1. Spalk kayu
2. Pneuma splint
3. Traksi
4. Vacuum matras
5. Neck collar.
1. Bahan yang digunakan sebagai bidai tidak mudah patah atau tidak
terlalu lentur
2. Panjang bidai mencakup dua sendi
3. Ikatan pada bidai paling sedikit dua sendi terikat, bila bisa lebih dari
dua ikatan lebih baik.
4. Ikatan tidak boleh terlalu kencang atau terlalu longgar.
5. Prinsip pertolongan pertama pada patah tulang
6. Pertahankan posisi
7. Cegah infeksi
8. Atasi syok dan perdarahan
9. Imobilisasi (fiksasi dengan pembidaian)
10. Pengobatan :
a. Antibiotika
b. ATS (Anti Tetanus Serum)
c. Anti inflamasi (anti radang)
d. Analgetik/ pengurang rasa sakit
A. Tujuan
B. Indikasi
C. Kontraindikasi
D. Komplikasi
E. Persiapan alat
G. Persiapan Lingkungan
Persiapan lingkungan yang dipersiapkan adalah mengkondisikan
lingkungan nyaman untuk pasien dan menjaga privasi pasien.
H. Langkah-Langkah Prosedur
I. Evaluasi
1. Mencatat tindakan pemasangan perban dan respon klien dalam
catatan keperawatan.
2. Mencatat warna, kehangatan, nadi, dan mati rasa.
3. Mencatat hasil tindakan perawatan luka yang mencakup data
subyektif dan obyektif, analisa dan planning.
4. Evaluasi hasil pembalutan; mudah lepas/longgar, terlalu ketat
(mengganggu peredaran darah / gerakan).
5. Evaluasi sirkulasi bagian distal bila pemasangan perban telah
selesai dan lakukan minimal 2 kali selama periode 8 jam.