Anda di halaman 1dari 12

BAB II

LANDASAN TEORI

1. Analisis SWOT
Analisis SWOT Merupakan metode perencanaan strategis yang digunakan untuk
mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan
ancaman (threats) dalam suatu proyek bisnis/perusahaan atau suatu spekulasi bisnis.
Keempat faktor itulah yang membentuk akronim SWOT (strengths, weaknesses,
opportunities, dan threats). Teknik ini dibuat oleh Albert Humphrey, yang memimpin suatu
proyek riset pada Universitas Stanford tepatnya dasawarsa 1960 an dan 1970 an dengan
menggunakan data dari perusahaan-perusahaan Fortune 500.

Manfaat Analisis SWOT

Metode analisis SWOT merupakan alat yang tepat untuk menemukan masalah dari
4 sisi yang berbeda, dimana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan (strengths)
mampu mengambil keuntungan dari sebuah peluang (opportunities) yang ada,
kemudian bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah
keuntungan, selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi
ancaman (threats) yang ada, dan terakhir adalah bagaimana cara mengatasi
kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi nyata
atau menciptakan sebuah ancaman baru. Dengan saling berhubungannya 4 faktor
tersebut, maka membuat analisis ini memberikan kemudahan untuk mewujudkan
visi dan misi suatu perusahaan. Untuk menyempurnakan atau melengkapi
pemahaman tentang analisis SWOT, maka saya akan memberikan bagaimana
contoh analisis SWOT suatu perusahaan. Berikut ini penjelasan dari keempat faktor
analisis SWOT tersebut :

1) Strengths (Kekuatan)
Merupakan kondisi kekuatan yang terdapat dalam suatu organisasi, proyek
atau konsep bisnis yang ada. Kekuatan yang dianalisis merupakan faktor
yang terdapat dalam tubuh suatu organisasi, proyek atau konsep bisnis itu
sendiri.
2) Weakness (Kelemahan)
Merupakan kondisi kelemahan yang terdapat dalam suatu organisasi,
proyek atau konsep bisnis yang ada. Kelemahan yang dianalisis merupakan
faktor yang terdapat dalam tubuh suatu organisasi, proyek atau konsep
bisnis itu sendiri.
3) Opportunities (Peluang)
Merupakan kondisi peluang berkembang dimasa datang yang terjadi.
Kondisi yang terjadi merupakan peluang dari luar suatu organisasi, proyek
atau konsep bisnis itu sendiri. Misalnya kompetitor, kebijakan pemerintah,
maupun kondisi lingkungan sekitar.

1
4) Threats (Ancaman)
Merupakan kondisi yang mengancam dari luar organisasi. Ancaman ini
dapat mengganggu organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.

Setelah itu dibuat pemetaan analisis SWOT maka dibuatlah tabel matriks dan
ditentukan sebagai tabel informasi SWOT. Kemudian dilakukan perbandingan
antara faktor internal yang meliputi Strength dan Weakness dengan faktor luar
Opportunity dan Threat. Setelah itu kita bisa melakukan strategi alternatif untuk
dilaksanakan. Strategi yang dipilih merupakan strategi yang paling menguntungkan
dengan resiko dan ancaman paling kecil. Selain pemilihan alternatif analisis SWOT
juga bisa digunakan untuk perbaikan dan improvisasi. Dengan mengetahui
kelebihan (Strength dan Opportunity) dan kelemahan kita (Weakness dan Threat),
maka kita melakukan strategi untuk melakukan perbaikan diri. Mungkin salah satu
strateginya dengan meningkatkan Strength dan Opportunity atau melakukan
strategi yang lain yaitu mengurangi Weakness dan Threat.

Faktor yang Mempengaruhi Analisis SWOT


Faktor-faktor yang mempengaruhi keempat komponen dasar Analisis
SWOT diantaranya adalah :
Faktor Internal (Strength dan Weakness)
Sumber daya yang dimiliki
Keuangan atau Finansial
Kelebihan atau kelemahan internal organisasi
Pengalaman-pengalaman organisasi sebelumnya (baik yang
berhasil maupun yang gagal)
Faktor Eksternal (Opportunities dan Threats)
Tren
Budaya, Sosial Politik, Ideologi, perekonomian
Sumber-sumber permodalan
Peraturan Pemerintah
Perkembangan Teknologi
Peristiwa-peristiwa yang terjadi
Lingkungan

Cara Menggunakan Analisis SWOT


Untuk melakukan Analisis SWOT, kita perlu membuat beberapa pertanyaan
dan menjawabnya sendiri seperti contoh-contoh berikut ini :
1. Strength (Kekuatan)
Kelebihan apa yang dimiliki oleh organsiasi ?
Apa yang membuat organisasi lebih baik dari organisasi lainnya?
Keunikan apa yang dimiliki oleh organisasi ?
Apa yang menyebabkan kita mendapatkan penjualan ?
Apa yang dilihat atau dirasakan oleh konsumen kita sebagai suatu
kelebihan ?

