JUDUL PROGRAM
BIDANG KEGIATAN :
PKM-GAGASAN TERTULIS
Diusulkan oleh :
i
iiii
DAFTAR ISI
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Tingkat Presentase Akses Air Bersih menurut Provinsi ................. 4
Gambar 2.2 Proses Pengolahan Air Laut Menjadi Air Siap Minum................... 5
iv
DAFTAR TABEL
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Judul Program
Desalination of Saltwater Integrated System (DoSIS): Solusi Cerdas Atasi
Komersialisasi Air Minum yang Berkelanjutan dengan Konsep Cincin
Pulau Jawa Berbasis Teknologi Reverse Osmosis.
B. Latar Belakang
Indonesia adalah negara kepulauan yang dikelilingi oleh laut,
begitu banyak air yang melimpah akan tetapi masih terdapat daerah yang
sulit air untuk keperluan air tawar atau air minum (Alexander Tunggul
Sutanhaji, 2014). Salah satu aspek sumber daya alam yang mempengaruhi
kehidupan hajat hidup orang banyak adalah sumber daya air. Mengingat
begitu vitalnya keberadaan sumber daya air dikarenakan menjadi
kebutuhan dasar setiap manusia, maka pengelolaannya pun telah
ditetapkan dalam konstitusi negara. Dalam Pasal 33 ayat 3 UUD 1945
disebutkan bahwa Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di
dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk
kemakmuran rakyat(UUD 1945).
Seiring dengan perkembangan waktu, keberadaan air sudah
mengalami pergeseran paradigma pengelolaan manakala air sudah tidak
lagi dipandang sebagai barang bebas yang memiliki fungsi sosial akan
tetapi telah menjadi komoditas ekonomi yang cenderung mengarah pada
privatisasi dan ekploitasi (Endaryanta, 2007). Hal tersebut secara tidak
langsung dapat mengakibatkan hilangnya peran negara dalam memenuhi
hak rakyat atas air. Apabila hal tersebut terus dibiarkan terjadi, tentu akan
menimbulkan konflik kepentingan dalam hal pengelolaan dan pemanfaatan
air baik antar stakeholders, rakyat, wilayah, maupun antar sektor.
Contohnya, menurut Direktur Amrta Institute for Water Literacy, Nila
Ardhianie, eksploitasi air tanah secara masif oleh perusahaan Air Minum
Dalam Kemasan (AMDK) telah menyebabkan warga di daerah kesulitan
mendapatkan air bersih untuk sekedar memenuhi kebutuhan pokok sehari-
hari (amrta.institute.org, 2016). Pada kenyataannya keterlibatan swasta
yang awalnya ditujukan unuk membantu pemerintah dalam mengelola
sektor air untuk kepentingan publik justru mengesampingkan pemenuhan
rakyat atas air dan cenderung memarginalkan rakyat. Oleh karenanya
dalam konteks kenegaraan keberadaan air merupakan salah satu aspek
yang menjadi penguasaan oleh Negara sebagaimana amanat konstitusi
(Ria Casmi Arrsa, 2015).
Melihat berbagai permasalahan tersebut, penulis mengajukan
gagasan yang dapat mengatasi krisis air bersih, sekaligus sebagai cara
untuk menghentikan segala bentuk komersialisasi yang sejatinya hanya
menguntungkan pihak kapitalis. Cara yang dilakukan yaitu dengan
memanfaatkan air laut yang diubah menjadi air tawar yang layak
1
konsumsi. Sistem tersebut dirancang dengan mengelilingi pulau Jawa
sehingga membentuk lingkaran cincin yang dapat mengakses ke segala
penjuru daerah di pulau Jawa. Gagasan untuk memanfaatkan air laut
didasarkan bahwa Indonesia merupakan negara kepulauan yang dikelilingi
oleh laut. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa Indonesia memiliki
suplai air laut yang begitu melimpah. Sedangkan di sisi lain, gagasan ini
dibentuk karena melihat arus globalisasi, dimana pembangunan
industrialisasi harus tetap dilakukan demi terus mendorong pertumbuhan
ekonomi bangsa padahal industrialisasi merupakan salah satu penyebab
terjadinya krisis air bersih. Dengan demikian, harus ada inovasi untuk
mengantisipasi apabila air tanah sudah tidak dapat dihandalkan lagi untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat.
C. Tujuan
Karya tulis ini bertujuan merancang secara komprehensif strategi
Indonesia untuk mengantisipasi krisis air bersih sekaligus untuk
menghentikan komersialisasi air yang dapat mengancam kedaulatan
negara oleh pihak swasta sehingga mengembalikan peran negara yang
seutuhnya dalam mengelola air untuk kepentingan publik.
D. Manfaat
1. Bagi penulis, sebagai sarana memberikan kontribusi pada pemerintah
dalam mengatasi masalah krisis air bersih di Indonesia sekaligus
sebagai langkah untuk menghentikan komersialisasi air yang terus
berlanjut.
2. Bagi masyarakat, terpenuhinya air bersih di daerah-daerah krisis air
bersih dan tercipta keadilan masyarakat dalam mengakses air bersih.
3. Bagi pemerintah, sebagai gagasan dan solusi baru yang lebih inovatif
dalam penanggulangan krisis air dan penghentian komersialisasi air
sehingga dapat mengembalikan penguasaan sumber daya air oleh
negara sesuai amanat konstitusi.
2
BAB II
GAGASAN
A. Kondisi Kekinian
Desalinasi adalah salah satu proses perubahan air laut menjadi air
siap minum. Belakangan ini banyak sekali air minum yang diolah dari air
laut dengan teknologi desalinasi. Salah satu penerapan teknologi desalinasi
yaitu dengan menggunakan teknologi berbasis Reverse Osmosis. Sudah
diketahui bersama bahwa sistem desalinasi banyak digunakan untuk
praktik komersialisasi oleh perusahaan properti atau pihak swasta di
beberapa provinsi di Indonesia. Ironisnya praktik komersialisasi tersebut
cenderung bersifat destruktif terhadap lingkungan dan mengabaikan hak
rakyat dalam mengakses air bersih.
3
Konsep tersebut dilakukan dengan mengubah air laut menjadi air
tawar yang layak siap minum untuk semua penduduk Indonesia yang
berkeadilan sekaligus sebagai langkah untuk menghentikan praktik
komersialisasi air yang terus berlanjut.
Tujuannya jelas, untuk mengantisipasi krisis air bersih sehingga
penduduk Indonesia bisa mendapat air tawar yang layak siap minum
dengan memanfaatkan limpahan air laut. Konsep tersebut jelas dikelola
oleh pemerintah untuk mencegah perbedaan akses air bersih pada semua
penduduk, sehingga asas keadilan dapat terwujud.
4
Teknologi desalinasi berbasis Reverse Osmosis masih sedikit di
terapkan Indonesia. Teknologi desalinasi juga efektif untuk diterapkan di
Indonesia karena wilayah perairan Indonesia yang luas dan iklim tropis
yang mendukung.
Berkah demografi yang besar serta sumber daya alam yang luar
biasa, menjadikan teknologi desalinasi sudah mulai gencar digunakan
dibeberapa wilayah di Indonesia. Proses desalinasi air laut dengan sistem
Reverse Osmosis, yakni proses pengolahan air minum dengan sistem
Reverse Osmosis yang terdiri dari dua bagian yakni unit pengolahan
pendahuluan dan unit Reverse Osmosis. Unit pengolahan pendahuluan
tersebut terdiri dari beberapa peralatan utama yaitu pompa air baku, bak
koagulasi-flokulasi, tangki reaktor (kontraktor), saringan pasir, filter
mangan zeolit, filter untuk penghilang warna (color removal), dan filter
cartridge ukuran 0,5 m. Sedangkan unit Reverse Osmosis terdiri dari
pompa tekanan tinggi, membran Reverse Osmosis, pompa dosing untuk
anti scalant dan anti biofouling, serta sterilisator ultraviolet (UV).
Dari penjabaran peralatan dan prosedur penggunaan proses
desalinasi dengan teknologi Reverse Osmosis di atas dapat dilihat ada
kelemahan dari penerapan proses desalinasi di Indonesia yang masih
terpaku pada beberapa daerah dan perusahaan properti yang pastinya
memiliki modal besar. Kendala biaya yang mahal tentu mengakibatkan
tidak semua lapisan masyarakat dapat membeli teknologi yang sudah ada
tersebut. Selain itu, kendala juga dipengaruhi oleh faktor air tanah yang
kurang mendukung terhadap penerapan teknologi ini di beberapa daerah di
Indonesia.
Gambar 2.2 Proses Pengolahan Air Laut Menjadi Air Siap Minum
5
Namun, perlu diketahui bahwa air adalah sumber utama kehidupan,
dimana makhluk hidup termasuk manusia bisa hidup dengan tidak adanya
makanan, akan tetapi makhluk hidup tidak akan bisa bertahan lama dengan
tidak adanya air, dalam hal ini yang dimaksud adalah air bersih. Dengan
demikian, akses air bersih yang siap minum sangat dibutuhkan oleh
masyarakat demi kelangsungan hidupnya.
2. Kemenristekdikti
Kemenristekdikti sebaiknya memberikan lebih banyak peluang
bagi mahasiswa atau seluruh kalangan untuk lebih mengembangkan
penelitian lebih lanjut melalui berbagai program seperti PKM dan
sebagainya, sehingga gagasan ini dapat terimplementasikan di masa
mendatang dengan baik.
E. Langkah-Langkah Strategis
Berikut langkah langkah yang harus dilakukan agar tujuan dari
gagasan tersebut dapat tercapai:
1. Melakukan riset penelitian dan penerapan dari gagasan ini.
2. Diajukan pada Kemenristekdikti dan PDAM untuk mendapatkan
persetujuan dan pelegalan akan keamanan dan kebermanfaatan riset
dalam bidang konstruksi dan manajemen pengolahan air bersih.
3. Pelegalan pemerintah agar riset dapat dipublikasikan.
4. Mengembangkan hasil riset dan tahap produksi.
7
5. Mensosialisasikan kepada masyarakat.
6. Melakukan sosialisasi, bagaimana langkah pembuatan dan penggunaan
alat yang aman dan sesuai dengan prosedur.
7. Mengevaluasi respon masyarakat terhadap ketertarikannya pada
inovasi modern dan terbaru ini sehingga dapat mengembangkan dan
memperbaiki teknologi secara berkelanjutan.
8
BAB III
KESIMPULAN
Desalinasi adalah salah satu cara untuk membuat air bersih siap minum.
Penggunaan inovasi desalinasi air laut dengan teknologi Reverse Osmosis ini
sangat dibutuhkan bagi masyarakat, seiring banyaknya masalah kurangnya air
bersih. Penanaman proses desalinasi dengan teknologi Reverse Osmosis di
sepanjang pesisir pantai pulau Jawa berkonsep cincin ini diharapkan dapat
membantu warga masyarakat dalam menghadapi krisis air bersih di Indonesia.
Mengingat Indonesia berpotensi akan daerah maritimnya
Teknik implementasi gagasan ini dapat dilakukan dengan pengajuan awal
kepada pihak terkait, yaitu pemerintah melalui Badan Pengkajian dan Penerapan
Teknologi (BPPT). Selanjutnya persetujuan dan perizinan kepada Kementerian
Riset dan Teknologi Dikti serta Kementerian PUPR untuk melakukan identifikasi,
observasi, dan penelitian terhadap kondisi aktual, potensi, sistem, dan struktur
komponen alat. Analisis perlu dilakukan untuk mendapatkan nilai keluaran yang
maksimal. Setelah adanya landasan dan acuan, dilaksanakan kerjasama dengan
perusahaan terkait yaitu Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dan Perusahaan
Aqueos Indonesia. Dengan pengerjaan oleh Kementerian PUPR, dapat dilakukan
evaluasi dan monitoring sebagai proses kegiatan jangka panjang dan
berkesinambungan.
Konsep ini nantinya juga akan mempermudah penyaluran air bersih ke
seluruh wilayah pulau Jawa dan akan menyebar ke seluruh wilayah atau pulau di
Indonesia. Terlaksananya gagasan ini dapat memberikan hasil berupa pengolahan
air laut dengan proses desalinasi berbasis teknologi Reverse Osmosis yang
terintregasi hampir di sepanjang pesisir pantai pulau Jawa. Mengingat wilayah
laut Indonesia yang luas dengan potensi sumber daya alam yang besar, maka
sumber daya manusia pun akan banyak digunakan. Dengan demikian, SDM
Indonesia akan diberdayakan sesuai dengan tujuan bangsa, yaitu dalam rangka
memberikan kesejahteraan kepada seluruh rakyat Indonesia. Apabila konsep
tersebut berhasil diterapkan di pulau Jawa, maka tidak menutup kemungkinan
konsep ini dapat diterapkan juga di seluruh pulau nusantara.
9
DAFTAR PUSTAKA
Arrsa, Ria Casmi. 2015. Telaah Sociolegal Terhadap Terwujudnya Kedaulatan
Hak Atas Sumber Daya Air (Sociolegal Study on Actualizing the Sovereign
Rights on Water Resources). Jurnal Rechts Vinding. Vol 4, No 2. Dilihat 29
Januari 2017. Diakses <rechtsvinding.bphn.go.id>.
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 33
Amrta Institute. 2016. Kedaulatan Rakyat: Komersialisasi Air Rugikan Rakyat.
Diakses dari http://www.amrta-institute.org/latest-news/156-kedaulatan-
rakyat-komersialisasi-air-rugikan-rakyat pada 28 Januari 2017 pukul 17.30
WIB.
Sutanhaji, Alexander Tunggul. 2014. Rancang Bangun dan Uji Kinerja Alat
Desalinasi Sistem Penyulingan menggunakan Panas Matahari dengan
Pengaturan Tekanan Udara. Malang: Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis
dan Biosistem, Universitas Brawijaya
Unicef. 2012. Air Bersih, Sanitasi dan Kebersihan. Jakarta Pusat: Unicef
Indonesia
Said, Nusa Idaman. 2003. Aplikasi Teknologi Osmosis Balik untuk Memenuhi
Kebutuhan Air Minum di Kawasan Pesisir atau Pulau Terpencil. Jakarta:
Kelompok Teknologi Pengelolaan Air Bersih dan Limbah Cair, Pusat
Pengkajian dan Penerapan Teknologi Lingkungan, BPPT
10
LAMPIRAN
11
11
12
13
13
1414
15
15
16 16
17
18
19
19
20
1.6
2121
Lampiran 2. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas
Alokasi
No. Nama/NIM Program Studi Bidang Ilmu Uraian Tugas
Waktu
1 Alfan D3 Teknik Teknologi dan 8 Mengkoordinir
Qodiri Sipil Perancangan jam/minggu anggota
(NIM. Konstruksi
16/396722/
SV/10935)
2 Riska S1 Manajemen Manajemen 8 Mengerjakan
Septiandari dan Kebijakan Kebijakan jam/minggu tugas
(NIM. Publik Hukum dan
16/394531/ Kesejahteraan
SP/27137) Masyarakat
3 M. Ali D3 Elektronika Sistem 8 Mengerjakan
Irham dan Integrasi jam/minggu tugas
(NIM. Instrumentasi Rekayasa
15/385697/
SV/09128)
4 I Kadek S1 Hukum Pengembangan 8 Mengerjakan
Sudiarsana Hukum dan jam/minggu tugas
(NIM. Humaniora
15/377627/
HK/20359)
5 Widiyanto D3 Ilmu Teknologi dan 8 Mengerjakan
(NIM. Komputer dan Rekayasa jam/minggu tugas
16/401065/ Sistem
SV/11569) Informasi
22
Lampiran 3. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana
23
23