TESIS
Oleh
ANGANDROWA GULO
047018025/EP
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2008
Angandroa Gulo: Analisis Pengaruh Aspek Fiskal dan Moneter Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia.
USU e-Repository 2008.
ANALISIS PENGARUH ASPEK FISKAL DAN
MONETER TERHADAP PERTUMBUHAN
EKONOMI INDONESIA
TESIS
Oleh
ANGANDROWA GULO
047018025/EP
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2008
Angandroa Gulo: Analisis Pengaruh Aspek Fiskal dan Moneter Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia.
USU e-Repository 2008.
Judul Tesis : ANALISIS PENGARUH ASPEK FISKAL DAN
MONETER TERHADAP PERTUMBUHAN
EKONOMI INDONESIA
Menyetujui
Komisi Pembimbing:
(Dr. Murni Daulay, S.E, M.Si) (Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa B., M.Sc)
Angandroa Gulo: Analisis Pengaruh Aspek Fiskal dan Moneter Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia.
USU e-Repository 2008.
TELAH DIUJI PADA
TANGGAL : 29 JULI 2008
Angandroa Gulo: Analisis Pengaruh Aspek Fiskal dan Moneter Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia.
USU e-Repository 2008.
ABSTRAK
Penelitian ini didasarkan pada besarnya pengaruh aspek fiskal dan moneter, yaitu
pengeluaran pemerintah (rutin dan pembangunan), jumlah uang beredar dan penerimaan
pajak tahun sebelumnya terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Penelitian ini bertujuan
untuk menganalisis pengaruh aspek fiskal dan moneter (pengeluaran pemerintah, jumlah
uang beredar dan pajak) serta kondisi perekonomian terhadap pertumbuhan ekonomi
Indonesia.
Metode analisis yang digunakan adalah Ordinary Least Square (OLS). Untuk tujuan
analisis digunakan data sekunder berupa data time series, 1988 2007, yaitu data
pengeluaran pemerintah untuk dana rutin dan pembangunan, jumlah uang beredar,
penerimaan pajak dan PDB Indonesia. Data tersebut diperoleh dari Departemen Keuangan,
BPS dan sumber-sumber lainnya yaitu jurnal-jurnal dan hasil penelitian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa aspek fiskal dan moneter berpengaruh signifikan
terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tingkat kepercayaan 99 persen atau =1 %,
dengan nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 99,54 persen. Secara parsial, hasil analisis
menunjukkan bahwa pengeluaran pemerintah (baik rutin dan pembangunan) berpengaruh
positif tidak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia, sedangkan jumlah uang
beredar dan penerimaan pajak tahun sebelumnya berpengaruh positif dan signifikan terhadap
pertumbuhan ekonomi Indonesia masing-masing pada =1 % dan =10 %. Hal ini berarti
bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia akan semakin meningkat dengan meningkatnya
pengeluaran pemerintah, jumlah uang beredar, dan penerimaan pajak tahun sebelumnya.
Berdasarkan hasil estimasi model diketahui bahwa kondisi perekonomian sesudah krisis
ekonomi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal
ini berarti bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia semakin buruk setelah terjadinya krisis
ekonomi pada tahun 1997.
Angandroa Gulo: Analisis Pengaruh Aspek Fiskal dan Moneter Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia.
USU e-Repository 2008.
ABSTRACT
This research based on the level of influence of monetary and fiscal aspect, that is
governmental expenditure (routine and development), money supply and previous year of tax
to economic growth of Indonesia. This research has a purpose to analyse the monetary and
fiscal aspect influence (governmental expenditure, money supply and tax) and also
economics condition to economic growth of Indonesia
The analysis uses Ordinary Least Square (OLS) method. For this analysis aim, use a
secondary database in time series form, 1988 2007, that is data of governmental
expenditure (routine and development), money supply, acceptance of tax and PDB of
Indonesia. The Data obtained from Treasury Department, Central Bureau of Statistics, and
other sources that is research result and journals.
Result of research indicate that the monetary and fiscal aspect had a significantly effect
to economic growth of Indonesia, with a determination coefficient value (R2), in the amount
of 99,54 percents. Partially, this analysis result showed that the governmental expenditure
(routine or development) had a non significant and positively effect to economic growth of
Indonesia, while money supply and acceptance of year tax previously had a significantly and
positive effect to economic growth of Indonesia each at =1 % and 10 %. This means that
economic growth of Indonesia will progressively with increasing the governmental
expenditure, money supply, and tax acceptance of year previously. Pursuant to result
estimation model known that the economics condition hereafter economic crisis had a
significantly and negativ effect to economic growth of Indonesia. This means that economic
growth of Indonesia had an ugly progressively after economic crisis in 1997.
ii
Angandroa Gulo: Analisis Pengaruh Aspek Fiskal dan Moneter Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia.
USU e-Repository 2008.
KATA PENGANTAR
Penelitian yang dituangkan dalam bentuk tesis ini merupakan tugas akhir
(USU) Medan. Dengan mengambil judul Analisis Pengaruh Aspek Fsikal dan
waktu yang telah ditetapkan berkat bimbingan dan arahan dari Bapak dan Ibu
Dosen Penguji dengan kesabarannya telah meluangkan waktu dan pikiran dalam
berbagai pihak, baik dalam bentuk moril, bimbingan maupun arahan, sehingga
sesuai dengan syarat dan tatacara yang telah ditentukan. Untuk itu penulis dalam
iii
Angandroa Gulo: Analisis Pengaruh Aspek Fiskal dan Moneter Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia.
USU e-Repository 2008.
2. Ibu Dr. Murni Daulay, S.E.,M.Si., Ketua Program Studi Magister Ekonomi
3. Bapak Drs. Iskandar Syarief, MA. sebagai Anggota Pembimbing yang telah
4. Bapak Drs. Samad Zaino, MSi, Drs. Rujiman, MA, dan Irsyad Lubis, SE,
Utara.
7. Kepada orang-orang tercinta penulis dan seluruh keluarga besar yang telah
Angkatan VIII yang lainnya, kiranya persahabatan ini menjadi kenangan yang
iv
Angandroa Gulo: Analisis Pengaruh Aspek Fiskal dan Moneter Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia.
USU e-Repository 2008.
indah dan tak terlupakan serta menjadi ikatan persaudaran yang erat diantara
kita..
Penulis menyadari tesis ini masih jauh dari sempurna, namun harapan
penulis semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Mohon maaf atas segala
kesalahan dan kesilapan penulis selama ini. Semoga Allah Bapa Yang Maha
Penulis,
Angandrowa Gulo
Angandroa Gulo: Analisis Pengaruh Aspek Fiskal dan Moneter Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia.
USU e-Repository 2008.
RIWAYAT HIDUP
vi
Angandroa Gulo: Analisis Pengaruh Aspek Fiskal dan Moneter Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia.
USU e-Repository 2008.