2. Weakness (Kelemahan)
Apa yang dapat ditingkatkan dalam organisasi ?
Apa yang harus dihindari oleh organisasi ?
Faktorapa yang menyebabkan kehilangan penjualan ?
Apa yang dilihat atau dirasakan oleh konsumen kita sebagai suatu
kelemahan organisasi kita ?
Apa yang dilakukan oleh pesaing sehingga mereka dapat lebih
baik dari organisasi kita ?

3. Opportunities (Peluang)
Kesempatan apa yang dapat kita lihat ?
Perkembangan tren apa yang sejalan dengan organisasi kita ?

4. Threats (Ancaman)
Hambatan apa yang kita hadapi sekarang ?
Apa yang dilakukan oleh pesaing organisasi ?
Perkembangan Teknologiapa yang menyebabkan ancaman bagi
organisasi ?
Adakah perubahan peraturan pemerintah yang akan mengancam
perkembangan organisasi ?

1.1 Contoh Penerapan Analisis SWOT Pada Perusahaan Nokia


Perusahaan Nokia merupakan perusahaan yang besar yang bisnis nya
mengembangkan teknologi telepon genggam. Nokia pernah menjadi salah
satu merek Handphone yang terkenal pada masanya sebelum Handphone
Android dikeluarkan. Dibawah ini adalah Analisis SWOT pada perusahaan
Nokia.

1. Strengths (Kekuatan)
Pengalaman
Bagaimana tidak, NOKIA masuk dunia mobile mulai dari tahun
1968-1991 dan pada tahun 1992 sudah mulai meluncurkan ponsel
GSM dengan produk Nokia 1011.
Jaringan Terbesar Penjualan & Distribusi
Nokia merupakan brand yang telah melekat di hati para kosumen
dan merupakan perintis ponsel yang saat ini sangat di butuhkan oleh
seluruh dunia, jadi wajar saja kekuatannya terletak pada terbesar
penjualan dan distribusinya.
Hubungan Pelanggan yang Kuat
Bicara brand NOKIA maka hampir seluruh dunia mengenal merk
ponsel ini, pelanggan yang loyal serta setia pasti susah untuk pindah
ke lain hati.
Berbagai Macam Produk untuk Semua Kelas
Tidak hanya sebatas hubungan pelanggan yang kuat, Nokia juga
memanjakan konsumennya dengan berbagai macam produk yang
sesuai kelas.
Nokia senantiasa melakukan inovasi-inovasi pada produknya .
Nokia menawarkan produk-produk yang berkualitas.

2. Weaknesses (Kelemahan)
Kurang Gaya Dalam Produk Murah
Memang sudah wajar, harga menentukan sebuah kualitas ataupun
tampilannya. Tetapi ini menjadi kelemahan yang mana produk
China dapat membuat replika dengan gaya eksklusif tetapi tetap
dengan harga yang sangat murah.
Kehilangan Pangsa Pasar
Untuk saat ini Nokia memang telah kehilangan pasarnya setelah
symbian tidak lagi update, lalu di akuisisi oleh Microsoft dengan OS
Windows Phone.
Software dan Komponen
Untuk beberapa versi handphone yang diciptakan, masih banyak
kesalahan di bagian software dan komponen handphone.

3. Opportunities (Kesempatan)
Pertumbuhan Pasar Baru
Dengan pertumbuhan pasar/trend baru, yaitu handphone berbasis
smartphone maka ini menjadi suatu peluang untuk berkonstrasi pada
meningkatkan kualitas smartphone.
Produk yang Dicari Orang
Produk-produk yang ditawarkan Nokiam merupakan produk
teknologi terkini, yang sangat dicari orang baik dari segi design
maupun aplikasi yang ada
Masyarakat Ingin Teknologi Tercanggih dan Terbaru
Tingkat gengsi pada masyarakat yang selalu ingin memiliki produk
elektronik terbaru dan tercanggih

