var Tanam TUT
Tanah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Tan. Pangan/ Hortikultura
1 Padi Sawah 70 60 30 60 65 62 60 40 50 75
2 Pado Gogo 60 38 50 60 60 40 60 60 50 70
3 Jagung 50 63 60 65 45 50 55 70 58 68
4 Kc. Tanah 70 63 75 50 30 70 50 60 48 75
Kehutanan/Perkebunan
1 Kopi 58 65 65 60 40 56 40 56 45 60
3 Kelapa 35 55 45 55 30 52 48 45 50 70
Ket: Bagi tanaman yang tidak dianjurkan menggunakan unsur teknologi di atas beri tanda (-).
23
Tabel 18. Tingkat penerapan teknologi peternakan di Kecamatan Sukaraja tahun 2016
Tingkat Penerapan Teknologi (%)
No Jenis Ternak Pemeli- Pencegahan Pasca
Bibit Kandang Pakan
haraan Penyakit Panen
1 Sapi Potong 77 75 72 70 85 76
2 Domba 70 65 70 64 65 68
3 Kambing 65 65 70 64 65 68
4 Ayam Buras 50 65 55 45 65 65
Tabel 19. Tingkat penerapan teknologi perikanan di Kecamatan Sukaraja tahun 2016
Tabel 20. Tingkat penerapan teknologi penangkapan ikan di Kec. Sukaraja tahun 2016
24
No Uraian Tingkat Penerapan Teknologi (%) Keterangan
1 Pembenihan 65 - Tersedianya alat penangkapan
2 Kolam Air Tenang 65 - Cara dan waktu yang tepat
Tabel 21. Tingkat penerapan pasca panen komoditas pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan tahun 2016
25
B = Baik (di atas 75% dari ketentuan)
C = Cukup (60-75% dari ketentuan)
K = Kurang (Kurang 60% dari ketentuan)
26
PENDAMPINGAN PROGRAM UPAYA KHUSUS (UPSUS) LUAS TAMBAH
TANAM (LTT) DAN SAPI INDUKAN WAJIB BUNTING (SIWAB)
b) OPLA
Tempat : Kecamatan Sukaraja Kabupaten Tasikmalaya
Waktu :-
g) Pupuk Organik
Tempat : Kecamatan Sukaraja Kabupaten Tasikmalaya
Waktu : 2017
Di Kecamatan Sukaraja untuk tahun 2017 telah mendapat bantuan pupuk
organik 2.750 ton. Bantuan pupuk tersebut tersebar untuk 8 desa di Kecamatan
Sukaraja.
n) Kaji Teknologi
Tempat : Kecamatan Sukaraja Kabupaten Tasikmalaya
Waktu : 2017
Letak Geografis
Desa Sirnajaya merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan
Sukaraja Kabupaten Tasikmalaya. Jarak dari Desa Sirnajaya ke Ibukota
Kecamatan adalah 7 kilometer, sedangkan ke pusat pemerintah Kabupaten
sejauh 30 kilometer. Desa ini dibatasi oleh batas-batas wilayah administratif
sebagai berikut :
Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Mekarjaya
Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Janggala
Sebelah Timur berbatasan dengan Kec.Jatiwaras
Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Barumekar
Kec.Parungponteng.
.
Desa Linggaraja merupakan salah satu dari 8 desa binaan BP3K
Kecamatan Sukaraja, dengan luas wilayah 793,62 Hektar. Iklim merupakan salah
satu faktor yang menentukan keberhasilan tanaman yang pada dasarnya di
pengaruhi oleh lingkungan dimana tanaman tersebut diusahakan/dikembangkan,
terkecuali curah hujan. Khusus faktor iklim lainnya yaitu penyinaran, kelembaban,
suhu dan angin pada umumnya hampir seragam.
Dilihat dari curah hujan, wilayah binaan Desa Linggaraja B3K Kecamatan
Sukaraja termasuk yang mempunyai tipe iklim B1, yang mempunyai bulan basah
antara 7-9 bulan dengan curah hujan di atas 200 mm/bulan, tetapi sampai
dengan akhir tahun 2016 ini curah hujan meningkat karena terjadi musim
kemarau basah. Bulan basah pada tahun 2016 adalah 12 bulan dengan tipe iklim
tersebut.