DAFTAR ISI
ABSTRAK........................................................................................................... i
ABSTRACT ........................................................................................................ ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ iii
RIWAYAT HIDUP ............................................................................................ vi
DAFTAR ISI ....................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL............................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xi
DAFTAR SINGKATAN .................................................................................... xii
BAB I. PENDAHULUAN........................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ......................................................................... 1
1.2. Perumusan Masalah ................................................................. 5
1.3. Tujuan Penelitian...................................................................... 5
1.4. Manfaat Penelitian ................................................................... 6
vii
Angandroa Gulo: Analisis Pengaruh Aspek Fiskal dan Moneter Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia.
USU e-Repository 2008.
3.3. Model Analisis ......................................................................... 34
3.4. Metode Analisis ....................................................................... 36
3.5. Uji Kesesuaian ......................................................................... 36
3.6. Definisi Operasional................................................................. 37
3.7. Uji Penyimpangan Asumsi Klasik ........................................... 37
viii
Angandroa Gulo: Analisis Pengaruh Aspek Fiskal dan Moneter Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia.
USU e-Repository 2008.
DAFTAR TABEL
ix
Angandroa Gulo: Analisis Pengaruh Aspek Fiskal dan Moneter Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia.
USU e-Repository 2008.
DAFTAR GAMBAR
Angandroa Gulo: Analisis Pengaruh Aspek Fiskal dan Moneter Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia.
USU e-Repository 2008.
DAFTAR LAMPIRAN
xi
Angandroa Gulo: Analisis Pengaruh Aspek Fiskal dan Moneter Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia.
USU e-Repository 2008.
DAFTAR SINGKATAN
xii
Angandroa Gulo: Analisis Pengaruh Aspek Fiskal dan Moneter Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia.
USU e-Repository 2008.
BAB I
PENDAHULUAN
dinantikan serta diinginkan oleh rakyat Indonesia. Harapan dan cita-cita yang
masyarakat. Oleh karena itu dalam Pembangunan Nasional intinya adalah untuk
oleh pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) yang praktis selama enam
1
Angandroa Gulo: Analisis Pengaruh Aspek Fiskal dan Moneter Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia.
USU e-Repository 2008.
2
Hal ini antara lain tercermin dari nilai tukar Rupiah yang relatif tak bergejolak,
kecenderungan penurunan suku bunga, dan laju inflasi yang jauh lebih rendah dari
segala lini: akun perdagangan barang (trade account), akun semasa (current
Posisi cadangan devisa per 30 November 2007 tercatat sebesar US$54,9 miliar,
suatu peningkatan tajam dibandingkan posisi akhir tahun 2006 sebesar US$34,7
miliar.
(indeks harga saham gabungan), SUN (Surat Utang Negara) yang terus diminati
oleh investor domestik maupun asing, serta ORI (Obligasi Republik Indonesia)
yang selalu terserap oleh investor perseorangan dengan nilai yang melebihi target.
Dilihat dari komposisi SUN yang dipegang oleh investor asing terlihat bahwa
yang jatuh tempo di atas 10 tahun menduduki porsi terbesar. Ini menandakan
tajam, dan lebih tinggi ketimbang peningkatan dana pihak ketiga. Sehingga, LDR
Angandroa Gulo: Analisis Pengaruh Aspek Fiskal dan Moneter Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia.
USU e-Repository 2008.
3
bahwa secara umum dan agregat, kinerja perekonomian Indonesia selama tahun
2007 menunjukkan kemajuan yang cukup baik. Namun, jika kita telaah lebih
mendalam dan rinci, gambarannya tak sebaik tampak luar. Paling tidak, pola dan
jauh lebih baik dan sekaligus lebih tangguh dalam menghadapi goncangan
jumlah uang beredar dan juga kebijakan tentang pajak. Dalam kenyataannya
kebijakan pemerintah dalam bidang fiskal dan moneter juga tergantung pada
kondisi perekonomian, dimana kebijakan fiskal dan moneter berbeda pada saat
kondisi sebelum krisis ekonomi terjadi dan kebijakan setelah krisis ekonomi
Angandroa Gulo: Analisis Pengaruh Aspek Fiskal dan Moneter Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia.
USU e-Repository 2008.
4
meningkatkan pertumbuhan ekonomi, yang dapat dilihat dari PDB yang semakin
baik dan stabil sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan kemakmuran dan
bidang fiskal dan moneter baik pada kondisi sebelum krisis maupun setelah
ekonomi Indonesia. Dalam hal ini kebijakan pemerintah di bidang fiskal dan
Angandroa Gulo: Analisis Pengaruh Aspek Fiskal dan Moneter Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia.
USU e-Repository 2008.
5
Indonesia ?
Indonesia ?
ekonomi Indonesia ?
untuk:
Angandroa Gulo: Analisis Pengaruh Aspek Fiskal dan Moneter Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia.
USU e-Repository 2008.
6
dan moneter.
3. Sebagai referensi bagi peneliti lainnya yang berminat untuk mengkaji dalam
bidang yang sama dengan pendekatan dan ruang lingkup yang berbeda
Angandroa Gulo: Analisis Pengaruh Aspek Fiskal dan Moneter Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia.
USU e-Repository 2008.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
jumlah penduduk bertambah terus dan berarti kebutuhan ekonomi juga bertambah
terus, maka dibutuhkan penambahan pendapatan setiap tahun. Hal ini hanya bisa
diperoleh melalui peningkatan output agregat (barang dan jasa) atau produk
domestic bruto (PDB) setiap tahun. Dengan demikian dalam pengertian ekonomi
Pertumbuhan ekonomi bisa dilihat dalam nilai absolut dan nilai relatif
PDB tahun 2000 tumbuh Rp. 2 triliun dibandingkan PDB tahun 1999. Sedangkan
dimana PDB(t) = pertumbuhan ekonomi tahun (t) tertentu dalam nilai absolut, t-
7
Angandroa Gulo: Analisis Pengaruh Aspek Fiskal dan Moneter Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia.
USU e-Repository 2008.
8
tn
r = n 1 1 x 100%
t 0
tn = t0(1 + r)n-1
dimana r = laju pertumbuhan PDB rata-rata per tahun, n = jumlah tahun (misalnya
untuk periode 1990-an, n = 10), tn = tahun akhir periode, t0 = tahun awal periode,
dalam nilai nominal berdasarkan harga berlaku dan nilai riil (nyata) berdasarkan
tersebut dapat tercipta melalui bekerjanya pasar secara efisien. Mekanisme pasar
akan bekerja secara efisien apabila tersedia tata aturan dan hukum-hukum pasar
yang dilaksanakan dengan baik. Ketersediaan tata aturan dan hukum tersebut
Angandroa Gulo: Analisis Pengaruh Aspek Fiskal dan Moneter Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia.
USU e-Repository 2008.