4. Threats (Ancaman)
Ponsel China
Ponsel China merupakan suatu ancaman yang sangat serius bagi
Nokia, karena dengan fitur yang cukup hampir sama, mereka berani
menjual dengan harga murah dan ini pun menjadi sebuah perang
harga.
Pesaing Seperti Samsung & Apple
Dari tahun 2000 an 2010 Nokia memang tiada tandingannya dalam
hal ponsel, karena memang memberikan setiap kebutuhan para
konsumen, akan tetapi mulai tahun 2011 para pesaing Nokia
(khususnya Samsung dan Apple) mulai melejit.
Krisis Financial
Terjadinya krisis financial menyebabkan turunnya daya beli
masyarakat.
Munculnya Produk yang Lebih Inovatif dari Perusahaan Lain

Setelah menganalisis semua faktor, langkah selanjutnya adalah


bagaimana memaksimalkan kekuatan (strengths), menutupi kelemahan
(weaknesses), memanfaatkan peluang (opportunities), dan menangkal
semua ancaman (threats) yang datang.
2. Analisis Spider Chart
Analisis Spider Chart merupakan sebuah tool untuk membandingkan tingkat
kinerja sebuah organisasi dengan organisasi lain.

2.1 Contoh Penerapan Spider Chart tentang Human Development Index


Indonesia atau HDI yang dikeluarkan oleh Global Competition Index

Di atas adalah bagan Radar atau Spider tentang Human Development


Index Indonesia.atau HDI, yang dikeluarkan oleh Global Competition
Index. Bayangkan bagan tersebut seperti sarang laba-laba. Ada 12 parameter
yang diperhitungkan dan menggunakan metodoogi tertentu. Satu papaan ke
dua belas parameter tersebut ke dalam Bagan Radar atau Spider menjadi
lebih mudah di pahami secara visual dibanding data tersebut di tayangkan
dalam format matrix atau tabel numerik atau angka.Tujuan pembuatan atau
pemilihan bagan ini adalah untuk memberi gambaran kepada sasaran
tertentu seperti analis dan pembuat kebijakan mengenai kondisi HDI
Indonesia dan bagaimana posisinya dalam Range of Development yang bisa
dibandingkan aple to aple dengan negara lain secara global dan segera bisa
dilihat dimana kekurangan dan kelebihan setiap negara. Sebagai
Pembanding, Zwitzerland dengan Index of Development 3 pada posisi
Innovation driven adalah sebagai berikut:
Dengan melihat Stage Development Index Zwitzerland pada posisi
tertinggi, yaitu 3, maka segera bisa dilihat dimana kekurangan
Indonesia. Market size Zwitzerland jelas jauh lebih kecil dari Indonesia
namun seluruh 11 elemen yang lain seperti Innovation, Technology
readiness, Infrastructur, Health and Primary Education, Higher education
and trainning, dll., jauh lebih rendah. Inilah tantangan bagi Indonesia.
Sayang, masih sering banyak yang salah memahami HDI seakan-akan HDI
hanya menyangkut pembangunan manusia terutama Pendidikan..Bila
sebagai misal tujuan bagan tersebut adalah membandingkan Indonesia aple
to aple dengan negara-negara BRIC atau Brazil, Russia, India, China, atau
bahkan Zwitzerland maka tinggal menambahkan atau melibatkan data BRIC
dan Zwitzewrland ke dalam data range.
3. Analisis Critical Success Factor
Analisis Critical success factors (CSF) merupakan sebuah strategi analisa yang
membantu seorang manajer untuk mencapai tujuan dari perusahaan, termasuk
faktor-faktor yang akan mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan pencapaian
tujuan. CSF dapat ditentukan jika objektif atau arah dan tujuan organisasi telah
diidentifikasi. Tujuan dari CSF adalah menginterpretasikan objektif secara lebih
jelas untuk menentukan aktivitas yang harus dilakukan dan informasi apa yang
dibutuhkan.
Metode CSF dan analisis CSF telah banyak digunakan dalam berbagai hal diluar
bidang teknologi informasi. Dalam riset kegunaan CSF dalam manajemen program
pemerintah pusat, James Dobbins dan Richard Donnelly [Dobbins 98]
mengidentifikasi kegunaan CSF, antara lain:
1) Mengidentifikasi konsentrasi utama manajemen
2) Membantu perancangan strategic plan
3) Mengidentifikasi fokus area dalam tiap rincian project life cycle dan penyebab
utama kegagalan proyek
4) Mengevaluasi kelayakan sistem informasi
5) Mengidentifikasi ancaman dan kesempatan bisnis
6) Mengukur tingkat produktivitas sumber daya manusia

CSF memiliki beberapa tipe, yaitu:

Industri : Faktor dari karakteristik industri dan merupakan apa yang harus
dilakukan supaya tetap kompetitif
Lingkungan : Faktor lingkungan yang mempengaruhi perusahaan seperti
iklim bisnis, ekonomi, competitor, teknologi dan lain-lain
Strategi :Faktor strategi kompetitif yang dipilih perusahaan
Temporal : Faktor internal perusahaan, seperti timbulnya kesempatan,
adanya hambatan dan lain-lain.