Desa Margalaksana memiliki luas wilayah 195 Hektar. Iklim merupakan
salah satu faktor yang menentukan keberhasilan tanaman yang pada dasarnya
di pengaruhi oleh lingkungan dimana tanaman tersebut diusahakan/di
kembangkan, terkecuali curah hujan, khusus faktor iklim lainnya yaitu
penyinaran, kelembaban, suhu dan angin pada umumnya hampir seragam.
Dilihat dari curah hujan, wilayah binaan Desa Margalaksana B3K
Kecamatan Sukaraja termasuk yang mempunyai tipe iklim B1, yang mempunyai
bulan basah antara 7-9 bulan dengan curah hujan di atas 200 mm/bulan, tetapi
sampai dengan akhir tahun 2014 ini curah hujan meningkat karena terjadi musim
kemarau basah. Bulan basah pada tahun 2014 adalah 10 bulan dengan tipe iklim
tersebut.
Desa Leuwibudah memiliki luas wilayah 338,1 Hektar. Iklim merupakan
salahsatu faktor yang menentukan keberhasilan tanaman yang pada dasarnya di
pengaruhi oleh lingkungan dimana tanaman tersebut diusahakan/dikembangkan.
Terkecuali curah hujan, khusus faktor iklim lainnya yaitu penyinaran,
kelembaban, suhu dan angin pada umumnya hampir seragam.
Dilihat dari curah hujan, wilayah binaan Desa Leuwibudah
BP3K/Kecamatan Sukaraja termasuk yang mempunyai tipe iklim B1, yang
mempunyai bulan basah antara 7-9 bulan dengan curah hujan di atas 200
mm/bulan. Tetapi sampai dengan akhir tahun 2014 ini curah hujan menurun
karena terjadi musim kemarau yang panjang. Bulan basah pada tahun 2014
adalah 5 bulan dengan tipe iklim tersebut.
Bantuan Ternak
Kecamatan Sukaraja mendapatkan bantuan ternak yang diberikan
kepada Kelompok Tani Sejahtera berupa 16 ekor kambing jenis PE pada bulan
Mei 2017.
Kaji Teknologi
Tabel 27. Hasil Kaji Teknogi di Kelompok Tani Ternak Desa Sirnajaya
Kecamatan Sukaraja Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2017
Tabel 28. Perhitungan & analisis data
3. Jenis sapi yang digunakan pada percobaan adalah sapi pasundan atau
local, karena jenis sapi ini merupakan sapi khas Jawa Barat sehingga bagus
untuk perkembangan usaha maupun populasi.
PENDAHULUAN
Latar Belakang.. 1
Tujuan.. 2
Masalah. 11
Pemecahan.. 11
Bila ditinjau dari sumber asalnya, bahan pangan hayati terdiri dari bahan
pangan nabati (asal tumbuhan) dan bahan pangan hewani (asal ternak dan
ikan). Bahan pangan hewani yang berasal dari ternak adalah daging, telur dan
susu yang berfungsi sebagai sumber zat gizi, utamanya protein dan lemak.
Berdasarkan data tahun 2009-2014, konsumsi daging, utamanya ruminansia,
menunjukkan peningkatan sebesar 18,2% dari 4,4 gram/kapita/hari pada tahun
2009 menjadi 5,2 gram/kapita/hari pada tahun 2014. Dilain pihak dalam kurun
waktu yang sama penyediaan daging sapi lokal rata-rata baru memenuhi
65,24% kebutuhan total nasional. Sehingga kekurangannya masih dipenuhi dari
impor, baik berupa sapi bakalan maupun daging beku.
Tujuan
Jumlah Kebuntingan
Berdasarkan Pemeriksaan Kebuntingan (PKB) yang dilakukan oleh
petugas, jumlah sapi yang bunting pada bulan Mei, Juni, dan Juli dapat dilihat
pada Tabel 2.