9
kondusif bagi bekerjanya pasar secara optimal. Demikian pula halnya bank sentral
masih banyak diperdebatkan baik dari sisi teori maupun studi empirisnya yang
juga masih terus berkembang. Pada awalnya yang lebih diperhatikan adalah
dari kebijakan fiskal pemerintah tersebut dirasa perlu pula untuk diamati. Selain
efektifitas atau efisiensi dari pengeluaran pemerintah baik besarannya (size) dan
Brata dan Arifin (2003) juga telah mencoba menganalisis aspek fiskal
tingkat propinsi (Dati I) maupun kabupaten/kota (Dati II) lebih banyak tergantung
pada pemerintah pusat (Kuncoro, 1995). Dalam hal ini, andil subsidi dari
Angandroa Gulo: Analisis Pengaruh Aspek Fiskal dan Moneter Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia.
USU e-Repository 2008.
10
dapat terlaksana jika tersedia sejumlah dana. Dana yang dibutuhkan oleh
stabilitas sosial, politik dan keamanan. Pertumbuhan ekonomi dapat dilihat dari
nilai absolut maupun relatif. Secara absolut berarti dilihat dari perubahan PDB
tahun lalu dengan tahun sekarang. Misalnya PDB tahun 2004 tumbuh Rp 3 triliun
ekonomi dipilah menjadi tiga (3), yaitu masa orde lama, orde baru dan masa
reformasi.
memasuki era yang sangat sulit, karena bangsa Indonesia menghadapi gejolak
sosial, politik dan keamanan yang sangat dahsyat, sehingga pertumbuhan ekonomi
Angandroa Gulo: Analisis Pengaruh Aspek Fiskal dan Moneter Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia.
USU e-Repository 2008.
11
mayoritas milik orang asing, dimana produk berorientasi pada ekspor. Kondisi
stabilitas sosial- politik dan keamanan yang kurang stabil membuat perusahaan-
dan keamanan yang dihadapi pemerintah dan ingin diselesaikan secara bersama-
sama dan simultan. Puncak kegagalan pembangunan ekonomi orde lama adalah
terjadi hiper inflasi yang mencapai lebih 500% pada akhir tahun 1965 (Tambunan:
2001).
Belajar dari kegagalan Orde Lama, Orde Baru sejak awal tahun 1970
Pembangunan Jangka Panjang Tahap I (PJPT I), dan PJPT II. Pembangunan
Angandroa Gulo: Analisis Pengaruh Aspek Fiskal dan Moneter Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia.
USU e-Repository 2008.
12
dilihat dari indikator makro ekonomi, yaitu tingkat pertumbuhan ekonomi yang
bertumpu pada industri. Ciri utama pada tahap ini adalah, pertama struktur
adalah pertanian.
industri, jasa dan lembaga keuangan mulai berkembang. Tahap kedua ini tahap
yang sangat krusial, karena menyiapkan prasarat untuk tinggal landas. Prasarat
infrastruktur, terutama jalan raya, pelabuhan, rel kereta api, lapangan terbang.
Pada tahap ini pertumbuhan pendapatan tinggi dan diikuti dengan menurunnya
Angandroa Gulo: Analisis Pengaruh Aspek Fiskal dan Moneter Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia.
USU e-Repository 2008.
13
Tahap ketiga adalah initiating take-off, di mana dalam tahap ini peran
politik. Beberapa indikator utama dalam tahap ini adalah pertama, terjadinya
Ratio capital to labor semakin meningkat. Kedua, peran penanaman modal asing
dalam pembangunan ekonomi semakin tinggi, bahkan jauh lebih tinggi dari peran
akumulasi kapital melalui pasar modal. Ini berarti peran rakyat dalam
menurut Kuncoro (2000) diartikan sebagai tiga (3) kondisi yang saling terkait,
yaitu: (1) Kenaikan laju investasi produktif antara 5 10 persen dari pendapatan
nasional, (2) Perkembangan salah satu atau beberapa sektor manufaktur penting
dengan laju pertumbuhan tinggi (3) Adanya kerangka politik, sosial dan
institusional yang jelas, yang dapat mendorong ekspansi di sektor modern. Ciri
Angandroa Gulo: Analisis Pengaruh Aspek Fiskal dan Moneter Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia.
USU e-Repository 2008.
14
lain pada tahap ini terletak pada peran pemerintah dalam pembangunan ekonomi
hanyalah sebagai fasilitator, bukan lagi inisiator. Peran swasta sangat tinggi dalam
mencapai tahap take-off, namun kondisi empirik menunjukkan hasil yang berbeda.
Angandroa Gulo: Analisis Pengaruh Aspek Fiskal dan Moneter Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia.
USU e-Repository 2008.
15
Masa Reformasi
bahkan sampai saat ini kegiatan perekonomian belum tumbuh normal seperti masa
sebelum krisis. Krisis ekonomi yang diawali tahun 1997 telah berdampak luas
bidang sosial, politik dan keamanan. Kondisi ini memicu timbulnya kekacauan
Internasional.
krisis mencapai US$ 3.450 pada tahun 1999 merosot menjadi US$ 580. Demikian
juga dengan nilai kurs rupiah yang sempat menyentuh nilai tertinggi Rp 17.500
aktivitas di pasar modal didominasi oleh aktivitas jual, bukan pembelian. Setelah
Angandroa Gulo: Analisis Pengaruh Aspek Fiskal dan Moneter Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia.
USU e-Repository 2008.
16
pajak, penerimaan bukan pajak dan bahkan penerimaan yang berasal dari
hanya in and out, artinya penerimaan dari sumber ini akan tercantum sebagai
sumber penerimaan dan alokasi pengeluaran negara yang tercantum dalam APBN.
tidak langsung, target penerimaan bukan pajak termasuk dividen yang berasal dari
BUMN serta besarnya rencana penerimaan dari luar negeri, baik dari pinjaman
maupun dari hibah. Pada sisi pengeluaran pada dasarnya dibagi dalam dua
kelompok besar, yaitu untuk pengeluaran yang bersifat rutin, misalnya untuk
pembangunan yang bersumber dari pinjaman dan hibah luar negeri serta tabungan
Angandroa Gulo: Analisis Pengaruh Aspek Fiskal dan Moneter Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia.
USU e-Repository 2008.
17
tahun yang menggunakan prinsip anggaran berimbang atau balanced budget yang
Pada dasarnya kebijakan fiskal yang diterapkan selama tahun fiskal 1993-
1998 tetap melanjutkan kebijakan fiskal yang dijalankan sebelumnya, yaitu suatu
kebijakan fiskal yang hati-hati (prudent). Implikasinya adalah pada setiap tahun
anggaran harus diupayakan adanya surplus anggaran. Selain itu, kebijakan fiskal
tidak boleh menjadi alat pemicu terjadinya inflasi yang tidak terkendali. Demikian
pula, kebijakan fiskal yang diterapkan harus dapat berfungsi sebagai instrumen
dan membawa konsekuensi adanya keterkaitan yang erat, baik melalui arus
Krisis ekonomi yang melanda kawasan Asia, juga sangat berpengaruh pada
Angandroa Gulo: Analisis Pengaruh Aspek Fiskal dan Moneter Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia.
