Konsumen
Kelompok 2 :
Katarina Pramilu Sopi ( 145030207111022)
Ella Vina ( 145030201111100 )
Cony Erlina Purwita ( 145030207111081 )
Athiyyah Rahma (145030200111101)
BAB I
PENDAHULUAN
1. Teori Freud
Teori ini dibangun atas dasar pemikiran bahwa kebutuhan atau dorongan yang tidak
disadari, terutama dorongan seksual dan dorongan biologis lainnya, merupakan inti dari
motivasi dan kepribadian manusia. Didasarkan kepada analisisnya Freud mengemukakan
bahwa kepribadian manusia terdiri dari 3 sistem yang saling mempengaruhi yaitu id,
superego, dan ego. Id dirumuskan sebagai gudang dari berbagai dorongan primitif dan
impulsif berupa kebutuhan fisiologis dasar seperti rasa haus, lapar, dan seks yang diusahakan
individu untuk segera dipenuhi, terlepas dari bagaimana cara yang digunakan untuk
memenuhi kebutuhan itu. Sedangkan superego dirumuskan sebagai pernyataan diri individu
mengenai moral,norma sosial, dan kode etik yang berlaku di dalam masayarakat. Peran
superego adalah menjaga agar individu tersebut memuaskan kebutuhan dengan cara yang
dapat diterima masyarakat. Terakhir, yaitu ego, merupakan pengendalian individu secara
sadar. Fungsinya sebagai pemantau dalam diri manusia yang berusaha menyeimbangkan
tuntutan id yang impulsif dengan kendala sosial buadaya atas superego.
3. Teori Sifat/Ciri
Teori sifat merupakan awal penting berpisah dari pengukuran kualitatif yang menjadi ciri
khas gerakan pengikut Freud dan neo-Freud. Orientasi teori sifat terutama bersifat kuantitatif
atau empiris, teori ini memfokuskan pada pengukuran kepribadian menurut karakteristik
psikologinya yang khusus, dimana disebut sifat. Menurut Loudon dan Della Bita (1993), teori
ciri didasarkan pada tiga asumsi, yaitu :
1. individu memiliki kepribadian yang cenderung stabil
2. orang memiliki derajat perbedaan dalam kecenderungan perilaku tersebut
3. jika perbedaan-perbedaan tersebut diidentfikasi dan diukur, maka perbedaan tersebut
bisa menggambarkan kepribadian individu tersebut.
Karakter Sosial
Karakter sosial adalah salah satu kepribadian ciri lainnya. Kepribadian ciri dan
karakter akan mengidentifikasi dan membagi individu ke dalam berbagai jenis sosial budaya
yang berbeda. Karakter sosial merupakan sebuah kepribadian ciri yang memiliki arti sebagai
inner directdness sampai kepada other-directdness. Konsumen yang berkepribadian sebagai
inner directdness akan berorientasi kepada dirinya dalam membeli produk dan jasa. Mereka
menggunakan nilai-nilai yang dianutnya untuk mengevaluasi produk dan jasa., sedangkan
konsumen yang berkepribadian other-directdness cenderung mempertimbangkan nilai-nilai
yang dianut oleh orang-orang sekelilingnya agar bisa diterima oleh mereka.
4.2 PerilakuKonsumen
Adapunpengertianperilakukonsumen, yaitutingkahlakudarikonsumen,
dimanamerekadapatmengilustrasikanuntukmembeli, menggunakan,
mengevaluasidanmemperbaikidanmemoerbaikisutuperodukdanjasamereka.
Fokusdariperilakukonsumenadalahbagaimanaindividumembuatkeputusanuntukmengkonsums
isuatubarang.
1. James F Engel
Perilakukonsumen di definisikantindakan-
tindakanindividusecaralangsungdalamusahamemperolehdanmenggunakanbarang-
barangjasaekonomitermasuk proses pengambilankeputusan yang
mendahuluidanmenentukantindakan-tindakantersebut (1988:8).
2. David L Loundon
3. Gerald Zaltman
Tidak ada dua manusia yang sama persis dalam sifat ataupun kepribadiannya, masing-
masing memiliki karakteristik yang unik serta berbeda antara satu dengan lainnya. Inilah
yang disebut sebagai kepribadian manusia. Memahami kepribadian konsumen adalah hal
yang sangat penting bagi seorang pemasar. Karena kepribadian berkaitan langsung dengan
perilaku konsumen. Perbedaan dalam kepribadian konsumen mempengaruhi perilakunya
dalam pembelian sebuah produk, karena konsumen akan membeli barang sesuai dengan
kepribadiannya.