Tak Sosialisasi
Tak Sosialisasi
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah bermain kartu klien diharapkanakan dapat memilikimekanisme
koping yang efektif.
2. Tujuan Khusus
1) Peserta akan dapat lebih mengontrol dan mengatasi halusinasi
2) Peserta akan dapat menjaga kebersihan dan kesehatan diri
3) Peserta akan dapat menjalani pengobatan dan perawatan dengan baik
selamaruamah sakit,
C. landasan teori
Manusia dalah mahluk social yaitu mehluk yang hidupnya berkelompok dimana satu
sama lain saling berhubungan, berinteraksi dan saling membutuhkan. Dengan
demikian seseorang yang dapat hidup dalam kelompoknya akan terpenuhi
kebutuhannya seperti rasa memiliki untuk kelompok ( sense of belonging ), menerila
pengakuan dan dihargai oleh orang lain serta terpenuhinya kebutuhan untuk
menyatakan diri ( self Expression ).
Klien dengan gangguan jiwa sering gagal mendapatkan kebutuhan socialnya oleh
karena ketidakmampuan klien Hidup dalam kelompoknya. Klien gagal beradaptasi
akan gagal menerima diri sendiri, sehingga diupayakan berbagai macam terapi yang
dimaksudkan untuk menyembuhkan atau mengembalikan klien pada kehidupan
sosialnya.
Rentang respon dari gangguan orentasi Realita terdiri dari perubahan proses pikir,
persepsi, afek, kegiatan motorik dan social . Salah satu respon maladaptive dari
keempat respon diatas adalah gangguan persepsi halusinasi
Gangguan orentasi realita merupakan ketidakmampuan individu membedakan
rangsangan internal sepertipikiran, perasaan dan sensasi somatic dengan dengan
rangsangan eksternal seperti iklim, bunyi saituasi, alam sekitarnya. Pasien tidak dapat
membedakan lamunnan dan kenyataan, tidak dapat mengevaluasi pengalaman secara
akurat
1. Halusinasi merupakan salah satu gangguan orentasi realita
( persepsi ), yaitu pengalaman sensorik tanpa rangsangan eksternal
dimana klien mempunya kesadaran penuh pada halusinasi
2. Perilaku Kekerasan
Suatu tindakan atau prilaku sebagai ekspresi atau penyaluran dari perasaan emosi
secara destruktif.
3. Menarik Diri
Suatu keadaan atau sikap yang ditampilkan seseorang dimana tidak mau
berhubungan dengan orang lain atau bersosialisasi .
Terapi aktivitas kelompok sosialisasi ditujukan untuk klien halusinasi yang sudah
dapat mengontrol halusinasinya, prilaku kekerasaan yang juga sudah dapat
mengontrol emosinya, klien yang menarik diri, serta sehat secara fisik yang bertujuan
untuk memotipasi proses pikir dan prilaku yang konstruktif dan respon adaptif
umumnya untuk klien kronis yang mana behubungan dengan nilai dan pengalaman.
D. Struktur anggota :
1. Leader ( Pemimpin ) ; Baharuddin R.
Tugas Dan peran :
a. Motivasi anggota untuk mengungkapkan pikiran dan
perasaannya .
b. Memotivasi anggota untuk aktif terlibat dalam kegiatan
c. Menciptakan suasana dimana anggotanya dapat menerima
perbedaan dalam perasaan dan perilaku dengan anggota lain ( Fasilitator ).
d. Menetapkan tata tertib bagi anggota kelompok demi
kelancaran kegiatan
e. Menganalisa dan mengobservasi pola-pola komunikasi dalam
kelompok.
f. Membantu anggota kelompok mendiskusikan apa yang akan
dilakukan selanjutnya.
g. Memimpin anggota kelompok mendiskusikan apa yang
dilakukan selanjutnya.
h. Memotivator dari tingkat kesatuan kelompok dan membantu
kelompok untuk berkembang
i. Membagikan kartu
F. Alat Bantu O
Kartu remi yang sudah ditempeli jawaban.
G. Pelaksanaan
1. Mempersiapkan tempat
Kegitan akan dilaksanakandi ruangan Bangsal Perawatan ( Intermediat ) Nyiur
dengan struktur tat ruangan sebagai berikut :
MEJA
L O
Keterangan :
- K- J: Kartu yang diberi jawaban
- L : Leader
- K : Klien
- F. : Fasilitator
2. Mempersiapkan Klien
a. Klien
Merupakan pasien kelolaan / resume mahasiswea di ruangan Nyiur yang
terdiri dari :
1..Hamka
2. Sudirman Agus
3. Baso Alamsyah
4. Lewi
5. Kahar
6. Muhammad Nur
7. Syukur 1
8. Syukur 2
9. Adrian
10. Julhaidir
b. Kriteria Klien
Merupakan klien dengan masalah gangguan persepsi halusinasi dengan
kriteria:
1) Klien halusinasi yang sudah dapat mrngontrol halusinasimnya
2) Klien prilaku kekerasaan
3) Klien menarik diri
4) Sehat secara fisik