USU e-Repository 2008.
18
Bank Dunia dan ADB, tidak satupun yang menyimpulkan bahwa krisis yang
ekonomi, pada dasarnya masih dapat dikategorikan dalam keadaan sehat atau
meningkatnya defisit transaksi berjalan secara nyata dan relatif tingginya inflasi
jangka pendek permintaan agregat dapat naik dengan cepat sedangkan penawaran
dan sebagian lagi dengan barang impor, yang dapat memperburuk defisit transaksi
Angandroa Gulo: Analisis Pengaruh Aspek Fiskal dan Moneter Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia.
USU e-Repository 2008.
19
kerja, dan keseimbangan neraca pembayaran. Oleh karena itu, seringkali hal-hal
Secara ideal, semua sasaran akhir tersebut di atas dapat dicapai secara
kerja pada umumnya dapat berdampak negatif terhadap kestabilan harga dan
kebijakan moneter bersifat netral dan hanya dapat mempengaruhi harga. Oleh
karena itu dalam undang-undang bank sentral ada kecenderungan bahwa sasaran
Pertumbuhan jumlah uang yang beredar yang terlalu rendah walaupun akan
menurunkan inflasi dan defisit transaksi berjalan secara signifikan, akan tetapi hal
Angandroa Gulo: Analisis Pengaruh Aspek Fiskal dan Moneter Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia.
USU e-Repository 2008.
20
berjalan yang juga meningkat. Dalam kaitan ini dalam tahun anggaran 1996/1997,
nasional melalui kebijakan fiskal. Kebijakan belanja rutin didasarkan atas prinsip
pengganda yang besar bagi perekonomian nasional. Dalam kaitan ini dalam tahun
19,2 persen dalam tahun anggaran sebelumnya menjadi 17,2 persen atau dari
persen dalam tahun anggaran sebelumnya menjadi 16,2 persen atau menjadi Rp
33.454,35 miliar.
Beberapa kebijakan penting tersebut antara lain adalah Paket deregulasi 27 Juni
1994, Paket Deregulasi 23 Mei 1995, Paket Deregulasi 26 Januari 1996, Paket
Angandroa Gulo: Analisis Pengaruh Aspek Fiskal dan Moneter Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia.
USU e-Repository 2008.
21
Deregulasi 4 Juni 1994, serta Paket Deregulasi Juli 1997. Paket-paket deregulasi
modal, dan kebijaksanaan perkreditan. Salah satu tujuan dari keseluruhan paket
dan jasa kebutuhan rakyat serta untuk meningkatkan daya saing ekonomi
sangat penting. Hampir tidak ada satupun kehidupan ekonomi manusia yang tidak
tingkat harga.
Pada awalnya, yang digolongkan dalam definisi uang hanyalah uang kartal
(yang terdiri dari uang koin dan kertas) yang beredar di masyarakat. Kemudian
dengan berkembangnya peranan bank, yang termasuk sebagai uang adalah uang
kartal dan uang giral (demand deposit). Pekembangan jenis-jenis uang ini
pada sifat likuid tidaknya jenis uang tersebut. Uang tergolong dalam aktiva yang
Angandroa Gulo: Analisis Pengaruh Aspek Fiskal dan Moneter Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia.
USU e-Repository 2008.
22
memiliki sifat likuid yang sangat tinggi. Jenis uang yang tidak dapat dipakai
a. M1 terdiri dari aset-aset yang digunakan secara langsung, instan dan tanpa
b. M2, terdiri dari M1 ditambah aset yang tidak likuid secara instan,
c. M3, terdiri dari M2 ditambah item yang tidak pernah dilihat kebanyakan
sistem moneter yang terdiri atas mengeluarkan uang kartal (Currency), yakni uang
kertas dan uang logam yang diedarkan oleh Bank Indonesia, ditambah dengan
uang giral (demand deposit) yaitu sipanan giro masyarakat, pengertian tersebut
Angandroa Gulo: Analisis Pengaruh Aspek Fiskal dan Moneter Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia.
USU e-Repository 2008.
23
disebut juga dengan uang beredar dalam arti sempit (M1). Kewajiban yang
meliputi M1 plus uang kuasi (quasy money) yang terdiri dari deposito berjangka
dan tabungan yang dimiliki oleh sektor swasta domestik pada bank-bank umum
disebut uang beredar dalam arti luas (M2 ) atau likuiditas perekonomian (Pratomo,
2003)
harga melebihi tingkat yang diharapkan sehingga dalam jangka penjang dapat
beredar sangat rendah, maka kelesuan ekonomi akan terjadi. Menurut Suseno
(2002) apabila hal ini terus menerus terjadi, kemakmuran masyarakat secara
lain melatar belakangi upaya-upaya yang dilakukan oleh pemerintah atau otoritas
uang beredar.
Angandroa Gulo: Analisis Pengaruh Aspek Fiskal dan Moneter Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia.
USU e-Repository 2008.
24
Untuk menjaga kestabilan nilai mata uang, Bank sentral sebagai pemegang
untuk mengendalikan uang beredar dan suku bunga dalam perekonomian agar
dapat mendukung pencapaian tujuan kestabilan nilai uang. Pengendalian ini tidak
boleh dilakukan secara ketat dan berlebihan karena akan mempersulit dan
pengendalian uang beredar dan suku bunga tidak boleh terlalu longgar karena
bisnis para pengusaha. Hasil analisa dan pemantauan yang dilakukan oleh bank
bunga dan memperketat syarat-syarat kredit. Dengan suku bunga yang lebih
tinggi dan kekayaan yang lebih rendah, maka pengeluaran yang sensitif terhadap
suku bunga, khususnya investasi, akan cenderung turun. Pada akhirnya, tekanan
pendapatan, output dan kesempatan kerja. Hal ini sesuai dengan pendapat
Angandroa Gulo: Analisis Pengaruh Aspek Fiskal dan Moneter Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia.
USU e-Repository 2008.
25
Dornbusch, Fischer dan Startz (2004), bahwa permintaan keseimbangan uang riil
berespon negatif terhadap tingkat suku bunga. Kenaikan suku bunga akan
2.5. Pajak
Indonesia adalah Direktorat Jenderal Pajak (DJP) yang merupakan salah satu
adalah bahkan pada saat pertumbuhan, pungutan pajak berada di bawah prestasi.
Angandroa Gulo: Analisis Pengaruh Aspek Fiskal dan Moneter Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia.
USU e-Repository 2008.