CSF erat kaitannya dengan pencapaian tujuan perusahaan. Ketika manajer


perusahaan menentukan tujuan perusahaan, turut ditentukan juga langkah-langkah
yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut. Perusahaan yang telah berhasil
mencapai tujuannya secara otomatis juga berhasil mencapai CSF yang telah
dirancang sebelumnya.

Cara Menerapkan Critical Success Factor


Untuk menerapkan Critical Success Factor (CSF), maka dilakukan
analisa CSF. Analisa CSF ini dimaksudkan untuk merumuskan faktor-faktor
kritis apa saja yang harus diperhatikan oleh suatu organisasi/perusahaan.
Analisa CSF merupakan suatu ketentuan dari organisasi dan lingkungannya
yang berpengaruh pada keberhasilan atau kegagalan. Faktor penentu
kesuksesan dapat ditentukan jika tujuan/obyektif organisasi telah
diidentifikasi. Tujuan dari faktor penentu kesuksesan adalah
menginterpretasikan tujuan secara lebih jelas untuk menentukan aktivitas
yang harus dilakukan dan informasi apa yang dibutuhkan.
Peranan CSF dalam perancangan strategis yaitu sebagai penghubung
antara strategi bisnis organisasi dengan strategi sistem informasinya,
memfokuskan proses perencanaan strategis sistem informasi pada area yang
strategis, memprioritaskan usulan aplikasi sistem informasi dan
mengevaluasi sistem informasi.

Manfaat Analisa CSF


Menurut Ward dan Peppard (2002), manfaat analisa CSF adalah sebagai
berikut :
Teknik yang paling efektif
Analisa CSF merupakan teknik yang paling efektif yang
melibatkan manajemen dalam mengembangkan strategi sistem
informasi. Secara keseluruhan, CSF telah mengakar atau terikat kuat
pada bisnis dan memberikan solusi yang menjanjikan bagi para
manager dalam menggunakan sistem informasi yang disesuaikan
dengan pencapaian tujuan perusahaan melalui faktor-faktor penentu
keberhasilan.

Berkolerasi dengan tujuan pembuatan Sistem Informasi


Analisa CSF menghubungkan sebuah Sistem Informasi yang
akan diimplementasikan dengan tujuan pembuatan Sistem Informasi
itu sendiri. Dengan demikian, Sistem Informasi dapat dibuat sejalan
dengan strategi bisnis perusahaan

Perantara Informasi yang baik


Dalam wawancara dengan manajemen senior, analisa CSF dapat
menjadi perantara yang baik dalam mengetahui informasi apa yang
diperlukan oleh setiap individu yang memiliki keterkaitan dengan
bisnis atau proyek yang sedang di lakukan.

Prioritas potensi investasi modal


Dengan menyediakan suatu hubungan antara kebutuhan
informasi dengan CSF, CSF memegang peranan penting dalam
memprioritaskan investasi modal yang potensial.

Mengoptimalkan konsentrasi penyelesaian masalah-masalah


penting
Pada saat strategi bisnis tidak berjalan sesuai dengan tujuan
perusahaan, analisa CSF membantu memfokuskan manajemen
untuk menyelesaikan masalah-masalah tertentu yang penting dan
memiliki prioritas paling tinggi untuk diselesaikan.
Mempermudah Identifikasi proses
Apabila analisa CSF digunakan sejalan dengan Analisa Value
Chain, analisa CSF sangat berguna untuk mengidentifikasi proses
yang paling kritis, serta memberikan fokus pada pencapaian tujuan
melalui aksi-aksi atau proses yang paling tepat untuk dilaksanakan.

Memberikan Gambaran lengkap tentang informasi


Memungkinkan pihak manajemen puncak untuk memperoleh
gambaran yang lengkap mengenai sasaran, fungsi, informasi, faktor
sukses kritikal, dan struktur organisasi dari perusahaan.