Tabel 2. Data sapi bunting berdasarkan PKB di Kecamatan Sukaraja tahun 2017
Sapi Bunting ( ekor )
No. Desa
Mei Juni Juli
1. Janggala 4 6 8
2. Sukapura 5 5 8
3. Tarunajaya 11 12 12
4. Leuwibudah 4 4 5
5. Margalaksana 5 6 7
6. Linggarja 3 3 4
7. Mekarjaya 3 7 8
8. Sirnajaya 4 6 6
Jumlah 39 49 58
Jumlah Kelahiran
Jumlah kelahiran di Kecamatan Sukaraja pada bulan Mei, Juni dan Juli dapat dilihat
pada Tabel 3.
Tabel 3. Data kelahiran sapi pada bulan Mei, Juni dan Juli 2017 di Kecamatan Sukaraja
Jumlah Kelahiran ( ekor )
No. Desa
Mei Juni Juli
1. Janggala 4 6 8
2. Sukapura 5 5 8
3. Tarunajaya 11 12 12
4. Leuwibudah 4 4 5
5. Margalaksana 5 6 7
6. Linggarja 3 3 4
7. Mekarjaya 3 7 8
8. Sirnajaya 4 6 6
Jumlah 39 49 58
Sumber Daya Manusia IB. Kecamatan Sukaraja hanya memiliki 1 (satu) orang
petugas IB yang juga merupakan petugas Pemeriksaan Kebuntingan (PKB).
Sementara untuk Asisten Teknis Reproduksi (ATR) belum tersedia.
Kondisi
No. Perlengkapan
Kebutuhan Ketersediaan Kekukarangan
1. Pakaian lapangan 1 1 0
2. Plastic Sheat 60 50 10
3. Plastic gloves 65 50 15
6. Handuk 1 1 0
7. Tali 1 1 0
8. Sabun 1 1 0
9. Sepatu boot 1 1 0
10. Tas 1 1 0
11. Al gun 1 1 0
12. Gunting 1 1 0
13. Pinset 1 1 0
14. Termos/Kontainer 1 1 0
Pelaksanaan IB.
1. Akseptor
Akseptor IB di Kecamatan Sukaraja berasal dari ternak yang
berkembang di masyarakat termasuk ternak yang berasal dari bantuan
pemerintah. Akseptor IB disamping yang berada di wilayah yang sudah
berjalan, pelaksanaan IB juga berasal dari ternak di wilayah yang IB nya
belum berjalan.
2. Pelayanan IB
Pelayanan IB di Kecamatan Sukaraja, pengembangan dan intoduksi
pelaksanaannya mengacu kepada pelaksanaan IB secara regular,
dimana ternak yang terdeteksi birahi dapat langsung dilakukan IB dan
ternak yang sudah di IB sebelumnya dapat dilakukan Pemeriksaan
Kebuntingan (PKB).
Tabel 6. Ketersediaan (stok) semen beku dan N2 cair pada bulan Mei 2017
di Kecamatan Sukaraja
Stok Stok
Target
No. Stok Awal Penggunaan Akhir Keterangan
Akseptor
Bulan Bulan
1. Semen 55 55 52 3 -
Beku
2. N2 Cair 20 20 20 0 -
Tabel 7. Ketersediaan (stok) semen beku dan N2 cair pada bulan Juni 2017 di
Kecamatan Sukaraja
Stok Stok
Target
No. Stok Awal Penggunaan Akhir Keterangan
Akseptor
Bulan Bulan
1. Semen 60 76 73 3 -
Beku
2. N2 Cair 20 20 20 0 -
Tabel 8. Ketersediaan (stok) semen beku dan N2 cair pada bulan Juli 2017 di
Kecamatan Sukaraja
Stok Stok
Target
No. Stok Awal Penggunaan Akhir Keterangan
Akseptor
Bulan Bulan
1. Semen 60 75 66 9
Beku
2. N2 Cair 20 20 20 0
Taylor-
20 liter 2 B -
wharton
Kesimpulan
Gambar 9. Persiapan Benih Cabai Yang Gambar 10. Penanaman Padi Sistem
Akan Dibagikan Kepada Petani Jajar Legowo
6
Gambar 11. Persemaian bibit cabai Gambar 12. Percepatan Luas Tambah
Tanam
Gambar 27. Pengerjaan Uji Teknologi Gambar 28. Bantuan pupuk oleh
pemerintah
Gambar 29. Penanganan ternak sakit Gambar 30. Kunjungan Pembimbing
Kabupaten