26
sebagai proporsi GNP tetap suram. Hal ini menantang teori konvensional bahwa
merupakan satu-satunya faktor penentu dari penerimaan pajak. Variabel lain yang
dari pajak (PPn dan PPh) serta memberikan lapangan kerja dan perolehan/
penghematan devisa.
beban pajak riil. Semakin tinggi inflasi, maka semakin tinggi beban pajak secara
riil. Inflasi menyebabkan nilai riil menurun, namun pemotongan pajak tetap
justru meningkat. Meningkatnya beban pajak riil sedangkan nilai riil uang
Angandroa Gulo: Analisis Pengaruh Aspek Fiskal dan Moneter Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia.
USU e-Repository 2008.
27
permintaan agregat dan GNP. Kenaikan pajak akan berarti bahwa kita memiliki
pendapatan disposable yang lebih rendah; dan pendapatan disposable yang lebih
investasi dan pemerintah tetap pada jumlah yang sama, maka pengurangan jumlah
Dengan demikian, dalam model pengganda pajak yang lebih tinggi tanpa
Sehingga dengan model pengganda pajak akan sangat mudah dilihat bahwa pajak
anggaran belanja. Pada dasarnya ada tiga faktor penting yang akan menentukan
pengeluaran pemerintah pada suatu tahun tertentu, yaitu (1) pajak yang
Angandroa Gulo: Analisis Pengaruh Aspek Fiskal dan Moneter Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia.
USU e-Repository 2008.
28
pajak yang dikenakan atas pendapatan pribadi dan pendapatan perusahaan, atas
upah, atas penjualan barang-barang konsumen, dan atas hal-hal lain. Seluruh
pengeluarannya.
pendapatan nasional yang lebih besar daripada pembayaran dalam jumlah yang
semakin besar terhadap GNP juga dijelaskan oleh hukum Wagner, dimana
2000).
(Mankiw, 2003):
Angandroa Gulo: Analisis Pengaruh Aspek Fiskal dan Moneter Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia.
USU e-Repository 2008.
29
Y = C (Y T) + I (r*) + G + NX(e)
dengan tingkat bunga, yang sama dengan tingkat bunga dunia r*. Ekspor neto
Berdasarkan hasil analisa ada beberapa hal yang dapat direkomendasikan, yaitu:
secara berlebihan dibebankan kepada sektor swasta sehingga pada akhirnya akan
Angandroa Gulo: Analisis Pengaruh Aspek Fiskal dan Moneter Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia.
USU e-Repository 2008.
30
sebuah persamaan yang mana tingkat pertumbuhan PDRB dapat dipecah dalam
pengeluaran rutin, juga penerimaan dari pendapatan asli daerah, bagi hasil pajak
dan bukan pajak dalam istilah produktivitas dan sumbangannya terhadap PDRB.
Data PDRB yang digunakan adalah PDRB harga berlaku tanpa migas, tenaga
kerja dengan penduduk yang berumur 10 tahun ke atas yang bekerja selama
seminggu yang lalu menurut propinsi dan status pekerjaan utama, dan data
investasi diproksi dengan kredit yang dikeluarkan oleh Bank umum menurut
bagi hasil pajak dan bukan pajak dari APBD propinsi. Dengan mentransformasi
dengan OLS menghasilkan bahwa penerimaan dari PAD, bagi hasil pajak dan
Bantuan. Salah satu unsur Pendapatan Asli Daerah adalah pajak. Data yang ada
Angandroa Gulo: Analisis Pengaruh Aspek Fiskal dan Moneter Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia.
USU e-Repository 2008.
31
pengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi regional yang dilihat dari PDRB
per kapita. Selain itu terdapat pula indikasi bahwa komponen penerimaan
pemerintah daerah tersebut lebih memiliki hubungan yang kuat dengan PDRB
Hasil studi yang dilakukan Naury (2005) yang menganalisis jumlah uang
beredar, suku bunga dan pertumbuhan ekonomi di indonesia tahun 1970 2002,
menemukan bahwa pada uji kausalitas granger menemukan bahwa jumlah uang
beredar (M2) memiliki hubungan dengan tingkat bunga (i) dan pertumbuhan
ekonomi (PDB) memiliki hubungan dengan jumlah uang beredar (M2) secara
dari suku bunga dan peningkatan dari pertumbuhan ekonomi akan menyebabkan
Angandroa Gulo: Analisis Pengaruh Aspek Fiskal dan Moneter Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia.
USU e-Repository 2008.
32
beredar dan kredit sebagai variabel moneter memiliki hubungan jangka pendek
investasi pemerintah, pajak, dan utang luar negeri, tidak memiliki hubungan
jangka pendek dengan pertumbuhan ekonomi. Hal ini berarti bahwa dalam
bertentangan. Sedangkan pada jangka pendek, terdapat potensi konflik antara dua
2.8. Hipotesis
ekonomi Indonesia.
ekonomi Indonesia.
Angandroa Gulo: Analisis Pengaruh Aspek Fiskal dan Moneter Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia.
USU e-Repository 2008.
33
Pengeluaran
Rutin(GR)
Pengeluaran
Pembangunan (GP)
Pertumbuhan
Aspek Fiskal dan Jumlah Uang Ekonomi
Moneter Beredar (M) Indonesia
(PDB)
Pajak Tahun
Sebelumnya (Tt-1)
Kondisi
Perekonomian (Dm)
Gambar 2.1. Kerangka Pemikiran Analisis Pengaruh Aspek Fiskal dan Meneter
terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Angandroa Gulo: Analisis Pengaruh Aspek Fiskal dan Moneter Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia.
USU e-Repository 2008.
BAB III
METODE PENELITIAN
Indonesia selama kurun waktu 1988 2007. Adapun kebijakan aspek fiskal dan
moneter yang dianalisis adalah pengeluaran pemerintah untuk dana rutin (GR),
pengeluaran pemerintah untuk pembangunan (GP), jumlah uang beredar (M2) dan
Adapun yang menjadi data dalam penelitian ini adalah data sekunder yang
dapat diperoleh dari berbagai instansi yang terkait yaitu Departemen Keuangan,
pengeluaran pemerintah untuk dana rutin dan pembangunan, jumlah uang beredar,
34
Angandroa Gulo: Analisis Pengaruh Aspek Fiskal dan Moneter Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia.
USU e-Repository 2008.
35
(GP), jumlah uang beredar (M), dan pajak tahun sebelumnya (Tt-1), serta kondisi
perekonomian sebelum dan sesudah krisis ekonomi. Dalam penelitian ini akan
Dengan demikian spesifikasi model yang akan dijadikan sebagai model penelitian
Dimana:
a0 = intercept (konstanta)
Angandroa Gulo: Analisis Pengaruh Aspek Fiskal dan Moneter Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia.
USU e-Repository 2008.
36
= kesalahan pengganggu
Ordinary Least Square (OLS). Untuk memudahkan dalam pengolahan data maka
sebagai alat analisis yang digunakan dalam mengolah data tersebut adalah
koefisien regresi secara serempak. Jika Fhit > Ftabel, maka H0 ditolak dan H1
diterima.
koefisien regresi secara parsial. Jika thit > ttabel, maka H0 ditolak dan H1
diterima.