Karakteristik CSF
1) Internal : Action yang akan diambil di dalam organisasi. Contoh :
meningkatkan kualitas produk
2) Eksternal : Berhubungan dengan faktor di luar perusahaan
3) Monitoring : Melibatkan penelitian dengan situasi saat ini. Contoh :
monitoring quantity of defect report
4) Building : Berhubungan dengan perubahan perusahaan dan perencanaan
masa depan.

3.1 Contoh Penerapan Analisis Critical Success Factor

Objektif / Goal Kandidat Critical Success Faktor

Mendapatkan pangsa pasar lokal Meningkatkan daya saing


25 % terhadap tko-toko lokal
lainnya.
Mencarik customers baru

Meraih pasokan baru dari farm to Mempertahankan hubungan bagus


customer dalam 24 jam untuk dengan pemasok lokal
75% dari produk
Mempertahankan tingkat Mempertahankan staf dan
kepuasan pelanggan 98% mengikuti pelatihan yang berfokus
pada pelanggan

Memperluas jangkauan produk Sumber produk baru secara lokal


untuk menarik lebih banyak
pelanggan
Memperluas ruang toko untuk Pembiayaan aman untuk
mengakomodasi produk baru dan ekspansi
pelanggan
Mengelola tempat kerja dan
tiap gangguan pada bisnis

Penerapan Critical Success Factors di PT. Global Digital Niaga


PT. Global Digital Niaga (GDN) merupakan salah satu anak perusahaan
yang tergabung dalam grup Djarum yang didirikan pada tanggal 12 Maret
2010 dengan bidang usaha bergerak di bidang E-Commerce. Secara struktur
di dalam grup Djarum, GDN akan berada dibawah PT. Global Digital Prima
(GDP) yang akan bertindak sebagai holding company bagi perusahaan
perusahaan baru baik yang didirikan dari awal maupun yang baru diakuisisi
oleh grup Djarum khususnya untuk perusahaan yang bergerak dalam bisnis
media internet. GDN akan mengadopsi model bisnis Third Party Seller dari
Amazon, dimana GDN akan memberikan layanan pembayaran (payment
gateway) dan pengiriman barang (logistic) untuk merchant yang membuka
toko online di web GDN yang dapat diakses pada alamat
http://www.blibli.com.
Visi dan Misi GDN adalah sebagai berikut:
Visi : To be TOP OF MIND digital commerce in Indonesia and
Having the strongest online brand with the most loyal and satisfied
customers
Misi : To bring in the best e-Commerce experience for a better
life.
Sebagai perusahaan yang belum lama berdiri (2010), GDN memasuki
persaingan yang cukup berat dalam bidang bisnis yang dijalankannya.
Terdapat banyak pesaing yang sudah lebih dulu menjalankan bisnis
dibidang e-commerce, sehingga tidak mudah untuk mencapai tujuan
strategis perusahaan. Dibutuhkan perancangan strategi yang baik agar visi
dan misi perusahaan dapat dicapai dalam target waktu yang ditentukan.
Berikut analisa CSF pada GDN untuk memetakan strategi bisnis yang ada
sehingga diperoleh gambaran internal bisnis GDN. Strategi bisnis ini
diturunkan dari strategy articulation map pada bagian strategy yang
ditujukan untuk mencapai tujuan strategis GDN.
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Analisis SWOT Merupakan metode perencanaan strategis yang digunakan untuk
mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan
ancaman (threats) dalam suatu proyek bisnis/perusahaan atau suatu spekulasi bisnis.
Analisis Spider Chart merupakan sebuah tool untuk membandingkan tingkat kinerja
sebuah organisasi dengan organisasi lain.
Analisis Critical success factors (CSF) merupakan sebuah strategi analisa yang
membantu seorang manajer untuk mencapai tujuan dari perusahaan, termasuk faktor-
faktor yang akan mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan pencapaian tujuan.
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa setiap metode-metode
analisis mempunyai tujuan yang sama, yaitu mengembangkan suatu perusahaan tanpa
merugikan perusahaan yang bersangkutan. Dengan metode-metode analisis tersebut,
kita dapat meminimalisir kerugian yang akan terjadi pada suatu perusahaan dan dapat
melihat faktor-faktor dimana kelemahan dan kelebihan pada sebuah perusahaan,
disitulah kita mulai melakukan inovasi agar perusahaan kita berkembang dan tidak
mengalami kerugian yang besar. Semua perusahaan pasti menggunakan salah satu
metode yang telah dijelaskan, jika perusahaan tidak menggunakan metode analisis
tersebut, kemungkinan kerugian yang dialami sebuah perusahaan akan besar karena
tidak melihat faktor-faktor dari kelemahan perusahaannya itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai