Anda di halaman 1dari 1

Tahap IV Perilaku

Ketika sebagaian besar orang berpiir mengenai konflik, mereka cenderung untuk
menitikberatkan pada tahap IV karena ditahap ini konflik menjadi terlihat. tahap perilaku
meliputi pernyataan, tindakan, dan reaksi yang dibuat oleh para pihak yang sedang berkonfli.
Biasanya sebagai upaya terang-terangan untuk mengimplementasikan niatan mereka sendiri
Tahap IV merupakan proses interaksi yang dinamis.

Manajemen konflik adalah penggunaan dari resolusi dan teknik stimulasi untuk mencapai level
konflik yang diinginkan.

Tahap V hasil
Hasil yang fungsional mengarahkan kita untuk menprediksi manfaat bagi organisai
meningkatkan keragaman budaya pada tenaga kerja. Juag menjadi bukti apa saja yang
mengindikasinya, pada hamper semua kondisi. Heterogenitas diantara kelompok dan para
anggota organisai dapat meningkatkan kreativitas, meningkatkan kualitas keputusan, dan
menfasilitasi perubahan dengan mendorong fleksibilitas dari para anggota.

Hasil yang disfungsional dapat menurunkan produktivitas kelompok. Diantara konsekuensi


konsekuensi yang tidak diinginkan adalah komunikasi yang buruk, penurunan kekompakan
kelompok, dan kurangnya usaha pencapaian tujuan kelompok akibat pertikaian diantara para
anggota. Keanakaragaman biasanya dapat meningkatkan kinerja kelompok dan penganbilan
keputusan. Namun, jika perbedaan-perbedaan dari opini menjadi terbuka di sepanjang garis
kesalahan secara demografis, maka akan menghasilkan konflik konflik yang berbahaya dan
pembagian infoemasi mengalami penurunan. Para manajer dalam situasi ini perlu untuk
memusatkan lebih banyak perhatian terhadap garis kesalahan tersebut dan menekankan untuk
berbagi tujuan kepada tim.

Mengelola konflik fungsional salah satu dari kunci untuk meminimalkan konflik yang
kontraproduktif adalah dengan memahami kapan sebenarnya terjadinya ketidaksepakatan.
Banyak konflik yang muncul sehubungan dengan orang - orang yang menggunakan bahasa yang
berbeda untuk membahas serangkaian tindakan yang pada umumnya sama.

Manajemen konflik yang berhasil akan mengenali pendekatan yang berbeda ini dan berupaya
untuk menyelesaikan mereka dengan mendorong pembahasan secara terbuka,dan jujur dengan
menitikberatkan kepentingan dan bukannya permasalahan. Kelompok yang berhasil
menyelesaikan konflik akan membahas pebedaan opini secara terbuka dan dipersiapkan untuk
mengelola konflik ketika hal itu muncul. Konflik yang paling merusak adalah konflik yang tidak
pernah ditangani secara langsung.

Anda mungkin juga menyukai