Angandroa Gulo: Analisis Pengaruh Aspek Fiskal dan Moneter Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia.
USU e-Repository 2008.
37
digunakan pada penelitian ini, maka berikut ini dijelaskan perihal batasan
c. Jumlah uang beredar adalah mata uang di tangan publik dan deposito di bank-
bank yang bisa digunakan rumah tangga untuk bertransaksi seperti rekening
Penelitian ini juga mungkin tidak terlepas dengan model regresi bias yang
terjadi secara statistik yang dapat mengganggu model yang telah ditentukan.
diambil dari persamaan yang dibentuk. Untuk itu maka perlu dilakukan uji
Angandroa Gulo: Analisis Pengaruh Aspek Fiskal dan Moneter Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia.
USU e-Repository 2008.
38
a. Multikolinieritas
2) Interval kepercayaan lebar (karena variasi besar, maka standar error besar
secara statistik jika dibuat regresi sederhana bias tidak signifikan karena
variasi besar akibat kolinieritas. Bila standar error terlalu besar, maka besar
interpretasi.
Angandroa Gulo: Analisis Pengaruh Aspek Fiskal dan Moneter Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia.
USU e-Repository 2008.
39
b. Autokorelasi
manapun.
a. Jika nilai X2hitung > X2 tabel, maka hipotesis yang dinyatakan bahwa tidak
b. Jika nilai X2hitung < X2 tabel, maka hipotesis yang dinyatakan bahwa tidak
ada autokorelasi dalam model empiris yang digunakan tidak dapat ditolak.
Angandroa Gulo: Analisis Pengaruh Aspek Fiskal dan Moneter Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia.
USU e-Repository 2008.
40
DAFTAR PUSTAKA
Brata, A. G., dan Z. Arifin, 2003. Alokasi Investasi Sektor Publik dan
Pengaruhnya Terhadap Konvergensi Ekonomi Regional di Indonesia.
Media Ekonomi 13 (20): 59-71.
Angandroa Gulo: Analisis Pengaruh Aspek Fiskal dan Moneter Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia.
USU e-Repository 2008.
41
Naury, Sanny, 2005, Analisis Jumlah Uang Beredar, Suku Bunga dan
Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia Tahun 1970 2002, Tesis Magister
Sains, Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, Medan.
Samuelson, Paul A. dan Nordhaus, William D. 2004. Ilmu Makro Ekonomi. Edisi
Bahasa Indonesia. PT. Media Global Edukasi, Jakarta.
Angandroa Gulo: Analisis Pengaruh Aspek Fiskal dan Moneter Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia.
USU e-Repository 2008.
42
(Pratomo, 2003)
Suseno (2002)
Sukirno (2000)
Wijaya (2000)
(Mangkoesoebroto, 2000).
Angandroa Gulo: Analisis Pengaruh Aspek Fiskal dan Moneter Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia.
USU e-Repository 2008.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
dari tahun ke tahun, disajikan melalui Product Domestic Bruto (PDB) atas dasar
harga konstan menurut lapangan usaha secara berkala. Jika terjadi pertumbuhan
dengan tahun yang lalu. Sebaliknya apabila menunjukkan negatip, hal ini
Perkembangan PDB Indonesia sejak tahun 1988 2007 atas dasar harga
rata 4,64 persen per tahun. Peningkatan PDB yang paling tinggi terjadi pada tahun
1995 (8,24 persen), dan yang paling rendah adalah pada tahun 1998 (-13,24
perdagangan, hotel dan restoran sebagai efek krisis yang masih terjadi di
Indonesia.
40
Angandroa Gulo: Analisis Pengaruh Aspek Fiskal dan Moneter Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia.
USU e-Repository 2008.
41
Angandroa Gulo: Analisis Pengaruh Aspek Fiskal dan Moneter Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia.
USU e-Repository 2008.
42
2.000.000,00
1.800.000,00
1.600.000,00
1.400.000,00
PDB (Milyar Rp.)
1.200.000,00
1.000.000,00
800.000,00
600.000,00
400.000,00
200.000,00
0,00
1988
1989
1990
1991
1992
1993
1994
1995
1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
Tahun
sebesar 2,95 persen, angka ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan tahun 2006
yang lalu. Pada tahun 2007 keadaan ekonomi Indonesia, pada umumnya, mengalami
penurunan akibat kenaikan harga BBM. Akibat kenaikan harga BBM tersebut banyak
peningkatan setiap tahun, kecuali tahun 1998 sebagai akibat dari krisis ekonomi
yang terjadi mulai tahun 1997. Hingga saat terjadinya krisis ekonomi (hingga
Angandroa Gulo: Analisis Pengaruh Aspek Fiskal dan Moneter Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia.
USU e-Repository 2008.
43
secara fluktuatif, dimana peningkatan yang terbesar terjadi pada tahun 1995
sebesar 8,24 %, dan yang paling rendah pada tahun 1997 sebesar 4,59 %. Selama
dampak krisis ekonomi yang terjadi pada tahun 1997, maka pertumbuhan
ekonomi Indonesia cukup stabil, dengan pertumbuhan antara 0,62 5,67 %, yang
berarti fluktuasinya cukup rendah, yaitu 5,67 0,62 = 5,05 %), yang berarti cukup
kondisi sebelum krisis ekonomi dibandingkan setelah krisis ekonomi karena salah
besar adalah perdagangan, hotel dan restoran dan sektor pengangkutan dan
Angandroa Gulo: Analisis Pengaruh Aspek Fiskal dan Moneter Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia.
USU e-Repository 2008.
44
pemerintah (rutin & pembangunan), jumlah uang beredar dan penerimaan pajak.
kecuali tahun 1998 s/d tahun 2000 yang menunjukkan penurunan sebagaimana
Angandroa Gulo: Analisis Pengaruh Aspek Fiskal dan Moneter Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia.
USU e-Repository 2008.
45
setiap tahun dengan fluktuasi yang cukup tinggi, antara 4,69 % - 57,43 % untuk
Angandroa Gulo: Analisis Pengaruh Aspek Fiskal dan Moneter Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia.
USU e-Repository 2008.
46
Namun sebagai akibat terjadinya krisis ekonomi pada tahun 1997, kemampuan
tahun 1998 s/d 1999 untuk pengeluaran rutin dan tahun 1998 s/d 2000 untuk
600.000,00
500.000,00
Pengeluaran Pemerintah (Milyar Rp)
400.000,00
300.000,00
200.000,00
100.000,00
0,00
1988
1989
1990
1991
1992
1993
1994
1995
1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
Tahun
GR GP
Upaya perbaikan ekonomi untuk segera keluar dari krisis terus dilakukan
Angandroa Gulo: Analisis Pengaruh Aspek Fiskal dan Moneter Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia.
USU e-Repository 2008.
47
2000. Namun demikian, besarnya jumlah dana yang dikeluarkan pemerintah ini
juga sebagai akibat menurunnya nilai tukar mata uang rupiah terhadap US$.
oleh pemerintah, maka setiap tahun sejak tahun 2001 pengeluaran pemerintah
disajikan pada Tabel 4.3. Jumlah uang beredar pada tahun 1988 sebesar Rp.
51.135 milyar kemudian terus meningkat setiap tahun hingga tahun 1997 pada
milyar. Peningkatan jumlah uang beredar pada periode sebelum krisis mulai tahun
1988 s/d 1996 antara 17,05 % - 39,51 %. Kemudian pada periode setelah krisis
ekonomi, yaitu tahun 1998 s/d 2007 terjadi peningkatan jumlah uang beredar yang
beredar tersebut selama periode setelah krisis terjadi setiap tahun, walaupun
Angandroa Gulo: Analisis Pengaruh Aspek Fiskal dan Moneter Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia.
USU e-Repository 2008.
48
Angandroa Gulo: Analisis Pengaruh Aspek Fiskal dan Moneter Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia.
USU e-Repository 2008.
49
1.800.000,00
1.600.000,00
Jumlah Uang Beredar (Milyar Rp.)
1.400.000,00
1.200.000,00
1.000.000,00
800.000,00
600.000,00
400.000,00
200.000,00
0,00
1988
1989
1990
1991
1992
1993
1994
1995
1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
Tahun
dana cukup tersedia. Salah satu sumber dana pemerintah yang cukup besar hingga
saat ini bersumber dari penerimaan pajak. Penerimaan pemerintah dari sumber
berikut.
Angandroa Gulo: Analisis Pengaruh Aspek Fiskal dan Moneter Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia.
USU e-Repository 2008.
50
cukup besar antara 12,70 % - 29,90 %. Selanjutnya sejak tahun 2000 hingga tahun
2007 penerimaan pajak sangat fluktuatif, yaitu antara 7,07 % - 77,34 %. Pada
Angandroa Gulo: Analisis Pengaruh Aspek Fiskal dan Moneter Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia.
USU e-Repository 2008.
51
kebijakan pemerintah untuk menaikkan tarif pajak, termasuk pajak bumi dan
600.000,00
500.000,00
Pajak (Milyar Rp.)
400.000,00
300.000,00
200.000,00
100.000,00
0,00
1988
1989
1990
1991
1992
1993
1994
1995
1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
Tahun
dilakukan estimasi dengan model Ordinary Least Square (OLS) untuk data
regresi terhadap model estimasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Angandroa Gulo: Analisis Pengaruh Aspek Fiskal dan Moneter Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia.
USU e-Repository 2008.
52
Tabel 4.5. Hasil Estimasi Pengaruh Aspek Fiskal dan Moneter terhadap
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
LogPE = 10,331 + 0,006 LogGR + 0,021 LogGP + 0,260 LogM + 0,050 LogT(t-1) - 0,138 DM
Std.Er. : (0,029) (0,027) (0,032) (0,024) (0,014)
t-stat : (0,829)ns (0,810)ns (8,128)*** (2,052)* (-9,554)***
Sumber : Lampiran 3.
Ket. : ns = non signifikan
* = signifikan pada 10 %.
*** = signifikan pada 1 %.
Tabel 4.5 di atas, diperoleh koefisien determinasi (R) sebesar 0,9954 berarti
ekonomi Indonesia sebesar 99,54 persen selama kurun waktu yang diteliti.
Sedangkan sisanya sebesar 0,46 persen, dijelaskan oleh variabel lain yang
Angandroa Gulo: Analisis Pengaruh Aspek Fiskal dan Moneter Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia.
USU e-Repository 2008.
53
Indonesia pada tingkat keyakinan 99 persen. Hal ini dapat dilihat dari nilai F-
Angandroa Gulo: Analisis Pengaruh Aspek Fiskal dan Moneter Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia.
USU e-Repository 2008.
54
regresi yang lebih kecil dari satu, pengeluaran pemerintah untuk dana rutin
terhadap nilai t-statistik diperoleh nilai 0,22 yang lebih kecil dibandingkan t-
Angandroa Gulo: Analisis Pengaruh Aspek Fiskal dan Moneter Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia.
USU e-Repository 2008.
55
Dilihat dari nilai koefisien regresi yang lebih kecil dari satu, pengeluaran
ekonomi. Dari hasil pengujian terhadap nilai t-statistik diperoleh nilai 0,810
dimulai pada sekitar bulan April dan Agustus hingga bulan Oktober dan
pertumbuhan ekonomi.
Angandroa Gulo: Analisis Pengaruh Aspek Fiskal dan Moneter Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia.
USU e-Repository 2008.
56
sebesar 0,26 berarti bahwa setiap peningkatan jumlah uang beredar sebesar
0,26 persen, ceteris paribus. Dilihat dari nilai koefisien regresi yang lebih
Hal ini berarti bahwa variabel jumlah uang beredar berpengaruh signifikan
nilai t-statistik diperoleh nilai 2,052 yang lebih besar dibandingkan t-tabel ( 10
Angandroa Gulo: Analisis Pengaruh Aspek Fiskal dan Moneter Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia.
USU e-Repository 2008.
57
Indonesia.
sebesar 0,138 persen, ceteris paribus. Dari hasil pengujian terhadap nilai t-
berikut.
Angandroa Gulo: Analisis Pengaruh Aspek Fiskal dan Moneter Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia.
USU e-Repository 2008.
58
a. Multikolinieritas
1. Jika nilai R2y.x < R2x.x, maka hipotesis yang menyatakan bahwa ada
dapat ditolak.
2. Jika nilai R2y.x > R2x.x, maka hipotesis yang menyatakan bahwa ada
Hasil dari uji koefisien regresi secara parsial disajikan pada tabel berikut.
Variabel Nilai R2
LogPE = f(LogGR, LogGP, LogM, LogT(t-1), DM) (Model 1) 0,9954
LogGR = f (Log GP, LogM, LogT(t-1), DM) (Model 2) 0,9711
LogGP = f (Log GR, LogM, LogT(t-1), DM) (Model 3) 0,9786
LogM = f (LogGP, LogGr, LogT(t-1), DM) (Model 4) 0,9747
LogT(t-1) = f(LogM, LogGP, LogGR, DM) (Model 5) 0,9767
DM = f (LogT(t-1), LogM, LogGP, LogGR) (Model 6) 0,9429
Sumber : Data diolah (Lampiran 4).
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai koefisien determinasi (R2)
regresi parsial Model 1 lebih besar dari nilai koefisien determinasi regresi
Model 2 s/d Model 6. Karena nilai koefisien regresi uji parsial tidak ada yang
Angandroa Gulo: Analisis Pengaruh Aspek Fiskal dan Moneter Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia.
USU e-Repository 2008.
59
lebih besar dari nilai koefisien regresi model 1, maka dapat disimpulkan
b. Autokorelasi
dilakukan dengan uji Lagrange Multiplier Test (LM test). Berikut ini hasil dari
uji Lagrange Multiplier Test (LM test) sebagaimana ditampilkan pada tabel.
Sumber: Lampiran 3.
Hasil uji LM test di atas menunjukkan bahwa besarnya nilai X2hitung (Obs*R-
Dengan demikian hipotesis nol (H0) yang menyatakan bahwa tidak ada
autokorelasi tidak dapat ditolak. Artinya dalam model yang diestimasi tersebut
term).
Angandroa Gulo: Analisis Pengaruh Aspek Fiskal dan Moneter Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia.
USU e-Repository 2008.
60
4.4. Pembahasan
karena itu pengeluaran rutin pada umumnya adalah biaya pegawai dan belanja
rutin alat-alat perkantoran dan dinas, yang bertujuan untuk mendukung kelancaran
pertumbuhan ekonomi.
Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Nurlina (2004) bahwa
di Nanggroe Aceh Darussalam. Hasil temuan ini juga sejalan dengan studi yang
Angandroa Gulo: Analisis Pengaruh Aspek Fiskal dan Moneter Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia.
USU e-Repository 2008.
61
Hal ini sesuai dengan Wijaya (2000) yang mengatakan bahwa pengeluaran
berbeda dengan investasi yang dilakukan oleh sektor swasta. Pembangunan yang
Angandroa Gulo: Analisis Pengaruh Aspek Fiskal dan Moneter Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia.
USU e-Repository 2008.
62
tetapi memberikan sarana dan prasarana bagi kelancaran investasi oleh pihak
swasta. Investasi pihak swasta inilah yang secara langsung berdampak terhadap
periode penelitian adalah sebesar 47,22 % dari total pembiayaan pemerintah yang
positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Hasil dari penelitian ini
sesuai dengan hipotesa Keynes, yakni, penawaran uang (Money Supply) memiliki
(menurunkan) tingkat suku bunga. Kondisi ini mendorong para investor untuk
melakukan investasi, yang pada akhirnya akan menciptakan kenaikan output dan
Angandroa Gulo: Analisis Pengaruh Aspek Fiskal dan Moneter Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia.
USU e-Repository 2008.
63
berdampak pada peningkatan tingkat suku bunga dan pada akhirnya berakibat
Untuk menjaga kestabilan nilai mata uang, Bank Indonesia sebagai otoritas
beredar dan suku bunga dalam perekonomian agar dapat mendukung pencapaian
tujuan kestabilan nilai uang tidak boleh dilakukan secara fleksibel. Hal ini akan
mempersulit dan menyebabkan aktivitas ekonomi menjadi terkendala dan lesu jika
Bank Indonesia terlalu intervensi dalam hal pengendalian jumlah uang beredar.
Sebaliknya, pengendalian uang beredar dan suku bunga tidak boleh terlalu longgar
karena akan menyebabkan tidak terpeliharanya kestabilan nilai uang, yang akan
bisnis para pengusaha. Hasil analisa dan pemantauan yang dilakukan oleh bank
Hasil studi yang dilakukan Naury (2005) yang menganalisis jumlah uang
beredar, suku bunga dan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 1970 2002,
menemukan bahwa pada uji kausalitas granger menemukan bahwa jumlah uang
beredar (M2) memiliki hubungan dengan tingkat bunga (i) dan pertumbuhan
Angandroa Gulo: Analisis Pengaruh Aspek Fiskal dan Moneter Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia.
USU e-Repository 2008.
64
ekonomi (PDB) memiliki hubungan dengan jumlah uang beredar (M2) secara
signifikan.
jumlah uang beredar dan kredit sebagai variabel moneter memiliki hubungan
jangka pendek dengan pertumbuhan ekonomi. Hal ini berarti dalam periode yang
ekonomi.
berkorelasi erat dengan peubah moneter antara lain nilai tukar rupiah, jumlah uang
beredar terutama uang kartal, dan besarnya KLBI yang dikeluarkan oleh
pemerintah, posisi kredit sektoral dan suku bunga kredit. Hubungan korelasi ini
Angandroa Gulo: Analisis Pengaruh Aspek Fiskal dan Moneter Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia.
USU e-Repository 2008.
65
retribusi cenderung diabaikan. Pungutan pajak tahun berjalan baru akan dapat
pembangunan pada tahun selanjutnya. Hal ini sesuai dengan Seftarita (2005) yang
pajak, dan utang luar negeri, tidak memiliki hubungan jangka pendek dengan
dalam jangka panjang dana yang diperoleh dari kebijakan pemerintah tersebut
Angandroa Gulo: Analisis Pengaruh Aspek Fiskal dan Moneter Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia.
USU e-Repository 2008.
66
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
persen.
=10 %. Hal ini berarti bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia akan semakin
66
Angandroa Gulo: Analisis Pengaruh Aspek Fiskal dan Moneter Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia.
USU e-Repository 2008.
67
tahun 1997.
5.2. Saran
moneter untuk mengendalikan jumlah uang beredar hingga tingkat yang tidak
Sesuai dengan hasil penelitian ini, bahwa jumlah uang beredar masih dapat
Angandroa Gulo: Analisis Pengaruh Aspek Fiskal dan Moneter Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia.
USU e-Repository 2008.
68
3. Dianggap perlu untuk mengkaji kembali penelitian ini (atas masalah yang
yang berbeda agar dapat dilakukan studi komparasi dan mendukung temuan-
temuan baru.
Angandroa Gulo: Analisis Pengaruh Aspek Fiskal dan Moneter Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia.
USU e-Repository 2008.
69
DAFTAR PUSTAKA
Brata, A. G., dan Z. Arifin, 2003. Alokasi Investasi Sektor Publik dan
Pengaruhnya Terhadap Konvergensi Ekonomi Regional di Indonesia.
Media Ekonomi 13 (20): 59-71.
Dornbusch, Rudiger; Stanley Fischer dan Richard Startz, 2004. Makro Ekonomi.
Edisi Bahasa Indonesia. PT. Media Global Edukasi, Jakarta.
69
Angandroa Gulo: Analisis Pengaruh Aspek Fiskal dan Moneter Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia.
USU e-Repository 2008.
70
Naury, Sanny, 2005, Analisis Jumlah Uang Beredar, Suku Bunga dan
Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia Tahun 1970 2002, Tesis Magister
Sains, Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, Medan.
________. 2004. Ilmu Makro Ekonomi. Edisi Bahasa Indonesia. PT. Media
Global Edukasi, Jakarta.
Statistik Ekonomi Indonesia, Terbitan Tahun 1990 s/d 2007, Badan Pusat Statistik
Pusat, Jakarta.
Angandroa Gulo: Analisis Pengaruh Aspek Fiskal dan Moneter Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia.
USU e-Repository 2008.
71
Angandroa Gulo: Analisis Pengaruh Aspek Fiskal dan Moneter Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia.
USU e-Repository 2008.